Anda di halaman 1dari 32

Fisika Bangunan 2

AKUSTIK
Akustik Ruang :
Perilaku Bunyi dalam ruang
Isolasi Bunyi dalam ruang
Menghitung RT
Pertimbangan pemilihan bahan dalam akustik ruang

Perilaku Bunyi dalam ruang


Memperlakukan gelombang bunyi seperti gelombang sinar bunyi khayal, yang tegak lurus pada
muka gelombang yg bergerak maju. Merambat dalam garis-garis lurus pada tiap arah di dlm
ruang, seperti berkas cahaya dlm optik. Pendekatan ini disebut dengan akustik geometrik.
Sebagian energinya akan dipantulkan, diserap, disebarkan, dibelokkan atau ditransmisikan ke
ruang yg berdampingan, tergantung pada sifat akustik dindingnya.
8
3

6
2

5
4
7
1

Kelakuan bunyi dalam ruang tertutup:


1. bunyi datang
2. bunyi pantul
3. bunyi diserap
4. bunyi difus / disebar
5. bunyi difraksi / dibelokkan
6. bunyi yg ditransmisikan
7. bunyi yh hilang dlm struktur bang.
8. bunyi yg dirambatkan

Sumber bunyi
Pemantulan Bunyi
Permukaan yg keras, tegar dan rata : beton, bata, batu, plester, atau gelas memantulkan hampir
semua energi bunyi.
1. pemantulan merata
2. pemantulan menyebar
3. pemantulan memusat

Penyerapan Bunyi
Bahan lembut, berpori dan kain juga manusia bersifat sebagian besar energi. Perubahan energi bunyi
menjadi energi lain : panas.
Dalam akustik lingkungan unsur berikut dpt menunjang penyerapan bunyi. :
1. lapisan permukaan dinding, lantai dan atap.
2. isi ruang seperti penonton, bahan tirai, tempat duduk dengan lapisan lunak dan karpet.
3. udara dalam ruang
Efisiensi penyerapan bunyi suatu bahan pada suatu frekuensi tertentu dinyatakan oleh koefisien
penyerapan bunyi ( )
Penyerapan bunyi suatu permukaan diukur dalam sabins . 1 (satu) sabin menyatakan suatu
permukaan seluas 1 ft2 ( 1 m2) yg mempunyai koefisien penyerapan = 1.0
Besar penyerapan = Luas permukaan x koefisien penyerapan.
Difusi Bunyi
Diperlukan pada jenis ruang-ruang tertentu : ruang konser, studio radio dan rekaman, dan ruangruang musik, karena dibutuhkan distribusi yg merata., mengutamakan kualitas musik dan
pembicaraan asli. (p 27)

Difraksi Bunyi
Gejala akustik yang menyebabkan gelombang bunyi dibelokkan atau dihamburkan sekitar sudut,
kolom, tembok ( penghalang ), lebih nyata pada frekuensi rendah.. pendekatan akustik geometri
tidak sesuai untuk meramalkan dengan tepat kelakuan bunyi dlm rg tertutup dalam frkuensi rendah,
( dibawah 250 Hz ) panjang gelombang besar.
Dengung
Bila bunyi tunak (steady) dihasilkan dalam suatu ruang, tekanan bunyi membesar secara bertahap
dan dibutuhkan beberapa waktu bagi bunyi untuk mencapai nilai keadaan tunaknya. Hal ini akibat
pemantulan yg berturut-turut dalam suatu ruang tertutup setelah sumber bunyi dihentikan disebut
dengung. Ini mempunyai pengaruh yg berbeda terhadap kondisi mendengar dalam auditorium
karena kehadirannya mengubah persepsi terhadap bunyi transien., yaitu bunyi yg mulai dan berhenti
dengan tiba-tiba. Dalam pengendalian denung dalam auditorium, bunyi transien dari pidato dan
musik perlu dilindungi dan ditingkatkan untuk menjamin inteligibilitas pembicaraan yang tertinggi
dan kemikmatan musik yang terlengkap.

Rumus dengung hanya berlaku untuk auditorium dimana bunyi adalah difus. Nilai RT berubah
karena perubahan frekuensi.jangkauan frekuensi audio : 125, 500, dan 2000 Hz.
Bila tak disebutkan, RT dalam frekuensi 500 ( 512 ) Hz.

Isolasi Bunyi dalam Ruang


Dihindari isolasi bunyi yang merugikan dalam rancangan arsitektur:

dinding dan lantai yang tebal dan berat, diperoleh banyak ruang.
menghemat beban konstruksi.
Memperpendek waktu konstruksi,
Keluwesan dalam perancangan.

Isolasi Bunyi yg lewat Udara


Rugi transmisi Bunyi / Sound Transmission Loss ( TL ) suatu partisi, yg dinyatakan dalam
decibel /dB, yaitu jumlh decibel berkurangnya energi bunyi datang pada partisi bila melewati
struktur. Nilai numerik TL hanya tergantung pada konstruksi partisi dan berubah dengan frekuensi
bunyi, tak tergantuk pada sifat akustik kedua ruang.
TL partisi lembar tunggal (single leaf) yg homogen terutama tergantung pada berat permukaan
partisi dan frekuensi bunyi yg ditransmsi , lihat kurva hukum massa ( mass- law-curve). TL
bertambah

10

Reduksi Bising oleh partisi :


Reduksi Bising ( NR ) : insulasi bunyi antara ruang-ruang karena memperhitungkan efek berbagai
jejak transmisi antara ruang sumber dan ruang penerima dan juga sifat akustik ruang-ruang ini., NR
dinyatakan dalam dB.
NR = L1 L2 atau NR = TL + 10 log A2 / S
L1 = tingkat tekanan bunyi rata-rata di rg sumber, dB
L2 = tingkat tekanan bunyi rata-rata di rg penerima, dB
TL = transmission Loss
A2 = penyerapan total ruang penerima , sabin ft persegi (sabin meter persegi )
S = luas partisi, ft/m persegi
NR dapat lebih tinggi atau lebih rendah dr TL, tergantung pada hubungan antara luas partisi dan
penyerapan bunyi dalam ruang penerima.dengan penambahan luas partisi terdapat transmisi bising
yg lebih banyak, dan dengan penambahan penyerapan buni, terjadi transmisi bising yg lebih sedikit
ke dlm rg penerima. Bila permukaan batas di rg penerima menyerap secara sempurna, NR akan
melampaui TL sekitar 5 dB >>
NR = TL + 5 dB
NR yg terjadi sering lebih kecil , karena adanya transmisi sampingan (flanking transmission):
pembatas dinding, , lantai, bukaan dlm partisi (sambungan antar celah), pintu, langit-langi, pipa
saluran udara dll.

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Tabel : Kriteria Bising Latar Belakang yg direkomendasi untuk Ruang-ruang


22

23

Koeffisien Penyerapan Bunyi Bahan-bahan Bangunan,


Bahan Akustik dan Isi Ruang

24

ELEKTROAKUSTIK
Komponen dan Metoda
Menghitung jarak antar Loudspeaker, jarak distribusi, ketinggian langit-langit dan frekuensi
resonansi panil getar.
Referensi :
1. Satwiko, Prasasto, 2004, FISIKA BANGUNAN 2, edisi kesatu, Yogyakarta : Penebit
Andi.
2. Mediastika, Christina E., 2005, AKUSTIKA BANGUNAN, PRINSIP-PRINSIP
DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA, Jakarta : Penerbit Airlangga.
Komponen dan Metoda
Sistem tata suara yang baik/ berkualitas sangat berkenaan dengan desain bangunan itu sendiri.
Sebelum ditemukannya teknologi tata suara, seperti kini, peran dari rancang bangun sangat
menentukan kualitas tata suaranya. Tata suara elektronik dan akustik bangunan akan saling
mendukung untuk menghasilkan kualitas tata suara yg diinginkan.
Komponen tata suara elektronik terdiri dari mikrofon ( microphone), yang bertugas mengubah
gelombang bunyi menjadi sinyal listrik, penguat (amplifier), bertugas memperkuat sinyal listrik dan
loudspeaker yang mengubah sinyal listrik menjadi gelombang bunyi.
Loudspeaker
mikrofon

Gel. bunyi
amplifier
Gel. Bunyi dalam rentang frekuensi 20 Hz --- 20.000 Hz ( 20 kHz ), Loudspeaker tunggal yang
memproduksi bunyi dengen rentang frek. tersebut, hasilnya tidak bagus. Maka bunyi yg diproduksi
dipecah dalam 3 rentang frekuensi dengan alat Crossover :
Frekuensi 2.000 --- 20.000 Hz ( bunyi nada tinggi) dihasilkan oleh Hi-range
speaker, tweeter
Frekuensi 500 --- 2.000 Hz ( nada tengah ) dihasilkan oleh Mid-range speaker
(medium-frequency loudspeaker )
Frekuensi 150 --- 500 Hz ( nada rendah ) dihasilkan oleh Low-range speaker ( lowfrequency loudspeaker, woofer ) dan frekuensi 20 150 Hz oleh sub-woofer.
Pada mulanya berbagai bunyi masuk melalui satu pintu dan direpro untuk keluar lagi sebagai bunyi
mono. Maka dikembangkan menjadi suara stereo surround effect.
Fasilitas lain yang melengkapi :
Radio (tunner)
Pemutar kaset ( cassette player ), pemutar CD, pemutar VCD / DVD
Equalizer : mengatur kekuatan bunyi berdasar frekuensinya.
Synthesizer, untuk mengubah warna bunyi.
Mixer, untuk mengatur dan mencampur lalulintas bunyi. Untuk memadukan beberapa
sumber bunyi dan mangatur kekuatannya.
Penempatan loudspeaker :

Terpusat (central cluster), sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber bunyi asli,
setinggi 7 13 meter dan agak ke depan sedikit. Arah speaker ada yang ke arah pendengar
bagian depan, ke arah tengah dan belakang. Beberapa pertimbangan penempatan cara ini :
o Tidak ada penghalang antara speaker dan pendengar. Speaker frekw. Tinggi sangat fokus
( terarah)
25

o
o
o

Perbandingan jarak dari masing-masing speaker nada tinggi ke pendengar terjauh dan
terdekat (d2/d1) harus kurang dari 2.
Speaker nada tinggi harus langsung diarahkan ke pendengar, sehingga bunyi tak
dipantulkan permukan ruang.
Posisi operator sedemikian rupa sehingga apa yang didengar sama dengan yang didengar
pendengar.

Tersebar (distributed), perletakan di atas pendengar, digunakan untuk ruang dengan langitlangit pendek, diutamakan untuk mendapatkan kejelasan bunyi bukan arah bunyi : hotel,
bandara dsb. Beberapa pertimbangan penempatan cara ini :
o Ketingian langit-langit ( H ) < 7 m
o Loudspeaker disusun sehingga setiap pendengar mendengar dari speaker terdekat.
o Diperlukan alat penunda sinyal (signal delay ) untuk menghindari gema buatan, akibat
bunyi dari speaker terdekat lebih dulu terdengar dari pada bunyi dari bunyi asli., apabila
perbedaan jarak tempuhnya > 10 m dan tingkat intensitas bunyi asli 5 10 dB lebih
besar drpd bunyi speaker terdekat.

Terpadu dengan kursi (seat-integrated), biasa diterapkan di gereja, untuk mendapatkan


bunyi yang pelan tetapi jelas dan merata.
Kombinasi. Untuk kombinasi terpusat dan tersebar diperlukan alat penunda bunyi ( initial
time delay ), agar bunyi speaker dari deretan belakang menunggu datangnya bunyi dari
speaker terpusat di depan.

Indeks artikulasi : adalah ukuran subyektif utk menentukan kejelasan percakapan pada suatu
ruangan. Indeks artk. Berentang antara 0 1, 0 berarti sangat buruk ( sulit mengerti / menangkap
kata-kata) dan 1 berarti sempurna (sangat jelas).
26

o
o
o

Ketinggian langit-langit (H) kurang dari 7 meter.


Loudspeaker harus disusun sedemikian rupa sehingga setiap pendengar dapat mendengar
langsung dari speaker tersebut.
Mungkin diperlukan alat penunda sinyal ( signal delay) untuk menghindari gema buatan
akibat bunyi dari speaker terdekat lebih dahulu dari pada bunyi dari sumber asli apabila
perbedaan jarak tempuhnya > 10 m dan tingkat intensitas bunyi sumber asli 5 10 dB
lebih besar daripada bunyi speaker terdekatnya.
Sistem tersebar denagn penunda sinyal harus digunakan di ruang yang memanjang atau
untuk mendukung sistem terpusat terutama di bawah balkon.

27

28

29

30

31

Ujian FISIKA BANGUNAN 02


Waktu
:
menit
Clossed Book

Juni 2007

Buat tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar.


1.
2.
3.
4.
5
6.
7.

Bahan lembut, berpori seperti kain mempunyai sifat :


a. menyerap b. memantulkan
c. menyebarkan
d. membelokkan
sebagian
besar energi bunyi.
Besar penyerapan dari suatu bahan sangat tergantung dari :
a. Luas permukaan b. jenis
c. warna
d. koefisien penyerapan ... bahan.
Waktu dengung didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan suatu bunyi yg tiba-tiba dihentikan untuk berkurang ... a. 40 dB
b. 50 dB
c. 60 dB
d. 70 dB
Waktu dengung : RT ( Tr ) = 0,05 V / ( A + x V ), x adalah :
a. luas bidang serap b. tekanan udara c. koefisien penyerapan udara
d. koefisien serap bahan.
Di atas podium sebaiknya menggunakan bahan yang bersifat : a. menyerap
b. memantulkan
c. menyebarkan
d. membelokkan sebagian besar energi bunyi.
Penempatan loudspeaker tipe sentral akan lebih sesuai untuk bangunan yang :
a. mempunyai volume ruang yang besar. b. ketinggian langit-langit > 7 m
c. ketinggian langit-langit < 7 m d. ada penghalang antara speaker dengan penonton.
Berikut adalah komponen pokok dalam elektroakustika : a. mikrofon b. loudspeaker
c. transistor d. amplifier.

8.

32

Anda mungkin juga menyukai