Anda di halaman 1dari 48

Seni Budaya

(Seni Rupa)
Kelas XII

Disusun oleh : Nurhadi, S.Pd.

Khusus digunakan sebagai media pembelajaran pada MAN 2 Kota Kediri


Daftar Isi

Bab I Apresiasi Karya Seni rupa 2 Dimensi Hasil Imajinasi ………………………… 3


A. Ragam Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi hasil …………………………. 5
Imajinasi
B. Simbol dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa Dua …………………………. 6
Dimensi
C. Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Berdasarkan Imajinasi …………………………. 8
D. Media Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Berdasarkan Imajinasi …………………………. 12
E. Uji Kompetensi …………………………. 14

Bab II Apresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi Hasil Imajinasi …………………………. 17


A. Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi hasil Imajinasi …………………………. 18
B. Nilai Estetis Karya seni Rupa Tiga Dimensi hasil
Imajinasi …………………………. 21
C. Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi …………………………. 21
D. Proyek Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
dengan Imajinasi …………………………. 23
E. Uji Kompetensi …………………………. 25

Bab III Desain Seni Rupa Tiga dimensi …………………………. 27


A. Merancang karya seni rupa tiga dimensi …………………………. 27
B. Proyeksi Miring / Proyeksi Piktorial …………………………. 27
C. Proyeksi Tegak / Orthogonal …………………………. 28
D. Uji Kompetensi …………………………. 29

Bab IV Pameran Karya Seni Rupa 29


A. Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Pameran …………………………. 30
B. Merencanakan Pameran …………………………. 31
C. Persiapan Pameran …………………………. 32
D. Uji Kompetensi …………………………. 35

Bab V Kritik Karya Seni Rupa …………………………. 38


A. Simbol …………………………. 40
B. Jenis …………………………. 40
C. Fungsi …………………………. 40
D. Nilai Estetis …………………………. 41
E. Tokoh Seni Rupa …………………………. 41
F. Teori Apresiasi Seni Rupa …………………………. 42
G. Menulis Kritik …………………………. 42
H. Uji Kompetensi …………………………. 46

Seni Budaya XII Halaman 2


BAB I

Apresiasi Karya Seni Rupa Dua Dimensi Hasil Imajinasi

Ragam Jenis Karya Seni


Rupa Dua Dimensi

Unsur, Objek, dan Simbol


Karya Seni Rupa Dua
Dimensi

Karya Seni Rupa Medium


Dua Dimensi (alat, bahan dan teknik)

Membuat Karya Seni Rupa


Dua Dimensi

Amatilah gambar-gambar di bawah ini !

2
1. sumber : https://www.whiteboardjournal.com/
Seni Budaya SMA Kelas XII Penerbit Erlangga

3.
4.
Sumber : Dokumen Penulis Sumber: https://blog-senirupa.tumblr.com/
Karya Siswa MAN 2 Kota Kediri Gambar 1.2 Karya Dario Companile

Seni Budaya XII Halaman 3


6.

5.
Sumber : Dokumen Penulis Sumber : Youtube
Karya Siswa MAN 2 Kota Kediri Gambar1.6 Gundala

8.
7. Sumber : Dokumen Penulis
Karya Siswa MAN 2 Kota Kediri
Sumber : Dokumen Penulis
Karya Siswa MAN 2 Kota Kediri

1. Dapatkah kamu mengidentifikasi bahan yang digunakan pada karya seni rupa dua dimensi tersebut?
2. Dapatkah kamu mengidentifikasi teknik yang digunakan pada karya seni rupa dua dimensi tersebut?
3. Dapatkah kamu mengidentifikasi medium yang digunakan pada karya seni rupa dua dimensi tersebut?
4. Dapatkah kamu menunjukkan unsur-unsur rupa yang terdapat pada karya seni rupa dua dimensi tersebut?
5. Objek apa saja yang terdapat pada karya seni rupa dua dimensi tersebut?
6. Bagaimanakah penataan unsur-unsur rupa pada karya seni rupa dua dimensi tersebut?
7. Manakah karya seni rupa dua dimensi yang memiliki fungsi sebagai benda pakai?
8. Manakah karya seni rupa dua dimensi yang paling menarik menurut kamu? Kemudian jelaskan alasan
ketertarikan kamu!

Berdasarkan pengamatan kamu pada gambar-gambar di atas,isilah table di bawah ini sesuai dengan jenis,
medium (alat, bahan, dan teknik) yang digunakan dalam proses pembuatan karya-karya tersebut. Jangan takut
salah karena kamu tidak melihatnya secara langsung. Kamu hanya mengamati reproduksi karya seni rupa tersebut
dalam buku ini. Amati saja dengan seksama dan diskusikanlah dengan teman sekelompok.

No. Jenis Alat Bahan Teknik


(Murni/Terapan)
1.

2.

3.

Seni Budaya XII Halaman 4


Format Diskusi Hasil Pengamatan

Nama Siswa : …………..


NIS : …………….
Hari/Tanggal Pengamatan :…………………………….

No.Gambar Aspek yang diamati Uraian hasil Pengamatan


1. Unsur-unsur rupa yang menonjol
Obyek yang tampak
Bagian obyek yang paling menarik
2. Unsur-unsur rupa yang menonjol
Obyek yang tampak
Bagian obyek yang paling menarik
Dst.

Jika kamu kesulitan dalam mengisi kolom pengamatan karya ini, cobalah Periksa kembali buku dikelas
sebelumnya dan sumber belajar lainnya yang telah Kamu pelajari. Amati kembali gambar karya seni rupa dua
dimensi tersebut dengan saksama, adakah makna simbolik yang kamulihat pada bentuk, objek dan unsur-unsur
rupanya? Jika ada cobalah kamu tunjukkan dan uraikan symbol apa saja yang kamu temukan pada karya-karya seni
rupa dua dimensi tersebut.

A. Ragam Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi hasil Imajinasi


Kamu sudah tahu bahwa karya seni rupa dua dimensi memiliki banyak ragam dan jenisnya. Berdasarkan
bahannya kita mengenal karya seni kriya kulit, kriya logam, kriya kayu, dan sebagainya. Adapun pengkategorian
berdasarkan tekniknya, kita mengenal jenis karya seni batik, seni ukir, seni pahat, kriya anyam dan sebagainya.
Pengkategorian jenis karya seni rupa berdasarkan waktu perkembangannya, kita dapat mengelompokkan ke dalam
karya seni rupa prasejarah, tradisional, klasik, modern, posmodern, kontemporer dan sebagainya. Pengkategorian
karya ini sangat kita perlukan terutama dalam kegiatan kritik dan apresiasi.
Selain berdasarkan bahan, teknik dan waktu, karya seni rupa dapat dikategorikan juga berdasarkan fungsi
atau tujuan pembuatannya. Melalui pengkategorian berdasarkan fungsi ini kita mengenal karya seni rupa terapan
dan seni rupa murni untuk membedakan kegunaan praktis dari karya seni rupa tersebut. Untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan (fungsi) khusus kita dapat mengkategorikan karya seni rupa yang memiliki fungsisosial,
ekspresi, pendidikan, keagamaan dan sebagainya.
Setelah kamu mempelajari tentang jenis karya seni rupa, cobalah menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Ada berapa jenis karya seni rupa berdasarkan tujuan pembuatannya?
2. Bagaimana kamu membedakan karya seni rupa berdasarkan dimensinya?
3. Bagaimana kamu membedakan karya seni rupa berdasarkan bahannya?
4. Bagaimana kamu membedakan karya seni rupa berdasarkan tekniknya?
5. Bagaimana kamu membedakan karya seni rupa berdasarkan waktunya?
6. Bagaimana kamu membedakan karya seni rupa berdasarkan fungsinya?

Imajinasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah khayalan atau daya pikir untuk
membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan
sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.
Sumber: https://kbbi. web.idlimajinasi

Pengembangan karya seni yang dilakukan oleh seniman dapat digali melalui sumber ide atau
gagasan dari kehidupan alam, sosial-pribadi, religi, moral, politik, dan budaya. Ide adalah gagasan
pokok yang ingin disampaikan kepada masyarakat melalui berbagai bentuk karya seni.
Berbekal pengalaman yang banyak, seniman lebih leluasa dalam berimajinasi menuangkan
ide-ide atau gagasan dalam karyanya. Kata imajinasi dalam berkarya seni rupa dua dimensi memiliki
arti daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan gambar atau lukisan. Dengan demikian, karya
imajinasi dalam berkarya seni rupa dua dimensi dapat berdasarkan kenyataan, pengalaman seseorang

Seni Budaya XII Halaman 5


ataupun khayalan.
Berkarya seni rupa berdasarkan imajinasi merupakan pengungkapan ide atau perasaan estetis
yang memiliki makna dari pembuatnya dan diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangkap dan
dirasakan dengan rabaan. Perwujudan ini mempakan hasil pengolahan dari konsep unsur rupa, yaitu
titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang.
Beberapa seniman dengan pengetahuan, ketrampilan, serta kreatifitasnya disertai daya imajinasinya telah
menghasilkan beberapa karya yang memiliki keunikan. Karya yang dihasilkan menampilkan ide kreatif baik dari
segi gagasan, bahan, maupun teknik dalam penciptaanya. Beberapa keunikan karya seni rupa yang ada antar lain:
1). Anamorphisme ; penyajian perspetif atau proyeksi yang terdistorsi. Lebih khusus istilah ini mengacu kepada
imaji yang terdistorsi sedemikian rupa hingga hanya akan terlihat normal jika dilihat dari sudut tertentu.
2) Sotto In su ; berarti terlihat dari bawah (atau populer pula dengan sebutan di sotto in su), adalah teknik lukisan
ilusionistis yang biasanya digunakan untuk lukisan langit-langit untuk memberikan persepsi perspektif.
3) Hatching ; dan juga cross-hatching adalah teknik dalam lukisan dan karya grafis yang digunakan untuk
memberikan efek warna maupun bayangan dengan membuat garis-garis paralel. Jika garis-garis paralel ini
ditimpa dengan garis-garis paralel lain yang saling berpotongan, maka teknik ini menjadi cross hatching.
4) Impasto ; adalah teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas sehingga arah goresan
sangat mudah terlihat. Cat yang digunakan bisa pula tercampur di atas kanvas. Saat kering, teknik impasto
akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa.
5) Trompe I’oeil ; berasal dari frasa Perancis yang berarti "menipu mata", dengan asal kata tromper - menipu
dan l'œil - mata. Secara istilah Trompe-l'œil berarti teknik lukisan yang melibatkan teknik dan perhitungan
tinggi untuk menyajikan objek-objek di dalam lukisan yang mampu menghasilkan ilusi optis untuk menipu
persepsi otak terhadap imaji.
6) Sfumato : adalah istilah yang digunakan dan dipopulerkan Leonardo da Vinci untuk merujuk pada lukisannya
yang melapiskan warna-warna yang berdekatan untuk menciptkan ilusi kedalaman, volume, dan bentuk.
Sebagai hasil akhir, perpindahan warna tersebut tidak lagi terlihat jelas. Dalam Bahasa
Italia, sfumato berarti berasap, tetapi dibedakan dengan istilah fumo yang berarti asap. Leonardo sendiri
mendeskripsikan sfumato sebagai "tanpa outline", dalam pengertian berkabut atau detail yang tidak dihasilkan
oleh penggunaan garis secara disengaja.
7) Cyclorama ; adalah lukisan yang didesain dalam media silinder dengan maksud pemirsa akan berada di tengah
silinder tersebut, dan bisa menikmati pemandangan selebar 360°.
8) Chiaroscuro ; berasal dari kata Italia yang berarti gelap-terang yang bisa juga diartikan menjadi kontras yang
sangat kuat antara cahaya dan bayangan di dalam suatu karya seni. Ciri khas chiaroscuro adalah
pengaplikasian cahaya pada objek lukisan yang memberikan kesan trimatra sangat jelas akibat pengaplikasian
highlight dan bayangan. Teknik ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang perspektif, reaksi
permukaan benda terhadap pantulan cahaya, dan proses pembentukan bayangan.
9) Tenebroso ; adalah salah satu teknik yang berhubungan dekat dengan chiaroscuro adalah tenebrisme. Dalam
bahasa Italia, kata tenebrosoberarti berpendar (bisa pula diartikan pencahayaan dramatis). Lukisan dengan
teknik ini menggunakan kontras yang sangat kasar dalam gradasi gelap ke terang, yang merupakan
perkembangan lebih lanjut dari chiaroscuro. Bedanya, posisi sumber cahaya terlihat jelas di dalam lukisan.
10) Monotype ; adalah satu jenis teknik cetak seni grafis yang dibuat dengan menggambari atau melukisi sebuah
permukaan yang halus, tidak meresap. Permukaan tersebut, sejarahnya dulu dipakai plat etsa tembaga, dalam
karya konemporer bisa bervariasi dari seng, kaca atau kaca akrilik. Gambaran atau lukisan tadi kemudian
ditransfer ke lembaran kertas dengan cara ditekan, biasanya menggunakan alat press.
11) Monoprint ; adalah salah satu teknik lukis dengan membuat komposisi warna/cat minyak pada permukaan air
kemudian kertas/kanvas/benda ditempelkan ke cat minyak tadi.
12) Dan keunikan karya seni rupa lainnya missal : melukis dengan pewarna tanah liat, melukis dengan solder,
melukis dengan pasir, melukis dengan rambut kepala, melukis dengan pewarna getah pohon, melukis dengan
mesin ketik manual, lukisan dari paku yang ditaancapkan, dan lain-lain.

B. Simbol dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa Dua Dimensi


Simbol dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi dijumpai pada objek dan unsur-unsur rupanya. Penataan
unsur-unsur rupa seperti warna(color), garis (line), bidang (shape), bentuk (form), gelap terang (value), tekstur
(texture) dan ruang (space) dapat menyimbolkan sesuatu. Selain pada unsur-unsur rupanya, symbol dalam karya
seni rupa dua dimensi dapat kamu jumpai pada visualisasi bentuk objek dan tema yang terdapat pada karya seni
rupa tersebut.
Seni Budaya XII Halaman 6
Nilai estetis identik dengan keindahan dan keunikan sebuah karya seni rupa. Nilai estetis sebuah karya seni
rupa terutama dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan unsur-unsur rupanya. Nilai estetis dapat
juga bersifat subjektif sesuai selera orang yang melihatnya. Pengalaman pribadi, lingkungan dan budaya dimana
seseorang tinggal dapat menyebabkan nilai estetis sebuah karya seni rupa berbeda antara satu orang dengan orang
yang lainnya. Sebuah karya seni rupa menjadi indah dan unik karena kemampuan perupanya memilih dan
memvisualisaikan objek pada bidang garapannya melalui pengolahan unsur-unsur rupa.
Cobalah amati karya seni rupa dua dimensi berikut ini. Identifikasi unsur-unsur rupa yang membentuk
objek pada karya seni rupa tersebut. Dapatkah kamu menunjukkan unsur seni rupa apa yang paling menarik
perhatian dari masing-masing karya tersebut? Dapatkah kamu mengidentifikasi makna simbolik pada unsur, objek
atau tema yang terdapat pada masing-masing karya seni rupa dua dimensi tersebut? Buatlah kelompok, kemudian
diskusikan jawaban kamu dengan teman-teman yang lain.
Jelaskan jawaban kamu !

Karya 1 Sumber : http://en.wikipedia.org Karya 2 Sumber : http : gambar dan foto.com


Gambar 1.7 Wassily Kandinsky, 1923, On White II , Gambar1.10 Poster anti rokok karya siswa SMA
oil on canvas

Karya 3 , Kain batik bakaran pati dengan motif Karya 4 Sumber: http : sinclairstratton.com
burung kasmaran Gambar 1.8 “All Ears”, Elephants, Lukisan cat air karya
Sinclair Stratton.

Format Hasil Pengamatan


Nama Siswa : ………………………….
NIS : ………………………….
Kelompok : ………………………….
Hari/Tanggal Pengamatan : ………………………….
No. Aspek yang diamati Uraian hasil Pengamatan
Karya 1 : ……………
1. Unsur-unsur rupa yang menonjol
2. Obyek yang tampak
3. Bagian obyek yang paling menarik
4. Makna simbolik pada unsur, objek atau tema
Karya 2 : ………………..
1. Unsur-unsur rupa yang menonjol
2. Obyek yang tampak
3. Bagian obyek yang paling menarik
4. Makna simbolik pada unsur, objek atau tema
Karya 3 : …………………….. dst

Seni Budaya XII Halaman 7


C. Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi Berdasarkan Imajinasi
Beberapa jenis seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut :
1. Gambar Ekspresi
Gambar ekspresi adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasarkan imajinasi, persepsi,
dan penafsiran penggambar pada objeknya. Gambar ekspresi memiliki kekhususan yaitu gambar
bisa dilebih-lebihkan atau didramatisir dengan komposisi yang bebas, bahkan banyak pula
seniman yang menggunakan objek yang diabstrakkan untuk memenuhi ekspresinya.
a. Asas Menggambar Ekspresi
1) Proporsi 3) Komposisi 5) Irama
2) Kesatuan 4) Keseimbangan 6) Keselarasan

b. Corak Menggambar Ekspresi

1) Realistis
Realistis artinya gambar yang dibuat sesuai dengan keadaan sebenarnya, sesuai proporsi
dan anatomi.
2) Karikatural
Bentuk gambar yang diubah dengan cara dideformasi tetapi tidak menghilangkan esensi
di dalamnya, baik manusia maupun binatang. Secara garis besar, gambar karikatural dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
a) Karikatur
Karikatur berasal dari bahasa Italia, caricare yang berarti memberi muatan atau melebih-
lebihkan. Sesuai dengan arti katanya, karikatur bersifat menyindir dan melebih-lebihkan
sesuatu dengan tujuan untuk memberikan kritik atau perlawanan sosial. Gambar karikatur
sering disebut seni merusak wajah orang karena penggambar dituntut mengubah ciri-ciri fisik
terutama mengubah raut wajah yang wajar menjadi tidak wajar, berlebihan, bahkan mungkin
dapat membuat tertawa, tetapi tetap memperhatikan ciri-ciri fisik model karikaturnya, sehingga
masih mudah dikenali.
b) Kartun
Kartun adalah gambar yang berfungsi untuk menghibur, karena berisi humor. Gambar
kartun dapat berupa tokoh manusia atau binatang. Beberapa jenis kartun yang dikenal saat ini
adalah kartun editorial, gag cartoon, dan strip komik. Kartun editorial atau kartun politis
biasanya ditujukan untuk menyatakan pandangan politik atau sosial dengan cara menyindir.
Sementara itu, gag cartoon dimaksudkan untuk melucu tanpa menyindir. Komik strip adalah
gambar kartun dalam bentuk komik singkat.
c) Animasi
Animasi berasal dari bahasa Inggris yaitu animation, to animate, animated, yang berarti
menghidupkan atau menggerakkan. Ada dua jenis animasi, yaitu animasi dua dimensi dan
animasi tiga dimensi.
Animasi dua dimensi adalah gambar manual (tangan) atau illusion of motion yang dibuat
dari gambar-gambar diam yang ditampilkan secara beruntun. Contohnya adalah film animasi
produksi Walt Disney Amerika seperti Mickey Mouse, Beauty and The Beast atau sejenisnya.
Animasi tiga dimensi (3D) adalah gambar (visual) yang diciptakan dengan menggunakan
model, bisa menggunakan lilin atau sejenisnya, atau menggunakan komputer.

2. Seni Lukis
a. Pengertian Seni Lukis
Seni lukis dapat dikatakan sebagai suatu wujud ungkapan pengalaman estetik seseorang yang
dituangkan ke dalam bidang dua dimensi dengan menggunakan medium rupa, yaitu garis, warna, serta
tekstur. Lebih jelasnya lagi, Seni lukis adalah suatu pengungkapan pengalaman artistik yang
diwujudkan dalam bidang dua dimensional dengan mengolah elemen-elemen visual seperti garis, warna,
bidang, tekstur, gelap terang dan perspektif.

Seni Budaya XII Halaman 8


Seni lukis merupakan bahasa yang digunakan oleh seniman untuk mengungkapkan pengalaman artistik
maupun ideologis dengan menggunakan garis dan warna, untuk mengungkapkan perasaan, mengekspresikan
emosi, gerak, ilusi, maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang.
Kondisi subjektif yang dimaksud dalam seni lukis adalah ketika seseorang melukis, objek yang
dilukis tidak harus sama dengan aslinya, dalam artian dapat dibumbui dengan ide-ide kreatif dari
seniman secara pribadi. Kreativitas tentu saja menjadi unsur penting agar seorang seniman mampu
menggunakan teori keterampilan dan menjawab persoalan dalam bidangnya masing-masing. Hal ini
untuk mewujudkan kreativitas pada sebuah bidang datar dua dimensi. Pada dasarnya, konsep-konsep
yang diterangkan sebelumnya mengenai seni lukis berusaha menjelaskan bahwa lukisan mengandung
sebuah gagasan, pikiran, dan ekspresi perasaan seseorang.
Dalam mengekspresikan gagasan, pikiran, dan perasaan, sebuah lukisan dibuat berdasarkan
pengetahuan seseorang, mengenai cara mengorganisasikan unsur-unsur visual pada bidang datar dua
dimensi. Bidang datar dua dimensi tidak hanya dipahami sebagai bidang yang memiliki permukaan
datar atau rata saja, dalam seni lukis volume media dalam berkarya serta ketebalan bahan
(misalnya bahan cat minyak pada kanvas) adalah aspek yang juga harus diperhitungkan. Hal
inilah yang melandasi seni lukis disebut dengan karya seni rupa dua dimensi.
Perbedaan seni lukis dengan jenis seni rupa yang lain, dapat diperhatikan dari beberapa
hal, antara lain adalah penggolongan seni lukis, jenis seni lukis, dimensi seni lukis, proses
penciptaan, dan media berkarya seni lukis.
2) Proses penciptaan
Pada bagian proses penciptaan seni lukis, perlu dipahami bahwa seni lukis tergolong sebagai
seni rupa murni (pure art) karena penciptaannya tidak terikat oleh persyaratan yang berhubungan
dengan kegunaannya . Oleh karena itu, tujuan dibuatnya sebuah lukisan adalah memenuhi
kebutuhan manusia dalam mengekspresikan gagasan dan pemenuhan kebutuhan akan keindahan.
Lukisan berbeda dengan gambar. Gambar dapat menjadi sarana untuk menuangkan ide atau
gagasan seseorang, selain itu gambar juga dapat digunakan untuk menerangkan sesuatu atau
mencapai simbol figuratif ketika menciptakan karya seni lukis.

Gambar 1.4 Proses penciptaan seni lukis. Gambar 1.5 Media yang digunakan berkarya seni lukis.

3) Media dalam berkarya


Media berkarya yang digunakan dalam membuat sebuah karya seni lukis cukup kompleks,
terdiri dari beberapa bahan, alat, serta teknik pengolahan tertentu. Misalnya, untuk membuat sebuah
lukisan cat minyak, seorang sen iman akan membutuhkan kanvas, kuas, dan cat minyak untuk
memunculkan medium rupa, seperti garis, warna, dan tekstur. Apabila dilihat secara visual, unsur
warna lebih dominan digunakan dalam sebuah lukisan, bentuk-bentuk maupun bidang dapat
diwujudkan dari sapuan-sapuan warna. Dominasi unsur warna pada sebuah karya seni lukis,
mampu menciptakan garis semu dari batas pertemuan antara dua atau lebih warna yang berbeda.

4) Wujud seni lukis


Seni lukis adalah wujud ekspresi yang harus dipandang secara utuh. Keutuhan wujud seni
lukis, terdiri dari ide dan organisasi elemen-elemen visual. Elemen-elemen visual disusun sedemikian
rupa oleh seorang pelukis dalam bidang dua dimensional. Pengertian seni lukis sesungguhnya
mencakup ruang lingkup yang lebih luas dari sebuah definisi, karena wujud seni lukis juga memiliki
banyak jenis, antara lain lukisan dinding (mural), lukisan mosaik, lukisan potret, lukisan kaca, lukisan
enamel, atau lukisan digital yang dibuat dengan menggunakan media komputer.
Seni Budaya XII Halaman 9
5) Gaya dan Aliran dalam Seni Lukis
Pengertian luas "gaya" dalam seni rupa merupakan suatu pengelompokan berdasarkan pada waktu,
wilayah, penampilan, teknik, subject matter, dan lain sebagainya. Kajian mengenai gaya dalam seni rupa,
khususnya seni lukis, penting dilakukan untuk memperoleh pengertian tentang keterkaitan antara cara
kerja seniman, hasil karya seni, dan reaksi pengamat terhadap karya tersebut. Gaya atau aliran dalam
seni rupa digunakan sebagai sebuah haluan yang dipilih seniman ketika akan membuat sebuah karya,
baik karya seni dua dimensi maupun tiga dimensi.
Gaya dalam seni rupa diklasifikasikan menjadi empat golongan, antara lain gaya ketepatan objektif
(objective accuracy style ), gaya bentuk formal (formal order style ), gaya emosi (emosional style ), dan
gaya fantasi (fantasy style ). Beberapa kelompok gaya dalam seni rupa tersebut akan dijelaskan lebih lanjut
sebagai berikut.

a) Gaya Ketepatan Objektif


Gaya ketepatan objektif muncul dari gagasan bahwa seni adalah imitasi gejala visual, yang
mementingkan unsur ketepatan dan kesamaan antara objek yang dilukiskan dan hasil lukisan, Ketepatan dan
kesamaan menjadi keunggulan lukisan ini ketepatan dan kesamaan antara objek. Gaya ini memunculkan
aliran seni rupa di antaranya realisme dan naturalisme. Dalam gaya ketepatan objektif, terdapat pula
pemahaman imitasi yang dilakukan seniman tidak sepenuhnya meniru persis objeknya secara fotografis,
tetapi juga melakukan seleksi dan membuat bentuk yang berbeda dari objeknya. Pemahaman ini
memunculkan aliran seni rupa yang lain, yaitu impresionisme dan pointilisme.

b) Gaya Bentuk Formal


Gaya bentuk formal menggunakan ukuran baku secara matematis untuk mencap.ai harmoni,
keseimbangan, dan keindahan karya. Cara pengungkapan ini timbul dari pemahaman bahwa seni adalah
suatu pencarian untuk mendapat proporsi yang tepat. Contoh aliran dalam gaya bentuk formal, adalah
klasikisme.

Gambar 1.9 Lukisan Perburuan Rusa, karya Raden Saleh. Gambar 1.8 Lukisan Monalisa, karya
Leonardo da Vinci.
c) Gaya Emosi
Gaya emosi berawal dari pandangan bahwa seni tidak harus setara dengan apa yang dihasilkan
dari kamera. Di dalam gaya emosi ini, seniman tidak begitu tertarik melukis dengan ketepatan objek,
ukuran atau keseimbangan bentuk, tetapi lebih tertarik u ntuk mengeluarkan ekspresi, dan
emosi, misalnya gembira, sedih, marah, dan sebagainya. Contohnya adalah aliran seni rupa romantisme,
ekspresionisme, dan abstraksionisme. Jika ingin memaknai karya yang menggunakan gaya ini, pengamat
perlu menggunakan daya imajinasi yang berbeda dari orang awam.
d) Gaya Fantasi
Gaya fantasi muncul karena keahlian seniman ketika memanipulasi material yang digunakan
sehingga seniman dapat membuat bentuk-bentuk yang bahkan belum pernah dilihat dan dibayangkan
sebelumnya. Seniman tidak puas dengan hanya melukiskan bentuk-bentuk yang logis, tetapi juga
menggunakan daya khayal yang dimilikinya untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang seolah-olah
nyata. Gaya fantasi melingkupi aliran surealisme dan dekoratif fantastik. Pengamat tidak dapat dengan
mudah memaknai hasil karya yang dihadirkan seniman karena kemampuan seniman dalam mengolah
daya khayalnya.

Seni Budaya XII Halaman 10


Seni lukis yang lebih populer di tengah masyarakat dan diajarkan di lembaga pendidikan
kesenian pada dasarnya disebut easel painting, jenis lukisan yang berukuran lebih kecil dari lukisan
dinding atau mural. Jenis seni lukis yang lebih fleksibel karena para pelukis dapat membawa easel
(papan penjepit kanvas yang memiliki kaki) yang praktis itu ke berbagai lokasi, untuk melukis di alam
bebas atau di studio seni lukis.

Gambar 1.10 Contoh lukisan surealisme Gambar 1.11 Contoh Karya Grafis cetak cukil

3. Seni Grafis
Seni grafis adalah cabang seni yang menggunakan alat cetak untuk membuat gambar. Istilah grafis
berasal dari kata graph atau graphic yang berarti tulisan, gambar, atau lukisan dengan cara digores atau
ditoreh. Sebagai karya seni rupa dua dimensi, seni grafis memiliki beberapa teknik antara lain, adalah
cetak tinggi, cetak datar ( lithography ), cetak dalam dan cetak saring.
a. Cetak Tinggi (Cetak Timbul)
Cetak timbul seni grafis cukilan kayu (woodcut) adalah karya yang paling populer pada zaman
sekarang. Cetak tinggi atau cetak timbul dilakukan dengan cara membuat acuan cetak dengan
membentuk gambar pada permukaan bahan cetak secara timbul. Bahan yang digunakan untuk
membuat cetak tinggi adalah tripleks, hardboard , papan kayu, metal, karet linoleum), dan
aluminium.

b. Cetak Datar ( Lithography )


Cetak datar sering disebut dengan istilah lithography yaitu proses pembuatannya dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain teknik mono print atau cetak tunggal. Klisenya berupa bidang datar dengan
prinsip saling menolak dan menerima antara lain tinta dan air.

c. Cetak Dalam
Teknik cetak dalam adalah salah satu teknik seni grafis dengan menggunakan acuan cetak dari logam
tembaga. Cara yang digunakan teknik cetak dalam adalah dengan menggores menoreh langsung. Seni grafis
cetak dalam terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu engraving, etsa, mezzotint, dan drypoint.
1) Engraving
Engraving sering disebut dengan grafir. Seni grafir penerapannya untuk mendekorasi karya
karya-kriya logam seperti jewelery (perhiasan). Untuk melakukan teknik ini, seseorang harus
memiliki keterampilan karena harus menggunakan alat yang disebut burin. Burin digunakan
untuk mengukir logam.
2) Etsa ( Etching )
Etsa merupakan teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan tembaga. Untuk
pembuatan klise acuan cetak dapat dilakukan dengan menggunakan larutan asam nitrat (HN03 yang bersifat
korosif terhadap tembaga. Proses pengerjaan di awali selembar plat logam tembaga atau kuningan ditutup
dengan lapisan bisa menggunakan cat dengan teknik sablon. Selanjutnya dimasukkan ke dalam asam nitrat
dan menghasilkan gambar berupa garis linear yang memiliki detail dan kontur halus.
3) M ezzotint
Mezzotint merupakan teknik cetak dengan plat logam yang permukaannya dibuat kasar terlebih
dahulu secara merata. Cara membuat gambar adalah dengan mengerok halus permukaan logam dan membuat
efek gelap ke terang. Gambar juga dapat dibuat dengan mengasarkan bagian tertentu saja, bekerja dari warna
terang ke gelap. Alat yang digunakan untuk teknik ini adalah rocker. Metode mezzotint ditemukan oleh
Ludwig von Siegen (1609-1680). Proses ini dipakai secara umum di Inggris, mulai pertengahan abad ke-18
M untuk mereproduksi foto dan lukisan.

Seni Budaya XII Halaman 11


4) Drypoint
Dry point merupakan variasi dari engraving.Teknik ini disebut dengan Teknik goresan langsung
dengan m enggunakan alat runcing . Goresan dry point akan meninggalkan kesan kasar pada tepi garis. Kesan
ini memberi ciri kualitas garis yang lunak dan terkadang memberi kesan kabur. Drypoint hanya berguna untuk
jumlah edisi yang sangat kecil, sekitar sepuluh sampai dua puluh karya. Hal ini dikarenakan tekanan alat
press dengan cepat merusak kesan kabur yang telah dibuat. Untuk mengatasinya, penggunaan electro-plating
(pelapisan secara elektrik dengan bahan logam lain) telah dilakukan sejak abad ke-19 M untuk mengeraskan
permukaan plat.

b. Cetak saring (Silkscreen/Printing )


Cetak saring merupakan salah satu teknik mencetak yang umum dikenal orang dengan nama sablon.
Teknik yang digunakan adalah mencetak dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari kasa (screen) yang
terpasang pada rangka. Kasa (screen ) ini bersifat elastis, lentur, dan halus. Cetak saring, pada umumnya,
digunakan untuk pembuatan spanduk, poster, dan kaos. Screen yang digunakan untuk menyablon sangat
beragam . Hal ini terlihat dari segi kualitasnya dengan sifat-sifatnya yang berbeda.

D. Media Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Berdasarkan Imajinasi


Sebelum kita membuat karya seni rupa, terlebih dahulu kita perlu mengenal media seni rupa.
Medium berasal dari kata “media” yang berarti perantara. Istilah medium biasanya digunakan untuk menyebut
berbagai hal yang berhubungan dengan bahan (termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam berkarya seni
(Susanto, 2011). Media seni rupa adalah bahan, alat, dan teknik yang digunakan untuk berkarya
seni rupa. Media adalah material yang dipakai untuk menuangkan sebuah ide atau gagasan seorang
untuk menghasilkan sebuah karya. Contoh media, adalah kertas, kanvas, kain, dan tembok. Alat dan
bahan yang sering digunakan adalah pensil, cat minyak, cat air, pastel, rapido, komputer, dan
sebagainya.
Media memiliki peranan yang sangat penting untuk melukis atau menggambar. Tanpa media,
sebuah karya lukisan atau gambar tidak bisa dihasilkan. Pemahaman yang baik tentang media sangat
penting bagi seorang pelukis . Pelukis harus tahu tentang jenis media, alat, dan bahan yang akan
digunakan. Adapun penggunaan bahan, alat, dan teknik, tidak ditentukan. Pemilihan bahan, alat, dan
teknik bergantung pada keinginan dan kenyamanan dari pembuatnya. Tidak ada formula yang baku
tentang media yang tepat untuk suatu lukisan atau gambar.
Seperti sebuah gambar kucing, bagi pelukis A, lebih tepat menggunakan media kertas dan pensil
warna. Adapun bagi pelukis B, media cat air dan tangannya lebih dipilih sebagai kuas. Biasanya,
pemilihan media yang cocok untuk sebuah lukisan atau gambar diperoleh dari percobaan-percobaan
yang dilakukan sendiri oleh sang pelukis. Berlatih terus-menerus dapat mengasah kemampuan seseorang
untuk membuat sesuatu karya, sehingga memiliki nilai estetik tinggi. Pengunaan alat, bahan dan teknik
dalam proses pembuatan karya seni lukis dapat menyebabkan efek visualisasi yang berbeda-beda pula.
Ada kalanya kita dengan mudah mengetahui medium yang digunakan dalam berkarya seni lukis, tetapi
ada kalanya kita sulit untuk membedakan penggunaan alat, bahan dan teknik pada sebuah karya seni
lukis terutama jika hanya melihat gambar reproduksinya saja.
Media dalam seni rupa terbagi menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut.

