Anda di halaman 1dari 125

i

DASAR PENCIPTAAN DESAIN


FASHION
Memahami, menerapkan, dan mengembangkan
Style dan Look desain fashion

Muhdhor, S.Pd.

MGMP Tata Busana Jawa Tengah

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana i
DASAR PENCIPTAAN DESAIN FASHION
Memahami, menerapkan, dan mengembangkan Style dan Look desain fashion

Coyrigth @Muhdhor, 2023

Penulis:
Muhdhor, S.Pd.

Editor:
Indria Mustika, M.Pd.

Penyunting dan Penata Letak:


Muhdhor, S.Pd.

Desain Sampul:
Muhdhor, S.Pd.

Penerbit:
Cipta prima nusantara

Redaksi:
MGMP Tata Busana Jawa Tengah

ISBN :
ISBN Cetak : 978-623-380-334-2

Tahun Terbit : 2023

Cetakan Pertama, Juli 2023


120 halaman: 18,2 x 25,7 cm

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku dalam
bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penulis

ii Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
KATA PENGANTAR

Buku ini ditulis berdasrkan Capaian Pembelajaran Fase E pada


Konsentrasi Keahlian Desain dan Produksi Busana. Khusunya pada elemen
Dasar Desain Fashion. Diskripsi capaian pembelajarannya adalah sebagai
berikut, Peserta Didik mampu memahami proses penciptaan desain
dengan menerapkan dasar-dasar desain, memahami dan membedakan
style dan look, menemukan inspirasi, membuat kolase, menerapkan cara
mencari bentuk dan mengembangkan desain berdasarkan Style dan Look.
Dari diskripsi capaian pembelajaran ini, tersusunlah suatu materi
pembelajaran sesuai dengan alur belajar siswa, Insa Allah nantinya akan
mampu membantu siswa belajar dengan baik.
Mengingat informasi teknologi yang berkembang di dunia maya sangat
pesat, seyogyanya pengguna buku ini tetap harus mencari informasi
tambahan yang relefan agar nyaman saat membimbing siswa.

Hormat Kami,
Penulis

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................i
HALAMAN PENERBIT ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I, PENGENALAN DASAR-DASAR DESAIN FASHION ...................................... 1
A. Definisi dan tujuan desain… ...................................................................... 1
B. Prinsip-prinsip desain yang fundamental .................................................. 5
C. Pengertian dan penerapan elemen desain .............................................. 10
D. Lembar Kerja siswa.................................................................................26
E. Asesmen Formatif ..................................................................................28
BAB II, MEMAHAMI DAN MEMBEDAKAN STYLE DAN LOOK ............................... 30
A. Konsep Style dalam desain fashion ......................................................... 30
B. Perbedaan antara Style dan Look dalam desain fashion ........................ 35
C. Contoh-contoh Style terkenal dalam desain fashion ............................... 37
D. Lembar Kerja Siswa ...............................................................................42
E. Asesmen Formatif .................................................................................. 45
BAB III, MENEMUKAN INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN DESAIN ........................ 48
A. Sumber-sumber inspirasi yang kreatif ....................................................48
B. Trend dan perubahan dalam desain ........................................................ 54
C. Lembar Kerja Siswa ................................................................................ 58
D. Asesmen Formatif ..................................................................................60
BAB IV, MEMBUAT MOOD BOARD SEBAGAI ALAT VISUALISASI DESAIN ...........62
A. Pengertian Mood Board dalam desain Fashion........................................62
B. Teknik-teknik membuat Mood Board yang efektif ................................. 65
C. Cara Memanfatkan Mood Board sebagai alat eksplorasi desain Fashion .66
D. Lembar Kerja Siswa ................................................................................69
E. Asesmen Formatif .................................................................................. 72
BAB V, CARA MENCARI BENTUK DALAM PROSES DESAIN FASHION ................ 76
A. Memahami pentingnya bentuk dalam desain fashion............................. 76
B. Penerapan unsur bentuk dalam desain. ......................................... 77
C. Metode pencarian bentuk fashion yang inovatif ..................................... 81
D. Berbagai teknik menghasilkan bentuk fashion unik dan menarik ........... 83
E. LembarKerja Siswa .................................................................................90
F. Asesmen Formatif .................................................................................. 93
BAB VI, MENGEMBANGKAN DESAIN BERDASARKAN STYLE DAN LOOK .......... 95
A. Mengaplikasikan Style dan Look dalam desain ...................................... 95
B. Mengembangkan konsep desain yang konsisten dengan Style yang
diinginkan............................................................................................... 97
C. Menggabungkan elemen desain dengan Style yang berbeda .................99
D. Lembar Kerja Siswa .............................................................................. 101

iv Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
E. Asesmen Formatif. ............................................................................... 105
KATA KUNCI ....................................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 114
PROFILE PENULIS .............................................................................................. 115
SINOPSIS ........................................................................................................... 116

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana v
BAB I
PENGENALAN DASAR-DASAR DESAIN FASHION

A. Definisi dan tujuan desain fashion


1. Difinisi desain fashion
Desain fashion merupakan proses perencanaan menciptakan
pakaian, aksesoris, dan gaya secara visual yang mencerminkan trend,
estetika, dan kebutuhan pasa. Desain fashion melibatkan
penggabungan elemen-elemen seperti warna, pola, tekstur, siluet, dan
detail yang menghasilkan produk yang menarik secara visual dan
fungsional.

Foto:https://fitinline.com/article/read/6-model-outer-panjang-kekinian-yang-keren-
dan-wajib-kamu-miliki/

Ilustrasi dan Sumber yang Relevan, Sebagai contoh, misalkan


Seorang Desainer fashion menciptakan koleksi pakaian musim semi
yang terinspirasi oleh alam dan keindahan bunga-bunga. Dia
menggunakan warna-warna cerah, motif bunga, dan detail seperti
lipatan dan ruffle untuk menciptakan pakaian yang feminin dan
romantis. Desainer ini mungkin menggunakan kain Katun ringan dan
Organza yang memberikan tampilan yang lembut dan mengambang

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 1
pada gaun-gaunnya. Dia juga dapat menggabungkan aksesori seperti
kalung bunga atau topi dengan hiasan bunga untuk melengkapi
tampilan keseluruhan.

Foto : https://www.briliobeauty.net/makeup/10-gaun-rancangan-desainer-ini-
terinspirasi-dari-alam-wow-banget-170426n.html

2. Tujuan membuat Desain Fashion


a. Mengungkapkan identitas dan ekspresi diri.
Desain fashion memungkinkan individu untuk mengungkapkan
kepribadian seseorang, gaya hidup, dan preferensi melalui
pilihan pakaian dan aksesori.

Citayam Fashion Week


Foto: https://ozzakonveksi.com/wp-content/uploads/2022/07/gaya-remaja-
di-citayam-fashion-week.jpg

b. Menciptakan tren.
Desainer fashion sering bertindak sebagai Inovator yang
menciptakan tren baru dalam industri. Mereka berusaha

2 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
menciptakan produk yang unik dan menarik bagi konsumen,
menginspirasi orang lain untuk mengikuti tren tersebut.
https://youtu.be/ETC-hQNx_Pk

c. Memenuhi kebutuhan pasar.


Desain fashion harus mempertimbangkan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Desainer harus memahami tren terkini
dan menganalisis perilaku konsumen untuk menciptakan
produk yang relevan dan memenuhi permintaan pasar.

Foto: https://www.pramborsfm.com/lifestyle/6-fashion-style-yang-bakal-
jadi-tren-di-2023

d. Memadukan keindahan dan fungsionalitas.


Desain fashion harus menciptakan produk yang tidak hanya
menarik secara visual, tetapi juga nyaman dan fungsional untuk
digunakan. Desainer harus mempertimbangkan faktor-faktor
seperti ergonomi, bahan berkualitas, dan teknik produksi yang
tepat.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 3
Foto : https://fitinline.com/article/read/pelengkap-busana-yang-memiliki-
unsur-dekoratif-dan-unsur-fungsional/

e. Meningkatkan kreativitas dan inovasi.


Desain fashion adalah bidang di mana kreativitas dan inovasi
dihargai. Tujuan Desainer adalah menciptakan solusi desain
yang unik, mengeksplorasi berbagai teknik dan material baru,
serta menciptakan kombinasi yang tidak biasa untuk
menghasilkan produk yang menarik dan baru.

Foto: 1000 poses in fashion/Rockport/Liz

4 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
B. Prinsip-prinsip desain yang fundamental
Ada beberapa prinsip desain fashion yang dianggap
fundamental dalam menciptakan karya yang menarik dan estetis.
Berikut ini adalah beberapa prinsip tersebut:
1. Proporsi
Proporsi adalah hubungan antara bagian-bagian yang
berbeda dalam suatu desain. Dalam fashion, proporsi dapat
merujuk pada hubungan antara panjang dan lebar, seperti panjang
celana dan tinggi tubuh, atau hubungan antara bagian atas dan
bagian bawah tubuh, seperti perbandingan antara blus dan rok.
Memahami dan menggunakan proporsi yang tepat dapat
membantu menciptakan kesan visual yang seimbang dan
menghasilkan siluet yang harmonis.
Menggambar proporsi tubuh manusia sangat penting
dikuasai oleh desainer busana, terutama bagi pemula. Pemahaman
Proporsi tubuh sesuai prosedur dan tertib kerja yang baik akan
membantu desainer menggambar proporsi tubuh manusia yang
benar dan dapat dinikmati dengan jelas.
Dalam Ilmu Tata Busana, Proporsi tubuh adalah
perbandingan tinggi badan dengan lebar badan manusia, atau
perbandingan tinggi badan dengan tinggi kepala. Ada juga yang
mebandingkan Proporsi tubuh merupakan perbandingan Tinggi
badan dengan Berat badan.
Ukuran Perbandingan Proporsi Normal (1:7.5), Atinya 1
bagian adalah tinggi kepala, 7.5 Bagian merupakan tinggi badan
secara keseluruan.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 5
Keterangan:
- Kepala , di posisi 0-1
- Bahu, 1 1/3
- Dada di nomer 2
- Pinggang di Nomer 3
- Panggul di atas garis Nomer 4
- Lutut di Nomer 5 1/5
- Tumit di Nomer 7
- Ujung Kaki di Nomor 7 ½
Gambar Proporsi tubuh dengan perbandingan 1:7,5

Pada Proporsi Desain (1:8.5), Artinya 1 bagian adalah


Tinggi kepala, 8.5 Bagian merupakan Tinggi badan secara
keseluruan.
Keterangan:
- Kepala , di posisi 0-1
- Bahu, 1 1/3
- Dada di nomer 2
- Pinggang di Nomer 3
- Panggul di atas garis Nomer 4
- Lutut di Nomer 5 2/3
- Tumit di Nomer 8
- Ujung kaki di nomor 8,5

Gambar Proporsi tubuh dengan perbandingan 1:8,5

Silahkan Scan QR Code di atas, untuk mendapatkan materi


Anatomi dan Proporsi tubuh

6 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
2. Keseimbangan
Keseimbangan dalam desain fashion mencakup distribusi
visual yang merata di antara elemen-elemen desain. Ini dapat
mencakup keseimbangan Simetris (di mana elemen-elemen di
sebelah kiri dan kanan desain berimbang) atau keseimbangan
Asimetris (di mana elemen-elemen dengan bobot visual yang
berbeda tetapi masih menciptakan keseimbangan yang
menyenangkan). Keseimbangan yang baik membantu
menciptakan desain yang terlihat stabil dan harmonis.

Gambar Simeris
Gambar Koleksi Pribadi, https://reenapuji.wordpress.com/2013/04/20
Asimetris /prinsip-desain-busana/

3. Ritme
Ritme dalam desain fashion mengacu pada pengulangan elemen-
elemen desain yang sama atau mirip. Ini dapat mencakup
pengulangan motif, warna, tekstur, atau bentuk dalam desain.
Ritme yang baik memberikan ketertiban visual dan arus yang
menyenangkan bagi mata.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 7
Foto: https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana

4. Kontras
Kontras melibatkan perbedaan yang signifikan antara dua elemen
dalam desain. Ini dapat mencakup perbedaan dalam warna,
tekstur, ukuran, atau bentuk. Kontras yang kuat dapat
menciptakan perhatian visual dan menarik perhatian pada suatu
area atau elemen dalam desain.

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

5. Harmoni
Harmoni adalah kesan visual yang dihasilkan ketika semua elemen
desain bekerja secara bersamaan. Ini mencakup pemilihan warna
yang cocok, kesesuaian tekstur, dan integrasi elemen-elemen
desain secara keseluruhan. Harmoni membantu menciptakan
desain yang estetis dan menyenangkan di mata.

8 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

6. Fokus
Fokus adalah area atau elemen dalam desain yang menarik
perhatian utama. Dalam fashion, fokus sering kali berada pada
area tertentu seperti bagian atas tubuh, seperti leher atau dada.
Memiliki fokus yang jelas membantu mengarahkan perhatian
penonton dan memberikan titik pusat visual yang kuat.

Foto: https://stylo.grid.id/read/142683000/tren-aksesoris-lebaran-2021-pilihan-bros-
modern-untuk-gaya-hijab-simpel?page=all

Prinsip-prinsip ini bersifat umum dan dapat ditaplikasikan dalam


berbagai konteks desain fashion. Namun, penting untuk diingat bahwa
desain fashion juga terbuka untuk interpretasi dan kreativitas

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 9
individual, dan prinsip-prinsip ini dapat diubah atau dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan dan preferensi pribadi.

C. Pengertian dan penerapan elemen desain


Elemen desain fashion merujuk pada unsur-unsur dasar yang
digunakan dalam menciptakan karya fashion. Elemen-elemen ini
meliputi berbagai komponen seperti garis, warna, tekstur, pola,
bentuk, proporsi, dan detail. Penerapan yang tepat dari elemen desain
ini dapat membantu menciptakan desain fashion yang menarik dan
estetis. Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa elemen
desain fashion dan cara penerapannya:
1. Garis
Garis adalah elemen dasar dalam desain fashion. Garis
dapat berupa garis vertikal, horizontal, diagonal, lengkung, atau
zigzag. Garis-garis ini membantu dalam menciptakan Siluet dan
Proporsi yang diinginkan pada pakaian.
a. Garis Lurus
1) Garis lurus Vertikal
Garis lurus Vertikal biasanya memberi kesan meninggikan
atau melangsingkan. Garis vertikal ini bisa di terapkan di
garis hias atau garis motif, jarak antar garis semakin dekat
maka kesan yang dimunculkan semakin memberi kesan
langsing.

10 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Foto: https://fitinline.com/article/read/pengaruh-motif-garis-busana-
pada-penampilan/

2) Garis Lurus Hrisontal.


Busana dengan motif garis horizontal sangat sesuai
jika dikenakan oleh orang yang memiliki bentuk tubuh
tinggi dan kurus. Garis horizontal dapat dimanfaatkan
untuk menonjolkan beberapa bagian tubuh agar terlihat
lebih lebar, karena garis horisontal ini memberi kesan
membesarkan.

Foto: https://fitinline.com/article/read/pengaruh-motif-garis-busana-
pada-penampilan/

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 11
3) Garis Lurus Diagonal (miring)
Efek garis diagonal sangat efektif untuk
menciptakan siluet yang halus. Tubuh yang dibalut
dengan busana motif garis diagonal umumnya juga akan
terlihat lebih langsing dan tinggi jika dibandingkan dengan
mereka yang memakai busana bermotif kotak-kotak. Di
area manapun garis diagonal ini dapat difungsikan untuk
mengecilkan tampilan tubuh.

Foto: https://fitinline.com/article/read/pengaruh-motif-garis-busana-
pada-penampilan/

b. Garis Lengkung
Garis lengkung adalah jarak terpanjang yang
menghubungkan lebih dari dua titik dan tidak dalam posisi
segaris. Garis lengkung memberi kesan luwes, lembut,
indah, feminin juga memberi kesan alamiah.

