Anda di halaman 1dari 7

UAS SEJARAH SENI RUPA TIMUR

Nama : Tesya Monica

Kelas :A

NIM : 17206244017

Matkul : Sejarah Seni Rupa Timur

Dosen Pengampu : Drs. Iswahyudi , M.Hum

Jawaban Uian

1. Dalam wacana kebudayaan yang dibentuk oleh proses transformasi yang panjang,

dinamika budaya visual kerap terbentuk karena adanya pergeseran nilai yang

cenderung memiliki korelasi yang bertautan dengan berbagai wacana kebudayaan

yang luas. Dalam situasi tersebut hampir semua komponen kebudayaan saling

mempengaruhi serta menempatkan diri sepadan dengan pelbagai wujud

‘kekuatannya’. Bahkan kerap antara satu kebudayaan dan sub-sub kebudayaannya

mengalami penghancuran ataupun pelenyapan, sehingga yang tersisa hanyalah berupa

‘jejak’ historisnya saja. Dengan demikian, dalam kehidupan budaya visual yang

dinamis tersebut, dunia desain dapat difahami sebagai salah satu aktifitas budaya yang

bermuatan nilai, serta amat terpengaruh oleh situasi sosial di zamannya.

Tiongkok telah mencapai kemajuan cukup besar di bidang seni lukis, dn dalam

kitab-kitab kunopun sudah tercatat adanya kegiatan seni lukis. Pada zaman dinasti Qin

dan Han seni lukis Tiongkok kebanyakan adalah lukisan dinding untuk

mempropagandakan tata susila dan menyatakan penghargaan kepada pejabat yag

berjasa. Pada dinasti Han muncul lukisan pada kain sutera yang bergaya bebas tapi

cenderung rapi dan indah, dengan hidup mengekspresikan kehidupan aktual, sejarah

serta tokoh-tokoh dalam dongeng. Pada zaman ketika serta Jin utara dan selatan

1
Tiongkok pecah dalam waktu panjang, kejayaan agama budha telah menyebar luaskan

seni rupa agama budha ke seluruh Tiongkok. Pad azaman dinasti Suidan Tang Kuang

pertukaan ekonomi dan budaya dengan luar negeri yang intensif telah menyediakan

kesempatan baru bagi perkembangan seni lukis dan muncul sejumlah pelukis terkenal

yang berpengaruh dalam sejarah. pada dinasti Yuan, Ming dan Qing lukisan

cendekiawan mendapat perkembangan yang menonjol tema lukisan pemandangan,

bunga, dan burung mengambil porsi terbesar, sedangka luksan tokoh manusia yang

mencerminkan kehidupan sosial semakin mundur. Pada era terahulu seni rupa cina

identik dengan kaligrafi atau pemandangan alam yang digoreskan dengan tinta di atas

kertas tipis. Pencapaian seni rupa kontemporer “Negeri Tirai Bambu” itu melejit dan

menggegerkan pasar seni dunia, dimana dalam pencapaiannya yang dirintis oleh

gerakan seni pada tahun 1985-1989 yang diistilahkan sebagai 85’ New Wave, panitia

menyiapkan ruang untuk mendokumentasi foto tentang latar belakang dan kronologi

gerakan seni tersebut. Pada saat Cina berada di bawah kekuasaan Mao Zedong sekitar

1966-1976 cina adalah negeri yang tertutup, saat itu seni rupa hanya menjadi alat

propaganda untuk menyuarakan kepentingan pemerintah dan partai komunis. Sosok

Mao menjadi ikon penting dalam poster yang dibuat dengan corak Realis-sosialis.

Pada masa Deng Xiaoping 1979 mulai menerapkan kebijakan politik pintu terbuka,

namun belum benar-benar membuka kebebasan ekspresi masyarakat, para seniman

yang tidak betah dengan dengan situasi membuat gerakan seni pada tahun 1985-1990,

lebih dari 1000 yang tergabung dalam 80 an kelompok membuat karya eksperimental

yang mendobrak pakem lukisan tradisional cina. Pada tahun 1990an munculah

sejumlah pelukis yang memperkuat gerakan kelompok seniman avant garde seperti

Fang Lijun, Yang Shaobin, da Yue Minjun. Karya mereka mengentalkan corak

2
realisme-sinis yang menertawakan situasi, atau realisme-traumatis yang membeberkan

luka yang dialami mayarakat yang tertidas.

