Anda di halaman 1dari 8

DIMENSI INTERIOR, VOL. 12, NO. 2, DESEMBER 2014: 57-64 DOI: 10.9744/interior.12.2.

57-64
ISSN 1693-3532

Studi Material Bangunan Yang Berpengaruh Pada Akustik Interior


Wendy Kusnadi Kho
Independent Interior Designer, Surabaya, Indonesia
Email: wenkuzz@gmail.com

ABSTRAK

Sistem akustik interior menjadi sangat penting karena banyak aktifitas membutuhkan kondisi akustik tertentu. Untuk itu,
suatu ruang memerlukan kondisi akustik interior yang optimal untuk mendukung produktivitas dan kenyamanan dalam
beraktivitas di dalamnya. Untuk mengetahui standar kenyamanan akustik interior dapat dilakukan dengan meninjau
beberapa faktor meliputi background noise, waktu dengung atau reverberation time, dan penyebaran bunyi dalam interior.
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kenyamanan akustik interior adalah material dari elemen interior, dimana
karakter material dapat bersifat memantulkan, menyerap, dan menyebarkan bunyi. Penulisan kali ini mengkaji tentang
sifat-sifat bunyi, pola penyebaran bunyi berbagai jenis material dari sudut pandang akustik, sifat-sifat material, daya serap
material, dan bagaimana penerapan material tersebut terhadap kondisi akustik ruang yang ada.

Kata kunci: material, akustik interior, background noise, reverberation time.

ABSTRACT

Interior acoustics systems become very important for many activities that need a specific acoustic condition. For that reason, an
interior space needs an optimal interior acoustic condition to support productivities and comfortable activities in a room. To
understand the interior acoustic comfort standards by reviewing some factors in interior space, such as background noise, reverberation
time, and sound transmission. One of the most influence factor that influence interior acoustic comfort is materials of the interior,
whereas materials character can reflect, absorb, and transmit sound. This article studies sound characteristics, pattern of sound
transmission for various materials in interior acoustics, characters of materials, absorption of materials, and how to apply these
materials into the interior acoustic condition.

Kata kunci: materials, interior acustics, , background noise, reverberation time.

PENDAHULUAN misalnya saja ada material yang sifatnya memantulkan dan


Pendengaran dan penglihatan merupakan alat ada juga sifatnya menyerap. Penerapan material-material
komunikasi manusia yang terpenting. Jika penglihatan tersebut pada elemen interior tertentu juga dapat
manusia bisa dikontrol dengan memejamkan mata, memberikan dampak terhadap keadaan akustik dan
pendengaran selalu terbuka dan menerima segala bunyi penyebaran bunyi yang terjadi dalam ruang yang ada.
yang terjadi di sekitarnya, sehingga kenyamanan dari
pendengaran harus didukung oleh kondisi akustik yang KAJIAN TEORITIS
baik. Prinsip dalam akustik interior adalah memperkuat Sifat Bunyi Dalam Akustik Interior
atau mengarahkan bunyi yang berguna serta Tiga zat yang dapat menjadi medium gelombang bunyi
menghilangkan atau memperlemah bunyi yang tidak dari sumber bunyi ke penerima yaitu padat, cair dan gas.
berguna untuk pendengaran manusia. Dengan demikian, Dari ketiga zat tersebut, gas merupakan zat yang yang
mendesain interior ruang tertentu, harus disesuaikan paling sering menjadi medium perantara gelombang bunyi.
dengan kebutuhan akustik dari aktivitas yang terjadi di Perambatan gelombang bunyi melalui udara ini disebut
dalamnya, misalnya seperti ruang kelas untuk aktivitas dengan perambatan secara airborne, yaitu ketika getaran
belajar dan mengajar, ruang musik untuk aktivitas musik, yang dialami sumber bunyi menyentuh molekul-molekul
ada pula ruang serbaguna seperti auditorium dan stage udara yang ada di sekitarnya.
yang dapat mengakomodasi kedua aktivitas tersebut.
Untuk mencapai keadaan akustik yang optimal,
terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi. Salah
satu faktor utamanya ialah material. Material juga
memiliki banyak macam karakter atau sifat tertentu,