1. Bahan
Bahan adalah material yang digunakan untuk berkarya antara lain:
a. Arang adalah residu hitam yang berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan
menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan.
b. Pensil warna
c. Pensil adalah sebutan alat tulis yang mengandung grafit sebagai pigmen. Grafit dibungkus oleh
kayu, namun pada saat ini pembungkus grafit bisa berupa kertas keras atau sejenis karet lentur.
d. Konte merujuk pada alat menggambar yang terbuat dari bahan dasar bubuk arang yang dicampur
lilin atau tanah liat kemudian dikompresi.
e. Pastel adalah serbuk yang direkatkan dengan arabic gum dan dibentuk menjadi batangan-batangan
yang rapuh. Jika digosokkan pada kertas yang cukup kasar, ikatan tersebut akan lepas dan serbuk
warna akan menempel ke kertas.
f. Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung pigmen warna yang digunakan untuk mewarnai
suatu permukaan.
Seni Budaya XII Halaman 12
g. Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah media yang materialnya menggunakan
pigmen pelarut air dengan sifat transparan.
h. Cat minyak adalah cat yang terdiri dari partikel-partikel pigmen warna yang diikat dengan media
minyak pengikat pigmen warna, yaitu minyak linen atau minyak pavaper yang berbentuk pasta.
i. Kain kanvas yang berlapis cat yang dicampur dengan lem digunakan untuk membuat lukisan.
j. Kertas bahan tipis yang dihasilkan dengan kompresi serat yang perasal dari pulp yang mengandung
selulosa dan hemi selulosa.

Kilas Tokoh
BASUKI ABDULLAH

Basuki Abdullah merupakan tokoh seni lukis naturalis yang penting di


Indonesia. la lahir di Solo, 27 Januari 1915 dan meninggal di Jakarta, 1993. la adalah
putra kedua Abdullah Suriosubroto (seorang pelukis naturalis era lndie Mooi) dan
cucu dr. Wahidin Sudirohosodo, tokoh perintis Kebangkitan Nasional. Saudaranya,
Sujono Abdullah dan Tridjoto Abdullah, juga merupakan seorang pelukis. Pada 1933, ia
dikirim ke Belanda untuk belajar melukis di Academie Voor Beeldende Kunstan. Kemudian,
ia melanjutkan pendidikannya di Roma dan Paris. Ia memperoleh Sertifikat Royal
International of Art (RIA). la juga sempat mendapat bimbingan dari pelukis Schumacher
menjelang kepulangannya ke Indonesia.

Sumber: diolah dari berbagai sumber

2. Alat
Media yang digunakan untuk berkarya adalah sebagai berikut.
a. Kuas lukis adalah alat untuk melukis. Ada beragam jenisnya dan dapat dikelompokkan
menurut bentuk bulu kuas, antara lain bulat lancip, bulat tumpul, persegi rata, persegi lancip,
besar. Ukuran tiap merek juga tidak sama, nomor bisa sama, tetapi besarnya bisa saja berbeda.
b. Pena (inggris: pen ) adalah alat tulis yang menggunakan tinta. Ada berbagai warna tinta pena,
yang paling umum adalah biru, hitam, dan merah. Ada berbagai macam pena, seperti pulpen,
pena bulu, dan spidol.
c. Pena bolpoin atau bolpen (Inggris: ballpoint pen ) adalah alat tulis yang ujungnya
menggunakan bola kecil yang dapat berputar untuk mengontrol keluarnya tinta kental yang
disimpan dalam kolom berbentuk silinder
d. Penghapus (juga disebut setip) merupakan salah satu perlengkapan alat tulis yang berupa
karet lembut yang mampu menghilangkan tanda yang dihasilkan oleh pensil.
e. Palet adalah tempat yang digunakan untuk mencampur warna cat air atau cat minyak.
£. Pisau palet adalah sebuah bilah logam menyerupai pisau yang dipasang pada gagang kayu.
g. Mistar atau penggaris diperlukan untuk membuat garis yang baik dan tepat sesuai dengan
ukuran yang dikehendaki.
3. Teknik

Teknik adalah suatu cara yang digu nakan dalam pembuatan karya seni rupa . Teknik
seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut.
a. Teknik linier, yaitu cara menggambar objek dengan pola garis.
b. Teknik pointilis, yaitu menentukan gelap terang dengan titik-titik.
c. Teknik arsir, yaitu menentukan gelap terang dengan garis yang berulang. Dalam teknik arsir,
terdapat beberapa teknik yang dipakai, di antaranya teknik dussel (menggosok warna dengan
menggunakan kapas atau jari tangan), teknik arsir silang, dan teknik arsir sejajar.
d. Teknik aquarel, yaitu menggunakan bahan air sehingga terlihat transparan.
e. Teknik plakat, yaitu menentukan gelap terang dengan cara menutup.
f. Teknik kolase, yaitu berkarya dua dimensi dengan cara menempelkan bahan pendukung pada
media gambar atau lukisan (berupa kertas, kayu atau bahan pendukung lainnya).
g. Teknik digital adalah teknik berkarya dua dimensi dengan menggunakan aplikasi software digital
manipulasi atau digital ilustrasi pada komputer.
Beberapa teknik di atas merupakan teknik yang sering digunakan untuk membuat gambar guna

Seni Budaya XII Halaman 13


menentukan gelap terang dan volume objek. Terdapat pula teknik melukis, yaitu menggunakan media
cat minyak dan cat air. Selain itu juga, terdapat teknik menggambar dengan media pastel, pensil,
rapido, dan media komputer.

Kamu telah mengamati dan belajar tentang medium (alat, bahan dan teknik) dalam berkarya seni rupa.
Perhatikan contoh karya-karya seni rupa dua dimensi berikut ini!

Sumber : dok Galeri Nasional Indonesia Sumber : dok Galeri Nasional Indonesia
Gambar 1.15 Joni Susanto, 2010, “Ruller In Reality”, Gambar 1.16 SuryaDarma, 2011, “No Magic”,
Cat minyak di atas kanvas, 200 x 145 cm Akrilik pada kanvas, 100x100cm

Perhatikan objek pada karya-karya tersebut. Kamu tentu dapat membedakan mana objek mahluk hidup
dan mana objek benda mati atau mungkin objeknya tidak merepresentasikan keduanya.Apakah objek pada karya
lukisan-lukisan tersebut memiliki makna simbolik tertentu? Kamu juga dapat mencoba mengidentifikasi bahan
dan teknik yang digunakan untuk membuat karya-karya tersebut bukan?
Kemudian sekarang cobalah berlatih untuk membuat karya seni rupa. Gunakanlah salah satu alat, bahan,
dan teknik yang pernah kamu pelajari. Jika sudah, cobalah berkarya kembali menggunakan objek, alat, bahan dan
teknik yang berbeda-beda. Rasakan oleh kamu dan kemukakan objek mana yang menurut kamu paling menarik.
Alat, bahan dan teknik apa yang paling kamu sukai. Jelaskan mengapa objek tersebut menarik dan bahan serta
teknik tersebut kamu sukai. Sajikan karya kamu bersama-sama kemudian diskusikan bersama-sama, berilah
tanggapan tidak hanya pada karya yang kamu buat tetapi karya yang dibuat teman-teman yang lain.

E. Uji Kompetensi
E.1 Jawab pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Jelaskan makna simbolis lambang Garuda Pancasila!

Seni Budaya XII Halaman 14


2. Apa pengaruh penggunaan warna tertentu bagi seragam siswa sebuah sekolah / madrasah ?
3. Bagaimana peranan seniman pada karya-karya teknologi masa kini?
4. Mengapa ornamen tradisional semakin banyak yang kurang diminati?
5. Apa yang disebut dengan karya seni rupa dua dimensi?
6. Jelaskan karakteristik cat air !
7. Jelaskan perbedaan menggambar dan melukis!
8. Salah satu seni grafis adalah cetak saring, jelaskan!
9. Jelaskan perbedaan dua tipe gambar digital!
10.Apa yang dimaksud dengan komposisi?

E.2 Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang paling benar!
1. Proses menggambar yang paling awal atau rancangan gambar disebut ...
a. Gambar b. Menyulam c. Batik d. Sketsa e. mewarnai
2. Menggunakan pensil gambar dengan memberi titik-titik dalam menentukan gelap terang disebut ...
a. Pointilis b. Dusel c. Blok d. Akuarel e.arsir

3. Cat yang mempunyai kekuatan tembus pandang warna cemerlang adalah ...
a. Transparan water colour c. Pensil warna e.cat pastel
b. Water colour d. Poster colour

4. Kedudukan struktur tulang dan otot-otot yang menentukan besar kecil dan cekung tubuh manusia dalam
bentuk keseluruhan tubuh disebut ....
a. Figuratif c. Proporsi e.semua jawaban benar
b. Anatomi d. Posisi

5. Karya seni rupa murni, yaitu …


a. karya seni lebih mementingkan keindahan dibandingkan fungsi pakainya
b. karya seni yang lebih mementingkan keindahan dibandingkan nilai komersilnya
c. karya seni yang lebih mementingkan fungsi pakai dibandingkan keindahan.
d. karya seni yang keindahah dan fungsi pakainya seimbang
e. karya seni yang lebih mementingkan teknik pembuatannya

6. Seni rupa terapan memiliki pengertian ….


a. karya seni yang lebih mementingkan keindahan dibangdinkan fungsi pakainya
b. karya seni yang lebih mementingkan keindahan dibandingkan nilai komersilnya
c. karya seni yang lebih mementingkan fungsi pakai dibandingkan keindahan
d. karya seni yang lebih mementingkan fungsi pakai dibandingkan nilai komersilnya
e. karya seni yang lebih mementingkan nilai keindahannya

7. Berikut ini yang bukan merupakan karya seni rupa terapan dua dimensi adalah ....
a. relief c. poster e. spandu
b. brosur d. Patung k

8. Warna asli dan bukan merupakan campuran dari warna apapun disebut warna ...
a. primer b. sekunder c. tersier d. netral e. hijau

9. Garis patah-patah menimbulkan kesan ....


a. tegas b. lentur c. kaku d. ragu-ragu e. kuat

10. Karya seni rupa yang memiliki nilai kegunaan selain wujud fisiknya yang indah adalah ....
a. fine art c. seni rupa e. karya seni terapan
b. seni kriya d. karya seni murni

11. Seni rupa terapan sering juga disebut sebagai ....


a. Fine art b. Pure art c. Seni ukir d. Applied art e. Seni manual

12. Warna violet adalah campuran dari warna ....


a. merah dengan kuning c. biru dengan merah e. hijau dengan kuning
b. cokelat dengan kuning d. biru dengan kuning

13. Membuat komposisi secara kontras yaitu dengan ....

Seni Budaya XII Halaman 15


a. membuat karya dengan tekstur lembut d. melukis dengan warna-warna yang cemerlang
b. membuat bidang dengan ukuran yang berbeda jauh e. membuat karya dengan warna yang bervariasi
c. membuat karya dengan warna-warna yang
harmonis
14. Jenis batik yang dibuat dengan teknik menggambar di atas kain menggunakan canting disebut batik ....
a. lukis b. sablon c. tulis d. printing e. cap

15. Teknik menggambar dengan menutup objek gambar menggunakan satu warna saja disebut teknik...
a. arsir b. linear c. dusel d. blok e. akuarel

16. Adanya pengulangan yang teratur dalam karya seni disebut ......
a. Unity b. Ritme c. Balance d. Proporsi e. Komposisi

17. Alat cap (stempel) yang digunakan pada proses pembuatan batik cap terbuat dari ....
a. besi b. tembaga c. kayu d. plastic e. karet

18. Pemberian warna cerah pada gambar akan memberikan kesan ....
a. ceria b. gelap c. sedih d. panas e. dingin

19. Berikut ini warna yang akan memberikan kesan dingin yaitu ....
a. hitam b. putih c. merah d. kuning e. biru
20. Berikut ini adalah contoh karya seni kriya dua dimensi yaitu....
a. guci b. seni batik c. keramik d. patung e. asbak
21. Spanduk merupakan karya seni rupa terapan dua dimensi yang berfungsi sebagai ....
a. Rekreasi c. Pendidikan e. Kegiatan keagamaan
b. Keindahan d. Komunikasi

22. Hasil karya yang membutuhkan keterampilan tangan tinggi dalam proses pembuatannya adalah cabang
seni . . . .
a. gambar bentuk c. lukis e. grafis
b. kriya d. ilustrasi
23. Karya seni rupa yang menggunakan teknik cetak saring dalam pembuatannya adalah seni ….
a. gambar bentuk c. grafis e. ilustrasi
b. lukis d. kriya

24. Sarana yang digunakan pelukis untuk menghasilkan sebuah karya lukisan atau gambar
disebut . . . .
a. teknik d. bidang datar
b. media e. corak karya
c. seni rupa

25. Teknik ilustrasi dengan cara menggosok-gosok warna dengan menggunakan kapas atau jari tangan
sehingga menghasilkan gelap terang adalah . . . .
a. teknik arsir c. teknik dusel e. teknik pointilis
b. teknik aquarel d. teknik arsir silang

26. Berikut ini yang tidak termasuk dalam kelebihan pensil warna adalah . . . .
A. menggambar bisa lebih detail dan bisa mengatur warna
B. membutuhkan waktu sebentar untuk menggambar di kertas berukuran besar
C. masih bisa menghapus warna yang tidak diinginkan
D. mudah digunakan dan didapatkan
E. mudah dibawa ke mana-mana

27. Berukut ini prinsip-prinsip seni yang harus dicermati ketika membuat karya seni rupa dua dimensi
adalah . . . .
A. proporsi, kesatuan, dan keseimbangan D. keseimbangan, keahlian, dan komposisi
B. proporsi, ketekunan, dan kesatuan E. keseimbangan, irama, dan kesabaran
C. irama, nada, dan keselarasan

28. Ketika akan mendekorasi perhiasan, seni cetak yang akan digunakan adalah . . . .

Seni Budaya XII Halaman 16


a. Etsa b. grafir c. mezzotint d. silkscreen e. drypoint
29. Dalam gaya lukis ini, pelukis tidak tertarik dengan ketepatan objek, ukuran, dan
keseimbangan . Gaya lukis yang dimaksud adalah . . . .
a. Formal b. fantasi c. emosi d. modern e. objektif

30. Sebuah lukisan pemandangan tidak seperti objek aslinya. Hal tersebut menunjukkan kondisi . . . seni
lukis.
a. Objektif c. subjektif e. terasing
b. terkontaminasi d. bias

Refleksi
Keindahan sebuah karya tidak hanya perwujudan bentuknya saja, tetapi kesunguhan dalam membuat karya
tersebut akan menjadikan karya kamu unik dan menarik. Setiap manusia memiliki karakter dan keunikan yang
berbeda-beda, demikian juga dengan karya yang kamu buat. Tanggapan terhadap sebuah karya seni rupa mungkin
saja berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan pandangan dan pendapat ini menunjukkan keberagaman
penilaian, minat dan ketertarikan terhadap sebuah karya seni rupa. Melalui berbagai perbedaan ini kamu belajar
untuk saling memahami dan menghargai perbedaan

Bab II
Apresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi Hasil Imajinasi

Setelah mempelajari Bab 2 ini kamu diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni rupa, yaitu:
1. Mengidentifikasi jenis karya seni rupa tiga dimensi.
2. Mengidentifikasi simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi.
3. Mengidentifikasi nilai estetis dalam karya seni rupa tiga dimensi.
4. Membandingkan jenis karya seni rupa tiga dimensi.
5. Membandingkan simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi.
6. Membandingkan nilai estetis dalam karya seni rupa tiga dimensi.
7. Membuat konsep berkarya seni rupa tiga dimensi.
8. Membuat sketsa karya seni rupa tiga dimensi.
9. Membuat karya seni rupa tiga dimensi.
10. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam proses berkarya seni rupa tiga dimensi.
11. Menyajikan karya seni rupa tiga dimensi hasil buatan sendiri.
12. Mempresentasikan karya seni rupa tiga dimensi hasil buatan sendiri dengan lisan maupun tulisan.

Kamu sudah mengenal dan mempelajari karya seni rupa yang berdimensi dua dan berdimensi tiga. Kamu juga
sudah pernah mencoba berkarya seni rupa dua dimensi. Pada bahasan ini kamu akan mempelajari dan membuat
kembali karya seni rupa tiga dimensi. Cobalah pelajari kembali materi bahan ajar di kelas X dan XI tentang
apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi kemudian perkuat pemahaman kamu dengan mempelajari bab ini.
Ketika kamu melihat sebuah karya seni rupa tiga dimensi, aspek apa saja yang kamu lihat? Coba kamu
amati gambar di bawah ini untuk mengidentifikasi aspek-aspek tersebut!

Seni Budaya XII Halaman 17


Sumber: Galeri Nasional Indonesia Sumber: C Arts Vol.00 Nov-dec 07 Sumber: http://www.emarketingmd.org/
Gambar 2.1: Yuli Prayitno, 2003, Instan, Gambar 2.2: Jeff Koons, Rabbit 1986, Gambar 2.3: Richard Cleaver, Collector, 2005,
mix media, 92 x 34 x 14 cm stainless steel, 104 x 48 x 30 cm 10,5” x 10,5” x 7”, mix media

Sumber: http://www.tumblr.com/ Sumber: Visual Art Okt-Nov 2004 Sumber: http://www.pinterest.com/


Gambar 2.5: David Kracov, Book of Love, Gambar 2.4: Dolorosa Sinaga, Satu Gambar 2.6: Ian Muttoo, 35mm Camera, can art ,
a colorful metal art sculpture Kata Saja: Lawan, 2003, perunggu, kaleng bekas Coca cola
36 x 30 x 60 cm

Setelah kamu mengamati gambar-gambar tersebut, selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut


1. Dapatkah kamu mengidentifikasi bahan yang digunakan pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut?
2. Dapatkah kamu mengidentifikasi teknik yang digunakan pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut?
3. Dapatkah kamu mengidentifikasi alat yang digunakan pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut?
4. Dapatkah kamu menunjukkan unsur-unsur rupa yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut?
5. Objek apa saja yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut?
6. Bagaimanakah penataan unsur-unsur rupa pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut?
7. Manakah karya seni rupa tiga dimensi yang memiliki fungsi benda pakai?
8. Manakah karya seni rupa tiga dimensi yang paling menarik menurut kamu?

Jelaskan alasan ketertarikan kamu!


Berdasarkan pengamatan kamu, sekarang kelompokkan dan isilah tabel di bawah ini sesuai dengan jenis
karya seni rupa tiga dimensi:
No. Jenis Bahan Teknik Alat
Gambar

1.

