Muhdhor, S.Pd.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana i
DASAR PENCIPTAAN DESAIN FASHION
Memahami, menerapkan, dan mengembangkan Style dan Look desain fashion
Penulis:
Muhdhor, S.Pd.
Editor:
Indria Mustika, M.Pd.
Desain Sampul:
Muhdhor, S.Pd.
Penerbit:
Cipta prima nusantara
Redaksi:
MGMP Tata Busana Jawa Tengah
ISBN :
ISBN Cetak : 978-623-380-334-2
ii Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
KATA PENGANTAR
Hormat Kami,
Penulis
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................i
HALAMAN PENERBIT ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I, PENGENALAN DASAR-DASAR DESAIN FASHION ...................................... 1
A. Definisi dan tujuan desain… ...................................................................... 1
B. Prinsip-prinsip desain yang fundamental .................................................. 5
C. Pengertian dan penerapan elemen desain .............................................. 10
D. Lembar Kerja siswa.................................................................................26
E. Asesmen Formatif ..................................................................................28
BAB II, MEMAHAMI DAN MEMBEDAKAN STYLE DAN LOOK ............................... 30
A. Konsep Style dalam desain fashion ......................................................... 30
B. Perbedaan antara Style dan Look dalam desain fashion ........................ 35
C. Contoh-contoh Style terkenal dalam desain fashion ............................... 37
D. Lembar Kerja Siswa ...............................................................................42
E. Asesmen Formatif .................................................................................. 45
BAB III, MENEMUKAN INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN DESAIN ........................ 48
A. Sumber-sumber inspirasi yang kreatif ....................................................48
B. Trend dan perubahan dalam desain ........................................................ 54
C. Lembar Kerja Siswa ................................................................................ 58
D. Asesmen Formatif ..................................................................................60
BAB IV, MEMBUAT MOOD BOARD SEBAGAI ALAT VISUALISASI DESAIN ...........62
A. Pengertian Mood Board dalam desain Fashion........................................62
B. Teknik-teknik membuat Mood Board yang efektif ................................. 65
C. Cara Memanfatkan Mood Board sebagai alat eksplorasi desain Fashion .66
D. Lembar Kerja Siswa ................................................................................69
E. Asesmen Formatif .................................................................................. 72
BAB V, CARA MENCARI BENTUK DALAM PROSES DESAIN FASHION ................ 76
A. Memahami pentingnya bentuk dalam desain fashion............................. 76
B. Penerapan unsur bentuk dalam desain. ......................................... 77
C. Metode pencarian bentuk fashion yang inovatif ..................................... 81
D. Berbagai teknik menghasilkan bentuk fashion unik dan menarik ........... 83
E. LembarKerja Siswa .................................................................................90
F. Asesmen Formatif .................................................................................. 93
BAB VI, MENGEMBANGKAN DESAIN BERDASARKAN STYLE DAN LOOK .......... 95
A. Mengaplikasikan Style dan Look dalam desain ...................................... 95
B. Mengembangkan konsep desain yang konsisten dengan Style yang
diinginkan............................................................................................... 97
C. Menggabungkan elemen desain dengan Style yang berbeda .................99
D. Lembar Kerja Siswa .............................................................................. 101
iv Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
E. Asesmen Formatif. ............................................................................... 105
KATA KUNCI ....................................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 114
PROFILE PENULIS .............................................................................................. 115
SINOPSIS ........................................................................................................... 116
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana v
BAB I
PENGENALAN DASAR-DASAR DESAIN FASHION
Foto:https://fitinline.com/article/read/6-model-outer-panjang-kekinian-yang-keren-
dan-wajib-kamu-miliki/
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 1
pada gaun-gaunnya. Dia juga dapat menggabungkan aksesori seperti
kalung bunga atau topi dengan hiasan bunga untuk melengkapi
tampilan keseluruhan.
Foto : https://www.briliobeauty.net/makeup/10-gaun-rancangan-desainer-ini-
terinspirasi-dari-alam-wow-banget-170426n.html
b. Menciptakan tren.
Desainer fashion sering bertindak sebagai Inovator yang
menciptakan tren baru dalam industri. Mereka berusaha
2 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
menciptakan produk yang unik dan menarik bagi konsumen,
menginspirasi orang lain untuk mengikuti tren tersebut.
https://youtu.be/ETC-hQNx_Pk
Foto: https://www.pramborsfm.com/lifestyle/6-fashion-style-yang-bakal-
jadi-tren-di-2023
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 3
Foto : https://fitinline.com/article/read/pelengkap-busana-yang-memiliki-
unsur-dekoratif-dan-unsur-fungsional/
4 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
B. Prinsip-prinsip desain yang fundamental
Ada beberapa prinsip desain fashion yang dianggap
fundamental dalam menciptakan karya yang menarik dan estetis.
Berikut ini adalah beberapa prinsip tersebut:
1. Proporsi
Proporsi adalah hubungan antara bagian-bagian yang
berbeda dalam suatu desain. Dalam fashion, proporsi dapat
merujuk pada hubungan antara panjang dan lebar, seperti panjang
celana dan tinggi tubuh, atau hubungan antara bagian atas dan
bagian bawah tubuh, seperti perbandingan antara blus dan rok.
Memahami dan menggunakan proporsi yang tepat dapat
membantu menciptakan kesan visual yang seimbang dan
menghasilkan siluet yang harmonis.
Menggambar proporsi tubuh manusia sangat penting
dikuasai oleh desainer busana, terutama bagi pemula. Pemahaman
Proporsi tubuh sesuai prosedur dan tertib kerja yang baik akan
membantu desainer menggambar proporsi tubuh manusia yang
benar dan dapat dinikmati dengan jelas.
Dalam Ilmu Tata Busana, Proporsi tubuh adalah
perbandingan tinggi badan dengan lebar badan manusia, atau
perbandingan tinggi badan dengan tinggi kepala. Ada juga yang
mebandingkan Proporsi tubuh merupakan perbandingan Tinggi
badan dengan Berat badan.
Ukuran Perbandingan Proporsi Normal (1:7.5), Atinya 1
bagian adalah tinggi kepala, 7.5 Bagian merupakan tinggi badan
secara keseluruan.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 5
Keterangan:
- Kepala , di posisi 0-1
- Bahu, 1 1/3
- Dada di nomer 2
- Pinggang di Nomer 3
- Panggul di atas garis Nomer 4
- Lutut di Nomer 5 1/5
- Tumit di Nomer 7
- Ujung Kaki di Nomor 7 ½
Gambar Proporsi tubuh dengan perbandingan 1:7,5
6 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
2. Keseimbangan
Keseimbangan dalam desain fashion mencakup distribusi
visual yang merata di antara elemen-elemen desain. Ini dapat
mencakup keseimbangan Simetris (di mana elemen-elemen di
sebelah kiri dan kanan desain berimbang) atau keseimbangan
Asimetris (di mana elemen-elemen dengan bobot visual yang
berbeda tetapi masih menciptakan keseimbangan yang
menyenangkan). Keseimbangan yang baik membantu
menciptakan desain yang terlihat stabil dan harmonis.
Gambar Simeris
Gambar Koleksi Pribadi, https://reenapuji.wordpress.com/2013/04/20
Asimetris /prinsip-desain-busana/
3. Ritme
Ritme dalam desain fashion mengacu pada pengulangan elemen-
elemen desain yang sama atau mirip. Ini dapat mencakup
pengulangan motif, warna, tekstur, atau bentuk dalam desain.
Ritme yang baik memberikan ketertiban visual dan arus yang
menyenangkan bagi mata.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 7
Foto: https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana
4. Kontras
Kontras melibatkan perbedaan yang signifikan antara dua elemen
dalam desain. Ini dapat mencakup perbedaan dalam warna,
tekstur, ukuran, atau bentuk. Kontras yang kuat dapat
menciptakan perhatian visual dan menarik perhatian pada suatu
area atau elemen dalam desain.
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
5. Harmoni
Harmoni adalah kesan visual yang dihasilkan ketika semua elemen
desain bekerja secara bersamaan. Ini mencakup pemilihan warna
yang cocok, kesesuaian tekstur, dan integrasi elemen-elemen
desain secara keseluruhan. Harmoni membantu menciptakan
desain yang estetis dan menyenangkan di mata.
8 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
6. Fokus
Fokus adalah area atau elemen dalam desain yang menarik
perhatian utama. Dalam fashion, fokus sering kali berada pada
area tertentu seperti bagian atas tubuh, seperti leher atau dada.
Memiliki fokus yang jelas membantu mengarahkan perhatian
penonton dan memberikan titik pusat visual yang kuat.
Foto: https://stylo.grid.id/read/142683000/tren-aksesoris-lebaran-2021-pilihan-bros-
modern-untuk-gaya-hijab-simpel?page=all
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 9
individual, dan prinsip-prinsip ini dapat diubah atau dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan dan preferensi pribadi.
10 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Foto: https://fitinline.com/article/read/pengaruh-motif-garis-busana-
pada-penampilan/
Foto: https://fitinline.com/article/read/pengaruh-motif-garis-busana-
pada-penampilan/
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 11
3) Garis Lurus Diagonal (miring)
Efek garis diagonal sangat efektif untuk
menciptakan siluet yang halus. Tubuh yang dibalut
dengan busana motif garis diagonal umumnya juga akan
terlihat lebih langsing dan tinggi jika dibandingkan dengan
mereka yang memakai busana bermotif kotak-kotak. Di
area manapun garis diagonal ini dapat difungsikan untuk
mengecilkan tampilan tubuh.
Foto: https://fitinline.com/article/read/pengaruh-motif-garis-busana-
pada-penampilan/
b. Garis Lengkung
Garis lengkung adalah jarak terpanjang yang
menghubungkan lebih dari dua titik dan tidak dalam posisi
segaris. Garis lengkung memberi kesan luwes, lembut,
indah, feminin juga memberi kesan alamiah.
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
12 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
c. Variasi Garis
Variasi garis merupakan upaya penggabungan garis.
1) Penggabungan garis lurus dengan garis lurus tetapi
arahnya berbeda
2) Penggabungan garis lurus dengan garis lengkung
3) Penggabungan garis lengkung dengan garis lengkung
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
d. Optical Ilusion
Garis merupakan unsur dalam merancang, dapat
dimanfaatkan untuk Memantas diri seseorang yang
disebut Optical Illusion. Perhatikan keempat garis di bawah ini.
Garis mana yang terlihat lebih panjang? Garis A, B, C, atau D?
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 13
pendek berisi. Dalam busana, garis sering dikombinasikan ke
dalam desain untuk “membentuk” sebuah panah (↑), atau
huruf (T, I ,Y). Bentuk-bentuk ini akan menimbulkan optical
illusion tertentu.
Dalam bidang busana garis mempunyai fungsi :
a. Membatasi bentuk struktur atau siluet.
b. Membagi bentuk struktur ke dalam bagian-bagian pakaian
untuk menentukan model pakaian.
c. Memberikan arah dan pergerakan model untuk menutupi
kekurangan bentuk tubuh, seperti garis princes, garis empire.
2. Warna
Warna adalah elemen yang kuat dalam desain fashion.