2. Indikasi dan karakter peradaban timur penciptaan budaya visual masih tergolong

sangat sederhana dan berupa lukisan di dinding-dinding bangunan, lalu munculah

lukisan pada kai sutera dimana lukisan-lukisan tersebut cenderung rapi an melukiskan

kehidupan actual serta tokoh-tokoh dongeng. Setelah itu berkembang lukisan dalam

tema pemandangan, bunga dan gambar burung, namun lukisan dengan corak manusia

semakin mundur. Setelah itu munculah seni kaligrafi dan pemandangan-pemandangan

yang di lukis menggunakan tinta di atas kertas tipis. Munculah poster pada

pemerintahan Mao Zedong.

3. Peninggalan seni rupa India pada periode dinasti Asoka sampai dinasti Kusana yaitu

pertama adalah tulisan yang menjadi sumber sejarah sampai sekarang, banyak prasasti

yang ditnggalkan pada dinding-dinding dan tiang batu yang berisi peristiwa, undang-

undang, pasan perdamaian maupun pesan-pesan dan ajaran Ashoka., penerapan

bidang seni dan arsitektur muncul pada bangunan kuil. Teknologi yang digunakan

pertama kali adalah penggunaan material kayu, teknologi yang selanjutnya adalah

pahat batu (rock cut) metode ini dilakukan dengan memahat bongkahn batu yang

besar maupun melubangi gunung sehingga krya seni dan arsitekturnya mirip seperti

patung, bentuk pertama lebih merung daripada yang kedua, contoh kuil Elaphanta dan

Ellora, Mamallapuram adalah kuil yang dibuat dengan cara pahat atau bentuk kedua.

Pada zaman raja-raja Maurya (322-184SM) karena pengaruh budaya archaemenid,

Persia. Tampak pula pengaruh hellenisme. Karya seni rupa yang dihaslkan saat itu

adalah stambha, yaitu tanda peringatan yang terbuat dari batu (monolit), stambha

3
yang terkenal adalah stambha kepala singa, bangunan lainnya adalah stupa, wihara,

dan chaitya graha. Pada perkembangan raja-raja Kushana (500SM-300M)

peninggalan seninya ayitu berupa lukisan-lukisan fresco, patung budha yang sudah

berupa manusia dan bukan lambing-lambang pada masa sebelumnya.

4. Pengaruh arca Budhistik gaya gandara india terhadap arca-arca diyani di Borobudur

adalah terjadinya akulturasi budaya dari budaya local yang bercampur dengan budaya

india, akulturasi ini juga dapat ditemukan pada relief-relief candi, dan hiasan candi.

Seni gandara dikenal karena kemampuannya dalam mengembangkan kesenian budha,

seni gandara menjadi acuan dalam pengembangan seni terutama seni Mathura.

Adanya pengaruh kesenian gandara dalam kesenian gupta menadi ciri seni relief jawa.

Dalam seni relief beberapa anasir gandara yaitu :

 Bentuk relief yang tinggi

 Gaya naturalis

 Wajah digambarkan en-face, menghadap ke pengamat

 Adanya penggambaran lipatan kain (draperi)

 Sikap duduk atau berdiri sambil melakukan mudra (sikap tangan) tertentu

 Pita-pita di belakang kepala

5. Kepercayaan bangsa mesir kuno dalam visualisasi dewa-dewa polytheisme di dorong

adaya pemahaman seperti :

