Anda di halaman 1dari 16

AKUSTIK ALAMI

KELOMPOK 5
1. AGUNG PRAYITNO 150521602430
2. MAHMUDI IBRAHIM 150521604872
PENGERTIAN

AKUSTIKA (ACOUSTICS) MERUPAKAN ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG BUNYI.


AKUSTIKA DIBAGI MENJADI 2 YAITU:
1. AKUSTIKA RUANG (ROOM ACOUSTICS)
2. AKUSTIKA KONTROL KEBISINGAN (NOISE CONTROL)
PENGERTIAN BUNYI

BUNYI (SOUND) ADALAH GELOMBANG GETARAN MEKANIS DALAM UDARA ATAU BENDA PADAT
YANG MASIH BISA DITANGKAP OLEH TELINGA NORMAL MANUSIA, DENGAN RENTANG
FREKUENSI ANTARA 20 20.000 HZ.
TERDIRI ATAS :
1) BUNYI UDARA (AIRBORNE SOUND) ADALAH BUNYI YANG MERAMBAT LEWAT UDARA.
2) BUNYI STRUKTUR (STRUCTURAL SOUND) ADALAH BUNYI YANG MERAMBAT MELALUI
STRUKTUR BANGUNAN.
KECEPATAN BUNYI Tabel 5.1 Kecepatan bunyi suhu

Suhu (C) Kecepatan (m/dtk)


KECEPATAN BUNYI (SOUND VELOCITY) ADALAH KECEPATAN
RAMBAT BUNYI PADA SUATU MEDIA, DIUKUR DENGAN M/DTK.

UNTUK KEMUDAHAN, KECEPATAN RAMBAT BUNYI DI UDARA -20 319,3


ADALAH 340 M/DTK.
0 331,8

20 343,8

30 349,6
KEBISINGAN

KEBISINGAN (NOISE) ADALAH BUNYI ATAU SUARA YANG TIDAK DIKEHENDAKI ATAU MENGANGGU.
GANGGUAN BUNYI HINGGA TINGKAT TERTENTU DAPAT DIADAPTASI OLEH FISIK, NAMUN SYARAF DAPAT
TERGANGGU.

AMBANG BUNYI (THRESHOULD OF AULIBILITY) ADALAH INTENSITAS BUNYI SANGAT LEMAH YANG MASIH DAPAT
DIDENGAR TELINGA MANUSIA, BERENERGI 1012 W/M2.
A. PROSEDUR PERANCANGAN

Beberapa prosedur yang dapat digunakan untuk DALAM MERANCANG AKUSTIK ADA EMPAT ELEMEN
membantu perancangan akustik suatu ruang. AKUSTIK :

1. SUMBER
1. Mengenali fungsi utama ruangan. 2. MEDIA

3. PENERIMA
2. Mengenali lingkungan sekitar ruangan.
4. GELOMBANG BUNYI
3. Merancang detail
B. STRATEGI UMUM PENANGANAN C. STRATEGI PENANGANAN KEBISINGAN
KEBISINGAN RUANG LUAR

1. Menangani kebisingan pada sumbernya 1. Mengelompokan kegiatan yang


2. Menangani media rambat bunyi berpotensi bising
3. Menangani dengan penerima bunyi 2. Memberi tabir (penghalang bunyi)
(telinga) 3. Menjauhkan jendela dan pintu dari
kebisingan
D. STRATEGI PENANGANAN KEBISINGAN E. STRATEGI UNTUK VENTILASIA
RUANG DALAM

1. Mengusahakan peredaman pada smber 1. Untuk auditorium angin merata dan


kebisingan pelan.
2. Mengisolasi sumber kebisingan atau memakai 2. Untuk ruang-ruang biasa, seperti kantor
penghalang bunyi. pribadi, ruang tidur, dapat dipakai AC.
3. Meletaan sumber-sumber bising pada bagian
bangunan yang massif (misalnya basement)
4. Mengurangi kebisingan pada ruangan bising
dengan bahan peredam.
F. PENANGANAN RESONANSI G. PEMILIHAN BAHAN AKUSTIK

1. Pegas lembek dimanfaatkan untuk meredam 1. Mempunyai koefisien serap () yang sesuai

getaran mesin rendah. dengan kebutuhan penyerapan.

2. Sebaiknya, pegas keras dimanfaatkan untuk 2. Tahan terhadap api

meredam getaran tinggi 3. Biaya pemasangan memadai

3. Massa yang massif, berat, dan mengapung pada 4. Perawatan mudah.

bahan yang lembek akan meredam rentang 5. Tidak terlalu berat, jika mungkin mudah

frekuensi lebih besar. digeser.


