Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH

APRESIASI DAN KRITIK SENI RUPA

Oleh

Siti Nurhamidah
2411417051

PROGRAM STUDI SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
Karya Dunadi
Judu : “ Bertautan “

Pameran patung bertajuk “Out Door Sclupture Exhibition 2014” juga digelar untuk
memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-258 Kota Yogya. HUT Kota Gudeg
diperingati setiap 7 Oktober. Patung-patung tersebut bakal dipajang di Jalan Malioboro
selama setahun penuh. Karyaini merupakan karya 3Dimensi yang dibuat dalam rangka
memeriahkan Acara Jogja Sclupture street festival. Hal ini merupakan event tahunan yang
biasanya di selenggarakan untuk memepringati hari jadinya kota Yogyakarta, karya ini
berukuran kurang lebih tinggi 3meter dan pan lebar 4 m. Karya 3D ini di buat oleh seorang
seniman patung yang berasal dari Yogyakarta yaitu Dunadi. Salah satu pematung handal
yang dulunya kita kenal bahwa ia merupakan salah satu murid dari Edhi Sumarsono sang
pembuat patung Selamat dalang iku kota jawa barat . Pada karya tersebut membentuk suatu
figure yang berbentuk lingkaran dengan yang basar serta pada figure tersebut terbagi menjadi
3 bagian bisa yang saling berjejer dari belakang ke depan.

Karya ini berbentuk gabungan dari garis yang cukup solid dan tebal sehingga membuat
figure tersebut membentuk seperti makhluk hidup. Ia mengambarkan beberapa bentuk figure
keluarga gajah yang mana terdiri dari anak dan induknya . dengan di balut dengan cat putih
yang di goreskan dengan tegas sehingga membentuk warna yang tebal dan plakat.

Dalam salah satu kunjungan study banding kampus saya dalam sesi wawancara beliau
berpendapat bahwa hal yang paling sulit dilakukan oleh seorang seniman ialah “ Memanage
suatu karya, Karena pada dasaranya seniman adalah orang egois yang mana setiap detailnya
seniman selalu merasa tidak puas akan karyanya oleh karenanya perlu bagi kita sebagai
seniman nantinya untuk bisa lebih membatasi diri kita akan waktu dan rasa kepuasan kita.

,
Karya seni Nasirun
Judul karya “
Karya nasirun

Karya yang berjudu “ Wirid” ini merupakan suatu karya yang dipoppulrtkan oleh nasirun

Natan Royal Heritage. Bertemakan “Wirid on Canvas” Nasirun mencoba menikmati bulan
suci Ramadan secara produktif. Karena menurut Nasirun melukis juga merupakan ibadah,
karena segala pekerjaan yang dilandasi dengan rasa senang dan ikhlas adalah termasuk salah
satu ibadah

Ibu malaikat tak bersayap” Salah satu karya yang menggambarkan kerinduannya akan
sosok ibunda. “Ketika Ibu sudah tidak ada waktu pulang ke kampung halaman rasanya sudah
beda, kerinduan itu pasti ada, ada ingatan mengenai masa dulu bersama keluarga” ungkap
Nasirun.

“Dan bulan di atas rumah” menceritakan kegelisahannya akan bulan yang sudah tidak
disapa lagi di mana jaman sekarang orang sudah mulai sibuk dengan diri sendiri terutama
dengan gawainya. “Bulan di waktu saya kecil sangat bermakna sekali, sangat indah, kami
bisa bermain suramanda yang terdapat ikatan permainan di dalam bulan purnama” tutup
Nasirun.

Pada usia lebih dari setengah abad ini tampaknya Nasirun banyak merenungkan atau berfikir
tentang makna kehidupan yang sesungguhnya. Nasirun merasa bahwa telah terjadi perubahan
yang begitu cepat dan terlalu besar dalam dunia ini dan dia melihat bahwa cara mengikutinya
sulit, namun efektif jika istiqomah dengan doa. Ketika bulan Ramadhan tiba ia menyambut
kesempatan itu dengan doa dan berdzikir, wirid sepanjang bulan suci yang dituangkannya
pada kanvas tanpa henti

No. Unsur – unsur Rupa Keterangan


1. Garis Terlihat pada garis lukisan tersebut dibuat
dengan goreasan kuas yang sangat expresif dan
terdiri dari gabungan garis- garis geometris yang
kuat .
2. Warna Terlihat pada warna yang terlihat pada lukisan
tersebut merupakan warna -warna priemer yang
mana merupakan warna dasar dalam sebuah
lukisan terdiri dari beberapa warna sebagai
berikut.
- Warna hijau : melambangkan kedamaian
dan ketentraman
- WarnaMerah : melambangkan keberanian
dan kehebtan
- Warna kuning : melamb
3. Texture Pada texture lukisan ini terlihat beberpat bagian
seperti ada penekanan karenana menggunakan
media cat minyak , jadi tidak semuanya rata pada
bagian semestinya.
4. Bentuk Dilihat pada lukisan di atas terdapat beberapa
bentuk yang menyerupai beberapa figure
makhluk hidup dan benda mati. Salah satunya.
1) Pada bagia tengah terlihat sosok figure
wanita.
2) Warna dasar pada lukisan ini ialah warna
putih

Lukisan yang berjudul “ Ibu malaikat tak bersayap” yang tervisualisasikan sosok
figure wanita yang digoreskan dengan cat berwarna putih kemudian terlihat raut
wajah yang menghadap kebawah 3/4 lalu raut muka yang tampak tersenyum tipis.
Sosok ibu bagi Nasirun seolah – olah digambarkan seperti malaikai yang tak
bersayap yang hadir untuknya. Nasirun ingin mengabadikan sosok ibunya dalam
sebuah lukisan, kita ketahui bahwa sosok ibu bagi Nasirun adalah sebagai figure.
Karena dahulunya sosok ibu bagi nasirun ialah seseoang yang sangat ber-arti dalam
hidupnya bayangkan saja ketika ia pergi masih duduk di bangku sekolah tepatnya
pada tingkat perkuliahan demi untuk membayar uang kuliahnya ia mencoba
perutungan untuk mengikuti pameran yang di adakan di kota Yogyakarta. Dalam
kesempatan tersebut lukisan Nasirun berhasil terjual oleh para kolektor. Hal inilah
yang berusaha memantapkan niatnya dalam berkesenian

Anda mungkin juga menyukai