Anda di halaman 1dari 37

GAMBAR ARSITEKTUR 1

“DASAR-DASAR MENGGAMBAR ARSITEKTUR”

DOSEN

HAPSA RIANTY, ST. M.Si


Nip: 19710721199903200

JURUSAN ARSITEKTUR S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018/2019
GAMBAR ARSITEKTUR 1

“DASAR-DASAR MENGGAMBAR ARSITEKTUR”

Disusun Oleh :

WAZALWIA RAIHAN
E1B118005

JURUSAN ARSITEKTUR S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

Mata Kuliah : Gambar Arsitektur I


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Dosen : Hapsa Rianty, ST.M.Si.
NIP : 197107211999032001

MENYETUJUI

Kendari, 10 November 2018


Ketua Prodi Teknik Arsitektur, Dosen Gambar Arsitektur I,

Dr.H. Ishak Kadir, ST. MT. Hapsa Rianty, ST. M.Si.


NIDN. 0014026907 NIP. 197107211999032001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati
indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada
baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa yang sangat indah.

Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah


menyelesaikan makalah yang kami beri judul Dasar-Dasar Menggambar Arsitektur
sebagai tugas mata Gambar Arsitektur 1. Dalam makalah ini kami mencoba untuk
menjelaskan tentang Pengenalan Bahan dan Alat Gambar, Pengenalan Berbagai
Macam Penggaris, Menggambar Macam-Macam Arsiran serta Teknik Pengarsiran,
Menggambar Teknik Huruf dan Angka, Menggambar Proyeksi Benda, dan
Mengambar Bentuk Tiga Dimensi.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah
ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna
memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.

Kendari, 10 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................... hal 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................... hal 2
C. Tujuan .............................................................................................. hal 3

BAB II : PEMBAHASAN
A. PENGENALAN BAHAN DAN ALAT GAMBAR ...........................1.1
a. Meja Gambar ............................................................................. hal 4
b. Menggunakan Pensil Gambar ................................................... hal 5
c. Menggunakan Penghapus ......................................................... hal 6
d. Mengatur tata Letak Gambar Manual ....................................... hal 7
e. Menggunakan Jangka ................................................................ hal 8
f. Menggunakan Sablon/Mal ......................................................... hal 9

B. PENGENALAN BERBAGAI MACAM PENGGARIS ......................1.2


a. Segitiga .................................................................................. hal 10
b. Mistar Gambar ........................................................................ hal 11
c. Menggambar Garis Lengkung ................................... hal 12 dan 13
d. Bujur Sangkar ........................................................................ hal 14

C. MENGGAMBAR MACAM-MACAM ARSIRAN ............................1.3


a. Jenis-Jenis Garis .....................................................................hal 15
b. Macam-Macam Teknik Mengarsir ..........................hal 16,17 dan 18
D. MENGGAMBAR TEKNIK HURUF DAN ANGKA ........................1.4
Huruf dan angka balok standar da modifikasi ................................. hal 19 dan
20

E. ETIKET.................................................................................................1.5
a. Etiket ......................................................................................... hal 21
b. Cara Membuat etiket ................................................................. hal 22
c. Macam-macam bentuk kepala etiket.......................................... hal 23

F. MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA ............................................1.6


Cara Eropa dan Cara Amerika ............................................. hal 24

G. MENGGAMBAR BENTUK TIGA DIMENSI ..................................1.7


a. Menggambar Isometri Kubus .................................................. hal 25
b. Menggambar Dimetri Kubus ................................................. hal 26
c. Menggambar Trimetri Kubus ................................................ hal 27
d. Menggambar Oblique Kubus ............................................... hal 28
e. Cara Memandang Arah Perspektif .........................................hal 29

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan .......................................................................................... hal 30

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Materi merupakan referensi dasar bagi praktisl konstruksi yang
rneliputi pengetahuan penunjang dan praktikdalam menggambar, baik
seeara manual maupun dengan kornputeryanq dibantu dengan program
AutoCAD.

Walaupun sudah ada media digital dalam menqqarnbar teknik,


narnun konsep dan pemikiran dasar sangat perlu sebagai bekaldalam
bekerja. Komputer hanya atat penunjang/sarana dalarn mempercepat
kinerja saja dan bukan seqalanya. Pengetahuan casar menggambar
teknik merupakan hal yang paling penting karena sebagai titik awal
untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal.

Hasil gam bar 2D merupakan dokumen gambar reneanaseperti


gambar tampak, potongan, dan denah yang digunakan sebagai aeuan
dalam pembangunan, sedangkan gam bar 3D dapat digunakan sebagai
presentasi awal dangambaran bangunan jadi dalam kegiatan
pembangunan.

Bahasan yang ada dalam materi ini meliputi hal-hal yang harus
diperhatikan dalam °menggambar teknik”.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai


dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut :
1. apa yang menjadi sumber dasar-dasar menggambar arsitektur ?

2. Bagaimana proses dasar-dasar menggambar arsitektur?

3. Mengetahui berbagai macam dasar dalam menggambar arsitektur

4. Mengetahui alat-alat dalam mengambar arsitektur

2
C. TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui dasar-dasar menggambar arsitektur


2. Mengetahui proses dasar-dasar menggambar arsitektur
3. Mengetahui berbagai macam dasar dalammenggambar arsitektur
4. Mengetahui alat-alat dalam menggambar arsitektur

3
1.1 PENGENALAN BAHAN DAN ALAT GAMBAR
A. Meja Gambar
Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak
melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras misalnya
kayu pinus. Sambungan papannya rapat, tidak berongga, bila permukaannya
diraba, tidak terasa ada sambungan atau tonjolan. Meja gambar sebaiknya dibuat
miring dengan bagian sebelah atas lebih tinggi supaya tidak melelahkan waktu
menggambar. Meja gambar yang dapat diatur kemiringannya secara manual atau
hidrolik. Manual pergerakan kemiringan dan naik turunnya dengan sistem
mekanik, sedangkan meja gambar hidrolik kemiringan dan naik turunnya meja
gambar menggunakan sistem hidrolik.

Gambar 1.1 Meja Gambar


Ukuran papan gambar didasarkan atas ukuran kertas gambar, sesuai dengan
standar yang telah ditentukan. Tetapi dapat juga disesuaikan dengan kebutuhan,
umumnya ukuran papan gambar:

- Lebar : : 90 cm
- panjang : 100 cm
- Tebal : : 3 cm

4
B. Menggunakan Pensil Gambar
Pensil untuk menggambar lain dengan pensil yang digunakan untuk menulis, baik
kwalitetnya maupun kerasnya. Pensil gambar umumnya tidak disertai karet
penghapus pada salah satu ujungnya. Selain itu biasanya kekerasannya dicantumkan
pada salah satu ujung pensilnya. Standard kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Keras Sedang Lunak
4H 3H 2B
5H 2H 3B
6H H 4B
7H F 5B
8H HB 6B
9H B 7B

Cara meruncingkan pensil, dapat digunakan kertas ampelas caranya yaitu pensil
dipegang antara jari telunjuk dan ibu jari dan waktu mengasah pensil diputar. Selain
itu dapat juga dipakai pisau, caranya yaitu tekanlah punggung pisau dengan ibu jari
pelan-pelan, atau dapat juga menggunakan alat peruncing. Jangan sekali-kali
menggunakan meja gambar sebagai landasan untuk meruncingkan pensil Waktu
digunakan, arahkan pensil dengan kemiringan 80° kearah tarikan garis yaitu
kekanan, dan waktu menarik garis pensil harus sambil diputar dengan telunjuk dan
ibu jari.

5
C. Menggunakan Penghapus
Seperti telah kita ketahui penghapus terdiri dari beberapa macam
yaitu :
- penghapus pensil
- penghapus tinta
- penghapus kapur tulis
Penghapus yang dimaksud disini adalah penghapus yang digunakan untuk kertas
gambar. Jadi dapat digunakan 2 macam penghapus yaitu penghapus pensil dan
penghapus tinta.
Untuk penghapus pensil pada kertas gambar biasa ( putih ) umumnya hampir sama.
Kita dapat menggunakan dari bermacam-macam merk demikian juga untuk
penghapus tinta.
Sedangkan untuk penghapus pada kertas kalkir, biasanya digunakan yaitu :

Penghapus pensil :biasanya dipakai penghapus dari


merk standard, staedtler atau rotring

Penghapus tinta :biasanya digosok dengan silet, kemudian


dihaluskan dengan penghapus tinta biasa.
Atau dapat juga digunakan penghapus
dari merk rotring

6
D. Mengatur tata Letak Gambar Manual
Kertas yang dipakai untuk menggambar harus berkualitas baik,
permukaannya rata, putih dan bersih. Selain kertas gambar dalam menggambar
teknik dikenal juga kertas kalkir yang kelihatan transparan di samping itu ada
juga kertas milimeter. Kertas milimeter dapat berguna untuk membuat pola atau
merencanakan gambar.
Kertas gambar putih biasa dipakai bila menggambar menggunakan pensil atau
tinta. Kalau menggunakan tinta kita harus lebih hati-hati karena kalau ada
kesalahan sulit menghapusnya. Dan penghapus yang digunakan biasanya yang
lembut agar tidak merusak kertas.
Kertas gambar kalkir biasanya dipakai bila menggambar dengan menggunakan
rapido.
Hanya saja yang sering digunakan dalam menggambar teknik saat ini
menggunakan ukuran kertas gambar A yang terdiri dari A5, A4, A3, A2, A1,
A0 dan 2A0. Sedangkan standar ukuran yang ditetapkan berdasarkan N- 381
(aturan normalisasi dari Belanda) adalah Ukuran kertas A yang juga sudah
dipergunakan dalam standar ISO yaitu sebagai berikut:
A5 = 148 x 210 mm
A4 = 210 x 297 mm
A3 = 297 x 420 mm
A2 = 420 x 597 mm
A1 = 597 x 841 mm
A0 = 841 x 1189 mm
2A0 = 1189 x 1682 mm
Untuk garis tepi pada ukuran kertas gambar A4 dan A5 lebarnya 5 mm.
Sedangkan garis tepi untuk kertas gambar ukuran A3, A2, A1, A0, dan 2A0
lebarnya 10 mm.

E. Menggunakan Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran. Jangka
mempunyai dua kaki ujung kaki yang satu dari logam runcing yang diperkuat dengan
skrup. Sedangkan pada kaki yang lain dapat diisi dengan :
- ujung pensil
- trek pen
- jarum jangka, untuk membagi atau mengukur
- devider ( jangka tusuk )
Apabila kita hendak membuat lingkaran dengan jari-jari besar sedangkan kaki jangka
tersebut kurang panjang, maka salah satu kakinya perlu disambung dengan kaki
sambungan.Besar kecilnya jari -jari yang dikehendaki dapat diperoleh dengan
mengatur sekerup. Waktu menggunakan jangka harus diperhatikan bahwa kedudukan
ujung kaki jangka harus tegak lurus pada bidang gambar.
Pensil yang digunakan untuk jangka, sebaiknya berujung pipih dan tajam dan ini
biasanya digunakan sebagai gambar awal atau sketsa. Bila sudah benar besar jari-
jarinya dapat menggunakan dengan tinta yaitu rapido sesuai dengan ketebalan garis
yang dimaksud dan itupun harus ada tambahan alat bantu sebagai penempatan batang
rapidonya. Bila menggunakan trek pen harus elbih berhati-hati dengan pengisian tinta
pada trek pen.
Seterusnya putar secara tegak lurus agar hasil dari tebal tipis garis rata.

Gambar 1.5 Kedudukan Jangka

F. Menggunakan Sablon/Mal
Fungsi mal sebagai alat bantu untuk menggambar atau untuk mempercepat
proses penggambaran berbagai macam bentuk. Untuk penggunaan mal lengkung
yang tidak teratur diharapkan menggunakan 3 titik pedoman agar hasil
lengkungannya sesuai dengan yang dimaksud.

Gambar 1. 9 Mal Lingkaran Gambar 1.10. Mal Ellips

Gambar 1.11 Mal Arsitek

Gambar 1.12 Mal Bentuk Lain Gambar 1.13 Sablon Huruf dan
Angka

1.2 PENGENALAN BERBAGAI MACAM PENGGARIS


A. Segitiga
Segitiga digunakan untuk menarik garis tegak, miring ataupun sejajar. Bahan
yang digunakan kebanyakan mika trasparan karena ringan. Biasanya digunakan
sepasang segitiga yaitu segitiga dengan sudut 45o– 45o dan segitiga, dengan
sudut 60o– 30o.

Gambar 1.17 Segitiga


Cara menggunakan :
Sebelum segitiga atau alat jenis ini dipakai, sebaiknya diperiksa dahulu dengan
ketentuan kelayakannya sebagai berikut:
- tepi mistar (segitiga) harus rata
- harus benar-benar siku (90o )
Setelah diperiksa dan ternyata alat tersebut dalam keadaan baik, maka segitiga
tersebut dapat kita gunakan sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk membuat garis
lurus atau membuat garis tegak lurus yang harus diperhatikan dalam hal ini yaitu
:
- arahkan pensil tegak lurus ( 90o ) terhadap segitiga
- miringkan pensil 80o kearah tarikan garis
- dalam menarik garis sambil pensilnya diputar

10
B. Mistar Gambar
Mistar gambar digunakan juga untuk menarik garis lurus dalam jarak yang
panjang. Mistar gambar (teken haak) biasanya terbuat dari kayu atau mika. Tapi ada
juga yang terbuat dari kayu dan mika.
Mistar gambar terdiri dari dua bagian yaitu bagian mistar yang panjang dan bagian
kepala mistar membentuk sudut 90o.

Gambar 1.19 Mistar Gambar


Waktu menggunakan mistar gambar, bagian kepala dari mistar gambar harus
dirapatkan pada sisi meja gambar secara dipegang dengan tangan kiri. Tetapi bagi
yang kidal harus mencari alternatif lain yaitu mencari mistar gambar khusus.

Gambar 1.20 Penggunaan Mistar


Mistar gambar dipakai untuk membuat garis horizontal, dapat juga untuk membuat
sudut 30o, 45o, 60o atau 90o dengan pertolongan segitiga. Setelah dipakai sebaiknya
mistar digantungkan pada paku agar tidak menjadi bengkok.

11
C. Menggambar Garis Lengkung
Untuk membuat garis lengkung menggunakan jangka maka harus ditentukan
dahulu jari-jari lingkaran atau pusat putaran lingkaran. Misalnya jari-jari
lingkaran pusat M1 lebih besar dari jari-jari lingkaran pusat M2
- Buat garis sumbu sebagai pusat putaran lengkungan M1 dan M2 sesuai besar
jari-jarinya.
- Buat setengah lingkaran dengan jangka dari pusat M1, kemudian dilanjutkan
membuat setengah lingkaran dengan jangka pada pusat M2, maka sudah
terjadi garis lengkung yang berbubungan, lihat gambar berikut.

Gambar 1. 27 Garis Lengkung dengan Jangka

Untuk membuat garis lengkung dengan mal lengkung harus memperhatikan


titik mana yang akan dihubungkan agar kelengkungan tidak kelihatan janggal
atau tak sesuai. Usahakan penarikan garis melalui 3 titik penghubung sedapat
mungkin, bila terpaksa menghubungkan hanya dengan 2 titik harus dilihat
kebenaran lengkungannya.

12

Ditentukan titik sembarang A, B, C, D dan E


- Carilah mal lengkung yang sesuai dengan dengan lengkungan 3 titik A, B
dan C.
- Cari lagi mal lengkung yang sesuai dengan lengkungan C, D dan E.
- Ternyata hasil garis lengkung untuk A, B, c, d dan E tidak selaras.
- Maka lengkung C, D dan E dibatalkan.
- Gunakan mal lengkung untuk titik C dan D saja, tetapi diperkirakan
lengkungnya menyambung atau jadi satu.
- Dan terakhir buat lengkung dari titik D dan E untuk menyambung lengkung
berikutnya cari mal yang sesuai.
- Hasil tarikan lengkung dapat dilihat gambar berikut.

Gambar 1.28 Garis Lengkung dengan Mal

13

D. Bujur Sangkar
- Tentukan lingkaran dengan titik pusat M
- Tarik garis tengahnya memotong titik A dan B
- Lingkarkan jari-jari dari titik A dan B sama panjang
- Hubungkan perpotongan lingkaran dari titik A dan B, sehingga memotong
lingkaran yang ditentukan pada titik C dan D

- Titik A, B, c dan D dihubungkan membentuk segi empat beraturan atau bujur


sangkar

Gambar 2.7 Menggambar Bujur Sangkar

14

1.3 MENGGAMBAR MACAM-MACAM ARSIRAN


A. Jenis Jenis Garis
a. Garis gambar
Menyatakan garis yang terlihat /tampak pada suatu benda.

b. Garis putus-putus (kira-kira ½ tebal garis gambar), Menyatakangaris yang


terlihat di belakang potongan ataupun tidak terlihat karena terhalang.
-------------------------------
c. Garis putus-titik (kira-kira 1/3 tebal garis gambar)
- Sebagai garis sumbu
- Menyatakan tempat potongan (ditambah dengan huruf pada ujung dan
pangkal garis ini)
- Batas lukisan, apabila sebagian benda yang dilukis dibuang.
—·—·—·—·—·—·—·—·—·—·—·—·—
d. Garis tipis (kira-kira ¼ tebal garis gambar)
- garis ukuran dan garis bantu
- Melukiskan ukuran bagian, yang ukurannya diberikan pada gambar
lain.

e. Garis titik-titik (kira-kira ¼ tebal garis gambar)Menyatakan bangunan


yang akan dibongkar, atau perluasan dikemudian hari.

················································

15
B. Macam-Macam Teknik Mengarsir
a. Teknik Arsir Hatching (Arsiran atu Arah)
Adalah teknik arsir dengan caramembuat garis sejajar dan
searah secara beruntun. Semakin padat garis yang dibuat,garia
semakin menumpuk dan menambah massa garis menjadi semakin
tebal sehingga akan timbul efek lebih gelap dan hasil gambar pun
akan semakin bagus, teknik arsir ini adalah teknik arsir yang paling dasar.

b. Teknik Arsir Crosshatching (Arsiran Hilang)


Teknik ini hampir mirip dengan teknik hatching,
perbedaannya terdapat garis menyilang pada teknik ini.
Arsiran ini serin digunakan dalam membuat bayangan.

16

c. Teknik Arsir Circusilm (Arsiran Melingkar)


Adalah teknik arsir dengan cara membuat lingkaran-lingkaran
kecil menumpuk, teknik arsir ini jarang digunakan untuk
menggambar wajah menggunakan media pensil warna.

d. Teknik Arsir Stippling (Arsiran Titik)


Adalah teknik arsir dengan mebuat titik-titik kecil secara berulang
dengan rapat dan padat sampai efek gelap yang ditimbulkan yang
diinginkan tercapai.
Diperlukan sesabaran dan ketelitian jika ingin menggunakan teknik
arsir ini, karena proses pengerjaannya membutuhkan waktu lama.
Kelemahan titik arsir ini adalah sangat sulit untuk dikolaborasikan
dengan teknik arsiran lain.

17
e. Teknik Arsir Contour Hatching (Arsiran Searah
Kontur)
Pada teknik ini goresan arsir pada pena mengikuti bentuk kontur
bidang yang ingin diarsir, maka akan terlihat volume pada benda
tersebut.
Biasanya teknik ini digunakan pada menggambar figur manusia,
hewan dan tumbuhan.

f. Teknik Arsir Scumbling (Arsiran Coretan Bebas)


Pada teknik ini arsiran berbentuk corat-coret bebsa. Biasnya
goresan ini tidak berupa garis namun seperti coretan bebas.
Coretan bebas ini akan lebih menarik bila arah goresan dapat
dirubah secara acak membentuk ilusi volume yang diinginkan.

