Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Desain merupakan suatu kegiatan yang menuntut kreativitas dan daya imajinasi untuk
mewujudkan suatu desain yang memiliki unsur estetika, sehingga dapat dinikmati. Desain
berasal dari bahasa Inggris yang artinya perencanaan, rancang, desain dan bangun. Sedangkan
merancangkan artinya mengatur segala sesuatu sebelum bertindak, mengerjakan atau
melakukan sesuatu dan perancangan artinya proses, cara membuat, merupakan hal yang
dilakukan dalam perancangan. Desain pada suatu karya yang pada hakikatnya terbentuk dari
imajinasi si pembuat desain yang melalui berbagai proses dan berbagai pertimbangan pikiran,
rasa, gagasan, jiwa penciptanya atau feel, yang mana ini semua muncul akibat dukungan faktor
internal, faktor penemuan dari ilmu, teknologi, ekonomi, sosial, budaya dan estetika.
Dalam hal ini, saya akan menguraikan hakikat dari desain, perkembangan desain, dan
hubungan desain dengan kemajuan IPTEKS.

1
ISI

Akar-akar istilah desain , hakikatnya sudah ada sejak zaman purba, dengan pengertian
yang amat beragam. Dalam perkembangannya istilah desain tidak hanya dipergunakan di dunia
seni rupa saja, tetapi hampir setiap bidang keilmuan kerap menggunakan istilah itu untuk
kegiatan yang beramat bervariasi. Bahkan dalam dunia teknologi dan rekayasa, pengertian
desain mendapat tempat yang penting sebagai bagian utama dari inovasi IPTEKS namun
demikian, para pemegang kebijakan dan para perencana pembangunan, umumnya mengartikan
desain dalam konteks bidang keteknikan, yaitu sebagai rancangan rekayasa. Sebaliknya
masyarakat awam akan memahami istilah desain erat kaitannya dengan konteks fashion atau
mode pakaian.
Perkembangan desain secara singkat dan jelas ini bisa dikatakan bermula dari revolusi
industri di Eropa. Meskipun sebenarnya dasar perekmbangan desain adalah juga ditentukan
oleh pertumbuhan seni rupa dan kerajinan sejak manusia lahir di bumi. Tahap terpenting adalah
tetap pada era revolusi industri kala itu. Misalnya Bockus yang memulai pada zaman
Renaissance, ketika Leonardi Da Vinci mulai mengadakan hubungan antara kemampuan teknis
yang tinggi dengan kemampuan artistik. Dalam perkembangannya desain hadir dan hidup
sejalan dengan tradisi penciptaan alat sebagai saran untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Menurut Colin Clipson, desain merupakan hasil dai pemindahan gagasan dan kebutuhan
manusia melalui pertimbangan dan proses pelaksanaan untuk menghasilkan suatu wujud yang
nyata.
Secara historis penggunaan kata desain tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan seni rupa
dalam artian yang luas. Kerancuan muncul pada tahun 1930 an dari berbagai kalangan di
Indonesia, terutama para sastrawan menandakan art dalam bahasa Inggris yang berarti seni,
yang bermakna sesuatu yang indah. Namun demikian, S. Sudjono sebagai tokoh pembaharu
tetap menggunakan istilah gambar pada penanaman PERSAGI (Persatuan Akhli Gambar
Indonesia). Setelah beberapa waktu, pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa istilah “seni
rupa” digunakan dalam pendirian ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia), menyebabkan
kegiatan perupaan yang sudah terjadi sebelumnya berubah menjadi lebih spesifik yaitu
mengarah kepada “olah rasa” dan keterampilan berekspresi. Setelah istilah seni rupa”
kemudian dipakai secara luas dan formal dipadankan dengan kata “fine art”. Pada tahun 80-an
istilah “desain” tetap konsisten dipakai dalam bidang kesenirupaan.
Seiring berjalannya waktu, istilah “desain” juga berkembang dikalangan ilmu rekayasa,
yang kemudian berkembang pesat karena sejalan dengan program pemerintahan untuk
memajukan kemajuan IPTEKS. Dengan demikian jelas bahwa desain mempunyai ruang
lingkup yang sangat luas dan mencakup berbagai disiplin ilmu. Hal ini terjadi karena
kebudayaan semakin berkembang. Desain ,melingkupi semua aspek yang memungkinkan
untuk dipecahkan melalui kreativitas dan imajinasi manusia.
Arti desain menurut Bruce Archer (1956) adalah bidang pengalaman, kecakapan dan
pengetahuan yang mencerminkan urusan manusia dengan apresiasi dan adaptasi
lingkungannya sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohaninya. Khususnya pada bidang yang
berhubungan dengan bentuk bahan makna, nilai dan tujuan di dalam fenomena manusia.

2
Kedudukan desain dalam konteks produk kebutuhan dan IPTEKS, yaitu Desain
merupakan sesuatu karya yang dibuat oleh desainer, desainer membuat desain tersebut
mempertimbangkan segmentasi pasar. Dengan mengetahui apa yang sedang laku dan
dibutuhkan di pasaran maka desain tersebut akan laku dibeli pelanggan. Dalam perkembangan
IPTKES saat ini desain sangat berpengaruh besar terhadap pasar dan pelanggan. Karena
sekarang ini semua hal perlu adanya desain terlebih dahulu. Adanya desain dalam kebutuhan
IPTEKS akan membuat sesuatu lebih cepat berkembang dan daya jual akan meningkat karena
sebelum desain dimulai desainer melakukan pengamatan terhadap pasar dan pelanggan. Lebih
tepatnya desain keberadaannya sentral di antara pelaku kegiatan, tempat kegiatan dan costumer.
Desain juga mencakup seni, ilmu dan teknologi. Pada kemajuan IPTEKS ini semua disiplin itu
memerlukan desain untuk masa ke depan. Dengan desain dapat membantu seni, ilmu dan
teknologi untuk berkembang karena desain bermula dari kreativitas. Karena itulah yang
menyatukan IPTEKS adalah desain.
Dalam sebuah kalimat desain bisa digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja.
Sebagai kata kerja desain memiliki arti proses untuk membuat dan menciptakan objek baru.
Sebagai kata benda desain digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif.
Dalam konteks seni desain memiliki kedudukan sebagai penyatu dari berbagai bidang seni.
Dimana semua bidang seni perlu adanya proses kreatif untuk menunjang seni tersebut. untuk
menuju sebuah proses kreatif perlu adanya desain untuk mendukungnya.
Dalam penggolongan disiplin di bidang seni rupa, yaitu seni murni, desain dan kriya
semua memerlukan desain. Untuk membuat suatu karya seni perlu adanya desain. Dalam
penggolongan seni sebagai seni pakai seperti, desain produk, desain interior dan desain
komunikasi visual juga memerlukan desain. Karena sudah terlihat jelas dari namanya. Dalam
seni pertunjukan, seni media dan seni rupa sangat pasti memerlukan desain. Misalnya pada seni
pertunjukan tari perlu desain tarinya, lagunya, pola lantainya dan masih banyak desain yang
diperlukan. Mengapa desain sangat diperlukan dan menjadi kebutuhan dalam berbagai bidang
seni, karena desain selalu mengikuti perkembangan budaya maka dengan ditambahkannya
desain dalam berbagai bidang seni akan selalu terasa baru dan tidak membosankan, juga akan
menambah nila keharmonisan, kesatuan, keseimbangan, ritme dan proporsi yang sempurna
dalam karya seni yang dihasilkan dari berbagi bidang seni tersebut.

3
PENUTUP

Desain dapat dilihat bahwa desain itu memiliki kekhasan sebagai ilmu yang Multi guna.
Desain merupakan sikap kegiatan dan pengetahuan manusia terhadap lingkungannya dalam
rangka menemukan kebutuhan material. Desain mempunyai metode yang rasional, jelas dan
terisistematis. Desain dapat memperkaya keahlian kita dalam membuat sesuatu dan juga dapat
memberi solusi terhadap masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat dengan cara
memberikan inovasi yang dilandasi dengan moral dan etika. Desain merupakan fenomena yang
dibuat oleh manusia, sekalipun menggunakan mesin misalnya photoshop tetap perlu adanya
tenaga manusia yang melakukannya meskipun menggunakan perantara mesin.
Dengan demikian, pengertian dan persepsi desain selalu mengalami perubahan sejalan
dengan roda peradaban. Hal itu membuktikan bahwa desain mempunyai arti yang penting
dalam kebudayaan manusia secara keseluruhan, baik ditinjau dari usaha memecahkan masalah
fisik hingga rohani manusia, maupun sebagai kebudayaan yang memberi nilai-nilai tertentu
sepanjang perjalanan hidup. desain hakikatnya merupakan upaya manusia untuk
memberdayakan dirinya melalui beda ciptaannya untuk menjalani hidup ke depan yang lebih
aman dan sejahtera.

4
DAFTAR PUSTAKA

Rizali,Nanang. 2017. “Tinjauan Desain Tekstil”. Surakarta. UNS Press.


Sachari,Agus dan Yan Yan Sunarya. “Pengantar Tinjauan Desain”. Bandung. Penerbit ITB

Anda mungkin juga menyukai