Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tank cleaning adalah proses pembersihan tangki terhadap sisa sisa muatan

sebelumnya mencakup pembersihan dan pemeriksaan peralatan pompa, koil

pemanas, pipa muatan, kran, pipa peranginan dan mesin bantu.

Dalam hal ini dapat pula kita ambil pengertian bahwa proses pembersihan

mencakup tahap pencucian untuk membersihkan sisa - sisa muatan yang berupa

padatan maupun cairan dan proses gas freeing yang bertujuan membersihkan

muatan yang berupa gas – gas yang mudah meledak maupun gas beracun.

Metode yang digunakan untuk Tank Cleaning pada setiap kapal pun berbeda –

beda. Semua tergantung dari kategori muatan (cargo) yang akan dibersihkan dan

cargo yang akan dimuat selanjutnya , maupun peralatan (butterworth machine,

hose, dll) yang ada diatas kapal.

Pada kondisi tertentu ada juga beberapa kasus kapal yang gagal dalam

melaksanakan Tank Cleaning sehingga menyebabkan kerugian pada

pengoperasian kapal itu tersebut , Company dan Pencharter. Karena waktu


sangatlah esensial dalam proses pengiriman barang bagi company, ship owner ,

maupun si pencharter.

Surveyor dan Loading Master lah yang menentukan apakah tangki lulus test dan

dapat memuat cargo selanjutnya di pelabuhan dengan melakukan wall wash test.

Pembersihan tangki dibedakan sebagai berikut :

a. Pembersihan tangki, di mana muatan berikutnya sama atau hampir sama dengan

muatan sebelumnya.

b. Pembersihan tangki untuk mengangkut jenis muatan yang berbeda dengan muatan

sebelumnya, di mana jika tercampur sedikit saja akan rusak mutunya.

Prosedur untuk pembersihan tangki menurut ISGOT melalui tahap-tahap sebagai

berikut:

a. Precleaning (butterworthing dengan air)

b. Cleaning / Pembersihan (butterwothing dengan air atau air dan deterjen)

c. Rinsing / Membilas (butterworthing dengan air)

d. Flushing / Pembilasan (dengan air tawar)

e. Steaming

f. Draining

g. Drying / Pengeringan

Dari berbagai cargo (muatan) yang di muat seperti phenol, benzene, base oil, dll

palm oil merupakan salah satu cargo yang penanganannya untuk tank cleaning
paling sulit. Dari pengalaman si penulis , terdapat kesalahan atau kelalaian crew

kapal yang menyebabkan gagalnya tank cleaning pada cargo palm oil.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dalam penulisan

Tugas Akhir, penulis mengambil judul: “PENYEBAB GAGALNYA PROSES TANK

CLEANING PADA PALM OIL”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan kejadian pada latar belakang yang telah di uraikan di atas maka

penulis hanya membahas faktor-faktor apa yang menyebabkan gagalnya proses

tank cleaning pada palm oil diatas kapal.

C. Fokus dan Rumusan Masalah

Supaya permasalahan diatas tidak meluas, maka penulis memberikan

batasan masalah terhadap permasalahan tersebut dengan mencari penyebab

gagalnya proses tank cleaning tersebut.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan manfaat masalah di atas maka tujuan yang hendak di capai

penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang

menyebabkan gagalnya proses tank cleaning diatas kapal tersebut terbagi dua

yaitu:
Manfaat Teoritis dalam penelitian ini berguna untuk menambah

hazanah/pengetahuan serta melihat langsung apa penyebab gagalnya proses tank

cleaning pada kapal tersebut.

Manfaat Praktis dalam penelitian ini berguna sebagai untuk mengambil

kebijakan bagaimana penanganan tank cleaning pada cargo palm oil tersebut.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian ini di khususkan untuk bidang akademik dan hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pustaka yang berguna bagi

pengembangan ilmu kemaritiman di Indonesia maupun international.

F. Sistematika penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membagi dalam beberapa bagian penulisan

setiap bagian ini akan membantu dalam memahami maksud dari tugas akhir ini :

Penulisan karya tulis ini terdiri dari lima bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub

pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

1. Bab pertama pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, serta tujuan dan manfaat dalam penulisan karya tulis ini.

2. Bab kedua menguraikan tentang landasan teori dan konsep-konsep yang

relevan dengan permasalahan yang dikaji dan mengemukakan pemecahan

masalah yang pernah dilakukan terkait masalah yang dikaji dalam penulisan

karya tulis ini.


3. Bab ketiga dalam tugasa akhir ini akan menyajikan tentang metode penulisan

yang dipergunakan, baik yang berhubungan dengan tekhnik pengumpulan data

dan informasi.

4. Bab keempat menguraikan hasil kajian dari masalah yang akan dibahas. Dalam

bab ini juga dikemukakan pendapat atau ide gagasan yang sesuai dengan

rumusan masalah dan tujuan yang berlandaskan pada informasi serta teori-teori

yang ada.

5. Bab kelima adalah bagian akhir, yang berisi bab penutup dari penulisan tugas

akhir ini, dalam bab ini disampikan kesimpulan permasalahan yang dibahas,dan

pada bagian ini juga memiliki saran bagi penulis.

BAB II

LANDASAN TEORI

 TANK CLEANING

Didalam penelitian Laporan Tugas Akhir ini ada beberapa hal yang diperlukan peneliti

untuk mendukung pembahasan dan teori-teori di bab ini, begitu pula untuk

menyempurnakan penelitian Laporan Tugas Akhir ini.

Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu yang digerakkan dengan

tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan

yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung

dan bangunan terapung yang tidak berpindah pindah. (Undang – Undang No. 17 tahun

2008 tentang pelayaran).


Sedangkan muatan kapal merupakan segala macam barang dan barang dagangan

(Good anf Merchandise) yang diserahkan kepada orang/barang dipelabuhan atau

pelabuhan tujuan.

Eksploitasi minyak telah dimulai sejak tahun 1850 oleh pabrik parafin milik James

Young. Minyak mulai dikirim menggunakan kapal ke wilayah Burma sampai dengan

negara koloni di Inggris. 

Pengiriman minyak masih melalui jalur darat kemudian melewati sungai masih

menggunakan kapal kayu. Baru pada tahun 1877 hingga 1885 kapal tanker modern

diciptakan. 

Ludvig dan Robert Nobel adalah pendiri Branobel, perusahaan minyak terbesar di dunia

ada di Baku, Azerbaijan. Ludvig adalah pengembang oil tanker yang sampai saat ini

masih digunakan. Percobaan membawa minyak dalam jumlah banyak pun dilakukan. 

Oil tanker pertama yang sukses beroperasi adalah Zoroaster yang mampu membawa

242 metrik ton minyak gas dalam dua pipa baja yang terhubung. Terdapat satu tangki di

bagian depan ruang mesin dan di belakang. 

Kapalnya memiliki panjang 56 meter dengan lebar 8,2 meter dan draft 2,7 meter. Saat

itu Zoroaster digunakan untuk berlayar dari Swedia ke Kaspia melalui Laut Baltik. Sejak

percobaan oil tanker yang pertama ini, perkembangan pun terus dilakukan. 

Sampai pada diciptakannya supertanker pada tahun 1979 yang memiliki panjang

458,45 meter, dan draft 24,611. Supertanker diciptakan dengan kapasitas 564.763

DWT dan dinamakan Seawise Giant. 

Pada tahun 2020 ada 810 kapal tanker VLCC ( Very Large Crude Carrier), 668 kapal

Aframax, 571 kapal Suezmax, 83 kapal Small Dirty Tanker, dan 78 kapal Dirty
Panamax yang ada didunia. Dilihat secara umum, kapal tanker terdiri dari dua jenis,

yakni crude carrier dan product tanker. Namun, terdapat pula kapal tanker khusus yang

dinamakan chemical tanker.

Chemical tanker merupakan salah satu jens kapal yang membawa muatan berbahaya

seperti bahan kimia cair berbentuk curah. Chemical Tanker sering disebut dengan

nama parcel tanker, umumnya kapal jenis ini memilki ukuran yang kecil, sekitar 5.000

ton DWT (Deadweight Tonnage) hingga 25.000 ton DWT. Namun, terdapat sejumlah

Chemical Tanker yang mempunyai ukuran mencapai 50.000 ton DWT.

Alasan kapal jenis ini berukuran kecil adalah kesesuaikan jenis muatan dan keterbatas

pelabuhan untuk melaksanakan proses bongkat-muat. Umumnya, chemical

tanker dibuat dengan lapisan zinc paint dan phenolic epoxy sehingga mencegah

reaksi kimia pada lambung kapal, pada beberapa kasus terdapat pula kapal yang

dilapisi dengan stainless steel untuk mengangkut cairan dengan kandungan acid yang

tinggi.

Aspek keselamatan dalam penggunaan chemical tanker dijelaskan pada Bagian B

SOLAS BAB VII serta International Bulk Chemical Code (IBC Code). Berdasarkan IBC

Code ini ada tiga jenis chemical tanker sesuai dengan kapabilitasnya yakni ST1, ST2,

ST3. 

Saat sebelum pemuatan, proses pemuatan, bahkan hingga pembongkaran, Anda pun

diharuskan melakukan persiapan berbagai hal mengingat pengoperasian chemical

tanker yang sangat berbahaya bagi manusia yang berada di dalam kapal maupun pada

lingkungan.
Untuk itu, diperlukan berbagai hal dalam pengoperasian chemical tanker seperti hot

work permit yang dikeluarkan oleh otoritas pelabuhan terkait dampak dari bongkar

muat kapal yang mengakibatkan panas, cold work permit berupa izin kerja karena

berpotensi menimbulkan kebakaran, oil record book yang terdiri dari deck oil record

book dan engine oil record book, serta latihan khusus keselamatan untuk mencegah

kebakaran dan pencemaran laut.

Adapun, setiap tangki dilengkapi dengan sistem pompa dan pipa tersendiri sehingga isi

tangki bisa dimuat dan dikeluarkan secara terpisah untuk mencegah kontaminasi antar

bahan kimia.

Tank cleaning merupakan salah satu aspek penting dalam pelayaran terutama pada

kapal chemical tanker. Pada kapal chemical tanker dapat memuat berbagi jenis muatan

kimia dan minyak ( chemical and oil) tergantung dari jenis kapal itu sendiri. Terdapat

banyak kasus yang menyebakan kebakaran dan ledakan pada saat tank cleaning.

Selain bongkar muat dalam pengoperasian kapal tank cleaning tidak kalah penting.

Terdapat beberapa kasus pada tank cleaning yang menyebabkan Terdapat 4 faktor

utama atau prinsip yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses tank cleaning yaitu ;

temperature (temperatur), Mechanical (mekanis), Chemistry (bahan kimia), Time

(waktu). Setiap faktor diatas berperan penting dalam proses pembersihan tanki yang

efisien.

Menggunakan peralatan yang tepat akan menghasilkan keseimbangan yang sempurna

antara faktor diatas. Dengan keseimbangan ini maka akan mencapai proses
pembersihan tanki yang paling efisien, ketepatan, dan keterandalan sebagai tujuan

akhir.

 Prinsip Prinsip dalam Tank Cleaning

Tujuan utama pembersihan tangki di atas kapal tanker minyak, produk dan kimia adalah

untuk menghilangkan kargo terakhir yang dimuat dari sistem pipa yang ada di kapal

(tangki / alur tangki / pompa) dalam kesiapan untuk kargo berikutnya. Pembersihan juga

mencegah akumulasi residu kargo dan merupakan langkah yang diperlukan dalam

menyiapkan tangki kargo untuk masuk bebas gas .

Proses pembersihan tangki yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas

produk Anda setinggi mungkin. Namun, dalam suasana sibuk mengelola perusahaan,

tugas ini dapat dilupakan, diabaikan, atau diabaikan begitu saja - pengawasan yang

berpotensi berbahaya. Mengabaikan untuk membersihkan tangki dengan benar dapat

menimbulkan residu sisa dari cargo sebelumnya yang tersisa. Misalnya, beerstone

dapat membangun dan mempersingkat umur simpan bir – atau bahkan merusak

seluruh cargo. Dan bisa terus berlanjut. Sederhananya, tangki pembersih yang benar

sangat penting untuk industri apa pun yang menggunakan peralatan tersebut.

Mengeksplorasi setiap aspek pembersihan tangki secara mendalam. Saya akan

membahas dasar-dasar teknologi pembersihan tangki dan kelas efisiensi pembersihan

tertentu. Kemudian, mengeksplorasi kriteria perencanaan khusus, jenis nosel dan

prinsip operasinya, opsi koneksi. Tujuannya: untuk memberikan panduan yang

bermanfaat untuk merencanakan proses pembersihan tangki yang sempurna.


Dasar-dasar Pembersihan Tangki

Empat Faktor Pembersihan Utama

Kimia, waktu, suhu, dan aksi mekanis adalah empat prinsip dasar pembersihan tangki.

Setiap prinsip memainkan peran penting dalam proses pembersihan yang efisien.

Memanfaatkan peralatan yang tepat mencapai keseimbangan yang sempurna antara

setiap faktor. Keseimbangan ini menyelesaikan proses pembersihan tangki yang paling

efisien dengan efisiensi, presisi, dan keandalan sebagai tujuan akhir.

1. Kimia

 Keselamatan adalah hal yang paling utama. Terlepas dari pembersih apa yang

digunakan yang disediakan oleh agent, menangani dan mendistribusikan pelarut

dengan benar sangat penting untuk proses pembersihan yang aman.

 Kurang lebih. Menggunakan terlalu banyak bahan kimia dapat memperburuk /

menurunkan kualitas tangki Anda; terlalu sedikit juga dapat membersihkan tangki

dengan tidak benar, meninggalkan kotoran atau kotoran di belakang.


 Pilih bahan kimia yang benar. Menggunakan bahan kimia yang tepat untuk

pembersihan tank cleaning pada cargo tertentu adalah hal yang perlu

diperhatikan. Menemukan / menentukan bahan kimia yang benar adalah satu

hal yang sangat essensial dalam proses tank cleaning. Jenis bahan kimia

pembersih tangki dapat diatur dalam tiga kategori: Deterjen yang sangat basa,

Pembersih yang sangat asam, Disinfektan. Deterjen alkali menghilangkan

proteinaceous, noda organik. Pembersih asam cocok untuk menghilangkan noda

anorganik, seperti batu bir atau noda air. Disinfektan membunuh

mikroorganisme, seperti bakteri.

Alkali dan asam bekerja secara bersamaan untuk membersihkan dan

mendisinfeksi tangki. Misalnya, alkali digunakan untuk menghilangkan lemak,

kotoran, kotoran, tanah organik, dll. Setiap penumpukan anorganik yang tersisa

harus dihilangkan dengan deterjen asam. Dalam sebuah studi yang sangat baik

tentang teknik pembuatan bir (Brewing Techniques),

Pembuatan bir (Brewing Techniques) adalah produksi bir dengan seduhan sumber

pati (biasanya biji-bijian sereal, yang paling populer adalah jelai) dalam air dan

memfermentasi cairan manis yang dihasilkan dengan ragi. Ini dapat dilakukan di

tempat pembuatan bir oleh pembuat bir komersial, di rumah oleh homebrewer,

atau secara komunal.Pembuatan bir telah terjadi sejak sekitar milenium ke-6 SM,

dan bukti arkeologis menunjukkan bahwa peradaban yang muncul, termasuk

Mesir kuno dan Mesopotamia, menyeduh bir.Sejak abad kesembilan belas

industri pembuatan bir telah menjadi bagian dari sebagian besar ekonomi barat.
Bahan dasar bir adalah air dan sumber pati yang dapat difermentasi seperti jelai

malt. Sebagian besar bir difermentasi dengan ragi bir dan dibumbui dengan hop.

Sumber pati yang kurang banyak digunakan termasuk millet, sorgum dan

singkong. Sumber sekunder (tambahan), seperti jagung (jagung), beras, atau

gula, juga dapat digunakan, kadang-kadang untuk mengurangi biaya, atau untuk

menambahkan fitur, seperti menambahkan gandum untuk membantu

mempertahankan kepala bir yang berbusa. Sumber pati yang paling umum

adalah sereal bubuk atau "grist" - proporsi bahan pati atau sereal dalam resep bir

dapat disebut grist, tagihan biji-bijian, atau hanya bahan tumbuk.

Langkah-langkah dalam proses pembuatan bir termasuk malting,

penggilingan, tumbuk, lautering, mendidih, fermentasi, pengkondisian,

penyaringan, dan pengemasan. Ada tiga metode fermentasi utama, hangat,

dingin dan spontan. Fermentasi dapat terjadi dalam bejana fermentasi terbuka

atau tertutup; Fermentasi sekunder juga dapat terjadi di tong atau botol. Ada

beberapa metode pembuatan bir tambahan, seperti Burtonisation, double

dropping, dan Yorkshire Square, serta perawatan pasca-fermentasi seperti

penyaringan, dan penuaan barel.

Greg Foss menggambarkan berbagai peran alkali dan asam dalam ilustrasi yang

bermanfaat. Piring yang dicuci di rumah dibersihkan dengan deterjen alkali,

sangat baik untuk menghilangkan kotoran dan lemak sehari-hari. Seiring waktu,

bagaimanapun, noda dapat terbentuk pada piring yang membutuhkan lebih dari
deterjen sederhana. Merendam piring dalam asam rumah tangga, seperti cuka,

melarutkan noda.

2. Waktu

Waktu bisa menjadi variabel yang menantang. Waktu yang dibutuhkan untuk

membersihkan tangki Anda dengan benar tergantung pada faktor-faktor yang

berfluktuasi, seperti jenis tangki Anda, jenis kotoran, dan tingkat konsentrasi

noda. Memanfaatkan sistem CIP dapat membantu menjaga persiapan dan hasil

waktu tetap konsisten.

3. Suhu

Bahan kimia yang tepat harus digunakan pada suhu yang tepat untuk

menghindari reaksi kimia yang merugikan atau gangguan. Penyedia bahan kimia

akan menawarkan suhu yang direkomendasikan serta mekanisme pembersihan

otomatis. Perhatikan dan secara konsisten menggunakan rekomendasi suhu

yang tepat untuk bahan kimia Anda untuk penggunaan optimal.

4. Mekanis
Sistem nozzle mekanis yang andal akan mengurangi konsumsi air dan biaya

kimia. Seperti yang terlihat pada bagan pai yang disesuaikan, nosel yang tepat

untuk aplikasi Anda akan memotong suhu, waktu, dan biaya kimia. Misalnya,

nozel semprot rotasi dapat mengurangi konsumsi pelarut sebesar 30% dan

mempersingkat siklus pembersihan sebesar 40%.

Bagaimana seseorang bisa memilih nosel terbaik untuk aplikasi spesifik mereka?

Saat merencanakan, mulailah dengan mempertimbangkan dampak, laju aliran,

dan tekanan.

 Dampak

Dampak mengacu pada tingkat di mana tetesan menyerang dinding

tangki. Area spesifik di mana tetesan mengenai adalah permukaan

benturan. Nozel dikategorikan sebagai dampak tinggi atau rendah.

Misalnya, nozel aliran padat atau nozel kipas datar berdampak tinggi,

menyerang permukaan benturan dengan intensitas tinggi.

 Laju Aliran

Laju aliran dan dampak berkorelasi. Sebagai ilustrasi, peningkatan laju

aliran meningkatkan dampak, dengan asumsi parameter lain - seperti sudut

semprot, tekanan, dan media - tetap statis.

 Tekanan

Memutar nozel pembersih memberikan dampak terbesar saat

membersihkan area permukaan tangki. Untuk mencapai hal ini, tetesan

besar harus menyerang dengan kecepatan tinggi. Faktor-faktor penting

yang mempengaruhi adalah jarak antara nosel dan dinding, dan tekanan
operasi. Jika salah satu terlalu besar cairan akan memecah menjadi

tetesan yang lebih kecil dan dampaknya akan berkurang. Mirip dengan

suhu, pemasok nozzle berputar, seperti Lechler, harus memberikan

kisaran tekanan operasi yang direkomendasikan untuk efisiensi dampak

maksimum.

Kelas Efisiensi Pembersihan

Untuk tujuan organisasi, nozel pembersih tangki dikelompokkan ke dalam kelas,

sehingga mudah untuk memilih nosel yang tepat untuk aplikasi tertentu. Nozel di setiap

kelas ditentukan oleh jenis noda yang dibersihkan, termasuk ringan, sedang, dan

persisten.

 Efisiensi Pembersihan Kelas Satu: Nozel yang ditempatkan di kelas

satu dirancang untuk pembilasan dengan laju aliran 4,0 hingga 89 gpm

pada 20 psi. Laju aliran khusus ini sering diperlukan dalam industri

makanan dan minuman. Nozel kelas satu dapat digunakan dengan

media cair serta uap, udara, dan pembersihan SIP (Sterilisasi di

Tempat). Nozel semprot statis, dibahas secara rinci sejenak,

ditempatkan ke kelas satu, dirancang untuk beroperasi di bawah suhu

tinggi dan menjamin keandalan proses yang tinggi.


 Efisiensi Pembersihan Kelas Dua: Nozel kelas dua dirancang untuk

menghilangkan tanah ringan, seringkali yang terjadi di industri

makanan dan minuman, serta industri kimia dan farmasi. Nozel dalam

kategori ini terbuat dari bahan bermutu tinggi, seperti stainless steel,

PVDF, PEEK, dan PTFE. Bahan yang kuat memungkinkan

penggunaan yang efisien di antara berbagai agen pembersih.

 Efisiensi Pembersihan Kelas Tiga

Laju aliran kelas tiga berkisar dari 3 hingga 303 gpm pada 30 psi, sangat baik

untuk membersihkan tanah sedang dari tangki dan peralatan. Geometri nosel

kelas tiga dirancang secara unik untuk pembersihan yang efisien dalam

industri makanan dan minuman, serta industri kimia dan farmasi.

 Efisiensi Pembersihan Kelas Empat

Nozel kelas empat sangat baik untuk mengotori berat, dapat menahan suhu

tinggi, dan cocok untuk kontak dengan makanan. Nozel kelas empat

diimplementasikan untuk membersihkan tangki besar dan menggunakan rotasi

terkontrol.

 Efisiensi Pembersihan Kelas Lima

Puncak intensitas pembersihan, nozel kelas lima digunakan untuk proyek

pembersihan serius dengan mengotori berat. Tiga industri utama

menggunakan nozel pembersih tangki berdampak tinggi: makanan dan

minuman, kimia dan petrokimia, dan kertas. Digunakan untuk tangki sedang

hingga sangat besar, nozel jet padat memastikan efisiensi pembersihan total

dengan dampak maksimum.


Kriteria Perencanaan Proses Pembersihan Tangki

Di luar Kelas Efisiensi Pembersihan, kriteria logistik tertentu harus dipertimbangkan

selama proses perencanaan.

1. Pengaturan Nozzle: Nozel harus diposisikan di tempat-tempat tertentu di dalam

tangki, sebaiknya di dekat bagian atas. Posisi yang akurat ini memastikan bahwa cairan

pembersih yang cukup menyerang bagian atas. Kami merekomendasikan hal berikut

sebagai praktik terbaik: = 1/3 ·  Htank dan Hnozzle < 1/3 ·

Dmaxspray diameter nozzle

Selain itu, karena nosel tidak boleh bersentuhan dengan produk, nosel harus

diposisikan di atas tingkat produk maksimum di dalam tangki.

