Anda di halaman 1dari 13

STUDI TENTANG PANDANGAN MASYARAKAT LUMAJANG

TERHADAP TREN PENGGUNAAN PIYAMA DI RUANG PUBLIK

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:
RIA AULIA RAHMAWATI
NIM 190544636053

DOSEN PEMBIMBING:

1. Dra. Nurul Aini, M. Pd. ; NIP 196404121988122001


2. Riski Yulianingrum Pradani, S. Pd, M. Pd. ; NIDN 6400201529230

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


JURUSAN TEKONOLOGI INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
MEI 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan proposal ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Proposal penelitian ini
disusun guna memenuhi tugas Metodologi Penelitian di Universitas Negeri Malang.
Penulis berharap agar penyusunan proposal penelitian ini dapat menambah
wawasan pembaca mengenai tren penggunaan piyama di ruang publik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Nur Endah


Purwaningsih, M. Pd., selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian. Berkat
bimbingan dan pengarahan yang beliau berikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik. Selain itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan
proposal penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami respon
masyarakat Lumajang terhadap tren memakai piyama di ruang publik.

Penulis menyadari proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.
Penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyusunan
proposal yang lebih baik.

Lumajang, 28 Mei 2021

Ria Aulia Rahmawati

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2

1.4. Kajian Pustaka ........................................................................................... 2

1.5. Hipotesis .................................................................................................... 5

BAB II METODE .................................................................................................... 6

2.1 Rancangan Penelitian ................................................................................ 6

2.2 Data penelitian ........................................................................................... 7

2.1.1 Populasi penelitian ............................................................................. 7

2.1.2 Variabel .............................................................................................. 7

2.1.3 Sampel ................................................................................................ 7

2.1.4 Teknik Sampling Penelitian ............................................................... 8

2.1.5 Uji Validitas dan Realibilitas ............................................................. 8

2.3 Analisa Data .............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Busana adalah segala sesuatu yang dikenakan dari kepala hingga ujung
kaki untuk menutup tubuh juga memberi keindahan kepada si pemakai. Selain
itu busana juga berfungsi sebagai memberi kenyaman serta menutup aurat.
Busana tergolong menjadi dua, yaitu busana dalam dan busana luar. Busana
dalam merupakan busana yang digunakan langsung menempel pada kulit dan
merupakan pakaian rumah, sedangkan busana luar merupakan busana yang
digunakan untuk kesempatan di luar rumah seperti acara-acara tertentu.
Seiring berkembangnya zaman, dunia beserta teknologinya mengalami
perkembangan pesat, begitu pula dengan fashion. Mode fashion selalu berubah
dari tahun ke tahun baik dalam negeri maupun dunia. Setiap tahun fashion
memiliki tren tersendiri yang akan terus berganti setiap tahunnya. Tren fashion
selalu mengangkat suatu hal yang sedang banyak menarik perhatian
masyarakat atau sesuatu yang sedang hangat terjadi di sekitar masyarakat. Tren
fashion juga akan terbentuk melalui adanya pengaruh budaya luar, bisa berupa
sesuatu yang juga sedang hangat terjadi. Hal yang menjadi tren biasanya
sesuatu yang masih belum ada orang yang pernah mencoba sehingga saat orang
tersebut menggunakan sesuatu yang masih jarang dengan cara yang menarik
itu akan membuat sebuah tren terjadi.
Seperti yang sedang tren saat ini yaitu penggunaan piyama sebagai
pakaian untuk hang-out atau keluar rumah. Piyama yang biasanya dikenakan
sebagai pakaian tidur sekarang menjadi pakaian yang dapat digunakan untuk
berpergian dan berkunjung ke tempat umum dan berada di tengah khalayak
ramai. Piyama yang digunakan untuk hang-out ini biasanya dikenakan berupa
setelan atasan dengan celana yang panjangnya juga bervariasi. Modelnya pun
beragam variasi.
Keberadaan tren ini masyarakat pastinya memiliki banyak pandangan
beragam mengenai kelayakan penggunaan piyama di tempat umum. Untuk itu,
penelitian ini akan mencari tahu bagaimana pendapat masyarakat dalam

1
menerima tren seperti ini khususnya masyarakat Lumajang dan tindakan
mereka saat melihat tren semacam ini terjadi di sekitar mereka.

1.2. Rumusan Masalah


a. Mengapa piyama menjadi tren sebagai busana digunakan di ruang publik?
b. Bagaimana pandangan masyarakat Lumajang terhadap tren tersebut?
c. Apa dampak yang ditimbulkan dengan adanya tren tersebut?

1.3. Tujuan Penelitian


a. Untuk mengetahui alasan mengapa piyama menjadi tren busana yang
digunakan di ruang publik
b. Untuk mengetahui pandangan masyarakat Lumajang terhadap tren yang
sedang terjadi
c. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dengan adanya tren yang
sedang terjadi

1.4. Kajian Pustaka


1..1. Fenomena Fashion dan Gaya Hidup Masyarakat Indonesia
Fashion berasal dari bahasa Latin, factio, yang artinya
membuat atau melakukan. Karena itu, arti kata asli fashion mengacu
pada kegiatan; fashion merupakan sesuatu yang dilakukan seseorang,
tidak seperti dewasa ini, yang memaknai fashion sebagai sesuatu yang
dikenakan seseorang. Arti asli fashion pun mengacu pada ide tentang
fetish atau obyek fetish. Kata ini mengungkapkan bahwa butir-butir
fashion dan pakaian adalah komoditas yang paling di-fetish- kan, yang
diproduksi dan dikonsumsi di masyarakat kapitalis. Polhemus dan
Procter (dalam Barnard, 2006) menunjukkan bahwa dalam masyarakat
kontemporer Barat, istilah fashion sering digunakan sebagai sinonim
dari istilah dandanan, gaya dan busana.
Gaya hidup (lifestyle) secara sosiologis (dengan pengertian
terbatas) merujuk pada gaya hidup khas suatu kelompok tertentu
(Featherstone, 2001). Sementara dalam masyarakat modern, gaya
hidup (lifestyle) membantu mendefinisikan mengenai sikap, nilai-nilai,
kekayaan, serta posisi sosial seseorang (Chaney, 2004). Dalam

2
masyarakat modern istilah ini mengkonotasikan individualisme,
ekspresi diri, serta kesadaran diri untuk bergaya. Tubuh, busana, cara
bicara, hiburan saat waktu luang, pilihan makanan dan minuman, rumah,
kendaraan, bahkan pilihan sumber informasi, dan seterusnya
dipandang sebagai indikator dari individualistis selera, serta rasa gaya
dari seseorang.

1..2. Pengelompokkan Busana


Dalam berbusana kita perlu memperhatikan norma - norma
yang berlaku dalam masyarakat, seperti norma agama, norma susila,
norma sopan santun dan sebagainya, dan juga memahami tentang
kondisi lingkungan, budaya dan waktu pemakaian.
1..2.1. Busana Dalam
Busana dalam dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu busana yang langsung menutupi kulit dan busana yang
tidak langsung menutupi kulit.
1..2.1.1. Busana yang Langsung Menutupi Kulit
Busana yang langsung menutupi kulit, seperti
BH/Kutang, celana dalam, singlet, rok dalam, bebe
dalam, corset, long torso. Busana ini berfungsi untuk
melindungi bagian - bagian tubuh tertentu, dan
membantu membentuk/ memperindah bentuk tubuh
serta dapat mengurangi kekurangan-kekurangan
tubuh, dan juga menjadi fundamen pakaian luar. Jenis
busana ini tidak cocok dipakai ke luar kamar atau ke
luar rumah tanpa baju luar.
1..2.1.2. Busana yang Tidak Langsung Menutupi Kulit
Busana yang tidak langsung menutupi kulit,
yang termasuk kelompok ini adalah busana rumah,
seperti : daster, house coat, house dress, dan busana
kerja di dapur seperti celemek dan kerpusnya. Busana
kerja perawat dan dokter, seperti celemek perawat

