Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kapal adalah sarana transportasi yang sangat efisien untuk memindahkan barang
dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lain. Mengikuti perkembangan jaman yang dewasa
ini semakin maju dan modern serta menggunakan teknologi canggih sehingga lebih
muda dioperasikn.
Salah satu bagian kapal untuk menunjang operasional kapal adalah mesin induk,
dan diperlukan pula ABK yang terampil dan siap kerja diatas kapal. Mesin induk dapat
bekerja secara optimal apa bila sistem pendingin terawat secara baik. Pada sistem
pendingin mesin induk tergantung juga pada dua faktor yaitu faktor kualitas air
pendingin dan kondisi komponen dari sistem pendingin.
Kualitas air pada sistem pendingin yang baik akan menjamin kinerja mesin
induk. Kinerja mesin induk akan terganggu apa bila kebersihan air tidak terawat akan
menyebabkan kerusakan pada komponen sistem pendingin seperti karat dan kotoran
yang berakibat penyerapan panas terganggu. Kinerja sistem pendingin dapat dijaga
dengan cara melakukan perawatan yang tepat. Perawatan pada sistem pendingin dapat
dilakukan dengan cara perawatan air dan perawatan komponen dari sistem pendingin.
Sebuah mesin diesel dapat bergerak karena adanya pembakaran dalam silinder
dan menghasilkan panas yang cukup tinggi, jika tidak didinginkan akan terjadi
overheating (mesin terlalu panas) dan hal itu bisa mempercepat keausan, maka untuk
mencegah hal tersebut dilengkapilah mesin tersebut dengan sistem pendingin yang mana
sistem pendingin ini berfungsi untuk mencegah terjadinya panas yang berlebihan. Dan
pada umumnya ada dua untuk mendinginkan mesin yaitu dengan cara pendinginan
udara dan pendinginan air.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum mengenai sistem pendingin pada kapal ?
2. Apa saja jenis – jenis dari sistem pendingin kapal ?
3. Apa saja komponen – komponen pada sistem pendingin kapal ?
4. Bagaimana prinsip kerja dari sistem pendingin kapal ?
5. Apa saja keuntungan dan kekurangan dari sistem pendingin kapal ?
6. Bagaimana perawatan yang digunakan pada sistem pendingin kapal ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Agar pembaca bisa mengetahui mengenai gambaran umum dari sistem
pendingin kapal.
2. Agar pembaca bisa mengetahui jenis jenis dari sistem pendingin kapal.
3. Agar pembaca mengetahui dan memahami komponen komponen
yang ada di sistem pendingin kapal.
4. Agar pembaca memahami mengenai prinsip kerja dari sistem
pendingin kapal.
5. Agar pembaca mengetahui dan memahami keuntungan dan kekurangan
dari sistem pendingin kapal.
6. Agar pembaca bisa memahami mengenai perawatan pada sistem
pendingin kapal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Sistem Pendingin


Mesin  yang dipasang pada kapal dirancang untuk bekerja dengan efisien
maksimal dan berjalan selama berjam-jam berjalan lamanya. Hilangnya energi paling
sering dan maksimum dari mesin adalah dalam bentuk energi panas. untuk
menghilangkan energi panas yang berlebihan harus menggunakan media pendingin
(Cooller) untuk menghindari gangguan fungsingsional mesin atau kerusakan pada mesin.
Untuk itu, sistem air pendingin dipasang pada kapal.
Pada mesin induk kapal, sytem pendinginan digunakan untuk mendinginkan
minyak pelumas, jacket water, dan pendingin udara bilas. Secara garis besar, yang
dimaksud dengan system pendingin adalah sistem dimana terdapat 2 buah temperatur
berbeda yang saling bersinggungan di dalam suatu mekanisme heat exchanger. dalam
sistem pendingin, hal yang perlu diperhatikan adalah siapa yang di dinginkan dan siapa
yang mendinginkan, itu saja. misalkan pada jacket water cooler, dapat di artikan fluida air
tawar mendinginkan cylinder liner atau cylinder liner di dinginkan oleh air tawar.

Air pendingin berfungsi untuk mendinginkan mesin induk dengan menggunakan


media yang disuplai dari cooling tower, proses pendinginan pada heat charge ini
berlangsunng secara tertutup dan terbuka. Cooler pada intalasi ini terdiri atas satu buah
dan berdasaarkan konstruksinya cooler ini termasuk sheel dan tube.dimana dalam
operasinya fluida pendingin mengalir didalam fluida yang diinginkan mengalir diluar
tube dengan aliran fluida beerlawanan (counter flow).
Menurut Van Maleev (1986), motor diesel kapal adalah pada saat pembakaran
sebuah motor diesel akan mencapai suhu 1527oC atau lebih pada waktu pembakaran
atau lebih selama awal pembunagan gas. Setelah terjadi ekspansi dalam silinder, suhu
gas pembakaran masih akan mencapa suhu 727°C. Dinding ruang pembakaran, kapala
silinder, Katup buang dan disekitarnya dan pintu buang akan menjadi sangat panas
karena gas buang. Untuk menjaga agar mesin tetap stabil maka dibutuhkan suatu proses
pendingin menggunakan metode fresh water cooler. Metode fresh water cooler ini
menggunakan metode pendinginan secara tertutup atau sirkulasi dengan memanfaatkan
fluida air tawar yang didinginkan oleh air laut. Pada system pendingin tertutup,mesin
didinginkan oleh air tawar yang telah membawa panas tersebut didinginkan oleh air laut.
Sitem ini pada umumnya digunakan untuk mesin kapal berukuran besar dan metode ini
lebih menghemat biaya dapat mengurasi korosi.
2.2 Jenis – Jenis Sistem Pendingin pada Kapal
1) Sistem Pendingin Terbuka
Merupakan sistem pendingin yang langsung berhubungan dengan air laut. Sistem
ini menggunakan air laut yang langsung masuk untuk mendinginkan komponen yang
perlu untuk didinginkan.

2) Sistem Pendinginan Tertutup


Sistem pendingin yang menggunakan air tawar yang disirkulasikan dalam suatu
sirkuit tertutup untuk mendinginkan komponen yang perlu didinginkan. Kemudian air
tawar tersebut didinginkan oleh air laut, kemudian air tawar tersebut disirkulasikan
kembali untuk mendinginkan komponen. Sistem ini dibagi menjadi dua yaitu:
 Sistem Independent
Yaitu, dimana air tawar yang digunakan untuk mendinginkan tiap-tiap komponen
didinginkan secara terpisah, tidak bersama dalam sebuah penukar panas.
 Sistem Terpusat
Yaitu, dimana air tawar yang digunakan untuk mendinginkan komponen,
dikumpulkan untuk didinginkan secara bersama, dalam sebuah heat exchanger.
Sistem pendingin ini didesain dengan hanya mempunyai satu heat exchanger yang
didinginkan dengan air laut, sedangkan untuk cooler yang lain termasuk jacket water,
minyak pelumas, udara bilas, didinginkan dengan air tawar yang bertemperatur rendah.
Sistem pendingin jenis ini sangat kecil peralatan yang berhubungan langsung dengan air
laut sehingga masalah korosi dapat dikurangi.
Sistem pendingin terpusat terdiri atas dua sirkuit yaitu :
1. Sea water circuit, merupakan pendingin dengan fluida air laut yang mendinginkan
sentral cooler, sirkuit ini disuplai dengan pompa sea water pump, air laut diambil
dari sea chest pada sisi kapal, out put aliran ini akan langsung dibuang keluar
melaui over board.
2. Fresh water circuit, merupakan pendinginan dengan air tawar yang didinginkan
oleh air laut. Air tawar ini mendinginkan beberapa cooler yang sudah terpasang
pada engine, adapun yang didinginkan oleh air tawar adalah sebagai berikut:
a) Charge air cooler
Charge air cooler adalah heat excanger yang mendinginkan udara turbo charge
dengan suhu udara yang masuk pada turbo adalah 40 - 70 oC dan dengan suhu
masuk air tawar sebesar pada aftercooler 38 oC.
b) Oil Cooler
Oil Cooler yaitu mendinginkan oli pelumasan untuk main engine dengan suhu
outlet oil sebesar 75 oC dan dengan suhu air tawar masuk sebesar 38 oC.
c) Jacket Water Cooler
Air yang dari aftercooler dan oil cooler dicampur kemudian dipompa dengan
Water Jacket. Pump masuk Water Jacket dengan suhu masuk sebesar 85 oC dan
suhu keluar 90o C.

