Disusun Oleh:
Beni Simatupang
17.2.09.026
@rIY
PERNYATAAN MENGENAI PRAKTIK DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Kerja Praktik Akhir dengan judul
Perawatan dan pengoperasian mesin induk di kapal KM….. di pulau Batam adalah benar
karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi dan pihak manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir laporan ini
ii
RINGKASAN
Beni Simatupang. Perawatan dan Pengoperasian Mesin Induk di kapal KM…. yang
Dibimbing oleh Rizqi Ilmal Yaqin dan Yuniar Endri Priharanto
Ringkasan berisikan mengenai intisari dari laporan ini, mulai dari bab awal hingga
bab akhir. Ringkasan memiliki batas maksimum yaitu satu halaman. Bagian paling akhir
dari ringkasan ini adalah kata kunci. Kata kunci yang dapat dimasukan paling banyak
lima kata. Kata kunci disusun berdasarkan urutan abjad alfabet.
SUMMARY
Beni Simatupang. Maintain and operate the main engine on the KM boat ...
Supervised by Rizqi Ilmal Yaqin and NAME OF THE SUPERVISOR COMMISSION.
iii
PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN MESIN INDUK DI KAPAL
KM……….DI PULAU BATAM
Disusun Oleh:
Beni Simatupang
17.2.09.026
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Perawatan dan Pengoperasian Mesin Induk di kapal KM….. di pulau BATAM
Nama : Beni Simatupang
Prodi : PMK (Permesinan Kapal)
NIT :17.2.09.026
Ujian : Febuari 2020
Disetujui oleh,
Diketahui oleh,
Direktur
Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai
v
KATA PENGANTAR
Kata pengantar berisikan ungkapan rasya syukur atas selesainya penyusunan proposal
KPA, judul proposal, waktu pelaksanaan dan deskripsi kegiatan secara singkat. Ucapan
terimakasih disampaikan kepada pihak-pihak yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan
dan penyusunan proposal maupun laporan diantaranya adalah:
1. Bapak Iskandar Musa, A.Pi., M.M., selaku Direktur Politeknik KP Dumai
2. Bapak Rizqi Ilmal Yaqin, M.Eng. selaku Ketua Program Studi Permesinan Kapal
3. Ketua Komisi Pembimbing
4. Anggota Komisi Pembimbing
5. Penguji
6. Instansi tempat berlangsungnya Praktik Kerja Akhir
7. Pihak-pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Paragraf penutup diisi dengan kalimat-kalimat yang menunjukan harapan bahwa proposal
ataupun laporan yang dibuat dapat bermanfaat.
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I.PENDAHULUAN
perairan Indonesia dinilai memiliki tingkat keragaman sumberdaya hayati paling tinggi.
Sumberdaya hayati tersebut paling tidak mencakup 37% dari spesies ikan yang berada di dunia
(Kementerian Lingkungan Hidup, 1994). Di wilayah perairan laut Indonesia terdapat beberapa jenis
ikan bernilai yang ekonomis tinggi antara lain seperti tuna, cakalang, udang, tongkol, tenggiri,
kakap, cumi-cumi, ikan-ikan karang (kerapu, baronang, udang barong/lobster), ikan hias dan
kerangan termasuk rumput laut (Barani, 2004).
Masyrakat pesisir yang bermata pencarian sebagai nelayan selama ini nelayan dianggap sebagai
kelompok warga miskin yang termiskin (the poore of the poorest people). Kemiskinan yang
melanda kehidupan nelayan disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak berkaitan dengan fluktuasi
musim-musim ikan, keterbatasan sumberdaya manusia, modal serta akses jaringan pedangang ikan
yang eksploitatif terhadap nelayan sebagai produsen tetapi juga disebabkan oleh dampak negatif
modernsasi perikanan yang mendorong terjadinya pengurasan sumberdaya laut secara berlebihan,
hasil-hasil studi tentang tingkat kesejateraan hidup di kalangan nelayan telah menunjukkan bahwa
kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi atau ketimpangan pendapatan merupakan persoalan
krusial yang dihadapi nelayan dan tidak mudah diatasi (Satria, 2002) (Sugiharto, 2013).