6. Awet, dapat menahan kondisi kerja tertentu.
H. ASPEK MATEMATIS I. TINGKAT BUNYI, LI, LP, LW

1. Kecepatan Bunyi, V Tingkat bunyi adalah perbandingan logaritmis antara


satu sumber bunyi dengan sumber bunyi acuan.
V = f m/dtk.
Dalam rumus ketiga tingkat bunyi dapat dituliskan:
Dengan V = kecepatan bunyi, m/dtk. L1 = 10 log I/I0 dB
F = frekuensi bunyi, 1/dtk (Hz). Dengan L1 = tingkat intnsitas bunyi, dB
I = intensitas bunyi, W/m2
= panjang gelombang, m.
I0 = intensitas bunyi acuan, diambil 10-12 W/m2.
2. Intensitas Bunyi, I Lp = 20 log P/P0 dB,
I = w/4D2 W/m2 Dengan Lp = tingkat tekanan bunyi, dB
P = tekanan bunyi, N/m5 atau Pa.
Dengan I = intensitas bunyi, W/m2
Pa = tekanan bunyi acuan, diambil 2.10-3 N/m3.
w = energy yang dikeluarkan oleh
sumber bunyi, watt Lw = 10 log W/W0 dB,
D = jarak, m. Dengan Lw = tingkat daya bunyi, dB.
W = daya bunyi, W.
W0 = daya bunyi acuan, diammbil 10-12W.
J. KEHILANGAN TRANSMISI (TRANSMISSION LOSS), TL

Transmition loss (TL) dinding homogeny tak berpori, dihitung rata-rata untuk 50-5000 Hz.
Dengan TLrata-rata = 18logM + 8 dB.
Sedangkan untuk menghitung TL pada frekuensi tertentu:
TLf = 18logM + 12logf 25 dB
Dengan M = massa dinding kg/m2
f = frekuensi, Hz.
K. WAKTU DENGUNG (REVERBERATION TIME), TR

o Rumus Sabine TR = 0,16 (V/S) dtk.


Dengan 0,16 = konstanta
V = volume ruang, m3
S = penyerapan total pada frekuensi bunyi bersangkutan, Sabine, biasanya dihitung
berdasarkan frekuensi 125, 250, 500, 1000, dan 2000 Hz (500 1000 Hz umumnya dijadikan acuan
untuk menghitung waktu dengung ruang). S sering disingkat a saja.

o Rumus Norris-Eyring TR = 0,16V/- S.in (I ) dtk


Dengan 0,16 = konstanta
V = volume ruang, m3.
S = jumlah luas permukaan ruangan, m2
= koefisien serapan bunyi rata-rata = S / S.
Untuk ruang berbentuk tidak sederhana dan memiliki beragam koefisien serap bunyi pada
permukaan-permukaanya maka di pakai rumus Mellington-Sette.
K. WAKTU DENGUNG (REVERBERATION TIME), TR

o Rumus Mellington-Sette TR = 0,16V/ - SnIn(1-n) dtk.


Dengan 0,16 = konstanta
V = volume ruang, m3
Sn = permukaan n, m3
n = koefisien serapan bunyi bahan permukaan n
PENGURANGAN KEBISINGAN (NOISE REDUCTION), NR, DENGAN PENAMBAHAN PEREDAM

Pengurangan Kebisingan (Noise Reduction), NR, dengan Penambahan Peredam


NR = 10log(az / aI) dB,
Dengan aI = total penyerapan bunyi ruangan pada kondisi peredaman awal, Sabine.
az = total penyerapan bunyi ruangan pada kondisi setelah diperbaiki, Sabine.
Untuk Memudahkan biasanya NR suatu bahan merupakan rata-rata untuk frekuensi 250,
500, 1000, 2000 dan 4000 Hz.

KEHILANGAN TRANSMISI KOMPOSIT (COMPOSITE TRANSMISSION LOSS)

Kehilangan transmisi Komposit (Composite Transmission Loss)


TLC = 10 log (S / S) dB
Dengan TLC = kehilangan transmisi komposit, dB
S = luas bidang komposit, m2
= koefisien transmisi bunyi (sound transmission coefficient), tanpa unit. (Catatan : dapat
dicari dari hubungan TL = 10 log I/)
S = jumlah perkalian koefisien transmisi bunyi dan luas bidang bersangkutan pembentuk
komposit (S = 1S1 + 2S2 + + nSn).
PENGURANGAN KEBISINGAN (NOISE REDUCTION), NR, ANTARA DUA RUANG

NR = TL log (S/a) dB
Dengan TL = pengurangan bunyi oleh dinding yang membatasi, dB.
S = luas dinding yang membatasi, m2
a = peredaman diruang penerima bunyi, Sabine (ekivalen dengan m2 jendela terbuka).

PENGURANGAN KEBISINGAN, NR, OLEH PENGHALANG EKSTERIOR

NR = 20 log | (2N)0,5 | + 5 dB
Dengan N = 0,006f.(A+B-d), dB
F = frekuensi, Hz.
A+B = jarak terdekat melewati penghalang (melalui atas atau samping penghalang), m.
D = jarak lurus antara sumber bunyi dan penerima bunyi
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai