Anda di halaman 1dari 7

ESTETIKA

TUGAS 3
SENI SEBAGAI KESATUAN INTEGRAL
Disusun Oleh :
Nama

: Shofia Ajiba Al - Haqiqi

NIM

: C0915041

PROGRAM STUDI KRIYA TEKSTIL


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
2016

Sebuah seni mampu di katakan seni jika memiliki keseimbangan dan


keteraturan. Menurut saya pribadi, seni merupakan kualitas yang nikmat untuk di
nikmati entah itu melalui media penglihatan, perasaan, pendengaran dan lain ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni merupakan 1. keahlian membuat
karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya dan lan
sebagainya) 2. Karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti
tari, lukisan, ukiran, dan lain sebagainya. Dengan demikian seni itu suatu hal yang
mampu diapresiasi.
Pada pembahasan kali ini, saya sebagai mahasiswa seni rupa dan desain
prodi Kriya Tekstil diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan sebuah makalah
yang berisi seni sebagai kesatuan yang integral serta perkara yang akan dibahas
yaitu mengenai perkembangan seni rupa di Nusantara.
Seni memiliki wilayah yang luas jika di sangkutkan dalam kejadian
maupun peristiwa di kehidupan sehari hari.Walau wujudnya kadang abstrak dan
bahkan tidak terlihat, namun pada dasarnya semua hal yang berhubungan dengan
kenikmatan dan mampu dinikmati merupakan karya seni. Kali ini saya akan
mengambil contoh klasik untuk pembahasan seni sebagai pemersatu yang integral.
Indonesia merupakan sebuah negara degan banya pulau, itu berarti memiliki
banyak budaya dan perbedaan. Budaya merupakan warisan turun temurun yang
sudah ada sebelum kita dilahirkan dan terus berkembang seiring dengan
berjalannya zaman. Dan apa hubungannya budaya dengan seni? Nah, jadi begini,
menurut saya, kebudayaan di Indonesia memiliki nilai dan kualiatas seni yang
bisa diangkat. Dan apa hubungannya pula budaya dengan paper saya kali ini yang
berkaitan dengan seni sebagai pemersatu yang integral? Jadi saya berkesimpulan
bahwa perbedaan kebudayaan yang ada di tiap wilayah di Indonesia itu
menghasilkan suatu titik temu yang menjadikan tiap wilayah saling membutuhkan
dan menjadi satu. Saya akan jelaskan konsep yang saya buat.
Jadi, manusia merupakan makhluk sosial yang sangat memanusiakan
dirinya sendiri. Kita sebagai manusia tidak mampu menolak kebutuhan kita
sebagai sosok yang membutuhkan bantuan orang lain. Manusia saling

membutuhkan. Jika sebelumnya saya menggunakan kata manusia, kali ini akan
saya persempit lagi menjadi bangsa Indonesia. Karena Indonesia merupakan
negara berkepulauan, maka hal tersebut juga mempengaruhi kelangsungan hidup
para warganya, salah satunya dalam hal kebudayaan. Kebudayaan tiap daerah
memilki ciri dan karakter masing masing, itu menghasilkan suatu ketentuan
bahwa kebudayaan merupakan sebuah identitas yang menjadikan tiap wilayahnya
berbeda beda dan dapat dibedakan. Bukan suatu yang salah jika ada perbedaan
di tiap kondisi atau wilayah, menurut saya suatu perbedaan itu menjadikan kita
jadi saling dekat dan membutuhkan. Sederhananya tiap manusia tidak mungkin
memiliki pemikiran yang sama, pastilah mereka memiliki perbedaan pemikiran
ataupun pendapat. Suatu perbedaan pada dasarnya merupakan salah satu faktor
terkuat adanya kesatuan bila pribadi tiap orangnya memiliki rasa toleransi dan
saling menghargai.
Contohnya saja, di suatu kelas berisikan banyak mahasiswa yang berasal
dari wilayah serta lingkungan yang berbeda. Pola pikir mereka tentu juga berbeda.
Maka saat mereka memperkenalkan diri masing masing, pasti disitu tersisiplah
kalimat kamu berasal dari mana? kemudian disusul dengan kalimat didaerahku
ini (menyebutkan suatu barang atau makanan khas daerahnya) adalah paling
bagus, di daerahmu apa? disitu dapat disimpulkan bahwa perbedaan melahirkan
sebuah topik pembahasan yang menjadikan seseorang menajadi semakin akrab.
Hanya bedanya kali ini yang saya bahas yaitu megenai seni.
Kebudayaan di Indonesia yang beragam inilah yang menjadikan landasan
pemersatu bila dijalankan bersama orang orang yang terbuka dan menghargai
satu sama lain. Kebudayaan merupakan sebuah identitas yang membuat tiap
pemiliknya dikenal dan mampu di kenali karena memiliki ciri yang khas sehingga
adanya ciri tersebut melahirkan titik temu yang menjadi media untuk menyatukan
pemilik identitas yang satu dengan yang lain di suatu forum atau grup atau suatu
yang ruang lingkup yang lebiih luas. Mengapa saya mengambil contoh
kebudayaann sebagai pemersatu yang integral? Karena menurut saya kebudayaan
khususnya kebudayaan daerah didalamnya terdapat seni yang memiliki nilai atau

mutu yang diakui dan menjadi tolok ukur kesempurnaan abadi atau bernilai kekal.
Menurut saya, kebudayaan daerah merupakan seni tradisional yang klasik,
sederhana, tidak berlebihan namun tetap memilki estetika yang mampu dinikmati.
Kebudayaan juga menurut saya merupakan salah satu media pemersatu yang
mencangkup banyak kriteria. Semacam sebuah alat pemersatu dan alasan
terjadinya kebersamaan karena adanya perbedaan.
Dalam perkembangannya, seni semakin mengambil banyak peran di
jalannya berkehidupan. Menurut saya, seni kian hari kian di gandrungi beberapa
bidang kehidupan. Misalnya semakin populernya seni dalam bidang interior yang
imbasnya tertuju ekonomi khususnya di Indonesia. Buktinya mulai muncul
program program televisi yang menampilkan lebih jauh tentang penempattan
suatu barang pada ruangan dan bagaimana mendesain suatu ruangan menjadi lebih
baik dari sebelumnya.
Dalam mendesain sebuah ruangan juga memerlukan adanya pengalaman
estetika yang juga nantinya hasil dari karya seni tersebut mampu di apresiasi dan
memiliki daya jual yang tinggi. Maka menurut saya, untuk meningkatkan dan
mengembangkan sebuah karya seni semacam ini membutuhkan jiwa seni yang
juga mengerti pasar ekonomi dan paham tentang keindahan yang di idamkan
kaum mayoritas. Indah yang di maksud itu adalah ketika sebuah kualitas tersebut
mampu menenangkan mayoritas sehingga nilai tersebut dianggap nilai yang benar.
Maka di butuhkannya sebuah ruang pendidikan yang didalamnya diajarkan
tentang seni sehingga keindahan juga ikut dipelajari, contohnya didirikannya
fakultas seni rupa ini juga salah satu media pendukung untuk kelangsungan
perkembangan seni di Indonesia yang semakin maju. Nah, dari sini saya kembali
mendapatkan contoh seni sebagai kesatuan integral. Yaitu pada saat pembelajaran
belajar di perkuliahan seni rupa, ada beberapa bidang seni rupa, misalnya pada
mata kuliah estetika, disitu saja sudah ada sebuah kesatuan sederhana, yaitu
terdapatnya banyak mahasiswa dari berbagai daerah bersatu di kelas estetika demi
menimba ilmu seni, hal ini berarti seni merupakan alasan mereka bersatu dan
media yang di gunakan adalah dengan berkuliah di fakultas seni rupa.

Maka demikian semacam ada titik temu di sebuah perbedaan yang


membuat tiap orang menjadi satu. Dan dalam pembahasan kali ini senilah yang
menjadi media pemersatu yang integral. Integral yang di maksud adalah sebuah
keutuhan. Sebuah kesempurnaan dalam kesatuan.
Seni di Indonesia juga semakin menjadi topik hangat dan nyari seluruh
perekrutan perencanaan untuk suatu acara atau kondisi semacam melibatkan
keikutsertaan seni sehingga sebuah acara atau peristiwa yang di desain tersebut
memiliki daya tarik yang memikat. Perkembangan seni di Indonesia juga
mendapatkan cipratan serta pengaruh dari bangsa lain. Sehingga terjadinya sebuah
keterkaitan dan rasa saling membutuhkan dari tiap negara dan sebaliknya.
Perkembangan seni rupa di Indonesia kenyataannya juga mendapat
dorongan dari budaya budaya luar. Contoh sederhananya seperti batik Belanda.
Karena Belanda pernah menjajah Indonesia, maka penyebarannya cukup mudah.
Batik Belanda memiliki motif motif unik campuran dan pengaruh dari Belanda
dan perlahan menyebar di Indonesia.
Perkembangan seni juga harus terus di jaga dan di awasi. Kita sebagai
penerus alur seni juga di tuntut memiliki kualitas rasa yang menenangkan jiwa
kaum mayoritas dan menarik masa. Menurut saya, sebuah karya seni merupakan
sebuah tiruan dari alam. Nyaris dari semua karya seni merupakan bukan karya
original. Pengrajin membuat sebuah karya dari sebuah inspirasi yang termotivasi
dari karya Tuhan. Itu sebabnya saya menyimpulkan sebuah kekreatifan
munculnya dari Tuhan dan kita patut bersyukur atas itu. Maka sebuah
perkembangan juga menuntut kita untuk selalu bersyukur, begitu juga dalam
bidang seni yang juga sebagai media pemersatu.
Warga seni di tuntut juga untuk memiliki rasa peka serta mendoktrin diri
sendiri untuk menjadi kreatif sehingga perkembangan selalu datang dari hal yang
disyukuri. Untuk bertahan hidup, sebagai seniman perlu membentuk diri dengan
pribadi inovatif dan terbuka. Peka terhadap lingkungan, apa yang sedang
diperlukan di masyarat haruslah kita sebagai seniman serta desainer itu paham.

Maka perkembangan dan kelanjutan seni sebagai kesatuan yang nyata dan
sempurna menjadi utuh. Karena perkembangan itu mutlak terjadi di masa kini.
Mau tidak mau kita sebagai manusia sosial dan kreatif harus mau mengikuti
karena itu merupakan salah satu jalan untuk bertahan hidup.
Berikut merupakan sebuah abstraksi konsep yang saya ciptakan sebelum
saya membuat sebuah makalah ini dan bertujuan sebagai referensi.

Daftar Pustaka
Frondzidi, Risieri, 2001, Pengantar Filsafat Nilai, Yogyakarta : Pustaka Belajar
Sutrisno, Mudji Dkk, 1993, Estetika Filsafat Keindahan, Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai