Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

STUDI TENTANG TATA BUSANA READY TO WEAR YANG DIMINATI


KONSUMEN DI MASA PANDEMI

UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
Yang dibina oleh Dr. Nur Endah Purwaningsih, M.Pd.

Disusun oleh :
Nadya Ramadhanita Salsabilah (190544636032)

Dosen Pembimbing :
1. Dra. Esin Sintawati, M.Pd. ; NIP. 196408091990012001
2. Rizki Yulianingrum Pradani, S.Pd., M.Pd. ; NITK. 6400201529230

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MEI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
anugerah dn rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan penelitian
kualitatif yang berjudul “Analisis Terhadap Minat Konsumen dalam Memilih
Busana Ready to Wear di Masa Pandemi”. Laporan ini dibuat dalam rangka
meneliti bagaimanakh kriteria konsumen dalam memilih busana ready to wear
selama masa pandemi sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Penelitian yang dibina oleh Dr. Nur Endah Purwaningsih, M.Pd.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan bagi kita semua. Saya
selaku penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang
kurang berkenan. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih.

Gresik, 30 Mei 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 4
2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 4
2.1.1 Busana .......................................................................................... 4
A. Pengertian Busana.................................................................... 4
B. Pengertian Busana Ready to Wear ............................................ 4
2.1.2 Konsumen .................................................................................... 5
A. Pengertian Konsumen .............................................................. 5
B. Perilaku Konsumen .................................................................. 6
C. Jenis dan Ciri Perilaku Konsumen ............................................ 6
D. Terbentuknya Perilaku Konsumen............................................ 7
2.1.3 Pandemi COVID-19 ..................................................................... 9
A. Pengertian Pandemi COVID-1 ................................................. 9
B. Dampak Pandemi COVID-19 ................................................. 10
2.1.4 Perilaku Konsumen Selama Pandemi COVID-19........................ 10
2.2 Kajian Penelitian Relevan ................................................................... 11
2.3 Hipotesis ............................................................................................. 11
BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................... 13
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 13
3.2 Jenis Penelitian ................................................................................... 13
3.3 Variabel Penelitian .............................................................................. 13
3.4 Populasi dan Sampel ........................................................................... 14
3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 14
3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................ 14

iii
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang sudah diketahui bahwa busana merupakan kebutuhan pokok
manusia yang harus dipenuhi, fungsi dari busana sendiri sangatlah banyak, yang
pertama yaitu sebagai pelindung tubuh dari debu, bakteri, sinar matahari, cuaca
yang dingin, dan sebagainya. Yang kedua yaitu sebagai identitas diri, seseorang
memiliki ciri khas atau gayanya sendiri dalam menggunakan pakaian, hal tersebut
dipengaruhi oleh rasa nyaman dan percaya diri sehingga dapat memunculkan
identitas yang dikenali oleh orang lain. Yang ketiga yaitu sebagai status sosial,
perbedaan status sosial sudah ada sejak zaman dahulu yang salah satunya ditandai
oleh pakaian, apabila seseorang menggunakan pakaian yang bagus, mahal dan
bermerek akan dianggap memiliki status sosial yang tinggi. Yang keempat yaitu
sebagai penanda gender, perbedaan antara busana pria dan wanita cukup jelas,
seperti pria yang menggunakan celana dan wanita yang menggunakan rok, akan
tetapi di zaman sekarang mulai terdapat perubahan, wanita menggunakan busana
pria dianggap lazim sedangkan pria menggunakan pakaian wanita masih dianggap
kurang lazim. Yang kelima yaitu sebagai baju profesi, pakaian menjadi sebuah
alat pendukung manusia dalam pekerjaannya yang kemudian menjadi ciri khas
dari suatu profesi tersebut seperti wearpack yang digunakan di area proyek
pembangunan dilengkapi dengan APD seperti helm dan sepatu safety. Yang
keenam yaitu sebagai simbol budaya dan agama, adanya perbedaan budaya dan
agama menimbulkan perbedaan busana seperti baju adat dan baju saat menghadiri
upacara kegamaan. Yang terakhir yaitu sebagai fashion, seiring dengan
perkembangan zaman tentu dunia fashion akan ikut berkembang, masyarakat
ingin mengikuti tren fashion yang up to date karena dunia fashion tidak ada
matinya.

Jenis dari busana terbagi menjadi 2 yaitu Ready to Wear dan Custom, busana
Ready to Wear atau busana siap pakai merupakan busana yang bisa langsung
dibeli dan dipakai tanpa harus melakukan pengukuran badan dan juga tanpa

1
didesain secara spesifik atas permintaan konsumen. Busana Ready to Wear tidak
memerlukan fitting berkali – kali sampai dirasa pas dengan ukuran tubuh, busana
ini hanya menggunakan ukuran standar S, M , L, XL, XXL, dan seterusnya di
mana ukuran ini umum digunakan sehingga konsumen hanya perlu menyesuaikan
ukuran tubuhnya dengan ukuran atau size chart yang sudah ditentukan tersebut.
Perkembangan busana Ready to Wear di zaman sekarang bisa dibilang sangat
pesat, tidak hanya berpusat pada busana yang memiliki bentuk sederhana dan
praktis seperti kaos, piyama, kemeja, celana, rok, dan masih banyak lagi,
melainkan busana jenis haute couture seperti wedding dress, evening dress, dan
man suit pun tersedia dalam busana siap pakai.

Terdapat banyak sekali minat konsumen dalam pembelian dan penggunaan


busana Ready to Wear, hal ini mengakibatkan banyaknya ide baru yang dihasilkan
oleh produsen sesuai dengan permintaan pasaran. Faktor – faktor yang
mempengaruhi minat konsumen pun sangat beragam, meliputi desain, bahan,
motif kain, harga, dan kualitas jahitan. Faktor tersebut tentu sangat mempengaruhi
terutama di saat masa pandemi COVID – 19 yang memberi banyak dampak
terhadap beberapa faktor, khususnya faktor ekonomi yang tentunya akan memberi
pengaruh pada minat konsumen terhadap busana Ready to Wear.

Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk membahas seputar minat
konsumen terhadap busana Ready to Wear di masa pandemi dalam bentuk
penelitian dengan judul “Analisis Terhadap Minat Konsumen dalam Memilih
Busana Ready to Wear di Masa Pandemi” yang akan dilakukan pada masyarakat
Indonesia yang menetap di beberapa kota tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Tren busana Ready to Wear seperti apakah yang diminati pasaran selama
masa pandemi COVID-19?
2. Bagaimanakah kriteria busana Ready to Wear yang diinginkan konsumen
selama masa pandemi COVID-19?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan

2
kriteria untuk membeli busana Ready to Wear selama masa pandemi
COVID-19?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui tren busana Ready to Wear yang diminati pasaran selama
masa pandemi COVID-19.
2. Mengetahui kriteria busana Ready to Wear yang diinginkan konsumen
selama masa pandemi COVID-19.
3. Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
menentukan kriteria untuk membeli busana Ready to Wear selama masa
pandemi COVID-19.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Busana
A. Pengertian Busana
Busana merupakan segala sesuatu yang dipakai mulai dari ujung
kepala hingga ujung kaki. Arti umum dari busana adalah bahan tekstil
atau bahan lain yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau
disampirkan untuk penutup tubuh. Kata “busana” diambil dari bahasa
Sansekerta “bhusana” yang menurut KBBI, diartikan sebagai pakaian
atau baju. Sebenarnya pengertian busana dan pakaian memiliki sedikit
perbedaan, busana memiliki konotasi “pakaian yang bagus atau indah”
sedangkan pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri. Namun, di
Indonesia busana dianggap sebagai padanan pakaian sehingga busana
dianggap memiliki arti yang sama dengan pakaian.

Thomas Carlyle berpendapat bahwa pakaian adalah perlambang


dari jiwa. Pakaian tidak dapat dipisahkan dari perkembangan sejarah
kehidupan dan budaya manusia. (Barnard, 2002). Pakaian merupakan
kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat tinggal. pakaian
digunakan sebagai pelindung tubuh dari sinar matahari, dingin,
kotoran, dan bakteri atau kuman. Namun seiring dengan
perkembangan zaman, kegunaan pakaian pun semakin beragam.
Pakaian juga digunakan sebagai simbol status dan profesi, selain itu
jenis pakaian pun sangat beragam tergantung pada beberapa faktor
seperti tempat tinggal, kegunaan, kenyamanan, budaya atau adat
istiadat, dan lainnya.

B. Pengertian Busana Ready to Wear


Busana Ready to Wear atau biasa disingkat menjadi RTW
merupakan istilah untuk pakaian yang dijual dalam keadaan selesai

4
dan dapat dibeli serta dipakai secara langsung tanpa melakukan
pengukuran badan, fitting, dan pemesanan desain terlebih dahulu.
Busana Ready to Wear tidak terbatas pada busana sederhana dan
praktis seperti kemeja, blouse, kaos, rok, celana, atau cardigan.
Wedding dress dan evening dress pun dapat dijadikan sebagai busana
Ready to Wear.

