Anda di halaman 1dari 12

LINGKUNGAN KERJA FISIK

“Kebisingan di Tempat Kerja”


Deska Herliani,SKM.,M.Kes
Kebisingan di Tempat Kerja
• Pengertian kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak
dikehendaki yang bersifat menggangu pendengaran dan bahkan
dapat menurunkan daya dengar seseorang yang terpapar
• Suara atau bunyi dapat dirasakan oleh indra pendengaran akibat
adanya rangsangan getaran yang datang melalui media yang berasal
dari benda yang bergetar.
Dari segi kualitas bunyi, terdapat dua hal yang menentukan yaitu
frekuensi suara dan intensitas suara. Frekuensi dinyatakan dalam
jumlah getaran per detik atau Herz (Hz) yaitu jumlah getaran yang
sampai ke telinga setiap detiknya. Sedangkan intensitas atau arus
enegi lazimnya dinyatakan dalam desibel (dB)
1) Sumber Kebisingan dan Cara Penilaiannya
Dari luar perusahaan seperti:
A.Generator, mesin diesel untuk pembangkit listrik
B. Mesin-mesin produksi
C.Mesin potong, gergaji, serut di perusahaan kayu
D.Ketel uap atau boiler untuk pemanas air
E. Alat-alat lain yang menimbulkan suara dan getaran seperti alat
pertukangan
F. Kendaraan bermotor dari lalu lintas dl
Penilaian tingkat intensitas kebisingan di perusahaan secara umum dimaksudkan untuk
beberapa tujuan yaitu:
a. Memperoleh data intensitas kebisingan pada sumber suara
b. Memperoleh data intensitas kebisingan pada penerima suara (pekerja dan
masyarakat sekitar perusahaan)
c. Menilai efektivitas sarana pengendalian kebisingan yang telah ada dan
merencanakan langkah pengendalian lain yang lebih efektif.
d. Mengurangi tingkat intensitas kebisingan baik pada sumber suara maupun pada
penerima suara sampai batas diperkenankan.
e. Membantu memilih alat pelindung dari kebisingan yang tepat sesuai jenis
kebisingannya.
Jenis pengukuran pada sumber suara

§ Pada pengukuran ini dapat digunakan alat “Sound Level Meter”


Alat tersebut dapat mengukur intensitas kebisingan antara 40 -130
dB(A) pada frekuensi antara 20-20.000 Hz.
§ Sebelum dilakukan pengukuran harus dilakukan countour map
lokasi sumber suara dan sekitarnya. Selanjutnya pada waktu
pengukuran “Sound Level Meter” di pasang pada ketinggian ± (140-
150 m) atau setinggi telinga.
o Setelah intensitas dinilai dan dianalisis, selanjutnya hasil yang
diperoleh harus dibandingkan dengan standar yang ditetapkan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah intensitas kebisingan
yang diterima oleh tenaga kerja sudah melampaui
o Nilai Ambang Batas (NAB) yang diperkenankan atau belum.
Dengan demikian akan dapat segera dilakukan upaya
pengendalian untuk mengurangi dampakpemaparan terhadap
kebisingan tersebut
2) Pengaruh Kebisingan
a) Pengaruh Kebisingan Intensitas Tinggi:
oPengaruh pemaparan kebisingan intensitas tinggi (di atas NAB) adalah
terjadinya kerusakan pada indera pendengaran yang dapat menyebabkan
penurunan daya dengar baik yang bersifat sementara maupun bersifat
permanen atau ketulian.
oSecara fisiologis, kebisingan dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan
gangguan kesehatan seperti, meningkatnya tekanan darah dan denyut
jantung, resiko serangan jantung meningkat, gangguan pencernaan
oReaksi masyarakat, apabila kebisingan akibat suatu proses produksi
demikian hebatnya sehingga masyarakat sekitarnya protes menuntut agar
kegiatan tersebut dihentikan dll.
b) Pengaruh Kebisingan Intensitas Rendah.
o Stress menuju keadaan cepat marah, sakit kepala, dan gangguan
tidur
o Gangguan reaksi psikomotor
o Kehilangan konsentrasi
o Gangguan komunikasi antara lawan bicara
o Penurunan performansi kerja yang kesemuanya itu akan
bermuara pada kehilangan efisiensi dan produktivitas kerja
3) Rencana dan Langkah Pengendalian
Kebisingan Di Tempat Kerja
a. Mengidentifikasi sumber-sumber kebisingan yang ada di tempat
kerja yang berpotensi menimbulkan penyakit atau cedera akibat
kerja
b. Menilai resiko kebisingan yang berakibat serius terhadap
penyakit dan cedera akibat kerja
c. Mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk mengendalikan
atau meminimalisasi resiko kebisingan
Praktek kelompok
Kasus 2:
Perusahaan di bidang produksi kayu diketahui kebisingan melebihi
140 dBa. Tentukan dan jelaskan pengendalian kebisingan dari hal
dibawah ini:
1. Eliminuasi sumber kebisingan
2. Pengendalian kebisingan secara teknik
3. Pengendalian kebisingan secara administratif
4. Pengendalian kebisingan pada penerima atau pekerja
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai