TUGAS 4
ESTETIKA
Disusun Oleh :
Shofia Ajiba Al - Haqiqi
C0915041
Porang dan motif Bunga Kenanga. Motif Porang merupakan motif yang
didapat dari penggubahan bentuk tumbuhan porang yaitu umbiumbian yang
banyak tumbuh di Desa Kenongorejo, Kabupaten Madiun.
Pada akhir tahun 1991, Madiun telah memiliki motif batik yang
pertama yakni motif batik kenanga. Dalam perkembangannya motif batik
kenanga mengalami kemunduran karena kurang mengertinya masyarakat
mengenai adanya motif batik khas Madiun. Bila tidak mendapat perhatian
serius, kerajinan batik di Madiun tidak akan bertahan.
Batik Madiun juga memiliki motif batik yang berbeda dengan motif
dari daerah lain. Motifnya berupa motif batik keris yang terinspirasi dari
cerita sejarah Madiun dan memiliki kaitan budaya berupa cerita sejarah
Madiun yaitu warisan keris pusaka yang diterapkan pada ragam hias utama
berupa keris. Terdapat pula motif batik porang terinspirasi dari tumbuhan di
Madiun yang berkaitan dengan kebudayaan mata pencaharian Madiun yaitu
berkebun dan diterapkan pada ragam hias utama berupa tumbuhan porang.
Motif porang ini terinspirasi dari tanaman porang yang banyak tumbuh di
Desa Kenongorejo yang terdapat di tepi hutan. Warna pada batik Madiun
tidak terikat, batik Madiun cenderung tergolong dalam batik pesisiran.
Kabupaten Madiun terletak di wilayah Provinsi Jawa Timur,
kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara,
Kabupaten Nganjuk di timur, Kabupaten Ponorogo di selatan, serta
Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi di barat. Kabupaten Madiun
dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta, dan kabupaten ini juga dilintasi
jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Bagian utara wilayah Madiun
berupa perbukitan, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng.
Bagian tengah merupakan dataran tinggi dan bergelombang. Sedang bagian
tenggara berupa pegunungan, bagian dari kompleks Gunung Wilis dan
Gunung Liman.
Keris pada motif batik khas madiun terinspirasi dari cerita sejarah
berupa peninggalan atau warisan budaya Madiun berupa pusaka keris
Tundhung Madiun. Keris pada motif digambarkan secara utuh, dan
divariasikan dengan berbagai ragam hias. Keris pada seragam kerja
pemerintah kota Madiun divariasikan dengan ragam hias non-geometris
berupa selendang dan tombak, motif berupa bunga melati, ragam geometris
berupa matahari. Keris pada kain batik juga divariasikan dengan ragam hias
non-geometris berupa selendang dan tombak, ragam geometris berupa
matahari dan motif bunga. Ragam hias selendang menggambarkan
keanggunan Retno Dumilah.
Seringkali motif Porang digambarkan berwarna hijau. Berdasarkan
sebelas motif Porang yang ditampilkan, empat diantaranya berwarna hijau.
Warna kedua yang sering dipakai untuk motif Porang yaitu hitam dan
coklat. Untuk motif Porang, kebanyakan digunakan warna-warna yang
kontras dengan latar belakangnya. Seperti warna motif hijau untuk latar
belakang merah. Warna motif adalah warna yang diaplikasikan pada bidang
motif, sedangkan warna latar adalah warna latar dari keseluruhan batik atau
warna dasar yang berada di luar bidang motif. Adapun warna outline dari
motif-motif ini bermacam-macam. Antara lain kuning, coklat, hijau, dan
putih. Dari keempat outline yang telah disebutkan, kuning merupakan warna
yang paling sering digunakan sebagai warna outline dari batik motif Porang.
Berdasarkan duabelas motif bunga kenanga yang telah dianalisis, empat
diantaranya tidak diberi warna yang berbeda dengan warna latarnya. Hanya
outlinenya saja yang membedakannya dengan warna latar belakang. Warna
outline pada motif-motif ini merupakan warna yang lebih cerah atau kontras
dengan warna latar belakang sehingga dapat terlihat bentuk dari motif-motif
bunga kenanga ini walaupun tanpa diberi warna yang berbeda. Selain itu
bunga kenanga sering ditutup dengan lilin/malam sehingga warna dari motif
bunga kenanga sama dengan warna dasar dari kain yang digunakan yaitu
putih. Pada bagian pinggir motif sering terdapat warna kekuningan yang
merupakan hasil dari dua kali pewarnaan. Semburat kuning pada pinggirang
motif itu memang disengaja adanya. Tujuannya agar warna motif bunga
kenanga ini dapat menyatu dengan warna latar belakangnya sehingga tidak
terlihat terpisah. Warna latar motif yang paling sering digunakan oleh warga
adalah merah. Selain warna merah, warna yang sering diaplikasikan sebagai
warna latar adalah warna coklat. Mulai dari coklat kemerahan hingga coklat
kehitaman. Warna latar coklat biasanya dikombinasikan dengan motif
maupun outline berwarna oranye, putih, maupun kuning.
Berdasarkan Komposisi Motifnya, Motif Porang sebagai motif
utama digambarkan dengan ukuran yang besar sehingga mendominasi
komposisi dari motif secara keseluruhan. Motif Porang yang bercabang
seringkali disusun secara horisontal dengan panjang jarak antar motif yang
sama dengan posisi di bagian bawah bidang kain. Sedangkan motif Porang
yang
tidak
memiliki
batang
disusun
selangseling
dengan
motif
Daftar Pustaka
Anshori, Yusak dan Kusrianto, Adi. 2011. Keeksotisan Batik Jawa
Timur. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Musman, Asti dan Arini, Ambar B. 2011. Batik Warisan Adiluhung
Nusantara. Yogyakarta: G Media.
Utoro, Bambang. 1979. Pola-Pola Batik Dan Pewarnaan. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.