Anda di halaman 1dari 18

(Bagian 1)

Work Environment

Bab ini membahas tentang memonitor physical stressors dan chemical stressors yang
seringkali ditemukan dalam lingkungan bekerja. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi resiko
yang dihasilkan dari stressor-stresor tersebut. Beberapa contoh dari physical stressors di
antaranya adalah temperatur, kelembapan, aliran udara, sinar ultraviolet, sinar infra-red,
frekuensi radio, radiasi laser, kebisingan, dan getaran. Sedangkan beberapa contoh dari
chemical stressors di antaranya adalah debu, fibres, gas, dan uap air.

1. Major Characteristics of Noise


A. Sound Waves
Gelombang suara muncul ketika terapat getaran atau pergerakan dari suatu
material yang menyebabkan perubahan pada tekanan udara sehingga dapat terdengar
oleh telinga kita. Getaran tersebut dapat berupa getaran pada material padat maupun
cair.
Gelombang suara disebut sebagai gelombang longitudinal yang berbeda dengan
gelombang air maupun gelombang cahaya. Molekul air pada gelombang air bergerak
ke atas dan ke bawah, searah dengan gelombang itu sendiri. Sedangkan pada
gelombang suara, molekul udara bergerak ke depan dan ke belakang arah gelombang
itu bergerak. Sehingga, gelombang suara juga disebut sebagai getaran side-to-side atau
gelombang transverse.

B. Describing Sound
Semakin besar variasi tekanan atau amplitudo, maka akan semakin besar
intensitas dari suatu suara. Semakin besar jumlah gelombang per detik (Hertz), maka
semakin besar frekuensi suara tersebut. Semakin besar frekuensi, maka akan semakin
kecil panjang gelombang yang dihasilkan. Kecepatan suara sama dengan frekuensi
dikalikan panjang gelombang.

C. Sound Intensity and Loudness


Intensitas suatu suara adalah pengukuran dari energi yang sebenarnya dari
suara. Penelitian membuktikan bahwa kerusakan pendengaran yang disebabkan oleh
kebisingan tergantung pada jumlah energi suara yang diterima oleh telinga. Setiap
orang memiliki persepsi seberapa besar suatu suara yang dapat kita dengar yang disebut
sebagai loudness. Begitu juga dengan persepsi mengenai tinggi rendahnya suatu suara.

D. Sound Pressure Level


Tekanan suara diukur dalam satuan pascal. Dalam ambang pendengaran,
perbedaan pada tekanan sangat kecil yakni 0,00002 Pascal. Salah satu contoh perbedaan
tekanan yang tinggi adalah pada pesawat jet yakni sebesar 20 Pascal.

E. Decibel Scale
Untuk mengukur level kebisingan pada suatu lingkungan pekerjaan, kita dapat
membandingkan tekanan yang datang dari sumber suara dengan tekanan pada ambang
suara yang dapat didengar oleh orang normal. Setelah itu hasilnya akan dihitung dengan
menggunakan logaritma untuk diolah menjadi suatu skala yang telah dikalkulasikan
sehingga menghasilkan pengukuran dengan satuan desibel (dB). Sebagai contoh,
ambang kebisingan adalah 0 dB sedangkan ambang kebisingan pesawat jet sebesar 120
dB.
Penggunaan skala logaritmik adalah untuk menunjukkan seberapa besar energi
dari suatu suara. Sedikit peningkatan pada satuan desibel, maka terdapat peningkatan
yang tinggi pada energi suara. Peningkatan 3 dB suara akan menghasilkan energi suara
3 kali lipat, peningkatan 10 dB suara akan menghasilkan energi suara 10 kali lebih
besar, dan seterusnya. Oleh karena itu, semakin besar desibel pada suara, maka akan
semakin besar energi suara yang dihasilkan dan memungkinkan untuk merusak fungsi
pendengaran. Sebagai contoh, ketika 2 sumber suara sama-sama menghasilkam 90 dB
suara pada frekuensi yang sama, keduanya akan menghasilkan 93 dB. Suara yang
dihasilkan bersama tersebut memiliki energi suara yang lebih besar dan dapat
mengganggu fungsi pendengaran.

