Anda di halaman 1dari 33

JURUSAN PERENCANAAN KOTA DAN WILAYAH

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

PENGERTIAN DASAR NIRMANA

MARIA C ENDARWATI, ST.MIUEM


NIRMANA
PENGERTIAN DASAR
Dibentuk dari dua kata yaitu nir berarti
Nirmana adalah pengorganisasian tidak, mana berarti makna, jika
digabungkan berarti tidak bermakna atau
atau penyusunan elemen-elemen visual seni
rupa seperti titik, garis, warna, bidang, ruang tidak mempunyai makna. Jika di artikan
dan tekstur menjadi satu kesatuan yang lebih dalam nirmana berarti lambang-
harmonis. Nirmana dapat juga diartikan lambang bentuk tidak bermakna, dilihat
sebagai hasil anganangan dalam bentuk sebagai kesatuan pola, warna, komposisi,
dwimatra/nirmana datar (dua dimensi) dan irama, nada dalam desain. Bentuk yang
trimatra/nirmana ruang (tiga dimensi) yang dipelajari biasanya diawali dari bentuk
harus mempunyai nilai keindahan. dasar seperti kotak, segitiga, bulat yang
sebelumnya tidak bermakna diracik
sedemikian rupa menjadi mempunyai
makna tertentu.
Nirmana berbicara tentang harmoni,
keselarasan soal rasa, dan impresi pada
sebuah bentuk. nirmana tidak hanya
mencakup 2 dan 3 dimensi saja melainkan
menjelajah sebuah ruang yang disebut
dengan ruang maya.
KONSEP DASAR NIRMANA
Nirmana (rupa dasar) merupakan ilmu yang mempelajari
berbagai hal yang berkaitan dengan persepsi, ruang,
bentuk, warna, dan bahan berwujud dua dimensi atau tiga
dimensi. Unsur dasar bentuk dua dimensi adalah segitiga,
segi empat, lingkaran, dan bentuk organik, sedangkan
unsur dasar bentuk tiga dimensi adalah balok, prisma, bola,
dan wujud tak beraturan.

Unsur penciptaan rupa yang utama adalah gambar, melalui


gambar manusia dapat menuangkan imajinasi atau gagasan
kreatifnya. Gambar merupakan “bahasa” yang universal.
Gambar telah menjadi alat komunikasi selama berabad-
abad, bahkan hingga kini di era modern. Gambar memiliki
fungsi yang sangat beragam, untuk mewujudkan sebuah
gambar agar berfungsi diperlukan unsur-unsur seni rupa
yang dapat dipahami semua orang.
UNSUR-UNSUR NIRMANA

Ada beberapa unsur yang menjadi dasar terbentuknya wujud seni rupa, yaitu: titik,
garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur.

Titik
Titik adalah unsur seni rupa dua
dimensi yang paling dasar
(esensial), dari sebuah titik dapat
dikembangkan menjadi garis atau
bidang. sebuah gambar dalam
bidang gambar akan berawal dari
sebuah titik dan berhenti pada titik
juga
UNSUR-UNSUR NIRMANA

Garis
Garis adalah suatu hasil
goresan nyata dan batas limit
suatu benda, ruang, rangkaian
masa dan warna. Garis bisa
panjang, pendek, tebal, tipis,
lurus, melengkung, berombak,
vertikal, horizontal, diagonal,
dan sebagainya.
UNSUR-UNSUR NIRMANA
Bidang
Bidang adalah suatu bentuk pipih
tanpa ketebalan, mempunyai
dimensi pajang, lebar dan luas
serta mempunyai kedudukan, arah
dan dibatasi oleh garis. Bentuk
bidang dapat geometris, organis,
bersudut, tak teratur, dan bulat.

RUANG
Titik, garis, atau bidang akan menjadi bentuk apabila
terlihat. Sebuah titik betapapun kecilnya pasti mempunyai
raut, ukuran, warna, dan tekstur. Bentuk ada dua macam,
yaitu: Bentuk dua dimensi yang memiliki dimensi panjang
dan lebar. Bentuk tiga dimensi yang memiliki dimensi
panjang, lebar, dan tebal/volume
UNSUR-UNSUR NIRMANA