2.3 Komponen – Komponen pada Sistem Pendingin Kapal


1) Komponen Sistem Pendinginan Terbuka
a) Saringan
Beberapa komponen yang sering dipakai dalam sistem pendinginan
langsung (pendinginan terbuka) diantaranya sebagai berikut ini berfungsi untuk
menyaring kotoran

Gambar Saringan
b) Pompa sentrifugal
Pompa ini bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal, yaitu bahwa
benda yang bergerak secara melengkung akan mengalami gaya yang arahnya
keluar dari titik pusat lintasan yang melengkung tadi. Besarnya gaya sentrifugal
yang timbul tergantung massa benda, kecepatan gerak benda, dan jari-jari
lengkung lintasannya. Pompa sentrifugal bila dilihat pada gambar terdiri dari
sebuah kipas atau impeller (a) yang berputar pada porosnya (c) dan sebuah
pompa (b).
Gambar pompa sentrifugal
c) Pendingin Minyak Pelumas (Oil cooler)
Minyak pelumas adalah suatu media yang berfungsi untuk mendinginkan
bagian-bagian mesin yang bergesekan dan bersirkulasi di dalam sistem
pelumasan di dalam motor. Tempat pertukaran panas menggunakan jenis
cengkang dan tabung (shell and tube)untuk pertukaran panas dengan air sebagai
media pendingin dimana di dalamnya terdapat pipa-pipa tembaga yang dialiri air
laut sebagai media pendinginnya, sedangkan di sekeliling pipa-pipa mengalir
minyak pelumas yang didinginkan. ada pun gambar pendingin minyak pendingin
pelumas dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar Pendingin Minyak Pelumas


d) Pipa Air Pendingin
Saluran air pendingin biasanya menggunakan pipa yang terbuat dari baja,
dan bagian di dalamnya digalvanisasi. pipa ini dilalui air pendingin, dimana aliran
dan kecepatan sesuai dengan luas penampang pipa untuk kebutuhan pendinginan.

e) Katup Sea Chest


Katup sea chest dipasang sedemikian sehingga dapat dioperasikan dari
atas plat lantai, guna untuk menutup atau membuka aliran air laut yang masuk
kedalam air pendingin. Air laut masuk melalui sea chest lalu diteruskan ke
cooler.
Gambar Katup Sea Chest Sea Water

f) Pompa Pendingin Air Laut


Pembangkit peggerak utama kapal dengan menggunakan motor diesel harus
dilengkapi dengan pompa utama dan pompa cadangan. Pompa pendingin mesin
induk yang diletakkan pada pembangkit penggerak (propulsion plant) dipastikan
bahwa pompa itu dapat memenuhi kapasitas air pendingin yang layak untuk
keperluan mesin induk dan mesin bantu pada berbagai jenis kecepatan dari
propulsion plant.untuk pompa cadangan digerakkan oleh motor yang
independent.
Pompa air pendingin utama dan cadangan masing-masing kapasitasnya
merupakan kapasitas maksimal air pendingin yang diperlukan oleh mesin induk
maupun mesin bantu lainnya. Sebagai alternatif tiga buah pompa air pendingin
dengan kapasitas yang sama dapat dipasang. Bahwa dua dari pompa adalah
cukup untuk menuplai air pendingin yang diperlukan pada kondisi operasi beban
penuh pada temperature rancangan. Dengan pengaturan ini dimungkinkan untuk
pompa yang kedua secara otomatis mengambil alih operasi hanya pada
temperature yang lebih tinggi dengan dikembalikan oleh thermostat. Pompa
ballast atau pompa air laut dapat digunakan sebagai pompa pendingin cadangan.

Gambar Pompa Pendingin Air Laut


2) Komponen Sistem Pendinginan Tertutup
Pada prinsipnya komponen-komponen yang terdapat pada sistem pendinginan
tak langsung sama dengan komponen yang terdapat pada sistem pendinginan
langsung, hanya saja ada beberapa komponen tambahan yang digunakan karena
disesuaikan dengan jenis media yang digunakan untuk proses pendinginan yaitu :
air laut dan air tawar. Beberapa komponen-komponen tambahan tersebut antara
lain sebagai berikut :
a) Tangki Persediaan Air Tawar (Tangki Ekspansi)
Air di dalam sistem pendinginan akan berekspansi apabila suhunya naik
sehingga akan terjadi kelebihan air, dan kelebihan air ini akan di tempatkan pada
tempat yang tertinggi di saluran air pendingin supaya tekanan pada sistem selalu
tetap dan mencegah kantong uap/udara pada sistem pendingin.
b) Alat Penukar Panas (Heat Exchanger)
Alat ini berfungsi untuk mendinginkan air tawar yang bersirkulasi dalam
sistem pendinginan. Pada motor diesel yang digunakan di kapal-kapal, alat
pendingin air tawar biasanya berbentuk cangkang dan tabung (shell and tube)
dengan air laut sebagai media pendinginnya.

Gambar Heat Exchanger

c) Pompa Sirkulasi Air Tawar


Pompa ini berfungsi untuk menghisap dan menekan air tawar agar
bersirkulasi dalam sistem pendinginan. Pompa yang biasanya digunakan adalah
pompa sentrifugal.
d) Pipa Saluran Air Pendingin
Setiap saluran air pendingin menggunakan pipa saluran yang terbuat dari
baja pipa saluran ini menerima tekanan dari pipa aliran air pendingin, tekanan
yang diterima tergantung dari luas penampang pipa.
e) Thermostat
Thermostat adalah Pengatur suhu/temperatur regulator. Temperature
regulator bekerja seperti polisi di jalan raya pada sistem pendingin. Regulator
bekerja untuk menjaga suhu kerja engine. Kadang-kadang regulator mengalirkan
air pendingin melalui radiator, kadang-kadang ke pipa bypass untuk kembali
ke pompa air (water pump). Bila engine dingin, regulator menutup. Air
pendingin mengalir kembali ke water pump, tidak melalui radiator, tetapi
melalui pipa bypass. Ini akan membantu mempercepat memanaskan engine. Bila
engine mulai panas, suhu air pendingin mulai naik sampai mencapai suhu
pembukaan radiator. Bila regulator membuka lebih lebar dan lebih banyak lagi
air yang menuju radiator, terlihat pada gambar berikut :

Gambar Thermostat

f) Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu air tawar dan
air laut. Istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti panas dan
meter yang berarti untuk mengukur.

Gambar Termometer

2.4 Prinsip Kerja Sistem Pendingin Kapal


Sistem Pendinginan Terbuka 

 Sistem terbuka ini bekerja dengan cara melakukan pendinginan melalui media air laut
untuk penyerapan panas. Sistem ini bekerja dengan mengambil air laut dari katup melalui
filter dan pompa air. Kemudian, air laut akan didistiribuksikan ke seluruh bagian mesin
induk yang memerlukan pendinginan dengan memanfaatkan minyak pelumas dan
pendingin udara untuk mendinginkan kepala silinder, dinding silinder dan katup pelepas
gas. Setelah proses tersebut dilalui, maka air laut akan dibuang keluar kapal.

Adapun, sistem pendinginan terbuka memiliki kelebihan seperti proses yang sederhana,
hemat penggunaan alat dan memerlukan daya lebih kecil. Sementara itu, kekurangannya
adalah potensi dampak negatif pada material yang bersentuhan langsung dengan air laut
seperti karat, kotor, penyempitan saluran pipa pendingin dan lainnya.

Sistem Pendinginan Tertutup

Sementara itu, sistem pendinginan tertutup memanfaatkan media air tawar yang
secara simultan bersirkulasi untuk mendinginkan mesin kapal. Dalam prosesnya, media air
tawar akan dialirkan ke semua silinder dan keluar menuju cooler dengan suhu 700 C - 800
C, kemudian air tersebut akan didinginkan di fresh water cooler oleh air laut untuk
menurunkan suhu hingga 500 C - 600 C. Setelah itu, air tawar akan kembali dihisap oleh
pompa yang seterusnya digunakan untuk mendinginkan mesin induk.
Melalui cara kerja yang berlangsung secara terus menerus, maka sistem ini dinamakan
pendinginan tertutup. Di sini, media berupa air tawar untuk pendinginan akan
disirkulasikan secara terus menerus.
Adapun, kedua sistem tersebut banyak digunakan oleh kapal dengan mesin diesel untuk
menjaga kekuatan mesin supaya tetap awet, sanggup mencapai tenaga yang optimal,
meminimalisir terjadinya kerusakan pada mesin dan mempertahankan temperatur untuk
tetap bekerja dalam kondisi normal.

2.5 Keuntungan dan Kekurangan Sistem Pendingin Kapal


1. Sistem pendingin tertutup

Keuntungan Sistem pendingin tertutup :


1. Biaya pemeliharaan rendah : Sebagai sistem yang menjalankan air tawar,
pembersihan, pemeliharaan dan penggantian komponen lebih sedikit.
2. Kecepatan Pendinginan air tawar lebih tinggi: kecepatan yang tinggi mungkin
dalam sistem air tawar dan tidak berbahaya bagi pipa dan juga mengurangi biaya
instalasi.
3. Penggunaan bahan lebih murah: Karena sistem air tawar dapat mengurangi faktor
korosi, pada bahan yang mahal seperti katup dan pipa.
4. Tingkat suhu yang stabil : Karena temperatur dikontrol tanpa melihat pada
temperatur air laut, temperatur tetap dipertahankan agar stabil yang membantu dalam
mengurangi kerusakan mesin. 
Kerugian system pendingin tertutup
1. sistem pendinginn jenis ini membutuhkan biaya awal yang mahal,
2. merlukan 3 set air pendingin pump seawater, fresh water, low temperature,
dan jacket temperatur
2. Sistem pendingin terbuka
Keuntungan dari sistem pendingin terbuka

1. lebih sederhana
2. daya yang diperlukan untuk sirkulasi air lebih kecil dibandingkan dengan
sistem pendinginan air tawar (tertutup).
3. Selain itu dapat menghemat pemakaian peralatan, karena pada sistem ini
tidak memerlukan tangki air dan tidak memerlukan banyak pompa untuk
mensirkulasikan air pendingin.
kerugian dari sistem pendinginan terbuka
1. instalasi perpipaannya mudah sekali terjadi pengerakan (karat) karena air
laut ini bersifat korosif serta air pendingin sangat terpengaruh dengan temperatur
air laut.,
2. membutuhkan biaya perawatan yang mahal.

2.6 Perawatan Sistem Pendingin Kapal

Menurut Sofyan (1987:88) pengertian perawatan adalah suatu usaha yang


dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga mencapai hasil dan
kondisi yang dapat diterima dan diinginkan. Dari pengertian diatas jelas bahwa kegiatan
perawatan itu adalah kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk
mendapatkan hasil dan kondisi yang disepakati.perawatan hendaknya merupakan usaha
dan kegiatan yang dilakukan secara rutin dan terus menerus agar peralatan atau system
selalu dalam keadaan siap pakai.
Adapun tujuan perawatan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memperpanjang usia pakai peralatan
b. Untuk menjamin daya guna dan hasil guna
c. Untuk menjamin kesiapan operassi atau siap pakainya peralatan
d. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan.
Kegiatan perawatan dapat dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu
:
1) Perawatan terencana (planned maintenance).
Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan
sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga kerusakan
besar dapat dihindari. Perawatan terencana (planned maintenance) terbagi menjadi
preventive maintenance dan corrective maintenance.

