Anda di halaman 1dari 32

KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA

www.cbn-geothermal.com

RAMADHAN SAGALA HSE OFFICER


KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA

Meningkatnya pembangunan,
berkembangnya IPTEK di bidang industri,
transportasi, elektronik, infrastruktur
Berakibat positif & negatif bagi kesehatan
manusia
Data WHO (1988) 8-12% penduduk dunia
menderita dampak bising dlm berbagai
bentuk diperkirakan akan terus meningkat
Amerika Serikat(1982) 1 jt pekerja
mengalami gangguan pendengaran/tahun
WHO (2001) 120 jt penduduk dunia
mengalami gangguan pendengaran
diperkirakan akan terus meningkat
2
DEFINISI KEBISINGAN
Dennis :
Kebisingan adalah suara yg timbul dari getaran yg tdk t
eratur dan tidak periodik.
Sponner :
Kebisingan adalah suara yg tdk mengandung kualitas
musik
Burnt & Littler :
Kebisingan adalah suara yg tdk dikehendaki oleh p
endengarnya.
Wall : Kebisingan adalah suara yg mengganggu.

3
Hirsh & Ward :
Kebisingan adalah suara yg kompleks yg mempunyai
sedikit /tdk berpreriodik, dimana bentuk gelombang t
dk dapat diikuti/ diproduksi lagi dalam waktu tertentu.
SK Menaker No. 01/1973 :
Kebisingan adalah semua bunyi yg tdk dikehedaki yg
bersumber dari alat produksi.
Sumamur :
Kebisingan adalah suara yg dapat menurunkan amba
ng pendengaran secara kuantitatif dan berkaitan dgn i
ntensitas, frekwensi, durasi dan pola waktu.

4
Bunyi / Suara :
Suatu fenomena fisik udara yang terjadi
karena kompresi dan dekompresi berupa
variasi perubahan tekanan udara yg terus
menerus, cepat, naik-turun dalam tekanan
atmosfir normal yg dirambatkan dalam
bentuk gelombang oleh benda bergetar
melalui medan padat, cair dan gas.

4
5
The difference Ear Plugs and the noise in
between noise out here
here

Mekanisme Suara Didengar Manusia :


Suara Telinga Luar Telinga
Tengah Telinga Dalam Otak
Asosiasi Bunyi
6
Ear Anatomy

Parts of ear
Outer Ear
Middle Ear
Inner Ear

7
Bunyi dapat diinterpretasi sebagai musik, ce
ritra, lelucon, peringatan atau sinyal-sinyal.

Bunyi sering dpt memberi kenikmatan, tetapi


dpt pula mengganggu tergantung pada
karakteristik orang dan karakteristik suara.

Misal, sekelompok orang mungkin menikmati


main musik pd pkl 3 dini hari dan dilain piha
k akan mengganggu tetangga

8
Frekuensi rendah menghasilkan pitch re
ndah = bunyi bass.
Frekuensi tinggi menghasilkan pitch ting
gi, bunyi melengking.
Telinga manusia peka pd frekuensi antar
a
20Hz -- 20,000Hz (Sonik)
Paling sensitif pada bunyi 1000 - 4000H
z
Suara manusia berfrekuensi 500 -2,000H
z.
< 20Hz (infrasonik) & > 20,000Hz (ultr
asonik) Bunyi tdk terdengar.
9
Kualitas Bunyi dipengaruhi :
1. Frekuensi
Jumlah getaran yg masuk ke telinga perdetik
kali perdetik (Hz)

10
2. Intensitas :
Jumlah energi bunyi yg mencapai gendang pendengar,
diukur dalam decibels (dB) Energi yg melewati
medium (dB)
Skala Intensitas Kebisingan :
0 20 dB : Sangat tenang
21 40 dB : Tenang
41 60 dB : Sedang
61 80 dB : Ramai
81 100 dB : Sangat Hiruk
3. Durasi :
Besar / lamanya paparan suara ke telinga
4. Pola Waktu :
Menggambarkan distribusi energi dalam periode
tertentu. 11
Fisiologi Telinga
1. Tergantung usia
2. Orang muda normal : 20 20.000 Hz
3. Gendang telinga tahan sampai 125 dBA
4. Cara masuk suara : mll 3 cara
- Hantaran udara
- Hantaran tulang
- Hantaran diteruskan ke foramen ovale

12
Skala Ukur Bising
Skala pengukuran A (filter A) : memperlihatkan
perbedaan kepekaan yg besar pd frekuensi rendah
dan tinggi yg mendekati reaksi telinga untuk
intensitas rendah (35-135 dB)
Skala pengukuran B : memperlihatkan kepekaan
telinga untuk intensitas sedang (40-135 dB)
Skala pengukuran C : untuk bunyi intensitas tinggi
(45-135 dB) kalibrasi pengukuran

13
Basic Definitions
Sound Level
Tingkat Kebisingan
Alat Ukur : sound level
meter
Decibel
The standard measurement of sound level
The Decibel Scale is logarithmic and is an
expression of Sound Pressures

14
STANDAR KEBISINGAN

1. Zona A : RS, Labkes : 35 - 45 dB


2. Zona B : Pendidikan : 45 55 dB
3. Zona C : Kantor : 50 60 dB
4. Zona D : Industri : 60 70 dB

NAB utk Tempat Kerja di Industri : 85 dB

6
15
JENIS KEBISINGAN

(1) Kebisingan Kontinue Terus menerus


(2) Kebisingan Intermiten Terputus-putus
(3) Kebisingan Impulsif Tiba-tiba
16
JENIS - JENIS KEBISINGAN
Kebisingan Kontinue (Steady Noise)
Adalah Kebisingan dengan fluktuasi dari intens
itas tdk lebih dari 6 dB.
(1) Kontinue Spektrum Luas : Mesin Produksi
(2) Kontinue Spektrum Sempit : Gergaji
Kebisingan Intermiten :
Adalah Kebisingan yg terputus-putus
Kendaraan/lalu lintas
7
17
Kebisingan Impulsif :
Adalah Kebisingan dimana waktu yg dibutuhkan u
tk mencapai puncak dr sebar bunyi tdk lebih 0.3
dtk dengan waktu penurunan sampai 20 dB
(1) Impulsif : Ledakan
(2) Impulsif Berulang : mesin tempa

8
18
PENGARUH KEBISINGAN

Pada Sistem Pendengaran


1. Trauma Akustik : Acoustic trauma
Disebabkan oleh Pemaparan tunggal dng
intensitas yg sangat tinggi dan terjadi
secara tiba-tiba. Kerusakan gendang
telinga akibat gesekan sel rambut Membran
tectoria pd organon corti, mengakibatkan
kerusakan sel rambut dan tdk tjd regenerasi,
Jd kerusakan lebih disebabkan faktor mekanis.

19
2. Noise Induced Hearing Loss (NIHL)
Penurunan ketajaman akibat bising dgn
intensitas > 85 dB dlm waktu lama. Akibat
paparan bising yg lama akumulasi mikro tra
uma pd sel rambut.
a. Temporary Treshold Shift/TTS
b. Permanen Treshold Shift /PTS

20
Bukan Pada Sistem Pendengaran
1. Gangguan Perasaan
2. Gangguan Pembicaraan / Komunikasi
3. Gangguan tidur / Insomnia 33 38 dB
4. Gangguan Keseimbangan / konsentrasi
5. Pengurangan daya kerja : cepat lelah, tegang
6. Penurunan Produktifitas Kerja

21
TANDA-TANDA
NOISE INDUCED HEARING LOOS

1. Telinga berdenging/mendesis
2. Sulit memahami pembicaraan
3. Bunyi sedikit tidak jelas
4. Kesulitan memahami percakapan
5. Berkomunikasi dg berteriak

22
Daftar Skala Intensitas Kebisingan
Tingkat bising Intensitas (dB) Batas dengar tetinggi

Menulikan 120 Halilintar dan meriam


110 Mesin uap
100
Sangat hiruk-pikuk 90 Jalan hiruk pikuk,
perusahaan sangat gaduh
Pluit polisi
80
Kuat 70 Kantor gaduh, jalan pd umumnya
Radio dan perusahaan

60
Sedang 50 Rumah gaduh, kantor pd umumnya
Percakapan kuat & radio perlahan]
40
Tenang 30 Rumah tenang, kantor perorangan
auditorium, dan percakapan
20
Sangat tenang 10 Bunyi daun, berbisik & batas dengar manusia

23
Intensitas & Jam Kerja yg diperkenankan (Sum
amur)
Intensitas (dBA) Waktu Kerja (Jam)

85 (90?) 8

92 6

95 4

97 3

100 2

105 1

110 0,5

115 0,25

24
Kriteria Ketulian
1.Tuli Normal: NAB < 25 dB
2.Tuli Ringan: NAB antara 26 40
dB
3.Tuli Sedang: NAB 40 55 dB
4.Tuli Berat: NAB 55 70 dB
5.Tuli Sangat Berat: NAB 70 90 dB
6.Tuli Total: NAB > 90 dB atau sama
sekali tidak mendengar.

25
NAB/TLVs Kebisingan (ACGIH 96)
80 dBA 24 jam 97 dBA 30 menit
82 dBA 16 jam 100 dBA 15 Menit
85 dBA 8 jam 103 dBA 7,5 menit
88 dBA 4 jam 106 dBA 3,75 menit
91 dBA 2 jam 109 dBA 1,89 menit
94 dBA 1 jam 112 dBA 0,95 menit

26
Alat Pengukur Kebisingan
HEARING CONSERVATION PROGRAM (HCP)

1. Penataan yg efektif
2. Pemantauan lingkungan (survei kebisingan)
3. Pemantauan administrasi dan rekayasa
4. Perlindungan telinga
5. Pendidikan dan latihan
6. Pengawasan dan supervisi
7. Pemeriksaan Audiometri

HCP hrs didukung Manajemen puncak dr per


usahaan dgn ketentuan yg tertulis serta dikoo
rdinasikan antara manajer dgn karyawan.

28
UPAYA PENGENDALIAN KEBISINGAN
1. Pengendalian Teknis
(1) Mengurangi pada Sumbernya
(2) Mengurangi Rambatan Bunyi pada media
(3) Mengurangi Bunyi pada Pekerja
2. Pengendalian Administrasi
(1) Mengurangi Waktu paparan Bising
(2) Mengatur Rotasi Kerja
(3) Mengatur Jadwal kerja
(4) Manajemen K3
12
29
Lanjutan!

Pemeriksaan audiometric (sebelum


kerja, berkala)

Pengukuran & pemantauan


kebisingan (mapping intensitas,
frekuensi, lama dan distribusi, waktu
total pemaparan bising)

Penggunaan APD (ear plug- sumbat


telinga , ear muff- tutup telinga, helmet)
31
THANK YOU!

RAMADHAN SAGALA

Anda mungkin juga menyukai