Warna
Warna merupakan kesan yang ditimbulkan
oleh cahaya terhadap mata, oleh karena itu
warna tidak akan terbentuk jika tidak ada
cahaya. Tiap-tiap warna dihasilkan dari reaksi
cahaya putih yang mengenai suatu permukaan
dan permukaan tersebut memantulkan
sebagian dari spektrum. Terjadinya warna-
warna tersebut disebabkan oleh vibrikasi
cahaya putih. Sistem yang paling sederhana
untuk mengetahui hubungan warnawarna
adalah pada susunan warna dalam bentuk
lingkaran warna.
UNSUR-UNSUR NIRMANA
Secara umum warna dapat digolongkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
1. Warna primer atau warna pokok dikatakan demikian karena warna ini tidak bisa
didapat dengan cara mencampurnya warna primer : merah, biru, dan kuning
2. Warna sekunder: warna hasil campuran yang seimbang antara warna primer
dengan warna primer.
• warna ungu (violet) campuran merah dan biru,
• warna orange campuran warna merah dan kuning, dan
• warna hijau campuran warna kuning dan biru.
3. Warna tersier: merupakan hasil campuran warna sekunder dengan warna primer.
• warna merah ungu campuran warna merah dengan ungu
• warna ungu biru campuran warna ungu dengan biru
• warna hijau biru campuran warna hijau dengan biru
• warna kuning hijau campuran warna kuning dengan hijau
• warna orange kuning campuran warna orange dengan kuning
• warna merah orange campuran warna merah dengan orange
UNSUR-UNSUR NIRMANA
Beberapa skema warna yang perlu diketahui dan tiga di antaranya yang
paling pokok adalah:
• Warna analogus adalah hubungan warna yang bersebelahan pada
lingkaran warna, seperti hijau kuning, kuning dan orange kuning.
• Warna monokromatik adalah penggunaan hubungan hanya satu
warna dalam susunan value dan intensitasnya digabung dengan
warna netral (hitam atau putih). Kesan yang didapat dari warna
monokromatik ini adalah tenang serta monotone.

Warna komplementer adalah hubungan warna-warna yang saling


berhadapan dalam lingkaran warna sehingga sehingga warna ini disebut
juga warna kontras. Beberapa warna komplementer:
• Warna merah komplemen dengan warna hijau
• Warna kuning komplemen dengan warna  ungu (violet)
• Warna biru komplemen dengan warna orange
UNSUR-UNSUR NIRMANA
Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering
dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang
pada 1876 meliputi:

Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna,
seperti merah, biru, hijau, dan sebagainya . Apabila hijau berubah menjadi kebiru-
biruan maka dapat dikatakan warna hijau telah berubah huenya, ia dapat disebut
hijau biru dan bukan lagi hijau.

Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna.


Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam. Mengubah value
menjadi terang dapat dengan cara menambah warna putih secara bertingkat disebut
“Tint” dan merubah value menjadi gelap adalah dengan menambah warna hitam
secara bertingkat pula disebut ”Shade”
Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan
dengan cerah atau suramnya warna.
UNSUR-UNSUR NIRMANA

Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan
baik nyata maupun semu, bisa halus, kasar,
licin, dan sebagainya. Berdasarkan
hubungannya dengan indera penglihatan,
tekstur dapat  dibedakan menjadi dua, yaitu:
INTEPRETASI TITIK
INTEPRETASI GARIS
WARNA
WARNA
Warna adalah spektrum tertentu yang
terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna (berwarna putih). Identitas
suatu warna ditentukan panjang
gelombang cahaya tersebut. Sebagai
contoh warna biru memiliki panjang
gelombang 460 nanometer.
Panjang gelombang warna yang masih
bisa ditangkap mata manusia berkisar
antara 380-780 nanometer.
WARNA OPTIS

Dalam peralatan optis, warna bisa


pula berarti interpretasi otak terhadap
campuran tiga warna primer cahaya:
merah, hijau, biru yang digabungkan
dalam komposisi tertentu. Misalnya
pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan
100% biru akan menghasilkan
interpretasi warna magenta.
SENI RUPA DAN WARNA
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang
dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya
pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari
cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai
kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci
dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di
kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat
menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoretis
sebenarnya putih bukanlah warna).
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis
gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran
seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah,
keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
TEORI BREWSTER
Teori Brewster adalah teori yang
menyederhanakan warna yang ada di
alam menjadi 4 kelompok warna.
Keempat kelompok warna tersebut,
yaitu: warna primer, sekunder, tersier,
dan warna netral. Teori ini pertama kali
dikemukakan pada tahun 1831.
Kelompok warna ini sering disusun
dalam lingkaran warna brewster.
Lingkaran warna brewster mampu
menjelaskan teori kontras warna
(komplementer), split komplementer,
triad, dan tetrad.
PENGELOMPOKAN WARNA
Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki
kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan
warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan
campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam
komposisi tepat sama.

Warna kontras atau komplementer, adalah warna yang berkesan


berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna
yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna
primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula
membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna.
Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan
biru dengan jingga.
PENGELOMPOKAN WARNA

Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang


setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari
merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang,
semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak
yang dekat.

Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang


setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari
hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan,
sejuk, nyaman dsb. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh.
PIGMEN ATAU ZAT WARNA
Pigmen atau zat warna adalah zat yang mengubah warna cahaya
tampak sebagai akibat proses absorpsi selektif terhadap panjang
gelombang pada kisaran tertentu. Pigmen tidak menghasilkan warna
tertentu sehingga berbeda dari zat-zat pendar (luminescence). Molekul
pigmen menyerap energi pada panjang gelombang tertentu sehingga
memantulkan pajang gelombang tampak lainnya, sedangkan zat
pendar memancarkan cahaya karena reaksi kimia tertentu.
Di dalam dunia percetakan, pigmen dibagi dalam tiga pigmen dasar
yang mampu meniru pigmen-pigmen lain jika dicampurkan dengan
proporsi tepat, yaitu pigmen cyan, magenta, dan kuning. Sebagai
tambahan, untuk mendapatkan kedalaman warna ditambahkan
pigmen hitam. Misalnya untuk mendapatkan sensasi warna merah,
dicampurkan pigmen magenta dan kuning dengan proporsi tertentu.
HUBUNGAN ANTAR WARNA
Kontras komplementer
Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna.
Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras
paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.
Kontras split komplemen
Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°).
Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan.
Kontras triad komplementer
Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan
sudut 60°.
Kontras tetrad komplementer
Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk
bangun segi empat (dengan sudut 90°).
ARTI WARNA
ARTI WARNA DALAM PETA
ARTI WARNA DALAM PETA

26
LINK PERMEN A
TR NO 1
TAHUN 2018

27
PRINSIP-PRINSIP
DASAR SENI DAN DESIGN
• Ruang Kosong (White Space) : agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya
pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah objek menjadi dominan.
• Kejelasan (Clarity) : untuk mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya.
Bagaimana sebuah karya tersebut dapat dengan mudah dimengerti dan tidak
menimbulkan ambigu atau makna ganda.
• Kesederhanaan (Simplicity) : Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak
lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan sering juga diartikan ‘tepat’ dan ‘tidak
berlebihan’. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama
dan tidak merasa jenuh.
• Emphasis (Point of Interest) atau pusat perhatian : merupakan pengembangan
dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian
sehingga mencapai nilai artistik.
• Nirmana menjadi menarik karena adanya kompleksitas, harmoni, banyaknya bentuk,
banyaknya , penipuan mata (terkadang objek membuat seakan-akan bergerak
padahal tidak). Tapi kesemuanya berujung pada bagaimana cara pandang kita atau
cara pandang audience sendiri. Ini lebih menuju pada unsur seni dan estetika seni
rupa atau estetika desain.
TUGAS 1 NIRMANA

1. BUAT UNSUR TITIK, GARIS, DAN WARNA


BERSAMA DENGAN TEKSTUR DALAM 2
DIMENSI. UNTUK UNSUR TITIK DAN GARIS
DIPILIH SALAH SATU, BOLEH TITIK ATAU GARIS,
UNTUK WARNA MENGGUNAKAN WARNA
HITAM DAN PUTIH
2. DIKUMPULKAN MINGGU DEPAN
3. TULISAN NAMA DLL DIBUAT 5 CM DIBAWAH,
POSISI POTRAIT ! UKURAN KERTAS A3
CONTOH TUGAS 1 NIRMANA
CONTOH TUGAS 1 NIRMANA
REFERENSI

• Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual.


Yogyakarta : Penerbit Andi
• Rahmat, Jalaludin. 1999. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja
Rosda Karya 
• Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain,
Yogyakarta
• Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. Nirmana (Elemen-elemen Seni dan
Desain), edisi ke-2, Yogyakarta : Jalasutra
• Tabrani, Prof. Primadi. 2006. Kreativitas dan Humanitas.
Yogyakarta: Andi. Media Pustaka
• Wucius Wong. 1986. Berapa Asas Merancang Dwimatra. Bandung :
Penerbit ITB (Terj. Adjat Sakri)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai