Anda di halaman 1dari 19

FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

VENTILASI ALAMI
Pergantian udara secara alami tanpa
menggunakan peralatan mekanis mesin
penyejuk udara (AC)

Syarat awal:
•Tersedianya udara luar yang sehat (bebas bau, debu, polutan)
•Suhu udara luar tidak terlalu tinggi (maks. 28o C)
•Tidak banyak bangunan yang menghalangi aliran udara
horizontal
•Tidak bising
•Daerah iklim moderate atau mild
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

Ciri iklim tropis lembab:

•Tidak ada perbedaan yg jelas antara dua musimnya


•Suhu udara relative tinggi dengan amplitude kecil
antara siang-malam (24o-30o C)
•Kecepatan angin relative rendah
•Kelembaban udara tinggi (60-95%)
•Radiasi matahari cukup tinggi (>900 w/m2)
•Berawan dan curah hujan tinggi
•Budaya outdoor living
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

BEBERAPA ISTILAH DALAM VENTILASI ALAMI


Pergantian udara per-jam (Air Change per Hour – ACH) :
jumlah pergantian seluruh udara di dalam ruangan dengan
udara segar dari luar setiap jamnya. Semakin kotor udara
ruang, semakin tinggi angka ACH yang disyaratkan.

Angin: udara yang bergerak

Gaya penggerak angin (Wind Driving Force): gaya yang


menyebabkan udara bergerak. Gerak udara disebabkan oleh
perbedaan tekanan (∆P) dan perbedaan suhu (∆T).
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

Gaya apung (stack effect/buoyancy): gaya gerak


udara ke atas akibat perbedaan suhu.

Lapisan atas (Boundary layer): lapisan udara antara


permukaan bumi dan ketinggian tertentu ketika
kecepatan angin tidak lagi terpengaruh kondisi
permukaan bumi
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

FAKTOR-FAKTOR KENYAMANAN THERMAL

Ukuran kualitas ventilasi ditentukan oleh:

•Suhu udara, T (temperature), oC


•Kecepatan angin, V (velocity), m/dtk
•Kelembaban udara, RH (relative humidity), %
•Rata-rata suhu permukaan ruangan, MRT (mean surface
radiant temperature), oC
•Aktivitas manusia, met (metabolism), w/m2 (1 met = 58.15
w/m2)
•Pakaian, clo (clothing), m2oC/w (1 clo = 0,155 m2oC/w)
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

Kelembaban nisbi (relative humidity): perbandingan antara


kandungan uap air pada suatu saat dengan kandungan uap air
pada titik jenuh dalam suhu saat itu.

Penyejukan evaporatif (evaporative cooling): penyejukan


dengan memanfaatkan mekanisme pengurangan panas akibat
penguapan air.

Penyejukan konvektif (convective cooling): penyejukan dengan


memanfaatkan aliran angin.

Skala sensasi themal (thermal sensation scale): skala psiko-fisik


(-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3) yang bermakna: dingin, sejuk, agak sejuk,
netral, agak hangat, hangat, dan panas (cold, cool, slightly cool,
neutral, slightly warm, warm, hot)
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

Diagram psikrometri (Psychrometric Chart):


menunjukkan property udara yang terdiri atas:

Suhu bola kering (DBT – Dry bulb temperature)


Suhu bola basah (WBT – Wet bulb temperatue)
Kelembaban relative (RH – relative humidity)
Kelembaban mutlak (AH – absolute humidity)
Tekanan uap (vapour pressure)

Perbedaan suhu bola kering dan bola basah


menunjukkan kelembaban udara;
DBT=WBT  segera turun hujan.
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

Zona nyaman (comfort zone): daerah dalam


bio-climatic chart yang menunjukkan kondisi
komposisi udara yang nyaman secara thermal
(tidak diwakili oleh satu angka tunggal). Untuk
daerah tropis lembab: suhu 24-26oC; kelembaban
40-60%, dan kecepatan angin 0,6-1,5 m/detik;
pakaian ringan selapis; kegiatan santai.
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

SIFAT BAHAN (material properties): sifat fisik khas


suatu bahan, meliputi:

Konduktivitas (k): bilangan yang menunjukkan besar panas (W –


watt) yang mengalir melalui bahan setebal 1 m, seluas 1 m2,
dengan perbedaan suhu antara kedua sisi 1oC. Unit: Wm/m2degC
atau W/mdegC.

Konduktan (k’): konduktivitas untuk tebal tertentu. Konduktan


(k’)= konduktivitas/tebal = k/b. Unit: W/m2degC.