2) Perawatan darurat (Emergency maintenance).


Perawatan darurat adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan
karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Beberapa istilah tentang perawatan,antara lain :
a. Perawatan pencegahan (preventive) perawatan yang dilakukan terhadap
peralatan untuk mencegah terjadinya kerusakan.
b. Perawatan dengan cara perbaikan yang dilakukan dengan cara
memperbaiki Peralatan ( mengganti atau menyetel ) untuk memenuhi
standar peralatan tersebut.
c. Perawatan jalan (running) perawatan yang dilakukan selama peralatan
dipakai
d. Peralatan dalam keadaan berhenti (shut-down).
e. Perawatan yang dilakukan pada saat peralatan tidak dipakai.

Pemeliharaan sistem pendinginan dapat dilakukan dengan mengikuti prosedur


sesuai dengan buku petunjuk dari pabrik pembuatan mesin itu sendiri. Menurut Wiranto
Arismunandar dan Koichi Tsuada (1983), pemeliharaan sistem pendinginan dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Periksa isi air pendingin apakah masih ada atau tidak.
2. Supaya proses pendinginan dapat berlangsung dengan baik, bersihkan mesin
dari kerak atau kotoran setiap 250 jam atau dua kali dalam setahun dengan
membuka keran pembuangan dan masukkan air yang bersih.
Sistem pendinginan yang tidak terkontorol dengan baik dapat menggangu
kelancaran operasional engine/mesin, menurunkan performa dan bisa membuat fatal
pada mesin. Over heating juga bisa muncul karena kurangnya perhatian pada sistem
pendinginan mesin disamping sebab-sebab lainnya yang menstimulasinya.
Memperhatikan pembacaan skala dari level air pendingin pada dash board atau panel
kontrol merupakan tindakan preventif perawatan mesin bersama-sama pemilihan air
pendingin yang bermutu baik.
Menurut Maimun (2004), pemeliharaan pada sisitem air pendinginan,
bagian yang perlu dicek atau diperiksa :
1. Pompa air pendingin, pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah :
Periksa mekanisasi seal. Pada bagian ini pemeliharaan yang dilakukan selama
kurang lebih 2000-3000 jam atau tiap 2 bulan, bongkar, periksa dan ukur
bagian besar. Pada bagian ini pemeliharaan yang dilakukan selama kurang
lebih 4000-5000 jam atau tiap tahun.
2. Katup termostatik
3. Bongkar dan periksa. Pada bagian ini pemeliharaan yang
dilakukan selama kurang lebih 2000 jam atau setengah tahun.
4. Zinc anti corrosive, perawatan yang dilakukan :
Bongkar dan tukar bagian-bagian pendingin air laut. Pada bagian ini
pemeliharaan yang dilakukan selama kurang lebih tiga bulan sekali.
 Jenis-Jenis Perawatan
Adapun jenis-jenis perawatan anatara lain:
a) Perawatan sebelum dioperasikan
(praperawatan)
Tujuan pra perawatan sebelum dioperasikan yaitu
:
Untuk memudahkan pengecekan maka dibuat rencana perawantannya.

