Anda di halaman 1dari 6

I N S T I T U T K E S E N I A N J A K A R TA

Fakultas Seni Pertunjukan


Jurusan Musik

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER IV


AKUSTIKA & ORGANOLOGI II
Dosen: Damar M. A Siahaan

K U R N I AT I L E O N Y L I M B O N G
AKUSTIKA DALAM RUANGAN TERTUTUP

Dalam sebuah ruangan tertutup, jalur perambatan energi akustik adalah ruangan
itu sendiri. Oleh karena itu, pengetahuan tentang fenomena suara yang terjadi dalam
ruangan akan sangat menentukan pada saat diperlukan pengendalian kondisi
mendengar pada ruangan tersebut sesuai dengan fungsinya. Fenomena suara dalam
ruangan dapat digambarkan pada gambar di bawah ini:

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa pada setiap titik pengamatan atau titik
dimana orang menikmati suara (pendengar) akan dipengaruhi oleh 2 komponen suara,
yaitu komponen suara langsung dan komponen suara pantul.
Komponen suara langsung adalah komponen suara yang sampai ke telinga
pendengar langsung dari sumber. Besarnya energi suara yang sampai ke telinga dari

2
komponen suara ini dipengaruhi oleh jarak pendengar ke sumber suara dan pengaruh
penyerapan energi oleh udara.
Komponen suara pantul merupakan komponen suara yang sampai ke telinga
pendengar setelah suara berinteraksi dengan permukaan ruangan disekitar pendengar
(dinding, lantai dan langit-langit).
Total energi suara yang sampai ke telinga pendengar dan persepsi pendengar
terhadap suara yang didengar akan dipengaruhi kedua komponen ini. Itu sebabnya
komponen suara pantul akan sangat berperan dalam pembentukan persepsi
mendengar atau bias juga disebutkan karakteristik akustik permukaan dalam ruangan
akan mempengaruhi kondisi dan persepsi mendengar yang dialami oleh pendengar.

Karakteristik Ruangan
Ada 2 hal yang berkaitan dengan karakteristik permukaan dalam ruangan, yaitu
apabila seluruh permukaan dalam ruangan bersifat sangat menyerap dan seluruh
permukaan dalam ruangan bersifat sangat memantulkan energi suara yang sampai
kepadanya.
Bila permukaan dalam ruang seluruhnya sangat menyerap, maka komponen
suara yang sampai ke pendengar hanyalah komponen langsung saja dan ruangan yang
seperti ini disebut ruang anechoic (anechoic chamber). Sedangkan pada ruang yang
seluruh permukaannya bersifat sangat memantulkan energi, maka komponen suara
pantul akan jauh lebih dominant dibandingkan komponen langsungnya, dan biasa
disebut sebagai ruang dengung (reverberation chamber) .
Ruangan yang kita gunakan pada umumnya berada diantara 2 hal tersebut,
sesuai dengan fungsinya. Ruang Studio rekaman misalnya lebih mendekati ruang
anechoic, sedangkan ruangan yang berdinding keras lebih menuju ke ruang dengung.

Desain Akustik Ruang Tertutup


Desain akustik ruangan tertutup pada intinya adalah mengendalikan komponen
suara langsung dan pantul ini, dengan cara menentukan karakteristik akustik
permukaan dalam ruangan (lantai, dinding dan langit-langit) sesuai dengan fungsi
ruangannya. Ada ruangan yang karena fungsinya memerlukan lebih banyak

3
karakteristik serap seperti studio, Home Theater, dan lain-lain. Namun juga yang
memerlukan gabungan antara serap dan pantul yang berimbang (auditorium, ruang
kelas, dsb).
Dengan mengkombinasikan beberapa karakter permukaan ruangan, seorang
desainer akustik dapat menciptakan berbagai macam kondisi mendengar sesuai
dengan fungsi ruangannya, yang diwujudkan dalam bentuk akustik ruangan.