2.

3.
dst

A. Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi hasil Imajinasi


Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, berdasarkan fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan
menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan-applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki

Seni Budaya XII Halaman 18


fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure art). Perbedaan fungsi pada sebuah karya seni rupa ditentukan oleh
tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan
pertimbangan kegunaanya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat
dan semakin nyaman digunakan.Karena fungsi terapan atau fungsi praktis (pakai) sebuah karya seni rupa adalah
aspek utama yang harus diperhatikan, maka dalam pembuatan karya seni rupa ini seorang perupa (desainer) akan
mempertimbangkan aspek tersebut sebelum menambahkan unsur lainnya.
Perhatikan format dan gambar di bawah ini. Melalui format ini kamu akan berlatih membedakan karya
seni rupa tiga dimensi yang memiliki fungsi pakai dan yang memiliki fungsi ekspresi saja. Kumpulkan sebanyak-
banyaknya gambar atau foto berbagai karya seni rupa tiga dimensi kemudian buatlah analisis menggunakan format
seperti contoh yang tersedia di bawah ini.
Diskusikanlah jawaban kamu dengan teman-teman yang lain.

Dalam pembelajaran seni rupa, salah satu pengertian “simbol” adalah makna yang dikandung dalam karya
seni rupa baik pada wujud objeknya maupun pada unsur-unsur rupanya. Kamu sudah mempelajari ini di kelas X
dan XI. Unsur warna sering digunakan oleh perupa sebagai simbol dari sesuatu. Warna merah misalnya, digunakan
untuk menyimbolkan keberanian, putih untuk menyimbolkan kesucian, hijau untuk menyimbolkan kesuburan, dan
sebagainya.
Objek-objek tertentu kerap digunakan sebagai simbol sesuatu. Patung katak sebagai symbol pemanggil
hujan. Patung kuda sebagai symbol kegagahan, keledai melambangkan kebodohan, dan lain sebagainya.
Diantara karya seni rupa tiga dimensiyang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. adalah patung, tugu
dan monumen. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan, monumen yang melambangkan atau menyimbolkan
sesuatu sudah dilakukan orang sejak zaman dahulu.Karya seni rupa tiga dimensi ini ada yang terbuat dari kayu,
batu dan logam. Karya-karya seni rupa ini dibuat untuk memperingati tokoh, peristiwa penting atau untuk menandai
tempat-tempat bersejarah. Tokoh orang yang berjasa atau yang dihormati oleh masyarakat sering dibuatkan
patungnya. Patung itu menjadi simbol ketokohannya dalam melambangkan kekuatan, kepahlawanan dan
perjuangannya. Banyak tokoh orang yang berjasa di negara kita. Ketokohan dan perjuangan orang–orang tersebut
dikenang hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.
Coba perhatikan di sekitar kamu adakah karya seni rupa tiga dimensi yang berbentuk patung, tugu atau
monumen? Adakah makna simbolik dari karya-karya tiga dimensi tersebut? Tahukah kamu tokoh, peristiwa, atau
tempat apakah yang diketahui oleh kehadiran karya-karya tiga dimensi tersebut?
Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang, dan bentuk. Unsur-
unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni rupa tiga dimensi ini
dapat saja memiliki makna simbolik. Di kelas XI kamu sudah mempelajari unsur-unsur rupa dan makna dari unsur-
unsur rupa tersebut. Garis, bidang, bentuk dan warna memiliki berbagai makna simbolik. Makna-makna simbolik
ini mungkin saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Cobalah kamu cari informasi makna simbolik
dari warna-warna atau bentuk-bentuk tertentu di daerah tempat kamu tinggal.
Amati karya-karya seni rupa tiga dimensi berikut ini dan identifikasikan unsur-unsur rupa pada karya-karya
seni rupa tiga dimensi tersebut. Kemudian cobalah cari pula makna simbolik dari karya-karya seni rupa tiga dimensi
berikut ini baik wujudnya secara utuh maupun pada unsur-unsur rupanya dalam tabel yang telah disediakan pada
halaman selanjutnya.

Seni Budaya XII Halaman 19


1. Sumber: http://www.cirebonarts.com/ 2. Sumber: http://bendakuno.blogspot.com
Gambar 2.9 Wayang golek Gambar 2.10: Patung gadis berkuda dari
bahan logam,tinggi 18 cm, lebar 18 cm

3. Sumber: http://www.urbansplatter.com 4. Sumber: Dok. Galeri Nasional Jakarta


Gambar 2.11: Patung Liberty, Terletak di Pulau Libery Visual Art Jun-Jul 2004 Gambar 2.12 G.
tepat di muara sungai Hudson di New York Harbor, Sidharta,1998, Dewi Kebahagiaan dari Timur, Kayu
Amerika Serikat. Karya Auguste Barthol, 1886.
berwarna, 220 x 102 x 42 cm

5. Sumber: http:jeanluc.cornec.de 6. Sumber: www.trendkorean.com


Gambar 2.13: Jean Luc ,’Telephone Sheep”, 1989, Gambar 2.14: Kriya Kayu berbentuk Bebek
instalasi patung domba dari bahan pesawat dan kabel
telepon.

7. Sumber: http://www.kaskus.co.id/ 8. Sumber: Dok. Galeri Nasional Jakarta


Gambar 2.15: Kerajinan Anyaman Gambar 2.16: Patung di halaman Galeri Nasional Indonesia

Seni Budaya XII Halaman 20


9. Dok. Galeri Nasional Jakarta 10. Sumber: http://tiarapark.blogdetik.com/
Gambar 2.17 Krisna Murti, 1996, Belajar antri Kepada Gambar 2.18 Patung kayu karya perupa Bali
Semut , Video Instalasi, 400x800 cm

B. Nilai Estetis Karya seni Rupa Tiga Dimensi hasil Imajinasi


Ingatkah kamu materi pembelajaran di kelas X dan XI tentang Nilai estetis? Nilai estetis pada sebuah karya
seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif. Nilai estetis bersifat objektif jika memkamung keindahan karya seni
rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri dan tampaksecara kasat mata. Dalam pandangan objektif ini, nilai
estetis atau keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai,
penempatan objek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah
yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Berbeda halnya dengan nilai estetis yang bersifat subjektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik
yang ditangkap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera orang yang melihatnya. Sebagai contoh ketika
kamu melihat sebuah karya seni rupa,kamu mungkin tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan
merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya,tetapi teman kamu justrukurang tertarik pada
karya tersebut dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah
karya seni rupa dapat bersifat subjektif.
Carilah berbagai (reproduksi foto/gambar) karya seni rupa tiga dimensi. Amati karya-karya seni rupa tiga
dimensi tersebut, kemudian bandingkan karya yang satu dengan yang lainnya. Ceritakan masing-masing karya
yang kamu amati, kemukakan aspek apa yang menarik perhatian kamu dan karya mana yang paling kamu sukai,
berikan alasan mengapa kamu menyukai karya tersebut berdasarkan pengamatan terhadap unsur-unsur rupa dan
objek yang tampak pada karya tersebut. Bandingkan paparan kamu dengan paparan teman yang lain. Adakah
pendapat yang sama atau berbeda diantara teman kamu? Cobalah tanyakan alasan ketertarikan teman kamu
tersebut.

C. Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi


Salah satu karya seni rupa tiga dimensi adalah patung. Karya seni patung memiliki berbagai ragam dan
jenis yang tersusun dari berbagai medium pula. Cobalah membuat karya seni patung bergaya abstrak. Masih
ingatkah kamu pengertian abstrak? Periksa kembali materi pembelajaran seni rupa di kelas 11, bandingkan bentuk
karya seni patung yang bergaya abstrak dan yang bergaya realis. Perhatikan gambar karya seni patung di bawah
ini. Kamu tentunya dengan mudah dapat membedakan mana karya seni patung abstrak dan mana yang bukan.
Seni Budaya XII Halaman 21
Perhatikan gambar langkah-langkah berkarya seni patung di bawah ini. Cobalah uraikan kembali dengan
kata-kata kamu sendiri langkah-langkah dalam mewujudkan karya seni rupa tiga dimensi ini.
1. Seni Patung
Pengertian patung berasal dari bahasa Inggris, yaitu scul pture yang berpadanan dengan kata to carve, yaitu
"memahat atau mengukir". Secara umum, seni patung diartikan sebagai karya seni tiga dimensi yang antara
lain berwujud manusia dan binatang yang biasanya terbuat pada kayu dam batu. Pada pekerjaan carving bagian
yang tidak diperlukan akan dibuang, seperti halnya membuat patung dari kayu, batu, atau marmer.
Seni patung tidak dapat disamakan dengan seni pahat karena seni pahat hanya terbatas pada
pembuatan patung dengan teknik memahat atau menghilangkan dari bentuk yang telah ada. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa seni patung adalah bagian dari seni rupa yang merupakan pernyataan
artistik melalui bentuk tiga dimensional yang diciptakan dengan teknik subtraktif (pengurangan material)
atau aditif ( modeling I constructing, assembling, dan casting).
Patung dapat berupa karya bebas yang berdiri sendiri atau relief. Dengan demikian, patung
memiliki karakteristik, yaitu berbentuk tiga dimensi, memiliki multi surface (multi permukaan), memiliki
volume, memiliki kedalaman bentuk, dapat diraba, disentuh, dan dirasakan.
Seiring perkembangan kebudayaan manusia, peran patung turut berkembang menjadi media
komunikasi personal serta objek estetis yang berfungsi memberikan pemenuhan rasa keindahan bagi
manusia. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sifat peranan patung berubah dari yang bersifat khusus
ke sifat yang umum. Perubahan peranan tersebut ditandai dengan beragamnya teknik, bahan, alat, serta
makna yang diungkapkan dalam pembuatan patung. Apalagi dengan sains dan teknologi yang
berkep:ibang sangat cepat, para seniman patung lebih perGaya kepada ide-ide bentuk murni. Akibatnya,
lahirlah karya-karya patung abstrak, yang tidak lagi mengacu kepada bentuk-bentuk alami yang ada, seperti
tubuh manusia, hewan, dan tanaman.
Unsur visual berupa sosok, bidang, garis, warna, tekstur, dan cahaya turut menjadi subjek yang
digarap untuk tujuan keindahan bentuk. Dari sinilah, muncul kaidah-kaidah estetik baru. Proses kreatif
yang demikian merupakan proses pencarian dan pengembangan bentuk-bentuk tiga dimensi.
Pengembangan bentuk patung tersebut membuat patung tidak saja selalu menempati ruang tetapi juga
menciptakan ruang. Persoalan ruang patung hadir secara nyata di dalam ruang yang sama dengan diri
kita, membangkitkan kesadaran kita atas ruang, serta menegaskan keberadaan ruang itu sendiri. Selain
aspek ruang, aspek utama lainnya di dalam patung yang tidak dapat dilepaskan adalah aspek material dan
teknik.

Gambar 2.1 Patung Gajah Gambar 2.3 Contoh penerapan seni instalasi.

Seni Budaya XII Halaman 22


2. Arsitektur
Dalam pemahaman kita, kata arsitektur sering kali tertuju pada konsep bangunan. Sebuah bangunan
tidak saja dapat dinikmati dari segi fungsi, tetapi juga nilai keindahan (estetika). Arsitektur juga dapat disebut
sebagai seni perancangan dan perencanaan kawasan atau lingkungan seperti perencanaan kota dan
sejenisnya. Pengertian lain dari arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk
mengembangkan imajinasi atau mengekspresikan diri mereka dengan ilmu dalam merancang bangunan.
Menurut Broadbent, arsitektur memiliki beberapa fungsi yakni sebagai berikut:
a. Artistic form
Artistic form merupakan fungsi dalam bentuk arsitektur yang lebih mengutamakan fungsi estetika
untuk memperindah hasil karya arsitektur.
b. Container
Container adalah fungsi arsitektur yang memiliki fungsi sebagai pewadahan aktivitas.
c. Climatic modifier
Climatic modifier bermakna karya arsitektur dapat menyesuaikan diri secara klimatologis dalam
lingkungannya. Karya arsitektur sebagai fungsi modifikasi atau kontrol iklim mampu
mengantisipasi, mengontrol, dan beradaptasi dengan lingkungan dari aspek iklim yang ada di
sekitarnya.
d. Environmental filter
Arsitektur sebagai enviromental filter berrnakna bahwa arsitektur rnerniliki fungsi sebagai filter
untuk lingkungan yang dapat rnernberikan nilai dalarn rneningkatkan kualitas lingkungan.
e. Behavior modifier
Arsitektur memiliki fungsi sebagai pembentuk perilaku atau behavior modifier, yaitu memodifikasi
karya arsitektur dari perilaku seseorang.
f. Capital investment
Arsitektur memiliki fungsi sebagai investasi modal atau capital investment yang bertujuan untuk
memperoleh manfaat atau keuntungan.
g. Cultural symbolization
Karya arsitektur berfungsi sebagai sirnbol budaya atau cultural symbolization, yang mampu
memvisualisasikan karakteristik budaya tersebut.

3. Seni Instalasi
Seni instalasi adalah karya seni visual yang memiliki wujud tiga dimensi dengan perhitungan elemen,
seperti waktu, cahaya, suara, ruang, gerak, dan interaksi. Kata instalasi memiliki arti seni yang memasang,
menyatukan, dan mengonstruksi berbagai jenis benda yang dapat menyatu pada suatu konteks kesadaran
serta memiliki makna tertentu. Secara fisik, seni instalasi memiliki ciri khas yang dibentuk dari gabungan
berbagai media yang dirangkai menjadi satu kesatuan yang padu, sehingga akan membentuk kesatuan baru
yang memiliki makna tertentu.

D. Proyek Karya Seni Rupa Tiga Dimensi dengan Imajinasi


Proses berkarya pada bahasan ini, menuntut kita untuk berlatih membuat karya seni
rupa tiga dimensi berdasarkan imajinasi dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.

Hasil karya patung dari clay

Seni Budaya XII Halaman 23


Patung ikan dari Clay (contoh pembuatan karya seni rupa 3 dimensi)
a. Bahan
o Tepung Terigu o Natrium Benzoat ( peres dihaluskan)
o Tepung Beras o Tawas (sdm dihaluskan)
o Tepung Tapioka o Serbuk kertas
o Lem PVaC(Putih) o Pewarna

b. Proses pengerjaan
 siapkan alas plastic agak tebal
 tepung terigu, tepung beras, tepung tapioca dicampur lalu diambil seperempatnya terlebih dahulu
untuk dicampur lem sampai rata.
 adonan tepung dan lem pipihkan lalu tambahkan tepung dan natrium benzoate serta tawas,
aduk/uleni sampai kalis.
 siapkan kerangka patung dari kayu/besi.
 balut kerangka dengan kertas yang dipotong kecil memanjang.
 mulai tempelkan adonan ke kerangka
 bentuk sesuai desain, lalu buat detail dengan potongan kayu atau kawat
 warnai sesuai desain/rancangan.
 bery lapisan bening/clear sebagai pelindung .

Rangkuman
• Kata patung berasal dari bahasa Inggris, yaitu sculpture yang berarti memahat atau mengukir.
• Seni patung adalah karya seni rupa yang merupakan pernyataan artistic melalui bentuk tiga
dimensional yang diciptakan dengan teknik subtraktif (pengurangan material) atau aditif (
modeling constructing, assembling, dan casting ).
• Seni instalasi adalah karya seni visual yang memiliki wujud tiga dimensi dengan
perhitungan elemen, seperti waktu, cahaya, suara, ruang, gerak, dan interaksi.

Seni Budaya XII Halaman 24


E. Uji Kompetensi

Tes Tulis
a) Jawablah pertanyaan berikut ini:
1. Jelaskan pengertian simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi dan berikan contohnya
2. Berikan contoh dan penjelasan unsur rupa yang menjadi simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi
3. Apa yang dimaksud dengan nilai estetis memiliki sifat objektif dalam karya seni rupa tiga dimensi?
4. Jelaskan tahapan pembuatan karya seni rupa tiga dimensi!
5. Jelaskan tentang patung non figurative!

b) Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih jawaban yang paling benar!

1. Kedudukan struktur tulang dan otot-otot yang a. lukisan, poster dan sketsa
menentukan besar kecil dan cekung tubuh manusia b. patung, keramik, dan kriya
dalam bentuk keseluruhan tubuh disebut .... c. keramik, kriya dan batik
a. Figuratif d. patung, keramik, dan kristik
b. Anatomi e. lukisan, batik, dan patung
c. Proporsi
d. Posisi 7. Untuk dapat menghasilkan karya seni kriya berupa
e. semua jawaban benar benda hiasan (suvenir) dengan jumlah yang banyak
dapat digunakan dengan teknik....
2. Hasil karya seni yang merupakan benda tiga a. cetak
dimensi misalnya .... b. pilin
a. foto c. butsir
b. lukisan d. nglorod
c. relief e. terapan
d. sketsa
e. gambar 8. Beberapa bahan berikut ini yang dapat digunakan
untuk membuat benda hiasan dengan teknik cetak,
3. Berdasarkan wujudnya fisiknya patung merupakan kecuali....
salah satu karya seni .... a. fiber glass.
a. dua dimensi b. kayu
b. tiga dimensi c. plastik
c. kriya d. logam
d. terapan e. keramik
e. empat dimensi
9. Hal pertama yang diperlukan oleh seorang seniman
4. Mengurangi bahan dengan menggunakan alat dalam menghasilkan karya-karyanya adalah....
pahat seperti patung, relief dan ukir merupakan a. alat-alat perlengkapan
teknik.... b. media
a. konstruksi c. biaya
b. tempa d. ide atau gagasan
c. pahat e. perencanaan
d. butsir
e. cat 10. Berikut ini adalah faktor-faktor yang harus
dipenuhi dalam membuat seni kriya yang baik,
5. Jenis material dalam seni rupa yang bersifat lunak kecuali....
dan dapat dibentuk sesuai dengan kreativitas a. faktor estetik
adalah.... b. faktor artistik
a. batu c. faktor kegunaan
b. air d. faktor tempat
c. bambu e. faktor biaya
d. kayu
e. tanah liat 11. Sebuah hasil kriya yang yang memiliki nilai seni
yang meliputi prinsip seni, unsur seni, dan fungsi
6. Jenis karya seni rupa tiga dimensi yang dipamerkan seni maka kriya tersebut memenuhi faktor....
terdiri atas .... a. estetik

Seni Budaya XII Halaman 25


b. artistik a. Las
c. kegunaan b. Cor
d. tempat c. Cetak
e. biaya d. Pahat
e. Butsir
12. Negara yang paling terkenal dalam menghasilkan
seni kriya berupa keramik adalah.... 19. Berikut ini yang bukan hasil karya seni kriya
a. Inggris adalah ....
b. Prancis a. Ukir
c. Cina b. Batik
d. India c. Anyam
e. Pakistan d. Lukisan
e. Gerabah
13. Benda keramik di bentik dengan berbagai teknik 20. Salah satu karya seni rupa daerah dari Irian Jaya
antara lain teknik .... adalah ....
a. Ikat, cetak, kikis dan ukir a. Lukisan kaca
b. Lilit, ikat, celup dan cetak b. Lukisan kayu
c. Sablon, cetak, ikat dan celup c. Patung kayu
d. Cetak, lempeng, pijit dan pilin d. Lukisan kemasan
e. Lukis, cetak, sablon dan celup e. Patung tanah liat

21. Kata patung berasal dari kata dalam bahasa


14. Malam yang digunakan pada proses membatik
Inggris yang memiliki pengertian memahat
digunakan untuk ....
atau mengukir, yaitu . . . .
a. Menutup motif
A. sculpture
b. Membuat motif
B. to sculpt
c. Memberi warna pada motif
C. to carve
d. Menorehkan lilin pada kain
D. carving
e. Melancarkan masuknya warna kedalam serat
E. sculpt
kain
22. Sifat khusus dari patung adalah sebagai berikut
15. Teknik membuat karya seni dengan membuat alat ....
cetakan kemudian dituangkan adonan berupa a. sebagai sarana komunikasi personal
semen dan gips disebut .... b. sebagai sarana pendidikan
a. las
c. sebagai sarana komersil
b. Cor
d. sebagai sarana ibadah
c. Cetak
e. sebagai penghias kota
d. Pahat
e. Butsir 23. Berikut yang bukan jenis teknik pembuatan
patung yang dilakukan dengan teknik aditif
16. Candi Borobudur di kenal sebagai tanda
adalah . . . .
peradaban bangsa Indonesia, sebab bangunan
a. pengurangan materi
tersebut ....
b. casting
a. Terbuat dari batu
c. constructing
b. Sebagai objek wisata
d. modeling
c. Ada dengan sendirinya
e. assembling
d. Peninggalan nenek moyang
e. Simbol peradaban yang tinggi 24. Lebih mengutamakan fungsi estetik untuk
memperindah hasil karya arsitektur adalah
17. Karya seni rupa tiga dimensi memiliki ukuran ....
fungsi arsitektur sebagai . . . .
a. Lebar
a. cultural symbolization
b. Lebar dan tinggi
b. climatic modifier
c. Panjang dan lebar
c. capital investment
d. Panjang dan tinggi
d. artistic form
e. Panjang lebar dan tinggi
e. behavior modifier
18. Salah satu teknik membuat karya seni rupa tiga
25. Pengertian dari container sebagai fungsi dari
dimensi dengan bahan dasar tanah liat dan semen
arsitektur adalah . . . .
adalah ....
Seni Budaya XII Halaman 26
a. penyesuaian klimatologis b. climatic modifier
b. bentuk arsitektur c. capital investment
c. pewadahan aktivitas d. artistic form
d. filter lingkungan e. behavior modifier
e. pembentuk perilaku
30. Sebutan untuk arsitektur yang digunakan
sebagai investasi modal adalah . . . .
26. Karya arsitektur sebagai fungsi modifikasi atau
kontrol iklim adalah fungsi arsitektur sebagai . . a. cultural symbolization
. b. capital investment
a. cultural symbolization c. behavior modifier
b. climatic modifier d. climatic modifier
c. capital investment e. artistic form
d. artistic form
e. behavior modifier Refleksi
Kekayaan ide atau gagasan, bahan,
27. Memodifikasi karya arsitektur dari perilaku keterampilan teknik berkarya merupakan anugerah
seseorang adalah fungsi arsitektur sebagai Tuhan yang harus kamu syukuri. Anugerah ini telah
a. cultural symbolization menghasilkan beranekaragam karya seni rupa tiga
b. capital investment dimensi.Keunikan karya seni rupa tiga dimensi juga
c. behavior modifier menunjukkan latar belakang budaya, keterampilan dan
d. climatic modifier kreativitas para perupanya.
e. artistic form Kamu telah mencoba membuat karya seni rupa
tiga dimensi. Melalui proses berkarya seni rupa tersebut
28. P engertian dari environmental filter adalah . . . kamu belajar untuk tekun, disiplin dan bertanggung
a. penyesuaian klimatologis jawab serta menghargai karya seni rupa yang
b. bentuk arsitektur dihasilkan. Karya yang kamu buat tidak ada yang jelek
c. pewadahan aktivitas jika kamu sungguh-sunguh mengerjakannya. Setiap
d. filter lingkungan karya yang kamu hasilkan memililki keindahan dan
e. Pembentuk perilaku keunikannya tersendiri. Melalui penyajian karya dan
saling memberikan tanggapan terhadap karya yang
29. Fungsi arsitektur yang berfungsi sebagai simbol disajikan, kamu belajar untuk berani mengemukakan
budaya adalah pengertian . . . . pendapat, memupuk rasa percaya diri dan terutama
a. cultural symbolization saling menghargai perbedaan, menghargai keragaman
yang Tuhan anugerahkan kepada kita semua.

Bab 3
Desain Seni Rupa Tiga dimensi

A. Merancang karya seni rupa tiga dimensi


Seorang desainer setelah mengumpulkan data pendukung baik gambar, foto, angka-angka maupun data
lainnya perlu merumuskan dan mewujudkannya menjadi sebuah desain jadi. Untuk mewujudkan sebuah ide
pembuatan karya seni rupa tiga dimensi diperlukan sebuah rancangan. Kegiatan merancang karya seni rupa tiga
dimensi dapat disebut sebagai visualisasi ide atau gagasan.
Banyak cara memvisualisasikan ide pembuatan karya seni rupa tiga dimensi. Setiap cara merancang seni
rupa tiga dimensi melibatkan banyak pertimbangan antara lain : jenis karya, tingkat kerumitan, jumlah
karya/produk, keterampilan atau skills dalam pengolahan bahan dan alat, serta kebutuhan dan selera konsumen
penggunanya.
Sebagai media komunikasi antara desainer sebagai perancang dan pelaksana produksi sebagai pengguna
maka desain perlu dibuat dengan mengikuti aturan yang baku. Peranan gambar teknik mulai diperlukan disini.
Gambar teknik yang banyak digunakan adalah gambar proyeksi yaitu proses menggambar yang melibatkan
setidaknya : mata/pandangan, obyek/benda, bidang proyeksi. Sedangkan sebagai langkah awal menuju gambar
teknik adalah pembuatan sketsa baik secara bebas maupun menggunakan teknik gambar perspektif by eyes missal
perspektif satu titik lenyap, perspektif dua titik lenyap, maupun perspektif tiga titik lenyap.

B. Proyeksi Miring / Proyeksi Piktorial


Merupakan cara menggambar/memproyeksikan obyek yang menghasilkan gambar terlihat bagian depan,

Seni Budaya XII Halaman 27


samping dan atas atau gambar utuh/tunggal. Ada 3 jenis gambar proyeksi miring yaitu : proyeksi aksonometri
(proyeksi miring langsung), proyeksi miring tak langsung / oblique, dan proyeksi perspektif.
Proyeksi aksonometri diproyeksikan secara langsung dan berdasarkan sudut letak benda terhadap garis
horizontal dibedakan menjadi 3 yaitu : proyeksi isometri, proyeksi dimetri, dan proyeksi trimetri. Proyeksi oblique
dibuat dengan menggambar salah satu permukaan benda secara frontal terlebih dahulu dilanjutkan dengan
menambahkan garis tebal benda. Sedangkan proyeksi perspektif adalah menggambar perspektif secara konstruktif
dan terukur.

C. Proyeksi Tegak / Orthogonal


Disebut juga proyeksi sejajar yang menghasilkan beberapa gambar untuk satu benda atau disebut gambar
majemuk. Beberapa gambar tersebut dapat terdiri dari gambar tampak depan, tampak belakang, tampak samping
kiri, tampak samping kanan, tampak bawah dan tampak atas.
Berlaku dua cara yaitu cara Eropa dan Amerika. Cara Eropa memposisikan benda diantara mata/pandangan
dan bidang proyeksi sehingga mengasilkan gambar yang berlawanan antara yang tampak dan letak bidang
proyeksinya atau muka depan benda digambar pada sisi belakang bidang proyeksi. Atau dapat dikatan proyeksi
cara Eropa seolah-olah benda didorong menjauh sampai merata pada bidang proyeksi. Sedangkan cara Amerika
memposisikan bidang proyeksi berada diantara mata/pandangan dan benda, sehingga menghasilkan gambar yang
posisinya sama antara yang tampak dan bidang proyeksinya atau seolah-olah benda ditarik lurus hingga merata ke
bidang proyeksi.
Dalam pelaksanaanya tidak semua bidang proyeksi digunakan. Proyeksi orthogonal cara Eropa yang di
anut di Indonesia lebih sering hanya menampakkan : tampak depan, tampak samping (kiri), dan tampak atas. Untuk
melengkapinya jika obyek cukup rumit diterapkan gambar tampak potongan/irisan yaitu gambar tampak yang
diperoleh dari memotong sebuah gambar tampak (depan, atas, maupun samping)

Proyeksi orthogonal cara Amerika Proyeksi orthogonal cara Eropa

TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING

DETAIL PROYEK

NAMA PROYEK

GAMBAR PIKTORIAL

GAMBAR TEKNIK
TAMPAK ATAS
SKALA =1:NAMA =
GAMBAR PROYEKSI ORTHOGONAL 200 _________
KELAS = XII IPA
SATUAN = CM
1/01
Gambar 9.1 Contoh penerapan Gambar proyeksi orthogonal system Eropa DETAIL PERSONIL

Seni Budaya XII Halaman 28


D. Uji Kompetensi
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas :
1. Apa yang dimaksud dengan gambar proyeksi pictorial ?
2. Apa yang dimaksud dengan gambar proyeksi orthogonal ?
3. Jelaskan gambar proyeksi orthogonal sistem eropa ?
4. Apa arti skala 10 : 1 pada sebuah gambar proyeksi orthogonal ?
5. Jelaskan tentang Gambar Perspektif by eyes!

Bab IV
Pameran Karya Seni Rupa

Setelah mempelajari Bab IV kamu diharapkan dapat melakukan hal berikut :


1. Mengidentifikasi jenis, tujuan, fungsi, manfaat pameran seni rupa seniman atau lembaga kesenian profesional.
2. Membandingkan jenis, tujuan, fungsi, manfaat pameran seni rupa seniman atau lembaga kesenian profesional.
3. Mengungkapkan tujuan, fungsi, manfaat pameran seni rupa seniman atau lembaga kesenian profesional.
4. Menyusun rencana pameran seni rupa seniman atau lembaga kesenian profesional.
5. Mempersiapkan penyelenggaraan pameran seni rupa seniman atau lembaga kesenian profesional.
6. Mengkomunikasikan kegiatan pameran seni rupa.
7. Melaksanakan pameran seni rupa seniman atau lembaga kesenian profesional.
8. Mengevaluasi kegiatan pameran seni rupa seniman atau lembaga kesenian profesional.
9. Menyusun laporan kegiatan pameran seni rupa seniman atau lembaga kesenian profesional.

Di Kelas XI kamu telah mempelajari tentang pameran seni rupa. Disamping itu kamu juga sudah mencoba
menyelenggarakan pameran seni rupa dalam lingkup kelas maupun sekolah. Kini saatnya untuk menyelenggarakan
pameran yang lebih besar dalam kegiatan akhir tahun atau akhir semester bersamaan dengan kegiatan pementasan
seni lainnya. Kamu juga dapat memilih peristiwa khusus untuk menyelenggarakan kegiatan pekan seni ini,
misalnya dalam rangka peringatan hari bersejarah nasional dan sebagainya.
Kegiatan apresiasi seni dalam bentuk pameran seni rupa dan pagelaran seni pertunjukkan (musik, tari, dan
teater) bermanfaat tidak saja bagi warga sekolah tetapi juga bagi warga masyarakat lainnya. Melalui kegiatan ini
kamu diharapkan dapat meningkatkan silaturahmi dengan teman-teman kamu dari kelas yang lain, dari sekolah
lain maupun warga masyarakat yang datang berkunjung untuk mengapresiasi hasil kreasi yang dipamerkan.
Tanggapan dari para pengunjung pameran dan pentas seni dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk
meningkatkan mutu sajian pameran dan pementasan di masa yang akan datang.
Kamu mungkin belum pernah mengunjungi pameran karya seni rupa tetapi kamu sudah mengetahui bahwa
kegiatan pameran karya seni rupa ada disekitar kamu. Kegiatan menata ruangan, menggantungkan foto atau lukisan
di dinding ruang tamu bahkan di ruangan kamar tidur adalah kegiatan memamerkan karya seni rupa juga. Lukisan,
foto, poster dan benda-benda hiasan lainnya yang digantungkan di dinding dipasang untuk dinikmati atau
diapresiasi orang yang melihatnya. Perhatikan pula barang dagangan yang dipajang di pasar, di warung, di kaki
lima, di toko hingga supermarket. Berbagai benda ditata sedemikian rupa agar menarik perhatian orang yang
melihatnya dan tentunya dengan harapan akan membelinya. Prinsip dasar pemeran karya seni rupa tidak jauh
berbeda dengan pemajangan barang-barang tersebut. Berbagai barang dan benda ditata sedemikian rupa untuk
menarik perhatian orang yang melihatnya, diapresiasi dinikmati bahkan dengan harapan untuk memilikinya.
Perhatikan gambar di bawah ini, tunjukkan karya seni rupa apa saja yang terdapat dalam gambar tersebut.

Seni Budaya XII Halaman 29


Sumber: Dokumen Galeri Nasional Indonesia Jakarta
Gambar 9.2 Suasana penataan pameran di Galeri Nasional Indonesia Jakarta

A. Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Pameran


Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa ke pada publik
melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran perupa yang diwakili
oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa:
“Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat
diapresiasi oleh masyarakat luas.” (http://www.galeri-nasional.or.id)
Penyelenggaraan pameran untuk kepentingan pembelajaran seni budaya (seni rupa) dapat dilakukan di
sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran
berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler atau
menyajikan karya para perupa dan seniman professional untuk diapresiasi warga sekolah. Kegiatan ini biasanya
dilakukan pada akhir semester, akhir tahun ajaran atau dalam rangka memperingati hari-hari besar.
Penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki beberapa tujuan sepertitujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan
komersial, dan tujuan yang berkaitan dengan pendidikan. Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah kegiatan
pameran diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi
pemilik karya atau penyelenggara pameran. Jika pameran bertujuan sosial kemanusiaan, maka dana hasil penjualan
karya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak
mampu atau korban bencana alam. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa di sekolah, tujuan utama
pameran disekolah adalah untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan dari pengunjung dalam rangka
meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya serta peningkatan wawasan kesenirupaan kamu.
Secara khusus penyelenggaraan pameran di lingkungan sekolah memiliki manfaat, untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya orang lain sekaligus menambah wawasan dan kemampuan dalam
memberikan evaluasi karya secara lebih objektif. Berkaitan dengan organisasi penyelenggarannya, kegiatan
pameran di sekolah bermanfaat untuk melatih kerja kelompok (bekerja sama dengan orang lain) denan penuh
tanggung jawab. Jika karya yang dipamerkan diapresiasi dengan baik, kegiatan pameran juga bermanfaat
membangkitkan motivasi siswa dalam berkarya seni. (Cahyono, 1994).
Fungsi utama kegiatan pameran adalah sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman) dengan
pengamat seni (apresiator). Perupa atau seniman mengomunikasikan gagasan atau perasaannya dalam bentuk visual
melalui karya seni rupa. Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah. Nurhadiat (1996) secara
khusus menyebutkan lima fungsi pameran seni rupa sekolah, diantaranya:
(1) meningkatkan apresiasi seni warga sekolah khususnya siswa;
(2) membangkitkan motivasi siswa berkarya seni;
(3) penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas;
(4) motivasi berkarya visual lewat karya seni, dan
(5) belajar berorganisasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pameran.
Seni Budaya XII Halaman 30
B. Merencanakan Pameran
Kamu sudah mengetahui bahwa merencanakan sebuah pameran perlu dilakukan secara sistematis dan logis
agar pada waktu pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan yang baik sebuah pameran tidak dapat
berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Pada akhir bab ini kamu akan menyelenggarakan pameran seni
rupa seniman atau lembaga kesenian profesional. Coba pelajari kembali tahapan umum dalam perencanaan
penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini.
1. Menentukan Tujuan
Langkah pertama yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalah menetapkan tujuan
pameran. Cobalah diskusikan dengan guru dan teman kamu tujuan penyelenggaraan yang paling tepat untuk
kegiatan pameran seniman atau lembaga kesenian profesional di sekolah.
2. Menentukan Tema Pameran
Setelah tujuan pameran dirumuskan selanjutnya adalah menentukan tema pameran. Penentuan tema berfungsi
untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai. Dengan adanya tema dapat memperjelas misi pameran yang
akan dilaksanakan. Melalui penentuan tema ini kamu akan lebih mudah menentukan jenis karya yang akan
dipamerkan. Sebagi contoh jika tujuan pameran untuk meningkatkan apresiasi kamu terhadap karya seni rupa
yang dihasilkan oleh seniman profesional di daerah tempat kamu tinggal, maka tema pameran dapat berupa
ajakan untuk mencintai seni rupa daerah setempat. Dengan demikian karya yang dipilih adalah karya seniman
profesional di daerah tempat tingal kamu yang karyanya dapat menumbuhkan apresiasi terhadap kerya seni
rupa di daerah setempat.
3. Menyusun Kepanitiaan
Setelah rumusan tujuan dan tema telah kita tetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kepanitiaan
pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi,
dan kondisi sekolah. Oleh karena itu tujuannya adalah untuk memamerkan karya seniman atau lembaga
kesenian profesional, maka seksi yang mengurus karya yang akan dipamerkan harus bekerja lebih hati-hati.
Kehati-hatian dalam merawat karya yang akan dipamerkan menunjukkan profesionalitas penyelenggaraannya.
Untuk itu, perlu dibuat seksi dan atau subseksi yang secara khusus menerima karya, mencatat,
mengategorikan, merawat hingga mengembalikannya.
4. Menentukan Waktu dan Tempat
Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di sekolah biasanya dilakukan
saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas seperti pada akhir semester atau tahun ajaran menjelang hingga
saat pembagian raport. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan
belajar dan dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap warga sekolah. Walaupun demikian jika

Seni Budaya XII Halaman 31


memungkinkan, maka pameran tidak harus selalu diadakan pada kegiatan akhir semester. Kegiatan pameran
dapat diselenggarakan pada waktu persekolahan tetapi pembukaannya dipilih pada akhir pekan atau hari libur
akhir pekan sehingga tidak mengganggu jam belajar di sekolah.Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan
kondisi sekolah dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan, apakah akan dilakukan
di kelas, di aula, gedung serba guna, di halaman sekolah atau tempat lain di luar sekolah.
5. Menyusun Agenda Kegiatan
Penyusuan agenda kegiatan bertujuan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan dan tahapan kegiatan
kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan dapat disusun
dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan,
minggu, dan tanggal). Untuk lebih jelasnya, di bawah ini contoh agenda kegiatan.

6. Menyusun Proposal Kegiatan


Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan persiapan pameran. Proposal
kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran. Selain itu, proposal ini juga
dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak (sponsorship) untuk membantu kelancaran
penyelenggaraan pameran. Secara umum sistematika isi proposal biasanya mencakup: latar belakang, tema,
nama kegiatan, lkamusan/ dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal
kegiatan, ketentuan sponsorship , dan lain-lain.
Setelah mempelajari tentang perencanaan pameran, cobalah untuk menyusun kepanitian pameran seni
rupa seniman atau lembaga kesenian profesional yang akan diselenggarakan bersamaan dengan pementasan
karya seni lainnya dalam kegiatan pekan seni sekolah di akhir semester, di akhir tahun ajaran sebelum libur
sekolah atau disela-sela kegiatan sekolah dalam rangka memperingati hari besar nasional atau keagamaan.
C. Persiapan Pameran
Setelah menyusun perencanaan, maka kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan (pelaksanaan) pameran.
Kegiatan utama dalam persiapan pameran ini menyiapkan dan memilih karya serta menyiapkan perlengkapan
pameran.
1. Menyiapkan dan memilih Karya
Syarat utama terselenggaranya pameran adalah ketersediaan karya. Kamu dapat membuat karya seni rupa
yang secara khusus diperuntukan bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang
pernah kamu buat dalam pembelajaran seni rupa pada semester yang lalu. Untuk memperoleh karya yang akan
dipamerkan, kamu dapat juga meminjam karya seniman dan atau perupa profesional untuk dipamerkan di sekolah.
Peminjaman ini dilakukan dengan menghubungi langsung senimannya atau menghubungi lembaga yang memiliki
karya seniman tersebut seperti museum dan galeri seni rupa.
Teknik dan prosedur pemilihan karya yang akan dipamerkan telah disampaikan dalam pembelajaran di
kelas XI. Secara khusus jika akan memilih karya seniman atau lembaga kesenian profesional, maka kriteria karya
yang akan dihadirkan harus ditentukan terlebih dahulu. Kriteria karya yang akan dipilih untuk dipamerkan
disesuaikan dengan tujuan dan tema pameran.
Dalam hal ini sebaiknya kamu meminta bantuan seorang kurator karya seni rupa untuk memilih dan
menentukan karya serta seniman yang akan diundang berpameran. Cobalah cari informasi mengapa kamu
membutuhkan tenaga kurator untuk memilih dan menentukan karya yang akan dipamerkan. Apakah sebenarnya
tugas kurator itu. Diskusikanlah dengan teman dan guru di kelas, fungsi kurator dalam kegiatan pameran seni rupa.

Seni Budaya XII Halaman 32


Dalam pemilihan dan penentuan karya seniman atau lembaga kesenian profesional yang akan dipamerkan harus
dilakukan dengan cermat dan hati-hati karena mungkin saja karya yang akan dipamerkan memiliki nilai sejarah
dan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kelalaian dalam penyimpanan dan pemasangan karya-karya yang akan
dipamerkan tersebut dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar,tidak hanya kerugian materiil tetapi juga
kredibilitas sekolah sebagai penyelenggara kegiatan pameran.

2. Menyiapkan Perlengkapan Pameran


Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana) agar karya yang dipamerkan
dapat diapresiasi dengan baik sehingga tujuan pameran sesuai dengan yang diharapkan. Perlengkapan yang umum
disediakan dalam kegiatan pameran diantaranya adalah: ruang pamer, panil (penyekat ruangan dan untuk
menyimpan karya 2 dimensi), setumpu (untuk menyimpan karya 3 dimensi), lampu sorot, sound system , poster,
brosur, katalog, folder, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, tanaman hias dan lain lain.

Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama,


penataan ruang, pelaksanaan pameran, dan penyusunan laporan. Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari
implementasi rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan
dengan lancar jika semua pihak khususnya panitia pameran melakukan kerja sama dan berkomitmen untuk
mensukseskan pameran tersebut.
Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan denah
ruang pameran. Hal ini berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi,
pengaturan jarak dan tinggi rendah pkamungan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi dan sebagainya. Jika
yang dipamerkan adalah karya restropeksi (karya yang menunjukkan perjalanan kekaryaan seorang seniman) maka
harus dipertimbangkan penyusunan pemajangan kerya berdasarkan urutan tahun pembuatannya atau periodesasi
kekaryaannya.
Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi ruang diantaranya pengaturan lalu lintas
pengunjung dalam ruang dengan satu pintu dan dua pintu.

(a) Pengaturan lalu lintas pengunjung jika pameran dilakukan di dalam ruang dengan satu pintu.

Seni Budaya XII Halaman 33


(b) Pengaturan lalu lintas pengunjung jika pameran dilakukan di dalam ruang dengan dua pintu.

Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran,
warna, dan tinggi-rendah pemasangannya.
Perhatikan kembali gambar-gambar berikut ini.

Aspek yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah pencahayaan. Penataan cahaya
ruang pameran dikelompokan menjadi dua, yaitu pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan
menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca

Seni Budaya XII Halaman 34


katalog, folder, dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan pkamungan
pengunjung terhadap karya yang dipamerkan.
Pelaksanaan pameran umumnya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan kata
sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh
Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Jika kegiatan pameran seni rupa ini melibatkan seniman dan lembaga
kesenian profesional, perwakilan seniman dan lembaga tersebut dapat juga dimintakan untuk memberikan
sambutan.
Tidak hanya kepala sekolah, tokoh masyarakat atau kepala daerah dapat pula diminta sambutan sekaligus
membuka kegiatan pameran. Pada saat pembukaan umumnya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan
dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia.
Dalam pelaksanaan kegiatan pameran tersebut, apalagi memamerkan karya seniman dan lembaga kesenian
profesional, penjagaan karya selama pameran berlangsung harus diperhatikan. Pengunjung tidak diperkenankan
memegang karya yang dipamerkan tanpa seizin seniman atau lembaga kesenian yang memamerkan
karyanya. Cairan keringat dan minyak dari tangan pengunjung dapat merusak karya. Penggunaan lampu kamera
juga dibatasi karena tidak semua bahan yang digunakan dalam berkarya tahan terhadap cahaya yang berlebihan.
Papan peringatan untuk tidak memegang dan memotret karya perlu dipasang disekitar karya tetapi jangan sampai
mengganggu keindahan pengaturan karya yang dipamerkan. Tegurlah dengan sopan jika ada pengunjung yang
hendak memegang atau memotret karya, beri pengertian mengapa karya tersebut tidak boleh dipegang atau di
potret.
Ruang pameran tidak boleh dibiarkan kosong tanpa petugas yang menjaga. Petugas penjaga pameran,
selain menjaga karya yang dipamerkan juga bertugas memberikan penjelasan singkat mengenai karya yang
dipamerkan jika ada pengunjung yang bertanya. Jika karya yang dipamerkan akan dijual, maka penjaga pameran
juga bertugas menginformasikan harga, menandai lukisan yang telaj laku terjual serta mencatat calon pembeli untuk
disampaikan kepada panitia yang bertugas menjual dan mengirimkan karya setelah pameran berakhir. Karya yang
terjual pada saat pameran diberi folder untuk menandai bahwa karya tersebut sudah laku terjual.

3. Laporan Kegiatan Pameran


Setelah kegiatan pameran berakhir, panitia harus menyusun laporan kegiatan pameran secara
tertulis.Laporan dibuat sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini
kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di
sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika pihak sponsor memintanya kepada seniman
dan lembaga kesenian profesional yang memamerkan karyanya. Sebagai penykamung dana utama kegiatan
pameran, pihak sponsor umumnya ingin mengetahui bagaimana dana yang diberikannya digunakan secara baik
dan bertanggung jawab oleh panitia.Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi juga
kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraannya.
Laporan juga berfungsi sebagai alat evaluasi sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan
pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang. Laporan dan proposal
kegiatan yang baik dapat digunakan juga sebagai contoh oleh adik-adik kelas kamu dalam perencanaan, persiapan
dan pelaksanaan pameran dikemudian hari.

D.Uji Kompetensi
a. Pilihlah satu jawaban yang paling benar !
1. Berbagai karya seni rupa ditata sehingga menarik e. dokumentasi
perhatian orang untuk melihat dan mengapresiassi
bahkan memilikinya disebut sebagai ... pameran 3. Seksi yang bertugas memasang spanduk, poster dan
a. tujuan lain-lain adalah ....
b. manfaat a. bendahara
c. fungsi b. sekretaris
d. prinsip c. tim display
e. syarat d. publikasi
e. ketua
2. Langkah pertama dalam menyelenggarakan
pameran disekolah adalah .... 4. Panitia yang bertugas menyusun karya dalam
a. menyusun karya pameran adalah seksi ....
b. membentuk panitia a. bendahara
c. publikasi b. sekretaris
d. mencarai dana c. tim display

Seni Budaya XII Halaman 35


d. publikasi a. tujuan komersial
e. ketua b.tujuan utama
c. tujuan sosial
5. Berikut ini aspek-aspek yang harus d. tujuan tak langsung
dipertimbangkan dalam menyusun karya seni tiga e. tujuan pendidikan
dimensi dalam sebuah pameran, kecuali ....
a. warna 12. Sebagai alat komunikasi antara seniman dan
b. jenis karya apresiator adalah ... pameran
c. bahan a. tujuan
d. harga b. manfaat
e. ukuran c. fungsi
d. prinsip
6. Salah satu tanda keberhasilan pameran adalah e. hakekat
banyaknya pengunjung (apresiator) yang datang.
Untuk mengecek data ini dapat dilihat pada .... 13. Meningkatkan kemampuan siswa dalam
a. karya yang terjual mengapresiasi karya seni rupa adalah ... pameran
b. dana yang masuk seni di sekolah
c. buku administrasi a. tujuan
d. buku tamu b. manfaat
e. buku kesan dan pesan c. fungsi
d. prinsip
7. Pameran yang sifatnya untuk memajang/ e. hakekat
memperlihatkan hasil karya seni seseorang disebut
pameran .... 14. Penentuan tema dalam sebuah pameran seni rupa
a. tunggal bermanfaat untuk ....
b. homogen a. memperjelas tujuan yang ingin dicapai
c. kelompok b. memudahkan pengunjung mengapresiasi
d. heterogen c. sebagai syarat terselenggaranya sebuah pameran
e. kolosal d. melengkapi sistematika proposal pameran
e. memudahkan mendapatkan ijin penyelenggaraan
8. Tempat kegiatan pameran seni yang dapat diunjungi
apresiator adalah seperti berikut ini, kecuali .... 15. Pameran yang diselenggarakan untuk
a. museum seni menunjukkan perjalanan kekaryaan seorang
b. pasar seni seniman disebut ...
c. desa seni a. pameran binale
d. panggung seni b. pameran tunggal
e. galeri seni c. pameran retrospeksi
d. pameran homogen
9. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam e. pameran tetap
menyiapkan pameran seni rupa adalah ...
a. menentukan jumlah karya 16. Sebuah kegiatan yang dilakukan oleh
b. memilih gedung seniman dalam rangka mempertunjukkan
c. membentuk panitia ata:.; menyampaikan karya lukis atau
d. menentukan tujuan patungnya pada masyarakat disebut . . . .
e. mencari sponsor A. pameran seni rupa
B. pameran seni lukis
10. Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya C. pameran seni teater
seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat D. pameran seni musik
diapresiasi oleh masyarakat. Pengertian pameran
E. pameran seni bela diri
tersebut adalah menurut ....
a. KBBI 17. Berikut yang termasuk fungsi adanya
b. Ki Hadjar Dewantara pameran seni rupa di sekolah adalah . . . .
c. Soedarso SP A. Fungsi seni
d. Galeri Nasional B. Fungsi etika
e. Affandi C. fungsi estetika
D. fungsi keindahan
11. Gelar karya yang diselenggarakan guna
E. fungsi Pendidikan
mendapatkan sebanyak-banyaknya karya terjual
18. Kegiatan pameran merupakan puncak
merupakan ... pameran
Seni Budaya XII Halaman 36
dari proses pembelajaran seni rupa D. pemerintah
karena …. E. institusi kebudayaan / kesenian
A. senimah dapat dikritik 23. Berikut yang tidak termasuk pengelompokan
B. hasil karya dapat dijual saat mengumpulkan hasil karya seni rupa
C. waktu dan tenaga seniman dibutuhkan adalah . . . .
secara maksimal A. tema
D. menyelenggarakan pameran B. ukuran
merupakan kegiatan tersulit C. dimensi
E. hasil karya seni pada akhirnya dapat D. keindahan
ditunjukkan ke masyarakat E. jenis karya
24. Tempat yang leluasa bagi pengunjung
19. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut. untuk mengapresiasi karya berarti
(1) Menjadi hiburan bagi warga sekolah tempat tersebut memperhatikan aspek . . . .
dan masyarakat sekitar. A. kesenian
B. keamanan
(2) Menjadi sarana awal untuk menggeluti
dunia bisnis karya seni rupa. C. keindahan
D. kelancaran
(3) Siswa dapat meniru karya seni
E. kenyamanan
rupa yang dipamerkan untuk dijual
di tempat lain. 25. Adanya sesi memotong pita, memukul gong,
(4) Menjadi sarana awal untuk atau menggoreskan kuas di atas bidang
mengembangkan kemampuan gambar merupakan tanda dari dimulainya
siswa dalam mengapresiasi karya acara . . . .
seni. C. penutupan pameran
(5) Siswa dapat berlatih untuk B. gladi bersih pameran
melakukan penilaian terhadap C. pelaksanaan pameran
karya seni yang dipamerkan . D. hiburan musik pameran
Berikut yang tidak termasuk dalam E. upacara pembukaan pameran
fungsi pameran karya seni rupa di 26. Panitia penyelenggara dapat mengadakan
sekolah ditunjukkan oleh nomor . . . . kuis atau sejenisnya agar . . . .
A. (1) dan (2) A. suasana paqieran menjadi lebih semarak
B. (1) dan (5) B. uang dari sponsor dapat segera
dihabiskan
C. (2) dan (3)
C. pengunjung tidak saling berdesak-
D. (3) dan (4) desakan
E. (4) dan (5) D. pengunjung berkeinginan untuk membeli
20. Pameran yang dilakukan dengan cara hasil karya
menyajikan karya-karya ke berbagai daerah E. pengetahuan guru mengenai karya seni
di Indonesia atau ke luar negeri disebut . . . . rupa dapat ditingkatkan
A. pameran tetap 27. Sarasehan atau diskusi mengenai karya seni
B. pameran keliling rupa yang dipamerkan biasanya dilakukan
C. pameran bersama pada saat . . . .
D. pameran temporer A. penutupan pameran
E. pamran kerja sama B. gladi bersih pameran
21. Pameran yang mempertunjukkan karya- C. pelaksanaan pameran
karya seorang seniman disebut . . . . D. hiburan musik pameran
A. pameran tetap E. upacara pembukaan pameran
B. pameran khusus 28. Hal berikutnya yang harus dilakukan
C. pameran tunggal setelah pameran karya seni rupa
D. pameran bersama selesai diselenggarakan adalah . . . .
E. pameran kerja sama A. membuat karya seni rupa baru
22. Pihak yang bersedia untuk membantu B. membuat laporan kegiatan pameran
pendanaan sebuah pameran karya seni rupa C. merencanakan pameran selanjutnya
disebut . . . . D. mengembalikan sisa uang ke sponsor
A. sponsor E. menanyakan situasi pameran kepada
B. 1embaga pengunjung
C. museum 29. Pembuatan laporan kegiatan pameran
Seni Budaya XII Halaman 37
penting untuk dilakukan karena . . . . E. sebagai dokumen penting untuk
A. siswa mendapat nilai tambah dapat dijadikan bahan acuan untuk
B. guru dapat mengetahui karya terbaik kegiatan tahun berikutnya
C. sponsor dapat meminta kembali uang
yang tersisa b. Jawablah pertanyaan berikut ini.
D. pameran selanjutnya dapat segera
1. Sebutkan dan jelaskan tujuan, manfaat, serta fungsi
diselenggarakan pameran karya seni rupa di sekolah?
2. Sebutkan dan jelaskan tujuan, manfaat, serta fungsi
E. besar anggaran dan nilai manfaat dari
pameran karya seni rupa seniman dan lembaga
pameran tersebut dapat diketahui
kesenian profesional oleh sekolah?
30. Berikut yang tidak termasuk kegunaan
3. Apa yang harus dituliskan dalam proposal kegiatan
sebuah laporan kegiatan adalah . . . .
pameran karya seni rupa seniman dan lembaga
B. salah satu cara untuk menambah nilai
kesenian profesional?
di rapor
4. Bagaimana memilih dan menyiapkan karya seni
B. sebagai bentuk profesionalisme dalam
rupa seniman dan lembaga kesenian profesional
bekerja
untuk dipamerkan?
C. bentuk pertanggungjawaban dari
5. Seksi apa yang tugasnya paling berat dalam
seluruh kegiatan pameran
penyelenggaraan kegiatan pameran karya seni
D. salah satu cara untuk meyakinkan
rupa seniman dan lembaga kesenian profesional?
beberapa pihak yang terlibat

