Anda di halaman 1dari 37

PENGANTAR

EPIDEMIOLOGI KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA
Kompetensi Bidang Epidemiologi
Sarjana Kesehatan Masyarakat
1. Mampu mengukur besarnya masalah kesehatan
yang ada dalam suatu komunitas dan
menjelaskan interpretasinya.
2. Mampu melaksanakan pemantauan masalah
kesehatan dalam suatu komunitas dan
menyajikannya serta menjelaskannya.
3. Mampu menjelaskan dalam ruang lingkup
epidemiologi penyakit-penyakit yang terdapat
dalam suatu komunitas dan upaya pencegahan
serta pengawasannya.
4. Mampu melakukan penelitian deskriptif dari
masalah kesehatan yang terdapat dalam
suatu komunitas.
5. Mampu menelaah artikel ilmiah dalam
bidang epidemiologi deskriptif.
Kompetensi Dalam Bidang
Epidemiologi K3
• Mampu menerapkan prinsip metode
epidemiologi dalam mencari dan menentukan
faktor-faktor pemapar (exposure) yang
menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit
akibat kerja (PAK) dan kecelakaan kerja (KK)
dalam upaya penanggulangan dan
pencegahannya.
Pengertian
• Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
(Epi = pada, Demos = penduduk, logos = ilmu),
• Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat.
Pengertian
• Mulanya epidemiologi diartikan sebagai studi
tentang epidemi = hanya mempelajari
penyakit-penyakit menular saja
• Tetapi dalam perkembangan selanjutnya
epidemiologi juga mempelajari penyakit-
penyakit non infeksi,
Saat ini…
• Epidemiologi dapat diartikan sebagai studi
tentang penyebaran penyakit pada manusia di
dalam konteks lingkungannya.
• Mencakup juga studi tentang pola-pola penyakit
serta pencarian determinan-determinan penyakit
tersebut.
• Dapat disimpulkan bahwa epidemiologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang penyebaran
penyakit serta determinan-determinan yang
mempengaruhi penyakit tersebut.
• Epidemiologi adalah studi yang
mempelajarai distribusi dan determinan
penyakit dan keadaan kesehatan pada
populasi, serta penerapannya untuk
pengendalian masalah - masalah
kesehatan
Epidemiologi ini sekurang-kurangnya
mencakup 3 elemen
• Mencakup semua penyakit
• Populasi
• Pendekatan ekologi
Di dalam epidemiologi biasanya timbul
pertanyaan??
1. Siapa (who), siapakah yang menjadi sasaran
penyebaran penyakit itu atau orang
yang terkena penyakit.
2. Di mana (where), di mana penyebaran atau
terjadinya penyakit.
3. Kapan (when), kapan penyebaran atau
terjadinya penyakit tersebut.
• Epidemiologi sebagai alat diartikan bahwa
dalam melihat suatu masalah K3 selalu
mempertanyakan siapa yang terkena masalah,
di mana dan bagaimana penyebaran masalah,
serta kapan penyebaran masalah tersebut
terjadi.
• Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya
dalam program kesehatan adalah ukuran-
ukuran epidemiologi seperti :
prevalensi, point of prevalence dll yg dapat
digunakan dalam perhitungan-perhitungan :
prevalensi, kasus baru, case fatality rate dan
sebagainya.
• Demikian pula pendekatan pemecahan
masalah tersebut selalu dikaitkan dengan
masalah, di mana atau dalam lingkungan
bagaimana penyebaran masalah serta bilaman
masalah tersebut terjadi.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT (NATURAL HISTORY OF
DISEASE)
• Perkembangan secara alamiah suatu penyakit (tanpa
intervensi/ campur tangan medis) sehingga suatu
penyakit berlangsung secara natural.

PROSES PERJALANAN PENYAKIT SECARA UMUM DAPAT


DIBEDAKAN ATAS :
• 1. Tahap Pre Patogenesis (Stage of Susceptibility)
• 2. Tahap Inkubasi (Stage of Presymtomatic Disease)
• 3. Tahap Penyakit Dini (Stage of Clinical Disease)
• 4. Tahap Penyakit Lanjut
• 5. Tahap Akhir Penyakit
1. TAHAP PRE PATOGENESIS (Stage of
Susceptibility)􀃆 Terjadi interaksi antara host –bibit
penyakit –lingkungan , interaksi di luar tubuh manusia
• Penyakit belum ditemukan -> daya tahan tubuh host
masih kuat, -> sudah terancam dengan adanya interaksi
tersebut. (tahap ini kondisi masih sehat)

2. TAHAP INKUBASI(Stage Of Presymtomatic Disease)


Bibit penyakit sudah masuk ke dalam tubuh host,
gejala penyakit belum nampak. Tiap penyakit
mempunyai masa inkubasi berbeda‐beda -> beberapa
jam, hari, minggu, bulan sampai bertahun‐tahun
• TAHAP INKUBASI : Dimulai dari masuknya bibit
penyakit sampai sesaat sebelum timbulnya
gejala.
• Daya tahan tubuh tidak kuat, penyakit
berjalan terus -> terjadi gangguan pada
bentuk dan fungsi tubuh, -> penyakit makin
bertambah hebat dan timbul gejala.
3. TAHAP PENYAKIT DINI (Stage of Clinical Disease)
• Dihitung dari munculnya gejala penyakit.
• Tahap ini pejamu sudah merasa sakit (masih
ringan) -> penderita masih dapat melakukan
aktifitas(tidak berobat)
• Perawatan -> Cukup dengan obat jalan ->
menjadi masalah besar dunia kesehatan (jika
tingkat pengetahuan & pendidikan masyarakat
rendah)-> mendatangkan masalah lanjutan yang
makin besar -> Penyakit makin parah -> berobat
memerlukan perawatan relatif mahal.
• Akibat lain -> bahaya masyarakat luas ->
menularkan kepada orang lain dan dapat
menimbulkan KLB atau wabah.
4. TAHAP PENYAKIT LANJUT
• Penyakit makin bertambah hebat
• Penderita tidak dapat melakukan pekerjaan
• Jika berobat umumnya telah memerlukan perawatan
(bad rest).

5. TAHAP AKHIR PENYAKIT


• Perjalanan penyakit akan berhenti.
• Berakhirnya perjalanan penyakit 􀃆 beberapa keadaan
yaitu:
– Sembuh
– Sembuh dengan cacat
– Carrier
– Kronis
– Meninggal
PEKERJA KELUARGA

KOMUNITAS/
WILAYAH

20
LATAR BELAKANG
• ILO:
– 1,1 juta kematian karena penyakit atau kecelakaan
akibat hubungan pekerjaan
– 300,000 kematian adalah akibat 250 juta
kecelakaan yang terjadi
– 160 juta peny. akibat hubungan kerja/th
• Indonesia:
– Data penyakit akibat kerja ???

21
Penyebab Kematian yang berhubungan dengan
pekerjaan (ILO 1999)
Kanker 34%

5% Kecelakaan 25%
15%
34%
Peny. Sal. Pernafasan
Khronis 21%
21% Peny. Kardiovaskuler
15%
25%
Lain-lain 5%

22
Pengeluaran Biaya untuk kecelakaan dan
penyakit akibat kerja (ILO)

13%
Peny. Muskuloskeletal
8% 40% Peny. Jantung
9% Kecelakaan
Peny. Sal. Nafas
Peny. SSP
14%
16% Lain -2

23
Latar belakang ……

• WHO – Akses terhadap pelayanan kesehatan


kerja yang memadai:
– 5 – 10 % pekerja di negara berkembang
– 20 – 50 % pekerja di negara industri
- data mengenai penyakit akibat kerja yang ada:
hanya bagian dari puncak gunung es.
• Pengawasan langsung terhadap K3 di
perusahaan lemah

24
PAK (WHO, 5 benua)
• Cidera
• MSD (48%)
• PPOK (11%)
• Dermatosis Akibat Kerja (10%)
• Noise induced (9%)
• Sakit Jiwa (10%-(30%, 2005))
• Keracunan Pestisida (3%)

25
Penyebabnya (WSIB,2005)
• dust, gases, or fumes
• noise
• toxic substances (poisons)
• vibration
• radiation
• infectious germs or viruses
• extreme hot or cold temperatures
• extremely high or low air pressure

26
Workplace health hazards can cause three kinds of
reactions in the body:
• Immediate or acute reactions, like shortness of breath or
nausea, can be caused by a one-time event, (e.g., a chemical
spill). These reactions are not usually permanent.

• Gradual reactions, like asthma or dermatitis (skin rashes), can


get worse and persist when you are exposed over days, weeks
or months. These reactions tend to last for a longer time.

• Delayed reactions or diseases that take a long time to


develop, like lung cancer or loss of hearing, can be caused by
long-term exposure to a substance or work activity. These
reactions can be noticed long after the job is over.

27
“Gunung Es” Penyakit Akibat Kerja

DILAPORKAN
D/
P.A.K.
TDK DILAPOR
Berobat, tidak terD/
PAK

Ada gejala, tidak berobat

Terkena, tanpa gejala

28
Populasi pekerja Indonesia:
• BPS (2000):
– Jumlah pekerja 95 juta
– 50% bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan – sektor pekerjaan yang paling berrisiko
– 70 – 80% angkatan kerja bergerak di sektor
informal

29
Peny. Akibat Kerja & Peny. Yg.
Berhubungan dengan pekerjaan
• Perkembangan daftar peny akibat kerja:
– 1919 1 penyakit : Anthrax
– 1925  3 penyakit
– 1934  10 penyakit
– ILO Encyclopaedi of Occupational Health and
Safety  70 penyakit
– Indonesia: Keppres RI 22.1993  31 penyakit
karena hubungan kerja

30
Hubungan peny. Akibat Kerja & peny.
Yg. Berhub.dg pekerjaan

P.A.K PENY. BERHUBUNGAN DG. PEK NON-PAK

FAKTOR PEKERJAAN

BUKAN FAKTOR PEKERJAAN

31
Penyebab Penyakit akibat kerja:
• Golongan fisik:
– Bising, Radiasi,
Suhu ekstrem,
Tekanan udara,
Vibrasi, Penerangan

• Golongan Kimiawi:
– Semua bahan kimia
dalam bentuk
debu, uap , gas,
larutan, kabut 32
Penyebab Penyakit akibat kerja ………..

• Golongan biologik:
– Bakteri, virus, jamur dll.
• Golongan Fisiologik/ergonomik:
• Desin tempat kerja, beban kerja
• Golongan Psikososial:
– Stress psikis, monotoni kerja, tuntutan
pekerjaan dll

Di negara maju faktor fisik, biologi dan kimiawi sudah


dapat dikendalikan – sehingga golongan fisiologik dan
psikososial yang menjadi penyebab utama

33
Kriteria umum
Peny. Akibat Kerja
• Adanya hubungan antara pajanan yang spesifik
dengan penyakit

• Adanya fakta bahwa frekwensi kejadian penyakit


pada populasi pekerja lebih tinggi daripada pada
masy. Umum

• Penyakit dapat dicegah dengan melakukan


tindakan preventif di tempat kerja

34
• Pendekatan Epidemiologis (Komunitas):
– Untuk identifikasi hubungan kausal antara pajanan
dan penyakit:
• Kekuatan asosiasi
• Konsistensi
• Spesifisitas
• Hubungan waktu
• Hubungan dosis

35
PENYAKIT AKIBAT KERJA …..

• Pendekatan Klinis (Individu):


– Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja:
1. Diagnosis klinis
2. Pajanan yang dialami
3. Hubungan pajanan dengan D/ klinis
4. Jumlah Pajanan yang dialami
5. Peranan faktor individu (genetik, dll)
6. Faktor lain diluar pekerjaan
7. Diagnosis PAK atau bukan PAK

36
Selamat belajar….

Anda mungkin juga menyukai