Karakteristik akustik permukaan ruangan pada umumnya dibedakan atas:

 Bahan Penyerap Suara (Absorber) yaitu permukaan yang terbuat dari material
yang menyerap sebagian atau sebagian besar energi suara yang datang
padanya. Misalnya glasswool, mineral wool, foam. Bisa berwujud sebagai
material yang berdiri sendiri atau digabungkan menjadi sistem absorber (fabric
covered absorber, panel absorber, grid absorber, resonator absorber, perforated
panel absorber, acoustic tiles).
 Bahan Pemantul Suara (reflektor) yaitu permukaan yang terbuat dari material
yang bersifat memantulkan sebagian besar energi suara yang datang
kepadanya. Pantulan yang dihasilkan bersifat spekular (mengikuti kaidah
Snelius: sudut datang = sudut pantul). Contoh bahan ini misalnya keramik,
marmer, logam, aluminium, gypsum board, beton, dsb.
 Bahan pendifuse/penyebar suara (Diffusor) yaitu permukaan yang dibuat tidak
merata secara akustik yang menyebarkan energi suara yang datang kepadanya.
Misalnya QRD diffuser, BAD panel, diffsorber

Dengan menggunakan kombinasi ketiga jenis material tersebut dapat diwujdukan


kondisi yang diinginkan sesuai dengan fungsinya.

4
Temporal Monoaural dan Spatial Binaural
Parameter akustik yang biasanya digunakan dalam ruangan tertutup secara garis
besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu parameter yang bersifat temporal monoaural
yang bisa dirasakan dengan menggunakan satu telinga saja (atau diukur dengan
menggunakan single microphone) dan parameter yang bersifat spatial binaural yang
hanya bisa dideteksi dengan 2 telinga secara simultan (atau diukur menggunakan 2
microphone secara simultan).

Yang termasuk dalam parameter tipe temporal-monoaural diantaranya adalah:

- Waktu dengung (Reverbration Time atau RT), yaitu waktu yang diperlukan energi
suara untuk meluruh (sebesar 60 dB) sejak sumber suara dimatikan). Parameter
ini merupakan parameter akustik yang paling awal digunakan dan masih
merupakan parameter yang paling populer dalam desain ruangan tertutup.
Waktu dengung yang digunakan dalam desain misalnya RT 60, T20, T30 (subscript
menunjukkan rentang decay yang digunakan untuk mengestimasi peluruhan
energinya) dan EDT (yang berbasis pada peluruhan pada 10 dB awal).
Parameter terakhir lebih sering digunakan karena mengandung informasi yang
signifikan dari medan suara yang diamati. Harga parameter ini akan dipengaruhi
oleh fungsi ruangan, volume dan luas permukaan ruangan serta berbeda-beda
untuk setiap posisi pendengar. Misalkan untuk ruangan studio perlu < 0.3 s,
ruang kelas 0.7 s, ruang konser 1.6 – 2.2 s, masjid 0.7 – 1.1 s, katedral 2 s dsb.

 Clarity, yaitu perbandingan logaritmik energi suara pada awal 50 atau 80


ms terhadap energi suara sesudahnya. Diwujudkan dalam parameter C80 untuk
musik dan C50 untuk speech. Parameter ini berkaitan dengan tingkat kejernihan
sinyal suara yang dipersepsi oleh pendengar dalam ruangan. (standard yang
digunakan berharga -2 sd 8 dB)
 Intelligibility, yaitu perbandingan energi awal 50 ms terhadap energi totalnya.
Biasa dinyatakan sebagai D50 dan lebih banyak digunakan untuk menyatakan
kejelasan suara pengucapan (speech). Harga yang disarankan adalah > 55%.
(parameter terkait adalah STI atau RASTI atau %Alcons).

5
 Intimacy, yang ditunjukkan dengan perbedaan waktu datang suara langsung
dengan pantulan awal pada setiap titik pendengar. Dinyatakan dalam Initial Time
Delay Gap (ITDG). Harga yang disarankan secara umum adalah < 35 ms (yang
paling disukai 15-20 ms). Nilai tersebut masih dipengaruhi juga oleh cepat
lambatnya (rhytm) sumber suaranya..

Yang termasuk dalam parameter type spatial-binaural adalah LEF (Lateral Energy
Fraction) dan IACC (Inter-aural Cross Correlation).
- LEF(Lateral Energy Fraction) didapatkan dengan membantingkan pengukuran
Impulse Response ruangan menggunakan 2 buah microphone yang diletakkan
secara berdekatan, satu microphone dengan patern omnidirectional dan yang
lainnya berpola Figure of Eigth.
- Sedangkan IACC(Inter-aural Cross Correlation). didapatkan dengan pengukuran
impulse response menggunakan 2 microphone yang ditanamkan dalam 2 telinga
manusia (atau kedua telinga tiruan kepala manusia, dummy head). Dari kedua
parameter ini dapat diturunkan parameter envelopment dan lebar staging/sumber
(apparent source width).
Konsep diatas biasanya lebih banyak diterapkan dalam ruangan besar.

Anda mungkin juga menyukai