F. Adding Sound Pressure Levels


Penambahan level tekanan suara berbeda dengan suara biasa. Sebagai contoh,
ketika 2 mesin yang menghasilkan 90 dB suara dinyalakan secara bersamaan, maka
suara tersebut akan menghasilkan 93 dB. Untuk jumlah dB yang sama, penghitungan
jumlah dB dapat dilakukan dengan mudah. Tetapi untuk jumlah dB yang berbeda dapat
menggunakan tabel penghitungan.
G. Effect of Distance from the Source on Sound
Intensitas gelombang suara tergantung pada sejauh mana pendengar dengan
sumber suara dihasilkan. Intensitas gelombang suara menurun sejumlah ¼ dB dari jarak
yang ditentukan. Walaupun begitu, level tekanan suara mungkin juga dipengaruhi oleh
lingkungan pekerjaan yang mungkin saja memiliki lantai, dinding, atau atap yang dapat
memantulkan suara.

H. Nature of Sound from Different Sources


Sumber suara yang berbeda menghasilkan spektrum suara atau distribusi
frekuensi yang berbeda juga. Artinya, ketika mengukur level dB pada frekuensi, 10, 30,
70, 100, 2000, 8000 Hz, maka level dB yang dihasilkan pada setiap frekuensi akan
berbeda pula. Suara alami yang terdengar juga bervariasi, seperti suara ketukan palu
yang berulang-ulang, suara ventilasi yang stabil, atau suara-suara keras lainnya.

2. Control of Excessive Noise


A. Directivity, Transmission, and Reflection of Noise
Dalam mengontrol suara yang berlebihan, diperlukan pemahaman pada konsep
arah. Suara yang dihasilkan oleh suatu mesin dipengaruhi oleh bagian yang bergerak,
bentuk dan covering dari mesin itu sendiri. Selain itu, penempatan suatu mesin pada
ruangan juga turut mempengaruhi arah suara yang dihasilkan. Suara juga dapat
dipantulkan oleh dinding dan lantai dari ruangan tersebut.
Penyebaran suara dapat terjadi secara langsung ataupun akibat benda yang
mengapit. Sebagai contoh, dinding yang terdapat pada ruangan dapat menghambat
suara, namun suara tersebut masih dapat tersebar melalui bagian atap dinding. Sekat
yang tidak menyentuh bagian atap dapat menyebarkan suara yang disebut sebagai
‘difraksi’, yakni fenomena dimana suara direfleksikan dari bagian atap. Difraksi
biasanya terjadi pada suara dengan frekuensi yang rendah.

B. Basic Solutions for Reduction of Noise Hazards


1) Elimination or Substitution
Mengontrol pengukuran suara dapat dilakukan dengan elimination suara secara
bersamaan. Jika prosedur tersebut tidak dapat dilakukan, maka dapat dilakukan
substitusi prosedur tambahan. Sebagai contoh, pengolahan di suatu pabrik dengan
menggunakan mesin yang menghasilkan suara dapat diganti dengan menggunakan
prosedur kimiawi yang tidak menimbulkan suara.

2) Isolation, Segregation, and Engineering Controls


Kontrol pada sumber suara adalah kunci dalam mengurangi gangguan suara.
Metode ini biasanya melibatkan kontrol dari ahli. Sebagai contoh, suara dengan
frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh kipas dapat diredakan dengan mengurangi
jumlah blade pada kipas.
Isolation atau segregation adalah hal yang berbeda. Jika suara timbul dari
bagian yang bergerak dalam mesin, material kedap suara dapat digunakan agar
membuat bagian tersebut lebih berat dan menghambat suara yang ditimbulkan.

3. Ergonomic Principles and Control of Noise, Vibration, and Lighting Hazards


A. Merits of Different Forms of Acoustic Control
Bentuk acoustic control dapat berbeda-beda sesuai dengan lingkungan
pekerjaan yang ada. Hal tersebut perlu untuk diperhatikan untuk memastikan bahwa
peralatan yang digunakan dalam lingkungan pekerjaan tidak menimbulkan kebisingan
yang mengganggu.
Acoustic control design yang menggunakan material yang baik maka akan dapat
mengurangi masalah kebisingan. Material tersebut biasanya berupa material yang
dapat mengurangi pantulan suara yang disebut sebagai reverberation, atau material
yang dapat mengurangi getaran suara, seperti sekat dinding atau lantai.

