Anda di halaman 1dari 11

Ship Profile Construction

Solichin ds, SST, M.Si


PERHITUNGAN KONSTRUKSI KAPAL
Perhitungan konstruksi kapal dapat dilakukan
dengan menggunakan Rule (Peraturan) dari
beberapa klas yang ada, baik klas dalam negeri
maupun klas-klas asing.
Satu-satunya klas dalam negeri yang ditunjuk oleh
pemerintah adalah PT. (Persero) Biro Klasifikasi
Indonesia (BKI). Sedangkan klas-klas asing antara
lain :
1. American Bureau of Shipping ( ABS)
2. Bureau Veritas ( BV )
3. Germanischer Lloyd ( GL )
4. Lloyd’s Register of Shipping (LR)
5. Nippon Kaiji Kyokai (NK)
6. Korean Register of Shipping (KRS)
Dll.
Dalam hal ini, PT. BKI telah menjalin kerja sama
dengan klas-klas asing tersebut.

Dalam perhitungan konstruksi kapal, kita akan


menggunakan rule dari BKI, tentang : Peraturan
Konstruksi Lambung (Rules for Hull) volume II
tahun terbaru.
Untuk menghitung konstruksi kapal dibutuh
kan data-data ukuran utama kapal, antara lain:
LBP, B, H, T dan CB
Draft : sarat kapal = T
Freeboard : lambung timbul
Sheer : lengkung geladak memanjang
Bow rake : kemiringan linggi haluan
Depth : tinggi kapal = H
Disamping data-data ukuran utama kapal, perlu
juga ditentukan terlebih dahulu sistem konstruksi
apa yang akan digunakan.
Terdapat tiga sistem konstruksi yang biasa diguna
kan :
1. Sistem konstruksi melintang.
2. Sistem konstruksi memanjang.
3. Sistem konstruksi campuran/kombinasi
Penggunaan sistem konstruksi harus disesuaikan
dengan jenis/tipe kapal yang akan direncanakan.
Untuk tipe kapal ikan, kapal tunda dan kapal barang
ukuran kecil sampai sedang (L=40-90 m) mengguna-
kan sistem konstruksi melintang, sedangkan sistem
konstruksi memanjang digunakan pada tipe kapal
yang memuat barang yang bergerak, seperti minyak,
muatan curah (biji-bijian). Untuk sistem konstruksi
campuran biasanya digunakan pada kapal petikemas
dan kapal barang yang berukuran besar.
SECTION 4 BKI VOL. II
DESIGN LOAD ( PERKIRAAN BEBAN )
Untuk menghitung ukuran tebal plat dan ukuran-
ukuran profil pada konstruksi kapal, maka harus
dihitung terlebih dahulu beban-beban yang terjadi
pada bagian-bagian badan kapal.
Beban-beban tersebut adalah :
I.1. Beban Geladak cuaca.
a. Beban geladak pada daerah buritan kapal
b. Beban geladak pada daerah tengah kapal
c. Beban geladak pada daerah haluan kapal
I.2. Beban geladak bangunan atas
I.3. Beban geladak pada rumah geladak

II.1. Beban sisi dibawah garis air (sarat)


II.2. Beban sisi diatas garis air
a. Beban sisi pada daerah buritan kapal
b. Beban sisi pada daerah tengah kapal
c. Beban sisi pada daerah haluan kapal
II.3. Beban sisi pada bangunan atas
II.4. Beban sisi pada rumah geladak
III.1.Beban Alas
a. Beban alas pada daerah buritan kapal
b. Beban alas pada daerah tengah kapal
c. Beban alas pada daerah haluan kapal
III.2. Beban alas dalam.

Anda mungkin juga menyukai