2. Pompa dan Pipa: Menentukan ukuran pipa yang tepat tergantung pada laju aliran

yang diperlukan. Setelah laju aliran yang diperlukan ditentukan, pipa yang tepat harus

dipilih untuk meminimalkan kehilangan tekanan. Baik daya pompa dan titik koneksi

nosel harus sesuai dengan tekanan operasi statis yang diperlukan.

3. Ukuran Lubang Saluran: Tingkat drainase tangki harus mencegah cairan naik selama

proses pembersihan. Saluran pembuangan harus dibangun untuk menangani volume

cairan yang diimplementasikan. Bagan di bawah ini memberikan panduan bermanfaat

tentang ukuran lubang pembuangan dan kapasitas volume:

 
1” 6 gal/min

1 ½” 13 gal/min

2” 23 gal/min

2 ½” 35 gal/min

3” 50 gal/min

4” 87 gal/min

4. Jumlah Nozel: Dalam kasus tertentu, beberapa nozel diperlukan untuk

membersihkan area permukaan tangki secara efektif dan efisien. Misalnya, tangki besar

atau instalasi kompleks memerlukan beberapa nozel, diposisikan untuk memungkinkan

jet semprot tumpang tindih.

5. Penghalang Tangki: Bayangan semprot, area tangki yang dibersihkan dengan tidak

benar, juga dapat terbentuk. Bayangan semprot sering berkembang di balik penghalang

tangki, seperti agitator, pisau pencampur, penyekat, dan gulungan. Menghilangkan

bayangan semprot dapat dimulai dengan hanya menghilangkan penghalang internal

tertentu. Tentu saja, menghapus penghalang apa pun menyesuaikan SOP Anda,

menambahkan penghapusan, penginstalan ulang, sistem COP, dan – pada akhirnya –

waktu untuk proses tersebut. Nozel berputar (dibahas secara rinci di bawah)

memberikan solusi yang efisien untuk menyemprotkan bayangan, membersihkan di

sekitar penghalang tangki. Ketika ditempatkan di posisi kunci di dalam tangki, nozel

berputar mengkompensasi efek bayangan. Untuk pembersihan penghalang tangki


yang efisien, seperti agitator, Lechler menyediakan nozel khusus, seperti PopUp Whirly

yang ringkas, yang efisien di ruang terbatas.

Jenis Nozzle dan Prinsip Operasinya


Statis: Bola semprot statis diklasifikasikan dalam Efisiensi Pembersihan Kelas Satu dan

terutama digunakan untuk membilas tangki atau kapal yang lebih kecil. Karena sistem

pembersihan tidak berputar, celah pembersihan dapat terjadi dalam pola semprotan.

Masalah serupa dapat terjadi jika nosel semprot yang berputar berhenti berputar.

Terlepas dari kelemahan ini, bola semprot statis memberikan keuntungan yang

berbeda, membuatnya sangat diperlukan untuk tugas-tugas tertentu. Mereka menguras

energi, mudah diperiksa, dan sangat baik untuk digunakan di lingkungan yang sensitif

terhadap kebersihan.

Namun, nozel berputar memberikan kekuatan dan efisiensi yang unik untuk proses

pembersihan tangki yang tidak dapat dicapai melalui penggunaan bola semprot statis.

Tiga jenis nozzle berikut diklasifikasikan sebagai "nozel berputar."

1. Free-Spinning
Gambar free spinning

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fbete.com

%2Fwpcontent%2Fuploads%2F2022%2F02%2FHYDROWHIRL-S-

1.png&imgrefurl=https%3A%2F%2Fbete.com%2Fproduct

%2Fhydrowhirlposeidon

%2F&tbnid=Aw1j0p9gHCTimM&vet=12ahUKEwiHsrmZ3er3AhV6gGMGHTdPAb

4QMygsegUIARCCAg..i&docid=i8NufOdTdxl09M&w=800&h=800&q=free

%20spinning%20nozzle%20for%20tank

%20cleaning&hl=id&ved=2ahUKEwiHsrmZ3er3AhV6gGMGHTdPAb4QMygsegU

IARCCAgNozel

pemintalan bebas digerakkan oleh cairan. Ditempatkan di Kelas Dua dan

Tiga, nozel ini sangat baik untuk kotoran ringan. Karena nozel pemintalan

bebas dirancang dengan bahan berkualitas tinggi dan kokoh, mereka

dapat menahan suhu yang sangat panas. Nozel ini kompak,


memungkinkan untuk berbagai kegunaan. Beberapa kegunaan umum

untuk nozel berputar bebas Kelas Dua termasuk aplikasi pembersihan

busa dan laras atau tabung. Nozel yang sesuai dengan FDA digunakan

untuk kontak dengan aplikasi makanan. Sistem pemintalan bebas Kelas

Tiga terutama digunakan untuk kotoran sedang, memberikan dampak

yang baik dengan nozel jet.

2. Controlled rotation 

Gambar Controlled rotation

https://www.lechlerusa.com/en/products/product-by-type/tank-and-equipment-

cleaning-products/controlled-rotation-tank-cleaning-nozzles

Nozel rotasi terkontrol ditemukan di Kelas Empat. Sistem intensitas tinggi ini

diimplementasikan untuk pekerjaan kotor sedang hingga berat. Mereka tersedia

dalam berbagai sudut semprot / laju aliran dan semuanya sesuai dengan FDA.
Nozel ini dikendalikan oleh turbin internal yang tidak mengandung roda gigi,

memastikan bahwa kecepatan tetap dalam kisaran optimal, bahkan pada

tekanan yang lebih tinggi.

3. Static spray balls

Gambar Static Spray Ballls

https://www.lechlerusa.com/en/products/product-by-type/tank-and-equipment-cleaning-

products/static-spray-balls
Bola semprot statis tidak berputar, sehingga mereka membutuhkan jumlah

cairan yang relatif besar untuk menghasilkan aliran turbulen. Mereka

digunakan terutama untuk mencuci tangki dan kapal yang relatif kecil.

Banyak nozel rotasi terkontrol kompatibel dengan sensor pemantauan rotasi

Lechler, sehingga mudah untuk mengawasi proses pembersihan. Sensor

pemantauan rotasi mencatat jumlah cairan yang mengalir di atas ujung sensor.

Sensor dapat disesuaikan sesuai dengan ukuran tangki, persyaratan tekanan,

dan nosel tertentu.

4. Gear controlled

Gambar Gear Controlled


https://www.lechlerusa.com/en/products/product-by-type/tank-and-equipment-

cleaning-products/gear-controlled

Cairan pembersih menggerakkan roda gigi internal melalui roda turbin sehingga

kepala semprot berputar dengan dua sumbu. Nozel jet padat yang dipasang di

kepala semprot menghasilkan jet yang kuat. Jet ini menyapu seluruh permukaan

tangki dalam pola model-spesifik yang telah diprogram sebelumnya selama

siklus semprotan. Ini membutuhkan waktu minimum tertentu. Model-model ini

menghasilkan dampak tertinggi dan karena itu ideal untuk tangki yang sangat

besar dan tugas pembersihan terberat.

Dikendalikan roda gigi: Ditempatkan di Kelas Lima, nozel yang dikendalikan roda

gigi sangat cocok untuk menghilangkan tanah yang sulit dalam tangki dengan

ukuran berapa pun. Nozel jet padat yang dipasang di kepala semprot

menghasilkan jet yang kuat. Nozel yang dikendalikan roda gigi dapat beroperasi

ke segala arah, menahan suhu tinggi, dan bekerja bersama-sama dengan

sensor pemantauan rotasi.

Connection Options
Setiap nosel harus terhubung ke saluran pasokan. Lechler menyediakan berbagai

solusi untuk aplikasi yang berbeda: koneksi berulir, koneksi slip-on, Tri-Clamp, dan

koneksi yang dilas. Koneksi berulir dibentuk dengan memasang benang wanita nosel

ke benang laki-laki pipa. Koneksi slip-on sering digunakan di lingkungan yang sangat

sanitasi. Nosel tergelincir ke pipa luar dan diikat dengan pin atau penjepit. Sering
diimplementasikan dalam industri makanan dan minuman, koneksi Tri-Clamp sering

dapat disuplai dengan nozel pembersih yang berputar. Akhirnya, koneksi yang dilas

sangat cocok untuk aplikasi dengan persyaratan sanitasi yang ketat.

