A.1. General
Noise Mapping adalah tampilan grafis dari rata-rata Tingkat Tekanan Bunyi
pada beberapa lokasi yang diberikan.
Near field adalah area yang dekat dengan sumber bunyi, dimana gerakan
medium didominasi oleh aliran hidrodinamik lokal/radiasi bunyi yang
diradiasikan dari sumber bunyi sedangkan far field adalah area yang jauh dari
sumber bunyi, dimana gerakan medium didominasi oleh perambatan
gelombang bunyi.
Kebisingan dihubungkan dengan beberapa faktor,antara lain:
Intensitas
Intensitas bunyi yang ditangkap oleh telinga berbanding lurus dengan logaritma kuadrat
tekanan akustik yang dihasilkan getaran dalam rentang yang dapat didengar. Tingkat
tekanan bunyi diukur dengan skala logaritma dalam decibel (dB).
Frekuensi
Frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia terletak antara 20 hingga 20000
Hz. Frekuensi bicara terletak pada rentang 500 – 2000 Hz.
Bunyi dengan frekuensi paling tinggi merupakan bunyi yang paling berbahaya.
Durasi
Efek bising yang merugikan sebanding dengan lamanya bunyi bising tersebut berlangsung,
dan berhubungan dengan jumlah total energy yang mencapai telinga dalam. Sehingga
perlu dilakukan pengukuran semua elemen akustik yang dapat mengakibatkan kebisingan.
Sifat
Sifat ini mengacu pada distribusi energi bunyi terhadap waktu (stabil, berfluktuasi,
intermiten). Berdasarkan sifat ini, bising yang paling berbahaya adalah bising impulsive,
yang terdiri dari satu atau lebih lonjakan energi dengan durasi kurang dari satu detik.
Transmission Loss
Kebisingan juga dipengaruhi dengan berkurangnya jumlah decibel energi bunyi datang
pada partisi bila melewati suatu struktur.
B.2. Jenis Kebisingan
Kebisingan sangat beragam jenisnya dan dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa
kriteria.Berikut ini adalah jenis kebisingan berdasarkan sifatnya menurut Roestam (2004):
Bising Kontinyu dengan spektrum frekuensi luas
Bising jenis ini merupakan bising yang relative tetap dalam amplitudo kurang lebih 5 dB untuk
periode 0,5 detik berturut-turut. Contoh untuk kebisingan jenis ini adalah bunyi kipas angin dan
suara di dalam kokpit helikopter. Bising kontinyu dengan spektrum frekuensi sempit Bising ini
juga relatif tetap,namun hanya memiliki frekuensi saja (pada frekuensi 500,1000 dan 4000
Hz).Contoh bising jenis ini adalah gergaji sirkuler dan suara katup gas.
Bising Terputus-putus
Bising ini tidak terjadi secara terus menerus,melainkan pada periode relatif tenang.Misalnya
adalah suara lalu lintas.
Bising impulsive
Bising ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 Db dalam waktu yang sangat cepat dan
mengejutkan pendengarannya.Contohnya daalah ledakan bom dan suara tembakan.
Bising impulsive berulang
Bising ini sama dengan bising impulsif, namun terjadi berulang-ulang. Misalnya adalah mesin
tempa.
B.3. Medan Bunyi
Berikut ini adalah pembagian medan bunyi menurut ISO 12001 :
Near Field
Adalah daerah yang dekat dengan sumber dimana tekanan suara dan kecepatan partikel akustik
tidak dalam satu fasa. Pada daerah ini bidang suara tidak berkurang sebesar 6 dB setiap kali
jarak dari sumber meningkat (seperti halnya pada far field).
Far Field
Adalah Far field dimulai dimana daerah terakhir pada near field dan meluas sampai tak
terbatas. Transisi dari near field ke far field adalah bertahap di daerah transisi.
Free Field
Adalah daerah dimana suara dapat merambat bebas dari segala bentuk halangan. Daerah ini
dapat dicirikan dengan mudah dimana nilai SPL akan berkurang 6 dB setiap kelipatan jarak SLM
dari sumber bunyi. Pengukuran bising sangat direkomendasikan pada daerah ini.
Direct Field
Direct field dari sumber suara didefinisikan sebagai bagian dari bidang suara yang tidak
mengalami refleksi apapun dari setiap permukaan ruang ataupun hambatan.
Reverberant field
Bagian dari bidang suara yang dipancarkan oleh sumber yang telah mengalami setidaknya satu
refleksi dari batas ruang ataupun dari sumber sendiri.
B.4. PERCOBAAN
Peralatan Percobaan
Pada percobaan ini alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut :
Sound Level Meter (alat ukur tingkat tekanan bunyi)
Roll meter
Speaker pasif
Sumber bunyi (file untuk dimainkan di laptop/PC)
Kapur
Prosedur Percobaan
Adapun prosedur prosedur percobaan dibagi menjadi dua, yaitu noise mapping
dan tingkat tekanan bunyi sebagai berikut :
Noise mapping
Pada percobaan ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Mengukur panjang dan lebar dengan ukuran 9x6 meter dengan pemetaan setiap
1x1 meter.
b) Merangkai peralatan seperti pada gambar berikut
Kumpulan dari semua bunyi yang telah mengalami pantulan disebut bunyi
dengung. Energi bunyi akan berkurang pada saat setelah sumber bunyi
dimatikan.
Waktu dengung (T) adalah waktu yang diperlukan oleh bunyi dengung supaya
energinya berkurang menjadi 10-6 dari energi saat sumber dimatikan. Dari
definisi di atas, dapat ditulis :
D (T) = 10-6 Do
Pada temperatur 220 C atau 71,60 F, kecepatan gelombang bunyi C = 343 m/s
atau C = 1130 ft/s, sehingga persamaan (2.8) menjadi :
T= (satuan Metrik)
Atau
T= (satuan British)
dalam ruang yang besar (misal auditorium), absorpsi bunyi oleh udara tidak dapat
diabaikan, sehingga waktu dengung (T) untuk ruang yang besar adalah :
T= (satuan Metrik)
atau
T= (satuan British)