Sumber: https://kapuaskab.go.id/web/index.php
Analisis Tampilan Website Pemerintah Kabupaten Kapuas
➢ 3 komponen kritikal dalam Information Architecture.
- Ontology/Ontologi (Understanding Meaning)
Ontologi merupakan komponen konsep dan kategori dalam suatu subjek atau
domain yang menunjukkan karakteristik yang sama dan terdapat relasi di antaranya.
Biasanya saat memperhatikan ontologi konten, desainer harus dapat
memvisualisasikan bahasa, kata, serta tanda/simbol agar dapat dipahami oleh target
desain. Dalam tampilan website pemerintah diatas, dapat dikatakan bahwa pemakaian
bahasa dan kata yang digunakan adalah Bahasa Indonesia ini sudah tepat sasaran
kepada penggunanya yaitu masyarakat Indonesia (terutama Warga Negara Indonesia
(WNI) Kabupaten Kapuas. Informasi yang ditampilkan pun mengandung konten
mengenai pemerintahan Kabupaten Kapuas itu sendiri. Maka, website ini hanya
ditujukan oleh sekelompok orang tertentu saja, bukan seluruh orang dari
MancaNegara.
- Taxonomy/Taksonomi (Organizing)
Taksonomi merupakan komponen pengklasifikasian atau sebuah konsep yang
mengacu pada hierarki dan mendefinisikan makna itu sendiri, sehingga konten yang
ditampilkan harus diatur dan memiliki spesifikasi dengan baik atau masuk akal agar
dapat ditangkap oleh penggunanya. Dalam tampilan website pemerintah diatas,
susunan dari setiap elemen itu kurang sesuai sehingga informasi yang disampaikan
menjadi kurang efektif. Berikut ini analisis mengenai hirarki visual dalam tampilan
website diatas, antara lain:
1) Penggunaan warna,
➢ Navigasi
Navigasi dapat berupa menu yang tampil diatas halaman website, hingga menu-menu
pendukung yang biasanya tampil di bawah website. Navigasi pada website bertujuan agar
pengguna lebih mudah menemukan halaman-halaman lain dari menu navigasi yang dibuat.
Struktur Navigasi dalam website pemerintah diatas, antara lain memiliki:
- Struktur Navigasi Global
Menu pada struktur navigasi ini dibuat sama di semua halaman website dan terletak di
atas halaman website.
- Struktur Navigasi Hirarki
Menu navigasi di halaman utamanya berisi link ke berbagai kategori berita. maka,
ketika pengguna mengakses sebuah kategori, link yang tampil akan berbeda.
Misalnya, di halaman kategori Profile pada tampilan website diatas, menunya
menampilkan link ke sub-kategori seperti Bupati dan Wakil, Sejarah Kapuas,
Geografis, Lambang daerah, serta visi dan misi.
- Struktur Navigasi Lokal
Struktur navigasi lokal itu berupa internal link di konten halaman (berupa font dengan
warna biru). Dan struktur navigasi website ini berguna untuk mengarahkan pembaca
untuk menyimak artikel terkait.
Maka, secara keseluruhan terdapat elemen visual Navigasi dalam tampilan website
tersebut. Namun, penempatan icon, menu icon, text, button, dan gambar dalam website
tersebut membuat mata lelah. Penyusunan elemen-elemen pada website ini juga tidak
memiliki hirarki visual yang baik, maka hal ini menciptakan persepsi yang
mempengaruhi keadaan hati pengguna produk (Visual Stress).
➢ Adakah saat dimana seseorang mengalami Visual Stress pada tampilan tersebut?
- Ada, karena dapat dilihat bahwa elemen visual Navigasi atau komponen kritikal dalam
Information Architecture masih belum terealisasi dengan benar dari segi warna, letak,
ukuran, tulisan, dan lain-lain. Sehingga, dapat dikatakan bahwa desain website
tersebut masih berantakan. Berikut ini merupakan 3 karakteristik utama yang
menyebabkan desain terasa berantakan dalam website tersebut:
1) Terlalu banyak konten (terutama teks) di layar.
2) Konten tampaknya tidak terorganisir dengan cara yang logis.
3) Terlalu banyak noise visual yang disebabkan oleh citra dan kontras yang
mencolok.
Dalam tampilan website diatas, pada bagian ini tampilannya berbeda dalam warna dan
orientasi antara lain dalam berbagai angles, shades, gradien, dan tinggi pendeknya.
- The second stage (Pattern Identification)
Dalam tampilan website diatas, pada bagian ini menggunakan pop-out yang menonjol
daripada tampilan lainnya.
- The third stage (Object Recognition)
Dalam tampilan website diatas, pada bagian ini website sudah memberikan urutan
navigasi yang cukup dimengerti.