BAB V
Kritik Karya Seni Rupa

Setelah mempelajari Bab V kamu diharapkan dapat:


1. Mengidentifikasi simbol, jenis,fungsi dan nilai estetis serta tokohnya dalam kritik karya seni rupa sesuai
dengan konteks budaya
2. Mendeskripsikan simbol, jenis,fungsi dan nilai estetis serta tokohnya dalam kritik karya seni rupa sesuai
dengan konteks budaya,
3. Membandingkan simbol, jenis,fungsi dan nilai estetis serta tokohnya dalam kritik karya seni rupa sesuai
dengan konteks budaya,
4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam proses menulis kritik karya seni rupamengenai jenis, fungsi,
simbol, nilai estetis dan tokoh berdasarkan hasil evaluasi,
5. Membuat tulisan kritik karya seni rupa mengenai jenis, fungsi, simbol, nilai estetis dan tokoh berdasarkan
hasil evaluasi,
6. Mengkomunikasikan tulisan kritik karya seni rupa mengenai jenis, fungsi, simbol, nilai estetis dan tokoh
berdasarkan hasil evaluasi.
Kamu masih ingat pengertian apresisi dan kritik karya seni rupa? Cobalah pelajari kembali materi seni
budaya di kelas XI. Pada pembelajaran seni budaya (seni rupa) di kelas XI kamu telah mempelajari dan
mempraktekkan kegiatan apresiasi dan kritik karya seni rupa. Kegiatan apresiasi dan kritik sering kamu lakukan
sehari-hari pada berbagai jenis danbentuk karya seni rupa. Menanggapi, memberi komentar, memberi penilaian
“bagus” atau “jelek”, “suka” dan “tidak suka” adalah bagian dari kegiatan kritik. Pengetahuan tentang apresiasi
dan kritik tidak saja bermanfaat bagi kamu dalam pembelajaran seni di sekolah tetapi juga dalam kehidupan
sehari-hari di luar sekolah.
Ketika kamu melihat sebuah karya seni rupa, aspek apa saja yang kamu lihat? Dapatkah kamu
mengidentifikasi simbol, jenis, fungsi, nilai estetis dalam sebuah karya seni rupa. Tahukah kamu tokoh seni
rupa yang ada di daerahmu. Apakah tokoh seni rupa yang ada di daerahmu berskala nasional dan internasional.
Tahukah kamu mengapa mereka disebut tokoh dalam dunia seni rupa.
Cobalah amati gambar-gambar karya seni rupa berikut ini:

Seni Budaya XII Halaman 38


1) Dapatkah kamu mengidentifikasi symbol yang ada pada masing-masing karya seni rupa tersebut?
2) Dapatkah kamu mengidentifikasi jenis dari masing-masing karya seni rupa tersebut?
3) Dapatkah kamu mengidentifikasi fungsi masing-masing karya seni rupa tersebut?
4) Dapatkah kamu menunjukkan nilai estetis masing-masing karya seni rupa tersebut
5) Bandingkan, manakah karya seni rupa yang paling menarik menurut kamu berdasarkan simbol, jenis,
fungsi dan nilai estetisnya ? Jelaskan alasan ketertarikan kamu!
Berdasarkan pengamatan kamu, cobalah mengidentifikasi simbol, jenis, fungsi, dan nilai estetis, pada
karya-karya seni rupa tersebut dengan mengisi kolom-kolom di bawah ini sesuai dengan nomor karyanya,
kemudian diskusikanlah dengan teman-teman kamu! Uraikan hasil pengamatan kamu sesuai keterangan yang
ada pada kolom karya.

Format Diskusi Hasil Pengamatan


Nama Siswa/Kelompok : …………………………………………..
NIS : …………………………………………..
Hari/Tanggal Pengamatan : …………………………………………..

Seni Budaya XII Halaman 39


Uraian kamu tentang simbol, jenis, fungsi, dan nilai estetis dalam karya seni rupa adalah pengetahuan
yang penting sebagai bahan membuat kritik berkarya seni rupa. Hal tersebut membuat kamu semakin mudah
memahami tentang kritik karya seni rupa, bacalah konsep-konsep tentang, simbol, jenis, fungsi, dan nilai estetis
dalam kritik karya seni rupa di bawah ini. Selanjutnya, kamu dapat mengamati tulisan-tulisan kritik karya seni
rupa berkaitan dengan simbol, jenis, fungsi, dan nilai estetis yang ada di berbagai media cetak maupun
elektronik. Di akhir pembelajaran kamu akan diajak untuk menulis kritik karya seni rupa berdasarkan simbol,
jenis, fungsi, dan nilai estetisnya.

A. Simbol
Saat pembelajaran seni budaya di kelas XI kamu sudah mengetahui pengertian ”simbol”. Secara
konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut:
1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek tertentu.
2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan,
objek.
3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan atau dengan kesepakatan atau kebiasaan.
Misalnya, rambu lalu lintas.
4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti
tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam
konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.
Dalam seni rupa, kata Simbol dapat diartikan sebagaimakna yang dikandung dalam karya seni rupa baik
pada wujud objeknya maupun pada unsur-unsur rupanya. Misalnya, unsur warna hijau yang dominan menjadi
adalah simbol kesuburan. Patung dengan objek katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung dengan objek
kuda sebagai simbol kegagahan, dan lain sebagainya.

B. Jenis
Karya Seni rupa sangat beraneka ragam. Walaupun demikian karya yang beraneka ragam ini dapat
dikelompokan atau dikategorian sesuai dengan jenisnya berdasarkan kesamaan karakteristik yang dimilikinya.
Pengelompokan karya seni rupa berdasarkan jenisnya ini tidak bersifat kaku, tetapi lebih cenderung untuk
kepentingan mempelajari atau mengapresiasinya.
Pengelompokan jenis karya seni rupa ini dapat dilakukan berdasarkan teknik pembuatan dan
perwujudannya, bahan dan medium, objek, tema, isi pesan, gaya pengungkapan, dan sebagainya. Cobalah kamu
cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai pengategorian jenis karya seni rupa ini. Masih ingatkah kamu
pada karya-karya seni kriya yang dikategorikan berdasarkan teknik utamanya atau bahan utamanya. Carilah
informasi jenis-jenis karya seni kriya yang ada di daerah kamu.

C. Fungsi
Fungsi sebuah karya seni rupa telah kamu pelajari di kelas XI. Jenis karya seni rupa pada dasarnya dapat
dikategorikan berdasarkan fungsinya. Cobalah kamu pelajari kembali apa yang dimaksud dengan karya seni
murni dan karya seni terapan. Dapatkah kamu membedakan fungsi dari karyaseni murni dan seni terapan ini?
Dengan memahami pengkategorian karya berdasarkan fungsinya ini kamu akan lebih mudah untuk melakukan
apresiasi dan kritik terhadap karya seni rupa tersebut. Kumpulkan sebanyak-banyaknya gambar karya seni rupa
kemudian cobalah tunjukkan mana karya seni rupa terapan dan mana karya seni rupa murni. Uraikan alasan
kamu pada masing-masing gambar tersebut mengapa karya yang satu disebut karya seni murni dan karya yang
lain disebut seni terapan.

Seni Budaya XII Halaman 40


D. Nilai Estetis
Nilai estetis secara umum dapat dimaknai sebagai nilai keindahan dari sebuah karya seni rupa. Nilai
estetis atau nilai keindahan ini dilihat berdasarkan unsur-unsur rupa yang terdapat pada sebuah karya seni dan
prinsip-prinsip penataanya. Ingatkah kamu pada unsur-unsur sebuah karya seni rupa seperti: warna, bangun,
bidang, tekstur, garis, dan sebagainya.
Coba kamu periksa kembali materi di kelas XI kemudian lihat juga prinsip-prinsip penataan unsur-unsur
tersebut seperti keseimbangan, komposisi, irama, harmonis, dan sebagainya. Penataan unsur-unsur rupa inilah
yang memberikan kesan indah, unik, menarik dan sebagainya pada sebuah karya seni rupa. Cobalah juga
bandingkan penataan unsur-unsur rupa sebuah karya seni rupa dengan karya seni rupa yang lainnya.
Deskripsikan bagaimana unsur-unsur rupa tersebut disusun dalam sebuah karya seni rupa, kesan apa yang kamu
rasakan? Kemudian tunjukkan karya mana yang lebih menarik perhatian kamu, jelaskan alasan ketertarikan
kamu. Semakin banyak karya seni yang kamu lihat dan kamu perbandingkan, semakin kaya wawasan dan
pengalaman estetis yang kamu miliki. Hal ini sangat bermanfaat ketika kamu melakukan kritik atau evaluasi
sebuah karya seni rupa.
Pelajari kembali materi di kelas XI tentang apresiasi dan kritik karya seni agar kamu dapat lebih
memahami pembuatan kritik karya seni rupa. Secara umum untuk mengapresiasi karya seni kamu diharapkan
memahami dahulu seluk-beluk karya seni serta menjadi sensitif (peka) terhadap segi-segi estetikanya. Dengan
mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi
estetiknya seseorang diharapkan mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya (Soedarso,
1990).
Tidak jauh berbeda dengan kegiatan apresiasi, kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi
karya seni. Perbedaannya adalah pada fokus dari kritik seni yang bertujuan untuk menunjukkan kelebihan dan
kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan, terutama
sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa
kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan untuk memahami (apresiasi) kemudian beranjak kepada kebutuhan
memperoleh kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni
tersebut. Kritik karya seni kemudian tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan
apresiasi penikmat terhadap sebuah karya seni, tetapi dipergunakan juga oleh seniman atau perupanya untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seninya.
Secara ekonomis, tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama bahkan dapat
mempengaruhi harga jual dari karya seni tersebut.

E. Tokoh Seni Rupa


Karya seni rupa dibuat atau diciptakan oleh seorang seniman atau perupa. Dalam dunia seni rupa, seorang
seniman atau perupa dianggap sebagai tokoh terutama karena kepeloporan, keunikan bentuk atau gagasan
karyanya yang dikenal luas menginspirasi perupa yang lainnya. Tokoh seni rupa umumnya dijumpai pada
penciptaan karya-karya seni rupa murni seperti karya seni lukis dan seni patung atau pada penciptaan karya-
karya seni rupa modern dimana sebuah karya selalu disertai dengan inisial pembuat atau penciptanya.
Bandingkan dengan karya-karya seni rupa tradisi yang umumnya bersifat kolektif dan komunal.
Ketokohan seseorang dalam dunia seni rupa tidak terlepas dari peran para kritikus karya seni rupa.
Bahkan dapat dikatakan para kritikus inilah yang membuat seseorang seniman atau perupa menjadi tokoh dan
mendapat pengakuan dari masyarakat luas melalui ulasan kritiknya. Kamu mungkin pernah mendengar atau
membaca informasi tentang tokoh-tokoh seni rupa di Indonesia seperti Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah,
Sudjojono, GM Sidharta, Popo Iskkamur, Barli dan Sasmitawinata. Kamu juga mungkin sudah pernah
mendengar tokoh-tokoh seni rupa mancanegara seperti Rembrant, Vincent Van Gogh, Andy Warhol,
Kandinsky, dan sebagainya. Ketokohan seorang perupa ini ada yang bersifat internasional, regional, nasional
bahkan lokal.
Kumpulkanlah informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber tentang tokoh-tokoh seni rupa baik
nasional, mancanegara maupun tokoh-tokoh seni rupa lokal yang ada di wilayah kamu. Cermati karya-karya
yang dihasilkan para tokoh ini agar kamu dapat mengapresiasi mengapa para seniman ini dapat dianggap sebagai
tokoh dalam dunia seni rupa. Cobalah untuk mengidentifikasi medium, bahan, teknik, tema gaya pengungkapan,
dan lain sebagainya pada masing-masing karya para tokoh tersebut sehingga kamu dapat memahami
kepeloporan dan atau keunikan karyanya.
Dengan mengetahui dan mempelajari tokoh-tokoh dalam dunia seni rupa ini diharapkan wawasan serta
pengetahuan kamu dalam apresiasi, kritik dan berkarya seni akan semakin luas. Wawasan dan pengetahuan
yang luas ini akan sangat membantu kamu dalam mengapresiasi dan mengkritisi (memberikan tanggapan) karya
Seni Budaya XII Halaman 41
seni rupa dengan lebih baik sekaligus memperkaya gagasan kamu dalam proses berkarya seni.

F. Teori Apresiasi Seni Rupa


Apresiasi berasal dari Bahasa Inggris appreciation yang artinya penghargaan atau penilaian, jadi apresiasi
karya seni rupa adalah kegiatan mengamati, menghargai, menilai bobot karya seni rupa yang disajikan.
Terdapat tiga tingkatan apresiasi ;
1) Apresiasi Empatik yaitu meyimpulkan karya seni rupa berdasarkan indera saja khususnya penglihatan,
2) Apresiasi Estetik yaitu penilaian karya seni rupa yang melibatkan pengamatan dan perasaan yang mendalam,
3) Apresiasi Kritis yaitu apresiasi dengan pengamatan dan analisis yang mendalam yang biasanya dilakukan
oleh para kritikus.
Dalam apresiasi terdapat berbagai pendekatan diantaranya 1) pendekatan kritik. Terdapat berbagai jenis
kritik :
1) Kritik Jurnalistik yaitu jenis kritik ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan
secara terbuka.
2) Krtik Popoler yaitu jenis kritik seni yang tujuannya untuk konsumsi umum/ masyarakat. Tanggapan yang
disampaikan melalui kritik populer biasanya bersifat umum atau lebih kepada pengenalan atau publikasi
sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya menggunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana
sehingga mudah dipahami masyarakat awam,
3) Kritik Pendidikan/Paedagogik yaitu kritik seni yang bertujuan untuk mengangkat atau meningkatkan
kepekaan artistik dan estetik subjek belajar seni.
4) Kritik Keilmuan yaitu kritik seni yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kepekaan, serta
kemampuan kritikus yang tinggi untuk menilai dan menanggapi sebuah karya seni. Kritik keilmuan
umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kemampuannya dalam bidang seni atau kritik
yang disampaikan sudah mengikuti metodologi atau kaidah-kaidah kritik secara akademis.
Sudarmaji seorang kritikus seni Indonesia menyampaikan tiga tipe atau gaya kritik seni yaitu :
1) Kontekstual : tidak hanya berpedoman pada unsur-unsur seni rupa melainkan juga pada tema atau norma
yang berlaku (moral, sosiologi, dan religi)
2) Interinstik : menonjolkan penilaian pada aspek-aspek fisik, murni untuk kepentingan keindahan, tanpa
mempertimbangkan keahlian seniman.
3) Komparatif : membandingkan karya seseorang dengan karya orang lain.
Yang kedua Pendekatan analitik adalah apresiasi seni rupa yang di kembangkan Feldman and Plumer
meliputi tahapan : Deskripsi, analisis, interpretasi, judgement. Sedangkan apresiasi pendekatan Kognitif
dikembangkan oleh Michael Pearson yang membedakan tingkatan apresiasi antara lain :
1) Favoritisme ; apresiasi berdasarkan kesukaann pengamat
2) Keindahan dan realisme ; karya seni yang indah merefleksikan realitas
3) Ekspresi ; keindahan karya seni dinilai dengan melibatkan pengalaman seni penikmatnya.
4) Gaya dan Bentuk ; apresiasi yang melibatkan forum diskusi apresiator yang meliputi aspek Teknik hingga
bentuk
5) Otonomi ; judgement apresiator menyesuaikan perkembagan zaman.
Soedarso seorang dosen dan kritikus seni Indonesia menyampaikan empat pendekatan apresiasi yaitu :
1) Pendekatan aplikatif ; menumbuhkan pemahaman karya seni melalui keterlibatan langsung.
2) Pendekatan Kesejarahan ; pengembanagan apresiasi melui penelusuran sejarah.
3) Pendekatan Problematik ; mengapresiasi karya melalui pemahaman makna dan pencarian jawaban
seputar seni shingga didapatkan informasi holistic (utuh dan luas)
4) Pendekatan Semiotik ; apresiasi dengan memahami tanda-tanda atau makna yang terdapat pada karya
seni.

G. Menulis Kritik
Kamu mungkin pernah melakukan apresiasi dan kritik secara lisan. Ketika kamu diminta untuk
memberikan tanggapan terhadap suatu benda, disadari atau tidak kamu telah melakukan sebagian kegiatan kritik
dan apresiasi. Beberapa tahapan berikut ini dapat kamu gunakan dalam mengkritisi sebuah karya seni rupa.
1. Mendeskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu
yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat
mendeskripsikan dengan baik, kamu harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia
seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka kamu akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang
dilihatnya.Cobalah mendeskripsikan karya berikut ini, tuliskan hasil deskripsi kamu dan diskusikan dengan
Seni Budaya XII Halaman 42
teman-teman kamu.

2. Menganalisis
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan
struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini kamu harus memahami unsur-unsur seni dan
prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. Perhatikan karya berikut ini, telusuri
unsur-unsur seni dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam karya tersebut.

3. Menafsirkan
Menafsirkan atau menginterpretasi adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema
yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka
sifatnya, dipengaruhi sudut pkamung dan wawasan kamu. Semakin luas wawasan kamu semakin kaya
interpretasi karya yang dikritisinya. Agar wawasan kamu semakin kaya maka kamu harus banyak mencari
informasi dan membaca khususnya yang berkaitan dengan karya seni rupa. Perhatikan karya berikut ini,
tafsirkan makna simbolik yang terdapat pada karya tersebut.

Seni Budaya XII Halaman 43


4. Menilai
Apabila tahap mendeskripsikan sampai menafsirkan merupakan tahapan yang juga umum digunakan
dalam apresiasi karya seni. Tahap menilai atau evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya
seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila
dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait
dengan karya tersebut, baik aspek formal maupun aspek konteks.
Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Membandingkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis.
(2) Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang dikritisi.
(3) Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “berbeda” dari yang telah ada sebelumnya.
(4) Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pakai tertentu yang
melatarbelakanginya.
Perhatikan gambar karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi berikut ini. Kemudian tuliskan kritik
karya-karya tersebut. Gunakan langkah-langkah kritik secara bertahap mulai dari mendeskripsikan hingga
menilai atau mengevaluasi.

1. Kamu telah mengamati dan belajar tentang kritik karya seni rupa.
2. Kamu dapat membuatnya juga.
3. Perhatikan contoh tulisan tentang karya seni rupa di bawah ini!
Seni Budaya XII Halaman 44
4. Buatlah ulasan sederhana bagian-bagian dari tulisan kritik karya seni rupa tersebut adakah yang berisi
deskripsi, analisis formal, interpretasi dan evaluasi.

Contoh tulisan tentang karya seni rupa (1)

Hardi, “Pedagang Asongan”


Dalam lukisan yang berjudul “Pedagang Asongan” (1988) ini, Hardi mengungkapkan sebuah satire
simbolis tentang kecemasan anak jalanan. Anak-anak pedagang asongan berlari tercerai-berai dikejar sosok
benda semacam bola api yang berpijar merah. Di belakangnya menyusul sepotong wajah petugas keamanan
dengan senjata yang muncul teracungkan. Secara visual dari gerak semua figur mengungkap realitas kekacauan,
sedangkan bola api memberi dimensi simbolis pada kecemasan. Suasana itu didukung dengan seting kota yang
kering. Lewat warna kontras pada jalanan yang hitam dan dominan warna kuning, serta gedung-gedung putih
dengan latar langit yang biru, maka karakter siang yang terik panas menambah suasana kegalauan. Karya ini
dapat dikategorikan dalam gaya ekspresionisme simbolis.
Hardi adalah salah seorang eksponen Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia yang banyak menyuarakan
kontekstualisme dan pluralitas bentuk pada ungkapan seni rupa. Dia adalah seorang seniman yang
berkepribadian terbuka, kritis, dan banyak mengekspos permasalahan sosial yang terjadi.
Dalam banyak karyanya Hardi secara tajam banyak mengungkapkan ironi sosial politik masyarakat
dalam berbagai idiom visual baru. Pada waktu muncul gerakan itu pada masa Orde Baru, ia mencipta karya
yang menghebohkan yang berjudul “Suhardi Calon Presiden Tahun 2001”. Ia dipenjara, karena karya itu
dianggap menyindir kekuasaan presiden.
Berbagai ungkapan kritik yang dibalut nuansa parodi memang menjadi warna yang khas dalam karya-
karyanya. Dalam karya “Pedagang Asongan” terungkap sebuah satire yang menggambarkan kehidupan
masyarakat marjinal yang selalu tersingkir. Dikejar dan digusur adalah riwayat nasib mereka yang tak
berkesudahan. Kekerasan dan tekanan ibarat bola api yang terus mengejar, sementara kebijakan pemerintah
dan alat-alat negara menjelmakan diri sebagai sosok-sosok kontradiksi. Menjadi sebuah ironi ketidakmampuan,
bahwa pemerintah tidak menghidupi dan mengayomi warganya yang lemah.
Karya ini selain menghadirkan sisi drama parodi yang menyentuh juga menunjukkan sisi humanis yang
kuat.(Sumber: http://galeri-nasional.or.id/ collections/ 752-pedagang_asongan )

Contoh tulisan tentang karya seni rupa (2)

Sumber: Dokumen Galeri


Nasional Indonesia
Gambar 10.15 Boyke
Aditya K.S, “Dialog”,
1991,
Akrilik pada kanvas, 110 x
130 cm Boyke Aditya
K.S, “Dialog”

Suasana fantastis dengan imaji mistis tersirat dalam karya Boyke Aditya K.S. yang berjudul
“Dialog” (1991) dalam gaya Surrealisme. Sebuah lanskap dunia imajinatif hadir dengan makhluk-makhluk
khayat yang tinggal dengan terjerat dalam sulur-sulur yang membentuk labirin. Sosok merah dalam bentuk
transformatif manusia binatang mengulurkan tangan, melakukan dialog dengan figur berwarna hijau yang
berdiri menunggang kerbau. Karya ini secara visual menunjukkan idiom yang bersumber dari seni tradisi
wayang maupun stilasi dari berbagai seni tradisi yang lain. Oleh karena itu, sebagai ungkapan surrealis,
karya ini dapat dikatagorikan dalam bentuk surrealisme biomorphic yang menggunakan idiom-idiom visual
stilasi bentuk-bentuk makhluk hidup.
Kecenderungan pada gaya surrealisme merupakan salah satu periode yang pernah dominan dalam
seni lukis Indonesia, khususnya pada pelukis-pelukis Yogyakarta. Kemunculan kecenderungan ini merupakan

Seni Budaya XII Halaman 45


kelanjutan dari paradigma estetik humanisme universal yang lebih menekankan pada kebebasan personal
dalam mengungkapkan pencarian jati diri seniman. Dalam kecenderungan itu banyak seniman yang
melahirkan karya dengan menggali konsep dan tema dari masalah sosiokultural dengan tekanan nilai-nilai
lokal dan tradisi. Karya yang dihadirkan Boyke Aditya ini banyak mengungkapkan ironi kehidupan sosial
dalam simbol-simbol personal yang digali dari mitos maupun legenda masyarakat Jawa dan lainnya.
Dalam karya ini, pelukis mengungkapkan proses dialog atau problem komunikasi dari suatu dunia
imajiner yang bersumber dari kepercayaan gaib, kehidupan spiritual, maupun suatu sistem reliji. Dalam
kehidupan kemanusiaan modern ini, tahap kebudayaan mitis di mana pkamungan manusia yang masih
menyatu dengan alam dan mengidentifikasi problem transendensi sebagai dunia gaib, masih banyak
menguasai berbagai praktik kebudayaan. Boyke Aditya yang hidup dalam komunitas kebudayaan Jawa dan
Sunda yang masih banyak menganut sistem reliji lokal berupaya mereflesikan berbagai problem simbolik dari
nilai kehidupan itu. Suasana fantastis yang diciptakan merupakan refleksi dari keterbatasan manusia
memahami berbagai kekuatan transedental.
(Sumber: http://galeri-nasional.or.id/collections/959-dialog)

H.Uji Kompetensi
a) Pilihlah satu jawaban yang benar !
1. Dalam gaya kritik seni ada yang dikenal dengan istilah instrinsik, apa maksudnya?
a. Deskripsi karya seni dengan fokus utama tentang estetikanya
b. Pembahasan karya seni berdasarkan kepentingan umum
c. Pengkajian yang mengandalkan kemampuan berkesenian
d. Proses pembandingan karya seni dengan karya yang lain
e. Mengkritisi Karya seni berdasarkan bahannya
2. Suatu proses apresiasi yang dilakukan dengan pengamatan dan perasaan yang mendalam adalah tingkatan
apresiasi ….
a. Deskriptif c. Estetis e. Interpretative
b. Empatik d. Kritis
3. Apresiasi yang hanya menilai baik dan kurang baik yang berdasarkan indera penglihatan saja disebut dengan
apresiasi ….
a. Empatik b. Estetis c. Kritis d. Analitis e. Deskriptif
4. Pendekatan dalam apresiasi seni dengan melakukan apresiasi secara kritis adalah...
a. Pendekatan Analitik c. Pendekatan Kritik e. Pendekatan Problematik
b. Pendekatan Aplikatif d. Pendekatan Kesejarahan
5. Menurut Soedarso ada empat pendekatan apresiasi. Pendekatan yang bertujuan menumbuhkan pemahaman
tentang karya seni melalui keterlibatan langsung dalam proses pembuatan karya seni tersebut adalah...
a. Pendekatan Aplikatif c. Pendekatan Kesejarahan e. Pendekatan Deskriptif
b. Pendekatan Problematik d. Pendekatan Semiotik
6. Pendekatan analitik merupakan suatu cara melakukan apresiasi dengan melakukan analisis terhadap sebuah
karya seni rupa. Yang bukan tahapan dalam pendekatan apresiasi analitik adalah ....
a. Deskripsi b. Analisis c. Interpretasi d. Judgement e. Ekspresi
7. Pendekatan kritik seni rupa yang menampilkan analisis yang mendalam dengan data-data lengkap dan hasil
evaluasi yang dapat dipertanggungjawabkan disebut dengan …
a. Kritik jurnalistik c. Kritik ilmiah e. Kritik komparatif
b. Kritik paedagogik d. Kritik populer
8. Apresiasi seni rupa yang dilakukan dengan menilai keindahannya setelah membandingkannya dengan karya
lainnya adalah gaya kritik ….
a. Komparatif b. paedagogik c. Kontekstual d. Analitik e. Intrinsik
9. Refleksi intuitif yang sifatnya subyektif sangat kuat terhadap karya seni adalah salah satu tingkatan dalam
pendekatan apresiasi menurut Michael Parson yaitu ….
a. Otonomi c. Ekspresi e. Favoritisme
b. Keindahan dan Realisme d. Gaya dan bentuk
10. Jika terdapat beberapa karya seni rupa dua dimensi kemudian dikelompokkan, ada kelompok karya yang
dibuat dengan memoleskan cat cair secara tipis berulang, ada yang karya yang dibuat dengan mengkuaskan
cat ketal tebal merata, dan lain-lain. Pengelompokan jenis karya tersebut berdasarkan ….
a. bahannya b. alatnya c. tekniknya d. fungsinya e. alirannya
11. Aspek penilaian sebuah karya seni rupa yang disimpulkan berdasarkan komposisi unsur-unsurnya atau
berdasarkan perasaan orang yang menilainya disebut …
Seni Budaya XII Halaman 46
a. Nilai simbolis c. Nilai soasial e. Nilai material
b. Nilai estetika d. Nilai moral
12. Berdasarkan titik tolaknya kritik dibedakan menjadi 3 yaitu …
a. Kritik formalistic, kritik ekpresivistik, kritik instrumentalistik
b. Kritik jurnalistik, kritik paedagogik, kritik instrumentalistik
c. Kritik formalistic, paedagogik, kritik populer
d. Kritik ilmiah, kritik ekpresivistik, kritik populer
e. Kritik sosial, kritik komersial, kritik pendidikan
13. Kritik seni yang lebih banyak menilai sebuah karya dari keberhasilannya mencapai tujuan disebut …
a. Kritik instrumentalistik c. Kritik ekspresivistik e. Kritik polpuler
b. Kritik jurnalistik d. Kritik formalistic
14. Kritik seni yang lebih banyak menilai keindahan sebuah karya dari komposisi unsure-unsur seni yang
membentuknya disebut …
a. Kritik instrumentalistik c. Kritik ekspresivistik e. Kritik polpuler
b. Kritik jurnalistik d. Kritik formalistic
15. Salah satu hal yang dinilai dalam kritik formalisme adalah . . . .
A. gagasan pencipta D. latar belakang pencipta
B. situasi sosial ketika karya dibuat E. pendapat masyarakat
C. bidang dan bentuk
16. Perhatikan aspek-aspek berikut:
(1) alat yang digunakan oleh pencipta; (4) kombinasi warna dalam karya;
(2) gagasan pencipta; (5) pengalaman pencipta.
(3) perasaan pencipta;
Hal-hal yang dianggap memengaruhi karya dalam kritik ekspresivisme adalah .
A. (1), (4), dan (5) C. (1), (3), dan (4) E. (3), (4), dan (5)
B. (2), (3), dan (4) D. (2), (3), dan (5)
17. Cara yang tepat dalam melakukan kritik ekspresivisme adalah . . . .
A. menginterogasi pencipta m engenai karyanya
B. mencari-cari niat pencipta sesungguhnya
C. berkonsultasi dengan pencipta
D. menjadikan niat pencipta sebagai standar untuk menilai
E. melihat bagaimana karya tersebut menghasilkan dampak indrawi bagi penikmat
18. Kritik berdasarkan kemampuan suatu karya dalam mencapai suatu tujuan disebut juga kritik . . . .
A. instrumentalisme C. formalisme E. individualisme
B. ekspresivisme D. pragmatisme
19. Bagi para kritikus instrumentalis, seni bernilai tinggi jika . . . .
A. memiliki harga (price) yang tinggi
B. warna yang digunakan bervariasi
C. mampu menyampaikan maksud tertentu dan berdampak pada sikap penikmatnya
D. dibuat oleh seniman terkenal
E. memiliki unsur estetika yang tinggi
20. Salah satu hal yang dapat menyulitkan penafsiran seni instrumentalis adalah . . . .
A. rumitnya gagasan yang ingin disampaikan pencipta
B. adanya motivasi dalam penciptaan karya untuk melayani kebutuhan pihak tertentu
C. kompleksitas garis dalam karya
D. karya yang terlalu gelap
E. tidak jelasnya latar belakang pencipta
21. Perhatikan langkah-langkah berikut.
1) evaluasi 2) deskripsi 3) interpretasi 4) analisis
Urutan yang tepat dalam membuat sebuah kritik adalah . . . .
A. (4), (1), (3), dan (2) C. (2), (4), (1), dan (3) E. (1), (3), (2), dan (4)
B. (2), (4), (3), dan (1) D. (2), (3), (1), dan (4)

22. Berikut ini yang bukan termasuk hal-hal yang diungkapkan dari sebuah karya dalam tahap deskripsi adalah .
...
A. judul B. tahun pembuatan C. penekanan nuansa

Seni Budaya XII Halaman 47


D. ukuran E. bahan yang digunakan
23. Penjelasan dalam tahap deskripsi berfungsi untuk . . . .
A. membangun bayangan bagi pembaca mengenai karya seni yang disajikan
B. mempengaruhi pandangan pembaca
C. mendorong pencipta untuk mengubah karyanya
D. memperbaiki ukuran karya
E. menemukan gagasan pencipta
24. Tahap dalam kritik yang berisi penjelasan mengenai kualitas unsur-unsur visual untuk mewujudkan gagasan
disebut tahap . . . .
A. pendahuluan C. analisis E. evaluasi
B. deskripsi D. interpretasi
25. Tahap dalam kritik yang berisi pendapat kritikus atas penyajian suatu karya disebut tahap . . . .
A. pendahuluan C. analisis E. evaluasi
B. deskripsi D. interpretasi
26. Berikut ini yang tidak termasuk langkah-langkah untuk mengevaluasi karya secara kritis adalah . . . .
A. menyelidiki sponsor yang mempengaruhi pencipta
B. mengaitkan karya yang dinilai dengan karya yang sejenis
C. menetapkan tujuan atau fungsi karya
D. menetapkan sejauh mana karya tersebut "menyimpang" dari karya sebelumnya
E. menelaah karya dari sudut pandang tertentu yang melatarbelakanginya
27. Kritik sebagai apresiasi seni rupa dapat digunakan untuk . . . .
A. menentukan harga (price) sebuah karya
B. memahami permasalahan sosial yang diperlihatkan oleh sebuah karya
C. menyelidiki latar belakang pencipta
D. membantu perkembangan seni rupa menjadi lebih baik
E. mendorong pencipta untuk mengubah karyanya
28. Berikut ini termasuk dalam fungsi kritik seni rupa, kecuali . . . .
A. menjembatani persepsi antara pencipta dan penikmat karya
B. mendeteksi kelemahan karya
C. membangun kekurangan karya
D. memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistik dan estetika dalam karya
E. memberi makna yang akurat mengenai karya
29. Berikut ini yang tidak termasuk dalam manfaat kritik seni rupa adalah . . . .
A. berguna bagi perkembangan seni rupa
B. pencerahan bagi penikmat seni
C. berguna bagi perkembangan ilmu seni rupa
D. "cambuk" bagi pencipta karya
E. sumbangan pemikiran untuk menyusun sejarah seni
30. Standar penilaian terhadap sebuah karya dalam kritik ekspresivisme berfokus pada . . . .
A. dampak indrawi bagi penikrnatnya
B. dampak sosial bagi masyarakat
C. kemampuan karya untuk memecahkan masalah
D. harga (price) yang ditentukan
E. kualitas karya

b. Jawablah pertanyaan berikut ini.


1. Jelaskan pengertian kritik karya seni rupa!
2. Sebutkan dan jelaskan tujuan, manfaat serta fungsi kritik karya seni rupa!
3. Jelaskan pengertian “tokoh” dalam seni rupa !
4. Sebutkan tiga tokoh seni rupa di Indonesia yang kamu ketahui !
5. Sebutkan tiga tokoh seni rupa manca negara yang kamu ketahui !

Referensi :
Seni Budaya Untuk SMA kelas XII, Kemendikbud Jakarta.
Seni Budaya Untuk SMA kelas XII, Erlangga
Gambar Teknik Dasar Untuk SMK
Cara Mudah Menggambar dengan Pensil Oleh Veri Apriyatno, S.Sn, Dll.

Seni Budaya XII Halaman 48

Anda mungkin juga menyukai