Pemilihan warna yang tepat dapat mengkomunikasikan suasana
hati, gaya, dan konsep desain tertentu. Kombinasi warna yang
harmonis dan kontras dapat memberikan efek yang menarik pada
pakaian.
Warna adalah Spektrum tertentu yang terdapat di dalam
suatu Cahaya sempurna (Warna Putih). Dalam Seni Rupa, warna
bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi
oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya
pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat
dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi
mirip warna merah. Dengan kata lain Pigmen Permukaan benda
akan muncul menjadi suatu warna tertentu bila terkena sinar Putih
14 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Sempurna, karena sinar putih sempurna memiliki semua unsur
warna.
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 15
a. Nama-nama warna dalam desain busana
https://bit.ly/materidasardesainppt
b. Kombinasi Warna
1) Kombinasi Gradasi
kombinasi warna dari warna gelap ke warna terang atau
sebaliknya. Biasanya di hasilkan pencampuran dari warna
tertentu denga warna putih dan hitam
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
16 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
2) Kombinasi Kontras
Merupakan kombinasi warna dari Dua wana atau lebih yang
saling berlawanan, misalnya merah dengan kuning, merah
dengan biru , Bisa jadi kombinasi warna Primer dengan
Primer, atau warna Primer dengan Warna Scunder
3) Kombinasi Analogus
Adalah kombinasi dari 2 warna atau lebih yang memiliki
kesamaan, meskipun mempunyai kesamaan tapi
sebenarnya dari unsur yang berbeda, namun masih
berdekatan.
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
4) Kombinasi Kromatik
Adalah kombinasi dari 2 warna atau lebih yang yang saling
berlawanan, sering disebut kombinasi kontras
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 17
5) Kombinasi Akromatik
Adalah kombinasi dari 2 warna atau lebih dari satu unsur
sama,, sering disebut kombinasi senada/ gradasi
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
6) Kombinasi Monokromatik
Adalah kombinasi dari 2 warna atau lebih dari unsur warna
Primer yang di gradasikan (dicampur dengan warna hitam
atau putih) sering disebut kombinasi Gradasi Warna Primer
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
7) Kombinasi Polikromatik
Adalah kombinasi dari 2 warna atau lebih dari unsur warna
Skunder yang di Gradasikan (dicampur dengan warna hitam
atau putih).
18 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
c. Pengelompokan Warna
1) Warna Panas, yairtu warna yang dihasilkan dari
pencampuran beberapa warna dengan warna merah atau
Kuning yang lebih kuat. Efek yang di timbulkan dari warna
ini adalah memberi kesan membesarkan
2) Warna Dingin, merupakan Warna yang di hasilkan dari
pencampuran beberapa warna dengan warna Biru atau Hijau
yang lebih kuat. Efek yang di timbulkan dari warna ini adalah
memberi kesan Mengecilkan
Foto: https://bit.ly/materidasardesainppt
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 19
3) Warna Cerah, adalah Warna yang di hasilkan dari
pencampuran Warna tertentu dengan Warna Putih Efek
yang di timbulkan dari warna ini adalah memberi kesan
Membesarkan
4) Warna Gelap, adalah Warna yang di hasilkan dari
pencampuran Warna tertentu dengan Warna Hitam Efek
yang di timbulkan dari warna ini adalah memberi kesan
Mengecilkan
https://bit.ly/materidasardesainppt
20 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
d. Nama-nama warna dan kodenya (sumber dari:
https://www.senibudayaku.com/2019/09/macam-macam-
warna.html )
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 21
22 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
e. Contoh pemilihan kombinasi warna untuk membuat desain
busana
foto: https://eldya.com/kombinasi-warna/
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 23
3. Tekstur
Tekstur merupakan tampilan atau rasa permukaan bahan.
Dalam desain fashion, tekstur dapat menciptakan dimensi dan
ketertarikan visual pada pakaian. Misalnya, tekstur halus seperti
sutra atau tekstur kasar seperti rajutan dapat memberikan kesan
yang berbeda pada sebuah desain.
Macam-macam Tekstur bahan Busana:
1. Kaku (Membesarkan)
2. Melangsai (Mengecilkan)
3. Kasar (Membesarkan)
4. Halus (Mengecilkan)
5. Mengkilap (Membesarkan)
6. Kusam (Mengecilkan)
7. Berbulu (Membesarkan)
4. Pola
Pola adalah ulangan atau pengulangan motif pada pakaian.
Pola dapat berupa pola geometris, abstrak, bunga, hewan, atau
pola lainnya. Penggunaan pola yang tepat dapat menambah
keunikan dan gaya pada pakaian (pola pada motif akan dibahas
pada materi Pengembangan Motif Tekstil.
5. Bentuk
Bentuk adalah kontur atau siluet pakaian. Bentuk-bentuk ini
dapat bervariasi dari bentuk tubuh manusia yang alami hingga
bentuk-bentuk geometris yang lebih eksperimental. Pemilihan
bentuk yang tepat dapat mempengaruhi bagaimana pakaian
berada di tubuh dan kesan keseluruhan yang diberikan.
24 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Setiap benda memiliki bentuk. Bentuk adalah susunan dari
beberapa garis yang memiliki area atau bidang dua
dimensi (shape). Apabila bidang tersebut disusun dalam suatu
ruang, maka terjadilah bentuk tiga dimensi (form).
Bentuk dua dimensi adalah bentuk perencanaan secara
lengkap untuk benda atau barang datar (dipakai untuk benda yang
memiliki ukuran panjang dan lebar), sedangkan tiga dimensi
adalah yang memiliki dimensi panjang,
lebar dan tinggi.
Berdasarkan jenisnya, bentuk terdiri atas :
a. bentuk naturalis atau bentuk organik,
b. bentuk geometris,
c. bentuk dekoratif dan
d. bentuk abstrak.
6. Detail
Detail desain adalah elemen-elemen kecil yang
menambahkan keunikan dan keindahan pada pakaian. Misalnya,
aplikasi bordir, manik-manik, lipitan kain, atau aksen lainnya.
Detail desain ini dapat menjadi sorotan pada sebuah pakaian dan
memberikan sentuhan khusus.
Penerapan elemen desain fashion ini sangat Subjektif dan
bergantung pada konsep dan tujuan desain yang ingin dicapai.
Penggunaan yang tepat dan kreatif dari elemen-elemen ini akan
membantu menciptakan desain fashion yang menarik, sesuai dengan
visi desainer, dan menarik perhatian orang-orang.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 25
D. Lembar Kerja siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Dasar Desain
Kelas/ Fase :X/E
Semester :1
Waktu : 1 Jam pelajaran
26 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3 Bentuk Siluet atau Pemilihan bentuk pakaian
kontur suatu yang menggambarkan tema
objek atau gaya tertentu
4 Tekstur Permukaan Pemilihan dan penggunaan
taktis dari bahan dengan tekstur yang
bahan atau sesuai
desain
5 Pola Pengulangan Pemilihan dan penggunaan
elemen desain pola pada kain atau aksesori
6
Proporsi Perbandingan Menentukan perbandingan
ukuran dan proporsi yang tepat antara
skala bagian-bagian produk fashion
7 Ruang- Area kosong di Memperhatikan penggunaan
Negatif sekitar elemen ruang kosong di antara
desain elemen untuk menciptakan
keseimbangan
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 27
E. Asesmen Formatif
SOAL PILIHAN GANDA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Dasar Desain
Kelas/ Fase :X/E
Semester :1
Waktu : 1 Jam pelajaran
28 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
6. Apa yang dimaksud dengan kesatuan dalam desain fashion?
a. Integrasi elemen-elemen desain yang berbeda menjadi
keseluruhan yang harmonis.
b. Penggunaan bahan yang seragam dalam pakaian.
c. Penambahan aksesori yang mencolok untuk menarik perhatian.
d. Penggunaan teknik konstruksi yang rumit untuk menciptakan
efek dramatis.
7. Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan elemen desain fashion?
a. Komponen dasar dalam pakaian seperti warna, garis, dan
tekstur.
b. Aksesori yang digunakan untuk melengkapi pakaian.
c. Pola dan motif yang diterapkan pada pakaian.
d. Semua jawaban di atas.
8. Pertanyaan: Bagaimana pengertian warna dalam desain fashion?
a. Penggunaan kontras dan harmoni warna dalam pakaian.
b. Efek visual yang dihasilkan oleh tekstur pada pakaian.
c. Pola dan motif yang diterapkan pada pakaian.
d. Perpaduan siluet yang berbeda dalam satu pakaian.
9. Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan garis dalam desain fashion?
a. Kontur atau bentuk yang dihasilkan oleh potongan pakaian.
b. Cara penggunaan aksesori untuk menambahkan detail pada
pakaian.
c. Efek visual yang dihasilkan oleh tekstur pada pakaian.
d. Perpaduan warna yang mencolok dalam satu pakaian.
10. Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan tekstur dalam desain
fashion?
a. Kualitas taktis dari bahan yang digunakan dalam pakaian.
b. Penggunaan pola dan motif dalam pakaian.
c. Kontras dan harmoni warna yang dihasilkan dalam pakaian.
d. Proporsi dan perbandingan elemen desain dalam pakaian.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 29
BAB II
MEMAHAMI DAN MEMBEDAKAN
STYLE DAN LOOK FASHION
30 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Foto: https://www.aliexpress.com
2. Feminine Romantic
Gaya ini menekankan pada sisi feminin, lembut, dan
romantis. Pakaian dalam gaya ini sering kali memiliki detail Ruffles,
pita, renda, atau bunga-bunga. Warna-warna yang digunakan
cenderung lembut dan pastel. Pakaian dalam gaya ini cocok untuk
acara-acara semi-formal atau bahkan sehari-hari bagi mereka yang
menyukai nuansa romantis dalam penampilan, dengan ciri sebagai
berikut:
a. Sentuhan lembut dan feminin pada pakaian.
b. Dress dengan potongan A-line atau rok berlipit.
c. Warna pastel dan lembut.
d. Aksesoris seperti bunga, kalung mutiara, atau anting-anting
yang elegan.
e. Sepatu dengan hak rendah atau sepatu berwarna lembut.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 31
Foto: https://www.beautynesia.id/fashion/ketahui-kepribadian-kamu-lewat-6-
fashion-personality-ini/b-233826
3. Exsotice Dramatic
Gaya ini berani dan menonjolkan keunikannya. Pakaian
dalam gaya ini cenderung berani, ekstravaganza, dan menarik
perhatian. Motif dan warna yang kuat sering digunakan untuk
menciptakan tampilan dramatis dan eksentrik. Gaya ini cocok
untuk acara-acara pesta atau malam. Ciri-cirinya adalah sebagai
berikut:
a. Motif dan warna yang mencolok dan eksentrik.
b. Potongan pakaian yang unik dan berbeda.
c. Penggunaan aksesori besar dan berani.
d. Sentuhan etnis atau budaya yang menonjol.
e. Riasan dan gaya rambut yang dramatis.
Foto: https://www.beautynesia.id/fashion/ketahui-kepribadian-kamu-lewat-6-
fashion-personality-ini/b-233826
32 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
4. Sexy Alluring
Gaya ini menekankan pada sensualitas dan daya tarik.