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

12 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
c. Variasi Garis
Variasi garis merupakan upaya penggabungan garis.
1) Penggabungan garis lurus dengan garis lurus tetapi
arahnya berbeda
2) Penggabungan garis lurus dengan garis lengkung
3) Penggabungan garis lengkung dengan garis lengkung

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

d. Optical Ilusion
Garis merupakan unsur dalam merancang, dapat
dimanfaatkan untuk Memantas diri seseorang yang
disebut Optical Illusion. Perhatikan keempat garis di bawah ini.
Garis mana yang terlihat lebih panjang? Garis A, B, C, atau D?

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

Optical illusion dipakai dalam merancang busana bagi


orang yang ingin nampak lebih tinggi langsing atau lebih

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 13
pendek berisi. Dalam busana, garis sering dikombinasikan ke
dalam desain untuk “membentuk” sebuah panah (↑), atau
huruf (T, I ,Y). Bentuk-bentuk ini akan menimbulkan optical
illusion tertentu.
Dalam bidang busana garis mempunyai fungsi :
a. Membatasi bentuk struktur atau siluet.
b. Membagi bentuk struktur ke dalam bagian-bagian pakaian
untuk menentukan model pakaian.
c. Memberikan arah dan pergerakan model untuk menutupi
kekurangan bentuk tubuh, seperti garis princes, garis empire.

2. Warna
Warna adalah elemen yang kuat dalam desain fashion.
Pemilihan warna yang tepat dapat mengkomunikasikan suasana
hati, gaya, dan konsep desain tertentu. Kombinasi warna yang
harmonis dan kontras dapat memberikan efek yang menarik pada
pakaian.
Warna adalah Spektrum tertentu yang terdapat di dalam
suatu Cahaya sempurna (Warna Putih). Dalam Seni Rupa, warna
bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi
oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya
pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat
dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi
mirip warna merah. Dengan kata lain Pigmen Permukaan benda
akan muncul menjadi suatu warna tertentu bila terkena sinar Putih

14 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Sempurna, karena sinar putih sempurna memiliki semua unsur
warna.

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 15
a. Nama-nama warna dalam desain busana

https://bit.ly/materidasardesainppt

b. Kombinasi Warna
1) Kombinasi Gradasi
kombinasi warna dari warna gelap ke warna terang atau
sebaliknya. Biasanya di hasilkan pencampuran dari warna
tertentu denga warna putih dan hitam

Namun gradasi warna juga bisa diperoleh dari dua warna


atau lebih

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

16 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
2) Kombinasi Kontras
Merupakan kombinasi warna dari Dua wana atau lebih yang
saling berlawanan, misalnya merah dengan kuning, merah
dengan biru , Bisa jadi kombinasi warna Primer dengan
Primer, atau warna Primer dengan Warna Scunder
3) Kombinasi Analogus
Adalah kombinasi dari 2 warna atau lebih yang memiliki
kesamaan, meskipun mempunyai kesamaan tapi
sebenarnya dari unsur yang berbeda, namun masih
berdekatan.

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

4) Kombinasi Kromatik
Adalah kombinasi dari 2 warna atau lebih yang yang saling
berlawanan, sering disebut kombinasi kontras

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 17
5) Kombinasi Akromatik
Adalah kombinasi dari 2 warna atau lebih dari satu unsur
sama,, sering disebut kombinasi senada/ gradasi

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
6) Kombinasi Monokromatik
Adalah kombinasi dari 2 warna atau lebih dari unsur warna
Primer yang di gradasikan (dicampur dengan warna hitam
atau putih) sering disebut kombinasi Gradasi Warna Primer

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

7) Kombinasi Polikromatik
Adalah kombinasi dari 2 warna atau lebih dari unsur warna
Skunder yang di Gradasikan (dicampur dengan warna hitam
atau putih).

18 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
c. Pengelompokan Warna
1) Warna Panas, yairtu warna yang dihasilkan dari
pencampuran beberapa warna dengan warna merah atau
Kuning yang lebih kuat. Efek yang di timbulkan dari warna
ini adalah memberi kesan membesarkan
2) Warna Dingin, merupakan Warna yang di hasilkan dari
pencampuran beberapa warna dengan warna Biru atau Hijau
yang lebih kuat. Efek yang di timbulkan dari warna ini adalah
memberi kesan Mengecilkan

Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 19
3) Warna Cerah, adalah Warna yang di hasilkan dari
pencampuran Warna tertentu dengan Warna Putih Efek
yang di timbulkan dari warna ini adalah memberi kesan
Membesarkan
4) Warna Gelap, adalah Warna yang di hasilkan dari
pencampuran Warna tertentu dengan Warna Hitam Efek
yang di timbulkan dari warna ini adalah memberi kesan
Mengecilkan

Warna Cerah Warna Dasar Warna Gelap

5) Warna Pastel, adalah turunan dari suatu Warna yang paling


muda. Efek yang di timbulkan dari warna ini adalah
memberi kesan lembut

https://bit.ly/materidasardesainppt

20 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
d. Nama-nama warna dan kodenya (sumber dari:
https://www.senibudayaku.com/2019/09/macam-macam-
warna.html )

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 21
22 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
e. Contoh pemilihan kombinasi warna untuk membuat desain
busana

foto: https://eldya.com/kombinasi-warna/

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 23
3. Tekstur
Tekstur merupakan tampilan atau rasa permukaan bahan.
Dalam desain fashion, tekstur dapat menciptakan dimensi dan
ketertarikan visual pada pakaian. Misalnya, tekstur halus seperti
sutra atau tekstur kasar seperti rajutan dapat memberikan kesan
yang berbeda pada sebuah desain.
Macam-macam Tekstur bahan Busana:
1. Kaku (Membesarkan)
2. Melangsai (Mengecilkan)
3. Kasar (Membesarkan)
4. Halus (Mengecilkan)
5. Mengkilap (Membesarkan)
6. Kusam (Mengecilkan)
7. Berbulu (Membesarkan)
4. Pola
Pola adalah ulangan atau pengulangan motif pada pakaian.
Pola dapat berupa pola geometris, abstrak, bunga, hewan, atau
pola lainnya. Penggunaan pola yang tepat dapat menambah
keunikan dan gaya pada pakaian (pola pada motif akan dibahas
pada materi Pengembangan Motif Tekstil.
5. Bentuk
Bentuk adalah kontur atau siluet pakaian. Bentuk-bentuk ini
dapat bervariasi dari bentuk tubuh manusia yang alami hingga
bentuk-bentuk geometris yang lebih eksperimental. Pemilihan
bentuk yang tepat dapat mempengaruhi bagaimana pakaian
berada di tubuh dan kesan keseluruhan yang diberikan.

24 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Setiap benda memiliki bentuk. Bentuk adalah susunan dari
beberapa garis yang memiliki area atau bidang dua
dimensi (shape). Apabila bidang tersebut disusun dalam suatu
ruang, maka terjadilah bentuk tiga dimensi (form).
Bentuk dua dimensi adalah bentuk perencanaan secara
lengkap untuk benda atau barang datar (dipakai untuk benda yang
memiliki ukuran panjang dan lebar), sedangkan tiga dimensi
adalah yang memiliki dimensi panjang,
lebar dan tinggi.
Berdasarkan jenisnya, bentuk terdiri atas :
a. bentuk naturalis atau bentuk organik,
b. bentuk geometris,
c. bentuk dekoratif dan
d. bentuk abstrak.
6. Detail
Detail desain adalah elemen-elemen kecil yang
menambahkan keunikan dan keindahan pada pakaian. Misalnya,
aplikasi bordir, manik-manik, lipitan kain, atau aksen lainnya.
Detail desain ini dapat menjadi sorotan pada sebuah pakaian dan
memberikan sentuhan khusus.
Penerapan elemen desain fashion ini sangat Subjektif dan
bergantung pada konsep dan tujuan desain yang ingin dicapai.
Penggunaan yang tepat dan kreatif dari elemen-elemen ini akan
membantu menciptakan desain fashion yang menarik, sesuai dengan
visi desainer, dan menarik perhatian orang-orang.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 25
D. Lembar Kerja siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Dasar Desain
Kelas/ Fase :X/E
Semester :1
Waktu : 1 Jam pelajaran

Isilah titik dengan dengan kalimat sesuai !


1. Definisi dan Tujuan Desain Fashion:
Definisi Desain Fashion: ………………………………………….

Tujuan Desain Fashion:


2. ……………………
3. …………………...
4. ……………………

5. Prinsip-Prinsip Desain Fashion yang Fundamental:


Prinsip-Prinsip Desain Fashion:
1. …………………….
2. …………………….
3. …………………….
4. …………………….
5. …………………….
6. …………………….

6. Pengertian dan Penerapan Elemen Desain Fashion dalam Bentuk


Tabel:
N0 Elemen Pengertian Penerapan
Desain
1 Garis Titik bergerak Penggunaan garis pada
dalam ruang potongan pakaian atau desain
aksesori
2 Warna Sifat cahaya Pemilihan skema warna yang
yang sesuai dengan konsep desain
membedakan
objek

26 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3 Bentuk Siluet atau Pemilihan bentuk pakaian
kontur suatu yang menggambarkan tema
objek atau gaya tertentu
4 Tekstur Permukaan Pemilihan dan penggunaan
taktis dari bahan dengan tekstur yang
bahan atau sesuai
desain
5 Pola Pengulangan Pemilihan dan penggunaan
elemen desain pola pada kain atau aksesori
6
Proporsi Perbandingan Menentukan perbandingan
ukuran dan proporsi yang tepat antara
skala bagian-bagian produk fashion
7 Ruang- Area kosong di Memperhatikan penggunaan
Negatif sekitar elemen ruang kosong di antara
desain elemen untuk menciptakan
keseimbangan

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 27
E. Asesmen Formatif
SOAL PILIHAN GANDA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Dasar Desain
Kelas/ Fase :X/E
Semester :1
Waktu : 1 Jam pelajaran

Pilihlah salah satu Jawaban yang paling benar !


1. Apa definisi desain fashion?
a. Proses menciptakan pakaian dan aksesoris dengan gaya yang
unik.
b. Proses menghasilkan karya seni melalui penggunaan kain dan
bahan.
c. Proses merancang pakaian yang praktis dan nyaman untuk
digunakan.
d. Proses membuat pakaian dengan menggunakan teknik
konstruksi yang rumit.
2. Apa tujuan utama desain fashion?
a. Memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk berpakaian.
b. Menunjukkan status sosial dan ekonomi seseorang.
c. Menghasilkan karya seni yang indah dan eksperimental.
d. Mencerminkan tren dan gaya hidup masa kini.
3. Prinsip desain fashion yang fundamental mencakup:
a. Proporsi, keseimbangan, dan kesatuan.
b. Warna, tekstur, dan pola.
c. Siluet, garis, dan detail.
d. Semua jawaban di atas.
4. Apa yang dimaksud dengan proporsi dalam desain fashion?
a. Perbandingan antara elemen-elemen desain dalam pakaian.
b. Penggunaan warna yang sesuai dan harmonis.
c. Tekstur yang memberikan dimensi pada pakaian.
d. Pola yang mencerminkan gaya dan tema tertentu.
5. Prinsip keseimbangan dalam desain fashion mengacu pada:
a. Distribusi visual berat ringan yang merata di seluruh pakaian.
b. Penggunaan garis dan siluet yang dinamis.
c. Pilihan warna yang cerah dan mencolok.
d. Penambahan aksesori yang mencolok untuk menarik perhatian.

28 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
6. Apa yang dimaksud dengan kesatuan dalam desain fashion?
a. Integrasi elemen-elemen desain yang berbeda menjadi
keseluruhan yang harmonis.
b. Penggunaan bahan yang seragam dalam pakaian.
c. Penambahan aksesori yang mencolok untuk menarik perhatian.
d. Penggunaan teknik konstruksi yang rumit untuk menciptakan
efek dramatis.
7. Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan elemen desain fashion?
a. Komponen dasar dalam pakaian seperti warna, garis, dan
tekstur.
b. Aksesori yang digunakan untuk melengkapi pakaian.
c. Pola dan motif yang diterapkan pada pakaian.
d. Semua jawaban di atas.
8. Pertanyaan: Bagaimana pengertian warna dalam desain fashion?
a. Penggunaan kontras dan harmoni warna dalam pakaian.
b. Efek visual yang dihasilkan oleh tekstur pada pakaian.
c. Pola dan motif yang diterapkan pada pakaian.
d. Perpaduan siluet yang berbeda dalam satu pakaian.
9. Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan garis dalam desain fashion?
a. Kontur atau bentuk yang dihasilkan oleh potongan pakaian.
b. Cara penggunaan aksesori untuk menambahkan detail pada
pakaian.
c. Efek visual yang dihasilkan oleh tekstur pada pakaian.
d. Perpaduan warna yang mencolok dalam satu pakaian.
10. Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan tekstur dalam desain
fashion?
a. Kualitas taktis dari bahan yang digunakan dalam pakaian.
b. Penggunaan pola dan motif dalam pakaian.
c. Kontras dan harmoni warna yang dihasilkan dalam pakaian.
d. Proporsi dan perbandingan elemen desain dalam pakaian.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 29
BAB II
MEMAHAMI DAN MEMBEDAKAN
STYLE DAN LOOK FASHION

A. Konsep Style dalam desain fashion


Style desain fashion mengacu pada gaya atau tampilan visual
yang khas dan menggambarkan kepribadian, preferensi, dan ekspresi
seseorang melalui pakaian dan aksesoris yang dipilih. Setiap gaya
memiliki ciri khasnya sendiri, yang membedakannya dari yang lain.
Berikut adalah penjelasan dan ciri-ciri dari beberapa gaya desain
fashion yang umum:
1. Clasic Elegant
Gaya ini menekankan pada kesederhanaan, keanggunan,
dan ketegasan. Pakaian yang digunakan seringkali berupa
potongan klasik yang bersih dan minimalis dengan warna netral
seperti Hitam, Putih, Cokelat, atau Abu-abu. Bentuknya yang
simpel membuatnya menjadi pilihan yang cocok untuk acara-acara
formal dan profesional. Pakaian dalam gaya ini selalu tampak
Timeless dan tidak mudah ketinggalan zaman, dengan ciri sebagai
berikut:
a. Warna netral dan monokromatik.
b. Potongan pakaian yang klasik dan sederhana.
c. Penggunaan bahan berkualitas tinggi (Brabded)
d. Aksesoris yang elegan dan simpel seperti gelang perak atau
kalung mutiara.
e. Tampilan yang rapi dan tertata dengan baik.

30 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Foto: https://www.aliexpress.com

2. Feminine Romantic
Gaya ini menekankan pada sisi feminin, lembut, dan
romantis. Pakaian dalam gaya ini sering kali memiliki detail Ruffles,
pita, renda, atau bunga-bunga. Warna-warna yang digunakan
cenderung lembut dan pastel. Pakaian dalam gaya ini cocok untuk
acara-acara semi-formal atau bahkan sehari-hari bagi mereka yang
menyukai nuansa romantis dalam penampilan, dengan ciri sebagai
berikut:
a. Sentuhan lembut dan feminin pada pakaian.
b. Dress dengan potongan A-line atau rok berlipit.
c. Warna pastel dan lembut.
d. Aksesoris seperti bunga, kalung mutiara, atau anting-anting
yang elegan.
e. Sepatu dengan hak rendah atau sepatu berwarna lembut.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 31
Foto: https://www.beautynesia.id/fashion/ketahui-kepribadian-kamu-lewat-6-
fashion-personality-ini/b-233826
3. Exsotice Dramatic
Gaya ini berani dan menonjolkan keunikannya. Pakaian
dalam gaya ini cenderung berani, ekstravaganza, dan menarik
perhatian. Motif dan warna yang kuat sering digunakan untuk
menciptakan tampilan dramatis dan eksentrik. Gaya ini cocok
untuk acara-acara pesta atau malam. Ciri-cirinya adalah sebagai
berikut:
a. Motif dan warna yang mencolok dan eksentrik.
b. Potongan pakaian yang unik dan berbeda.
c. Penggunaan aksesori besar dan berani.
d. Sentuhan etnis atau budaya yang menonjol.
e. Riasan dan gaya rambut yang dramatis.

Foto: https://www.beautynesia.id/fashion/ketahui-kepribadian-kamu-lewat-6-
fashion-personality-ini/b-233826

32 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
4. Sexy Alluring
Gaya ini menekankan pada sensualitas dan daya tarik.
Pakaian dalam gaya ini biasanya mengungkapkan bagian tubuh
yang menonjolkan keindahan dan femininitas. Potongan pakaian
yang pas dan terbuka sering digunakan untuk menciptakan
tampilan yang seksi dan menggoda. Cirinya adalah sebagai berikut:
a. Pakaian yang pas dan menonjolkan bentuk tubuh.
b. Warna-warna bold dan gelap.
c. Potongan rendah atau terbuka pada pakaian.
d. Penggunaan aksesoris yang menarik perhatian seperti sepatu
hak tinggi, kalung panjang, atau perhiasan tajam.
e. Riasan yang kuat dan berani.

Foto: https://id.pinterest.com/viatias/sexy-alluring/

5. Art Off Beat


Gaya ini terinspirasi oleh seni dan ekspresi kreatif yang unik.
Pakaian dalam gaya ini seringkali memiliki detail-detail yang
kreatif, warna-warna yang cerah dan tidak biasa, serta potongan

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 33
yang eksentrik. Pakaian dalam gaya ini cocok bagi mereka yang
ingin mengekspresikan kepribadian dan kreativitas mereka melalui
pakaian, dengan ciri sebagai berikut:
a. Penggunaan warna-warna cerah dan kontras.
b. Detail-detail kreatif seperti cetakan lucu atau potongan
asimetris.
c. Pakaian dengan bentuk yang unik dan eksentrik.
d. Aksesoris yang unik dan tak terduga.
e. Campuran berani dari berbagai gaya dan tren.

Foto: https://www.40plusstyle.com

6. Sporti Casual
Gaya ini terinspirasi oleh elemen-elemen olahraga dan
aktifitas fisik. Pakaian dalam gaya ini nyaman dan kasual, dengan
sentuhan sporty seperti celana olahraga, kaos, dan jaket. Pakaian
ini sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari atau acara santai.
Meskipun terkesan santai, sporty casual tetap memiliki sentuhan
modis dan edgy. Ciiri-cirinya adalah sebagai berikut:
a. Pakaian yang nyaman dan fungsional.

34 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
b. Warna-warna cerah dan kontras.
c. Penggunaan celana pendek, legging, atau celana olahraga.
d. Sneaker atau sepatu kasual.
e. Jaket atau hoodie dengan aksen olahraga
Perlu diingat bahwa ini hanyalah gambaran umum dari
setiap gaya desain fashion dan ciri-cirinya. Banyak individu yang
mengadopsi kombinasi dari beberapa gaya atau mengubah gaya
sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.

Foto: https://www.beautynesia.id/fashion/ketahui-kepribadian-kamu-lewat-6-fashion-personality-
ini/b-233826

B. Perbedaan antara style dan look dalam desain fashion.


Dalam desain fashion, istilah "style" dan "look" merujuk pada dua
konsep yang berbeda tetapi sering kali terkait erat. Mari kita jelaskan
perbedaan antara keduanya secara detail:

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 35
1. Style (gaya)
Style atau gaya merujuk pada pola keseluruhan dan
pendekatan dalam memilih, menggabungkan, dan
mengekspresikan elemen-elemen fashion untuk menciptakan
identitas pribadi dalam berbusana. Style adalah ekspresi individual
dan dapat mencerminkan kepribadian, preferensi, dan rasa seni
seseorang. Dalam fashion, gaya dapat mencakup berbagai elemen
seperti bentuk pakaian, warna, tekstur, motif, aksesori, dan jenis
pakaian yang dipilih. Beberapa contoh gaya dalam desain fashion
termasuk gaya klasik, minimalis, vintage, bohemian, punk, formal,
dan sebagainya.
Contoh:
 Jika seseorang memiliki gaya klasik, maka mereka cenderung
memilih pakaian dengan garis sederhana dan desain yang tidak
terlalu berlebihan, dengan penekanan pada warna-warna netral
dan bahan berkualitas tinggi.
 Jika seseorang memiliki gaya bohemian, mereka cenderung
memilih pakaian dengan motif etnik, tekstur yang menarik, dan
seringkali mengenakan aksesori seperti kalung panjang atau
gelang yang unik.
2. Look (penampilan)
Look atau penampilan merujuk pada tampilan keseluruhan
yang dihasilkan oleh kombinasi pakaian, aksesori, riasan, dan gaya
rambut yang dipilih seseorang pada suatu kesempatan atau keadaan
tertentu. Look bisa bersifat sementara dan lebih terkait dengan
situasi atau acara tertentu daripada mencerminkan identitas pribadi
jangka panjang. Pemilihan Look dapat dipengaruhi oleh situasi

36 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
sosial, cuaca, tren fashion saat ini, dan tujuan tertentu yang ingin
dicapai.
Contoh:
 Jika seseorang ingin menciptakan Look formal untuk acara pesta
atau pernikahan, mereka mungkin akan memilih gaun malam
yang elegan, sepatu hak tinggi, dan aksesori yang cocok.
 Jika seseorang ingin menciptakan Look kasual untuk acara
santai di pantai, mereka mungkin akan memilih pakaian seperti
kaus katun, celana pendek, topi, dan sandal.
Secara ringkas, gaya (Style) mengacu pada pola umum dan
ekspresi pribadi dalam berbusana yang mencerminkan kepribadian dan
preferensi individu, sementara look (penampilan) adalah tampilan
keseluruhan yang dihasilkan oleh kombinasi pakaian dan aksesori yang
dipilih untuk situasi tertentu. Meskipun keduanya terkait, perbedaan
utama terletak pada tingkat keseluruhan ekspresi pribadi dan stabilitas
(Style) versus sifat sementara dan tergantung pada situasi tertentu
(Look).

C. Contoh-contoh Style terkenal dalam desain fashion.


Ada beberapa contoh Style terkenal dalam desain fashion yang
bisa menjadi referensi, antara lain:
1. Klasik
Gaya Klasik adalah gaya yang abadi dan tidak pernah lekang oleh
waktu. Desain-desain yang mengusung gaya klasik sering kali
mengutamakan bentuk yang sederhana, bahan berkualitas tinggi,
dan warna netral. Beberapa contoh gaya klasik dalam desain
fashion antara lain "Little black dress" (gaun hitam sederhana),

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 37
Blazer dengan potongan klasik, dan celana panjang berpotongan
lurus.

Foto: https://merahputih.com/post/read/gaya-busana-klasik-dan-elegan-ala-kate-middleton

2. Bohemian
Gaya Bohemian cenderung memberikan kesan bebas, santai, dan
berjiwa bebas. Desain-desain bohemian seringkali mengusung
motif alam, tekstur yang kaya, dan campuran warna-warni.
Contoh-contoh pakaian dalam gaya Bohemian termasuk gaun maxi
dengan motif etnik, rok panjang berlayer, dan aksesori seperti
kalung panjang atau gelang-gelang bertumpuk.

Foto: https://id.pinterest.com/

38 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Minimalis
Gaya Minimalis menekankan kesederhanaan dan kebersihan dalam
desain fashion. Pakaian dengan gaya Minimalis seringkali memiliki
potongan yang simpel, warna netral, dan sedikit atau tanpa hiasan.
Contoh-contoh gaya Minimalis dalam desain fashion termasuk blus
putih polos, celana hitam dengan potongan lurus, dan sepatu kulit
berwarna solid.

Foto : https://duta.co/gaya-minimalis-dan-klasik-tren-busana-muslim-di-2017

4. Streetwear
Gaya Streetwear terinspirasi dari budaya jalanan dan fashion
urban. Pakaian dalam gaya Streetwear seringkali mengutamakan
kenyamanan dan gaya yang kasual. Contoh-contoh pakaian
streetwear termasuk kaos Oversized, celana jogger, jaket bomber,
dan sepatu Sneakers.

Foto : Instagram @goding.05 & @sahidbibot

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 39
5. Retro
Gaya Retro mengacu pada mode dari era lampau, seperti tahun
1950-an, 1960-an, atau 1980-an. Pakaian dengan gaya retro
seringkali memiliki siluet yang khas dan detail-desain yang
mencolok. Contoh-contoh gaya Retro termasuk rok midi
berpotongan A, baju polka-dot, dan kacamata cat-eye.

Foto : https://www.katakini.com/artikel/82019/27-februari-hari-retro-tren-seni-dari-sejarah-masa-
lalu/

6. Hight fashion
Gaya Hight fashion atau Haute Couture merupakan desain-desain
yang eksklusif dan dibuat khusus untuk
panggung atau busana mewah. Gaya ini
seringkali mengusung kreativitas tinggi,
teknik pembuatan yang rumit, dan bahan-
bahan berkualitas tinggi. Contoh-contoh
gaya Hight fashion termasuk gaun
couture dengan detail bordir yang rumit,
karya-karya unik dari perancang busana
ternama, dan aksesori mewah seperti
sepatu hak tinggi atau tas desainer.
Foto : https://id.pinterest.com/pin/142848619403459925/

40 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Ingatlah bahwa Style ini hanya beberapa contoh dan masih
banyak Style lainnya dalam dunia desain fashion. Selain itu, fashion
juga terus berkembang dan dapat menciptakan Style baru yang unik
dan menarik.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 41
D. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Memahami Dan Membedakan Style Dan Look
Fashion
Kelas/ Fase :X/E
Semester :1
Waktu : 1 Jam pelajaran

Membedakan Style dan Look Fashion


1. Pengenalan
a. Gaya (Style) dalam mode adalah tentang ekspresi diri yang
konsisten dari waktu ke waktu.
b. Penampilan (Look) dalam mode adalah kombinasi pakaian dan
aksesori tertentu dalam satu kesatuan tertentu.
2. Gaya (Style)
a. Definisi gaya (style): Cara unik individu mengekspresikan
kepribadian, minat, dan nilai-nilai melalui mode.
b. Ciri-ciri gaya (style):
1) Konsisten: Menggunakan elemen-elemen mode yang sama
atau serupa secara teratur.
2) Identitas: Mencerminkan siapa diri Anda dan apa yang Anda
sukai.
3) Waktu: Tidak terpengaruh oleh tren jangka pendek dan tetap
relevan dari waktu ke waktu.
3. Penampilan (Look)
a. Definisi penampilan (look): Tampilan keseluruhan yang
mencakup pakaian, aksesori, dan riasan yang dipilih untuk
kesempatan tertentu.

42 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
b. Ciri-ciri penampilan (look)
1) Variabel: Dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi dan
acara.
2) Dinamis: Terpengaruh oleh tren mode dan mode saat ini.
3) Sementara: Dapat berubah dari waktu ke waktu untuk
mengikuti perkembangan mode.
4. Contoh Gaya (Style)
a. Bohemian: Eklektik, warna-warni, dan cenderung alami dengan
penggunaan kain dan aksesori yang artistik.
b. Klasik: Elegan dan sederhana, dengan fokus pada potongan
pakaian yang bersih dan bentuk yang timeless.
c. Streetwear: Kasual, urban, dan terinspirasi dari budaya pop dan
musik jalanan.
5. Contoh Penampilan (Look)
a. Formal: Menggunakan pakaian dan aksesori yang tepat untuk
acara resmi seperti pesta pernikahan atau acara formal lainnya.
b. Kasual: Pakaian santai yang cocok untuk sehari-hari atau acara
santai.
c. Olahraga: Pakaian dan sepatu khusus untuk berolahraga atau
kegiatan fisik.
6. Tugas Siswa
a. Pilihlah salah satu gaya (style) yang paling mendekati
kepribadian Anda.
b. Buatlah dua penampilan (look) berbeda yang sesuai dengan
gaya (style) yang telah Anda pilih:
1) Penampilan untuk acara formal atau semi-formal.
2) Penampilan untuk acara santai atau sehari-hari.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 43
c. Jelaskan mengapa penampilan (look) yang Anda pilih sesuai
dengan gaya (style) Anda.
7. Diskusi Kelas
a. Siswa berbagi gaya (style) dan penampilan (look) yang telah
mereka pilih.
b. Diskusikan perbedaan antara gaya (style) dan penampilan
(look).
c. Tinjau kembali tujuan utama gaya (style) dan penampilan (look)
dalam mode.
Lembar kerja ini dapat dijadikan sebagai panduan bagi siswa untuk
memahami dan membedakan antara gaya (style) dan penampilan
(look) dalam mode atau fashion. Selain itu, dapat juga diadaptasi sesuai
dengan tingkat keahlian dan kebutuhan kelas.

44 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
E. Asesmen Formatif
SOAL PILIHAN GANDA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Memahami Dan Membedakan Style Dan Look
Fashion
Kelas/ Fase :X/E
Semester :1
Waktu : 1 Jam pelajaran
Bentuk Asesmen : Soal Pilihan Ganda
Pilih salah jawaban yang paling benar !
1. Apa perbedaan antara "Style" dan "Look" dalam fashion?
a. Tidak ada perbedaan, keduanya mengacu pada hal yang sama.
b. "Style" merujuk pada cara individu mengenakan pakaian dan
mengekspresikan diri, sementara "Look" lebih fokus pada
keseluruhan penampilan dari pakaian yang dipakai.
c. "Style" menunjukkan pakaian yang dipakai, sedangkan "Look"
berkaitan dengan perangkat tambahan seperti aksesori dan
sepatu.
d. "Style" merujuk pada tren terkini dalam fashion, sementara
"Look" mengacu pada gaya klasik dan tradisional.
2. Bagaimana "Style" berbeda dari "Fashion"?
a. "Style" adalah pakaian dan aksesori yang dipakai seseorang,
sedangkan "Fashion" adalah cara berpakaian yang populer
pada suatu masa tertentu.
b. "Style" berkaitan dengan pakaian formal, sedangkan "Fashion"
mencakup pakaian kasual.
c. "Style" mengacu pada gaya individu yang unik, sedangkan
"Fashion" lebih mengikuti tren dan standar umum dalam dunia
fashion.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 45
d. "Style" adalah pakaian yang sesuai dengan acara khusus,
sementara "Fashion" adalah pakaian sehari-hari.
3. Apa yang dimaksud dengan "Personal Style" dalam fashion?
a. Personal Style adalah gaya yang dipilih oleh perancang busana
terkenal.
b. Personal Style adalah tren fashion yang populer di kalangan
selebriti.
c. Personal Style adalah gaya berpakaian yang mencerminkan
kepribadian dan preferensi individu.
d. Personal Style adalah gaya fashion yang hanya dikenakan
dalam acara formal.
4. Apa perbedaan antara "Classic Look" dan "Trendy Look"?
a. "Classic Look" adalah gaya yang selalu relevan dan tidak
pernah ketinggalan zaman, sementara "Trendy Look"
mengikuti tren mode terkini yang mungkin berlalu dengan
cepat.
b. "Classic Look" adalah gaya yang hanya sesuai untuk pria,
sedangkan "Trendy Look" cocok untuk wanita.
c. "Classic Look" adalah gaya formal, sementara "Trendy Look"
lebih cocok untuk acara santai.
d. "Classic Look" adalah gaya fashion khas daerah tertentu,
sementara "Trendy Look" berasal dari berbagai budaya.
5. Apa yang dimaksud dengan "Statement Piece" dalam fashion?
a. Statement Piece adalah pakaian yang dipakai untuk acara
formal atau seremonial.
b. Statement Piece adalah aksesori yang menonjol dan menjadi
sorotan dalam penampilan seseorang.

