Anda di halaman 1dari 3

MODUL PRAKTIKUM Fisika Laboratorium

Pengukuran Koefisien Absorbsi Bunyi Bahan




1. Latar Belakang
Dalam seluruh kehidupan kita, kita tidak dapat jauh dari bunyi terutama dalam
berkomunikasi. Namun terkadang komudikasi kita terganggu dengan adanya bunyi lain atau
dengan adanya gema dan gaung. Gema sering timbul pada ruang yang tertutup. Gema timbul karena
adanya selisih waktu terdengarnya bunyi asli dengan bunyi pantul. Salah satu cara konvensional
untuk menghindari gema adalah dengan memasang bahan absorpsi bunyi (absorber) pada dinding
dan langit-langit ruangan. Terdapat banyak macam bahan absorpsi bunyi yang telah dibuat oleh
manusia, contohnya gabus, spon, dan rockwool. Selain sebagai absorber bahan tersebut juga dapat
berfungsi sebagai partisi. Tetapi bahan-bahan tersebut umumnya mahal.

2. Teori Singkat
2.1. Perambatan Bunyi
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yaitu gelombang yang membutuhkan perantara
dalam perambatannya, akibatnya ada fluktuasi tekanan udara disekitarnya. Besaran yang
mempengaruhi keras lemahnya tekanan bunyi adalah tingkat tekanan bunyi (Sound Pressure Level).
Tingkat tekanan bunyi (SPL) atau Sound Level (L) adalah nilai logaritmik dari tekanan bunyi yang
diukur relatif terhadap tekanan bunyi referensinya, secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
(1)
dimana:
SPL : tingkat tekanan bunyi; decibel (dB)
Prms : tekanan bunyi yang terukur; (dB)
Pref : tekanan bunyi referensi. (dB)

2.2 .Impedansi Akustik ( z)
Impedansi akustik atau impedansi bunyi (z) didefinisikan sebagai hambatan suatu medium
terhadap gelombang bunyi ketika gelombang bunyi melaluinya. Kerapatan medium akan
mereduksi tekanan bunyi yang diberikan, sehingga kecepatan partikel untuk merambat berkurang.
Secara matematis, peristiwa ini dapat ditulis sebagai tekanan bunyi P yang diberikan dibagi
kecepatan partikel v tiap luas permukaan S Suatu bahan memiliki nilai impedansi sendiri.
Impedansi yang menunjukkan karakteristik suatu bahan dalam merambatkan bunyi atau dalam
mengabsorpsi bunyi disebut Impedansi Akustik Karakteristik ( Zo). Besar dan nilai impedansi
akustik karakteristik tergantung pada sifat bahan yang bersangkutan, seperti kerapatan bahan ,
dan kecepatan rambat gelombang bunyi di dalam bahan tersebut. Secara matematis
dirumuskan:
(2)
dimana:
Zo: impedansi akustik karakteristik, (Padt/m)
: kerapatan bahan, (kg/m3)
c: kecepatan rambat gelombang bunyi di dalam bahan i(m/dt)


2.3 Absorpsi Bunyi
Absorpsi bunyi terjadi bila bunyi yang menumbuk suatu bahan tidak dipantulkan kembali.
Bunyi yang tidak dipantulkan akan diserap oleh permukaan bahan dan energinya diubah menjadi
panas. Pada peristiwa dimana gelombang bunyi menumbuk suatu absorber, sebagian gelombang
diabsorpsi dan sebagian direfleksikan, seperti yang ditunjukkan Gambar 2. Akibatnya nilai tekanan
gelombang bunyi yang diberikan (tekanan gelombang bunyi datang) tidak sama dengan tekanan
gelombang bunyi yang direfleksikan.

Gambar 2. Gelombang Bunyi yang Menumbuk Absorber.
Untuk menentukan besarnya koefisien absopsi menggunakan persamaan:

)
)

(3)
Dimana:





2.4 Cara Pengukuran absorpsi dengan metode tabung impedansi (Impedance Tube)
Metode tabung impedansi merupakan salah satu cara untuk mengukur absorpsi bahan pada
gelombang bunyi. Penggunaan metode ini berdasarkan dua standart, yaitu ISO 10534-2:1998 and
American Standart for Testing Materials (ASTM) E1050-98, prinsip dasar metode Tabung Impedansi
adalah refleksi, absorpsi dan transmisi gelombang bunyi oleh permukaan bahan pada suatu ruang
tertutup, dimana bahan tersebut digunakan untuk melapisi permukaan dinding ruang tertutup.
Bagian-bagian Tabung Impedansi

Gambar 3. Set Peralatan tabung Impedansi.
Tabung impedansi yang digunakan pada metode ini dibagi dalam beberapa bagian, yaitu bagian
tabung dan pipa penyidik, bagian penyangga bahan uji (specimen), bagian pembangkit bunyi, dan
bagian penerima bunyi. Lebih jelasnya perhatikan Gambar 3.





3. Metodologi
3.1 Peralatan

a.Peralatan untuk Pengujian Bahan Absorpsi
1. Set Peralatan Tabung Impedansi
2. Amplifier
3. Pengukur sinyal bunyi dan generator menggunakan software YMEC.
4. Bahan absorpsi yang akan diuji

b. Proses Pengujian
Adapun prosedur pengujian bahan absorpsi dilakukan dengan urutan langkah sebagai berikut:

1. Rangkailah peralatan seperti pada gambar 4. berikut:

Gambar .4. Susunan Peralatan untuk Menguji Bahan Absorpsi.
2. Nyalakan semua alat (audio generator, amplifier, dan komputer).
3. Atur frekuensi pada audio generator pada frekuensi 125 Hz.
4. Atur penguatan sinyal masukkan sehingga pada SLM terbaca nilai 90 dB.
5. Letakkan specimen (bahan absorpsi) pada ujung tabung impedansi seperti Gambar 4.
6. Geser pipa penyelidik sedikit demi sedikit dengan cara menggeser penyangga beroda hingga
pembacaan pada komputer menunjukkan sinyal amplitudo maksimum dan minimum secara
bergantian.
7. Catat nilai tingkat tekanan maksimum dan minimum yang terbaca di layar komputer serta posisi
mikrofon yang dapat dilihat pada mistar.
8. Ulangi pengukuran seperti langkah di atas untuk frekuensi 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz,
dan 4000 Hz.
9. Hitung nilai koefisien absorpsi dari data yang diperoleh.
10. Lakukan pengukuran untuk variasi jenis bahan.

Tugas Pendahuluan:
1. Pengertian koefisien absorpsi (), serta fungsi da aplikasinya dalam ruang tertutup.
2. Turunkan persamaan menetukan koefisien absorpsi bahan (). (persamaan 3)
3. Hubungan massa jenis () dengan ()


Daftar pustaka:
1. Yuansah U M, Pemanfaatan sabut kelapa dan Jerami sebagai bahan dasar pembuatan absorber
bunyi, Tugas Akhir, Jurusan Fisika ITS, 2008
2. Hamdri, E.I, Perancangan dan Pembuatan tabung Impedansi sebagai alat ukur koefisien absorbi
bunyi, Tugas Akhir, Jurusan Fisika ITS, 2005
3. Lea Prastio, Akustik, Fisika FMIPA ITS, 2003

Anda mungkin juga menyukai