RUPA DI BALI
KELOMPOK 6
Sebenarnya sejarah perkembangan dan pendidikan seni lukis di Bali dimulai dari
perkembangan gaya tradisi dari pelukis Bali. Gaya tradisi dengan tema-tema
pewayangan juga digunakan sebagai alat upacara ritual yang mengandung unsur
mistis yang kuat. Maka, wajar jika hasil karya ketika itu dihargai hanya sebatas
penghargaan atas ketuhanan dan kesakralan ritus semata.
Perkembangan beranjut dengan munculnya pengaruh Barat. Tahun 1971, datang
walter Spies, seorang Jerman. Disusul oleh Rudolf Bonnet, seniman pendidik asal
Belanda. Tahun 1974, Spies, Bonnet dan Cokorde Raka Sukawati bersama Gusti
Nyoman Lempad mendirikan kelompok “Pita Maha” yang nantinya menjadi titik
tolak perkembangan seni lukis modern di bali.
Ada satu dimensi yang menarik dari kelompok Pita Maha ini, seniman yang
bergabung dengan kekuatan masing-masing bersatu untuk mendidik seniman lokal.
Misalkan Walter Spies. Spies datang ke Bali sebagai koreografer tari, sesekali
melukis dan fotografi.
Satu hal yang menonjol dari kelompok Pita Maha ini adalah pemilihan tema yang
sudah melepaskan diri dari tradisi dan pewayangan menjadi tema lingkungan dan
kondisi sekitar. Kemudian lahir berbagai gaya lukisan seperti Batuan, Ubud, dan
gaya Young Artist dengan tokohnya Arie Smith.
TOKOH-TOKOH