46 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
c. Statement Piece adalah pakaian berwarna cerah yang menarik
perhatian.
d. Statement Piece adalah gaya fashion yang hanya dipakai oleh
selebriti terkenal.

Kunci Jawaban :
1. Jawaban: b
"Style" merujuk pada cara individu mengenakan pakaian dan
mengekspresikan diri, sementara "Look" lebih fokus pada
keseluruhan penampilan dari pakaian yang dipakai.
2. Jawaban: c
"Style" mengacu pada gaya individu yang unik, sedangkan
"Fashion" lebih mengikuti tren dan standar umum dalam dunia
fashion.
3. Jawaban: c
Personal Style adalah gaya berpakaian yang mencerminkan
kepribadian dan preferensi individu.
4. Jawaban: a
"Classic Look" adalah gaya yang selalu relevan dan tidak pernah
ketinggalan zaman, sementara "Trendy Look" mengikuti tren mode
terkini yang mungkin berlalu dengan cepat.
5. Jawaban: b
Statement Piece adalah aksesori yang menonjol dan menjadi
sorotan dalam penampilan seseorang.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 47
BAB III
MENEMUKAN INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN
DESAIN FASHION

A. Sumber-sumber inspirasi yang kreatif


Terdapat banyak sumber inspirasi kreatif yang dapat digunakan
dalam penciptaan desain fashion. Berikut adalah beberapa sumber
yang dapat memberikan ide dan inspirasi yang menarik:
1. Seni dan Budaya
Mencari inspirasi dari seni rupa, lukisan, arsitektur, musik,
tarian, dan budaya yang berbeda dapat memberikan perspektif
baru untuk desain fashion. Misalnya, motif dan warna dalam
lukisan tertentu atau gaya pakaian tradisional dari suatu budaya,
Contoh:
a. Kostum tradisional dari berbagai negara

Foto : Screen Shot dari https://www.youtube.com/watch?v=Jkl0a6BYPYc

b. Seni dan kerajinan lokal, seperti anyaman, bordir, dll.

Foto: Koleksi Pribadi

48 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
c. Motif-motif Etnis dan simbol-simbol budaya

Gambar: Perpustakaan Universitas Browijaya

d. Cerita-cerita atau legenda

Foto: https://id.quora.com/Apa-cerita-dongeng-atau-legenda-yang-jarang-orang-lain-tahu-
namun-kamu-ketahui

2. Alam dan Lingkungan


Alam memiliki keindahan yang tak terbatas. Pola dan tekstur
alami, seperti bunga, dedaunan, laut, atau langit, dapat
menginspirasi desain. Penggunaan warna alami, seperti palet

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 49
warna dari musim atau lanskap tertentu, juga dapat memberikan
kesan yang menarik dalam desain. contoh:
a. Flora dan fauna alam

Foto: https://www.liputan6.com/citizen6/read/4508640/10-desain-gaun-yang-terinspirasi-
dari-alam-hasilnya-menakjubkan

b. Tekstur dan pola dari tanaman dan bahan organik


c. Warna dan corak dari Lanskap alam
d. Bahan alami, seperti kulit, batu, kayu, dsb.

Foto : https://cantik.tempo.co/read/1038812/4-koleksi-busana-dari-kain-tradisional-di-
fashion-legacy

50 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Sejarah dan Era Mode Vintage
Memeriksa desain dan tren dari era sebelumnya dapat
memberikan inspirasi yang berharga. Mode di masa lalu bisa
diadaptasi dengan sentuhan modern atau menggabungkan
elemen klasik dengan gaya kontemporer, Contoh:
a. Mode dari era-era sebelumnya (Vintage)
b. Busana dari berbagai periode sejarah
c. Gaya dan tren yang mencerminkan waktu tertentu

Foto : https://www.farah.id/read/2021/11/23/7481/mengenal-gaya-klasik-setelan-
perempuan-era-1950-an-yang-ikonis

4. Perjalanan dan Wisata


Mengunjungi tempat baru atau mengalami budaya yang berbeda
melalui perjalanan dapat menginspirasi desain fashion yang unik.
Mengeksplorasi pasar lokal, tekstil tradisional, atau kerajinan
tangan dapat memberikan ide-ide yang segar.

Foto : https://indonesiatripnews.com/gaya-hidup/cultural-values-tema-indonesia-fashion-week-
2019/

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 51
5. Teknologi dan Inovasi
Dalam dunia fashion, teknologi telah menjadi sumber inspirasi
yang penting. Dari penggunaan material baru yang inovatif hingga
aplikasi teknologi seperti pencetakan 3D atau teknik pemrosesan
digital. Hal ini dapat memberi pengaruh terhadap penciptaan
desain busana, seperti:
a. Tekstil dan material inovatif
b. Teknologi fashion Wearable
c. Ilmu pengetahuan dan penelitian tentang warna, tekstur, dan
sebagainya.

Foto : https://geekgoeschic.co/2012/11/27/what-will-revolutionize-fashion-3d-printers/

6. Media Sosial dan Internet


Platform media sosial seperti Instagram, Pinterest, dan Tumblr
menyediakan ruang bagi desainer fashion untuk mengeksplorasi
tren terbaru, melihat karya-karya desainer lain, dan mendapatkan
inspirasi dari komunitas kreatif secara global.

Foto : Screen Short https://id.pinterest.com/

52 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
7. Majalah dan Buku Fashion
Majalah mode dan buku-buku fashion memberikan wawasan
tentang tren terkini, desain terkenal, dan karya-karya desainer
terkemuka. Membaca publikasi fashion dapat membantu
memahami sejarah, perkembangan, dan tren terbaru dalam
industri. Contoh:
a. Foto-foto pemandangan dan potret yang menarik
b. Karya jurnalistik tentang mode dan gaya hidup
c. Foto dokumenter tentang kehidupan sehari-hari di berbagai
tempat

https://media.neliti.com/media/publications/103100-ID-fashion-dan-gaya-hidup-identitas-dan-
kom.pdf

8. Musik dan Dunia Hiburan


Musik dan industri hiburan sering kali mengatur tren dalam mode.
Mengikuti musik, konser, film, atau acara televisi populer dapat
memberikan ide-ide segar dan tren terbaru yang dapat diterapkan
dalam desain. Sumber ide yang bisa dipakai antara lain:
a. Kostum dan gaya dari karakter fiksi dalam film
b. Visual dan estetika dari video musik
c. Karakter dan gaya ikonik dari musisi dan selebriti

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 53
Foto : https://muffingraphics.com/tokoh-kartun-jepang/

9. Desainer dan Pelaku Industri Fashion


Mengamati karya desainer dan pelaku industri fashion yang
dihormati dapat memberikan inspirasi dan wawasan tentang tren
masa depan. Menghadiri pameran mode, acara fashion, atau
mengikuti perkembangan dalam industri juga dapat membantu
memperluas wawasan Anda.

B. Trend dan perubahan dalam desain fashion


Trend dan perubahan dalam desain fashion merupakan
fenomena yang terjadi secara terus-menerus di industri pakaian dan
mode. Mereka mencerminkan evolusi selera dan preferensi konsumen,
pengaruh budaya, teknologi, dan perubahan sosial di masyarakat.
Perhatikan penjelasan berikut ini:
1. Trend dalam Desain Fashion
Trend adalah kecenderungan atau arah tertentu dalam desain
pakaian dan gaya yang populer pada suatu periode waktu tertentu.
Trend bisa muncul dari pengaruh berbagai faktor, seperti pameran
mode, peristiwa budaya, selebriti, media sosial, dan pengaruh
desainer ternama. Biasanya, trend berubah dari musim ke musim
atau dari tahun ke tahun. Contohnya, jenis kain, warna, siluet,
aksesori, atau motif tertentu dapat menjadi tren pada suatu waktu.

54 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Perusahaan fashion, toko pakaian, dan desainer mencoba
mengikuti tren ini agar tetap relevan dan menarik bagi konsumen.
Pengikut tren biasanya menghadirkan pakaian yang sesuai dengan
apa yang sedang "in" di pasar, sementara para inovator berusaha
menciptakan tren baru dan mengubah cara orang berpakaian.
2. Perubahan dalam Desain Fashion
Perubahan dalam desain fashion mencakup transformasi dan
evolusi dalam elemen-elemen kunci seperti model pakaian, teknik
pembuatan, bahan, fungsi, dan pendekatan desain secara
keseluruhan. Perubahan ini bisa timbul dari beberapa faktor:
a. Perkembangan Teknologi
Teknologi baru dapat membuka pintu untuk inovasi dalam
desain fashion. Misalnya, penggunaan teknologi 3D printing
untuk mencetak pakaian, atau teknologi kain cerdas yang dapat
mengubah warna atau tekstur berdasarkan suhu atau cahaya.

Foto : Koleksi Pribadi , Penggunaan CLO3D dalam Desain

b. Pengaruh Budaya
Perubahan dalam budaya dan norma-norma sosial juga
dapat mempengaruhi desain fashion. Keterbukaan pada

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 55
keberagaman, kesetaraan gender, dan isu-isu sosial lainnya
dapat tercermin dalam gaya dan perubahan pakaian yang
dihasilkan.
c. Sustainability (Keberlanjutan)
Kesadaran tentang dampak industri fashion terhadap
lingkungan telah mendorong perubahan dalam pendekatan
desain. Bahan ramah lingkungan, daur ulang, dan produksi yang
lebih berkelanjutan menjadi lebih populer.

Foto dari Youtube : https://youtu.be/2rjlgeqZZcQ

d. Pengaruh Seni dan Desain Lainnya


Fashion seringkali terinspirasi oleh seni, arsitektur, desain
interior, dan lain-lain. Gaya dari periode tertentu dalam sejarah
seni atau gaya dari budaya tertentu dapat mempengaruhi
desain fashion.

Foto : https://gaya.tempo.co/read/1038719/pameran-seni-ini-ajak-masyarakat-
lebih-kritis-terhadap-pakaian

56 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
e. Respon terhadap Peristiwa Global
Peristiwa global seperti pandemi, konflik politik, atau
perubahan ekonomi juga dapat mempengaruhi desain fashion.
Misalnya, pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan dalam
preferensi gaya yang lebih nyaman dan fungsional.

Jacket Semi APD, Koleksi Anne Avanti


https://www.soco.id/post/lifestyle/5efea00592f5f05fee295de7/pakaian-
pelindung-diri-desainer-lokal

Perubahan dalam desain fashion adalah hal yang alami dan


berkelanjutan, mengikuti perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
Hal ini memungkinkan industri fashion untuk tetap dinamis dan
mengikuti tren yang berkembang.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 57
C. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Menemukan Inspirasi Dalam Penciptaan
Desain Fashion
Kelas/ Fase : X/E
Semester :1
Waktu : 4 Jam pelajaran

Pendahuluan:
Desain fashion adalah proses kreatif dalam menciptakan
pakaian, aksesori, dan produk fashion lainnya. Bagi seorang perancang
busana, menemukan inspirasi adalah langkah awal yang sangat
penting untuk menciptakan karya yang unik dan menginspirasi.
Inspirasi bisa datang dari berbagai sumber, mulai dari alam, budaya,
seni, hingga pengalaman pribadi. Dalam lembar kerja siswa ini, kita
akan menjelajahi berbagai cara untuk menemukan inspirasi dalam
menciptakan desain fashion.
Bagian 1: Menelusuri Sumber Inspirasi
1. Alam: Ciptakan catatan dan gambar dari bentuk, warna, dan
tekstur yang ditemukan di alam. Contoh sumber inspirasi alam
adalah bunga-bunga, batu-batu, pola daun, atau fenomena langit
yang menakjubkan.
2. Budaya: Pelajari kekayaan budaya dari berbagai daerah dan
negara. Identifikasi motif, corak, dan bentuk unik yang
menggambarkan keindahan tradisi budaya. Jangan lupa
menghormati dan menghargai asal-usul budaya tersebut.
3. Seni: Jelajahi berbagai bentuk seni, seperti lukisan, patung, dan
seni rupa modern. Perhatikan bagaimana seniman

58 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
menggambarkan emosi, perasaan, dan cerita melalui karya
mereka. Integrasikan elemen seni yang menarik ke dalam desain
Anda.
4. Sejarah Mode: Pelajari tren mode dari era-era sebelumnya. Anda
bisa menemukan inspirasi dalam detail dan gaya klasik yang dapat
dipadukan dengan sentuhan modern.
5. Pengalaman Pribadi: Refleksikan pengalaman pribadi Anda dan
ceritakan melalui desain Anda. Pengalaman hidup bisa menjadi
sumber inspirasi yang kuat dan personal.
Bagian 2: Mencatat Inspirasi
1. Buatlah sketsa atau catatan dari setiap hal yang Anda temui dan
anggap menarik. Jangan biarkan inspirasi lari begitu saja; catatlah
dengan cepat sebelum ide tersebut hilang.
2. Buatlah papan mood (mood board) untuk mengumpulkan gambar,
potongan kain, warna, dan bahan yang menggambarkan inspirasi
Anda. Ini akan membantu Anda memvisualisasikan konsep desain
Anda.
3. Simpan foto dan gambar inspiratif dalam folder khusus di
komputer atau perangkat seluler Anda, sehingga Anda dapat
dengan mudah mengaksesnya untuk referensi di masa
mendatang.
Bagian 3: Berkreasi dengan Inspirasi
1. Jangan takut untuk bereksperimen dengan ide-ide yang tidak
biasa. Inspirasi yang paling unik bisa menghasilkan desain yang
paling menonjol.
2. Mulailah dengan sketsa sederhana dan biarkan kreativitas Anda
mengalir. Jangan terlalu khawatir tentang detail saat ini; Anda

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 59
dapat mengembangkan desain secara lebih mendalam di tahap
selanjutnya.
3. Pilih bahan yang sesuai dengan konsep desain Anda. Jelajahi
berbagai jenis kain, tekstur, dan aksesori untuk menciptakan
tampilan yang unik.
4. Kembangkan desain Anda melalui proses mencoba dan kesalahan.
Percobaan akan membantu Anda menemukan bentuk yang paling
sesuai dengan visi Anda.
5. Teruslah belajar dan mencari inspirasi baru. Ikuti perkembangan
tren mode terkini dan perbarui pengetahuan Anda tentang industri
fashion.

Kesimpulan:
Menemukan inspirasi dalam penciptaan desain fashion membutuhkan
penjelajahan, refleksi, dan kreativitas. Dengan menggali sumber-
sumber inspirasi yang beragam dan mencatat ide-ide yang menarik,
Anda dapat mengembangkan desain fashion yang unik dan
menginspirasi orang lain. Teruslah berkreasi, eksperimen, dan tetap
terbuka terhadap inspirasi baru untuk mengembangkan kemampuan
desain Anda. Selamat berkreasi !

