Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH ORGANOLOGI II

“PROSES PEMBUATAN SULING”

Diajukan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Organologi II

Disusun oleh;

Ramdani Nuzulul Anwar

16123058
VC

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN DIKTI


INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA (ISBI) BANDUNG
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
PROGRAM STUDI KARAWITAN S-1
2018
DEFINISI SULING

Suling merupakan salah satu jenis instrumen karawitan Sunda yang teknik

permainannya dengan cara ditiup. Dengan demikian, suling sebagai instrumen

karawitan lebih mengandalkan udara sebagai penghasil bunyi atau nada.

Suling terbuat dari bambu berlubang 4, dan 6, suling alat musik tiup yang

berlubang 4 banyak terdapat di pulau Jawa. Di Jawa Barat terdapat suling berlubang

4 biasa disebut suling Degung, sedangkan suling berlubang 6 itu biasanya berlaraskan

pelog, salendro, dan madenda.

JENIS DAN BENTUK SULING


Di dalam musik Sunda, jenis atau bentuk suling terdiri dari :

1. Suling Sunda lubang enam (Liang Genep/Suling Panjang)

Suling lubang enam juga disebut dengan sebutan suling pelog. Disebut suling

pelog juga dikarenakan suling tersebut memiliki laras “pelog” suling pelog atau

suling yang berlaras pelog , memiliki 6 (enam) lubang nada. Akan tetapi nada

nadanya terdiri dari 7 nada yakni meliputi nada : 1 (da), 2 (mi), 3- (ni), 3 (na), 4 (ti),

5(la), 5+ (leu). Jumlah nada-nada yang terdapat dalam suling lobang enam sama persis

dengan nada-nada yang terdapat dalam “ Gamelan Pelog”. Oleh karena itu, suling

panjang/suling lobang enam disebut juga “suling pelog”, adapun laras yang terdapat
dalam suling lubang empat sekurang kurangnya terdapat 3 jenis laras, yakni : Laras

Pelog, Laras Madenda, Laras Salendro. Masing masing laras memiliki teknik

penjarian yang berbeda satu sama lainnya. Istilah lain dari suling lubang enam adalah

“ suling tembang ” karena biasa di gunakan dalam mengiringi musik tembang Sunda

cianjuran. Kadang suling lubang enam ini disebut dengan istilah suling kawih, ketika

dipakai untuk mengiringi lagu-lagu kawih, perbedaan suling tembang dan suling

kawih terletak pada fungsinya dan ukuran surupan yang dipergunakan, adapun

ukuran surupan yang dipergunakan untuk mengiringi tembang sundaan (cianjuran )

adalah berkisan pada ukuran panjang 58 cm sampai dengan 62 cm. sedangkaan untuk

suling kawih berkisar antara 50 cm sampai dengan 56 cm.

2. Suling Lubang Empat (Liang Opat/Suling Pondok)

Suling lubang empat juga sering disebut dengan “suling degung”, disebut suling

degung karena selain berlaras degung , juga suling ini di gunakan dalam ”Gamelan

Degung”. Laras yang terdapat pada suling degung hampir sama dengan laras pada

gamelan pelog . Oleh karena itu, laras pada gamelan degung atau pada suling pendek

sering di sebut juga dengan istilah pelog degung, laras pelog/degung baik pada

gamelan degung maupun pada suling pendek hanya memiliki 5 (lima) nada, yakni

nada 1 (da), 2 (mi), 3 (na), 4 (ti), 5 (la). Jadi istilah degung pada suling pendek terdiri

dari dua pengertian yaitu; istilah “degung” sebagai “nama laras” dan “nama jenis

perangkat /ensemble gamelan”, dalam suling lobang empat atau suling degung,

hanya terdapat satu laras saja (laras tunggal) yakni laras degung.
Ukuran Surupan Pada Suling Lubang Enam
Ukuran surupan pada suling lubang enam disesuaikan dengan kebutuhan

pada jenis musik (Karawitan) pada suling tersebut dipegunakan. Seperti kita ketahui

bahwa didalam karawitan sunda terdapat 2 wilayah musik yang berhubungan

dengan seni vocal, yaitu; seni kawih dan seni tembang (Cianjuran). Kedua jenis vokal

tersebut memiliki perbedaan, baik dari segi teknik pembawaannya, seperti ;

ornamentasi, sengol dan lain-lain, maupun dari segi surupan atau ukuran ambitus-

nya, yang dalam hal ini adalah kemampuan seseorang dalam menjangkau wilayah

nada-nada tertentu.

Khususnya pada seni tembang (Cianjuran ) ukuran surupan yang

dipergunakan adalah berkisar antara ; 58 cm hingga 62 cm sedangkan dalam seni

kawih atau kiliningan ukuran suling yang dipergunakan bekisar antara ; 52 cm hingga

56 cm. dengan demikian nada dasar yang terdapat pada suling tembang ukurannya

lebih rendah (ageung) daripada nada dasar yang terdapat pada suling kawih.

Cara Pembuatan Suling Sunda Lubang 6

A. Alat Dan Bahan :


1. Bambu tamiang

2. Pisau raut

3. Gergaji besi

4. Alat tulis & penggaris


5. Bor listrik

6. Ampelas

7. Rotan untuk suliwer

B. Tahapan pembuatannya :
1. Pertama pilihlah Bambu tamiang atau biasa disebut bambu lemang sebagai

bahan utama pembuatan suling itu sendiri. Usahakan pilih bambu yang benar-

benar lurus seperti gambar dibawah ini :

2. Ukurlah bambu tersebut mulai dari pangkal sampe ujungnya yaitu 60 cm.

Seperti gambar dibawah ini :

3. Setelah itu haluskan permukaan bambu tamiang dengan menggunakan

amplas.
4. Setelah benar-benar halus, dahulukan untuk membuat lubang suara atau

sumber keluarnya bunyi yang terletak di pangkal suling dahulu seperti

gambar dibawah ini :

5. Setelah benar-benar jadi dan bisa mengeluarkan suara, mulailah membuat

lubang-lubang suara yang jumlahnya 6 lubang menggunakan bor listrik.

Untuk rumusnya sendiri itu cukup mudah, pertama ukurlah bambu tersebut

dengan menggunakan penggaris yaitu setengah dari ukuran bambu tersebut

60 cm dibagi dua yaitu 30 cm mulai dari tengah untuk lubang pertama. Untuk

lubang kedua itu jaraknya 3 cm dari lubang pertama yang di tengah terus

kebawah. Untuk lubang ketiga jaraknya sama 3 cm dari lubang kedua. Untuk

lubang keempat sendiri itu berbeda jaraknya yaitu 6 cm dari lubang ketiga.

Untuk lubang kelima itu jaraknya sama dengan yang sebelumnya yaitu 3 cm
dari lubang yang keempat. Untuk lubang yang terakhir jaraknya sama yaitu 3

cm dari lubang yang kelima. Untuk lebih jelasnya lihat gambar ini :

6. Untuk tahap selanjutnya, setelah suling dilubangi barulah membuat yang

namanya suliwer sebagai pengikat pangkal suling dimana tempat masuk dan

keluarnya udara sebagai sumber suaranya . untuk lebih jelasnya lihat gambar

dibawah :

Anda mungkin juga menyukai