Anda di halaman 1dari 9

Prinsip Bunyi

Teori Bunyi
- Bunyi → Gelombang yang ditimbulkan dari benda yang bergetar dan bergerak dalam
sebuah medium elastis sehingga menghasilkan rangsangan pada mekanisme pendengaran
manusia.
- Syarat:
• Sumber bunyi (yang menimbulkan getaran)
• Medium (Tempat merambat)
• Penerima
- Gelombang Bunyi:
• Amplitudo
• Energi – Tingkat tekanan bunyi.
Semakin besar amplitude – bunyi semakin keras
• Frekuensi
• Panjang Gelombang
• c = f. λ
c = Kecepatan rambatan bunyi
f = Frekuensi
λ = Panjang gelombang

Jangkauan Frekuensi & Kecepatan Rambat


- Jangkauan Frekuensi untuk Pembicaraan +100Hz – 5kHz
- Jangkauan Frekuensi untuk Musik – lebih lebar.
- Kecepatan rambat bunyi tidak tergantung dengan frekuensi dan kekerasan bunyi.
- Tergantung: Kepadatan Material.
- Kecepatan rambat bunyi pada material padat > material cair > material gas.

Satuan Kuantitas Kekerasan Bunyi


- Intensitas Bunyi
➔ Banyaknya energi bunyi (power) yang melewati
satu satuan unit area (W/m2).
- Tekanan Bunyi
➔ Penyimpangan dalam tekanan atmosfir yang
disebabkan getaran partikel udara karena adanya
gelombang bunyi (Pascal/Pa).
- Tingkat/Level
➔ Pada prakteknya, digunakan skala logaritmis untuk
mengukur intensitas bunti atau tekanan bunyi
(Desibel/dB).
Rambatan Bunyi pada Ruang
Perilaku Bunyi di dalam Ruang
- Ruang Terbuka → Tidak ada Bidang Halangan → Direct Path
- Ruang Tertutup → Ada Bidang Pembatas Ruang (Bidang-bidang: lantai,
dinding, dan atap/plafon) → Direct & Indirect Path.

Bila sumber = 1(100%) → r + a + t = 1


Koefisien Absorbsi (α): Bagian energi
selain yang direfleksikan dibandingkan seluruh energi sumber.
Koefisien transmisi (τ): Bagian energi yang ditransmisikan dibandingkan
seluruh energi sumber.

Refleksi
- Refleksi Bunyi – Pemantulan Bunyi
- 2 Jenis Refleksi:
• Specular Reflection
a. Pemantulan terjadi ketika gelombang bunyi mengenai bidang yang
Rigid, Datar dan Halus
b. Seperti Fenomena Garis Cahaya yang dipantulkan Cermin
• Diffuse Reflection
a. Pemantulan terjadi ketika gelombang bunyi mengenai bidang
yang tidak rata dan bertekstur
b. bunyi yang datang dipantulkan secara merata ke segala arah.
- Difraksi → Berubahnya arah rambatan bunyi karena perambatan di
sekitar tepi sebuah bidang / penghalang.

Absorbsi
- Absorbsi bunyi – Penyerapan bunyi
➔ Perubahan energi bunyi menjadi suatu bentuk energi lain, biasanya
energi panas, ketika melewati suatu bahan atau ketika menumbuk
suatu permukaan → material dan sistem akan berinteraksi dengan
gelombang bunyi dalam ruang.
- Koefisien Absorbsi
➔ Angka pecahan perbandingan jumlah energi yang diserap suatu
bahan dari keseluruhan energi yang datang.
Setiap material/bahan memiliki karakteristik absorbsi yang berbeda-beda.
- 3 Jenis Dasar Material Absorbsi:
• Material Berpori / Porous Absorbents
a. Penyerapan terjadi ketika gelombang bunyi menumbuk permukaan
berongga/berpori dan menggetarkan partikel udara dalam rongga
sehingga bergesekkan dengan udara dekat dinding rongga.
b. Energi bunyi → Energi Panas.
c. Absorbsi ini baik untuk absorbsi frekuensi tinggi.
• Material Membran / Membrane Absorbents
a. Penyerapan terjadi ketika gelombang bunyi yang datang memaksa
sistem untuk bergetar. Sistem yang dimaksud adalah material yang
tipis dipasang pada jarak tertentu dari sebuah permukaan yang rigid.
b. Energi bunyi → Energi Mekanik.
c. Absorbsi ini baik untuk absorbsi frekuensi rendah.
• Resonator / Resonant Absorbents
a. Penyerapan terjadi ketika gelombang bunyi menggetarkan udara yang
ada pada leher resonator dan udara ini menggetarkan udara yang ada
di dalam rongga utama.
b. Energi bunyi → energi Mekanik (Vibrasi).
c. Absorbsi ini baik untuk absorbsi di rentang frekuensi tertentu.