18
1.4 MENGGAMBAR TEKNIK HURUF DAN ANGKA
Huruf dan angka dirgunakan untuk memperjelas maksud informasi yang
disajikan gambar. Penggunaan hurud dan angka dalam gambar dan catatn kolom
etiket gambar. Untuk itu semua ukuran, keterangan dan catatan kehendaknya
ditulis tangan dengan gaya yang terang, dapat dibaca dan dapat dibuat dengan
cepat. Ada beberapa ciri yang perlu diperhatikan lam penulisan huruf dan angka
pada gambar teknik agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu:
jelas,seragam, dapat dibuat microfilm, atau lain cara reproduksi. Demikian juga
huruf dan angka dalam menggambar teknik harus mempunyai karakteristik:
mudah dibaca, dan tingginya tidak kurang dari 2,5 mm. Maksud dari tinggi huruf
dan angka tidak boleh terlalu kecil, huruf yang digunakan dalam gambar teknik
juga perbandingan tinggi,tebal, jarak diantara huruf dan angka serta kata yang ada
harus proportional.

Memperlihatkan keterangan huruf atau angka besar (h), tinggi huruf kecil (c),
jarak huruf (a), jarak garis (b), jarak kata (e), dan tebal huruf (d)

GAMBAR 1.2

19
Pada tabel berikut ini disajikan mengenai perbandingan tinggi huruf atau angka
besar, tinggi huruf kecil, jarak huruf, jarak garis, dan tebal garis untuk tipe A dan
B.

20
1.5 KEPALA GAMBAR ATAU ETIKET
A. Etiket
Setiap gambar teknik mempunyaijudul dan keterangan lain, jikalau sebuah
gambar tidak ada judul dan keterangan yang melekat padanya, maka yang melihat
gambar tersebut akan merasa bingung. Nah, untuk mempermudah pembuat dan
melihat gambar, maka gambar teknik wajib diberi keterangan, yang biasa disebut
dengan etiket gambar/kepala gambar.
Etiket gambar adalah bagian dari gambar yang memuat tentang data atau
informasi dari gambar tersebut. Etiket merupakan bagian yang harus dicantumkan
dalam gambar teknik, karena disinilah akan ditempatkan informasi penting
tentang gambar tersebut. Didalam etiket gambar tertera keterangan-keterangan
gambar agar sesuai dengan ISO antara lain :
 Nama pembuat gambar
 Nama gambar atau judul gambar
 Nama perusahaan
 Nomor gambar
 Tanggal diperisanya gambar dan nama si pemeriksa gambar
 Ukuran kertas gambar yang digunakan
 Skala gambar
 Proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut
 Satuan ukuran yang digunakan
 Berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar
Contoh etiket/stuklis gambar dan ukurannya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini

21
B. Cara Membuat Etiket
Apabila kita sudah memahami apa itu etiket, kemampuan yang tidak kalah
penting adalah keterampilan membuat etiket atau kepala gambar tersebut, berikut
adalah tatcara mrmbuat etiket beserta ukuran-ukuran yang digunakan. Dalam
menggambar ini kita bisa menggunakan teknik menggambar secara manual dan
secara komputer. Untuk secara komputer program yang sering digunakan dalam
menggambar adalah autocad. Ukuran pembuatan etiket yang baik.

22
C. Macam-macam bentuk kepala etiket

23
1.6 MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA
Proyeksi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara menggambarkan
penglihatan mata kita dari suatu benda tiga dimensi kedalam kertas gambar secara
dua dimensi sehingga apa yang dilihat atau dipandang sesuai dengan penglihatan
mata kita.
Adapun secara garis besar penggambaran proyeksi dapat dibedakan sebagai
berikut :
Macam-macam Proyeksi
Proyeksi Orthogonal

Proyeksi ini dibagi dalam dua cara yaitu :


a. Cara Eropa (sekarang yang banyak digunakan)
Proyeksi Eropa cara melihatnya dengan jalan bendanya diberisinar secara
tegak lurus sehingga bayangannya diterima oleh bidang gambar.

b. Cara Amerika
Proyeksi Amerika cara melihatnya dari titik-titik benda ditarik kemata
kita secara tegak lurus hingga memotong bidang gambar transparan (kaca).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Cara Eropa Cara Amerika

Gambar 4.1 Proyeksi Eropa dan Amerika

24
1.7 MENGGAMBAR BENTUK TIGA DIMENSI
A. Menggambar Isometri Kubus
Agar mengetahui ciri dari gambar isometri ini, lebih baik bila
menggambar benda bentuk kubus.

Dalam penggambaran bentuk isometrik, ukuran ketiga sisinya tetap yaitu = a,


sedang kemiringan pada 2 sisinya membentuk sudut 30 º

Gambar 3.1 Isometri

25
B. Menggambar Dimetri Kubus
Kemiringan satu sisinya 7º atau perbandingan 1 : 8 dengan panjang sisinya
= a, sisi lain kemiringannya 40º atau perbandingan 7 : 8 dengan panjang
sisinya ½ a, dan tinggi sisinya = a

Gambar 3.2 Dimetri

26
C.Menggambar Trimetri Kubus
Kemiringan kedua sisinya berbeda, satu sisinya perbandingan 1 : 11
dengan panjang = 9/10a, sedang kemiringan sisi lainnya perbandingan 1 : 3
dengan panjang = a, dan tinggi sisinya = a

Gambar 3.3 Trimetri

27
D. Menggambar Oblique Kubus
Selain bentuk benda digambar dengan isometri ada yang digambar dengan
proyeksi miring (oblique), garis-garis proyeksinya (proyektor) tidak tegak lurus
pada bidang gambar tetapi miringnya sembarang. Dengan demikian maka dalam
gambarnya dua sisinya saling tegak lurus dan satu sisinya miring.

Kemiringan sisinya membentuk sudut 30º atau 45º dengan panjang = a, sedang
sisi yang saling tegak lurus panjangnya = a, dan ini dapat dilihat dalam contoh
pada penggambaran kubus.

Gambar 3.4 Proyeksi Miring (Oblique)

28
E. cara Memandang arah Perspektif

29
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Dari alat gambar, bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya perlatan gambar
teknik sangatlah banyak jenisnya. Tapi ada beberapa peralatan yang sering
digunakan secara umum misalnya pada meja gambar meja gambar
mengkonsistenkan kedataran dan kenyamanan kita dalam menggambar,pada
pensil gambar awal atau dasar dalam menggambar menggunakan media pensil
sebagai alat terbentuknya suatu yang abstrak, penghapus sebagai media alat untuk
membersihkan kesalahan pada penggunaan garis dimedia pensil penghapus
ditempatkan pada pensil, dan seterusnya.
Ada beberapa jenis penggaris yang kita gunakan dan yang umumnya
adalah mistar panjang dan segitiga karena dasar pada awal menarik garis agar
lurus sesuai dengan kerataannya menggunakan penggaris,busur berguna sebagai
penentu drajat dan jangka berbeda lagi jangka berguna mengukur diamter pada
sebuah lingkaran dan seterusnya.
Dalam menggambar manual tidak selamanya kita mesti terkungkung akan
pada hanya garis lurus saja, melainkan belajar cara mengarsir dengan
mengunnakan freehand, hal ini berguna mengatur pergerakan tangan yang kaku
menjadi elastis.
Kita perlu mempelajari huruf teknik yang berguna sebagai mengetahui
ketinggian huruf yang tepat pada penulisan diatas kertas gambar kita
memperhitungkan tinggi, lebar, dan tebalnya.
Etiket atau kepala gambar adalah kewajiban yang harus ada dala
menggambar (drawing design) karena tanpa adanya sebuah etiket maka
gambar/sketch/design tidak dapat dimengerti dan difungsikan sebagai semestinya.
Menggambar proyeksi benda bergna sebagai cara pandang kita meilhat
sebuah objek.
Menggambar bentuk 3 dimensi seperti obliq, isometrik, dimetrik dan
simetrik berguna pada pengkonstruksian gedung yang menentukan arah serta
kemringan sebuah konstruksi gedung
30
DAFTAR PUSTAKA
Referensi dari buku suparno jilid 1
https://gurulistrikkeren.blogspot.com/2018/04 etiket-gambar-teknik.html?m=1
https://dadangmoker.blogspot.com/2017/03 huruf-dan-angka-pada-gambar-
teknik.html?m=1
http://belajarserbaneka.blogspot.com/2013/11/ menggambar-proyeksi-
benda.html?m=1
https://www.villamerah.com/ 6-jenis-teknik-arsir-yang-membuat-gambarmu-jauh-
lebih-keren/

iii

Anda mungkin juga menyukai