Pakaian dalam gaya ini biasanya mengungkapkan bagian tubuh
yang menonjolkan keindahan dan femininitas. Potongan pakaian
yang pas dan terbuka sering digunakan untuk menciptakan
tampilan yang seksi dan menggoda. Cirinya adalah sebagai berikut:
a. Pakaian yang pas dan menonjolkan bentuk tubuh.
b. Warna-warna bold dan gelap.
c. Potongan rendah atau terbuka pada pakaian.
d. Penggunaan aksesoris yang menarik perhatian seperti sepatu
hak tinggi, kalung panjang, atau perhiasan tajam.
e. Riasan yang kuat dan berani.
Foto: https://id.pinterest.com/viatias/sexy-alluring/
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 33
yang eksentrik. Pakaian dalam gaya ini cocok bagi mereka yang
ingin mengekspresikan kepribadian dan kreativitas mereka melalui
pakaian, dengan ciri sebagai berikut:
a. Penggunaan warna-warna cerah dan kontras.
b. Detail-detail kreatif seperti cetakan lucu atau potongan
asimetris.
c. Pakaian dengan bentuk yang unik dan eksentrik.
d. Aksesoris yang unik dan tak terduga.
e. Campuran berani dari berbagai gaya dan tren.
Foto: https://www.40plusstyle.com
6. Sporti Casual
Gaya ini terinspirasi oleh elemen-elemen olahraga dan
aktifitas fisik. Pakaian dalam gaya ini nyaman dan kasual, dengan
sentuhan sporty seperti celana olahraga, kaos, dan jaket. Pakaian
ini sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari atau acara santai.
Meskipun terkesan santai, sporty casual tetap memiliki sentuhan
modis dan edgy. Ciiri-cirinya adalah sebagai berikut:
a. Pakaian yang nyaman dan fungsional.
34 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
b. Warna-warna cerah dan kontras.
c. Penggunaan celana pendek, legging, atau celana olahraga.
d. Sneaker atau sepatu kasual.
e. Jaket atau hoodie dengan aksen olahraga
Perlu diingat bahwa ini hanyalah gambaran umum dari
setiap gaya desain fashion dan ciri-cirinya. Banyak individu yang
mengadopsi kombinasi dari beberapa gaya atau mengubah gaya
sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.
Foto: https://www.beautynesia.id/fashion/ketahui-kepribadian-kamu-lewat-6-fashion-personality-
ini/b-233826
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 35
1. Style (gaya)
Style atau gaya merujuk pada pola keseluruhan dan
pendekatan dalam memilih, menggabungkan, dan
mengekspresikan elemen-elemen fashion untuk menciptakan
identitas pribadi dalam berbusana. Style adalah ekspresi individual
dan dapat mencerminkan kepribadian, preferensi, dan rasa seni
seseorang. Dalam fashion, gaya dapat mencakup berbagai elemen
seperti bentuk pakaian, warna, tekstur, motif, aksesori, dan jenis
pakaian yang dipilih. Beberapa contoh gaya dalam desain fashion
termasuk gaya klasik, minimalis, vintage, bohemian, punk, formal,
dan sebagainya.
Contoh:
Jika seseorang memiliki gaya klasik, maka mereka cenderung
memilih pakaian dengan garis sederhana dan desain yang tidak
terlalu berlebihan, dengan penekanan pada warna-warna netral
dan bahan berkualitas tinggi.
Jika seseorang memiliki gaya bohemian, mereka cenderung
memilih pakaian dengan motif etnik, tekstur yang menarik, dan
seringkali mengenakan aksesori seperti kalung panjang atau
gelang yang unik.
2. Look (penampilan)
Look atau penampilan merujuk pada tampilan keseluruhan
yang dihasilkan oleh kombinasi pakaian, aksesori, riasan, dan gaya
rambut yang dipilih seseorang pada suatu kesempatan atau keadaan
tertentu. Look bisa bersifat sementara dan lebih terkait dengan
situasi atau acara tertentu daripada mencerminkan identitas pribadi
jangka panjang. Pemilihan Look dapat dipengaruhi oleh situasi
36 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
sosial, cuaca, tren fashion saat ini, dan tujuan tertentu yang ingin
dicapai.
Contoh:
Jika seseorang ingin menciptakan Look formal untuk acara pesta
atau pernikahan, mereka mungkin akan memilih gaun malam
yang elegan, sepatu hak tinggi, dan aksesori yang cocok.
Jika seseorang ingin menciptakan Look kasual untuk acara
santai di pantai, mereka mungkin akan memilih pakaian seperti
kaus katun, celana pendek, topi, dan sandal.
Secara ringkas, gaya (Style) mengacu pada pola umum dan
ekspresi pribadi dalam berbusana yang mencerminkan kepribadian dan
preferensi individu, sementara look (penampilan) adalah tampilan
keseluruhan yang dihasilkan oleh kombinasi pakaian dan aksesori yang
dipilih untuk situasi tertentu. Meskipun keduanya terkait, perbedaan
utama terletak pada tingkat keseluruhan ekspresi pribadi dan stabilitas
(Style) versus sifat sementara dan tergantung pada situasi tertentu
(Look).
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 37
Blazer dengan potongan klasik, dan celana panjang berpotongan
lurus.
Foto: https://merahputih.com/post/read/gaya-busana-klasik-dan-elegan-ala-kate-middleton
2. Bohemian
Gaya Bohemian cenderung memberikan kesan bebas, santai, dan
berjiwa bebas. Desain-desain bohemian seringkali mengusung
motif alam, tekstur yang kaya, dan campuran warna-warni.
Contoh-contoh pakaian dalam gaya Bohemian termasuk gaun maxi
dengan motif etnik, rok panjang berlayer, dan aksesori seperti
kalung panjang atau gelang-gelang bertumpuk.
Foto: https://id.pinterest.com/
38 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Minimalis
Gaya Minimalis menekankan kesederhanaan dan kebersihan dalam
desain fashion. Pakaian dengan gaya Minimalis seringkali memiliki
potongan yang simpel, warna netral, dan sedikit atau tanpa hiasan.
Contoh-contoh gaya Minimalis dalam desain fashion termasuk blus
putih polos, celana hitam dengan potongan lurus, dan sepatu kulit
berwarna solid.
Foto : https://duta.co/gaya-minimalis-dan-klasik-tren-busana-muslim-di-2017
4. Streetwear
Gaya Streetwear terinspirasi dari budaya jalanan dan fashion
urban. Pakaian dalam gaya Streetwear seringkali mengutamakan
kenyamanan dan gaya yang kasual. Contoh-contoh pakaian
streetwear termasuk kaos Oversized, celana jogger, jaket bomber,
dan sepatu Sneakers.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 39
5. Retro
Gaya Retro mengacu pada mode dari era lampau, seperti tahun
1950-an, 1960-an, atau 1980-an. Pakaian dengan gaya retro
seringkali memiliki siluet yang khas dan detail-desain yang
mencolok. Contoh-contoh gaya Retro termasuk rok midi
berpotongan A, baju polka-dot, dan kacamata cat-eye.
Foto : https://www.katakini.com/artikel/82019/27-februari-hari-retro-tren-seni-dari-sejarah-masa-
lalu/
6. Hight fashion
Gaya Hight fashion atau Haute Couture merupakan desain-desain
yang eksklusif dan dibuat khusus untuk
panggung atau busana mewah. Gaya ini
seringkali mengusung kreativitas tinggi,
teknik pembuatan yang rumit, dan bahan-
bahan berkualitas tinggi. Contoh-contoh
gaya Hight fashion termasuk gaun
couture dengan detail bordir yang rumit,
karya-karya unik dari perancang busana
ternama, dan aksesori mewah seperti
sepatu hak tinggi atau tas desainer.
Foto : https://id.pinterest.com/pin/142848619403459925/
40 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Ingatlah bahwa Style ini hanya beberapa contoh dan masih
banyak Style lainnya dalam dunia desain fashion. Selain itu, fashion
juga terus berkembang dan dapat menciptakan Style baru yang unik
dan menarik.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 41
D. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Memahami Dan Membedakan Style Dan Look
Fashion
Kelas/ Fase :X/E
Semester :1
Waktu : 1 Jam pelajaran
42 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
b. Ciri-ciri penampilan (look)
1) Variabel: Dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi dan
acara.
2) Dinamis: Terpengaruh oleh tren mode dan mode saat ini.
3) Sementara: Dapat berubah dari waktu ke waktu untuk
mengikuti perkembangan mode.
4. Contoh Gaya (Style)
a. Bohemian: Eklektik, warna-warni, dan cenderung alami dengan
penggunaan kain dan aksesori yang artistik.
b. Klasik: Elegan dan sederhana, dengan fokus pada potongan
pakaian yang bersih dan bentuk yang timeless.
c. Streetwear: Kasual, urban, dan terinspirasi dari budaya pop dan
musik jalanan.
5. Contoh Penampilan (Look)
a. Formal: Menggunakan pakaian dan aksesori yang tepat untuk
acara resmi seperti pesta pernikahan atau acara formal lainnya.
b. Kasual: Pakaian santai yang cocok untuk sehari-hari atau acara
santai.
c. Olahraga: Pakaian dan sepatu khusus untuk berolahraga atau
kegiatan fisik.
6. Tugas Siswa
a. Pilihlah salah satu gaya (style) yang paling mendekati
kepribadian Anda.
b. Buatlah dua penampilan (look) berbeda yang sesuai dengan
gaya (style) yang telah Anda pilih:
1) Penampilan untuk acara formal atau semi-formal.
2) Penampilan untuk acara santai atau sehari-hari.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 43
c. Jelaskan mengapa penampilan (look) yang Anda pilih sesuai
dengan gaya (style) Anda.
7. Diskusi Kelas
a. Siswa berbagi gaya (style) dan penampilan (look) yang telah
mereka pilih.
b. Diskusikan perbedaan antara gaya (style) dan penampilan
(look).
c. Tinjau kembali tujuan utama gaya (style) dan penampilan (look)
dalam mode.
Lembar kerja ini dapat dijadikan sebagai panduan bagi siswa untuk
memahami dan membedakan antara gaya (style) dan penampilan
(look) dalam mode atau fashion. Selain itu, dapat juga diadaptasi sesuai
dengan tingkat keahlian dan kebutuhan kelas.
44 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
E. Asesmen Formatif
SOAL PILIHAN GANDA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Memahami Dan Membedakan Style Dan Look
Fashion
Kelas/ Fase :X/E
Semester :1
Waktu : 1 Jam pelajaran
Bentuk Asesmen : Soal Pilihan Ganda
Pilih salah jawaban yang paling benar !
1. Apa perbedaan antara "Style" dan "Look" dalam fashion?
a. Tidak ada perbedaan, keduanya mengacu pada hal yang sama.
b. "Style" merujuk pada cara individu mengenakan pakaian dan
mengekspresikan diri, sementara "Look" lebih fokus pada
keseluruhan penampilan dari pakaian yang dipakai.
c. "Style" menunjukkan pakaian yang dipakai, sedangkan "Look"
berkaitan dengan perangkat tambahan seperti aksesori dan
sepatu.
d. "Style" merujuk pada tren terkini dalam fashion, sementara
"Look" mengacu pada gaya klasik dan tradisional.
2. Bagaimana "Style" berbeda dari "Fashion"?
a. "Style" adalah pakaian dan aksesori yang dipakai seseorang,
sedangkan "Fashion" adalah cara berpakaian yang populer
pada suatu masa tertentu.
b. "Style" berkaitan dengan pakaian formal, sedangkan "Fashion"
mencakup pakaian kasual.
c. "Style" mengacu pada gaya individu yang unik, sedangkan
"Fashion" lebih mengikuti tren dan standar umum dalam dunia
fashion.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 45
d. "Style" adalah pakaian yang sesuai dengan acara khusus,
sementara "Fashion" adalah pakaian sehari-hari.
3. Apa yang dimaksud dengan "Personal Style" dalam fashion?
a. Personal Style adalah gaya yang dipilih oleh perancang busana
terkenal.
b. Personal Style adalah tren fashion yang populer di kalangan
selebriti.
c. Personal Style adalah gaya berpakaian yang mencerminkan
kepribadian dan preferensi individu.
d. Personal Style adalah gaya fashion yang hanya dikenakan
dalam acara formal.
4. Apa perbedaan antara "Classic Look" dan "Trendy Look"?
a. "Classic Look" adalah gaya yang selalu relevan dan tidak
pernah ketinggalan zaman, sementara "Trendy Look"
mengikuti tren mode terkini yang mungkin berlalu dengan
cepat.
b. "Classic Look" adalah gaya yang hanya sesuai untuk pria,
sedangkan "Trendy Look" cocok untuk wanita.
c. "Classic Look" adalah gaya formal, sementara "Trendy Look"
lebih cocok untuk acara santai.
d. "Classic Look" adalah gaya fashion khas daerah tertentu,
sementara "Trendy Look" berasal dari berbagai budaya.
5. Apa yang dimaksud dengan "Statement Piece" dalam fashion?
a. Statement Piece adalah pakaian yang dipakai untuk acara
formal atau seremonial.
b. Statement Piece adalah aksesori yang menonjol dan menjadi
sorotan dalam penampilan seseorang.
46 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
c. Statement Piece adalah pakaian berwarna cerah yang menarik
perhatian.
d. Statement Piece adalah gaya fashion yang hanya dipakai oleh
selebriti terkenal.
Kunci Jawaban :
1. Jawaban: b
"Style" merujuk pada cara individu mengenakan pakaian dan
mengekspresikan diri, sementara "Look" lebih fokus pada
keseluruhan penampilan dari pakaian yang dipakai.
2. Jawaban: c
"Style" mengacu pada gaya individu yang unik, sedangkan
"Fashion" lebih mengikuti tren dan standar umum dalam dunia
fashion.
3. Jawaban: c
Personal Style adalah gaya berpakaian yang mencerminkan
kepribadian dan preferensi individu.
4. Jawaban: a
"Classic Look" adalah gaya yang selalu relevan dan tidak pernah
ketinggalan zaman, sementara "Trendy Look" mengikuti tren mode
terkini yang mungkin berlalu dengan cepat.
5. Jawaban: b
Statement Piece adalah aksesori yang menonjol dan menjadi
sorotan dalam penampilan seseorang.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 47
BAB III
MENEMUKAN INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN
DESAIN FASHION
48 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
c. Motif-motif Etnis dan simbol-simbol budaya
Foto: https://id.quora.com/Apa-cerita-dongeng-atau-legenda-yang-jarang-orang-lain-tahu-
namun-kamu-ketahui
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 49
warna dari musim atau lanskap tertentu, juga dapat memberikan
kesan yang menarik dalam desain. contoh:
a. Flora dan fauna alam
Foto: https://www.liputan6.com/citizen6/read/4508640/10-desain-gaun-yang-terinspirasi-
dari-alam-hasilnya-menakjubkan
Foto : https://cantik.tempo.co/read/1038812/4-koleksi-busana-dari-kain-tradisional-di-
fashion-legacy
50 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Sejarah dan Era Mode Vintage
Memeriksa desain dan tren dari era sebelumnya dapat
memberikan inspirasi yang berharga. Mode di masa lalu bisa
diadaptasi dengan sentuhan modern atau menggabungkan
elemen klasik dengan gaya kontemporer, Contoh:
a. Mode dari era-era sebelumnya (Vintage)
b. Busana dari berbagai periode sejarah
c. Gaya dan tren yang mencerminkan waktu tertentu
Foto : https://www.farah.id/read/2021/11/23/7481/mengenal-gaya-klasik-setelan-
perempuan-era-1950-an-yang-ikonis
Foto : https://indonesiatripnews.com/gaya-hidup/cultural-values-tema-indonesia-fashion-week-
2019/
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 51
5. Teknologi dan Inovasi
Dalam dunia fashion, teknologi telah menjadi sumber inspirasi
yang penting. Dari penggunaan material baru yang inovatif hingga
aplikasi teknologi seperti pencetakan 3D atau teknik pemrosesan
digital. Hal ini dapat memberi pengaruh terhadap penciptaan
desain busana, seperti:
a. Tekstil dan material inovatif
b. Teknologi fashion Wearable
c. Ilmu pengetahuan dan penelitian tentang warna, tekstur, dan
sebagainya.
Foto : https://geekgoeschic.co/2012/11/27/what-will-revolutionize-fashion-3d-printers/
52 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
7. Majalah dan Buku Fashion
Majalah mode dan buku-buku fashion memberikan wawasan
tentang tren terkini, desain terkenal, dan karya-karya desainer
terkemuka. Membaca publikasi fashion dapat membantu
memahami sejarah, perkembangan, dan tren terbaru dalam
industri. Contoh:
a. Foto-foto pemandangan dan potret yang menarik
b. Karya jurnalistik tentang mode dan gaya hidup
c. Foto dokumenter tentang kehidupan sehari-hari di berbagai
tempat
https://media.neliti.com/media/publications/103100-ID-fashion-dan-gaya-hidup-identitas-dan-
kom.pdf
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 53
Foto : https://muffingraphics.com/tokoh-kartun-jepang/
54 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Perusahaan fashion, toko pakaian, dan desainer mencoba
mengikuti tren ini agar tetap relevan dan menarik bagi konsumen.
Pengikut tren biasanya menghadirkan pakaian yang sesuai dengan
apa yang sedang "in" di pasar, sementara para inovator berusaha
menciptakan tren baru dan mengubah cara orang berpakaian.
2. Perubahan dalam Desain Fashion
Perubahan dalam desain fashion mencakup transformasi dan
evolusi dalam elemen-elemen kunci seperti model pakaian, teknik
pembuatan, bahan, fungsi, dan pendekatan desain secara
keseluruhan. Perubahan ini bisa timbul dari beberapa faktor:
a. Perkembangan Teknologi
Teknologi baru dapat membuka pintu untuk inovasi dalam
desain fashion. Misalnya, penggunaan teknologi 3D printing
untuk mencetak pakaian, atau teknologi kain cerdas yang dapat
mengubah warna atau tekstur berdasarkan suhu atau cahaya.
b. Pengaruh Budaya
Perubahan dalam budaya dan norma-norma sosial juga
dapat mempengaruhi desain fashion. Keterbukaan pada
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 55
keberagaman, kesetaraan gender, dan isu-isu sosial lainnya
dapat tercermin dalam gaya dan perubahan pakaian yang
dihasilkan.
c. Sustainability (Keberlanjutan)
Kesadaran tentang dampak industri fashion terhadap
lingkungan telah mendorong perubahan dalam pendekatan
desain. Bahan ramah lingkungan, daur ulang, dan produksi yang
lebih berkelanjutan menjadi lebih populer.
Foto : https://gaya.tempo.co/read/1038719/pameran-seni-ini-ajak-masyarakat-
lebih-kritis-terhadap-pakaian
56 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
e. Respon terhadap Peristiwa Global
Peristiwa global seperti pandemi, konflik politik, atau
perubahan ekonomi juga dapat mempengaruhi desain fashion.
Misalnya, pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan dalam
preferensi gaya yang lebih nyaman dan fungsional.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 57
C. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Menemukan Inspirasi Dalam Penciptaan
Desain Fashion
Kelas/ Fase : X/E
Semester :1
Waktu : 4 Jam pelajaran
Pendahuluan:
Desain fashion adalah proses kreatif dalam menciptakan
pakaian, aksesori, dan produk fashion lainnya. Bagi seorang perancang
busana, menemukan inspirasi adalah langkah awal yang sangat
penting untuk menciptakan karya yang unik dan menginspirasi.
Inspirasi bisa datang dari berbagai sumber, mulai dari alam, budaya,
seni, hingga pengalaman pribadi. Dalam lembar kerja siswa ini, kita
akan menjelajahi berbagai cara untuk menemukan inspirasi dalam
menciptakan desain fashion.
Bagian 1: Menelusuri Sumber Inspirasi
1. Alam: Ciptakan catatan dan gambar dari bentuk, warna, dan
tekstur yang ditemukan di alam. Contoh sumber inspirasi alam
adalah bunga-bunga, batu-batu, pola daun, atau fenomena langit
yang menakjubkan.
2. Budaya: Pelajari kekayaan budaya dari berbagai daerah dan
negara. Identifikasi motif, corak, dan bentuk unik yang
menggambarkan keindahan tradisi budaya. Jangan lupa
menghormati dan menghargai asal-usul budaya tersebut.
3. Seni: Jelajahi berbagai bentuk seni, seperti lukisan, patung, dan
seni rupa modern. Perhatikan bagaimana seniman
58 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
menggambarkan emosi, perasaan, dan cerita melalui karya
mereka. Integrasikan elemen seni yang menarik ke dalam desain
Anda.
4. Sejarah Mode: Pelajari tren mode dari era-era sebelumnya. Anda
bisa menemukan inspirasi dalam detail dan gaya klasik yang dapat
dipadukan dengan sentuhan modern.
5. Pengalaman Pribadi: Refleksikan pengalaman pribadi Anda dan
ceritakan melalui desain Anda. Pengalaman hidup bisa menjadi
sumber inspirasi yang kuat dan personal.
Bagian 2: Mencatat Inspirasi
1. Buatlah sketsa atau catatan dari setiap hal yang Anda temui dan
anggap menarik. Jangan biarkan inspirasi lari begitu saja; catatlah
dengan cepat sebelum ide tersebut hilang.
2. Buatlah papan mood (mood board) untuk mengumpulkan gambar,
potongan kain, warna, dan bahan yang menggambarkan inspirasi
Anda. Ini akan membantu Anda memvisualisasikan konsep desain
Anda.
3. Simpan foto dan gambar inspiratif dalam folder khusus di
komputer atau perangkat seluler Anda, sehingga Anda dapat
dengan mudah mengaksesnya untuk referensi di masa
mendatang.
Bagian 3: Berkreasi dengan Inspirasi
1. Jangan takut untuk bereksperimen dengan ide-ide yang tidak
biasa. Inspirasi yang paling unik bisa menghasilkan desain yang
paling menonjol.
2. Mulailah dengan sketsa sederhana dan biarkan kreativitas Anda
mengalir. Jangan terlalu khawatir tentang detail saat ini; Anda
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 59
dapat mengembangkan desain secara lebih mendalam di tahap
selanjutnya.
3. Pilih bahan yang sesuai dengan konsep desain Anda. Jelajahi
berbagai jenis kain, tekstur, dan aksesori untuk menciptakan
tampilan yang unik.
4. Kembangkan desain Anda melalui proses mencoba dan kesalahan.
Percobaan akan membantu Anda menemukan bentuk yang paling
sesuai dengan visi Anda.
5. Teruslah belajar dan mencari inspirasi baru. Ikuti perkembangan
tren mode terkini dan perbarui pengetahuan Anda tentang industri
fashion.
Kesimpulan:
Menemukan inspirasi dalam penciptaan desain fashion membutuhkan
penjelajahan, refleksi, dan kreativitas. Dengan menggali sumber-
sumber inspirasi yang beragam dan mencatat ide-ide yang menarik,
Anda dapat mengembangkan desain fashion yang unik dan
menginspirasi orang lain. Teruslah berkreasi, eksperimen, dan tetap
terbuka terhadap inspirasi baru untuk mengembangkan kemampuan
desain Anda. Selamat berkreasi !
60 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
D. Asesmen Formatif
SOAL PILIHAN GANDA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Memahami Dan Membedakan Style Dan Look
Fashion
Kelas/ Fase :X/E
Semester :1
Waktu : 3 Jam pelajaran
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Inspirasi dalam desain fashion dapat berasal dari mana saja, tetapi
salah satu sumber utama adalah:
a. Buku-buku desain fashion terkenal
b. Mencari tren terbaru di media sosial
c. Perjalanan dan budaya berbeda
d. Reproduksi dari desainer lain
2. Mengapa perjalanan menjadi sumber inspirasi yang kuat dalam
desain fashion?
a. Karena melihat berbagai macam pakaian dari budaya berbeda
dapat membantu menciptakan desain yang unik
b. Karena perjalanan dapat memberikan akses ke toko-toko
desainer terkenal
c. Karena perjalanan selalu memberikan inspirasi untuk
menciptakan gaun pesta yang mewah
d. Karena seluruh desainer fashion terkenal selalu melakukan
perjalanan ke seluruh dunia
3. Bagaimana pengalaman pribadi dapat menjadi inspirasi dalam
desain fashion?
a. Pengalaman pribadi tidak berpengaruh pada desain fashion
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 61
b. Pengalaman pribadi dapat mencerminkan kepribadian
desainer dan diintegrasikan dalam desainnya
c. Pengalaman pribadi hanya relevan jika desainer berasal dari
latar belakang yang terkait dengan dunia fashion
d. Pengalaman pribadi hanya berpengaruh dalam desain pakaian
sehari-hari, bukan untuk pakaian formal
4. Mengapa penting bagi desainer untuk tetap mengikuti tren dan
perubahan terbaru dalam industri fashion?
a. Hanya untuk mendapatkan popularitas dan mendapatkan
lebih banyak pengikut di media sosial
b. Agar dapat meniru desain-desain yang sudah terbukti berhasil
c. Untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berubah
d. Agar desainer dapat mendapatkan dukungan dari pihak
sponsor
5. Salah satu cara untuk menemukan inspirasi dalam desain fashion
adalah dengan:
a. Menyalin desain dari merek fashion ternama
b. Mengandalkan inspirasi dari desain fashion lama
c. Berfokus pada satu warna dan gaya saja
d. Melakukan riset tentang berbagai tema dan elemen desain
Kunci Jawaban :
1. c) Perjalanan dan budaya berbeda
2. a) Karena melihat berbagai macam pakaian dari budaya berbeda
dapat membantu menciptakan desain yang unik
3. b) Pengalaman pribadi dapat mencerminkan kepribadian desainer
dan diintegrasikan dalam desainnya
4. c) Untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berubah
5. d) Melakukan riset tentang berbagai tema dan elemen desain
62 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
BAB IV
MEMBUAT MOOD BOARD
SEBAGAI ALAT VISUALISASI DESAIN
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 63
Mood Board membantu desainer untuk menggambarkan
berbagai elemen yang akan digunakan dalam koleksi, seperti tema
warna, motif, siluet, gaya, dan referensi budaya atau sejarah. Selain itu,
Mood Board juga dapat membantu mengidentifikasi tren terkini dan
memastikan bahwa desain yang dihasilkan sesuai dengan tujuan pasar
yang dituju.
Fungsi Mood Board dalam desain fashion adalah:
1. Sumber Inspirasi
Mood Board membantu desainer mencari inspirasi dari berbagai
sumber seperti gambar, fotografi, seni, alam, budaya, atau tren
terkini. Ini membantu mereka membangun pemahaman yang lebih
baik tentang gaya dan konsep yang ingin mereka ciptakan.
2. Media visualisasi
Mood Board membantu desainer untuk menggambarkan ide-ide
mereka secara visual. Dengan mengumpulkan gambar dan elemen-
elemen desain, Mood Board membantu menciptakan representasi
visual dari konsep yang ada dalam pikiran desainer.
3. Pengambilan keputusan
Mood Board memungkinkan desainer untuk melihat elemen-
elemen yang terkumpul secara bersamaan, sehingga mereka dapat
dengan mudah membandingkan dan memilih kombinasi yang
tepat. Ini membantu dalam mengambil keputusan tentang warna,
pola, tekstur, dan desain yang akan digunakan dalam koleksi
fashion.
4. Alat Komunikasi
Mood Board juga berfungsi sebagai alat komunikasi antara desainer
dan pihak lain, seperti klien, tim produksi, atau manufaktur. Mood
64 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Board membantu dalam menyampaikan visi desainer dengan lebih
jelas dan memastikan bahwa semua pihak terlibat memiliki
pemahaman yang sama tentang konsep dan gaya yang akan
diwujudkan.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 65
Sumber : https://youtu.be/Ls6W19EKcgY
66 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Eksplorasi Warna dan Tekstur
Mood Board adalah tempat yang bagus untuk mencoba kombinasi
warna dan tekstur yang berbeda. Desainer dapat menambahkan
sampel kain, gambar warna, atau bahkan menggambar sketsa untuk
menjelajahi berbagai kemungkinan. Dengan melihatnya secara
keseluruhan, Desainer dapat menentukan palet warna dan tekstur
yang paling sesuai dengan visi desainnya.
4. Pengembangan Konsep
Mood Board membantu Desainer mengembangkan konsep desain
dengan lebih jelas. Desainer juga dapat menggabungkan elemen-
elemen seperti gaya, warna, tekstur, bentuk, dan detail untuk
membuat suatu narasi visual yang koheren. Ini membantu Desainer
memvisualisasikan dan merumuskan ide-idenya secara lebih baik
sebelum memulai proses desain yang sebenarnya.
5. Komunikasi Ide
Mood Board juga merupakan alat komunikasi yang efektif. Dalam
kolaborasi dengan tim atau klien, Desainer dapat menggunakan
Mood Board sebagai referensi visual untuk menjelaskan ide-ide dan
Visinya. Ini membantu semua pihak terlibat memahami konsep dan
tujuan desain dengan lebih baik.
6. Fokus pada Detail
Pada saat Mood Board, Desainer dapat memasukkan detail-detail
spesifik yang ingin dieksplorasi dalam desainnya. Misalnya, jika
Seorang Desainer tertarik pada aksen payet atau bordir tangan,
Desainer dapat mencari gambar-gambar yang menampilkan detail-
detail tersebut. Ini membantu untuk fokus pada elemen-elemen
khusus yang ingin ditambahkan dalam rancangan koleksi fashion.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 67
Foto, Contoh Mood Boad untuk Desain Fashion
https://id.pinterest.com/meilisanur19/moodboard-busana/
68 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
D. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Membuat Mood Board Sebagai Alat Visualisasi
Desain
Kelas/ Fase : X/E
Semester :2
Waktu : 2 Jam pelajaran
Instruksi:
1. Pilih tema atau konsep desain yang ingin Anda jelajahi. Ini bisa
berupa gaya, warna, suasana, atau bahkan produk spesifik yang
ingin Anda desain.
2. Kumpulkan bahan referensi yang relevan dengan tema atau konsep
desain Anda. Bahan referensi ini dapat berupa gambar, foto,
potongan dari majalah, sampel warna, kain, atau benda-benda
sehari-hari yang Anda temukan menarik dan sesuai dengan konsep
desain Anda.
3. Siapkan papan kertas atau komputer untuk membuat Mood Board
Anda.
4. Atur bahan referensi Anda dengan cara yang teratur dan kreatif
pada Mood Board Anda. Gunakan kertas, spidol, perekat, atau
perangkat lunak desain grafis untuk mengatur elemen-elemen ini.
Anda dapat mengelompokkan mereka berdasarkan warna, tekstur,
bentuk, atau elemen desain lainnya yang sesuai dengan tema atau
konsep Anda.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 69
5. Pertimbangkan elemen desain yang ingin Anda sertakan dalam
desain Anda, seperti pola, tipografi, ilustrasi, atau bentuk geometris,
dan sertakan elemen-elemen ini dalam Mood Board Anda.
6. Jelaskan secara singkat setiap elemen yang Anda tambahkan ke
mood board. Mengapa Anda memilihnya dan bagaimana itu akan
menggambarkan konsep atau tema desain Anda.
7. Gunakan Mood Board Anda sebagai referensi visual saat Anda mulai
merancang desain Anda. Ini akan membantu Anda
mempertahankan fokus dan konsistensi dalam proses desain.
Catatan:
1. Pastikan Anda mengumpulkan bahan referensi yang beragam untuk
mendapatkan inspirasi yang lebih luas.
2. Jelajahi berbagai sumber seperti internet, majalah, buku, atau
bahkan mengambil foto sendiri untuk mendapatkan variasi
referensi.
3. Jadilah kreatif dan berani dalam mengatur dan menggabungkan
elemen-elemen dalam Mood Board Anda.
4. Perbarui Mood Board Anda jika Anda menemukan bahan referensi
baru yang relevan atau jika Anda ingin memperluas atau mengubah
konsep desain Anda.
70 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
bentuk organik mereka yang akan memberikan sentuhan alami pada
desain.
2. Potongan tekstil dengan pola geometris: Saya menyertakan
potongan ini untuk menunjukkan ketertarikan saya pada pola
geometris. Pola ini akan memberikan kesan modern dan terstruktur
pada desain saya.
3. Sampel warna dari palet warna: Saya memilih sampel warna ini
karena mereka sesuai dengan tema warna yang ingin saya gunakan
dalam desain saya. Warna-warna ini akan menciptakan suasana
tenang dan damai.
Semoga berhasil dalam membuat Mood Board Anda!
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 71
E. Asesmen Formatif ( Soal Pilihan Ganda)
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Membuat Mood Board Sebagai Alat Visualisasi
Desain
Kelas/ Fase : X/E
Semester :2
Waktu : 1 Jam pelajaran
72 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
c. Mengidentifikasi tujuan dan audiens proyek desain.
d. Meniru tema dari proyek desain sebelumnya.
5. Mengapa penting untuk menyertakan variasi unsur dalam mood
board?
a. Agar Mood Board terlihat lebih menarik secara visual.
b. Menghindari kesalahan dalam desain.
c. Memenuhi persyaratan klien.
d. Membantu menyampaikan ide dan nuansa yang diinginkan.
6. Apa yang dimaksud dengan "konsistensi" dalam pembuatan mood
board?
a. Memilih gambar-gambar yang serupa dalam mood board.
b. Mencampur berbagai gaya desain dalam satu mood board.
c. Mengganti tema Mood Board saat inspirasi berubah.
d. Menggunakan hanya satu warna dominan dalam mood board.
7. Mengapa penting untuk mempertimbangkan konteks proyek dalam
mood board?
a. Agar Mood Board terlihat lebih menarik secara visual.
b. Meningkatkan efisiensi dalam penyusunan mood board.
c. Memastikan Mood Board sesuai dengan perkembangan tren
terkini.
d. Memahami bagaimana Mood Board akan digunakan dalam
proyek desain.
8. Apa perbedaan antara Mood Board untuk proyek desain interior
dengan Mood Board untuk proyek desain grafis?
a. Mood Board untuk desain interior lebih abstrak daripada desain
grafis.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 73
b. Mood Board untuk desain grafis hanya berisi warna dan
tipografi.
c. Mood Board untuk desain interior berfokus pada fungsi,
sedangkan desain grafis berfokus pada estetika.
d. Tidak ada perbedaan, Mood Board dapat digunakan secara
universal untuk semua jenis desain.
9. Bagaimana cara mempresentasikan Mood Board dengan efektif?
a. Menjelaskan setiap gambar dan elemen dalam Mood Board
secara rinci.
b. Menggunakan hanya satu jenis media visual dalam mood board.
c. Menyampaikan Mood Board tanpa memberikan penjelasan.
d. Menghindari penggunaan warna-warna yang kuat dalam mood
board.
10. Kapan waktu yang tepat untuk membuat Mood Board dalam
proses desain?
a. Setelah desain selesai dan siap untuk produksi.
b. Sebelum memahami kebutuhan klien.
c. Ketika desain sudah mencapai tahap akhir.
d. Pada awal tahap perencanaan dan eksplorasi ide.
Kunci Jawaban:
1. Jawaban: d) Mengumpulkan dan menyusun inspirasi visual.
2. Jawaban: b) Inspirasi visual seperti gambar, foto, dan sampel
warna.
3. Jawaban: c) Membantu mengembangkan visi dan estetika desain.
4. Jawaban: c) Mengidentifikasi tujuan dan audiens proyek desain.
74 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
5. Jawaban: d) Membantu menyampaikan ide dan nuansa yang
diinginkan.
6. Jawaban: a) Memilih gambar-gambar yang serupa dalam mood
board.
7. Jawaban: d) Memahami bagaimana Mood Board akan digunakan
dalam proyek desain.
8. Jawaban: c) Mood Board untuk desain interior berfokus pada
fungsi, sedangkan desain
9. Jawaban: a) Menjelaskan setiap gambar dan elemen dalam Mood
Board secara rinci.
10. Jawaban: d) Pada awal tahap perencanaan dan eksplorasi ide.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 75
BAB V
CARA MENCARI BENTUK
DALAM PROSES DESAIN FASHION
Foto : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/
76 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Bentuk Dekoratif
Bentuk dekoratif adalah bentuk yang sudah diubah dari
bentuk asli melalui proses stilasi atau stilir yang masih ada ciri khas
bentuk aslinya. Bentuk-bentuk ini dapat berupa ragam hias pada
sulaman atau hiasan lainnya yang mana bentuknya sudah tidak
seperti bentuk sebenarnya. Bentuk ini lebih banyak dipakai dalam
menghias bidang atau benda tertentu.
4. Bentuk Abstrak
Bentuk abstrak merupakan bentuk yang tidak terikat pada bentuk
apa pun, tetapi tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip desain.
Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/
Silue H Siluet S
Siluet I Siluet A
Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 77
2. Bentuk garis leher
Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/
Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/
4. Bentuk Kerah
Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/
78 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
5. Bentuk Lengan
Sumber : https://www.fesyendesign.com/unsur-unsur-desain-busana/
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 79
2. Pembingkaian Tubuh
Bentuk pakaian dapat membantu membingkai dan
memperindah bentuk tubuh seseorang. Perancang busana
menggunakan bentuk untuk menciptakan ilusi visual yang
mengubah proporsi tubuh, menggarisbawahi bagian-bagian
tertentu, atau menyoroti aset tertentu. Bentuk yang tepat dapat
meningkatkan penampilan dan memberikan kepercayaan diri
kepada pemakainya.
3. Keterampilan Konstruksi
Bentuk memainkan peran penting dalam keterampilan konstruksi
pakaian. Pemahaman yang baik tentang bentuk dan cara kerjanya
dalam konteks pakaian memungkinkan perancang busana untuk
membuat pola yang tepat, memilih bahan yang sesuai, dan
menghasilkan potongan yang pas dan nyaman di tubuh. Bentuk
juga mempengaruhi bagaimana pakaian jatuh dan bergerak saat
dikenakan.
4. Trend dan Inovasi
Bentuk sering berubah sesuai dengan tren fashion dan
inovasi desain terbaru. Perancang busana terus mencari cara baru
untuk memperbarui dan merevolusi bentuk pakaian, menciptakan
siluet yang baru dan menarik. Bentuk yang inovatif dapat menjadi
sumber inspirasi dan memberikan tampilan yang segar dalam
industri fashion.
5. Daya Tarik Visual
Bentuk yang menarik secara visual dapat membuat pakaian
lebih menonjol dan menarik perhatian. Bentuk yang tepat, baik itu
yang sederhana atau rumit, dapat memberikan kesan artistik dan
80 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
estetika yang menarik. Pemilihan bentuk yang tepat dapat
meningkatkan kesan visual dan membuat pakaian terlihat lebih
menarik bagi pemirsa.
Pentingnya bentuk dalam desain fashion mencerminkan
pengaruhnya yang mendalam terhadap estetika, fungsi, dan ekspresi
dalam industri mode. Dalam proses perancangan, pemahaman yang
baik tentang bentuk dan kemampuan untuk memanipulasinya adalah
keterampilan yang sangat berharga bagi perancang busana.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 81
4. Teknik Draping
Menggunakan teknik draping pada maneken untuk
mengeksplorasi bentuk-bentuk baru dan tidak terduga yang bisa
menjadi landasan desain.
Foto : https://elearning.undiksha.ac.id/course/info.php?id=8803
82 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
8. Eksplorasi Geometri
Bermain-main dengan bentuk geometris dan pola dapat
menghasilkan desain yang futuristik dan avant-garde.
9. Mengutip Sejarah
Terkadang, mempelajari desain dari masa lalu dapat
memberikan inspirasi bagi bentuk-bentuk baru yang diperbarui
dan inovatif.
10. Melebihi Batas
Cobalah untuk berpikir di luar batas konvensional dan jangan
takut untuk mencoba hal-hal yang tidak biasa atau tidak umum
dalam desain.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 83
https://www.jaydearvey.top/products.aspx?cname=draping+for+fashion+design&cid=34
https://www.icf.edu.in/blog/pattern-making-course/
84 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Layering (Tumpuk-tumpuk)
Layering atau tumpuk-tumpuk adalah teknik
menggabungkan berbagai lapisan pakaian atau kain dengan cara
yang artistik dan harmonis. Penggunaan tekstur, warna, dan
potongan yang berbeda dapat menghasilkan tampilan yang unik
dan menarik.
Foto : https://www.popmama.com/life/fashion-and-beauty/nisrina-salma/cara-
padupadan-layering-outfit-yang-stylish
4. Embroidery (Bordir)
Bordir adalah seni menghias kain dengan benang atau
tambahan bahan lainnya. Teknik ini memungkinkan desainer untuk
menciptakan pola-pola dan detail yang rumit, menambahkan
dimensi dan daya tarik visual pada desain.
Foto: https://www.blibli.com/p/maxi-dress-wanita-bordir-bunga-gamis-rok-lebar-baju-
dres-muslim-modern/ps--VIG-70027-01251
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 85
5. Appliqué (Pengaplikasian)
Pengaplikasian melibatkan menempelkan potongan kain
atau bahan dekoratif lainnya pada permukaan pakaian. Dengan
teknik ini, desainer dapat menciptakan bentuk-bentuk yang unik
dan menarik pada pakaian.
Foto: https://slideplayer.info/slide/2000471/#google_vignette
6. Pleating (Lipit)
Teknik lipit atau pleating melibatkan proses membentuk lipatan-
lipatan kain secara teratur. Lipitan ini memberikan dimensi dan
gerakan pada desain pakaian.
Foto: https://www.tokopedia.com/find/rok-lipit-motif?page=13
86 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
7. Ruching (Mengerut)
Mengerut atau ruching adalah teknik mengumpulkan kain
secara rapi sehingga membentuk lipatan-lipatan yang teratur. Ini
bisa menjadi elemen menarik dalam desain pakaian.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 87
Foto : https://www.kezkaprinting.com/jasa-print-kain-katun/
10. 3D Desain
Dengan bantuan Software 3D Desain seperti Clo3D dan
Marlveleouse, menjadikan industri fashion semakin populer.
Teknik ini memungkinkan desainer untuk untuk membuat Desain
Fashion sekaligus membuat pola dan membuat prototipe busana
yang akan di buat.
88 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Kombinasi dari beberapa teknik di atas atau penggunaan teknik
secara kreatif akan membantu menciptakan desain fashion yang unik
dan menarik. Selain itu, pengetahuan tentang tren fashion terkini serta
pemahaman yang baik tentang target pasar juga penting untuk
menciptakan desain yang relevan dan diminati.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 89
E. Lembar Kerja siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Cara Mencari Bentuk Dalam Proses Desain
Fashion
Kelas/ Fase : X/E
Semester :1
Waktu : 4 Jam pelajaran
Pendahuluan:
Dalam dunia fashion, proses desain memainkan peran yang
sangat penting. Salah satu aspek penting dari proses desain adalah
eksplorasi bentuk. Eksplorasi bentuk melibatkan pengeksplorasian
berbagai bentuk dan siluet untuk menciptakan pakaian dan aksesori
yang unik dan menarik. Lembar kerja ini akan membantu siswa dalam
memahami dan mengaplikasikan eksplorasi bentuk dalam proses
desain fashion.
1. Definisi Bentuk dalam Desain Fashion:
a. Penjelasan singkat tentang apa itu "bentuk" dalam konteks
desain fashion.
b. Contoh-contoh berbagai bentuk yang sering digunakan dalam
fashion.
2. Eksplorasi Bentuk dalam Mood Board:
a. Membuat Mood Board yang berisi inspirasi bentuk dari
berbagai sumber seperti foto, gambar, dan potongan pakaian.
b. Mengidentifikasi elemen-elemen kunci yang mempengaruhi
bentuk dalam mood board.
90 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
3. Eksperimen Siluet:
a. Latihan menggambar atau mencetak beberapa gambar sketsa
siluet pakaian berbeda.
b. Memberikan penjelasan singkat tentang setiap siluet dan
bagaimana mereka dapat mempengaruhi desain pakaian
secara keseluruhan.
4. Transformasi Bentuk:
a. Memilih salah satu sketsa siluet dari bagian sebelumnya.
b. Menggunakan kertas transparan atau pola, melakukan
transformasi pada bentuk tersebut untuk menciptakan siluet
yang berbeda.
5. Eksplorasi Bentuk dalam Warna dan Tekstur:
a. Menciptakan sketsa atau potongan kain dari beberapa siluet
yang telah diubah.
b. Eksplorasi kombinasi warna dan tekstur pada setiap siluet
untuk melihat bagaimana bentuk dapat dipengaruhi oleh
elemen-elemen ini.
6. Proses Desain Fashion:
a. Menggambarkan bagaimana eksplorasi bentuk dapat
dimasukkan ke dalam proses desain fashion secara
keseluruhan.
b. Memberikan contoh nyata tentang bagaimana eksplorasi
bentuk telah digunakan dalam koleksi desainer terkenal.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 91
Kesimpulan:
Ringkasan singkat tentang pentingnya eksplorasi bentuk dalam proses
desain fashion dan bagaimana pengetahuan ini dapat meningkatkan
kreativitas dan keunikan dalam karya desain siswa.
Catatan Tambahan:
Siswa dapat diminta untuk menambahkan sketsa, gambar, atau foto
sebagai ilustrasi dalam lembar kerja mereka untuk memperjelas poin-
poin yang dijelaskan dalam setiap bagian. Mereka juga dapat mencari
inspirasi dari desainer terkenal dan trend terbaru dalam industri fashion
untuk memperkaya eksplorasi bentuk mereka.
92 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
F. Asesmen Formatif
SOAL PILIHAN GANDA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Cara Mencari Bentuk Dalam Proses Desain Fashion
Kelas/ Fase : X/E
Semester : 1
Waktu : 4 Jam pelajaran
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 93
6. Apa peran Mood Board dalam proses eksplorasi bentuk?
a. Menentukan anggaran dan biaya produksi.
b. Menggambarkan proses pembuatan busana.
c. Menampilkan gambar dan elemen desain sebagai referensi
visual.
d. Mengevaluasi kualitas busana yang telah selesai.
7. Apa manfaat dari eksplorasi bentuk yang baik dalam desain fashion?
a. Mempercepat proses produksi busana.
b. Mengurangi biaya produksi.
c. Menghasilkan busana dengan bentuk dan tampilan yang
menarik.
d. Meningkatkan efisiensi distribusi busana.
Jawaban:
1. c) Menciptakan bentuk-bentuk unik untuk mendefinisikan konsep
desain.
2. c) Membuat Mood Board dan mencari referensi visual.
3. c) Langkah-langkah kreatif untuk mengembangkan konsep menjadi
busana.
4. b) Membuat Mood Board dan referensi visual.
5. c) Untuk menciptakan bentuk-bentuk unik dan inovatif.
6. c) Menampilkan gambar dan elemen desain sebagai referensi visual.
7. c) Menghasilkan busana dengan bentuk dan tampilan yang menarik.
94 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
BAB VI
MENGEMBANGKAN DESAIN BERDASARKAN
STYLE DAN LOOK
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 95
warna yang saling melengkapi atau menciptakan kontras yang
menarik. Pola juga bisa digunakan untuk menambahkan dimensi
dan visual menarik pada busana.
4. Desain Siluet
Bentuk dan potongan busana, juga dikenal sebagai siluet, berperan
penting dalam menciptakan gaya dan look yang unik. Anda bisa
memilih siluet yang sesuai dengan bentuk tubuh dan memberikan
penekanan pada bagian-bagian tertentu, atau mungkin
menciptakan potongan yang eksentrik untuk menonjolkan gaya
yang berbeda. Misalnya Siluet H-Line, A-Line, S-Line atau I-Line
5. Aksesoris dan Detail
Aksesoris dan detail seperti kancing, renda, tali, dan hiasan lainnya
bisa menjadi sentuhan akhir yang menambah daya tarik busana
Anda. Mereka dapat digunakan untuk memberikan sentuhan
personal dan menunjukkan kepribadian desain yang kuat.
6. Kombinasi dan Layering
Bermain dengan kombinasi dan layering dapat menciptakan
tampilan yang lebih kompleks dan menarik. Cobalah untuk
menggabungkan berbagai item busana dalam cara yang unik dan
harmonis untuk mencapai look yang inginkan.
7. Konsistensi dan Kekuatan Brand
Jika Seorang Desainer busana yang memiliki merek sendiri, harus
selalu mempertahankan Style dan Look nya secara konsisten
dengan identitas mereknya. Ini akan membantu membangun
pengenalan merek dan menghadirkan ciri khas yang mudah
dikenali.
96 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
8. Perhatikan Kenyamanan
Terakhir, perhatikan aspek kenyamanan pemakaian produk.
Busana yang tidak nyaman akan membuat penggunanya kurang
puas, tanpa peduli sebagus apapun desainnya.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 97
3. Perhatikan Konsistensi
Pastikan setiap elemen desain yang dibuat memiliki
konsistensi dengan Style yang diinginkan. Hal ini mencakup
pemilihan warna, pola, siluet, dan material. Elemen-elemen ini
harus bekerja bersama-sama untuk menciptakan kesan yang
konsisten dengan konsep desain.
4. Buatlah Sketsa
Mulailah dengan membuat sketsa desain fashion yang
mencerminkan konsep yang telah ditetapkan. Gunakan sketsa ini
sebagai panduan untuk mulai mengembangkan desain lebih
lanjut.
5. Perhatikan Detail dan aksesoris
Detail adalah kunci untuk menciptakan desain fashion yang unik
dan menarik. Pertimbangkan rincian seperti hiasan, potongan-
potongan khusus, aksesoris, dan penggunaan teknik tertentu
dalam pembuatan pakaian.
6. Eksplorasi Material
Pemilihan material juga berperan penting dalam
menentukan kesan dan kualitas dari desain fashion. Pilih material
yang sesuai dengan style yang diinginkan dan juga cocok untuk
target market.
7. Jangan Takut Bereksperimen
Ketika mengembangkan konsep desain, jangan takut untuk
bereksperimen. Cobalah kombinasi warna yang tidak biasa, siluet
yang tidak konvensional, atau aksesoris yang menarik. Eksperimen
ini dapat membantu menemukan elemen-elemen unik yang
membuat desain berbeda dari yang lain.
98 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
8. Dapatkan Masukan
Selalu berguna untuk mendapatkan masukan dari orang lain,
baik itu dari teman, keluarga, atau bahkan calon konsumen.
Mereka mungkin memberikan pandangan yang berharga dan
membantu menyempurnakan desain.
9. Prototyping
Setelah mengembangkan konsep desain, buatlah prototipe atau
sampel dari pakaian yang telah dirancang. Ini akan membantu
melihat bagaimana desain tersebut terwujud dalam bentuk nyata.
10. Evaluasi dan Perbaikan
Tinjau kembali hasil desain, dan lakukan evaluasi. Jika
diperlukan, lakukan perbaikan untuk meningkatkan desain dan
membuatnya lebih konsisten dengan style yang diinginkan.
Ingatlah bahwa mengembangkan konsep desain fashion yang
konsisten memerlukan waktu, ketekunan, dan kreativitas. Tetaplah
berlatih dan terus mengasah kemampuan desain, untuk mencapai
hasil yang diinginkan
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 99
digabungkan. Misalnya, menggabungkan gaya minimalis dengan
gaya vintage, pahami elemen penting dari kedua gaya tersebut.
2. Buat Sketsa dan Mood board
Sebelum mulai merancang, buat sketsa kasar tentang
gabungan dari bebrapa elemen gaya desain. Gunakan Mood Board
untuk mengumpulkan inspirasi, gambar, warna, dan bentuk yang
mewakili gaya yang ingin digabungkan.
3. Tetapkan fokus pada keselarasan
Pastikan elemen gaya desain yang digabungkan memiliki
keselarasan dan konsistensi. Meskipun gaya yang digabungkan
berbeda, ada beberapa elemen yang harus saling mendukung dan
cocok satu sama lain.
4. Perhatikan proporsi dan tata letak
Perlu diperhatikan, penting untuk mempertimbangkan proporsi
dan tata letak dalam desain. Beberapa gaya desain mungkin
cenderung memiliki pola dan ukuran yang berbeda. Pastikan
elemen-elemen tersebut tetap seimbang dan harmonis dalam
desain akhir.
5. Eksperimen dengan palet warna
Warna dapat memiliki dampak besar pada suasana dan gaya
desain. Cobalah bermain dengan palet warna dari kedua gaya yang
ingin digabungkan. Gabungkan warna-warna yang saling kontras
atau gunakan warna netral yang dapat mendukung elemen desain
lainnya.
6. Jangan takut untuk mencampur tekstur dan pola
Percaya diri mencampur tekstur dan pola dari gaya yang berbeda
dapat menambahkan dimensi dan keunikan pada hasil desain.
100 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Namun, pastikan untuk tidak berlebihan agar tidak mengaburkan
fokus desain.
7. Pertimbangkan keterbacaan dan fungsionalitas
Terlepas dari kombinasi gaya desain, pastikan desain tetap mudah
dibaca dan fungsional. Terlalu banyak elemen yang berbeda bisa
membuat desain sulit dipahami atau mengganggu pengalaman
pengguna.
8. Pengujian Desain
Sebelum mengaplikasikan desain ke proyek akhir, uji prototipe
atau versi rancangan untuk melihat apakah elemen-elemen yang
berbeda berfungsi dengan baik bersama-sama.
Ingatlah bahwa menggabungkan elemen desain dengan gaya
yang berbeda adalah proses kreatif, jadi berani berimprovisasi dan
jangan takut mencoba hal-hal baru. Selamat mencoba!
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 101
D. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Mengembangkan Desain Berdasarkan Style dan
Look
Kelas/ Fase : X/E
Semester :1
Waktu : 2 Jam pelajaran
Instruksi:
Dalam lembar kerja ini, Anda akan belajar mengembangkan desain
berdasarkan style dan look yang ditentukan. Ikuti langkah-langkah di
bawah ini untuk menyelesaikan tugas ini:
Langkah 2: Penelitian
Lakukan penelitian untuk memahami dan mengumpulkan inspirasi
terkait style dan look yang Anda pilih. Cari referensi dari buku, majalah,
internet, atau sumber lainnya yang relevan dengan style dan look
102 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
tersebut. Catat ide-ide dan elemen-elemen desain yang menarik untuk
digunakan dalam proyek Anda.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 103
keseimbangan, dan keharmonisan desain Anda. Lakukan perubahan
atau penyesuaian jika diperlukan.
Langkah 6: Presentasi
Presentasikan desain Anda kepada teman sekelas atau guru untuk
mendapatkan masukan dan umpan balik. Jelaskan konsep dan inspirasi
di balik desain Anda, serta bagaimana Anda mengembangkan desain
tersebut berdasarkan style dan look yang dipilih.
104 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
E. Asesmen Formatif.
SOAL PILIHAN GANDA
Mata Pelajaran : Dasar Desain Fashion
Materi : Mengembangkan Desain Berdasarkan Style dan Look
Kelas/ Fase : X/E
Semester : 1
Waktu : 2 Jam pelajaran
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 105
4. Bagaimana cara menciptakan style yang konsisten dalam desain?
a. Menggunakan warna yang berbeda dalam setiap elemen desain
b. Menggabungkan berbagai jenis tampilan visual dalam desain
c. Menggunakan font yang berbeda-beda dalam desain
d. Memilih satu gaya visual yang konsisten untuk semua elemen
desain
Jawaban: d
5. Apa manfaat dari mengembangkan desain berdasarkan style dan
look?
a. Meningkatkan daya tarik visual desain
b. Membuat desain terlihat lebih rumit dan kompleks
c. Meningkatkan keterbacaan dan pemahaman desain
d. Memberikan variasi yang tidak terprediksi dalam desain
Jawaban: a
6. Bagaimana cara mencapai konsistensi dalam penggunaan warna
dalam desain?
a. Menggunakan warna yang berbeda-beda tanpa aturan khusus
b. Membatasi jumlah warna yang digunakan dalam desain
c. Menggunakan warna-warna cerah yang mencolok dalam desain
d. Memilih warna secara acak tanpa mempertimbangkan konteks
desain
Jawaban: b
7. Apa peran tata letak dalam menciptakan tampilan desain yang
menarik?
a. Menentukan ukuran dan proporsi elemen-elemen desain
b. Mengatur posisi elemen-elemen desain dalam halaman
c. Membuat desain terlihat lebih rumit dan kompleks
106 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
d. Menentukan warna dan pola yang digunakan dalam desain
Jawaban: b
8. Apa yang dimaksud dengan "hierarchy" dalam konteks desain?
a. Penggunaan efek dan ilustrasi dalam desain
b. Pengaturan tata letak yang baik dalam desain
c. Penekanan visual pada elemen-elemen desain yang penting
d. Penggunaan warna yang berbeda dalam setiap elemen desain
Jawaban: c
9. Mengapa penting untuk mempertimbangkan pengguna desain
dalam mengembangkan style dan look?
a. Agar desain terlihat lebih menarik secara visual
b. Agar desain terlihat lebih rumit dan kompleks
c. Agar desain sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pengguna
d. Agar desain memiliki variasi yang tidak terprediksi
Jawaban: c
10. Apa yang harus dilakukan jika style dan look yang awalnya dipilih
tidak cocok dengan konteks desain?
a. Tetap menggunakan style dan look tersebut tanpa perubahan
b. Mengubah style dan look secara drastis tanpa pertimbangan
c. Menyesuaikan style dan look agar sesuai dengan konteks desain
d. Menggabungkan beberapa style dan look menjadi satu
Jawaban: c
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 107
KATA KUNCI
108 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
desain.
Evaluasi : Proses mengevaluasi desain berdasarkan tujuan dan
kriteria.
Fleksibilitas : Kemampuan desain untuk beradaptasi atau berubah
sesuai kebutuhan.
Fokus : Poin utama atau elemen yang menjadi pusat
perhatian dalam Mood Board atau kolase
Fungsi : Tujuan praktis atau fungsional dari suatu desain.
Garis : Elemen dasar dalam desain yang dapat membentuk
bentuk dan struktur.
Harmoni : Keselarasan visual dan keseimbangan antara elemen
desain.
Ide : Konsep atau gagasan yang menjadi dasar desain.
Imajinasi : Kemampuan untuk membayangkan dan
menciptakan hal baru.
Imej mental : Representasi mental yang dibangkitkan oleh desain.
Inovasi : Memperkenalkan hal baru atau solusi kreatif dalam
desain.
Inspirasi : Sumber ide dan motivasi dalam proses penciptaan
desain.
Inspirasi Warna : Penggunaan warna yang diambil dari sumber atau
objek tertentu untuk menciptakan suasana dalam
Mood Board atau kolase
Inspiratif : Sesuatu yang membangkitkan inspirasi atau
pemikiran kreatif dalam pembuatan Mood Board
atau kolase
Integrasi : Menggabungkan elemen-elemen desain secara
harmonis.
Interaksi : Hubungan antara pengguna dan desain melalui
penggunaan produk atau layanan.
Iterasi : Proses perbaikan dan pengembangan berulang pada
desain.
Keamanan : Faktor-faktor yang memastikan keamanan dan
privasi pengguna dalam desain.
Keaslian : Keunikan dan orisinalitas suatu desain.
Keharmonisan : Keseimbangan dan keselarasan antara elemen-
elemen desain.
Keindahan : Karakteristik visual yang memikat dan
menyenangkan.
Kejelasan : Keterbacaan dan pemahaman yang jelas dalam
desain.
Kepuasan : Tingkat kepuasan pengguna terhadap desain yang
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 109
dibuat.
Kertas : Media yang sering digunakan untuk membuat sketsa
desain.
Kesatuan : Konsistensi dan hubungan yang harmonis antara
elemen desain.
Keseimbangan : Distribusi visual yang harmonis di dalam desain.
Kesesuaian : Keselarasan antara desain dengan konteks dan
tujuan.
Keterlibatan : Tingkat interaksi atau partisipasi pengguna dalam
desain.
Keunikan : Karakteristik yang membedakan desain dari yang
lainnya.
Kolaborasi : Proses bekerja sama dalam pembuatan Mood Board
atau kolase dengan melibatkan ide-ide dari berbagai
orang
Kolase : Teknik seni yang melibatkan penyusunan dan
penggabungan potongan-potongan gambar atau
objek
Komposisi : Tata letak dan pengaturan elemen-elemen dalam
desain.
Komunikasi : Proses menyampaikan pesan melalui elemen visual
desain.
Komunikasi verbal : Penggunaan kata-kata dalam desain untuk
menyampaikan pesan.
Konsentrasi : Pusat perhatian yang dihasilkan oleh elemen-elemen
dalam desain.
Konsep : Ide utama atau tema yang menjadi dasar desain.
Konsistensi : Keberlanjutan dan keselarasan elemen desain secara
keseluruhan.
Konsumen : Pengguna atau pelanggan potensial dari suatu
desain.
Konteks : Lingkungan atau situasi di mana desain akan
digunakan.
Kontemporer : Desain yang menggabungkan elemen-elemen masa
lalu dan sekarang.
Kreativitas : Kemampuan untuk menghasilkan gagasan baru dan
orisinal.
Kualifikasi : Persyaratan atau atribut yang harus dimiliki desain.
Kualitas : Standar atau atribut yang menentukan keunggulan
suatu desain.
Manipulasi : Memodifikasi atau mengubah elemen-elemen dalam
desain.
110 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Minimalkan : Mengurangi elemen yang tidak diperlukan dalam
desain.
Modern : Desain yang terkini atau berdasarkan tren saat ini.
Mood board : Papan visual yang berisi kumpulan gambar, warna,
dan tekstur untuk menggambarkan konsep atau
suasana
Pemahaman : Proses memahami kebutuhan dan preferensi
pengguna.
Pemilihan : Proses memilih elemen-elemen yang sesuai untuk
desain.
Pemodelan : Membuat model atau representasi fisik dari desain.
Penciptaan : Tindakan membuat, menciptakan, atau
menghasilkan sesuatu.
Penekanan : Elemen-elemen yang diberi perhatian khusus dalam
desain.
Penekanan : Elemen-elemen yang diberi perhatian khusus dalam
desain.
Pengaruh : Efek atau dampak yang dihasilkan oleh desain
terhadap orang atau lingkungan.
Pengaturan : Proses menata elemen-elemen dalam Mood Board
atau kolase agar terlihat seimbang dan harmonis
Pengenalan : Memperkenalkan suatu ide atau konsep melalui
desain.
Pengguna : Orang-orang yang menggunakan atau berinteraksi
dengan desain.
Penilaian : Mengevaluasi keberhasilan dan keefektifan desain.
Pensil : Alat yang digunakan untuk menggambar sketsa
desain.
Penyampaian : Proses menyampaikan pesan atau informasi melalui
desain.
Penyelesaian : Solusi atau jawaban dari permasalahan yang
dihadapi.
Penyesuaian : Menyesuaikan desain dengan kebutuhan atau
preferensi pengguna.
Perspektif : Sudut pandang atau pendekatan dalam menciptakan
desain.
Perusahaan : Organisasi atau entitas yang membutuhkan desain.
Prinsip : Aturan-aturan atau pedoman dalam menciptakan
desain yang efektif.
Progresif : Desain yang inovatif dan berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 111
Proporsi : Hubungan ukuran dan perbandingan antara elemen-
elemen dalam desain.
Proses : Tahapan-tahapan yang dilalui dalam menciptakan
desain.
Prototip : Rancangan awal atau versi percobaan dari desain.
Prototipe : Model atau rancangan awal yang digunakan untuk
pengujian.
Representasi : Menggambarkan atau menyatakan sesuatu melalui
desain.
Respons : Reaksi pengguna terhadap desain dan interaksi
dengannya.
Responsif : Desain yang mampu menyesuaikan diri dengan
konteks pengguna.
Revolusi : Perubahan besar dalam konsep atau paradigma
desain.
Riset : Pengumpulan informasi dan data untuk memahami
konteks desain.
Ruang negatif : Ruang kosong di sekitar dan antara elemen-elemen
desain.
Sederhana : Desain yang memiliki elemen yang minimal dan
mudah dimengerti.
Sentuhan : Elemen taktil atau tekstur dalam desain.
Simbolisme : Penggunaan simbol atau ikon dalam desain untuk
menyampaikan makna.
Simetri : Keseimbangan visual yang terjadi melalui refleksi.
Skala : Ukuran relatif suatu objek atau elemen dalam desain.
Sketsa : Gambar kasar sebagai representasi awal dari desain.
Sumber Gambar : Tempat atau sumber yang digunakan untuk
mendapatkan gambar yang akan digunakan dalam
Mood Board atau kolase
Teknik : Metode atau pendekatan teknis dalam menciptakan
desain.
Teknik Kolase : Metode atau pendekatan dalam menggabungkan
potongan gambar atau objek dalam kolase
Tekstur : Efek visual atau taktile yang dihasilkan oleh
penggunaan berbagai jenis bahan atau elemen
dalam kolase
Terapan : Penerapan desain dalam produk atau layanan yang
nyata.
Tipografi : Seni dan tata letak huruf dalam desain.
Tradisional : Desain yang mengadopsi nilai-nilai budaya atau
tradisi.
112 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Usability : Kemudahan penggunaan dan fungsionalitas desain.
User experience : Pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan
desain.
Visual : Berkaitan dengan penggunaan gambar, bentuk, dan
elemen visual dalam Mood Board atau kolase
Visual : Berhubungan dengan penglihatan atau hal-hal yang
terlihat.
Warna : Elemen visual yang memiliki nilai dan daya tarik
emosional.
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 113
DAFTAR PUSTAKA
114 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
PROFILE PENULIS
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 115
SINOPSIS
DASAR PENCIPTAAN DESAIN FASHION
116 Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana
Muhdhor, Dasar Penciptaan Desain Fashion, Fase E , Konsentrasi Desain dan Produksi Busana 117