 Penyembahan terhadap dewa berawal dari ide/gagasan bahwa manusia tidak

berdaya dalam menaklukkan alam

4
 Yang disembah adalah dewa/dewi yang menakutkan seperti dewa Anubis

yang memberi sumber kehiduapan, jadi dengan taat masyarakat menyembah

sungai nil mengharap jangan jadi sasaran maut

Kepercayaan mesir kuno dari masa ke masa corak polytheisme ini berbeda, semasa

kerajaan mesir tua dewa utama adalah orisis, ia di damping oleh dewa-dewi lain

seperti Isis (istri Orisis), dewi kesuburan, Re (dewa matahari), Amon (dewa bulan),

dan Anubis (dewa kematian). Pada masa kerajaan mesir baru munculah

kecenderungan memuja bulan dan matahari swbagai dwimurti. Asal mula gelar firaun

terjadi pada masa awal-awal perkembangan lembah sungai nil yang sangat subur yang

bercorak pertanian, untuk pengairan, masyarakat mesir kuno mengandalkan musim

banjir dan kemudian dilengkapi dengan irigasi teknis pada masa-masa berikutnya.

Karena tanah dan batas-batas tanah sangat penting maka diangkatlah tokoh mayarakat

yang dihormati untuk mengatur batas-batas tanah dan seala hal yan menyankut tata

kehudupan, tetua masyarakat itu diberi gelar firaun (pharao). Pemusatan kepada firaun

terjadi karena para firaun dianggap sebagai perantara antara manusia dengan Tuhan,

yang akirnya menjadikan para firaun sebagai raja atau penguasa mesir, karena merasa

menjadi penguasa yang memiliki kedudukan yang dekat dengan Tuhan, maka firaun

sendiri menyebutkan bahwa dirinya adalah Tuhan.

6. Pada awal mesir kuno tradisi yang paling umum adalah seni penguburan, hal ini

dipercaya bahwa kehidupan berlanjut di alam akhirat, para pengrajin patun dan relief

juga sant dibutuhkan Karena jasanya untuk memahat patung-patung dewa yang dapat

disembah di rumah masing-masing. Awal seni mesir kuno menekankan gaya kaku

yang dalam perkembangnnya tidak benyak berubah, tetapi perubahan terjadi pada

waktu yang cukup sempit. Ironisnya pada tahun menurunnya peraban mesir kuno,

5
seni mereka menjadi lebih konservatif dan kaku seolah ingin membawa kembali

kejayaan lama. Gaya dua dimensi mesir sangat ikonik dan ditemukan dalam makam,

candi, dan patung-patung. Patung mesir diukir dari batu dan kayu sebagai alternatif

yang murah, dicat bewarna-warni. Lukisan dinding di makam atau kuil sering

menggambarkan kehidupan sehari-hari seolah mereka ingin membawa peradaban

kuno ini terus hidup. Rumah orang-orang kaya jug banyak di hias lukisan dinding

dengan adegan orang, burung, klam air, dewa, dan desain geometris.

7. Pada masa pemerintahan raja Hammurabi di Mesopotamia, sang raja

menginginkanperdamaian untuk umatnya iapun mendapatkan warisan sejarah yang

dikenal sebagai “Codex Hammmurabi” , kumpulan hukum yang berbentuk balok batu

hitam, dan relief yang menggambarkan raja Hammurabi yang sedan menerima hukum

dari dewa matahari yan juga menjadi dewa pelindung keadilan. Peninggalan karya

seni rupa Mesopotamia antara lain yaitu :

 Terdapat taman gantung

 Adanya relief bersambung pada istana bagian bawahnya

 Adanya makhluk penjaga ambang pada istana

 Material pictograf

 Adanya antithesis

 Istana

 Ziggurat

 Stele

 Patung raja tello

 Patung raja nebukad nezar

 Istana sargon di karsabad

6
 Stele naramsin

 Stele Hammurabi

Raja Assurbanipal terkenal karena memiliki koleksi-koleksi dokumen bertuliskan

paku kuneiform di istananya, ia sangat bangga akan pendidikan menulisnya.

Peningalan seni rupanya antara lain yaitu :

 30.000 lempengan tanah liat

 Enuma elish (epos penciptaan)

 Epos Gilgamesh

Anda mungkin juga menyukai