DKV212-A-HB
Dosen Pembimbing:
Dr. Ratna Cahaya, S.Sos., M.Ds.
NIM : 00000065157
➢ Elemen Desain
● Titik, untuk memulai suatu garis maka terdapat kumpulan-kumpulan
titik didalamnya sehingga terdapat unsur titik didalam lukisan ini.
● Line/Garis, untuk memulai suatu bentuk maka terdapat
kumpulan-kumpulan garis didalamnya sehingga terdapat unsur
garis didalam lukisan ini.
● Shape/Bentuk, dari kumpulan garis maka akan membentuk sebuah
bentuk lalu bidang yang menjadi subjek penting atau latar pada
lukisan tersebut.
● Size/Ukuran, ukuran kanvas yang dipilih Raden Saleh, yaitu 112 cm
× 178 cm atau 44 in × 70 in.
● Space/ruang, pada bagian kanan atas lukisan tersebut terdapat
langit biru yang dianggap sebagai elemen ruang karena
memberinya ruang kosong pada lukisan.
● Color/Warna, lukisan ini menggunakan warna dengan teknik
kontras terang-gelap agar lebih dramatis.
● Texture/Tekstur, tekstur yang ada dalam lukisan ini terlihat dari
detail lipatan kain pakaian yang digunakan Pangeran Diponegoro
dan pengikutnya, serta Jenderal De Kock dan pasukannya.
➢ Prinsip Desain
● Contrast/Kontras, pencahayaan dari lukisan tersebut menciptakan
kekontrasan bayangan pada objek yang ada di dalam lukisan,
khususnya pada bagian wajah orang-orang.
● Balance/Keseimbangan, pemilihan tone warna latar belakang yang
harmonis, membuat iklan tersebut enak dilihat.
● Emphasis/Tekanan, penggunaan teknik pewarnaan gelap terang
dan elemen cahaya juga mendukung adanya prinsip penekanan.
Gambar Pangeran Diponegoro yang diletakkan di tengah
seakan-akan seperti menggunakan rule of third pada fotografi,
disertai dengan warna yang lebih terang membuat sosok Pangeran
Diponegoro mencolok dan menjadi center of interest.
● Proporsi, proporsi tubuh manusia dalam lukisan ini dibuat
sesempurna mungkin dan sengaja membuat kepala orang Belanda
lebih besar daripada sewajarnya.
● Rhythm/Ritme, iklan ini menggunakan gaya yang sama yang
digunakan dalam penggambaran lukisannya dan terdapat
kesamaan jarak antara teks atas serta bawah yang membuat
adanya ritme.
● Unity/Kesatuan, terlihat bahwa lukisan ini enak dipandang dan
memiliki nilai estetika yang tinggi karena elemen-elemennya yang
dipadukan menjadi kesatuan. Pewarnaan pada karya tersebut dan
aliran romantisme dengan gaya realisme juga menimbulkan
keselarasan.
➢ Objek atau Subjek Penting
● Pangeran Diponegoro yang tegak sambil membusungkan dada
mencerminkan bahwa ia gagah dan tidak takut dengan Belanda
(pemeran utama/center of interest).
● Jenderal De Kock dan pasukannya dengan anatomi kepala yang
lebih besar menggambarkan bahwa orang Belanda besar kepala.
● Rakyat Jawa (pribumi) sebagai saksi peristiwa penangkapan
Pangeran Diponegoro.
● Di antara beberapa orang saksi penangkapan Pangeran
Diponegoro, terdapat potret Raden Saleh yang ia gambarkan
sendiri. Keterlibatan potret dirinya dalam lukisan tersebut
menegaskan identitasnya sebagai seorang seniman.
➢ Tujuan Pembuatan
● Untuk mengabadikan momen sejarah serta memperingati
perjuangan pangeran Diponegoro dalam memperjuangkan
persatuan dan keadilan bagi rakyat Jawa.
● Untuk mengungkapkan sebuah peristiwa sejarah sekaligus
kecamannya terhadap pihak Belanda.
● Sebagai semangat kebangkitan nasional sebagai bentuk
kemarahan terhadap pengkhianatan Belanda. Hal ini karena pada
lukisannya, Raden Saleh menggambarkan peristiwa pengkhianatan
pihak Belanda terhadap Pangeran Diponegoro yang mengakhiri
Perang Jawa tahun 1830.
➢ Segmen Target Sasaran yang Dituju
Target lukisan ini terutama adalah bangsa Indonesia, termasuk
seluruh rakyatnya serta bangsa asing. Lukisan nasionalis tersebut
diharapkan dapat memperingati sejarah perjuangan Indonesia pada
zaman dahulu dan mengungkapkan sebuah peristiwa sejarah sekaligus
semangat kebangkitan nasional sebagai bentuk kemarahan terhadap
pengkhianatan Belanda.