Transmisi
- Transmisi bunyi
➔ Perpindahan bunyi dari suatu ruang ke ruang lain melalui media tertentu.
- 2 Jenis Transmisi:
• Melalui udara (Air Borne) → bunyi ditransmisikan melalui media udara
• Melalui struktur (Structure Borne) → bunyi ditransmisikan melalui
struktur seperti lantai, dinding, plafon,dll.
- Transmisi dikendalikan sebagai usaha insulasi bunyi – pengendalian unwanted
sound.
- Karakteristik transmisi dari sebuat material dapat dilihat dari nilai Transmission
Loss, Sound Transmission Class.

Akustik Ruang
- Ruang yang perlu diperhatikan akustiknya, antara lain:
• Auditorium Serba-guna,
• Teater,
• Ruang Konser / Simponi / Resital / Orkestra /
• Chamber Music,
• Ruang Opera,
• Ruang Drama,
• Ruang Rekaman,
• Ruang Kelas: Mahasiswa, SMU, SLTP, SD, TK, PG,
• Ruang Rapat / Konverensi / Seminar/ Simposium / Pidato,
• Ruang Ibadah: Gereja, Mesjid, Vihara, dll.
Mengapa?
a. Adanya aktivitas yang melibatkan suara (Speech / Music).
b. Perancangannya merupakan masalah yang kompleks.
c. Adanya syarat perancangan (ekonomi, estetika, fungsi, struktur, kenyamanan) yang mungkin bertabrakan satu sama
lain.
d. Perancangan arsitektur → detail
interior → perilaku suara →
kesesuaian dengam fungsi →
factor penentu kelayakan akustik
ruang.

Karakteristik Suara
- Speech
• Kejelasan Pembicaraan (Speech Inteligibility) → Sejauh
mana pembicaraan dapat ditangkap dan dimengerti.
Identifikasi artikulasi kata-kata pembicaraan.
Contoh ruang Speech: Ruang konfensi, ruang rapat, ruang
kelas, dll.

Desain Akustik Ruang


- Kesesuaian desain akustik ruang dan fungsi (karakteristik suara) dapat dilihat dari 5 poin kebutuhan akustik
(acoustics requirements) sebagai berikut:
• Waktu dengung (Reverberation Time)
• Kekerasan Suara / Loudness
• Difusi tingkat tekanan suara
• Cacat Akustik
• Noise and Vibration Control
- Indikator yang paling spesifik terhadap fungsi ruang: Waktu Dengung → Terkait langsung dengan aktifitas suara
(speech / music).
- Waktu dengung menjadi indikator pertama yang dirancang untuk memenuhi kondisi akustik dari sebuah ruang
dengan fungsi tertentu → perancangan dan
perhitungannya berhubungan dengan perancangan
dasar fisik ruangan (bentuk, dimensi, volume ruang,
dll).
- Waktu Dengung (Reverberation Time)
Waktu yang diperlukan suara untuk
meluruh/berkurang sebesar 60 dB dari saat sumber
suara dimatikan/dihentikan.
- Rumus Perhitungan: gakeliatan dislides…
- Contoh Tabel Koefisien Absorpsi
- Waktu Dengung (Reverberation Time) – Fungsi Ruang
• Waktu dengung mempengaruhi aktifitas suara
- Speech
• Waktu dengung sangat pendek – mendekati tidak ada
• Waktu dengung 600 ms
• Waktu dengung 800 ms
• Waktu dengung 1300 ms
- Music
• Waktu dengung sangat pendek – mendekati tidak ada
• Waktu dengung 600 ms
• Waktu dengung 1000 ms
• Waktu dengung 1500 ms
• Waktu dengung 2000 ms
• Waktu dengung 2500 ms