57
DIMENSI INTERIOR. VOL. 12, NO. 2, DESEMBER 2014: 57-64

Penyerapan
Selain dipantulkan, bunyi juga dapat diserap oleh
bidang pembatas. Penyerapan yang terjadi sangat
bergantung pada keadaan permukaan bidang pembatas
(kepadatan/kerapatan) dan jenis frekuensi bunyi yang
datang. Semua material pembatas memiliki kemampuan
menyerap, namun besarnya berbeda. Kemampuan serap
ditentukan oleh koefisien serap (absorpsi), yaitu
banyaknya energi bunyi yang diserap dibandingkan
keseluruhan energi bunyi yang mengenai pembatas.
Koefisien penyerapan suara (sound absorption
coefficient) menggambarkan efektivitas bahan dalam
menyerap suara. Terdapat beberapa jenis penyerap suara
[5], yaitu:
• Penyerapan bahan berpori, berfungsi mengubah
energi bunyi menjadi energi panas melalui gesekan
dengan molekul udara. Pada frekuensi tinggi akan
lebih baik menggunakan bahan penyerap yang lebih
tebal. Misalnya, serat kacang (rock wall), serat kayu,
papan serat (fiber board), dan lain-lain.
Gambar 1. Proses perubahan medium antara airborne (ab) ke • Penyerapan panel bergetar, berfungsi sebagai
structureborne (sb) dan sebaliknya [6]. pengubah energi bunyi menjadi energi getaran.
Penyerap ini bekerja dengan baik pada penyerapan
Jika getaran tersebut berlanjut hingga menyentuh bunyi berfrekuensi rendah. Misalnya, kaca, pintu,
bidang pembatas, maka akan dimungkinkan untuk panel kayu.
terjadinya perambatan suara melalui benda padat atau • Penyerapan resonator rongga, berfungsi untuk
yang disebut structureborne. Hal ini bergantung dari mengurangi energi melalui gesekan dan interefleksi
karakteristik dari bidang pembatas itu sendiri. Reaksi dari pada lubang dalam yang bekerja pada frekuensi
berbagai jenis karakteristik bidang pembatas ini yaitu rendah. Misalnya, sound block, resonator panel
pemantulan (refleksi), pemantulan menyebar (difusi), berlubang, dan resonator celah.
penyerapan (absorbsi), pembelokan (difraksi), dan
pembiasan (refraksi). Difraksi
Difraksi adalah perubahan arah dari alur gelombang
Pemantulan bunyi yang melewati ujung penghalang, dalam arti
Jika suatu objek mengeluarkan bunyi, dan bunyi gelombang bunyi tersebut akan melewati ujung pembatas
tersebut terhalang oleh bidang pembatas, maka besar menuju ruangan yang ada di balik pembatas. Kejadian
kemungkinan bunyi tersebut akan dipantulkan. Kecepatan difraksi ini sangat dipengaruhi oleh rasio dari panjang
perambatan dan karakteristik bidang pembatas (kepadatan, gelombang suara dan besarnya penghalang. Semakin
bentuk dan tingkat kehalusan permukaan) akan panjang gelombang suara tersebut, semakin kuat efek dari
menentukan besar dan arah pantulan. Permukaan yang difraksi tersebut.
keras dan rata akan memantulkan hampir semua energi
bunyi dengan ketentuan sudut datang sama besar dengan
sudut pantul.
Bentuk permukaan pemantulan dapat diberikan dalam
beberapa kondisi:
 Permukaan rata bersifat sebagai penghasil gelombang
bunyi yang merata.
 Permukaan cekung bersifat sebagai pengumpul
gelombang bunyi.
 Permukaan cembung bersifat sebagai penyebar
gelombang bunyi.

Gambar 3. Ilustrasi Difraksi Gelombang Bunyi [4].