3
dan snal jas dokter. Busana tidur wanita, seperti
babydoll, nahyapon dan busana tidur pria, antara lain,
piyama dan jas kamar. Jenis pakaian tersebut di atas
tidak etis jika dipakai ketika menerima tamu.
(Ernawati. 2008 : 27)

Outfit Piyama (pinterest.com)


1..2.2. Busana Luar
Busana luar ialah busana yang dipakai diatas busana
dalam. Pemakaian busana luar disesuaikan pula dengan
kesempatannya, antara lain busana untuk kesempatan
sekolah, busana untuk bekerja/kuliah, busana untuk ke pesta,
busana untuk olahraga, busana untuk santai dan lain
sebagainya. (Ernawati. 2008 : 27)
1..3. Etika Berbusana
Untuk memahami etika berbusana, perlu dipahami tentang
etika. Menurut Frans Magniz-Suseno ( 1991 : 13-14 ), etika ialah
ilmu yang mencari orientasi, etika mau mengerti mengapa kita
harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita dapat
mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan
berbagai ajaran moral.
Berkaitannya dengan berbusana, maka dapat diartikan
bahwa etika berbusana yaitu suatu ilmu yang memikirkan

4
bagaimana seseorang dapat mengambil sikap dalam berbusana
tentang model, warna, corak (motif) mana yang tepat baik sesuai
dengan kesempatan, kondisi dan waktu serta norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat. (Arifah A. Riyanto 2003 : 106)

1.5. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, dapat diperoleh jawaban sementara seperti
berikut:

a. Ada beberapa faktor penyebab adanya tren ini


- Keberadaan tren busana yang sedang terjadi di luar negeri sangat
memungkinkan piyama berkembang menjadi pakaian yang
digunakan untuk keluar rumah
- Masyarakat dengan teknologi modern saat ini dapat mengetahui apa
yang sedang tren di wilayah lain pada saat itu
- Kondisi dunia di masa pandemi yang mengharuskan bekerja dari
rumah dimana hal tersebut tidak memerlukan untuk mengenakan
pakaian formal saat bekerja. Oleh karena masyarakat khususnya
generasi muda menggunakan piyama saat keluar rumah dengan
waktu yang tidak terlalu lama.
b. Sebagian masyarakat Lumajang berpendapat bahwa mereka menerima
tren dengan terbuka dan mengikuti apa yang sedang tren seperti tren
menggunakan piyama sebagai busana luar rumah dan itu dianggap
sebagai bentuk dari moderenisasi di bidang fashion.
c. Sebagian masyarakat Lumajang beranggapan bahwa pemakaian piyama
sebagai pakaian luar rumah dinilai kurang etis untuk digunakan keluar
rumah dan bertemu dengan banyak orang. Mereka berpendapat bahwa
lebih baik menggunakan pakaian lain yang lebih layak untuk digunakan
ke luar rumah.
d. Masyarakat Lumajang yang mengikuti tren ikut mengenakan piyama
sebagai pakaian luar rumah sebagi bentuk mengikuti arus tren
e. Masyarakat Lumajang dengan anggapan yang sebaliknya tidak ikut
mengenakan piyama sebagai pakaian luar rumah

5
BAB II
METODE

2.1 Rancangan Penelitian


2.1.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitaif.
Pendekatan secara kuantitatif ini dirancang berdasarkan kerangka teori,
gagasan dari para ahli, serta pendapat penulis berdasarkan fakta yang
pernah dialami.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan
untuk mengetahui hubungan antar variabel, menguji teori dan mencari
nilai prediktif yang bersifat meramal.
2.1.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dimana hasil penelitian dijabarkan
secara deskriptif berdasarkan data yang telah didapatkan. Peniliti tidak
dapat mengubah hasil penelitian sebagai usaha manipulasi data sehingga
penjabaran hasil penelitian tetap sesuai dengan hasil data asli.
2.1.3 Instrumen Penelitian
Penelitian ini memerlukan pengumpulan data. Data yang dibutuhkan
yaitu berupa respon, sikap, minat, serta motivasi masyarakat, sehingga
penelitian ini menggunakan angket atau data kuisioner yang dirancang
sesuai dengan tujuan penelitian
Kuisioner yang digunakan merupakan kuisioner kombinasi
berstruktur dan tak berstruktur, dimana pertanyaan yang diberikan
terdapat opsi alternatif yang harus dipilih serta bebmberi kebebasan
terhadap responden untuk menjawab pertanyaan lanjutan berdasarkan
pertanyaan sebelumnya.

6
2.2 Data penelitian
2.1.1 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini merupakan objek yang diteliti secara


keseluruhan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan apa
yang akan diteliti.
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
manusi, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes,
atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
tertentu di dalam suatu penelitian (Hadari Nawawi, 1983: 141).
Populasi yang ditetapkan untuk penelitian ini yaitu masyarakat
Lumajang yang menetap dan telah tinggal di Lumajang sejak lahir atau
pendatang dengan lama tinggal sekurang-kurangnya 10 tahun.

2.1.2 Variabel

Menurut Margono, variabel adalah konsep yang mempunyai variasi


nilai (misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya promosi, volume
penjualan, tingkat pendidikan manajer, dan sebagainya). sedangkan
menurut Sugiyono, variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal. Jenis
variabel pada penelitian ini yaitu variabel terikat dimana pengaruh yang
ditimbulkan dari adanya tren penggunaan piyama di ruang publik bagi
masyarakat Lumajang menjadi fokus dari penelitian ini.

2.1.3 Sampel

Sampel yang diambil untuk penelitian ini yaitu masyarakat


Lumajang yang menetap di Lumajang dengan dengan rentang usia 16
tahun hingga dewasa usia 30 tahun. Adapun jumlah sampel yang diambil
yaitu sebanyak 100 orang.

7
2.1.4 Teknik Sampling Penelitian

Cara untuk mengambil sampel yaitu dengan teknik random


sampling dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa
memandang individu secara spesifik. Jadi semua individu memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian.

2.1.5 Uji Validitas dan Realibilitas

Agar data yang didapatkan valid, obyektif dan reliable, maka


instrumen yang digunakan juga harus valid serta relevan dengan
permasalahan yang diteliti. Data penelitian yang dianalisis harus
dilakukan dengan cara yang tepat.

2.3 Analisa Data


Analisis data yang dilakukan menggunakan data statistik untuk
mengelompokkan data, menentukan hubungan dan mengidentifikasi
perbedaan antar kelompok data.
Hasil dari penelitian ini dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dimana
data yang didapatkan akan memaparkan data secara deskripsi .

Bermacam-macam statistic untuk analisis data (Sugiono, 2013)

8
Menurut Sugiyono statistik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk
menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik
deskriptif disajikan dalam bentuk diagram, tabel, grafik, modus, median, mean,
desil dan presentil, dan presentasi yang berisi data hasil penelitian. Penyajian
statistik deskriptif tidak ada kriteria yang ditentukan, tidak ada uji signifikasi,
oleh karena itu tidak terdapat ketidaksesuaian generalisasi pada data penelitian.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hawa, E. (2013). PENGARUH PENGETAHUAN BUSANA DAN ETIKA


BERBUSANA TERHADAP PENAMPILAN DI KAMPUS PADA
MAHASISWA PKK S1 TATA BUSANA ANGKATAN 2011 FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. Semarang.

Margono, D. S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Semarang: Rineka


Cipta.

Retno Hendariningrum, M. E. (2008). FASHION DAN GAYA HIDUP :


IDENTITAS DAN KOMUNIKASI. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6,
Nomer 2, 26-27.

Sugiyono, P. D. (2013). METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF


DAN R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

10

Anda mungkin juga menyukai