KERJA
Oleh :
Dr. AMINAH .A.SYAHRUDDIN M.Kes
Peraturan Perundangan
Yang Terkait
• Alergi
• Epilepsi
• Kelainan jantung
• Tekanan darah (tinggi/rendah)
• TBC
• Kencing manis
• Asma, bronchitis, pneumonia
• Gangguan jiwa
• Penyakit kulit
Anamnesa Khusus Penyakit
(Lanjutan)
• Penyakit pendengaran
• Penyakit pinggang
• Penyakit kelainan pada kaki
• Hernia
• Hepatitis/penyakit hati
• Ulkus peptikum
• Anemia
• Tumor
• dan lain-lain.
b. PEMERIKSAAN MENTAL
Pemeriksaan mental dapat dilakukan dengan baik
sewaktu sedang melakukan anamnesa atau pemeriksaan
fisik dengan cara mengemukakan pertanyaan –
pertanyaan umum dan spesifik tentang hal – hal berikut :
- maksud melamar pekerjaan
- tujuan terakhir apabila diterima dalam jabatan ttt
- rasa puas dengan berbagai situasi mengenai dirinya
dan lingkungan pekerjaannya
- motivasi bekerja terus dengan jabatan yang
didudukinya sekarang
- inteligensia, dll
c. PEMERIKSAAN FISIK
◼ Pemeriksaan fisik ini dilakukan di tempat yang penerangannya cukup dan
dalam suasana tenang serta tidak tergesa – gesa. Adapun pemeriksaan
yang dilakukan meliputi :
◼ pengukuran berat badan ( harus dalam keadaan berpakaian minimal )
◼ pengukuran tinggi badan ( harus tanpa alas kaki )
◼ pengukuran lingkar dada
◼ pengukuran nadi & frekuensi pernafasan ( dalam keadaan berbaring &
tenang, jika denyut nadi teratur cukup diukur selama 30 detik dan hasilnya
dikalikan dua, jika tidak teratur dihitung selama 60 detik atau 1 menit )
◼ pengukuran tekanan darah ( posisi berbaring, tenang )
◼ pemeriksaan indera penglihatan / mata
◼ pemeriksaan indera pendengaran / telinga, pemeriksaan indera pencium
/hidung
◼ pemeriksaan indera perabaan
◼ pemeriksaan indera perasa
d. PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI
◼ Maksud pemeriksaan ini adalah
untuk menentukan tingkat kesegaran
◼ jasmani terutama bagi tenaga kerja
yang akan atau sedang bekerja
dengan jenis
◼ pekerjaan fisik yang berat. Bagi
tenaga kerja yang berumur lebih dari
40 tahun
◼ perlu dilakukan pemeriksaan
Electrocardiografi ( ECG )
e. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
◼ Faal Spirometri
Data Pendukung Pembuatan Analisa Hasil
Pemeriksaan Kesehatan Berkala TK
1. Sehat
2. Sakit :
◼ penyakit umum
◼ penyakit akibat kerja
◼ diduga penyakit akibat kerja
3. Jika ditemukan PAK harus diberikan saran-
saran pengendalian.
PAK (Permen No. 1/1981)
Hasil pemriks
berkala/Pemriks
khusus Kepmenaker 333/89 ttg
diagnosis dan pelaporan PAK,
Pengurus/badan diagnosis didukung oleh dokter
penyelengara pemeriksa, meliputi pemeriksaan
(yg ditunjuk) klinis, pemeriksaan kondisi
pekerjaan dan lingkungan
Melaporkan secara
tertulis
(2X24 jam) setelah Jika terdpt keraguan dr Dokter
didiagnosa pemeriksa, maka :
• Depnaker (Peg. Pawas dan dokter
Dirjen binwasnaker penasehat yg ditunjuk
mendiagnosa kembali
• Balai/Pusat Hiperkes membina
diagnosa tersebut
Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja Berkala, Khusus & Purna Bakti
A. Anamnesa (interview)
1. Nama
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Unit kerja
5. Lama kerja
6. Gambaran tentang : yang dikerjakan, faktor bahaya
di lingkungan kerja, keluhan yang diderita, kondisi
kesehatan yang dirasakan dll.
B. Pemeriksaan klinis
1. Pemeriksaan mental (Gangguan mental dan
penyakit jiwa.
2. Pemeriksaan fisik (Pemeriksaan fisik diagnostik)
3. Pemeriksaan laboratorium darah dan urin rutin
4. Pemeriksaan khusus yang berkaitan dengan
keluhan/gangguan kesehatan (spirometri test,
audiogram, pemeriksaan fungsi organ khusus,
pemeriksaan laboratorium khusus/biological
monitoring).
Hak Tenaga Kerja
Cacat/PAK
a. Pengangkutan dr TKP ke RS terdekat atau ke rmh
b. Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di RS
c. Biaya pemakaman
Pengusaha/
Pihak lain
Dilarang melakukan PHK
ps 153 ayat 1 huruf j, UU No. 13 Th 2003 :
◼ pekerja/buruh dalam keadaan cacat tetap,