Refraksi
Setiap material yang digunakan sebagai bidang
pembatas memiliki kemampuan untuk memberikan tiga
perlakuan sekaligus yaitu sebagian memantulkan, sebagian
Gambar 2. Ilustrasi Pemantulan Bunyi [2]. menyerap, dan sisanya mentransmisikan. Besar proporsi

58
Wendy: Studi Material Bangunan Yang Berpengaruh Pada Akustik Interior

ketiganya bergantung dari karakteristik bahan (kepadatan


permukaan, berat, dan ketebalan material) serta frekuensi
bunyi yang datang. Nilai total ketiga koefisien ini adalah
1. Misalnya, material x memiliki koefisien serap 0,7 dan
koefisien pantul 0,2, maka koefisien transmisinya adalah
0,1. Namun, yang paling banyak digunakan sebagai tolok
ukur adalah koefisien serap.
Bunyi yang ditransmisikan tersebut pada saat melewati
bidang pembatas akan mengalami refraksi, yaitu peristiwa
membiasnya (pembelokan arah) perambatan bunyi karena
melewati material yang berbeda kerapatannya.

Gambar 6. (A) Bahan penyerap yang baik (α = 0,70) dilekatkan pada


insulator yang buruk seperti plywood, (B) Sebagai ganti plywood, bahan
dinding harus digunakan untuk mengurangi transmisi bising lewat
struktur [1].

Bahan Berpori
Karakter akustik dasar semua bahan berpori, seperti
papan berserat (fiber board), plesteran lembut (soft
Gambar 4. Ilustrasi refraksi [7]. plasters), mineral wools, dan selimut isolasi adalah suatu
jaringan selular dengan pori-pori yang paling
Difusi berhubungan. Energi bunyi datang diubah menjadi energi
Difusi adalah peristiwa yang dialami gelombang bunyi panas dalam pori-pori ini [1].
ketika membentur bidang pembatas yang memiliki Gelombang bunyi yang mengenai bidang batas,
kecenderungan memantul (berpermukaan padat dan keras) bergantung karakteristik permukaan bidang dan beberapa
tetapi memiliki permukaan yang tidak halus (dapat berupa faktor lain. Proporsi energi bunyi yang dipantulkan,
permukaan yang kasar, bergerigi, bergelombang, dan diserap, atau diteruskan ditentukan oleh koefisien serap
sebagainya). Difusi pada umumnya dimanfaatkan untuk (α). Koefisien serap (absorpsi) adalah angka tanpa satuan
memperbaiki pemantulan yang tidak dikehendaki dalam yang menunjukkan perbandingan antara energi bunyi yang
ruangan. Difuser bekerja dengan mencegah terjadinya tidak dipantulkan (diserap) oleh material pembatas
pengelompokan bunyi sehingga bunyi dapat didengar berbanding keseluruhan energi bunyi yang mengenai
secara merata. pagar pembatas. Bidang pembatas yang merupakan
penyerap sempurna memiliki nilai koefisien serap 1,
sedangkan yang memantulkan sempurna nilainya
mendekati 0. Besar kecilnya nilai koefisien serap selain
bergantung frekuensi bunyi dan karakteristik material
pembatas juga bergantung pada besarnya sudut jatuh
gelombang bunyi.
Perilaku bidang yang memiliki kemampuan serap juga
bergantung pada frekuensi bunyi yang datang. Nilai α
yang disebutkan umumnya merupakan nilai bagi frekuensi
100-4000 Hz. Penggunaan material yang cenderung
memiliki daya serap tinggi akan memperbaiki atau
mengoreksi RT yang belum sesuai dengan persyaratan
untuk suatu ruangan, terutama angka RT yang terlampau
tinggi. Proses perbaikannya meliputi penggantian pelapis
Gambar 5. Perbedaan perlakuan terhadap gelombang bunyi pada
ruangan dari material yang semula bersifat memantul
permukaan reflektif, absortif, dan difusif [7]. dengan material yang bersifat menyerap. Namun, tidak
selamanya perbaikan RT dengan mengganti pelapis ruang
Klasifikasi Material Dalam Akustik menggunakan material penyerap menghasilkan kualitas
Bila bunyi menumbuk suatu permukaan, maka ia akan bunyi yang sesuai. Bila seluruh permukaan ruang dilapis
dipantulkan atau diserap. Energi bunyi yang diserap oleh dengan RT mendekati 0. Ruangan semacam ini disebut
lapisan penyerap sebagian diubah menjadi panas, tetapi “ruangan kering”. Beberapa pengguna ruang dapat
sebagian besar ditransmisikan ke sisi lain lapisan tersebut, merasakan ketidaknyamanan bunyi dalam ruangan kering,
kecuali bila transmisi tadi dihalangi oleh penghalang yang karena bunyi yang dihasilkan menjadi kurang mantap,
berat dan kedap [1]. kurang penuh, atau kurang dinamis.
Bahan-bahan dan konstruksi penyerap bunyi yang Bahan berpori untuk komersial dapat dibagi ke dalam 4
digunakan dalam rancangan akustik suatu ruang karaoke (empat) kategori sebagai berikut:
atau yang dipakai sebagai pengendali bunyi dalam ruang- A. Unit Akustik Siap Pakai
ruang bising dapat diklasifikasikan menjadi: Bermacam-macam jenis ubin selulosa dan serat
a. Bahan berpori-pori. mineral yang berlubang maupun tak berlubang, bercelah
b. Penyerap panel atau penyerap selaput. atau bertekstur, panel penyirip dan lembaran logam
c. Resonator rongga (Helmholt). berlubang dengan bantalan penyerap, merupakan unit yang

59
DIMENSI INTERIOR. VOL. 12, NO. 2, DESEMBER 2014: 57-64

khas dalam kelompok ini. Mereka dapat dipasang dengan bertambah dengan tebal, terutama pada frekuensi-
berbagai cara, sesuai dengan petunjuk pabrik, misalnya frekuensi rendah. Bila ada tempat, penyerapan frekuensi
disemen pada sandaran/penunjang padat, dipaku, atau rendah dalam jumlah yang cukup besar dapat diperoleh
dibor pada kerangka kayu atau dipasang dengan sistem dengan menggunakan selimut isolasi setebal 3 sampai 5
gantung di plafon. inci (75 sampai 125 mm), suatu karakteristik yang
Penggunaan unit akustik siap pakai memberikan biasanya tidak ada pada penyerap berpori yang lain. Oleh
beberapa keuntungan yaitu: karena selimut akustik tidak menampilkan permukaan
a. Mempunyai penyerapan yang dapat diandalkan dan estetik yang memuaskan, maka biasanya ditutupi dengan
dijamin pabrik. papan berlubang-lubang, wood slats, fly screening, dan
b. Pemasangan dan perawatannya relatif mudah dan lain-lain, dari jenis yang sesuai dan diletakkan di atasnya
murah. serta diikatkan pada sistem kerangkanya [1].
c. Beberapa unit dapat dihias kembali tanpa
mempengaruhi jumlah penyerapannya. D. Karpet dan Kain
d. Penggunaannya dalam sistem langit-langit dapat Selain sebagai penutup lantai, kini karpet digunakan
disatukan secara fugsional dan secara visual dengan sebagai bahan akustik serba guna karena menyerap bunyi
persyaratan penerangan, pemanasan, dan dan bising di udara (airbone) yang ada dalam ruang.
pengkondisian udara, mereka membantu dalam reduksi Karpet dan kain mereduksi dan dalam beberapa kasus
bising dan mempunyai fleksibilitas dalam penyekatan. meniadakan dengan sempurna bising benturan dari atas,
e. Bila dipasang dengan tepat, penyerapannya dapat dan menghilangkan bising permukaan (seretan kaki, bunyi
bertambah. langkah kaki, perpindahan perabot rumah). Karpet
digunakan untuk lantai dan juga penutup dinding.
Di lain pihak, pemakaian unit akustik siap pakai dapat Pemberian karpet pada lantai menunjang penyerapan
menyebabkan beberapa masalah yaitu: bunyi sebagai berikut:
a. Sukar untuk menyembunyikan sambungan-sambungan a. Jenis serat tidak mempunyai pengaruh terhadap
antara unit yang berdampingan. penyerapan bunyi.
b. Umumnya mereka mempunyai struktur yang lembut, b. Pada kondisi yang sama, tumpukan potongan (cut
peka terhadap kerusakan mekanik bila dipasang pada piles) memberikan penyerapan yang lebih banyak
tempat-tempat yang rendah di dinding. dibandingkan dengan tumpukan lembaran (loop piles).
c. Penyatuan keindahannya kedalam setiap proyek c. Tinggi dan berat tumpukan potongan kain bertambah
menuntut kerja berat. maka penyerapan bunyi akan bertambah.
d. Penggunaan cat untuk tujuan dekorasi ulang dapat d. Semakin kedap lapisan penunjang (backing), semakin
mengubah penyerapan sebagian besar unit akustik siap tinggi penyerapan bunyi.