1
Sistem operasi satu kapal (One-boat system) banyak model ini menggunakan line
hauler sebagai alat bantu opeasi penangkapan. Dalam melakukan operasi penangkapan ,
kebnayakan masyrakat pesisir mengguanakan metode pengumpulan ikan (fishing luring), yaitu
dengan mengguanakan lampu untuk menangkap ikan. Operasi penangkapan dilakukan pada malam
hari, tiap kapal memasang lampu dengan jumlah yang banyak jumlah bervariasi antara 10-40 buah
lampu dengan daya yang berbeda 400 Watt s/d 1000 Watt. Lampu- lampu tersebut dipasang secara
berderetan, biasanya dua baris disekitar pagar anjungan (ruang kemudi)dengan jarak ± 1 meter
antara satu dengan yang lain nya. Teknik opeasai penankapan yang yang digunakan adalah dengan
mengikuti pola arah air, arah arus panjang jarring dan kecepatan kapalnya itu sendiri saat
melingkar.
Bagian terpenting saat pemeliharaan pada mesin bensin yaitu perbandingan udara dan
bahan bakar dari campuran udara dan bahan bakar, besarnya campuran yang masuk, apakah
tetah memadai kompresinya, apakah ada atau tidak kemampuan pengapiannya dan juga apakah
saat pengapiannya tepat. Sementara dalam mesin diesel, kompresi adalah bagian yang paling
penting dalam pemeliharaan.. Penggunaan perbandingan kompresi yang tinggi dan bahan bakar
dengan titik bakar (ignition point) yang rendah akan memperbaiki kemampuan terbakarnya
bahan bakar.
2
1.2 Tujuan
Adapun tujaun dari penulisan laporan KPA(Kerja Praktik Akhir ) yaitu :
1.Mengindentifikasi sistem kerja mesin induk pada kapal penangkap ikan
2.Mengindentifikasi komponen-komponen mesin induk pada kapal penangkapan ikan
3.Mengindentifikasi perawatan mesin induk pada penangkapan ikan
1.3 Manfaat
Manfaat dari kerja praktik akhir (KPA)yaitu agar dapat:
1. Memperoleh pengetahuan tentang cara perawatan dan pengoperasian mesin induk
2. Menambah wawasan baru tetang teknologi permesinan kapal tentang perawatan mesin induk,
3. Memberikan wawasan ilmu pengetahuan tentang teknologi-teknologi mesin terbaru
4. Menjadikan referensi teknologi permesinan kapal khusunya bagian perawatan
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1.Pukat cincin
pukat cincin adalah kapal yang paling penting dan efektif untuk menangkap
sekumpulan (schooling) ikan yang berada di dekat permukaan. Sebagai sarana pengamatan ikan
dibangun tempat panjarwala (crows nest) di tiang utama, pada kapal pukat cincin berukuran besar
diberi juga fasilitas bangunan pengamatan dan helipad.
2. Pukat hela
Kapal Pukat Hela (trawler) adalah kapal yang didisain untuk menarik pukat hela di
belakang kapal. Umumnya kapal-kapal pukat hela memiliki geladak kerja di buritan kecuali untuk
kapal hasil modifikasi dari kapal lain (kapal-kapal niaga) yang digunakan untuk mengoperasikan
kapal pukat hela samping (side trawl). Kapal pukat hela belakang (Stern trawl) dan kapal pukat hela
samping dapat digunakan untuk mengoperasikan trawl dasar, pertengahan, dan permukaan. Hasil
tangkapan ada yang langsung ditangani di atas dek dan untuk kapalkapal pukat hela yang berukuran
besar di lakukan di bawah dek (working spaces).
3.Pukat garut
Kapal pukat garuk termasuk kategori kapal pukat hela dasar. Kapal ini dirancang untuk
mengoperasikan pukat garuk sebagai pengumpul kerangkerangan di dasar laut dengan cara
menghelanya di belakang kapal.
4
2.2. Mesin Induk
Cara mempertahankan kondisi mesin agar tetap mampu beroperasi maksimal tentunya
main engine akan di bantu dengan beberapa system pendukung lainnya sistem pendukung lain nya
tersebut antar lain :
Sistem bahan bakar secara umum terdiri atas fuel oil transfer,filtery dan purifering; fuel
oil circulating , fuel oil supply,dan heater . Bahan bakar di kapal disimpan di storange tank. Koil
pemanasan harus dipasang pada tangki bunker sehingga temperature bahan bakar pada tangki
benker dapat dipertahankan pada temperature 40-500C. Untuk memastikan pensuplaian bahan
bakar cukup yang dikosumsi oleh motor induk
2. Sistem pelumasan
Pelumasan merupakan sarana pokok dari mesin untuk bekerja secar optimal. Tanpa
pelumas dapat dipastikan bahwa mesin tidak dapat beroperasi atau bekerja secara maksimal .
Memberikan pelumas yang salah dapat mengakibat kan mesin yang menggunakannya langsung
rusak atau jika tidak begitu fatal,maka salah satu konsekuensinya adalah mesin tidak dapat bekerja
scara maksimal penuhl. Pelumasan di main engine sangat di perlukan karena sangat diperlukan
untuk melumasi bagian komponen-komponen yang bergesekan. Tujuan nya adalah untuk
mempertahankan umur dan daya tahan komponen sesuai dengan umur ekonomisnya
3.Sistem pendingin
Sistem pendingin adalah sistem yang digunakan untuk mendinginkan Main Engine
sehingga dapat beroperasi dalam wakatu yang cukup lama. Ada beberapa konfigurasi yang paling
sering digunakan dalam perencanaan sistem pendingin,yang pertama dengan pendingin
menggunakan air laut temperature rendah dan pendinginan air tawar unguk jacket cooling. Sistem
ini hanya mempunyai dua set pompa (untuk sea water dan jacket water).
5
2.3. Mesin Diesel
1) Langkah Isap
Berawal dari posisi piston yang berada pada TMA, piston akan bergerak turun dan
meningkatkan volume silinder. Pada waktu yang bersamaan katup masuk (inlet valve)
terbuka sehingga udara masuk ke dalam silinder. Ketika piston berada pada titik mati
bawah (TMB), volume silinder berada pada kondisi maksimum, yaitu volume piston
ditambah volume kompresi.
2) Langkah Kompresi
Pada langkah ini, katup masuk dan katup buang (exhaust valve) tertutup. Piston bergerak
naik dan mengompresi udara yang telah masuk ke dalam silinder hingga mencapai rasio
kompresi mesin. Dalam proses ini, temperature udara akan meningkat mencapai 900°C.
Ketika langkah kompresi telah selesai, bahan bakar diinjeksikan pada tekanan yang tinggi
ke dalam udara terkompresi yang berada dalam temperatur yang tinggi. Ketika piston
berada pada posisi TMA, volume silinder yang terbentuk merupakan volume kecil.
3) Langkah Usaha
Pada langkah ini, katup masuk dan buang masih tertutup. Pada akhir langkah kompresi
pompa bahan bakar bertekanan tinggi menginjeksikan sejumlah bahan bakar dengan
ketentuan sempurna ke dalam ruang bakar yang berisi udara panas yang dikompresikan.
Bahan bakar terbagi sangat halus dan bercampur dengan udara panas. Karena
6
605ystem605ture udara yang tinggi maka bahan bakar langsung terbakar, akibatnya
tekanan naik dan piston bergerak dari TMA ke TMB.
4) Langkah Buang
Sebelum piston berada pada TMB, katup buang terbuka. Panas dan gas hasil pembakaran
keluar dari silinder dikarenakan karena adanya gaya yang timbul akibat gerakan piston naik
kembali. Pada akhir langkah buang, crankshaft telah selesai melakukan dua kali putaran dan
siklus dari mesin diesel empat langkah dimulai kembali dari langkah isap.
7
BAB 3 METODOLOGI
Utara berbatasan dengan Negara singapura sedangkan di bagian arah timur terdapat pulau
Bintan dan Tanjung Pinang kemudian di bagian selatan terdapat kabupaten linga dan
daerah bagian barat terdapat Kabupaten Katimun.
8
3.2 Alat dan Bahan (deskripsi singkat jelas padat tentang alat dan bahan)
Alat yang digunakan dalam, pengambilan data selama praktik yaitu
1. Kapal Ikan
Kapal ikan adalah kapal yang digunakan dalam dunia perikanan, yang mencakup
penggunaan dalam usaha penangkapan, pengumpulan sumberdaya ikan, riset perikanan,
training dan untuk mengkontrol sumberdaya perairan (Nomura and Yamazaki, 1977).
2. Mesin Induk
Perawatan adalah suatu usaha agar alat atau mesin yang dioperasikan tidak cepat rusak,
dengan tujuan yaitu prestasi alat/mesin tetap selalu maksimum dan memperpanjang umur
pakainya,
Operasional Mesin Diesel Kerja mesin diesel : input ke mesin berupa bbm dan
udara, kemudian dibuat terjadi pembakaran & kompresi didalam silinder (internal
combustion). Akibat pokok dari proses tsb, maka ada sisa pembakaran yang bocor melalui
ring piston ke “carter” . Disini yang kritical al : Oil filter menjadi lebih cepat harus diganti.
Agar dapat melakukan kapan tepatnya harus diganti, perlu di monitor “deferential
pressure” (beda tekanan masuk dan keluar filter) dan di buat trending (grafik skala datar
waktu, skala tegak beda tekanan ), dengan trending kita dapat mengetahui berapa beda
tekanan dan memperkirakan kapan harus diganti. Intinya mengganti filter tidak boleh
terlalu cepat atau terlambat.
9
3.3 Metode
Metode penelitia dan teknik penelitian merupakan komponen yang paling penting
dalam melaksanakan penelitian. Metode merupakan keseluruhan langkah ilmiah yang
digunakan untuk menemukan solusi atau memecahkan suatu masalah ( Ulber Silalahi:
2009: 13). Metode penelitian itu sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu setiap prosedur
yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir (Nomura and Yamazaki, 1977).
1. Data primer
Menurut Hasan (2002: 82) data primer adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan yang memerlukannya. Data primer di dapat dari sumber informan yaitu
individu atau perorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh penelitian. Data ini
dikumpulkan melalui:
A. Pengamatan (observasi)
b). Jenis sistem pendukung mesin seperti sistem start, sistem pelumas,sistem bahan
bakar,dan sistem pendingin
c).Prosedur kerja mesin induk meliputi prosedur operasional mesin, pada saat
mengoperasiakan dan memamtikan mesin induk
10
f) Perawatan tidak terencanan meliputi seperti jenis kerusakan ditempat terjadinya
kerusakan, pencatatan riwayat kerusakan spare part atau bahan-bahan dapat diganti
pada saaat di laut atau di darat
B. Wawancara
Wawancara di lakukan untuk memperoleh data dan informasi yang tidak dapat
diperoleh melalui pengamatan (obeservasi). Wawancara dilakukan dengan cara menggali
semua indoramsi-informasi dari ABK(anak buah kapal) mesin, KKM,atau teknisi yang
berada di darat serta nara sumber yang kompeten yang berada di perusahaan atau di atas
kapal. Beberapa yang data dan informasi yang diperoleh antara lain yang terkait yaitu:
Alat- alat yang membantu untuk mengumpulkan data dan informasi dari nara sumber
C. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat
atau menganalisi dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri oleh orang lain oleh
subjek. Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan penletian kualitatif
untuk dapat gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen
lainnya yang yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan
11
3.4 Prosedur Kerja
Dalam melaksanakan kerja praktik akhir (KPA) ini, penulis menggunakan prosedur
kerja adalah sebagai berikut.
1. Mulai
Pada saat ingin memulai pengambilan data hal yang perlu dipersiap kan yaitu buku,
pulpen, kamera agar dapat mengambil data pengoperasian dan perawatan mesin induk.
2. Persiapan
Persiapan yang dilakukan yaitu penulisan harus dapat mengetahui bagaimana cara
perawatan dan pengoperasian mesin induk yang berada diatas kapal, kemudian
mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebagai media utama dasar
pengambilan data.
3. Studi literature
Tahap ini dilakukan dengan metode awal pengumpulan data pustaka, membaca dan
mencatat, serta mengelolah bahan penelitain literature perawatan dan pengoperasian
mesin induk serta mencari referensi materi yang relefan tentang perawatan mesin induk
dan pengoperasiannya yang berada diatas kapal baik dari jurnal, skripsi, buku maupun
internet.
Pada tahap ini dilakukannya penulisan agar dapat mengetahui cara perawatan mesin
induk dan pengoperasiannya serta pengambilan data ini dilakukan secara bertahap.
Dengan ini mengetahui cara pengoperasian dan mesin induk secara beratahap-tahap
yang berada diatas kapal. Kemudian itu penulisan dapat mengetahui apa saja kerusakan-
kerusakan yang terjadi pada mesin induk.
12
6. Proses perawatan mesin induk
Setelah mengoperasikan mesin induk hal yang dilakukan selanjut nya memulai
mengambil data pemeriksaan terhadap bagian-bagian mesin induk yang sering terjadi
kerusakan seperti.Connecting rod cylinder dan crank pin dimana komponen berikut
yang sering terjadi kerusakan pada mesin induk.
7. Pemilihan data
Data yang telah di kumpulkan akan menjadi dasar untuk membuat rumus dari
perawatan mesin induk berdasarkan keadaan di lapangan serta menanyakkan proses
perawatan dan pengoperasian mesin induk secara langsung kepada orang yang tau
tentang perawatan dan pengoperasian mesin induk.
8. Penyelesaiaan
Tahap ini merupakan tahap akhir dimana penulis sudah mendapatkan data yang
sudah dikumpulkan diatas kapal kemudian data tersebut digabungkan jadi satu dalam
bentuk laporan.
9. Diagram Alir
Secara sistemmatis tahap-tahap dalam. Kerja praktik akhir disatukan dalam bentuk
diagram alir seperti gambar berikut :
13
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan & Perikanan, 2012. Perawatan
dan Perbaikan Motor Penggerak KapalPerikanan. Penerbit Pusat Pendidikan
Kelautan dan Perikanan . Jakarta.
ix