Busana Ready to Wear termasuk salah satu jenis usaha konveksi


atau usaha yang memproduksi busana secara besar-besar atau secara
massal. Konveksi juga disebut dengan home industri, apabila
kapasitasnya sangat besar disebut dengan usaha garmen. Sementara
garmen sendiri memiliki arti pakaian jadi atau siap pakai atau prêt-à-
porter (bahasa Prancis: siap pakai) atau Ready to Wear dalam bahasa
Inggris. Ukuran busana ini tidak berdasarkan pesanan pelanggan,
melainkan menggunakan ukuran standar seperti S-M-L- XL-XXL atau
11, 12, 13, 14, 15, 16 atau 30, 32, 34, 36, 38, 40, dan 42. (Jerusalem,
2011). Ciri khas dari busana Ready to Wear adalah sebagai berikut :
 Bisa didapatkan dengan mudah.
 Bisa digunakan langsung.
 Tidak dilakukannya pengukuran, fitting, dan pemesanan
desain.
 Diproduksi secara massal.
 Menggunakan ukuran standar (S, M, L, XL, dst).
 Bisa digunakan sehari-hari.
 Harganya relatif terjangkau.
 Perawatan serta pemeliharaannya tidak rumit.

2.1.2 Konsumen
A. Pengertian Konsumen
Pengertian konsumen adalah setiap orang
pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup

5
lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk
tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut sebagai
pengecer atau distributor, kegiatan konsumen ini disebut
dengan konsumsi. Kepentingan konsumen adalah untuk memenuhi
kebutuhannya dengan memperhitungkan daya belinya. (“Konsumen -
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,” n.d.).

B. Perilaku Konsumen
Terdapat beberapa pengertian perilaku konsumen menurut para
ahli. Menurut Engel, perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini. Sementara Loudon dan Bitta
lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses
pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktifitas individu untuk
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan
jasa. Sedangkan Kotler dan Armstrong mengartikan perilaku
konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu
maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsi
personal. (Simamora, 2002).

C. Jenis dan Ciri Perilaku Konsumen


Jenis perilaku konsumen ini beragam, setiap konsumen membeli
produk atau menggunakan jasa maka ia akan menunjukkan dan
melakukan apa yang disebut dengan perilaku konsumen. Umumnya,
perilaku konsumen dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-
hal seperti berikut :
 Barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi
konsumen
 Barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen.

6
 Mutu barang terjamin.
 Harga sesuai dengan kemampuan konsumen.

Ciri-ciri konsumen yang berperilaku rasional yaitu :


 Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan.
 Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal
bagi konsumen.
 Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin.
 Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan
kemampuan konsumen.

2. Perilaku Konsumen Irasional


Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional
jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya
terlebih dahulu seperti berikut :
 Tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak
maupun elektronik.
 Memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen.
 Ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon.
 Prestise atau gengsi.

Ciri-ciri konsumen yang berperilaku irasional yaitu :


 Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di
media cetak maupun elektronik.
 Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang
sudah dikenal luas.
 Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan,
melainkan gengsi atau prestise.

D. Terbentuknya Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen terbentuk berdasarkan proses sebelum atau
sesudah ia membeli produk atau menggunakan jasa, dimana seorang

7
konsumen akan melakukan penilaian yang kemudian mempengaruhi
keputusannya atas pembelian produk atau penggunaan jasa tersebut.
Berikut adalah tahapan terbentuknya perilaku konsumen :
1. Pengenalan masalah
Seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan
atau untuk menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan
yang dihadapi. Jika tidak ada pengenalan masalah terlebih dahulu,
maka konsumen tidak akan mengetahui produk apa yang harus
dibeli.
2. Pencarian informasi
Setelah mengetahui permasalahan yang dialami, maka seorang
konsumen akan mencari tahu tentang bagaimana penyelesaian dari
permasalahannya. Dalam mencari informasi, seseorang dapat
melakukannya melalui diri sendiri maupun dari orang lain seperti
masukan, nasihat, pengalaman, dan lainnya.
3. Mengevaluasi alternatif
Setelah konsumen mendapatkan berbagai macam informasi
yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, maka hal
selanjutnya yang dilakukan adalah mengevaluasi segala alternatif
keputusan maupun informasi yang diperoleh. Hal itu lah yang
menjadi landasan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.
4. Keputusan pembelian
Setelah melakukan evaluasi pada alternatif keputusan yang ada,
konsumen akan melalui proses yang disebut dengan keputusan
pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan
keputusan ini tidak sama, tergantung dari hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam proses pembelian atau pengambilan
keputusan tersebut.
5. Evaluasi pasca pembelian
Proses lanjutan yang biasanya dilakukan seorang konsumen
setelah melakukan proses dan keputusan pembelian adalah
mengevaluasi pembeliannya. Evaluasi yang dilakukan mencakup

8
pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang tersebut
sudah sesuai dengan harapan, sudah tepat guna, tidak
mengecewakan, dan lain sebagainya. Hal ini akan menimbulkan
sikap puas atau ketidakpuasan oleh konsumen yang kemudian
berdampak pada pengulangan pembelian barang atau tidak. Jika
barang memuaskan dan tidak mengecewakan, maka konsumen
akan mengingat merk tersebut dan akan mengulang pembelian di
masa mendatang. Namun jika barang tidak memuasakan dan
mengecewakan, maka konsumen juga akan mengingat merk
tersebut dengan tujuan tidak mengulang pembelian di masa yang
akan datang. (“Perilaku Konsumen: Definisi dan Proses Mengenali
Perilaku Konsumen — Universitas Ciputra Entrepreneurship
Online,” n.d.).

2.1.3 Pandemi COVID-19


A. Pengertian Pandemi COVID-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus
2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem
pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus
Corona adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia). Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari
saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang
ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung
dengan droplet. Virus ini bisa menyerang siapa saja,
seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak,
dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona
disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini
menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir

9
semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan
(“Virus Corona - Gejala, Penyebab, dan Mengobati - Alodokter,” n.d.).

B. Dampak Pandemi COVID-19


Dengan adanya virus Corona yang menular dengan sangat cepat
membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus
Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.
Dampak yang ditimbulkan pun sangat besar, semua sektor terkena
dampaknya karena saling berhubungan satu sama lain terutama sektor
perekonomian.

2.1.4 Perilaku Konsumen Selama Pandemi COVID-19


Pandemi COVID-19 tentu menyebabkan adanya perubahan perilaku
konsumen saat membeli produk atau menggunakan jasa. Masyarakat
diwajibkan untuk menerapkan social distancing atau menjaga jarak sehingga
mereka lebih memilih untuk berdiam diri di rumah, meminimalisir kegiatan di
luar rumah serta meminimalisir kontak dengn siapapun. Hal tersebut tentu
merubah perilaku konsumen, berikut adalah perilaku konsumen selama
pandemi COVID-19 seperti berikut ini :
1. Kegiatan belanja via online meningkat
Berbagai kebutuhan seperti perlengkapan kesehatan, pakaian,
peralatan dapur, peralatan sekolah, bahan makanan, dan makanan
dibeli secara online dengan take away atau delivery melalui aplikasi
online.
2. Layanan konsumen berbasis online
Maraknya layanan berbasis online dikarenakan masyarakat yang
memilih untuk melakukan kegiatan di dalam rumah meminimalisir
kontak dengan orang lain.
3. Maraknya bisnis rumahan lokal
Semenjak adanya pandemi COVID-19 masyarakat lebih

10
mendukung eksistensi pebisnis lokal yang memanfaatkan media sosial
dengan cara membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan
oleh pebisnis lokal.

2.2 Kajian Penelitian Relevan


Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan penelitian kualitatif
mengenai busana Ready to Wear yang diminati oleh konsumen di masa pandemi
COVID-19. Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian
kualitatif yang akan dilaksanakan, adapun penelitian yang memiliki relevansi
terhadap penelitian kualitatif yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian oleh Gina Eka Putri1 dan Aulia Eva Ratih yang berjudul “Tren
Busana Di Era New Normal : Literature Review” yang membahas tentang
perubahan gaya berbusana di era new normal. (Putri and Ratih, n.d.)

2.1 Hipotesis
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya
sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui
penelitian. (“Hipotesis - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,” n.d.)

Terdapat beberapa hipotesis yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
A. Busana Ready to Wear multifungsi yang dapat digunakan di rumah serta
di luar rumah menjadi tren selama masa pandemi COVID-19, sebagian
besar masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan atau pekerjaan dari
rumah, oleh karena itu mereka lebih memilih busana Ready to Wear yang
multifungsi dan nyaman.
B. Adanya virus COVID-19 membuat masyarakat bekerja dan beraktifitas di
rumah, oleh karena itu mereka lebih memilih busana siap pakai yang
memiliki desain simpel dan bahan yang nyaman untuk digunakan
beraktifitas di rumah, busana seperti piyama, kaos, sweatshirt dan

11
sweatpants. Mereka juga memilih busana yang lebih tertutup untuk
digunakan di luar rumah untuk menghindari resiko terkena virus COVID-
19.
C. Selain busana Ready to Wear, masyarakat juga membutuhkan aksesoris
untuk menghindari resiko terkena virus COVID-19 seperti masker dan
face shield. Sempat terjadi kelangkaan produk masker medis membuat
masyarakat beralih menggunakan masker kain, sehingga produksi masker
kain pun menjamur, selain itu masker kain dapat dipesan secara custom
untuk digunakan di waktu tertentu seperti saat menghadiri pernikahan dan
sebagainya.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Negeri Malang Jl. Semarang
No.5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur dengan rentang
waktu kurang lebih 4 bulan untuk pengambilan dan pengolahan data.

3.2 Jenis Penelitian


Penelitian yang akan dilaksanakan ini merupakan penelitian jenis kualitatif.
Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan
secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian kualitatif
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisa, proses penelitian bersifat
kurang terpola dan hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi data yang
ditemukan di lapangan

3.3 Variabel Penelitian


Menurut Sugiyono (2010), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian yang akan
dilaksanakan ini merupakan variabel intervening yang memiliki hubungan tidak
langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel ini
memiliki posisi diantara variabel independen dan dependen dan membuat variabel
dependen tidak langsung terpengaruh oleh variabel independen. Pada penelitian
yang akan dilaksanakan ini telah ditentukan masa pandemi COVID-19 merupakan
variabel independen (bebas) dan busana Ready to wear yang diminati merupakan
variabel dependen (terikat).

13
3.4 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Pada penelitian yang akan dilaksanakan ini telah ditentukan populasinya yaitu
peminat busana Ready to Wear di Indonesia.
Menurut Sugiyono (2010), sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta
karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi. Pada penelitian yang akan
dilaksanakan ini telah ditentukan sampelnya yaitu beberapa peminat busana Redy
to Wear yang mewakili tiap provinsi dari kota tertentu di Indonesia.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Penelitian yang akan dilaksanakan ini menggunakan teknik pengumpulan data
dengan cluster sampling di mana peneliti menentukan sampel wilayah berupa
kelompok atau cluster tertentu, lalu diseleksi menggunakan metode Stratified
Random Sampling berdasarkan beberapa hal seperti tingkat kepadatan penduduk,
tingkat penghasilan penduduk, dan sebagainya kemudian diseleksi lagi untuk
mendapat sampel individu, teknik pengambilan sampel ini menggunakan metode
Two Stage Cluster Sampling yang dilakukan bertahap dua kali pengambilan.

3.6 Instrumen Penelitian


Menurut Sugiyono (2010), instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Penggunaan instrumen penelitian adalah untuk mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah, fenomena alam maupun sosial. Pada penelitian yang
akan dilaksanakan ini menggunakan instrumen penelitian berupa angket atau
kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, S., 2010. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D.

Barnard, M., 2002. Fashion as Communication. Routledge.

Simamora, B., 2002. Panduan riset perilaku konsumen. Gramedia Pustaka Utama.

Jerusalem, M.A., 2011. Manajemen Usaha Busana. Yogyak. Fak. Tek. Univ.
Negeri Jogyakarta.

Siap pakai - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas [WWW Document],


n.d. URL https://id.wikipedia.org/wiki/Siap_pakai (accessed 4.4.21).

Konsumen - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas [WWW Document],


n.d. URL https://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen (accessed 4.4.21).

Perilaku Konsumen: Definisi dan Proses Mengenali Perilaku Konsumen —


Universitas Ciputra Entrepreneurship Online [WWW Document], n.d.
URL http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen (accessed
4.4.21).

4 Perubahan Perilaku Konsumen Di Masa Pandemi [WWW Document], n.d. URL


https://vutura.io/blog/perubahan-perilaku-konsumen-pandemi/ (accessed
4.4.21).

Virus Corona - Gejala, Penyebab, dan Mengobati - Alodokter [WWW


Document], n.d. URL https://www.alodokter.com/virus-corona (accessed
4.4.21).

Putri, G.E., Ratih, A.E., n.d. TREN BUSANA DI ERA NEW NORMAL:
LITERATURE REVIEW 9.

Hipotesis - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas [WWW Document],


n.d. URL https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis (accessed 5.30.21).

Busana Ready to Wear Lebih Diminati di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Kata
Pricilla Margie [WWW Document], n.d. URL
https://www.inews.id/lifestyle/seleb/busana-ready-to-wear-lebih-diminati-
di-tengah-pandemi-covid-19-ini-kata-pricilla-margie (accessed 5.30.21).

Tren busana modest selama pandemi - ANTARA News [WWW Document], n.d.
URL https://www.antaranews.com/berita/1883508/tren-busana-modest-
selama-pandemi (accessed 5.30.21).

15

Anda mungkin juga menyukai