60 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
D. Asesmen Formatif
SOAL PILIHAN GANDA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Memahami Dan Membedakan Style Dan Look
Fashion
Kelas/ Fase :X/E
Semester :1
Waktu : 3 Jam pelajaran
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Inspirasi dalam desain fashion dapat berasal dari mana saja, tetapi
salah satu sumber utama adalah:
a. Buku-buku desain fashion terkenal
b. Mencari tren terbaru di media sosial
c. Perjalanan dan budaya berbeda
d. Reproduksi dari desainer lain
2. Mengapa perjalanan menjadi sumber inspirasi yang kuat dalam
desain fashion?
a. Karena melihat berbagai macam pakaian dari budaya berbeda
dapat membantu menciptakan desain yang unik
b. Karena perjalanan dapat memberikan akses ke toko-toko
desainer terkenal
c. Karena perjalanan selalu memberikan inspirasi untuk
menciptakan gaun pesta yang mewah
d. Karena seluruh desainer fashion terkenal selalu melakukan
perjalanan ke seluruh dunia
3. Bagaimana pengalaman pribadi dapat menjadi inspirasi dalam
desain fashion?
a. Pengalaman pribadi tidak berpengaruh pada desain fashion

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 61
b. Pengalaman pribadi dapat mencerminkan kepribadian
desainer dan diintegrasikan dalam desainnya
c. Pengalaman pribadi hanya relevan jika desainer berasal dari
latar belakang yang terkait dengan dunia fashion
d. Pengalaman pribadi hanya berpengaruh dalam desain pakaian
sehari-hari, bukan untuk pakaian formal
4. Mengapa penting bagi desainer untuk tetap mengikuti tren dan
perubahan terbaru dalam industri fashion?
a. Hanya untuk mendapatkan popularitas dan mendapatkan
lebih banyak pengikut di media sosial
b. Agar dapat meniru desain-desain yang sudah terbukti berhasil
c. Untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berubah
d. Agar desainer dapat mendapatkan dukungan dari pihak
sponsor
5. Salah satu cara untuk menemukan inspirasi dalam desain fashion
adalah dengan:
a. Menyalin desain dari merek fashion ternama
b. Mengandalkan inspirasi dari desain fashion lama
c. Berfokus pada satu warna dan gaya saja
d. Melakukan riset tentang berbagai tema dan elemen desain

Kunci Jawaban :
1. c) Perjalanan dan budaya berbeda
2. a) Karena melihat berbagai macam pakaian dari budaya berbeda
dapat membantu menciptakan desain yang unik
3. b) Pengalaman pribadi dapat mencerminkan kepribadian desainer
dan diintegrasikan dalam desainnya
4. c) Untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berubah
5. d) Melakukan riset tentang berbagai tema dan elemen desain

62 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
BAB IV
MEMBUAT MOOD BOARD
SEBAGAI ALAT VISUALISASI DESAIN

A. Pengertian Mood Board dalam Desain Fasfion


Mood Board adalah alat yang digunakan dalam desain fashion
untuk mengumpulkan dan menyajikan inspirasi, konsep, ide, dan
suasana hati (mood) yang ingin diwujudkan dalam suatu koleksi
pakaian atau desain tertentu. Biasanya, Mood Board berbentuk
kumpulan gambar, foto, warna, tekstur, potongan kain, ilustrasi, atau
elemen lainnya yang mencerminkan gaya dan nuansa yang ingin
diungkapkan dalam desain fashion.
Pentingnya Mood Board dalam desain fashion adalah untuk
membantu merumuskan visi dan identitas koleksi atau produk yang
akan dibuat. Dengan menggunakan mood board, desainer dapat
menyampaikan ide-ide kreatif mereka kepada tim desain, perancang
busana, atau produsen, sehingga memudahkan komunikasi dan
pemahaman bersama mengenai arah dan nuansa yang ingin
diwujudkan.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 63
Mood Board membantu desainer untuk menggambarkan
berbagai elemen yang akan digunakan dalam koleksi, seperti tema
warna, motif, siluet, gaya, dan referensi budaya atau sejarah. Selain itu,
Mood Board juga dapat membantu mengidentifikasi tren terkini dan
memastikan bahwa desain yang dihasilkan sesuai dengan tujuan pasar
yang dituju.
Fungsi Mood Board dalam desain fashion adalah:
1. Sumber Inspirasi
Mood Board membantu desainer mencari inspirasi dari berbagai
sumber seperti gambar, fotografi, seni, alam, budaya, atau tren
terkini. Ini membantu mereka membangun pemahaman yang lebih
baik tentang gaya dan konsep yang ingin mereka ciptakan.
2. Media visualisasi
Mood Board membantu desainer untuk menggambarkan ide-ide
mereka secara visual. Dengan mengumpulkan gambar dan elemen-
elemen desain, Mood Board membantu menciptakan representasi
visual dari konsep yang ada dalam pikiran desainer.
3. Pengambilan keputusan
Mood Board memungkinkan desainer untuk melihat elemen-
elemen yang terkumpul secara bersamaan, sehingga mereka dapat
dengan mudah membandingkan dan memilih kombinasi yang
tepat. Ini membantu dalam mengambil keputusan tentang warna,
pola, tekstur, dan desain yang akan digunakan dalam koleksi
fashion.
4. Alat Komunikasi
Mood Board juga berfungsi sebagai alat komunikasi antara desainer
dan pihak lain, seperti klien, tim produksi, atau manufaktur. Mood

64 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Board membantu dalam menyampaikan visi desainer dengan lebih
jelas dan memastikan bahwa semua pihak terlibat memiliki
pemahaman yang sama tentang konsep dan gaya yang akan
diwujudkan.

B. Teknik-teknik Membuat Mood Boad yang Efektif


Cara pembuatan Mood Board bervariasi tergantung pada
preferensi masing-masing desainer, tetapi biasanya dilakukan dengan
cara:
1. Mengumpulkan inspirasi
Cari gambar, foto, dan sumber inspirasi lainnya yang relevan
dengan konsep desain Anda. Bisa dari majalah, internet, buku,
fotografi pribadi, atau tempat lain yang sesuai dengan visi Anda.
2. Pilih tema dan fokus
Tentukan tema dan nuansa yang ingin Anda sampaikan melalui
koleksi fashion Anda. Misalnya, apakah ingin mengekspresikan
kesan vintage, futuristik, etnis, atau mungkin natural?
3. Susun dan komposisi
Letakkan gambar dan elemen lainnya pada Mood Board secara
estetis dan berarti. Kombinasikan warna, tekstur, dan elemen
visual lainnya sehingga memberikan gambaran keseluruhan
tentang koleksi Anda.
4. Sarana penyampaian pesan
Pastikan Mood Board yang dibuat jelas dalam menyampaikan
pesan dan visi desainnya. Mood Board harus membantu orang lain
memahami gagasan utama di balik koleksi Desainer.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 65
Sumber : https://youtu.be/Ls6W19EKcgY

C. Cara Memanfaatkan Mood Board sebagai Alat Eksplorasi Desain


Fashion
Mood Board adalah alat yang sangat berguna dalam eksplorasi
desain fashion. Ini memungkinkan Desainer untuk mengumpulkan
inspirasi, mengembangkan konsep, dan mengeksplorasi berbagai
elemen desain dalam satu gambaran visual. Berikut adalah beberapa
cara memanfaatkan Mood Board dalam eksplorasi desain fashion:
1. Kumpulkan Inspirasi
Gunakan Mood Board untuk mengumpulkan gambar-gambar,
potongan kain, warna, tekstur, dan bentuk yang menginspirasi
Anda. Anda dapat mencari inspirasi dari majalah fashion, situs web,
media sosial, pameran seni, alam, atau bahkan dari budaya dan
sejarah.
2. Identifikasi Gaya
Mood Board dapat membantu Desainer mengidentifikasi gaya atau
tema tertentu yang ingin dijelajahi dalam desainnya. Misalnya,
Desainer mungkin tertarik dengan gaya vintage, minimalis,
bohemian, atau futuristik. Dengan mengumpulkan gambar yang
mencerminkan gaya yang diinginkan, Desainer dapat
memvisualisasikan konsep tersebut dengan lebih baik.

66 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Eksplorasi Warna dan Tekstur
Mood Board adalah tempat yang bagus untuk mencoba kombinasi
warna dan tekstur yang berbeda. Desainer dapat menambahkan
sampel kain, gambar warna, atau bahkan menggambar sketsa untuk
menjelajahi berbagai kemungkinan. Dengan melihatnya secara
keseluruhan, Desainer dapat menentukan palet warna dan tekstur
yang paling sesuai dengan visi desainnya.
4. Pengembangan Konsep
Mood Board membantu Desainer mengembangkan konsep desain
dengan lebih jelas. Desainer juga dapat menggabungkan elemen-
elemen seperti gaya, warna, tekstur, bentuk, dan detail untuk
membuat suatu narasi visual yang koheren. Ini membantu Desainer
memvisualisasikan dan merumuskan ide-idenya secara lebih baik
sebelum memulai proses desain yang sebenarnya.
5. Komunikasi Ide
Mood Board juga merupakan alat komunikasi yang efektif. Dalam
kolaborasi dengan tim atau klien, Desainer dapat menggunakan
Mood Board sebagai referensi visual untuk menjelaskan ide-ide dan
Visinya. Ini membantu semua pihak terlibat memahami konsep dan
tujuan desain dengan lebih baik.
6. Fokus pada Detail
Pada saat Mood Board, Desainer dapat memasukkan detail-detail
spesifik yang ingin dieksplorasi dalam desainnya. Misalnya, jika
Seorang Desainer tertarik pada aksen payet atau bordir tangan,
Desainer dapat mencari gambar-gambar yang menampilkan detail-
detail tersebut. Ini membantu untuk fokus pada elemen-elemen
khusus yang ingin ditambahkan dalam rancangan koleksi fashion.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 67
Foto, Contoh Mood Boad untuk Desain Fashion
https://id.pinterest.com/meilisanur19/moodboard-busana/

68 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
D. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Membuat Mood Board Sebagai Alat Visualisasi
Desain
Kelas/ Fase : X/E
Semester :2
Waktu : 2 Jam pelajaran

Membuat Mood Board sebagai Alat Visualisasi Desain

Instruksi:
1. Pilih tema atau konsep desain yang ingin Anda jelajahi. Ini bisa
berupa gaya, warna, suasana, atau bahkan produk spesifik yang
ingin Anda desain.
2. Kumpulkan bahan referensi yang relevan dengan tema atau konsep
desain Anda. Bahan referensi ini dapat berupa gambar, foto,
potongan dari majalah, sampel warna, kain, atau benda-benda
sehari-hari yang Anda temukan menarik dan sesuai dengan konsep
desain Anda.
3. Siapkan papan kertas atau komputer untuk membuat Mood Board
Anda.
4. Atur bahan referensi Anda dengan cara yang teratur dan kreatif
pada Mood Board Anda. Gunakan kertas, spidol, perekat, atau
perangkat lunak desain grafis untuk mengatur elemen-elemen ini.
Anda dapat mengelompokkan mereka berdasarkan warna, tekstur,
bentuk, atau elemen desain lainnya yang sesuai dengan tema atau
konsep Anda.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 69
5. Pertimbangkan elemen desain yang ingin Anda sertakan dalam
desain Anda, seperti pola, tipografi, ilustrasi, atau bentuk geometris,
dan sertakan elemen-elemen ini dalam Mood Board Anda.
6. Jelaskan secara singkat setiap elemen yang Anda tambahkan ke
mood board. Mengapa Anda memilihnya dan bagaimana itu akan
menggambarkan konsep atau tema desain Anda.
7. Gunakan Mood Board Anda sebagai referensi visual saat Anda mulai
merancang desain Anda. Ini akan membantu Anda
mempertahankan fokus dan konsistensi dalam proses desain.

Catatan:
1. Pastikan Anda mengumpulkan bahan referensi yang beragam untuk
mendapatkan inspirasi yang lebih luas.
2. Jelajahi berbagai sumber seperti internet, majalah, buku, atau
bahkan mengambil foto sendiri untuk mendapatkan variasi
referensi.
3. Jadilah kreatif dan berani dalam mengatur dan menggabungkan
elemen-elemen dalam Mood Board Anda.
4. Perbarui Mood Board Anda jika Anda menemukan bahan referensi
baru yang relevan atau jika Anda ingin memperluas atau mengubah
konsep desain Anda.

Contoh penjelasan elemen mood board:


1. Gambar bunga: Saya memilih gambar bunga ini karena mereka
memiliki warna-warna cerah dan menyenangkan yang akan
membawa keceriaan ke desain saya. Saya juga tertarik pada bentuk-

70 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
bentuk organik mereka yang akan memberikan sentuhan alami pada
desain.
2. Potongan tekstil dengan pola geometris: Saya menyertakan
potongan ini untuk menunjukkan ketertarikan saya pada pola
geometris. Pola ini akan memberikan kesan modern dan terstruktur
pada desain saya.
3. Sampel warna dari palet warna: Saya memilih sampel warna ini
karena mereka sesuai dengan tema warna yang ingin saya gunakan
dalam desain saya. Warna-warna ini akan menciptakan suasana
tenang dan damai.
Semoga berhasil dalam membuat Mood Board Anda!

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 71
E. Asesmen Formatif ( Soal Pilihan Ganda)
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Membuat Mood Board Sebagai Alat Visualisasi
Desain
Kelas/ Fase : X/E
Semester :2
Waktu : 1 Jam pelajaran

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!


1. Apa tujuan dari membuat Mood Board dalam visualisasi desain?
a. Menyimpan catatan desain.
b. Menilai kualitas desain.
c. Memprediksi tren desain masa depan.
d. Mengumpulkan dan menyusun inspirasi visual.
2. Mood Board biasanya berisi apa?
a. Tulisan deskriptif tentang desain.
b. Inspirasi visual seperti gambar, foto, dan sampel warna.
c. Daftar bahan yang akan digunakan dalam desain.
d. Link ke situs web sumber referensi desain.
3. Apa manfaat dari Mood Board dalam proses desain?
a. Memiliki desain yang sama persis dengan contoh yang ada.
b. Mempercepat waktu produksi desain.
c. Membantu mengembangkan visi dan estetika desain.
d. Mengurangi kreativitas dalam proses desain.
4. Bagaimana cara menentukan tema Mood Board yang sesuai dengan
proyek desain?
a. Memilih tema yang populer saat ini.
b. Menyesuaikan tema dengan preferensi pribadi desainer.

72 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
c. Mengidentifikasi tujuan dan audiens proyek desain.
d. Meniru tema dari proyek desain sebelumnya.
5. Mengapa penting untuk menyertakan variasi unsur dalam mood
board?
a. Agar Mood Board terlihat lebih menarik secara visual.
b. Menghindari kesalahan dalam desain.
c. Memenuhi persyaratan klien.
d. Membantu menyampaikan ide dan nuansa yang diinginkan.
6. Apa yang dimaksud dengan "konsistensi" dalam pembuatan mood
board?
a. Memilih gambar-gambar yang serupa dalam mood board.
b. Mencampur berbagai gaya desain dalam satu mood board.
c. Mengganti tema Mood Board saat inspirasi berubah.
d. Menggunakan hanya satu warna dominan dalam mood board.
7. Mengapa penting untuk mempertimbangkan konteks proyek dalam
mood board?
a. Agar Mood Board terlihat lebih menarik secara visual.
b. Meningkatkan efisiensi dalam penyusunan mood board.
c. Memastikan Mood Board sesuai dengan perkembangan tren
terkini.
d. Memahami bagaimana Mood Board akan digunakan dalam
proyek desain.
8. Apa perbedaan antara Mood Board untuk proyek desain interior
dengan Mood Board untuk proyek desain grafis?
a. Mood Board untuk desain interior lebih abstrak daripada desain
grafis.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 73
b. Mood Board untuk desain grafis hanya berisi warna dan
tipografi.
c. Mood Board untuk desain interior berfokus pada fungsi,
sedangkan desain grafis berfokus pada estetika.
d. Tidak ada perbedaan, Mood Board dapat digunakan secara
universal untuk semua jenis desain.
9. Bagaimana cara mempresentasikan Mood Board dengan efektif?
a. Menjelaskan setiap gambar dan elemen dalam Mood Board
secara rinci.
b. Menggunakan hanya satu jenis media visual dalam mood board.
c. Menyampaikan Mood Board tanpa memberikan penjelasan.
d. Menghindari penggunaan warna-warna yang kuat dalam mood
board.
10. Kapan waktu yang tepat untuk membuat Mood Board dalam
proses desain?
a. Setelah desain selesai dan siap untuk produksi.
b. Sebelum memahami kebutuhan klien.
c. Ketika desain sudah mencapai tahap akhir.
d. Pada awal tahap perencanaan dan eksplorasi ide.

Kunci Jawaban:
1. Jawaban: d) Mengumpulkan dan menyusun inspirasi visual.
2. Jawaban: b) Inspirasi visual seperti gambar, foto, dan sampel
warna.
3. Jawaban: c) Membantu mengembangkan visi dan estetika desain.
4. Jawaban: c) Mengidentifikasi tujuan dan audiens proyek desain.

