LINGKUP BAHASAN
Faktor Lingkungan Kerja Fisik yaitu:
• Kebisingan
• Vibrasi
• Radiasi
• Temperature
• Pencahayaan
Evaluasi Faktor Lingkungan Kerja Fisik
Pengendalian Faktor Lingkungan Kerja Fisik
1
11/10/2018
2
11/10/2018
3
11/10/2018
Kebisingan / Noise
4
11/10/2018
Bising adalah suara yang tidak di inginkan, berasal dari sumber suara
yang merupakan arus energi berbentuk gelombang suara dan
mempunyai tekanan berubah-ubah tergantung pada sumbernya
(kebisingan) hingga sampai pada telinga dan merangsang
pendengaran. Bising yang dihasilkan merambat dengan
kecepatan bunyi melalui udara, zat cair ,zat padat/kayu dan
logam
Frekuensi (f)
Dinyatakan dalam waktu getaran per-detik (cycle per
second- cps) atau disebut Hertz (Hz), dari kurva
gelombang/panjang gelombang yang mempunyai
intensitas sampai ke telinga setiap detik. Untuk
menentukan tinggi rendahnya nada suara tergantung
dari besarnya frekuensi yang diberikan oleh sumber
suara.
Karakteristik Kebisingan
5
11/10/2018
Karakteristik Kebisingan
Karakteristik Kebisingan
6
11/10/2018
Velocity/Kecepatan
kecepatan bunyi tergantung pada jumlah panjang gelombang ()
dan besarnya frekwensi (f)
V = f.
Kecepatan bunyi melalui temperatur 20 0 C untuk :
Karakteristik Kebisingan
Intensitas : Desibel dB
Intensitas yaitu energi persatuan luas, biasanya dinyatakan dalam satuan logaritma yang disebut
desibel (dB) dengan perbandingan tekanan dasar sebesar 0,0002 dyne/cm2
dengan frekuensi 1.000 Hertz, (atau 0,00002 Pascal dengan frekuensi 1 KHz)
yang tepat dapat didengar oleh telinga normal (WHO, 1993).
Besarnya tekanan yang membuat fluktuasi tekanan atmosfir ini, merupakan ukuran dari
kekuatan gelombang suara, dengan satuan mikropascal (μPa), Newton per meter kodrat
(N/m2), mikrobars (μ bars), atau dyne per centimeter kodrat (dyne/cm2).
Ukuran Pascal ini teramat kecil bagi telinga manusia, kerena telinga mampu menerima
kekuatan gelombang suara lebih dari 1 MPa. Oleh sebab itu skala Pa (berupa skala linear)
dikonversikan menjadi skalah logaritma, yang disebut skala Bel.
log 10 Pa = n Bel
= 10 n decibel (dB)
1 μ bars = 1 dyne/cm2. = 0,1 N/m2 = 0,1 Pa
Karakteristik Kebisingan
7
11/10/2018
Ukuran tekanan gelombang suara dikatakan “Intensitas suara-I “ yaitu kurang keras -
lemahnya suara
W
I = -------
S
I = intensitas suara = watt/m2
Intensitas suara menggambarkan kerapatan energi suara persatuan luas penyebaran
W = daya suara/power = watt
Daya suara merupakan besaran fisis akustik yang tidak dipengaruhi oleh jarak
S = luas penyebaran = 4πr2. (m2)
Karakteristik Kebisingan
Karakteristik Kebisingan
8
11/10/2018
Karakteristik Kebisingan
9
11/10/2018
10
11/10/2018
11
11/10/2018
12
11/10/2018
Cara 2
Untuk kombinasi Sound Level (Db) dengan Nilai Intesitas yang bervariasi dapat
di gunakan dalam satu Parameter dengan Nilai Itensitas Kebisingan:
Difference Nilai
0 - 1 dB 3 dB
2 - 3 dB 2 dB
4 - 9 dB 1 dB
10 dB -keatas 0 dB
13
11/10/2018
Contoh Kasus
Data uji kebisingan pada ruangan tempat perakitan mobil perusahaan “X” adalah sebagai
berikut:
No Sound Level-dBA
1 119
122
2 118
125
3 120
4 116
121 125
5 113
114 114
6 108
14
11/10/2018
Contoh:
NRR = 29dB (dari label manufaktur)
15
11/10/2018
Pengendalian Kebisingan
Pengendalian Kebisingan
SOURCE AIR PATH RECEIVER
16
11/10/2018
Getaran / Vibration
NAB getaran alat kerja yang kontak langsung Getaran adalah gerak bolak – balik di sekitar titik
17
11/10/2018
Mengenal Getaran
18
11/10/2018
Kecepatan / Velocity
Perpindahan / Displacement
Percepatan / Acceleration
Karakteristik Getaran
Karakteristik Getaran
19
11/10/2018
Pengkaburan penglihatan
Kehilangan keseimbangan
Gangguang psikologi
Kelupuhan
Kerusakan permanen pada bagian- bagian tubuh lainnya, misalnya :
Konsentrasi pembuluh darah perifer, tungkai bawah.
Peningkatan kadar adrenalin darah.
Ketegangan otot daerah paha.
Peningkatan sekresi hormon thyroid.
Peningkatan peristaltik lambung dan usus.
Pola Pemaparan
20
11/10/2018
Tabel Nilai Ambang Batas Getaran Untuk Pemaparan Lengan dan Tangan yang dizinkan
Permenakertrans No.05/2018, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
Catatan:
1 Gravitasi = 9,81 m/det2
21
11/10/2018
Radiasi / Radiation
22
11/10/2018
Keterangan:
kHz : Kilo Hertz
MHz : Mega Hertz
GHz : Giga Hertz
F : Frekuensi dalam MHz
mW/cm2 : Mili Watt per senti meter persegi
V/m : Volt per Meter
A/m : Amper per Meter
23
11/10/2018
24
11/10/2018
Radiasi adalah emisi energi yang dilepas dari bahan atau alat radiasi.
Medan listrik adalah radiasi non pengion yang berasal dari kabel benda yang bermuatan
listrik.
Medan magnet listrik adalah radiasi non pengion yang berasal dari kabel antara dua
tegangan listrik yang dialiri oleh arus listrik.
Tingkat radiasi medan listrik dan medan magnit listrik di tempat kerja
adalah sebagai berikut :
Medan listrik:
Sepanjang hari kerja : maksimal 10 kV/m.
Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari maksimal 30 kV/m.
Medan magnit listrik:
Sepanjang hari kerja : maksimal 0,5 mT (mili Tesla).
Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari : 5 mT
25
11/10/2018
Temperature Extreme
26
11/10/2018
Indeks Suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang
selanjutnya disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai
tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu
udara kering, suhu basah alami dan suhu bola.
27
11/10/2018
Catatan :
Beban kerja ringan membutuhkan kalori sampai dengan 200
Kilo kalori/jam.
Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih dari 200 sampai
dengan kurang dari 350 Kilo kalori/jam.
Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih dari 350 sampai
dengan kurang dari 500 Kilo kalori/jam.
28
11/10/2018
29
11/10/2018
Kondisi Dingin
37°C (98.6°F) Suhu tubuh normal (36-37.5°C /96.8-99.5°F)
36°C (96.8°F) Menggigil ringan hingga sedang
35°C (95.0°F) (Hipotermia suhu kurang dari 35°C (95.0°F) – menggigil
keras, kulit menjadi biru/keabuan. Jantung menjadi
berdegup.
34°C (93.2°F) Mengggil yang sanagat keras, jari kaku, kebiruan dan
bingung.terjadi perubahan perilaku
KONDISI PANAS
37°C (98.6°F) Suhu tubuh normal (36-37.5°C /96.8-99.5°F)
33°C (91.4°F) Bingung sedang hingga parah, mengantuk, dpresi,
38°C (100.4°F) berkeringat,, sangat tidak nyaman, sedikit lapar berhenti menggigil, denyut jantung lemah, napas pendek
39°C (102.2°F) berkeringat, kulit merah dan basah, napas dan jantung bedenyut dan tidak mamapu merespon rangsangan.
kencang, kelelahan, merangsang kambuhnya epilepsy 32°C (89.6°F) (kondisi gawat Halusinasi, gangguan hebat, sanagat
40°C (104°F) Pingsang, dehidrasi, lemahn, sakitkepala, muntah, pening dan bingung, tidur yang dalam dan menuju koma, detak jantung
berkeringat rendah , tidak menggigil
41°C (105.8°F) Keadaan gawat. Pingsan, pening, bingung sakit kepala, 31°C (87.8°F) Comatose, tidak sadar, tidak memiliki reflex, sjantung
halusinasi, , napas sesak, mengantuk mata kabur, , jantung dnagat lamabatTerjadi gangguan iarama jantung yangs
berdebar
serius
42°C (107.6°F) pucat kulit memerah dan basah, koma, mata gelap, muntah dan
terjadi gangguan hebat. tekanan darah menjadi tingg/rendah 28°C (82.4°F) Jantung berhenti berdetak pasien menuju kematian
dan detak jantung cepat. 24-26°C (75.2- Terjadi kematian namun beberapa pasien ada yang
44°C (111.2°F) or more Hampir dipastikan meninggal namun ada beberapa pasien yang 78.8°F) or less mampu bertahan hidup hinggan dibawah 24-26°C (75.2-
mampu bertahan hingg diatas 46°C (114.8°F 78.8°F)
30
11/10/2018
Hormon Pertumbuhan
Hormone pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan
kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh
juga meningkat.
Hormon Tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia
dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju
metabolisme menjadi 50-100% diatas normal.
Hormon Kelamin
Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-
kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas.
Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena
pengeluaran hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu
tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.
31
11/10/2018
Gangguan Organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat
menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan.
Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat
merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah
kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme
pengaturan suhu tubuh terganggu.
Heat rash,
Heat syncope,
Heat cramps,
Heat exhaustion hingga yang serius yaitu
Heat stroke.
32
11/10/2018
Radiasi (R)
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerahyang
dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5– 20 mikrometer.
kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.
Konduksi (KOND)
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar
tubuh. kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil.
Evaporasi (E)
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air
yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada
kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari.
Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 – 16 kalori per jam
Konveksi (KONV)
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada waktu dingin
udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi) menjadi
kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran
panas.
33
11/10/2018
Cara penggunannya;
Peralatan yang sudah dirangkai dipaparkan pada
lingkungan yang akan diukur selama 30 -60 menit,
kemudian air raksa pada kolom dibaca sebagai suhu
basah alami (SBA)
34
11/10/2018
Termometer Globe/Bola
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
bola/globe, alat ini terdiri dari bola berongga dengan
diameter 15 cm dibuat dari tembaga serta termometer gelas
yang dalam rangkaiannya menempatkan lambung pada titik
pusat bola tersebut .
Cara penggunannya;
Alat yang telah dirangkai, kemudian dipaparkan pada tempat
kerja yang akan diukur pemaparan selama 20-30menit,
kemudian air raksa pada kolom thermometer dibaca selama
suhu globe/bola
35
11/10/2018
Pencahayaan / Illumination
36
11/10/2018
37
11/10/2018
Tingkat Iluminasi Peraturan Menteri Kesehatan No. 70 Tahun 2016 Bab III:
Zona Lalu Lintas dan Area Umum dalam Persyaratan Pencahayaan Dalam Gedung
Gedung Industri Berdasarkan Jenis Industri
38
11/10/2018
1. Bagaimana keadaan tempat kerja secara keseluruhan di tinjau dari segi kesenangan &
kenyamanan?
2. Apakah pencahayaan umum di tempat kerja cukup? bagaimanakah penambahan cahaya
(supplementary lighting)?
3. Bagaimanakan kebersihan lampu & perlengkapannya serta keadaan sekeliling? kapan lampu
(armatur) dan sekitar di bersihkan?
4. Berapakah jumlah lampu yang telah rusak?
5. Apakah warna dinding, langit – langit, lantai dan peralatan kerja telah memenuhi kriteria nilai
pantulan?
Lux adalah satuan intensitas penerangan per meter persegi yang dijatuhi
arus cahaya 1 lumen
39
11/10/2018
Prinsip:
Pengukuran intensitas penerangan ini memakai alat
luxmeter yang hasilnya dapat langsung dibaca.
Alat ini mengubah energi cahaya menjadi energi listrik,
kemudian energi listrik dalam bentuk arus digunakan
untuk menggerakkan jarum skala.
Untuk alat digital, energi listrik diubah menjadi angka
yang dapat dibaca pada layar monitor.
Metoda Pengukuran
Persyaratan Pengukuran
40
11/10/2018
Tata Cara
41
11/10/2018
1. Sebelum pengukuran, tutup fotosel dengan bahan tidak tembus cahaya dan
memastikan bahwa jarum/display menunjukkan angka “O”
2. Sebelum pembacaan dilakukan pindahkan penutup dan biarkan sel terpapar
cahaya selama 5 menit
3. Bila pengukuran dilakukan pada bidang horizontal setinggi + 0,85 m di atas
lantai
4. Bila pengukuran dilakukan pada tangga atau koridor, maka lux meter harus di
letakkan di lantai atau tempat injakan kaki
5. Bila tingkat iluminasi pada bidang vertical atau condong diukur maka pembacaan
harus di lakukan pada bidang relevan
6. Bila pengukuran dilakukan di tempat karja dimana sumber cahaya lampu TL atau
lampu merkuri pembacaan dilakukan paling sedikit 5 menit setelah lampu tsb
menyala
Cara Pengukuran
7. Pakaian surveyor hendaknya berwarna gelap. Hal ini untuk mencegah pantulan cahaya
pakaian surveyor
8. Pembacaan dilakukan dengan keadaan perabot dan penghuni ruang pada posisi kerja
normal
9. Bila suatu ruang kerja menggunakan cahaya alami & buatan, maka tingkat intensitas
cahaya:
a. Pengukuran dilakukan dengan semua lampu menyala, membuka tirai sehingga sumber
cahaya alami ikut terukur
b. pembacaan dilakukan setelah 5 menit terpapar .....(a)
c. Setelah pembacaan, matikan lampu diukur kembali baca .....(b)
d. Hasil bacaan gabungan ...(a) di kurangi pembacaan ...(b) perlu di cek ulang bila
hasilnya meragukan (malam hari)
Cara Pengukuran
42
11/10/2018
1. Penerangan Umum
a) Ruang Teratur (Regular)
Tidak ada hambatan/rintangan/sekat dalam pengukuran
Titik pengukuran dengan jarak 90 – 100 cm
b)Ruang Tidak Teratur (Irregular)
Adanya penghalang, susunan lampu tidak teratur
Titik pengukaran acak & banyak
2. Penerangan Lokal
a) Lux meter di letakkan pada dasar tempat kerja (ex : meja)
b)Pengukuran dilakukan > 1 kemudian di rata – rata
3. Pantulan
a) Hadapkan fotosel pada dinding / meja kemudian fotosel
perlahan diangkat menjauh hingga angka/jarum tetap (mis.
B)
b)Mengukur intensitas cahaya lokal (mis. A)
43
11/10/2018
The End of Session‐5 & 6
44