Disusun oleh :
Melsya Firtikasari (0704588)
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Apresiasi Musik.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa pelaksanaan tugas ini tidak akan terwujud
manakala tidak ada pertolongan dari semua pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang senantiasa telah membantu saya dalam
menyelesaikan laporan ini. Semoga Allah memberikan pahala yang belipat ganda atas
amal kebaikan mereka.
Saya akui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, atas dasar itu saya
memohon untuk saran dan kritikan yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan
laporan ini berguna khususnya bagi saya dan umumnya bagi masyarakat.
penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
BAB III Uji Kompetensi Tugas Akhir Mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan Jurusan
Karawitan
3.2. Pemateri
3.3. Materi
BAB IV Penutup
4.1. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Apresiasi Bahasa dan Seni. Selain itu, laporan ini dibuat untuk membantu khususnya
para mahasiswa atau umumya bagi masyarakat yang ingin mengetahui bagaimana
tentang seni tradisi karawitan Jawa dan bagaimana proses pembelajaran yang ada di
ISI Surakarta.
BAB II
Institut Seni Indonesia Surakarta
Institut Seni Indonesia Surakarta merupakan satu dari tiga perguruan tinggi
negeri sejenis yang ada di Indonesia.
Lembaga ini telah lama berdiri walaupun statusnya sebagai Institut baru diperoleh
sejak September 2006. Cikal-bakal ISI Surakarta bermula dari Lembaga Konservatori
Surakarta, yang selanjutnya menjadi Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI), dan
Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) yang didirikan oleh Gendhon Hoemardhani.
Penambahan bidang studi Seni Rupa dapat dilakukan setelah pada tahun 1983
lembaga ini menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta. Rektor yang
memimpin saat ini adalah Prof. Dr. Soetarno.
Bidang studi yang dapat diambil di ISI Surakarta pada saat ini adalah :
• Fakultas Seni Pertunjukan
• SeniTari: Koreografer, peneliti, penari.
• Seni Karawitan : Kompetensi utama: Pengrawit, composer
Kompetensi pendukung : pelatih, kritikus.
• Etnomusikologi : Kompetensi utama : Peneliti
Kompetensi pendukung : Jurnalis, produser documenter.
• Seni Pedalangan : Dalang, penyusun naskah, peneliti
Kompetensi pendukung : pengrawit pedalangan, creator /
innovator pedalngan, sutradara pertunjukan wayang.
• Seni Tari dan Karawitan (internasional)
• Teater : masih dalam persiapan
ISI Surakarta menjadi pemrakarsa Pentas Tari 24 Jam pada tanggal 29 April 2007
untuk memperingati Hari Tari Internasional. Dalam pagelaran ini ditampilkan
berbagai tari dari berbagai wilayah Indonesia dan juga dari sejumlah perwakilan
negara lain.
ISI Surakarta juga menjadi penentu penetapan keris sebagai World Heritage
Humanity karena merupakan satu-satunya lembaga pendidikan tinggi di dunia
yang menyelenggarakan pendidikan bidang perkerisan.
Prestasi yang diraih oleh ISI Surakarta tidak lepas dari SDM yang mendukung
proses belajar mengajar (Dosen). Dosen yang mengajar di ISI Surakarta sebagian
besar telah berkualifikasi S-3 dan S-2, juga didukung oleh para empu dantenaga
professional. SDM ISI Surakarta sangat reputatif baik sebagai seniman, desainer,
composer, koreografer, maupun performer di tingkat nasional maupun
internasional.
Studio Pedalangan, Studio Karawitan, Studio Tari, dan beberapa studio lain
lengkap dengan 14 set gamelan dan koleksi pakaian tari nasional serta property
yang lengkap.
Sebelum menuju TA, para mahasiswa melakukan seleksi tentang TS. Hasil dari
penyeleksian itu, manakah yang paling dikuasai dari mahasiswa yang akan
mengikuti TA. Setelah diseleksi barulah dilanjutkan dengan latihan wajib bagi
para pendukung penyajian TA tersebut.
BAB III
3.2. Pemateri
minat pengrawit
1. Sigit Setiawan (angkatan 2005)
2. Sidik Sudaryoko (angkatan2005)
3. Nur Handayani (angkatan2003)
3.3. Materi
• Pengrawit
• Komposisi
1. Mengapa pada karya yang dimainkan, bunyi gong selalu tidak tepat
ketukan dan tidak bersamaan dengan tabuhan waditra lain?
Jawab: hal tersebut merupakan hal yang benar menurut kacamata orang jawa.
• Materi berupa bahan mentah yang masih perlu diolah dan dicari
notasinya.
Jawab: para pemateri sudah sering manggung sesuai denga keahlian masing-
masing, sehingga penghasilan yang didapat dari acara manggung tersebut
bisa ditambahkan untuk biaya Tugas Akhir.
Jawab:
• Dari pemateri:
Pada semester 6 saat pemilihan jalur TA ada seleksi, salah satunya yaitu
dari 44 SKS harus lulus 34 SKS. Materi karawitan Surakarta memiliki
bobot SKS yang lebih besar. Gayanya ada beberapa jenis, seperti
karawitan Sunda, Bali, banyumas dan lain-lain. Namun, gaya Surakarta
merupakan mata kuliah mayor sedang yang lain hanya sekon mayor.
Yang jelas dalam pemilihan materi TA, lebih diutamakan gaya-gaya yang
masih seputar Jawa sebab sebagai pencerminan instansi yang ada di
wilayah Jawa Tengah.
4.1. Penutup
Kesimpulan
Indonesia dikenal dengan beragam suku dan budaya. Alangkah lebih baiknya
jika kita mempelajari dan mengenal ragamnya suku dan budaya yang kita punya.
Untuk mengenal ragamnya suku dan budaya, salah satunya yaitu dengan melakukan
kunjungan ke daerah-daerah yang menjungjung tinggi adat istiadat dan kebudayaanya
atau melakukan studi banding keperguruan tinggi yang mempelajari tentang jurusan
kesenian. Kami mahasiswa dan mahasiswi yang bergelut dibidang kesenian
mengunjungi salah satu perguruan tinggi yang aada diSurakarta, Institut Seni
Indonesia Surakarta merupakan satu dari tiga perguruan tinggi negeri sejenis yang ada
di Indonesia. Lembaga ini telah lama berdiri walaupun statusnya sebagai Institut baru
diperoleh sejak September 2006. Cikal-bakal ISI Surakarta bermula dari Lembaga
Konservatori Surakarta, yang selanjutnya menjadi Akademi Seni Karawitan Indonesia
(ASKI), dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) yang didirikan oleh Gendhon
Hoemardhani. Penambahan bidang studi Seni Rupa dapat dilakukan setelah pada
tahun 1983 lembaga ini menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta.
Rektor yang memimpin saat ini adalah Prof. Dr. Soetarno. Bidang studi yang dapat
diambil meliputi jurusan seni karawitan, Seni Tari, seni pedalangan, seni tari dan
karawitan (internasional), seni rupa, kriya seni, desain, komunikasi visual, pengkajian
seni (pascasarjana), penciptaan seni (pascasarjana). Pada tanggal 11 November 2009,
pukul 19-30-2230 WIB yang bertempat di gedung Teater Besar Surakarta melihat
pertunjukan karawitan dari mahasiswa yang sedang mengikuti Tugas Akhir mahasiwa
S1. Materi yang disajikan yaitu pengrawit dan komposisi. Setelah pertujukan
digelarkan, besoknya kami mengadakan acara tanya seputar materi yang disajikan
juga dari Upi pun menampilakan seni wayang golek yang didalangi oleh salah satu
mahasiswa UPI.