LAMPIRAN III
1. S u l i n g k a p a l
75 meter.
c) Kekuatan dan jarak pendengaran isyarat bunyi
Sebuah suling yang terpasang pada sebuah kapal, harus
mengeluarkan kekuatan bunyi maksimum pada arah suling dan
dengan jarak 1 meter, tingkat tekanan bunyi paling sedikit satu
gelombang sepertiga oktaf dalam rentang / batas frekuensi 180-
700 Hz ( lebih kurang 1% ) tidak kurang dari angka sesuai
dengan tabel di bawah ini.
Panjang kapal dalam Tingkat gelombang seper Jarak pendengaran dalam
meter tiga oktaf pada jarak 1 mil laut
meter dalam dB
berdasarkan 2 x 10 – 5
N/m2
Catatan Penulis
Setelah tabel ini terdapat sebuah pernyataan bahwa tabel ini untuk informasi dan
mengutip rentangan dengan kondisi ideal. Pada prakteknya, rentang keterdengaran
sebuah peluit dapat sangat bervariasi dan tergantung pada kondisi cuaca.
d) Pengarahan
Tingkat tekanan bunyi dari arah sebuah suling, tidak boleh lebih
dari 4 dB di bawah
tingkat tekanan bunyi pada sumbu di segala arah dalam bidang
datar dengan sudut ± 45 derajat dari sumbu. Tingkat tekanan
bunyi pada setiap arah lain di bidang datar tidak boleh lebih dari
10 dB di bawah tingkat tekanan bunyi pada sumbu, sehingga
jarak pendengaran pada setiap arah setidaknya setengah dari
jarak sumbu depan. Tingkat tekanan suara harus diukur dalam
gelombang sepertiga oktaf yang menentukan jarak pendengaran.
e) Penempatan suling-suling
Ketika sebuah kapal akan menggunakan sebuah suling penunjuk arah
sebagai satu-satunya suling di atas kapal, maka suling tersebut harus
dipasang dengan kekuatan maksimumnya mengarah lurus ke depan.
Sebuah suling dipasang setinggi mungkin di sebuah kapal untuk mengurangi
gangguan suara yang berasal dari rintangan dan juga untuk mengurangi
risiko kerusakan pendengaran para personel dikapal. Tingkat tekanan bunyi
dari isyarat kapal itu sendiri ditempat para pendengar tidak boleh
melampaui 110 dB (A) dan sejauh dapat dilaksanakan tidak lebih dari 100
dB (A).
Catatan Pengarang
Sebuah poin menarik terkait dengan tingkat tekanan suara adalah bahwa
110 dB (A)10 kali lebih tinggi dari 100 dB (A). Mayoritas ahli sepakat bahwa
tingkat tekanan bunyi 120 dB (A) adalah ambang dari rasa nyeri sementara
tingkatan 100 dB (A) seringkali disebut juga sebagai tingkatan suara sebuah
ketel uap.
Namun demikian, menarik untuk mencatat bahwa pada akhirnya
beberapa pertimbangan diberikan kepada masalah kebisingan dan efeknya
yang sering menimpa personel kapal.
b) Konstruksi
Genta dan gong harus dibuat dari bahan yang tahan karat dan
dirancang untuk menghasilkan bunyi yang nyaring. Garis
tengah ambang genta hendaknya tidak kurang dari 300 mm
untuk kapal-kapal yang panjangnya lebih dari 20 meter, dan
tidak kurang dari 200 mm untuk kapal-kapal yang panjangnya
12 sampai 20 meter. Jika memungkinkan untuk menjamin
kekuatan pukulan tetap, disarankan memakai bandul tenaga.
Massa bandul tenaga tidak boleh kurang dari 3 persen dari
massa genta tersebut.
3. Pengesahan
Konstruksi alat-alat isyarat bunyi , pembuatan dan pemasangan
peralatan tersebut di atas
kapal harus mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dari
negara di mana kapal didaftarkan.