Kembali ke esensi

Dalam praktik sehari-hari, kita menghadapi berbagai tantangan yang berbeda. Untuk

mendapatkan hasil pembersihan terbaik, perfectcircumstances harus dibuat. Ketika

hasilnya di bawah harapan kita, sulit untuk mencari tahu apa yang salah. Kadang-

kadang kita bahkan tampaknya lupa apa itu pembersihan tangki. Petunjuk dalam

panduan pembersihan diikuti secara ketat dan prosedur pembersihan dipilih 'karena

buku mengatakan demikian'. Atau produk pembersih kimia diperlukan karena residu

harus dihilangkan. Tapi bukankah seluruh dan satu-satunya alasan kita ingin

membersihkan tangki kita hanya karena kita ingin memuat kargo berikutnya? Bukan!

Tetapi ketika suatu produk dipesan, pemasok tidak selalu memiliki semua informasi

yang diperlukan untuk memastikan produk yang tepat tersedia untuk keadaan saat ini.

Misalnya, tidak selalu tahu kargo sebelumnya apa yang telah Anda bawa atau apa

kargo Anda berikutnya?

Berapa suhu yang akan Anda cuci, atau jenis mesin pembersih yang Anda miliki di

kapal. Semua faktor ini secara langsung mempengaruhi proses pembersihan Anda.

Anda juga harus memahami mengapa Anda menggunakan produk tertentu.

Faktor-faktor berikut penting ketika datang untuk menciptakan keadaan yang sempurna:

• Kargo apa yang harus Anda bersihkan?


• Produk pembersih apa yang Anda gunakan?

• Suhu dan tekanan apa yang Anda gunakan?

• Bagaimana produk pembersih akan diterapkan?

 Karakteristik cargo Palm Oil

Pada setiap Cargo memiliki karakteristik atau sifatnya masing-masing, sehingga

metode untuk tank cleaningnya juga berbeda beda. Sebelum kita melaksanakan

tank cleaning kita perlu tau karakteristik dan sifat sifat cargo tersebut melalui MSDS

(Material Safety Data Sheet), SDS (Safety Data Sheet), IMDG Code (International

Maritime Dangerous Code), Dll

Berikut ini merupakan Material Safety Data Sheet dari Cargo Palm Oil
Section 1. Product and Company Identification

Product Name

Palm Oil

CAS Number 8002-75-3

Parchem - fine & specialty chemicals 415 Huguenot Street

New Rochelle, NY 10801

(914) 654-6800 (914) 654-6899

parchem.com info@parchem.com

EMERGENCY RESPONSE NUMBER CHEMTEL


Toll Free US & Canada: 1 (800) 255-3924

All other Origins: 1 (813) 248-0585 Collect Calls Accepted

Section 2. Hazards Identification

Classification of the substance or mixture

Not classified as a hazardous material and does not contain any hazardous

ingredients.

Hazard and precautionary statements

None

Section 3. Composition / Information on Ingredients

Common Name

Palm Oil

CAS Number 8002-75-3

Section 4. First Aid Measures

Eyes: Flush with plenty of water or eye wash solution for 15 minutes. Get medical

attention if irritation persists.

Skin: Wash with soap and water


Ingestion: Rinse mouth, do not induce vomiting unless directed by medical

personnel.

Inhalation: Remove to fresh air, seek medical attention if irritation persists.

Section 5. Firefighting Measures

Extinguishing Media: Foam, carbon dioxide, dry chemical powder

Unsuitable Extinguishing Media: Do not use Water-may spread fire by dispersing oil

Flash point: >435°

Special Equipment: Self-contained breathing apparatus and full protective clothing

is recommended in case of fire.

Hazardous combustion products: CO, CO2

Section 6. Accidental Release Measures

Personal Precautions: Wear protective clothing

Spill Cleanup Methods: Absorb spill with vermiculite or other inert material, place in

a suitable container for disposal. Wash floors with soap and hot water. Rinse with

hot water Environmental Precautions: Avoid discharge into storm drains, water

courses or onto the ground.

Section 7. Handling and Storage

Handling: Keep away from ignition sources


Storage: Keep container closed and in dry area away from heat & light

Section 8. Exposure Controls / Personal Protection

Engineering Controls: N/A

Eye Protection: Wear safety glasses

Hand protection: Wear Neoprene or latex gloves Skin protection: Apron and/or Long

Sleeves Respiratory Equipment: none

Section 9. Physical and Chemical Properties

Color: Pale Yellow oily Liquid, White when solid (Refined, Mass Balance), Reddish

Orange when solid, Dark Amber, red when liquid (Crude)

Odor: characteristic/ vegetable oil

pH: Neutral

Physical State: Liquid, Solid

Specific Gravity (H2O=1): 0.9

Melting point: Solid at room Temp, 95-100 F

Freezing Point: N/A Flash point: > 435° F Flammability limits: N/A

Solubility in Water: Insoluble

Partition Coefficient (n-Octanol/water): N/A

Viscosity: N/A
Section 10. Stability and Reactivity

Stability: Stable

Conditions to Avoid: Contact of oil impregnated porous materials such as rags or

paper with air, as spontaneous combustion may occur.

Incompatible Materials: Strong Oxidizing agents

Hazardous Decomposition Products: No data available

Possibility of Hazardous Reactions: Will not occur

Section 11. Toxicological Information

Acute Toxicity: No test results available

Section 12. Ecological Information

Ecotoxicity: Not expected to be harmful to aquatic organisms. No data available

Mobility: No data available

Degradability: No data available

Section 13. Disposal Considerations


Waste Treatment Methods: Dispose of product and contaminated packaging in

accordance with all local, state, and federal environmental control regulations.

Section 14. Transport Information

Not Regulated

Section 15. Regulatory Information

Labeling according to EU Classification: Not dangerous, no special label is required

GHS: No signal word, pictograms, Hazard or safety phrase required.

USA: Not regulated, no special labeling required.

HMIS

Health: 0

Flammability: 1

Reactivity: 0

PPE: A

NFPA

Health: 0

Flammability: 1

Reactivity: 0

PPE: A

Section 16. Other Information


Disclaimer: The above information is believed to be correct but does not purport to

be all inclusive and shall be used only as a guide. The information in this document

is based on the present state of our knowledge and is applicable to the product with

regard to appropriate safety precautions. It does not represent any guarantee of the

properties of the product.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Pada penulisan Laporan Tugas Akhir ini dilakukan pengkajian dengan

menggunakan fakta-fakta dari pengalaman juga pengetahuan yang telah


dipadukan dari permasalahan yang penulis lihat dan alami saat melaksanakan

diatas kapal MT KELSEY 2.

Dalam pengambilan data-data tugas akhir ini, waktu yang diperlukan adalah

pada saat penulis melaksanakan praktek laut (prala) diatas kapal MT KELSEY 2

dari pertama naik (sign on) sampai selesai kontrak dan turun kapal (sign off)

yaitu selama kurang lebih satu tahun. Selama melaksanakan Tank Cleaning,

Penulis mempelajari dan mengamati secara langsung pelaksanaan Tank

Cleaning dengan berbagai metode dengan baik.

B. Objek Penelitian

Yang digunakan untuk objek penelitian kali ini penulis membahas tentang

metode yang tepat untuk tank cleaning pada cargo Palm Oil.

C. Teknik Pengumpulan Data

Didalam teknik pengumpulan data penulis menggunakan metode-metode

yang sistematis dalam melakukan penelitian. Hal ini dimaksudkan guna

memberikan informasi yang lengkap, memberikan data-data yang akurat dan

bersifat objektif serta dapat dipertanggung jawabkan. Untuk meneliti metode yang

tepat untuk tank cleaning pada Cargo Palm Oil.