Musik: Waktu dengung panjang


Pidato/Speech: Waktu dengung
Pendek

Volume Ruang Mempengaruhi


Waktu dengung
Untuk Ruang Multi Fungsi: Desain Kompromi Pengaturan Waktu Dengung.
Pengaturan Waktu Dengung:
Volume Ruang: Coupled Space
Absorbsi: Pergantian Permukaan

Kekerasan Suara (Loudness)


- Harus dibuat Desain untuk memperkuat tingkat tekanan suara (speech/music) di sebuah ruangan sehingga
tingkat suara akan memadai di semua bagian ruangan.
- Pada ruang berukuran kecil, kebutuhan tingkat tekanan suara ini dapat dipenuhi dengan desain permukaan
reflektif yang baik.
- Pada ruang berukuran besar, selain desain permukaan reflektif yang baik, system penguat suara dengan kualitas
yang baik juga sangat diperlukan.

Pada ruang berukuran besar, ketidakmerataan tingkat tekanan suara (Sound Pressure Level) dapat dikarenakan oleh:
Atenuasi Udara
- Terjadi karena perambatan suara dalam udara karena energi suara disebarkan menjauh dari sumbernya. Semakin
jauh jaraknya maka tingkat tekanan bunyinya akan menurun.
- Penanggulangan:
1) Luas Lantai dan Volume Ruang
2) Bentuk Denah: Daerah penonton sedekat mungkin
dengan sumber suara ( panggung ) → mengurangi
Jarak. Bentuk Denah Kipas, Balkon.
3) Reflektor di area Sumber Suara (panggung,speaker):
Suara Tidak Langsung / pantul diarahkan ke area
ruang yang jauh sebagai penguat Suara Langsung.
4) Penggunaan Sistem Penguat Suara (Sound
Amplification System)

Atenuasi Pelingkup Ruang – Absorber:


- Penyerapan suara dari pelingkup ruang : Lantai, Plafon, Dinding, Pintu, dll
- Penyerapan suara dari isi ruang : Tirai, Panggung, Backdrop, Dekorasi Ruang, Furniture, dll.
- Penyerapan suara dari penonton (audience) : Manusia, pakaian, dll.
- Penanggulangan:
1) Level panggung lebih tinggi: Tidak ada penghalang suara (baik bidang-bidang ruang maupun penonton /
audience) dari panggung ke pendengar / audience.
2) Area Penonton diletakkan pada daerah yang baik / menguntungkan. Desain Sirkulasi jangan diletakkan di
daerah ini.
3) Area Penonton dibuat dengan kemiringan tertentu (slope): Penonton mendengar sebaik dia melihat (metoda
garis pandang / sight line) -→ digunakan Ramp / Undakan Tangga. Kemiringan perbandingan panjang: tinggi
= 1 : 8 → kenyamanan gerak.

Difusi Tingkat Tekanan Suara (Sound Diffusion)


- Medan suara Difus yang sempurna dapat dijelaskan sebagai medan dimana suara yang dating kepada pendengar
dari semua arah memiliki tingkat tekanan suara yang sama.
- Medan suara difus sempurna tidak biasa ada dalam ruang karena umumnya suara langsung kepada sebagian besar
posisi pendengar lebih kuat dibandingkan suara pantulnya. Namun, medan suara yang mendekati medan suara
difus dapat terjadi di ruangan yang memiliki permukaan pemantul yang banyak pada posisi pendengar yang
jauh dari sumber (pada posisi ini, suara pantul mendominasi).

Cacat Akustik Ruang (Room-Acoustical Defects)


- Cacat akustik adalah fenomena khusus / spesifik
yang mengganggu kualitas suara di sebuah ruang
akustik. Oleh karena itu, Cacat Akustik harus
dihindari / ditiadakan / diminimalisir.
- Cacat akustik yang umumnya terjadi antara lain:
- Berhubungan dengan refleksi suara
1) Flutter Echo / Gaung
2) Long Delayed Reflection
3) Gema
4) Pemusatan Bunyi / Hot-spot
5) Serambi Bisikan / Whispering Gallery
6) Bayangan Bunyi
7) Berhubungan dengan absorbsi suara
1) Distorsi Suara
2) Resonansi Suara
- Berhubungan dengan transmisi suara
- Ruang Gandeng / coupled-space
Tingkat Tekanan Bunyi

Anda mungkin juga menyukai