B. Merits of Different Forms of Acoustic Control Materials


Material yang digunakan dalam acoustic control juga perlu diperhatikan. Material
tersebut dapat berupa:
1) Material yang elastis, seperti rubber yang diletakkan di antara mesin dan bagian
lain yang berbahan besi.
2) Menyatukan bagian mesin yang mungkin menimbulkan gema.
3) Menggunakan pengikat untuk mencegah bunyi timbul.
4) Penggunaan material yang padat di sekitar mesin yang bising.
4. Conducting a Noise Survey
A. Calibrating and Using a Sound Pressure Level Meter
Instrumen dasar yang digunakan untuk mengukur suara pada lingkungan kerja
adalah sound pressure level (SPL) dan noise dose meter (NDM). SPL adalah alat yang
dapat secara otomatis menjumlahkan dB pada setiap suara dengan frekuensi berbeda.
Sedangkan NDM secara umum digunakan untuk mengukur total energi suara yang
diterima dalam periode waktu tertentu.

B. Selection of Personal Hearing Protection


Personal hearing protection adalah salah satu metode yang paling diminati
dalam rangka mengurangi resiko gangguan pendengaran. Hal ini disebabkan karena
penggunanya harus selalu menggunakan alat perlindungan tersebut secara terus
menerus selama mereka berada di tempat yang bising.

C. Evaluating and Reporting Workplace Noise


Dalam membuat laporan mengenai workplace noise, berikut adalah beberapa
hal yang harus dicantumkan:
1) Introduction, meliputi ‘where’, ‘when’, ‘for whom’, ‘why the noise survey’.
2) Processes, meliputi ‘what is being done’, ‘what is being used’, ‘who does
what’, ‘how many’, dan diagram.
3) The survey, meliputi ‘how was it planned and carried out?’ dan sampling
points.
4) Table of results, meliputi tabel poin sampling dan level suara.
5) Contour map, digunakan untuk menunjukkan jumlah level kebisingan di
beberapa area.
6) Discussion, meliputi diskusi hasil.
7) Evaluation, mengevaluasi apakah terdapat masalah pada pekerjaan atau
lingkungan pekerjaan.
8) Recommendations, meliputi saran pengukuran kontrol.
D. Preparing an Action Plan for a Noise Survey
Berikut adalah hal-hal yang harus dipersiapkan untuk melakukan noise survey,
di antaranya:
1) Mengecek hasil survey sebelumnya
2) Konsultasi
3) Melakukan pra-survey
4) Menentukan tanggal survey
5) Melihat lokasi bekerja
6) Menentukan jenis survey
7) Mengumpulkan informasi mengenai hearing protection
8) Menentukan instrument
9) Calibration
10) Melakukan analisis noise level untuk menentukan hearing protection yang
tepat
11) Merekam survey
12) Membuat laporan
13) Menentukan yang akan melakukan survey

(Bagian 2)

(Bagian 3)
1. Sampling Strategy For Representative Data
Sampling yang benar-benar mewakili situasi kerja perlu direncanakan dengan baik.
A. Sampling strategies – their strengths and weaknesses
Metode utama pilihan untuk sampling stres kimia adalah sampling pribadi. Jika
dilakukan selama hari kerja, atau bagian perwakilan dari hari kerja, hal itu
memungkinkan penilaian dari apa yang sebenarnya pekerja terpapar ketika mereka
bergerak di sekitar dan pergi dari tugas untuk tugas.
Tidak semua stres memungkinkan pendekatan ini untuk sampling. Peralatan
sampling harus kuat, ringan, portabel, dan tidak mengganggu aktivitas pekerja.
Standar paparan untuk stres umumnya didasarkan pada paparan pribadi pekerja. Untuk
pengambilan sampel pribadi, lamanya pengambilan sampel, pemilihan pekerja, dan
jumlah sampel per pekerja adalah penting untuk mendapatkan hasil yang valid secara
statistik. Artinya, hasil yang mencerminkan realitas sebaik mungkin.
Pernyataan umum yang sama tentang panjang, seleksi dan nomor juga berlaku
untuk sampel. Ini adalah sampel umumnya diambil pada titik tetap di daerah. Misalnya,
dalam pemantauan suhu, kelembaban dan aliran udara di ruang kerja, kecuali ada
sumber perbedaan suhu lokal, misalnya tungku, dalam kelembaban.
Sampling area (atau statis) juga dapat berguna untuk memeriksa bahaya dari
operasi, proses atau aktivitas (baik pada awalnya dan ke bawah Track); pemantauan
rutin (pada teori bahwa jika hasil daerah belum berubah, hasil pribadi tidak akan
memiliki – yang tidak sepenuhnya benar); dan memeriksa perubahan dalam operasi,
proses atau kegiatan.
Waktu pengambilan sampel dan jumlah sampel terkait merupakan hal yang
penting. Penilaian terhadap standar untuk rerata tertimbang waktu memerlukan
pendekatan yang berbeda terhadap penilaian terhadap standar untuk paparan puncak
atau paparan jangka pendek, seperti yang mungkin terjadi ketika bejana proses dibuka
pada waktu selama hari kerja. Paparan tersebut disebut ' siklik '. Jenis standar
mencerminkan Apakah stres memiliki efek iritan, akut atau kronis.
Untuk kebisingan sampling, nilai puncak sampel ketika kebisingan adalah
kebisingan impuls, misalnya dari tumpukan-driver. Sekali lagi keterbatasan instrumen
dapat mendikte daerah sampel saja; misalnya, aerosol memantau berserat (FAM)
bukanlah sesuatu yang dapat dipakai tetapi memberikan nilai-nilai seketika dan
langsung untuk tingkat serat udara.
Paparan siklik memerlukan pengambilan sampel selama satu siklus penuh dan
sampel parsial berturut-turut yang diambil selama periode emisi uap yang diharapkan.
Secara statistik, sampel berturut-turut yang mencakup periode kerja penuh lebih baik
dari satu sampel periode penuh dan menghasilkan informasi lebih lanjut tentang sumber
tertinggi dan terendah, menyediakan Sampler secara aktif mengamati selama periode
sampling. Untuk tujuan penegakan hukum atau kepatuhan ditentukan protokol
sampling yang berlaku dalam yurisdiksi harus berkonsultasi.
Dengan sampling kebisingan, pendekatan umum adalah untuk mengidentifikasi
kegiatan tertentu dan waktu yang dihabiskan untuk masing-masing, dan kemudian
mengukur masing-masing dengan meteran tingkat suara. Sebuah dosemeter kebisingan
dapat digunakan, tetapi hasil seperti yang dicatat sebelum dapat dipengaruhi oleh
penyalahgunaan pekerja dari pandangan orang sampling. Radiasi pengion biasanya
dipantau secara terus menerus saat bekerja menggunakan perangkat pribadi. Panas dan
dingin stres dari sumber alami dapat sangat bervariasi sepanjang hari kerja, dan hari
demi hari, sehingga ini harus diperhitungkan dalam strategi sampling untuk
mendapatkan hasil yang representatif.

B. How many samples


Sebuah sistem yang dirancang di Amerika Serikat menyarankan berikut ini:

Tujuannya adalah untuk mencicipi 10% teratas dengan keyakinan lebih besar dari 90%.
Untuk dari 8-50 orang, pilih secara acak jumlah orang yang ditampilkan. Hal ini
memastikan dengan keyakinan 90% bahwa cukup di atas 10% adalah sampel.
(With acknowledgement to Leidel and Busch in Cralley, L.J. and Cralley, L.V.
(eds) Patty’s Industrial Hygiene, 2nd edn Vol. 3A, copyright © 1985, John Wiley and
Sons Inc. Reprinted by permission of John Wiley and Sons, Inc.)
C. When to sample
Tabel 10,4 dapat membantu Anda untuk memilih periode sampling
menggunakan nomor acak untuk memilih satu periode per minggu. Hal ini dapat
diperpanjang sampai tujuh hari untuk operasi terus-menerus dan dua 12 jam pergeseran
dapat dibagi menjadi enam periode empat jam (dengan koreksi yang tepat untuk waktu
tertimbang standar eksposur).
D. Detailed survey
Sebuah survei rinci dapat digunakan di mana tingkat dan pola paparan tidak
dapat percaya diri dinilai oleh survei dasar, paparan sangat bervariasi antara karyawan
melakukan tugas serupa, karsinogen atau sensitizer paru-paru yang digunakan,
penilaian awal dan survey dasar menunjukkan bahwa TWA hasil mungkin dekat
dengan standar paparan (atau lebih rendah standar di rumah) dan biaya kontrol
tambahan tidak dapat dibenarkan tanpa bukti variabilitas paparan, atau ketika
melakukan perawatan besar atau one-off jobs, e.g. decommissioning.
E. Sample size
Ukuran sampel yang diperlukan untuk kontaminan udara mempengaruhi ukuran
sampel. Berikut adalah panduan:
10 sensitivity of the analytical method ( µg)
= no. of litres.
exposure standard (mg / 𝑚3
Anda akan perlu untuk mendapatkan angka sensitivitas dari analis, jika salah satu yang
terlibat.
F. Other considerations
Beberapa masalah lain perlu dipertimbangkan dalam memutuskan sampling.
Mereka termasuk:
1) biaya peralatan sampling
2) metode analisis dan akibatnya fasilitas analitis diperlukan
3) personil untuk mengumpulkan sampel (misalnya tingkat keterampilan dan
waktu yang dibutuhkan).
Ada tiga masalah lain dalam penggunaan metode sampling:
1) akurasi
2) presisi
3) keandalan.
Sebuah metode dapat akurat, yaitu hasil yang diperoleh adalah dekat dengan nilai
sebenarnya. Jika , kembali mengukur sampel yang sama memberikan hasil yang setuju
dengan baik. Hal ini dapat diandalkan, yaitu, itu akan memberikan hasil untuk sampel
pada hari yang berbeda (di mana tidak ada perubahan dalam sampel) yang sama seperti
yang pada kesempatan pertama. Di sisi lain, metode mungkin gagal pada satu atau lebih
dari itu penting.
Akhirnya flowchart disertakan untuk memberikan panduan untuk pemantauan.
Sementara itu berkaitan dengan kontaminan udara, dapat diterapkan secara lebih
umum. Lihat Gambar. 10,5.

2. Setting Up, Calibrating And Adjusting A Personal Sampling Pump


Sangat penting bahwa, dengan semua pompa sampling, laju aliran secara akurat
dikalibrasi dengan meteran aliran inline dilepas. In-Pump flow meter, di mana saat ini,
dapat diperiksa pada saat yang sama dan kemudian digunakan untuk memeriksa sampel
pertengahan dan Re-Adjustment. Laju aliran harus diperiksa sebelum menyelesaikan
sampling, dan jika laju alir menurun lebih dari 10%, sampel harus diabaikan. Beberapa
pompa secara otomatis menjaga aliran mantap. Ingatlah secara intrinsik pompa yang aman
(Cari pelat kepatuhan yang diakui pada pompa) diperlukan di daerah yang mudah terbakar
seperti kilang minyak dan tambang batu bara. Untuk melindungi pompa perangkap
kelembaban inline dianjurkan.
3. Active Sampling, With Samples Ready For A Laboratory
Beberapa hal berguna ketika sampling:
1) buku catatan - penting
2) gunting
3) cadang tabung plastik
4) pita kertas kemasan
5) peniti
6) Spidol Permanen
7) sabuk yang kuat atau harness untuk memegang pompa portabel
8) baterai pompa cadangan.
Hal ini penting untuk mendapatkan penerimaan dari manajemen, serikat pekerja dan
pekerja sebelum pengambilan sampel dimulai. Ini mungkin termasuk jaminan tentang
membuat hasil yang tersedia.
4. Types And Applications Of Analytical Methods
Metode analisis di laboratorium sampling kontaminan kimia udara dapat melibatkan
penggunaan sejumlah instrumen.
Anda mungkin menemukan jenis instrumentasi laboratorium berikut:
1) atomic absorption spectrophotometer
2) gas liquid chromatograph
3) mass spectrometer
4) high performance liquid chromatograph
5) infra-red spectrophotometer.
5. Operation of AAS, GLC, MS, HPLC and IR
A. Atomic absorption spectrophotometry (AAS)
Teknik ini pada awalnya dikembangkan oleh CSIRO Australia untuk secara
akurat mengukur elemen penting seperti kobalt, mangan, tembaga dan selenium
dalam tanah, karena tanah Australia tertentu yang kekurangan. Hal ini
memungkinkan pengukuran yang akurat dan spesifik dari logam dan elemen semi-
logam (seperti arsenik, selenium dan antimon) di bagian per juta tingkat (kurang
jika berbagai langkah pra-konsentrasi bekerja). Logam yang menarik di kesehatan
kerja termasuk kadmium, merkuri, vanadium, cobalt, seng, besi, mangan, tembaga,
nikel, kromium, timah, talium, timbal dan mungkin telurium dan osmium. Tiga
semi-logam di atas juga menarik.
Dasar dari AAS adalah bahwa solusi dari logam yang dianalisis adalah
dicampur dengan gas masuk ke api dalam ruang semprot. Setelah di api, sebagian
kecil dari senyawa kimia logam adalah bagian dari dipecah menjadi elemen yang
berbeda oleh panas. Sebuah lampu katoda berongga (yang mengandung atom-atom
logam yang bersangkutan) digunakan untuk melewati sinar sempit cahaya melalui
api. AAS dapat digunakan untuk menganalisis filter yang telah dikumpulkan
berbagai logam dalam pengelasan asap, atau untuk menganalisa sampel
dikumpulkan dari debu yang mengandung logam beracun, serta sampel biologis
yang disebutkan di atas.
B. Gas liquid chromatograph (GLC)
Kromatografi dideskripsikan pada abad terakhir oleh Nicholas Tswett. Dia
menuangkan ekstrak warna tanaman melalui kolom kapur. Beberapa warna lebih '
tertarik ' pada kapur (memiliki lebih banyak afinitas untuk kapur) daripada yang
lain, dan sehingga warna yang paling tertarik tinggal di dekat bagian atas kolom
sementara mereka yang kurang tertarik pindah ke bawah. Serangkaian pita warna
dapat dilihat. Terus menuangkan cairan yang tepat melalui kapur, band akan
bergerak ke bawah dan kemudian menetes keluar. Masing-masing dapat
dikumpulkan secara terpisah. Karena ini adalah warna, ide itu disebut ' chromato '
(Yunani untuk warna) ' graphy ' (bahasa Yunani untuk menulis).
Kromatografi cair gas sangat baik dalam memisahkan dan mengidentifikasi
banyak senyawa organik, yaitu yang mengandung karbon, hidrogen, dan sering
oksigen dan/atau nitrogen dan/atau belerang dan/atau klorin dan/atau fosfor.
C. Mass spectrometer (MS)
Beberapa kromatograf cair gas (GLCs) sekarang digabungkan ke spektrometer
massa. Karena setiap senyawa daun GLC itu memasuki spektrometer. Ini memecah
molekul menjadi fragmen dan mengukur massa molekul dari setiap fragmen
dibandingkan dengan satu keenam belas massa atom oksigen. Ini juga mengukur
jumlah relatif setiap fragmen. Ini membandingkan dengan database komputer untuk
mengidentifikasi senyawa kimia.
D. High pressure liquid chromatograph (HPLC)
Hal ini didasarkan pada kromatograf cair Tswett. Namun, hari ini menggunakan
berbagai ' Adsorben ' atau stasioner fase selain kapur; cairan dipompa melalui
tekanan tinggi, dan komposisi cairan dapat diubah selama analisis. Hal ini
memungkinkan untuk pemisahan bahan kimia yang lebih baik dalam kolom. Sekali
lagi, ada detektor di outlet dari kolom. Waktu retensi berbeda untuk senyawa yang
berbeda dan detektor mengukur jumlah zat yang datang dari kolom
E. Infra-red spectrophotometer
Ini beroperasi dengan melewati infra-merah (Heat) radiasi melalui sampel.
Radiasi panas terbuat dari gelombang elektromagnetik dengan berbagai panjang
gelombang. Sama seperti string tertentu dalam piano akan bergetar jika bunyi
panjang gelombang yang tepat menerjang, sehingga ikatan kovalen antara atom
akan melakukan hal yang sama dengan radiasi Infra-merah. Jika kita memilih
panjang gelombang radiasi yang tepat kita dapat menstimulasi ikatan yang kita
inginkan, misalnya ikatan antara silikon dan oksigen dalam kuarsa. Getaran ikatan
menyerap beberapa energi infra-merah. Jadi jika kita memiliki dua balok infra-
merah cahaya, satu melewati sampel, satu tidak, kita dapat mengukur energi yang
hilang dari balok sampel. Ini adalah ukuran dari jumlah substansi kita menganalisis
yang ada di balok sampel. Kami memilih panjang gelombang yang tepat untuk
menganalisis ikatan sespesifik mungkin dengan substansi yang ingin kita ukur.
Transformasi Fourier IR (FTIR) memperluas kegunaan analisis IR.
F. Other Techniques
1) Wet chemistry
Untuk kontaminan udara lainnya dan lap sampel, yang disebut 'metode basah'
analisis kimia dapat digunakan.
2) Biological samples
Standar metode ilmu biomedis dari plating-out, mengerami dan piring
penghitungan yang digunakan untuk dip-slide.
3) X-ray diffraction (XRD) and fluorescence (XRF)
Metode ini dapat digunakan untuk identifikasi komponen berbahaya debu
mineral dan untuk menghitung persentase hadir. IR juga dapat digunakan untuk
ini dalam beberapa kasus.
4) ICRP – inductively coupled radiofrequency plasma spectrophotometry
Hal ini memungkinkan penentuan cepat dari banyak unsur logam secara
bersamaan.
(Bagian 4)

(Bagian 5)

Radiasi Yang Tidak Ter-ionisasi

Radiasi di lingkungan, terdiri dari radiasi alpha dan beta. Terdiri dari gelombang yang
mana sebagian adalah listrik dan sebagian adalah medan magnet.

Perbedaan dari berbagai macam gelombang radiasi adalah panjang gelombang dan perubahan
frekuensi. Kecepatan gelombang sama dengan kecepatan cahaya. Maka semakin besar panjang
dari setiap gelombang, semakin kecil frekuensinya.

Frekuensi X Panjang Gelombang = Kecepatan cahaya 3 X 108 m/s

Semakin tinggi frekuensi ,semakin kecil gelombang.

1. Radiasi UV, Laser, IR, Mikrowave dan RF


A. Radiasi Ultraviolet
Radiasi ultraviolet terbagi menjadi 3 : UV-A, UB-B, UV-C. UV-A terbilang
aman dan biasa digunakan untuk lampu tenaga surya tetapi juga bisa menyebabkan
kulit terbakar dan penyebab katarak pada kornea mata. UV-B dan UV-C memiliki
frekuensi tinggi dan mengandung energi yang lebih besar. UV-C juga bisa memecah
ikatan DNA didalam sel kulit dan menyebabkan kanker seperti Melanoma. UV-B
intensitas rendah mampu mengungkapkan/memindai tanda tangan pada buku tabungan.
B. Laser
Radiasi tampak(Cahaya tampak) bisa menyebabkan luka fisik termasuk cidera
pada mata. Sinar laser tidak menyebar seperti sinar normal. Adapun laser ultraviolet
yang amat sangat berbahaya, yang bisa memotong beton. Adapula laser infra-red.
Tempat kerja biasa menggunakan laser, seperti pengawasan, pengontrolan komputer
tingkat tinggi untuk memotong logam dan plastik, operasi, termasuk operasi
mata(lasik).

C. Radiasi Infra-red

Radiasi infra-red bisa membakar kulit dan juga menyebabkan katarak pada
kornea mata dan merusak retina. Sinar ini biasa ditemukan di tungku, melelehkan kaca,
sampai melelehkan logam cair dan pengecoran. Hanya Gelombang IR-C yang bisa
merusak kornea.

D. Radiasi Microwave

Radiasi microwave berada disekitar 2.45 GHz. Radiasi ini biasa ber interaksi
dengan molekul berbahan dasar air. Bisa merusak selaput pada mata.

E. Radiasi Gelombang Radio

Militer dan bagian komunikasi biasa menggunakannya. Beberapa alat pengunci


pada plastik juga menggunakan radiasi RF. Ada beberapa pertentangan terkait efek
dari jaringan telepon genggam terhadap kepala, seperti berpotensi dapat menyebabkan
tumor otak.

2. Pengunaan Laser, Regulasi, dan Metode Kontrol

Ada 4 Tipe laser yang mana disesuaikan dengan peraturan. Cek peraturan lokal
setempat. Semua sudah terdaftar di bagian/departement kesehatan dan keamanan
ketenagakerjaan.

 Bersifat aman, Tertutup rapat/bertenaga rendah/saling berpautan(terdapat tombol


menyala dan mati)
 Pemberian pelindung mata sebagai bentuk keamanan, dan tidak sengaja melihat
bukanlah berbahaya
- 5 mW, bisa jadi berbahaya untuk mata terutama jika mengunakan alat bantu
penglihatan
- melihat secara langsung adalah berbahaya, melihat refleksinya dengan
pelindung tidak berbahaya
*Melihat refleksi secara langsung bisa berbahaya
 Melihat secara langsung sekalipun hanya refleksinya dapat membahayakan
3. Radiasi Ter-ionisasi

Kata Kunci

Radiasi yang terionisasi dapat menyebabkan mutasi dan kanker. Kata kuncinya adalah :

 Partikel Alpha(ini adalah inti dari atom helium)


 Partikel Beta(ini adalah elektron)

Bisa digunakan dengan alat elektronik

 Radiasi Gamma
 Sinar X
 Sinar Cosmic
 Neutron
4. Tempat Menemukan Radiasi Ter-Ionisasi

Semua jenis radiasi kecuali cosmic bisa ditemukan di pembangkit tenaga nuklir ataupun
yang bukan, seperti yang beroperasi di bidang ilmiah atau pengembangan medis.

Bermacam Radioactive yang dapat dibagi :

 Bermacam arah
 Bermacam kecepatan
 Memecah isotop yang mana merupakan bagian dari isotop itu sendiri

Radon adalah element radioactive berupa gas yang biasa ditemukan di dasar pertambangan
dibawah tanah. Bahan radioactive juga digunakan untuk pengobatan kanker(Cobalt 60),
untuk Sinar X berupa komponen logam, untuk mengukur ketebalan, dan mengontrol reaksi
kimia. Isotop radioactive digunakan untuk menganalisis reaksi kimia dan sinar X juga
mengunakannya untuk diagnosis medis.

5. Dosis, Faktor Kualitas dan Keseimbangan Dosis


Sama dengan bahan yang mudah terkontaminasi lainnya, dosis juga penting
mempertimbangkan efek cidera dari radiasi. Serapan dosis diukur dalam gray (1 Gy = 1
Joule/kg).

6. Bahan/Alat Untuk Mengukur Radiasi Ter-ionisasi

Banyak alat yang sudah ada untuk mengukur radiasi terionisasi. Diantaranya adalah :

 Tabung Geiger Muller


 Ruang Ionisasi
 Alat Pembanding
 Alat Kilau
7. FILM dan TLD

Keduanya adalah alat yang mampu memberikan dosis yang akurat, yaitu :

 FILM Dosis meter


 Thermoluminescent Dosis Meter
Film akan memberikan tanda terkait paparan dari radiasi yang terionisasi(Biasanya
perbulan). Sedangkan Thermoluminescent akan menyerap radiasi dan apabila nanti
memanas menandakan adanya kondisi tidak terkendali dari penyerapan energi dan
memberikan tanda berupa cahaya.

8. Legislasi Keamanan Radiasi yang Ter-ionisasi

Peraturan menyebutkan dalam tindak pencegahan dengan radiasi maka harus


menggunakan seragam khusus yang sudah disetujui oleh perjanjian internasional. Komisi
tersebut adalah ICRP(International Commission for Radiological Protection). Kamu harus
mengecek regulasi, standar, dan kode yang mana terdapat kekuatan hukum dari pemerintah
atas barang tersebut. Kamu juga harus mengecek lisensi dan perizinan operator dalam
menggunakan bahan, alat, menjual, mendapatkan, membuang bahan/alat radioactive.

9. Kriteria dan 3 Prinsip Perlindungan Radiasi

Kriteria yang dimaksud didasarkan oleh ALARA, yang mana pengunaan radiasi yang
dipergunakan serendah/secukupnya yang mana sesuai dengan batasan yang diperbolehkan.

3 Prinsip, yaitu :

 Waktu
 Jarak
 Pelindung/Pengaman

Daftar Pustaka
Taylor, G., Easter, K., and Hegney, R. (2004). Enhanching occupational safety and
health. UK: Elsevier’s Science & Technology Rights Department, Oxford.

Anda mungkin juga menyukai