Resistivitas (R): kebalikan dari konduktivitas (R = 1/k). Unit:


mdegC/W

Resistan (R’): kebalikan dari konduktan (R’ = b/k = 1/k’). Unit:


m2degC/W
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

Untuk elemen bangunan yang terdiri atas beberapa lapis,


konduktan tidak bias dijumlahkan secara langsung; dipakai nilai
resistannya. k’tot = 1/R’tot = 1(R’1 + R’2 + R’3 +…+R’n) = 1(1/k’1 +
1/k’2 + 1/k’3 +…+ 1/k’n)

Konduktan permukaan (f): konduktan lapisan udara tipis


antara udara dan permukaan baik di dalam maupun di luar
ruangan.

Transmitan (U): konduktan elemen bangunan yang sudah


memasukkan konduktan permukaan.
U = 1/R’a.
R’a merupakan resistan elemen bangunan yang sudah
memasukkan unsur lapisan udara.
R’a = 1/fo + R’b + 1/fi. Unit: m2degC/W. (fo = konduktan
permukaan luar; fi = konduktan permukaan dalam).
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

Absorpsi: kemampuan benda menyerap radiasi matahari

Bilangan serap (α): berapa bagian radiasi yang diserap. α =


0,7 artinya 0,7 bagian radiasi diserap dan 0,3 dipantulkan.

Panas yang diserap akan dipancarkan lagi dalam bentuk


gelombang panjang.

Emisivitas (e): kemampuan bahan untuk memancarkan


panas kembali (untuk menurunkan suhu). Panas yang
tertahan dalam benda: α(1-e) = 0,7(1-0,8) = 0,14
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

KUALITAS UDARA RUANGAN (indoor air quality –


IAQ): kondisi kandungan udara di dalam ruangan
yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
kenyamanan penghuni.

Susunan kandungan udara: nitrogen (78%), oksigen


(20%), argon (1%), karbondioksida (0,04%), uap air
(1%), lain-lain (0,002%). Komposisi ini dapat
berubah karena adanya gas-gas yang dilepaskan
benda-benda lain  kalau membahayakan menjadi
polutan
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

MEMPERKIRAKAN KECEPATAN ANGIN

•Alat pengukur kcepatan angin: anemometer


•Manual kasat mata: arah asap cerobong
•Airport: kaos angin (wind sock)
•Database: kantor meteorology dan geofisika
•Nama-nama angin menurut ukuran dan kecepatan: cyclone
(d=50-1600 km) yang disertai hujan disebut badai (storm);
badai dg kecepatan >120 km/jam disebut hurricane (contoh:
badai tropis); tornado: badai dengan kecepatan >500 km/jam,
diameter 50 km
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

MEMPERKIRAKAN SUHU UDARA

•Alat pengukur suhu: thermometer


•Di pasaran disebut thermometer bola kering (dry
bulb thermometer)
•Thermometer bola basah (wet buld thermometer)
dilengkapi spon/kapas basah.
•Gabungan dua suhu dari dua thermometer bias
memperkirakan kelembaban udara dengan
menggunakan psychrometri
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

MEMPERKIRAKAN KELEMBABAN UDARA

•Alat pengukur kelembaban relative (RH):


hygrometer
•Contoh perkiraan:
kulit terasa lengket – RH = 80%;
kulit lengket dan udara pengap – RH = 90%; kulit
kering wajar dan nyaman – RH = 50-60%; kulit
kering dan bersisik – RH = <40%
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

ASPEK-ASPEK PERANCANGAN BANGUNAN

•Lahan bangunan di daerah berudara sejuk dan sehat


•Mengurangi permukaan di sekitar bangunan yang menyerap
panas
•Permukaan gelap akan menyerap radiasi panas lebih banyak
•Permukaan blok beton (concrete block) adalah penyerap
panas dan menambah panas udara sekitarnya  pemakaian
beton berongga disarankan
•Tanaman rambat pada dinding baik untuk menahan panas
radiasi matahari
•Sumbu panjang bangunan sejajar barat-timur; untuk iklim
tropis lembab, sumbu panjang bangunan bersudut 5o sumbu
barat-timur (arah jarum jam).
FISIKA TEKNIK/BANGUNAN

•Bangunan diletakkan di tengah lahan untuk hembusan


angin optimal
•Ventilasi 24 jam
•Hindari bangunan dengan denah rumit
•Pengelompokan ruangan sesuai responnya terhadap
ekspos radiasi panas matahari
•Bukaan banyak utk aliran udara optimal
•Pemakaian peralatan yang tidak banyak mengeluarkan
panas: LCD (liquid crystal display) lebih baik dibanding CRT
(cathode ray tube); LED (light emitting diode) lebih baik
dibanding light bulb; dsb.
•Ventilasi atas, lubang tengah, dan ventilasi bawah
•Angkat lantai minimal 50 cm dari tanah (elevasi 0 cm
muka tanah/halaman)

Anda mungkin juga menyukai