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penyusunan Tugas

Akhir ini antara lain :

1. Observasi Langsung

Dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek penelitian

yang berhubungan dengan Tank Cleaning pada Cargo Palm Oil diatas kapal
Dengan melakukan praktek berlayar selama kurang lebih satu tahun, penulis

mengamati dan mencatat secara langsung tentang permasalahan pada Tank

Cleaning , untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bab berikutnya. Observasi

merupakan cara yang praktis dan efektif, karena penulis dapat mengamati

penyebab gagalnya proses Tank Cleaning pada Cargo Palm Oil tersebut.

2. Studi Pustaka

Merupakan suatu cara studi untuk melakukan pengamatan dengan

menggunakan buku-buku referensi di atas kapal dan serta menggunakan media

internet sebagai bacaan yang membahas tentang kerusakan crane.

D. Sumber Data

Data yang dikumpulkan digunakan dalam penyusunan tugas akhir adalah

data yang merupakan informasi yang diperoleh melalui pengamatan langsung,

adapun data – data sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek

yang diteliti oleh penulis untuk tujuan khusus. Penulis memperoleh data – data

primer dengan melakukan pengamatan di lapangan yaitu dengan mempelajari

serta ikut terlibat langsung dalam pekerjaan di atas kapal yang berhubungan

dengan Tank Cleaning pada Cargo Palm Oil. dalam penyusunan tugas akhir ini.

E.Jenis Data

Adapun jenis data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

data Kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang lebih spesifik. Dalam penulisan
ini yang termasuk data kualitatif yaitu hasil pengamatan secara langsung mengenai

Tank Cleaning Pada Cargo Palm Oil pada saat ber operasi.

F.Metode Analisa Data

Penyajian penulisan tugas akhir ini menggunakan metode deskriptif yaitu

penulisan yang berisikan paparan dan uraian mengenai suatu objek permasalahan

yang timbul pada saat tertentu. Metode ini digunakan untuk memaparkan secara

rinci dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai perencanaan terhadap

masalah yang timbul berhubungan dengan materi pembahasan tugas akhir ini.

Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan tentang “PENYEBAB

GAGALNYA PROSES TANK CLEANING PADA PALM OIL”

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dari hasil deskripsi data yang dilakukan pada objek yang diteliti oleh penulis pada kapal

milik perusahaan Eastern Tanker yang mana kapal tersebut merupakan kapal cargo MT

KELSEY 2 dimana penulis meneliti tentang penyebab gagalnya proses Tank Cleaning

Pada Cargo Palm Oil tersebut.

Tank cleaning adalah proses pembersihan tangki terhadap sisa sisa muatan

sebelumnya mencakup pembersihan dan pemeriksaan peralatan pompa, koil pemanas,

pipa muatan, kran, pipa peranginan dan mesin bantu. Masalah yang sering ditemui
adalah terdapat residue yang menempel pada tangki yang sudah melalui proses tank

cleaning Tujuan penelitian ini untuk mengeetahui penyebab gagalnya proses Tank

Cleaning pada Cargo Palm Oil.

Metode pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dari hasil

penelitian diperoleh hasil bahwa Penyebab gagalnya Tank Cleaning pada Cargo Palm

Oil tersebut disebabkan oleh beberapa faktor :

Pemilihan detergent yang tidak tepat, pengawasan (monitoring) crew pada saat proses

Tank Cleaning berjalan yang kurang, kurangnya perawatan pada tank cleaning

Equipment, metode yang digunakan untuk tank cleaning tidak tepat, pada saat bekerja

crew terkesan ingin cepat namun hasilnya membuat selang (tank cleaning hose) tidak

awet.

B. Analisis Data

Banyak buku panduan yang menjelaskan tentang bagaimana menangani /

membersihkan cargo (tank cleaning) salah satunya Tank Cleaning Guide Dr.

Verwey. Analisis penyebabnya gagalnya tank cleaning pada cargo Palm Oil di

kapal Tanker MT KELSEY 2 adalah pemilihan tank cleaning hose (selang) yang

tidak tepat , terkadang company ingin memperkecil biaya pengeluaran sehingga

memilih hose yang cost nya lebih murah dan kualitasnya tergolong dibawah

standar, pemilihan detergent yang tidak tepat, metode tank cleaning yang tidak

tepat, kurangnya pengawasan crew pada saat tank cleaning berjalan, kelalaian

crew karena kurang istirahat, tank cleaning equipment yang sudah tidak
memenuhi standard untuk melaksanakan tank cleaning, Boiler pada kamar

mesin (engine room) yang mengalami trouble (masalah) sehinga menggangu

proses berjalannya Tank Cleaning. Kendala-kendala diatas yang menghambat

proses Tank Cleaning diatas kapal.

C. Pembahasan

Mengingat pentingnya proses tank cleaning terutama pada Kapal Chemical

Tanker karena berbagai macam kargo yang harus dicleaning, ada baiknya crew

mengenal karakteristik kargo dan mengetahui metode yang tepat untuk

mebersihakan tangki . untuk itu sebelum melaksanakan tank cleaning Chief Officer

sudah memikirkan / membuat planning untuk tank cleaning pada cargo yang akan di

bersihkan dan memberi perintah kepada boatswain untuk mempersiapkan peralatan

seperti tank cleaning hose, fix machine hose, portable butterworth machine, octopus

for recirculation dan lain lain.

Biasanya setelah discharging cargo (bongkar cargo) seluruh deck crew akan

melaksanakan safety meeting terkait tank cleaning. Chief Officer yang akan emipin

jalannya seafety meeting. Pada saat safety meeting chief officer akan memberikan

instruksi untuk Tank cleaning.

Yang pertama dan terpenting, kita harus tahu jenis minyak sawit (Palm Oil) yang kita

miliki di dalam tangki. Ini penting karena metode pembersihan tangki akan tergantung

pada itu.

Jika kita membuat kesalahan dalam hal ini, kita tidak akan pernah bisa membersihkan

tangki dengan standar metanol.


Jadi di sini adalah jenis Palm Oil (minyak sawit) yang dimaksud adalah :

1. Kering (Dry)

2. Semi-kering (Semi Dry)

3. Tidak kering (Non Dry)

Tindakan pencegahan untuk minyak sawit yang mudah kering (drying) dan

semi-pengeringan (semi drying) minyak sawit

Sekarang, mengapa begitu penting untuk mengetahui apakah minyak sawit

adalah jenis pengeringan atau Semi-pengeringan?

Minyak pengeringan (The Drying) dan semi-pengeringan (Semi Drying) bisa

mengeras ketika bersentuhan dengan udara.

Jika dibiarkan bersentuhan langsung dengan udara, minyak sawit ini akan cepat

kering dan menjadi mengeras pada lapisan tangki. Ada beberapa kondisi di

mana minyak ini dapat mengering pada lapisan.

Jika tidak ada kelembaban di dalam tangki dan / atau

Jika ada suhu tinggi di dalam tangki.

Mengapa suhu tinggi? Karena suhu yang lebih tinggi menyerap kelembaban dari

atmosfer. Hal ini sangat penting saat mencuci tangki yang mengandung minyak

sawit pengeringan (Drying) atau semi-pengeringan(Semi Drying).


Kita awalnya harus mencuci tangki ini dengan air laut sekitar. Jika kita

menggunakan air laut panas, minyak sawit akan menjadi mengeras pada lapisan

dan tidak akan mungkin untuk menghapus ini dari lapisan.Pada kasus tank

cleaning di MT KELSEY 2 metode yang digunakan tidak tepat. Disebabkan

karena kurangnya wawasan atau informasi tentang Palm Oil( Minyak Sawit) .

Pada saat Tank Cleaning Crew menggunakan metode dengan steaming hose

langsung ke tangkinya hingga suhunya mencapai 80 ℃ . Sehingga floor (lantai

tangki), wall(dinding) terdapat palm oil (minyak sawit) yang mengeras. Dan

warna sisa cargo (residue) berubah menjadi hitam karena temperature saat

melaksanakan steaming pada tangka terlalu tinggi.

Poin penting lainnya adalah mencuci tangki ini segera setelah pemakaian selesai

dan sertifikat tangki kosong dikeluarkan oleh surveyor. Jika terminal tidak

mengizinkan pembersihan tangki di tempat berlabuh, kita bisa memasukkan air

ke dalam tangki dan mengedarkannya selama beberapa detik dalam setiap

beberapa jam untuk menjaga sekat tangki tetap lembab.

Ini mungkin terlihat sebagai langkah kecil tetapi sangat membantu secara besar-

besaran.

Poin yang dibawa yang perlu diperhatikan untuk pengeringan/Semi-pengeringan

minyak sawit:

Awalnya cuci tangki yang berisi minyak sawit pengeringan atau semi-

pengeringan dengan air laut sekitar (atau air tawar) selama 1-1,5 jam.

Jaga agar tangki tetap lembab sampai pembersihan tangki waktu dimulai.
Metode yang dilakukan pada saat tank cleaning dikapal MT KELSEY 2

Sekarang jika Anda mengikuti langkah-langkah persis seperti diatas, tidak ada jaminan

bahwa tangki Anda akan bersih untuk standar pencucian tangki.

Anda mungkin harus membersihkan untuk waktu tambahan (2-3 jam yang disebutkan

dalam langkah-langkah ini mungkin tidak cukup). Biasanya, siklus pencucian 4 jam

dianggap cukup untuk 1 tangki.

Tekanan (pressure) air pembersih tangki sangat penting untuk pembersihan yang

efisien.

Mencuci tangki pada tekanan 6 bar tidak akan mencapai apa-apa. Semakin banyak

tekanan semakin baik.


Biasanya, 8 hingga 10 bar dianggap sebagai tekanan yang baik, 8 Bar menjadi

minimum.

Ini karena fakta bahwa tekanan pada garis pembersih tangki dan di ujung mesin

pembersih tangki tidak akan sama dengan tekanan yang mengenai sekat.

Titik yang menjauh: Lebih tinggi tekanan media pembersih tangki, lebih baik

pembersihannya. Kurangi jumlah tangki yang dicuci jika tekanannya kurang.

Temperature adalah bahan kimia terbaik yang akan Anda miliki selama pembersihan

tangki. Lebih banyak suhu pada media pembersih maka akan lebih baik dalam proses

pembersihannya.
Dapat kita analogikan seperti mencuci pakaian. Celupkan kemeja kotor serupa ke

dalam air dingin dan dalam ember air panas dan biarkan di sana selama beberapa jam.

Setelah beberapa jam ketika mengeluarkan kaos, manakah ember air yang anda

harapkan lebih bersih?

Tentu saja, air dingin akan lebih bersih karena air panas akan mengambil lebih banyak

kotoran dari baju. Tapi bagaimana?

Ini adalah reaksi kimia yang terjadi.

Ketika kita berbicara tentang tekanan, di mana air mengenai sekat dan bukan tekanan

di ujung nosel atau di garis pembersih tangki. Hal yang sama berlaku untuk suhu.

Jika sekat itu sendiri dingin atau memiliki air balast di sisi lain sekat, pembersihan tidak

akan efektif.

Akan lebih baik jika mengeluarkan air balast dari tangki balast yang berdekatan

memang sedikit menyusahkan namun Keuntungannya dalam hal efektivitas

pembersihan tangki tersebut.

Jadi kita harus membuang air ballast dari tangki balast yang berdekatan ke tingkat di

mana air tidak menyentuh sekat tangki kargo.


Pada kasus tank cleaning di MT KELSEY 2 air ballast tidak dapat dibuang seluruhnya

karena ketidakmampuan pompa hisap dalam mengeluarkan air ballast dari kapal.

Tetapi penggunaan suhu yang lebih tinggi tidak selalu benar setiap saat. Ada beberapa

pengecualian untuk ini seperti pencucian awal dalam pengeringan(drying) dan semi-

pengeringan (semi drying) minyak sawit .

Poin penting yang perlu diperhatikan: terdapat beberapa pengecualian, suhu lebih

tinggi, lebih baik dalam pembersihan.

Penggunaan bahan kimia

Sementara tekanan tinggi dan suhu yang lebih tinggi akan melakukan sebagian besar

pekerjaan, pembersihan standar pencucian dinding(wall wash) kemungkinan besar

masih memerlukan penggunaan sirkulasi ulang kimia(Recirculation) di dalam tangki.

Dan pertanyaannya adalah bahan kimia mana yang akan digunakan?


Syarat pertama untuk memilih bahan kimia pembersih tangki adalah bahwa bahan

kimia harus disetujui IMO. Surat edaran MEPC mencantumkan semua bahan kimia

dengan pembuatnya yang disetujui untuk digunakan oleh IMO.

Periksa apakah bahan kimia yang telah Anda rencanakan untuk digunakan ada dalam

daftar ini.

Kondisi kedua adalah bahwa bahan kimia harus aman untuk digunakan sehubungan

dengan lapisan tangki. Informasi ini dapat ditemukan dari informasi yang diberikan oleh

pembuat bahan kimia.

Bahkan ketika kondisi ini terpenuhi, kita masih perlu memilih dari jumlah bahan kimia

yang tersedia di pasar. Dan bahan kimia mana yang paling baik biasanya akan datang

dengan pengalaman dalam membersihkan tangki.


Umumnya, salah satu bahan kimia ini baik untuk membersihkan tangki minyak sawit.

o Grato 50 (untuk tangki stainless steel) dan Grato 14 (untuk tangki

berlapis Seng / Epoxy) Buat: CP Metal Chemicals

o Marclean SC atau Marclean AC+ Make: Teca

o Caretank Eco Make: Marine Care

Ini adalah bahan kimia untuk melakukan pencucian utama yaitu membuat tangki

bersih dalam segala hal. Tetapi terlepas dari bahan kimia ini, Anda mungkin

perlu memiliki beberapa bahan kimia lain juga untuk berjaga-jaga jika Anda.

Anda mungkin perlu memiliki bahan kimia untuk menghilangkan bau dari tangki

atau warna dari sampel.


Nah, beberapa perusahaan tidak memberikan banyak pilihan untuk dipilih dan

mereka memiliki bahan kimia tetap untuk dipilih dan memiliki daftar dan jumlah

bahan kimia yang direkomendasikan untuk disimpan di kapal.

Ini mungkin dengan cara menghilangkan beberapa beban (muatan) dari Chief

Officer. Dan pada case (kasus) tank cleaning MT KELSEY 2 menggunakan

Xylene dan Toluene dalam pembersihan tangki dan hasilnya kurang maksimal

sehinnga masih terdapat residue - residue dalam tangki .

Kita juga perlu memiliki perkiraan berapa jumlah bahan kimia yang diperlukan

untuk pembersihan tangki. Ini dapat dengan mudah dihitung dari konsentrasi

bahan kimia yang diperlukan dalam larutan kimia dan volume minimum larutan

yang diperlukan agar pompa dapat mengambil hisap selama sirkulasi ulang.

Misalnya, 0,5% dari Caretank Eco direkomendasikan untuk sirkulasi ulang (re-

circulation). Katakanlah 3 m3 (3000 liter) air diperlukan untuk pompa untuk

mempertahankan tekanan yang baik selama sirkulasi ulang (re-circulation).

Kemudian jumlah Caretank Eco untuk satu tangki adalah 3000 x 0,5/100 = 15

Liter.

Sirkulasi Ulang Kimia (Chemical Re-circulation)

Agar sirkulasi ulang kimia menjadi efektif, ada pra-kondisi yang satu ini.

Pembersihan awal harus efektif. Ini berarti bahwa seharusnya tidak ada jejak

kargo / sisa muatan sebelumnya di dalam tangki. Tangki harus benar-benar

bersih secara visual. Dan suhu yang lebih tinggi / Tekanan yang lebih tinggi

selama pembersihan awal benar-benar membantu dalam hal itu.


Pembersihan suhu yang lebih tinggi yang lebih baik juga berlaku untuk sirkulasi

ulang kimia tetapi ada beberapa poin yang perlu kita ingat.

1. Bahan kimia berbasis kaustik dapat membuat tangki Anda putih jika

dipanaskan hingga suhu yang lebih tinggi.

Jika bahan kimia berbasis kaustik digunakan untuk sirkulasi

ulang(Recirculation), kita perlu berhati-hati dengan memanaskan larutan.

Suhu larutan pembersih tidak boleh ditingkatkan menjadi lebih dari 40 ° C.

Juga disarankan untuk tidak memanaskan larutan sama sekali tetapi kadang-

kadang tidak dapat dihindari terutama ketika membersihkan di lingkungan yang

suhunya rendah.

2. Menggunakan air tawar untuk membuat larutan pembersih

Jika Anda perlu memanaskan larutan kimia yang digunakan untuk resirkulasi,

waspadai air apa yang akan Anda gunakan untuk membuat larutan kimia.

Jika Anda menggunakan air laut dan menjaga uap dalam coil pemanas

menyala, ada kemungkinan endapan garam padat keras di seluruh coil

pemanas tangki.

Endapan garam ini bisa menjadi sulit dihilangkan.

Kita hanya bisa menggunakan air tawar untuk membuat solusi kimia untuk

menghindari salah satu solusi ini.

Tetapi kadang-kadang kita kekurangan air tawar dan kita perlu menggunakan air

laut untuk membuat larutan kimia.

Dalam hal ini, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari

hal ini.
Pertama, hentikan uap dalam coil pemanas setidaknya 30 menit sebelum

menghentikan resirkulasi.

Kedua, bilas tangki dengan air tawar selama 5-10 menit segera setelah

resirkulasi kimia.

Menjaga lapisan tangki

Suhu yang lebih tinggi dan tekanan yang tinggi baik untuk menghilangkan

kotoran dan pembersihan tangki dengan lebih baik.

Tapi itu mungkin tidak begitu baik untuk lapisan tangki.

Kapal harus menyadari suhu maksimum yang diizinkan oleh produsen pelapis

tangki.

Biasanya, produsen pelapis akan memiliki beberapa batasan suhu tetapi

keterbatasan ini untuk suhu kargo.

Paparan suhu yang lebih tinggi untuk waktu yang singkat biasanya

diperbolehkan dan itu tidak mempengaruhi lapisan tangki.

Bagaimanapun, produsen pelapis tangki harus dikonsultasikan untuk memiliki

kejelasan tentang penggunaan suhu yang lebih tinggi daripada yang ditentukan

untuk pembersihan tangki.


Pengawasan (Monitoring)

Pengawasan pada saat tank cleaning perlu diperhatikan dari tahap pre wash,

pembersihan awal dengan air laut panas, sirkulasi ulang (Re-circulation) dengan

detergent kimia, Pembilasan (Rinsing) dengan air laut dingin, pembilasan (Rinsing)

dengan air tawar, Gas Free fan untuk membuat tangki bebas dari gas” beracun, Mobing

(mengepel) tangka hingga kering, wall wash test with methanol (test dinding tangki

dengan methanol).

Pada saat pembersihan awal crew harus memperhatikan mesin (machine) dan

selang (hose). Karena pembersihan awal ini sangat menentukan proses tank cleaning.

Pada kasus tank cleaning MT KELSEY 2 , menggunakan 4 cycle machine (2 portable

machine dan 2 fix machine) dan posisi portable machine harus disetting (diatur). Crew

harus turun kedalam tangki menempatkan portable machine pada tempat yang sulit

dijangkau dan mengikat portable machine agar posisinya tetap dan mesin tidak

bertubrukan dengan floor (lantai) dan wall (dinding). Namun sebelum mengatur (setting)

portable machine ada baiknya untuk mencoba (test) portable machine apakah portable

machine dapat berputar dengan 360 ° . Selain itu juga kita harus memeriksa hose

portable machine apakah ada kebocoran atau tidak, karena jika terjadi kebocoran maka

pressure pada portable machine akan menurun dan proses tank cleaning tidak

optimal.setelah semua sudah diatur yang harus dilakukan adalah pengawasan Ketika

pembersihan awawl berjalan. Masalah yang sering ditemui pada saat proses tank

cleaing berjalan yaitu Ketika selang (hose) yang sudah bocor, portable machine yang

tidak berjalan, koil pemanas pada engine room yang mengalami masalah sehingga

temperature turun, terjadi massalah pada pompa engine room sehingga pressure tidak
maksimal. Dan solusinya adalah mengganti selang (hose) dan portable machine

karena setiap kapal harus memiliki selang (hose) dan portable machine cadangan untuk

berjaga jaga jika hose dan portable machine tidak dapat berjalan dengan baik. Dan

crew deck harus menunggu hingga crew engine memperbaiki koil pemanas dan pompa

pada saat terjadi masalah.

Pada proses tank cleaning MT KELSEY 2 yang tidak maksimal disebabkan juga

oleh selang (hose) yang sudah bocor, portable machine yang tidak dapat berputar 360 °

dan tidak memiliki cadangan portable machine dan hose diatas kapal.untuk itu memiliki

cadangan hose, portable machine diatas kapal adalah sebuah keharusan untuk

menunjang kelancaran proses tank cleaning diatas kapal. Karena waktu yang terbatas,

pada saat tank cleaning engine crew juga harus turun kedalam tangki untuk

membersihkannya secara manual dengan menggunakan majun. Waktu juga sangat

berpengaruh pada proses tank cleaning, meningat waktu yang diberikan company

hanya 6 hari sementara tangki yang harus dibersihkan berjumlah 20 tangki. Untuk itu

efisiensi mesin sangatlah berpengaruh penting.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Membersihkan tangki kargo dengan minyak kelapa sawit sebagai kargo

sebelumnya adalah tugas yang sulit.

Dan jika Anda harus membersihkan tangki ini untuk membersihkan dinding

tangki (wall wash cargo), tugasnya menjadi lebih sulit.

Tetapi tugas yang sulit ini dapat menjadi mudah untuk sebagian besar jika

beberapa prinsip sederhana pembersihan tangki diikuti.

1. Lebih besar tekanan dan lebih tinggi suhu (kecuali beberapa

pengecualian) adalah salah satu prinsip tersebut. Namun itu semua

tergantung kemampuan mesin yang ada dikapal itu sendiri, karena setiap

kapal berbeda beda jenis mesinnya.

2. Memilih bahan kimia yang tepat untuk membersihkan dan mengikuti

petunjuk agar bahan kimia menjadi efektif juga membantu.

o Seperti : Grato 50 (untuk tangki stainless steel) dan Grato 14 (untuk

tangki berlapis Seng / Epoxy) Buat: CP Metal Chemicals

o Marclean SC atau Marclean AC+ Make: Teca

o Caretank Eco Make: Marine Care


Sedangkan tank cleaning MT KELSEY 2 menggunakan Xylene dan

Toluene

3. Pengawasan crew deck pada saat pembersihan awal sangatlah penting;

seperti mencek kondisi portable machine, fix machine, dan hose.

4. Memahami karakteristik Cargo Palm Oil dengan baik sehingga dapat

memilih metode tank cleaning yang tepat.


B. Saran

1. Jauh jauh hari crew sudah harus mengorder selang (hose) jika sudah bocor /

tidak layak pakai, portable machine jika sudah tidak dapat berputar 360 ° dan

tank cleaning equipment lainnya selain sebagai cadangan Ketika tank cleaning

equipment sudah rusak atau tidak dapat digunakan lagi.

2. Memilih detergent yang tepat untuk melaksanakan tank Cleaning.

3. Pada saat pembersihan awal crew harus mengecek kondisi hose, portable

machine, Fix Machine dapat berjalan ddengan baik atau tidak. Karena pada

tahap inilah yang menentukan keberhasilan dalam proses tank cleaning.

4. Memahami Karakteristik Cargo yang dapat dilihat dari Buku Panduan Tank

Cleaning yang ada diatas kapal sehingga dapat menentukan metode yang tepat

untuk Tank Cleaning.

Anda mungkin juga menyukai