74 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
5. Jawaban: d) Membantu menyampaikan ide dan nuansa yang
diinginkan.
6. Jawaban: a) Memilih gambar-gambar yang serupa dalam mood
board.
7. Jawaban: d) Memahami bagaimana Mood Board akan digunakan
dalam proyek desain.
8. Jawaban: c) Mood Board untuk desain interior berfokus pada
fungsi, sedangkan desain
9. Jawaban: a) Menjelaskan setiap gambar dan elemen dalam Mood
Board secara rinci.
10. Jawaban: d) Pada awal tahap perencanaan dan eksplorasi ide.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 75
BAB V
CARA MENCARI BENTUK
DALAM PROSES DESAIN FASHION

Foto : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/

A. Memahami pentingnya bentuk dalam desain Fashion


Pentingnya bentuk dalam desain fashion tidak bisa diabaikan.
Bentuk adalah salah satu elemen desain yang paling mendasar dan
berpengaruh dalam menciptakan busana yang menarik dan estetis.
Bentuk tidak hanya mengacu pada siluet pakaian, tetapi juga pada tata
letak elemen-elemen desain seperti garis, pola, tekstur, dan proporsi.
Berdasarkan jenisnya, bentuk terdiri atas :
1. Bentuk naturalis atau bentuk organik
Bentuk naturalis adalah bentuk yang berasal dari bentuk-
bentuk alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan bentukbentuk
alam lainnya.
2. Bentuk geometris
Bentuk geometris adalah bentuk yang teratur dan relatif
dapat diukur dengan alat pengukur, contohnya bentuk segi empat,
segi tiga, bujur sangkar, kerucut, lingkaran, dan lain sebagainya.

76 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Bentuk Dekoratif
Bentuk dekoratif adalah bentuk yang sudah diubah dari
bentuk asli melalui proses stilasi atau stilir yang masih ada ciri khas
bentuk aslinya. Bentuk-bentuk ini dapat berupa ragam hias pada
sulaman atau hiasan lainnya yang mana bentuknya sudah tidak
seperti bentuk sebenarnya. Bentuk ini lebih banyak dipakai dalam
menghias bidang atau benda tertentu.
4. Bentuk Abstrak
Bentuk abstrak merupakan bentuk yang tidak terikat pada bentuk
apa pun, tetapi tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip desain.
Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/

B. Penerapan unsur bentuk dalam desain:


Unsur bentuk diterapkan pada pada busana seperti :
1. Bentuk Siluet

Silue H Siluet S

Siluet I Siluet A
Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 77
2. Bentuk garis leher

Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/

3. Garis Hias pada Busana

Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/

4. Bentuk Kerah

Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/

78 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
5. Bentuk Lengan

Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/

Berikut adalah beberapa alasan mengapa bentuk sangat


penting dalam desain fashion:
1. Ekspresi dan Identitas
Bentuk pakaian dapat mengungkapkan berbagai ekspresi
dan identitas, baik itu gaya pribadi, kepribadian, budaya, atau
konsep kreatif yang ingin disampaikan oleh perancang busana.
Bentuk dapat membantu menciptakan karakteristik unik dan
mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikan melalui desain
tersebut.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 79
2. Pembingkaian Tubuh
Bentuk pakaian dapat membantu membingkai dan
memperindah bentuk tubuh seseorang. Perancang busana
menggunakan bentuk untuk menciptakan ilusi visual yang
mengubah proporsi tubuh, menggarisbawahi bagian-bagian
tertentu, atau menyoroti aset tertentu. Bentuk yang tepat dapat
meningkatkan penampilan dan memberikan kepercayaan diri
kepada pemakainya.
3. Keterampilan Konstruksi
Bentuk memainkan peran penting dalam keterampilan konstruksi
pakaian. Pemahaman yang baik tentang bentuk dan cara kerjanya
dalam konteks pakaian memungkinkan perancang busana untuk
membuat pola yang tepat, memilih bahan yang sesuai, dan
menghasilkan potongan yang pas dan nyaman di tubuh. Bentuk
juga mempengaruhi bagaimana pakaian jatuh dan bergerak saat
dikenakan.
4. Trend dan Inovasi
Bentuk sering berubah sesuai dengan tren fashion dan
inovasi desain terbaru. Perancang busana terus mencari cara baru
untuk memperbarui dan merevolusi bentuk pakaian, menciptakan
siluet yang baru dan menarik. Bentuk yang inovatif dapat menjadi
sumber inspirasi dan memberikan tampilan yang segar dalam
industri fashion.
5. Daya Tarik Visual
Bentuk yang menarik secara visual dapat membuat pakaian
lebih menonjol dan menarik perhatian. Bentuk yang tepat, baik itu
yang sederhana atau rumit, dapat memberikan kesan artistik dan

80 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
estetika yang menarik. Pemilihan bentuk yang tepat dapat
meningkatkan kesan visual dan membuat pakaian terlihat lebih
menarik bagi pemirsa.
Pentingnya bentuk dalam desain fashion mencerminkan
pengaruhnya yang mendalam terhadap estetika, fungsi, dan ekspresi
dalam industri mode. Dalam proses perancangan, pemahaman yang
baik tentang bentuk dan kemampuan untuk memanipulasinya adalah
keterampilan yang sangat berharga bagi perancang busana.

C. Metode pencarian bentuk dalam desain Fashion yang inovatif


Dalam desain fashion, ada beberapa metode pencarian bentuk
yang inovatif yang dapat digunakan untuk menghasilkan desain yang
unik dan menarik. Berikut adalah beberapa metode yang dapat Anda
coba:
1. Penelitian Inspirasi
Lakukan riset tentang berbagai aspek seperti seni, alam,
budaya, arsitektur, sejarah mode, dan tren terkini. Identifikasi
elemen unik yang menarik, cobalah untuk menggabungkannya
dalam desain.
2. Eksplorasi Tekstur dan Material
Eksplorasi bahan-bahan baru, tekstur, dan campuran
material yang tidak konvensional dapat menghasilkan bentuk dan
siluet yang menarik dan inovatif.
3. Penggunaan Teknologi
Manfaatkan teknologi dalam proses desain, seperti
perangkat lunak 3D modeling dan percetakan 3D untuk membuat
bentuk-bentuk yang sulit dicapai dengan cara konvensional.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 81
4. Teknik Draping
Menggunakan teknik draping pada maneken untuk
mengeksplorasi bentuk-bentuk baru dan tidak terduga yang bisa
menjadi landasan desain.

Foto : https://elearning.undiksha.ac.id/course/info.php?id=8803

5. Kolaborasi dengan Ahli Lain


Berkolaborasi dengan seniman, arsitek, atau ahli dalam
bidang lain dapat membawa perspektif baru yang bisa
menginspirasi desain Anda.
6. Upcycling dan Recycling
Berfokus pada keberlanjutan dengan menciptakan desain
dari barang-barang bekas atau bahan yang diolah ulang dapat
menuntun ke bentuk-bentuk baru dan kreatif.
7. Penggabungan Gaya
Menggabungkan elemen dari berbagai gaya dan budaya
dalam desain Anda dapat menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak
biasa dan menarik.

82 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
8. Eksplorasi Geometri
Bermain-main dengan bentuk geometris dan pola dapat
menghasilkan desain yang futuristik dan avant-garde.
9. Mengutip Sejarah
Terkadang, mempelajari desain dari masa lalu dapat
memberikan inspirasi bagi bentuk-bentuk baru yang diperbarui
dan inovatif.
10. Melebihi Batas
Cobalah untuk berpikir di luar batas konvensional dan jangan
takut untuk mencoba hal-hal yang tidak biasa atau tidak umum
dalam desain.

D. Berbagai teknik menghasilkan bentuk dalam desain Fashion unik


dan menarik
Desain fashion yang unik dan menarik memerlukan kreativitas
serta pemahaman tentang berbagai teknik dan pendekatan dalam
pembuatan bentuk. Berikut ini adalah beberapa teknik yang dapat
digunakan untuk menciptakan desain fashion yang menarik:
1. Draping (Memahat)
Teknik memahat atau draping adalah proses membentuk
kain langsung di atas manekin atau model tubuh manusia. Dengan
metode ini, desainer dapat secara intuitif menciptakan bentuk-
bentuk yang menarik dan menghadirkan detail-detail unik dalam
desain.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 83
https://www.jaydearvey.top/products.aspx?cname=draping+for+fashion+design&cid=34

2. Pattern Making (Pembuatan Pola)


Pembuatan pola merupakan dasar dalam proses pembuatan
pakaian. Melalui teknik ini, desainer menciptakan pola-pola kertas
yang menjadi panduan untuk memotong dan menyusun kain
menjadi bentuk pakaian yang diinginkan.

https://www.icf.edu.in/blog/pattern-making-course/

84 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Layering (Tumpuk-tumpuk)
Layering atau tumpuk-tumpuk adalah teknik
menggabungkan berbagai lapisan pakaian atau kain dengan cara
yang artistik dan harmonis. Penggunaan tekstur, warna, dan
potongan yang berbeda dapat menghasilkan tampilan yang unik
dan menarik.

Foto : https://www.popmama.com/life/fashion-and-beauty/nisrina-salma/cara-
padupadan-layering-outfit-yang-stylish

4. Embroidery (Bordir)
Bordir adalah seni menghias kain dengan benang atau
tambahan bahan lainnya. Teknik ini memungkinkan desainer untuk
menciptakan pola-pola dan detail yang rumit, menambahkan
dimensi dan daya tarik visual pada desain.

Foto: https://www.blibli.com/p/maxi-dress-wanita-bordir-bunga-gamis-rok-lebar-baju-
dres-muslim-modern/ps--VIG-70027-01251

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 85
5. Appliqué (Pengaplikasian)
Pengaplikasian melibatkan menempelkan potongan kain
atau bahan dekoratif lainnya pada permukaan pakaian. Dengan
teknik ini, desainer dapat menciptakan bentuk-bentuk yang unik
dan menarik pada pakaian.

Foto: https://slideplayer.info/slide/2000471/#google_vignette

6. Pleating (Lipit)
Teknik lipit atau pleating melibatkan proses membentuk lipatan-
lipatan kain secara teratur. Lipitan ini memberikan dimensi dan
gerakan pada desain pakaian.

Foto: https://www.tokopedia.com/find/rok-lipit-motif?page=13

86 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
7. Ruching (Mengerut)
Mengerut atau ruching adalah teknik mengumpulkan kain
secara rapi sehingga membentuk lipatan-lipatan yang teratur. Ini
bisa menjadi elemen menarik dalam desain pakaian.

Foto Koleksi Pribadi

8. Laser Cutting (Pemotongan Laser)


Pemotongan laser adalah teknik modern yang menggunakan
sinar laser untuk memotong kain dengan presisi. Ini
memungkinkan desainer untuk menciptakan pola dan detail yang
kompleks dengan akurasi tinggi.
9. Digital Printing (Pencetakan Digital)
Pencetakan digital memungkinkan desainer untuk mencetak
pola, gambar, atau grafis yang rumit secara langsung pada kain.
Teknik ini memberikan kebebasan ekspresi dalam menciptakan
desain yang unik dan menarik.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 87
Foto : https://www.kezkaprinting.com/jasa-print-kain-katun/

10. 3D Desain
Dengan bantuan Software 3D Desain seperti Clo3D dan
Marlveleouse, menjadikan industri fashion semakin populer.
Teknik ini memungkinkan desainer untuk untuk membuat Desain
Fashion sekaligus membuat pola dan membuat prototipe busana
yang akan di buat.

Foto Koleksi Pribadi

88 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Kombinasi dari beberapa teknik di atas atau penggunaan teknik
secara kreatif akan membantu menciptakan desain fashion yang unik
dan menarik. Selain itu, pengetahuan tentang tren fashion terkini serta
pemahaman yang baik tentang target pasar juga penting untuk
menciptakan desain yang relevan dan diminati.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 89
E. Lembar Kerja siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Cara Mencari Bentuk Dalam Proses Desain
Fashion
Kelas/ Fase : X/E
Semester :1
Waktu : 4 Jam pelajaran

"Eksplorasi Bentuk Dalam Proses Desain Fashion"

Pendahuluan:
Dalam dunia fashion, proses desain memainkan peran yang
sangat penting. Salah satu aspek penting dari proses desain adalah
eksplorasi bentuk. Eksplorasi bentuk melibatkan pengeksplorasian
berbagai bentuk dan siluet untuk menciptakan pakaian dan aksesori
yang unik dan menarik. Lembar kerja ini akan membantu siswa dalam
memahami dan mengaplikasikan eksplorasi bentuk dalam proses
desain fashion.
1. Definisi Bentuk dalam Desain Fashion:
a. Penjelasan singkat tentang apa itu "bentuk" dalam konteks
desain fashion.
b. Contoh-contoh berbagai bentuk yang sering digunakan dalam
fashion.
2. Eksplorasi Bentuk dalam Mood Board:
a. Membuat Mood Board yang berisi inspirasi bentuk dari
berbagai sumber seperti foto, gambar, dan potongan pakaian.
b. Mengidentifikasi elemen-elemen kunci yang mempengaruhi
bentuk dalam mood board.

90 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Eksperimen Siluet:
a. Latihan menggambar atau mencetak beberapa gambar sketsa
siluet pakaian berbeda.
b. Memberikan penjelasan singkat tentang setiap siluet dan
bagaimana mereka dapat mempengaruhi desain pakaian
secara keseluruhan.
4. Transformasi Bentuk:
a. Memilih salah satu sketsa siluet dari bagian sebelumnya.
b. Menggunakan kertas transparan atau pola, melakukan
transformasi pada bentuk tersebut untuk menciptakan siluet
yang berbeda.
5. Eksplorasi Bentuk dalam Warna dan Tekstur:
a. Menciptakan sketsa atau potongan kain dari beberapa siluet
yang telah diubah.
b. Eksplorasi kombinasi warna dan tekstur pada setiap siluet
untuk melihat bagaimana bentuk dapat dipengaruhi oleh
elemen-elemen ini.
6. Proses Desain Fashion:
a. Menggambarkan bagaimana eksplorasi bentuk dapat
dimasukkan ke dalam proses desain fashion secara
keseluruhan.
b. Memberikan contoh nyata tentang bagaimana eksplorasi
bentuk telah digunakan dalam koleksi desainer terkenal.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 91
Kesimpulan:
Ringkasan singkat tentang pentingnya eksplorasi bentuk dalam proses
desain fashion dan bagaimana pengetahuan ini dapat meningkatkan
kreativitas dan keunikan dalam karya desain siswa.
Catatan Tambahan:
Siswa dapat diminta untuk menambahkan sketsa, gambar, atau foto
sebagai ilustrasi dalam lembar kerja mereka untuk memperjelas poin-
poin yang dijelaskan dalam setiap bagian. Mereka juga dapat mencari
inspirasi dari desainer terkenal dan trend terbaru dalam industri fashion
untuk memperkaya eksplorasi bentuk mereka.

92 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
F. Asesmen Formatif
SOAL PILIHAN GANDA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Cara Mencari Bentuk Dalam Proses Desain Fashion
Kelas/ Fase : X/E
Semester : 1
Waktu : 4 Jam pelajaran

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!


1. Apa yang dimaksud dengan "eksplorasi bentuk" dalam desain
fashion?
a. Proses mencari inspirasi dari alam dan lingkungan sekitar.
b. Tahap mengumpulkan data tentang tren fashion terkini.
c. Menciptakan bentuk-bentuk unik untuk mendefinisikan konsep
desain.
d. Proses produksi dan pembuatan busana.
2. Pada tahap eksplorasi bentuk, desainer fashion biasanya melakukan
apa?
a. Merancang pola dan jahitan untuk busana.
b. Mencari inspirasi dari desainer terkenal.
c. Membuat Mood Board dan mencari referensi visual.
d. Menghitung biaya produksi dan pengelolaan anggaran.
3. Apa yang dimaksud dengan "proses desain fashion"?
a. Membuat baju dari bahan yang sudah ada.
b. Tahap di mana busana diproduksi dalam jumlah besar.
c. Langkah-langkah kreatif untuk mengembangkan konsep menjadi
busana.
d. Proses pemasaran dan penjualan busana.
4. Tahap apa yang biasanya terjadi setelah eksplorasi bentuk dalam
proses desain fashion?
a. Proses produksi dan pembuatan pola.
b. Membuat Mood Board dan referensi visual.
c. Menentukan harga jual busana.
d. Melakukan presentasi koleksi kepada tim kreatif.
5. Mengapa eksplorasi bentuk penting dalam desain fashion?
a. Untuk menentukan harga jual busana.
b. Untuk mencari inspirasi dari desainer terkenal.
c. Untuk menciptakan bentuk-bentuk unik dan inovatif.
d. Agar proses produksi berjalan lancar.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 93
6. Apa peran Mood Board dalam proses eksplorasi bentuk?
a. Menentukan anggaran dan biaya produksi.
b. Menggambarkan proses pembuatan busana.
c. Menampilkan gambar dan elemen desain sebagai referensi
visual.
d. Mengevaluasi kualitas busana yang telah selesai.
7. Apa manfaat dari eksplorasi bentuk yang baik dalam desain fashion?
a. Mempercepat proses produksi busana.
b. Mengurangi biaya produksi.
c. Menghasilkan busana dengan bentuk dan tampilan yang
menarik.
d. Meningkatkan efisiensi distribusi busana.

Jawaban:
1. c) Menciptakan bentuk-bentuk unik untuk mendefinisikan konsep
desain.
2. c) Membuat Mood Board dan mencari referensi visual.
3. c) Langkah-langkah kreatif untuk mengembangkan konsep menjadi
busana.
4. b) Membuat Mood Board dan referensi visual.
5. c) Untuk menciptakan bentuk-bentuk unik dan inovatif.
6. c) Menampilkan gambar dan elemen desain sebagai referensi visual.
7. c) Menghasilkan busana dengan bentuk dan tampilan yang menarik.

94 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
BAB VI
MENGEMBANGKAN DESAIN BERDASARKAN
STYLE DAN LOOK

A. Mengaplikasikan Style dan Look dalam desain busana


Dalam desain busana, Style dan Look merujuk pada elemen-
elemen kreatif dan estetika yang diterapkan untuk menciptakan
sebuah pakaian yang unik dan menarik. Style mengacu pada elemen
desain yang khas atau gaya khusus yang diidentifikasi dalam pakaian,
sedangkan look menggambarkan hasil akhir dari kombinasi Style yang
berbeda. Berikut adalah beberapa langkah untuk mengaplikasikan
Style dan Look dalam desain busana:
1. Penentuan Gaya dan Konsep
Pertama, tentukan gaya dan konsep dasar busana yang ingin Anda
ciptakan. Ini bisa berkaitan dengan tema tertentu, inspirasi
budaya, aliran seni, atau ide kreatif lainnya. Gaya bisa mencakup
hal-hal seperti gaya vintage, minimalis, etnik, futuristik, atau
campuran gaya.
2. Pemilihan Bahan
Pilih bahan yang tepat untuk mewujudkan gaya yang Anda
inginkan. Bahan seperti sutra, katun, denim, sutra, wol, dan lainnya
dapat memberikan tampilan yang berbeda-beda dan akan
mempengaruhi kesan keseluruhan dari busana.
3. Warna dan Pola
Pilih palet warna yang sesuai dengan konsep gaya Anda. Warna
dan pola dapat sangat mempengaruhi penampilan busana. Pilih

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 95
warna yang saling melengkapi atau menciptakan kontras yang
menarik. Pola juga bisa digunakan untuk menambahkan dimensi
dan visual menarik pada busana.
4. Desain Siluet
Bentuk dan potongan busana, juga dikenal sebagai siluet, berperan
penting dalam menciptakan gaya dan look yang unik. Anda bisa
memilih siluet yang sesuai dengan bentuk tubuh dan memberikan
penekanan pada bagian-bagian tertentu, atau mungkin
menciptakan potongan yang eksentrik untuk menonjolkan gaya
yang berbeda. Misalnya Siluet H-Line, A-Line, S-Line atau I-Line
5. Aksesoris dan Detail
Aksesoris dan detail seperti kancing, renda, tali, dan hiasan lainnya
bisa menjadi sentuhan akhir yang menambah daya tarik busana
Anda. Mereka dapat digunakan untuk memberikan sentuhan
personal dan menunjukkan kepribadian desain yang kuat.
6. Kombinasi dan Layering
Bermain dengan kombinasi dan layering dapat menciptakan
tampilan yang lebih kompleks dan menarik. Cobalah untuk
menggabungkan berbagai item busana dalam cara yang unik dan
harmonis untuk mencapai look yang inginkan.
7. Konsistensi dan Kekuatan Brand
Jika Seorang Desainer busana yang memiliki merek sendiri, harus
selalu mempertahankan Style dan Look nya secara konsisten
dengan identitas mereknya. Ini akan membantu membangun
pengenalan merek dan menghadirkan ciri khas yang mudah
dikenali.

96 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
8. Perhatikan Kenyamanan
Terakhir, perhatikan aspek kenyamanan pemakaian produk.
Busana yang tidak nyaman akan membuat penggunanya kurang
puas, tanpa peduli sebagus apapun desainnya.

Ingatlah bahwa Style dan Look dalam desain busana adalah


proses kreatif yang memerlukan eksperimen dan pengembangan ide
yang berkesinambungan. Selalu berani mencoba hal baru dan
menjadikan kreativitas sebagai panduan utama dalam menciptakan
desain yang unik dan menarik.

B. Mengembangkan konsep desain yang konsisten dengan style yang


diinginkan
Proses mengembangkan konsep desain fashion yang konsisten
dengan style yang diinginkan, ada beberapa langkah yang bisa diikuti.
Berikut adalah panduan langkah demi langkah:
1. Tentukan Style yang Diinginkan
Pahami dan kuasai Style atau gaya fashion yang ingin
dikembangkan. Cari inspirasi dari berbagai sumber seperti media
sosial, majalah fashion, atau desainer terkenal. Buatlah catatan
atau papan inspirasi (mood board) untuk mengumpulkan gambar
dan ide-ide yang menggambarkan style tersebut.
2. Kenali Target Market
Identifikasi siapa target pasar atau konsumen yang akan
menjadi sasaran dari desain fashion. Memahami karakteristik dan
preferensi target market akan membantu Desainer menyusun
konsep yang lebih tepat sasaran.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 97
3. Perhatikan Konsistensi
Pastikan setiap elemen desain yang dibuat memiliki
konsistensi dengan Style yang diinginkan. Hal ini mencakup
pemilihan warna, pola, siluet, dan material. Elemen-elemen ini
harus bekerja bersama-sama untuk menciptakan kesan yang
konsisten dengan konsep desain.
4. Buatlah Sketsa
Mulailah dengan membuat sketsa desain fashion yang
mencerminkan konsep yang telah ditetapkan. Gunakan sketsa ini
sebagai panduan untuk mulai mengembangkan desain lebih
lanjut.
5. Perhatikan Detail dan aksesoris
Detail adalah kunci untuk menciptakan desain fashion yang unik
dan menarik. Pertimbangkan rincian seperti hiasan, potongan-
potongan khusus, aksesoris, dan penggunaan teknik tertentu
dalam pembuatan pakaian.
6. Eksplorasi Material
Pemilihan material juga berperan penting dalam
menentukan kesan dan kualitas dari desain fashion. Pilih material
yang sesuai dengan style yang diinginkan dan juga cocok untuk
target market.
7. Jangan Takut Bereksperimen
Ketika mengembangkan konsep desain, jangan takut untuk
bereksperimen. Cobalah kombinasi warna yang tidak biasa, siluet
yang tidak konvensional, atau aksesoris yang menarik. Eksperimen
ini dapat membantu menemukan elemen-elemen unik yang
membuat desain berbeda dari yang lain.

98 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
8. Dapatkan Masukan
Selalu berguna untuk mendapatkan masukan dari orang lain,
baik itu dari teman, keluarga, atau bahkan calon konsumen.
Mereka mungkin memberikan pandangan yang berharga dan
membantu menyempurnakan desain.
9. Prototyping
Setelah mengembangkan konsep desain, buatlah prototipe atau
sampel dari pakaian yang telah dirancang. Ini akan membantu
melihat bagaimana desain tersebut terwujud dalam bentuk nyata.
10. Evaluasi dan Perbaikan
Tinjau kembali hasil desain, dan lakukan evaluasi. Jika
diperlukan, lakukan perbaikan untuk meningkatkan desain dan
membuatnya lebih konsisten dengan style yang diinginkan.
Ingatlah bahwa mengembangkan konsep desain fashion yang
konsisten memerlukan waktu, ketekunan, dan kreativitas. Tetaplah
berlatih dan terus mengasah kemampuan desain, untuk mencapai
hasil yang diinginkan

C. Menggabungkan elemen desain dengan Style yang berbeda


Menggabungkan elemen desain dengan gaya yang berbeda bisa
menjadi tugas yang menarik dan menantang. Memadukan berbagai
gaya desain dapat menciptakan hasil akhir yang unik dan kreatif.
Berikut adalah beberapa langkah untuk menggabungkan elemen
desain dengan style yang berbeda:
1. Pahami gaya desain yang ingin digabungkan
Langkah pertama adalah memahami karakteristik dan
elemen utama dari masing-masing gaya desain yang ingin

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 99
digabungkan. Misalnya, menggabungkan gaya minimalis dengan
gaya vintage, pahami elemen penting dari kedua gaya tersebut.
2. Buat Sketsa dan Mood board
Sebelum mulai merancang, buat sketsa kasar tentang
gabungan dari bebrapa elemen gaya desain. Gunakan Mood Board
untuk mengumpulkan inspirasi, gambar, warna, dan bentuk yang
mewakili gaya yang ingin digabungkan.
3. Tetapkan fokus pada keselarasan
Pastikan elemen gaya desain yang digabungkan memiliki
keselarasan dan konsistensi. Meskipun gaya yang digabungkan
berbeda, ada beberapa elemen yang harus saling mendukung dan
cocok satu sama lain.
4. Perhatikan proporsi dan tata letak
Perlu diperhatikan, penting untuk mempertimbangkan proporsi
dan tata letak dalam desain. Beberapa gaya desain mungkin
cenderung memiliki pola dan ukuran yang berbeda. Pastikan
elemen-elemen tersebut tetap seimbang dan harmonis dalam
desain akhir.
5. Eksperimen dengan palet warna
Warna dapat memiliki dampak besar pada suasana dan gaya
desain. Cobalah bermain dengan palet warna dari kedua gaya yang
ingin digabungkan. Gabungkan warna-warna yang saling kontras
atau gunakan warna netral yang dapat mendukung elemen desain
lainnya.
6. Jangan takut untuk mencampur tekstur dan pola
Percaya diri mencampur tekstur dan pola dari gaya yang berbeda
dapat menambahkan dimensi dan keunikan pada hasil desain.

100 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Namun, pastikan untuk tidak berlebihan agar tidak mengaburkan
fokus desain.
7. Pertimbangkan keterbacaan dan fungsionalitas
Terlepas dari kombinasi gaya desain, pastikan desain tetap mudah
dibaca dan fungsional. Terlalu banyak elemen yang berbeda bisa
membuat desain sulit dipahami atau mengganggu pengalaman
pengguna.
8. Pengujian Desain
Sebelum mengaplikasikan desain ke proyek akhir, uji prototipe
atau versi rancangan untuk melihat apakah elemen-elemen yang
berbeda berfungsi dengan baik bersama-sama.
Ingatlah bahwa menggabungkan elemen desain dengan gaya
yang berbeda adalah proses kreatif, jadi berani berimprovisasi dan
jangan takut mencoba hal-hal baru. Selamat mencoba!

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 101
D. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Mengembangkan Desain Berdasarkan Style dan
Look
Kelas/ Fase : X/E
Semester :1
Waktu : 2 Jam pelajaran

Instruksi:
Dalam lembar kerja ini, Anda akan belajar mengembangkan desain
berdasarkan style dan look yang ditentukan. Ikuti langkah-langkah di
bawah ini untuk menyelesaikan tugas ini:

Langkah 1: Pilih Style dan Look


Pilihlah style dan look yang akan menjadi dasar desain Anda. Misalnya,
apakah Anda ingin membuat desain yang bersifat minimalis, retro,
futuristik, atau mungkin desain yang terinspirasi dari alam? Tentukan
juga warna-warna dan elemen-elemen desain yang ingin Anda
gunakan.

Style yang dipilih: ___________________________________


Look yang dipilih: ____________________________________

Langkah 2: Penelitian
Lakukan penelitian untuk memahami dan mengumpulkan inspirasi
terkait style dan look yang Anda pilih. Cari referensi dari buku, majalah,
internet, atau sumber lainnya yang relevan dengan style dan look

102 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
tersebut. Catat ide-ide dan elemen-elemen desain yang menarik untuk
digunakan dalam proyek Anda.

Sumber-sumber penelitian: _______________________________

Langkah 3: Pembuatan Ide


Berdasarkan penelitian Anda, buatlah beberapa sketsa kasar yang
mencerminkan style dan look yang Anda pilih. Gunakan pensil dan
kertas untuk mencatat ide-ide Anda. Jangan khawatir tentang detail
pada tahap ini, yang penting adalah menangkap konsep dan komposisi
dasar dari desain Anda.

Sketsa kasar: _________________________________________

Langkah 4: Desain Awal


Pilih satu atau beberapa sketsa kasar yang menurut Anda paling
menarik, dan mulailah mentransfernya ke media desain yang lebih
formal, seperti software desain grafis atau alat lainnya yang Anda
kuasai. Buat desain awal berdasarkan sketsa kasar Anda, fokuslah pada
penataan elemen-elemen desain, warna, dan typography.

Desain Awal: __________________________________________

Langkah 5: Refining (Penyempurnaa)


Periksa kembali desain awal Anda dan lakukan pemurnian atau
penyempurnaan. Pastikan elemen-elemen desain sesuai dengan style
dan look yang Anda pilih. Evaluasi keseluruhan komposisi,

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 103
keseimbangan, dan keharmonisan desain Anda. Lakukan perubahan
atau penyesuaian jika diperlukan.

Desain yang Dipurnakan: _________________________________

Langkah 6: Presentasi
Presentasikan desain Anda kepada teman sekelas atau guru untuk
mendapatkan masukan dan umpan balik. Jelaskan konsep dan inspirasi
di balik desain Anda, serta bagaimana Anda mengembangkan desain
tersebut berdasarkan style dan look yang dipilih.

Catatan tambahan: _______________________________________

Selamat bekerja dan berkreasi dalam mengembangkan desain


berdasarkan style dan look yang Anda pilih!

104 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
E. Asesmen Formatif.
SOAL PILIHAN GANDA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Mengembangkan Desain Berdasarkan Style dan Look
Kelas/ Fase : X/E
Semester : 1
Waktu : 2 Jam pelajaran

Pilihlah Salahsatu Jawaban yang Paling Benar!