pakai dalam arti merusak kecuali bila petunjuk pabrik e. Bantalan bulu, rami bulu (hair-jute) dan karet busa
diikuti. menghasilkan penyerapan bunyi yang lebih tinggi
dibanding bantalan rami bulu yang dilapisi karet, karet
B. Plesteran Akustik dan Bahan yang Disemprotkan sepon, dan busa urethane yang kurang kedap.
Lapisan akustik ini digunakan terutama untuk tujuan
reduksi bising dan kadang-kadang digunakan dalam ruang Pemberian karpet pada lantai seperti diatas menunjang
dimana usaha akustik lain tidak dapat dilakukan karena reduksi bising benturan sebagai berikut:
bentuk permukaan yang melengkung atau tidak beraturan. a. Semakin berat karpet, maka semakin banyak
Pelapis akustik ini dipakai dalam bentuk semi-plastik pencegahan bising akibat benturan (impact noise).
dengan pistol penyemprot atau dilapisi dengan b. Semakin tebal karpet dan lapisan bawahnya, maka
menggunakan tangan. semakin tinggi insulasi bising benturan.
Efisiensi akustiknya, biasanya paling baik pada c. Bantalan karet spon, yang kurang efisien untuk
frekuensi tinggi, tergantung kondisi pekerjaan seperti penyerapan bunyi, sangat efektif terhadap bising
ketebalan dan komposisi campuran plesteran, jumlah benturan.
perekat, keadaan lapisan dasar pada saat digunakan dan d. Bila bantalan dilekatkan pada karpet, maka akan
cara lapisan digunakan. Agar memperoleh hasil akustik dihasilkan insulasi bising benturan yang kurang efektif
yang diinginkan, pekerjaan harus dilakukan oleh pekerja- dibandingkan dengan lapisan yang sama yang
pekerja yang cakap dan bertanggung jawab serta diletakkan terpisah.
spesifikasi pabrik diikuti dengan tepat. e. Bantalan bulu dan rami lebih baik daripada bantalan
Perawatan plesteran akustik dan lapisan-lapisan yang yang seluruhnya bulu, bantalan karet busa dan bantalan
disemprotkan (serat mineral) jelas menimbulkan beberapa busa urethane berfungsi sangat baik terhadap bising
kesulitan. Dekorasi ulang dapat menciptakan kemunduran benturan.
pada sifat-sifat akustiknya kecuali petunjuk pabrik diikuti
dengan sempurna [1]. Pemberian karpet pada dinding menunjang penyerapan
bunyi sebagai berikut:
C. Selimut (isolasi) Akustik a. Karpet yang dipasang pada dinding-dinding berbulu
Selimut akustik dibuat dari serat-serat karang (rock lebih baik daripada karpet yang direkat langsung pada
wool), serat-serat gelas (glass wool), serat-serat kayu, dinding.
laken (felt), rambut, dan sebagainya. Biasanya selimut ini b. Karpet dengan papan mineral, rock wool, styrofoam,
dipasang pada sistem kerangka kayu atau logam dan atau tectum boards yang digunakan sebagai pengisi
digunakan untuk tujuan-tujuan akustik dengan ketebalan antara lapisan menghasilkan penyerapan lebih tinggi
yang bervariasi antara 1-5 inci (25-125 mm). Penyerapan daripada tanpa pengisi.