Perawatan dapat berupa jadwal pembersihan,penggantian pelumasan dan pengujian

peralatan tanpa beban.peralatan dibiarkan hidup beberapa menit sementara itu diaadakan

pengecekan pada bagian - bagian tertentu. Apa bila tidak ada kelainan , barulah

peralatan dapat dibebani sedikit demi sedikit sampai pada beban yang diharapkan.

b) Perawatan pencegahan

Tujuan perawatan pencegahan yaitu :


Untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih serius . Tentu saja tidak semata-
mata mencegah.terjadinya kerusakan,tetapi perawatan ini justru merupakan kegiatan rutin
dalam pelaksanaan perawatan agar senetiasa dapat dipakai. Perawatan pencegahan
meliputi :
1. Perawatan harian
Maksudnya ialah kegiatan perawatan yang dilaksanakan setiap hari atau selama
peralatan dioperasikan.kegiatan ini umumnya dilaksanakn oleh pemakaian
peralatan.macam-macam kegiatan perawatan antara lain :
a. Selama peralatan bekerja maka pemakai harus selalu memeriksa dan mengganti
situasi kerjanya, bahkan sejak petttalatan mulai bekerja.cara memeriksanya yaitu
dengan cara :
1. Lihat,makudnya cara kerja peralatan diperhatikan barangkali ada sesuatu
yang kelihatan ttidak semestinya.
2. Rasa, maksuudnys selama mesin bekerja perlu dirasakan barangkali ada
getaran ,suhu meningkat.
3. Dengar,barangkali ada suara yang mmenandakan kelainan.
b. Pencegahan beban lebih ssetiap peralatan yang dioperasikan harus dijaga agar
beban tidak melebihi kapasitas dan kemampuan yang termasuk beban
lebih.misalnya;putaran terlalu tinggi muata terlalu berat dan suhu terlalu tinggi.
c. Pelumasan semua peralatan yang berputaar atau bergerak bergesekan perlu diberi
pelumasan. Pelumasan ini berfungsi untuk mengurangi gesekan menccegah
keausan dan berfungsi mendinginkan. Untuk pelumasan perlu dipilh bahan
pelumasan yang cocok komponen yang dilumas.
d. Pendingin umunya peralatan yang bekerja pada suhu tinggi dan
e. Bergerak memerlukan pendinginn. Dengan pendinginan berarti suhu terkendali
hingga kerusakan juga terkendali.
f. Pencegahan korosi. Pada umumnya peralatan yang bagian-bagiannya terbuat dari
logam atau baja ada kecenderungan berkarat.proses korosi akan terjadi bila logam
bereaksi dengan oksigen dan air. Pencegahan korosi dapat dilakukan dengan cara
separti kebersihan, yaitu menjaga peralatan tetap bersih selalu dibersihkan sehabis
dipaakai. Melindungi logam agar tidak terkena zat-zat penyebab korosi antara lain
dengan mengolesin oli,menecat,dan melapisi anti karat.
2. Perawatan Berkala
Maksudnya yaitu perawatan yang dilaksanakan secara berkala. Macam-macam
kegiatan berkala yaitu :
a. Pemeriksaan secara periodik maksudnya ialah memeriksan peralatan
terhadap bagian-bagiannya untuk diadakaan perawatan. pencegahaan
pemeriksaan dapat dilakukan 3 bulan atau 6 bulan.
b. Penyetelan bagian-bagian komponen selama peralatan beropersi,
Dimungkinkan komponen-kompenen berubah posis karna adanya getaran
perubahan suhu,keausan dan sebagainya,sehingga baut-baut kendor atau posisi
komponen bergeser.untuk itu perlu distel kembali agar seperti semula.
c. Penggantian komponen dari hasil inspeksi,mungkin ditemukan ada
komponen- komponen yang diganti karena haus,paah atau bengkok hingga
tidak dapat berfungsi dengan baik.untuk itu penggantian komponen.dalam
melaksanakn perawatan berkala ini,harus bekerja berdasakan petunjuk
perawatan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.maritimeworld.web.id/2011/02/gambaran-umum-sistem-pendingin-di-kapal.html

http://maritim-engineering.blogspot.com/2013/06/deskripsi-sederhana-sistem-pendingin.html

http://joe-pencerahan.blogspot.com/2011/06/sistem-pendingin-cooling-system.html

https://www.kapalaku.com/index.php?threads/mengenal-cooling-water-system-pada-
kapal.2894/
22

Anda mungkin juga menyukai