1. Apa yang dimaksud dengan "style" dalam konteks desain?
a. Warna yang digunakan dalam desain
b. Tekstur dan pola dalam desain
c. Tampilan visual dan estetika desain
d. Ukuran dan proporsi dalam desain
Jawaban: c
2. Apa yang dimaksud dengan "look" dalam konteks desain?
a. Penggunaan elemen desain yang berbeda-beda
b. Pengaturan tata letak yang baik dalam desain
c. Efek dan ilustrasi yang digunakan dalam desain
d. Pengaturan warna dan kontras dalam desain
Jawaban: d
3. Mengapa penting untuk mengembangkan desain berdasarkan style
dan look?
a. Untuk membuat desain terlihat lebih menarik secara visual
b. Untuk menciptakan kesatuan dan konsistensi dalam desain
c. Untuk meningkatkan fungsionalitas desain
d. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna desain
Jawaban: b

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 105
4. Bagaimana cara menciptakan style yang konsisten dalam desain?
a. Menggunakan warna yang berbeda dalam setiap elemen desain
b. Menggabungkan berbagai jenis tampilan visual dalam desain
c. Menggunakan font yang berbeda-beda dalam desain
d. Memilih satu gaya visual yang konsisten untuk semua elemen
desain
Jawaban: d
5. Apa manfaat dari mengembangkan desain berdasarkan style dan
look?
a. Meningkatkan daya tarik visual desain
b. Membuat desain terlihat lebih rumit dan kompleks
c. Meningkatkan keterbacaan dan pemahaman desain
d. Memberikan variasi yang tidak terprediksi dalam desain
Jawaban: a
6. Bagaimana cara mencapai konsistensi dalam penggunaan warna
dalam desain?
a. Menggunakan warna yang berbeda-beda tanpa aturan khusus
b. Membatasi jumlah warna yang digunakan dalam desain
c. Menggunakan warna-warna cerah yang mencolok dalam desain
d. Memilih warna secara acak tanpa mempertimbangkan konteks
desain
Jawaban: b
7. Apa peran tata letak dalam menciptakan tampilan desain yang
menarik?
a. Menentukan ukuran dan proporsi elemen-elemen desain
b. Mengatur posisi elemen-elemen desain dalam halaman
c. Membuat desain terlihat lebih rumit dan kompleks

106 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
d. Menentukan warna dan pola yang digunakan dalam desain
Jawaban: b
8. Apa yang dimaksud dengan "hierarchy" dalam konteks desain?
a. Penggunaan efek dan ilustrasi dalam desain
b. Pengaturan tata letak yang baik dalam desain
c. Penekanan visual pada elemen-elemen desain yang penting
d. Penggunaan warna yang berbeda dalam setiap elemen desain
Jawaban: c
9. Mengapa penting untuk mempertimbangkan pengguna desain
dalam mengembangkan style dan look?
a. Agar desain terlihat lebih menarik secara visual
b. Agar desain terlihat lebih rumit dan kompleks
c. Agar desain sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pengguna
d. Agar desain memiliki variasi yang tidak terprediksi
Jawaban: c
10. Apa yang harus dilakukan jika style dan look yang awalnya dipilih
tidak cocok dengan konteks desain?
a. Tetap menggunakan style dan look tersebut tanpa perubahan
b. Mengubah style dan look secara drastis tanpa pertimbangan
c. Menyesuaikan style dan look agar sesuai dengan konteks desain
d. Menggabungkan beberapa style dan look menjadi satu
Jawaban: c

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 107
KATA KUNCI

Abstrak : Gaya atau bentuk yang tidak mewakili objek nyata


dalam pembuatan Mood Board atau kolase
Abstraksi : Menggambarkan konsep atau ide dalam bentuk yang
lebih sederhana.
Analisis : Proses memeriksa dan memahami elemen-elemen
desain.
Antarmuka : Area interaksi antara pengguna dan produk atau
layanan.
Asimetri : Keseimbangan visual yang terjadi melalui elemen
yang berbeda.
Branding : Proses membangun identitas dan citra merek melalui
desain.
Dasar : Prinsip-prinsip mendasar yang menjadi dasar suatu
konsep.
Desain : Proses menciptakan solusi visual untuk tujuan
tertentu.
Desain Interior : Penerapan Mood Board dan kolase dalam
merancang tata letak dan dekorasi dalam ruang
dalam
Desain Mode : Penerapan Mood Board dan kolase dalam
merancang busana dan gaya berpakaian
Digital : Desain yang dibuat atau dihasilkan dengan
menggunakan teknologi digital.
Dinamika : Gerakan visual atau perubahan dalam desain.
Dinamis : Desain yang memiliki gerakan atau perubahan visual.
Efektifitas : Tingkat keberhasilan desain dalam mencapai tujuan.
Efisiensi : Penggunaan sumber daya secara efektif dalam
desain.
Eksperimen : Percobaan atau uji coba dalam menciptakan desain.
Eksplorasi : Proses menjelajahi berbagai ide, bahan, dan elemen
dalam pembuatan Mood Board atau kolase
Ekspresi : Menyampaikan emosi, ide, atau konsep melalui
desain.
Elemen : Bagian-bagian pembentuk desain seperti warna,
bentuk, tekstur.
Elemen Dekoratif : Penggunaan bahan, hiasan, atau objek tambahan
untuk memperindah Mood Board atau kolase
Estetika : Kualitas visual dan keindahan suatu desain.
Estetis : Kualitas keindahan dan daya tarik visual dalam

108 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
desain.
Evaluasi : Proses mengevaluasi desain berdasarkan tujuan dan
kriteria.
Fleksibilitas : Kemampuan desain untuk beradaptasi atau berubah
sesuai kebutuhan.
Fokus : Poin utama atau elemen yang menjadi pusat
perhatian dalam Mood Board atau kolase
Fungsi : Tujuan praktis atau fungsional dari suatu desain.
Garis : Elemen dasar dalam desain yang dapat membentuk
bentuk dan struktur.
Harmoni : Keselarasan visual dan keseimbangan antara elemen
desain.
Ide : Konsep atau gagasan yang menjadi dasar desain.
Imajinasi : Kemampuan untuk membayangkan dan
menciptakan hal baru.
Imej mental : Representasi mental yang dibangkitkan oleh desain.
Inovasi : Memperkenalkan hal baru atau solusi kreatif dalam
desain.
Inspirasi : Sumber ide dan motivasi dalam proses penciptaan
desain.
Inspirasi Warna : Penggunaan warna yang diambil dari sumber atau
objek tertentu untuk menciptakan suasana dalam
Mood Board atau kolase
Inspiratif : Sesuatu yang membangkitkan inspirasi atau
pemikiran kreatif dalam pembuatan Mood Board
atau kolase
Integrasi : Menggabungkan elemen-elemen desain secara
harmonis.
Interaksi : Hubungan antara pengguna dan desain melalui
penggunaan produk atau layanan.
Iterasi : Proses perbaikan dan pengembangan berulang pada
desain.
Keamanan : Faktor-faktor yang memastikan keamanan dan
privasi pengguna dalam desain.
Keaslian : Keunikan dan orisinalitas suatu desain.
Keharmonisan : Keseimbangan dan keselarasan antara elemen-
elemen desain.
Keindahan : Karakteristik visual yang memikat dan
menyenangkan.
Kejelasan : Keterbacaan dan pemahaman yang jelas dalam
desain.
Kepuasan : Tingkat kepuasan pengguna terhadap desain yang

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 109
dibuat.
Kertas : Media yang sering digunakan untuk membuat sketsa
desain.
Kesatuan : Konsistensi dan hubungan yang harmonis antara
elemen desain.
Keseimbangan : Distribusi visual yang harmonis di dalam desain.
Kesesuaian : Keselarasan antara desain dengan konteks dan
tujuan.
Keterlibatan : Tingkat interaksi atau partisipasi pengguna dalam
desain.
Keunikan : Karakteristik yang membedakan desain dari yang
lainnya.
Kolaborasi : Proses bekerja sama dalam pembuatan Mood Board
atau kolase dengan melibatkan ide-ide dari berbagai
orang
Kolase : Teknik seni yang melibatkan penyusunan dan
penggabungan potongan-potongan gambar atau
objek
Komposisi : Tata letak dan pengaturan elemen-elemen dalam
desain.
Komunikasi : Proses menyampaikan pesan melalui elemen visual
desain.
Komunikasi verbal : Penggunaan kata-kata dalam desain untuk
menyampaikan pesan.
Konsentrasi : Pusat perhatian yang dihasilkan oleh elemen-elemen
dalam desain.
Konsep : Ide utama atau tema yang menjadi dasar desain.
Konsistensi : Keberlanjutan dan keselarasan elemen desain secara
keseluruhan.
Konsumen : Pengguna atau pelanggan potensial dari suatu
desain.
Konteks : Lingkungan atau situasi di mana desain akan
digunakan.
Kontemporer : Desain yang menggabungkan elemen-elemen masa
lalu dan sekarang.
Kreativitas : Kemampuan untuk menghasilkan gagasan baru dan
orisinal.
Kualifikasi : Persyaratan atau atribut yang harus dimiliki desain.
Kualitas : Standar atau atribut yang menentukan keunggulan
suatu desain.
Manipulasi : Memodifikasi atau mengubah elemen-elemen dalam
desain.

110 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Minimalkan : Mengurangi elemen yang tidak diperlukan dalam
desain.
Modern : Desain yang terkini atau berdasarkan tren saat ini.
Mood board : Papan visual yang berisi kumpulan gambar, warna,
dan tekstur untuk menggambarkan konsep atau
suasana
Pemahaman : Proses memahami kebutuhan dan preferensi
pengguna.
Pemilihan : Proses memilih elemen-elemen yang sesuai untuk
desain.
Pemodelan : Membuat model atau representasi fisik dari desain.
Penciptaan : Tindakan membuat, menciptakan, atau
menghasilkan sesuatu.
Penekanan : Elemen-elemen yang diberi perhatian khusus dalam
desain.
Penekanan : Elemen-elemen yang diberi perhatian khusus dalam
desain.
Pengaruh : Efek atau dampak yang dihasilkan oleh desain
terhadap orang atau lingkungan.
Pengaturan : Proses menata elemen-elemen dalam Mood Board
atau kolase agar terlihat seimbang dan harmonis
Pengenalan : Memperkenalkan suatu ide atau konsep melalui
desain.
Pengguna : Orang-orang yang menggunakan atau berinteraksi
dengan desain.
Penilaian : Mengevaluasi keberhasilan dan keefektifan desain.
Pensil : Alat yang digunakan untuk menggambar sketsa
desain.
Penyampaian : Proses menyampaikan pesan atau informasi melalui
desain.
Penyelesaian : Solusi atau jawaban dari permasalahan yang
dihadapi.
Penyesuaian : Menyesuaikan desain dengan kebutuhan atau
preferensi pengguna.
Perspektif : Sudut pandang atau pendekatan dalam menciptakan
desain.
Perusahaan : Organisasi atau entitas yang membutuhkan desain.
Prinsip : Aturan-aturan atau pedoman dalam menciptakan
desain yang efektif.
Progresif : Desain yang inovatif dan berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 111
Proporsi : Hubungan ukuran dan perbandingan antara elemen-
elemen dalam desain.
Proses : Tahapan-tahapan yang dilalui dalam menciptakan
desain.
Prototip : Rancangan awal atau versi percobaan dari desain.
Prototipe : Model atau rancangan awal yang digunakan untuk
pengujian.
Representasi : Menggambarkan atau menyatakan sesuatu melalui
desain.
Respons : Reaksi pengguna terhadap desain dan interaksi
dengannya.
Responsif : Desain yang mampu menyesuaikan diri dengan
konteks pengguna.
Revolusi : Perubahan besar dalam konsep atau paradigma
desain.
Riset : Pengumpulan informasi dan data untuk memahami
konteks desain.
Ruang negatif : Ruang kosong di sekitar dan antara elemen-elemen
desain.
Sederhana : Desain yang memiliki elemen yang minimal dan
mudah dimengerti.
Sentuhan : Elemen taktil atau tekstur dalam desain.
Simbolisme : Penggunaan simbol atau ikon dalam desain untuk
menyampaikan makna.
Simetri : Keseimbangan visual yang terjadi melalui refleksi.
Skala : Ukuran relatif suatu objek atau elemen dalam desain.
Sketsa : Gambar kasar sebagai representasi awal dari desain.
Sumber Gambar : Tempat atau sumber yang digunakan untuk
mendapatkan gambar yang akan digunakan dalam
Mood Board atau kolase
Teknik : Metode atau pendekatan teknis dalam menciptakan
desain.
Teknik Kolase : Metode atau pendekatan dalam menggabungkan
potongan gambar atau objek dalam kolase
Tekstur : Efek visual atau taktile yang dihasilkan oleh
penggunaan berbagai jenis bahan atau elemen
dalam kolase
Terapan : Penerapan desain dalam produk atau layanan yang
nyata.
Tipografi : Seni dan tata letak huruf dalam desain.
Tradisional : Desain yang mengadopsi nilai-nilai budaya atau
tradisi.

112 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Usability : Kemudahan penggunaan dan fungsionalitas desain.
User experience : Pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan
desain.
Visual : Berkaitan dengan penggunaan gambar, bentuk, dan
elemen visual dalam Mood Board atau kolase
Visual : Berhubungan dengan penglihatan atau hal-hal yang
terlihat.
Warna : Elemen visual yang memiliki nilai dan daya tarik
emosional.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 113
DAFTAR PUSTAKA

1. Tjahjono, E. D. (2018). Dasar-Dasar Desain Fashion. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.
2. Anindita, R., & Prasetya, B. (2017). Style dan Look dalam Dunia
Fashion. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
3. Yahya, B. (2019). Inspirasi Desain Fashion: Pemahaman,
Pengumpulan, dan Pengembangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
4. Salim, I. (2020). Membuat Kolase dalam Desain Fashion. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
5. Winardi, E. (2016). Bentuk dan Desain dalam Fashion. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
6. Safitri, D., & Saraswati, R. (2018). Mengembangkan Desain Fashion
Berdasarkan Style dan Look. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
7. https://fitinline.com/article/read/6-macam-style-fashion-menurut-
kepribadian-pemakainya/#b_top_subnav_networks
8. https://youtu.be/Ls6W19EKcgY
9. https://youtu.be/PblLckZxJBQ

114 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
PROFILE PENULIS

Muhdhor, S.Pd. lahir di Demak, tepatnya di Desa


Kedung Mutih Kecamatan Wedung, anak Kelima dari
enam bersaudara ini pernah menempuh di SPG N
Kudus dan Pendidikan Tata Busana S1 di Universitas
Negeri Semarang.
Di waktu luang saat menempuh pendidikan S1 di
Semarang, penulis bekerja di Tailor. Usaha tailor juga
ditekuni sampai sekarang. Disamping itu selepas menyelesaikan
pendidikan S1, penulis berkarier sebagai guru tata busana di SMK Ibu
Kartini Semarang. Aktif di Kegiatan Ikatan Penata Busana Indonesia
(IPBI) Jawa Tengah, Asosiasi Ahli Desain Pola dan Marker Garmen
Indonesia (AADPMGI), dan perperan di Pengembangan SDM pada MGMP
Tata Busana Jawa Tengah, Aktif dalam kegiatan Pendidikan Guru
Penggerak (PGP) yang berperan sebagai Pengajar Praktik (PP) di kota
semarang Angkatan 4, selain itu Aktif dalam bidang pelatihan Pola Digital
dan Desain Digital 2D maupun 3D.

Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 115
SINOPSIS
DASAR PENCIPTAAN DESAIN FASHION

Buku ini bertujuan untuk membantu peserta didik memahami


proses penciptaan desain dengan menerapkan dasar-dasar desain yang
komprehensif. Dengan mempelajari konten buku ini, peserta didik akan
dapat menguasai berbagai konsep penting dalam desain dan mampu
mengembangkan style dan look yang unik dalam karya mereka.
Penyajian buku ini disusun dengan bahasa yang jelas dan didukung
oleh contoh-contoh visual yang mengilustrasikan setiap konsep. Selain itu,
terdapat pula latihan-latihan praktis dan studi kasus yang dapat membantu
peserta didik menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh ke dalam
karya desain mereka sendiri.
Diharapkan dengan membaca dan mempelajari buku ini, peserta
didik akan mampu memahami secara mendalam proses penciptaan desain,
menerapkan dasar-dasar desain dengan baik, membedakan style dan look,
menemukan inspirasi yang kreatif, membuat kolase sebagai alat visualisasi,
mencari bentuk yang sesuai, dan mengembangkan desain berdasarkan
style dan look yang diinginkan.

116 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 117

Anda mungkin juga menyukai