60
Wendy: Studi Material Bangunan Yang Berpengaruh Pada Akustik Interior

Karpet pada dinding harus tahan api, seperti yang biasa 3. Daya tahan terhadap kebakaran dan hambatan terhadap
disyaratkan oleh peraturan bangunan lokal. Pemberian penyebaran api.
karpet pada lantai dan dinding jelas menciptakan suasana 4. Biaya dan kemudahan instalasi.
tenang, suatu ciri yang sangat diinginkan dalam mengatasi 5. Durabilitas atau keawetan.
polusi bising. Hal ini juga memberikan sumbangan yang 6. Pemantulan cahaya.
sampai sekarang ini tidak dimanfaatkan sebagai 7. Perawatan, pembersihan, pengaruh dekorasi kembali
pengendali bising secara psikologis. pada penyerapan bunyi dan biaya perawatan.
Bahan tirai menunjang penyerapan bunyi disamping 8. Kondisi pekerjaan (temperatur, kelembaban, selama
pengendalian pada cahaya, silau, dan panas matahari. instalasi, dan kesiapan lapisan penunjang di
Semakin berat kainnya semakin banyak penyerapan bunyi. belakangnya).
Semakin lebar ruang udara antara tirai dan dinding di 9. Kesatuan elemen interior (pintu, jendela, lampu, kisi-
belakangnya maka penyerapan frekuensi rendah semakin kisi, dan sebagainya) terhadap lapisan akustik.
bertambah dan hal ini sangat menguntungkan [1]. 10. Ketebalan dan berat.
11. Ketahanan terhadap uap lembab dan kondensasi bila
Panel Penyerap ruang digunakan.
Panel penyerap atau selaput yang tidak dilubangi 12. Kemungkinan adanya langit-langit gantung atau ruang-
mewakili kelompok bahan-bahan penyerap bunyi yang ruang yang diisi.
kedua. Diantara lapisan-lapisan dan konstruksi ruang, 13. Nilai insulasi termis.
panel penyerap berperan pada penyerapan frekuensi 14. Daya tarik terhadap kutu, kutu busuk, jamur, dan
rendah seperti panel kayu dan hardboard, gypsum board, sebagainya.
langit-langit plesteran yang digantung, plesteran berbulu, 15. Kemungkinan penggantiannya.
plastic board tegak, jendela, kaca, pintu, lantai kayu dan 16. Kebutuhan serentak akan insulasi bunyi yang cukup
panggung, dan pelat-pelat logam. Bahan-bahan berpori (dalam hal langit-langit gantung dan dinding-dinding
yang diberi jarak dari lapisan penunjangnya yang padat, luar).
juga akan berfungsi sebgai penyerap panel yang bergetar
dan menunjang penyerapan pada frekuensi rendah [1]. Tabel 1 memuat koefisien penyerapan bunyi bahan-
bahan bangunan biasa, bahan-bahan akustik, dan isi ruang
Resonator Berongga (penonton, tempat duduk dan seterusnya) yang akan
Resonator berongga termasuk kelompok ketiga, terdiri berguna untuk melakukan perhitungan RT.
dari sejumlah udara tertutup yang dibatasi oleh dinding- Koefisien penyerapan diberikan untuk 6 (enam)
dinding dan dihubungkan oleh lubang/celah sempit ke frekuensi wakil yaitu 125, 250, 500, 1000, 2000 dan 4000
ruang sekitarnya, di mana gelombang bunyi merambat. Hz, yaitu frekuensi-frekuensi yang paling penting dalam
Resonator berongga dapat digunakan sebagai : praktek perancangan akustik pada umumnya. Nilai
• Unit individual koefisien penyerapan di atas dan di bawah daerah
• Resonator panel berlubang frekuensi ini hanya dipakai dalam pekerjaan di
• Resonator celah. laboratorium akustik saja.

Tabel 1. Koefisien Penyerapan Bunyi Bahan-Bahan Bangunan, Bahan


Akustik, dan Isi Ruang [1].

Gambar 7. Lapisan akustik potongan kayu sebagai penyerap resonator


[1].

Pada perancangan interior, resonator berongga juga


bisa dirancang agar tidak hanya mendukung akustik ruang
dengan penyerapannya, namun juga bisa diolah agar
bentukannya juga indah secara estetika. Pada gambar 7
terdapat variasi yang dapat dilakukan terhadap resonator
berongga.

Pemilihan Bahan Penyerap Bunyi


Dalam memilih bahan-bahan penyerap bunyi, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan [1], yaitu:
1. Koefisien penyerap bunyi pada frekuensi wakil
jangkauan frekuensi audio.
2. Penampilan (ukuran, tepi, sambungan, warna, dan
jaringan).

61
DIMENSI INTERIOR. VOL. 12, NO. 2, DESEMBER 2014: 57-64

Penerapan Material Bangunan pada Elemen Interior • Cenderung memberi kesan dingin
dan Pengaruhnya Terhadap Akustik Ruang • Bersifat memantulkan bunyi, sehingga bisa
Material pada Lantai menimbulkan bunyi pantul yang tidak diharapkan
Lantai merupakan alas dimana manusia berpijak ketika seperti gema ataupun gaung berlebih.
memasuki sebuah ruangan. Pada awal mulanya, lantai • Termasuk material keras, sehingga kurang nyaman
terbuat dari tanah liat. Kemudian seiring perkembangan dipijak
jaman, orang mulai menggunakan batu-batu alam untuk • Mudah pecah, baik saat pengangkutan atau
menutupi lantai. Oleh karena batu alam semakin sulit pemasangan
didapat dan mahal, orang kemudian memanfaatkan batu • Nat antar keramik mudah kotor dan sulit dibersihkan.
bata. Dalam perkembangan selanjutnya, dengan semakin c. Kayu
berkembangnya teknologi yang ada, banyak bahan-bahan Material kayu banyak sekali dimanfaatkan untuk
penutup lantai yang baru seperti keramik, marmer, terazzo, penutup lantai pada bangunan yang bergaya tropis. Namun
parket, karpet, dan lain-lain. karena penampilannya yang elegan, banyak pula yang
Material lantai sebagai penunjang manusia untuk mengaplikasikannya pada bangunan bergaya klasik atau
beraktivitas harus memenuhi syarat, yaitu kuat (mampu modern.
menahan beban) dan mudah dibersihkan. Untuk lantai Pelapis kayu dapat ditemui dengan dua macam bentuk,
yang berfungsi sebagai isolasi suara, suara bising dapat yaitu papan kayu lembaran yang disambung dengan
ditangani dengan menggunakan material lunak atau menggunakan paku atau sekrup dan parket. Parket berada
dengan pengaplikasian lantai yang dibuat mengambang dipasaran berupa lempengan papan kayu berbentuk
(raised floor) dan diisi dengan material-material yang persegi panjang. Setiap lempengan tersebut mempunyai
mampu menyerap suara-suara. sistem kunci, sehingga jika disatukan tidak akan mudah
a. Karpet terlepas.
Karpet sebagai salah satu material penutup lantai yang Penutup lantai dari kayu dapat menggunakan berbagai
banyak digunakan baik di rumah ataupun ruang publik macam jenis kayu, baik hardwood maupun softwood.
mencerminkan keindahan dan kemewahan serta mampu Yang termasuk softwood (kayu dengan tingkat densitas
menciptakan suasana yang hangat dan akrab. rendah) contohnya kayu durian dan agatis. Sedangkan
Beberapa keuntungan dari karpet: yang termasuk hardwood contohnya bengkirai, jati,
• Dapat berfungsi sebagai elemen akustik (menjadi merbau, eboni dan ulin.
isolator bunyi / suara bising) Kayu memiliki sifat yang cukup menyerap bunyi,
• Memperlemah perambatan suara sehingga cocok untuk menunjang absorpsi suara. Namun
• Barang-barang yang jatuh di atasnya cenderung lebih jika dikombinasikan dengan beberapa macam finishing
aman (tidak mudah pecah)
yang keras, bisa mengurangi daya serap tersebut.
• Pemeliharaannya mudah
Kelebihan material papan kayu:
• Ada berbagai macam warna dan corak yang tersedia di
• Tampilannya elegan
pasaran
• Daya tahannya dapat diandalkan asal pengawetannya
• Lembut dan hangat saat dipijak
sesuai dengan standar
• Harga bervariasi dari yang murah hingga yang sangat
• Warna tidak cepat pudar
mahal.
• Memberi suasana ruang lebih natural dan hangat
Sedangkan kekurangannya meliputi:
• Menyimpan debu (kurang cocok bagi penderita asma) • Memiliki sifat isolasi udara (pada suhu dingin, lantai
• Jika terkena noda susah dihilangkan. tetap hangat dan sebaliknya)
b. Keramik Kelemahannya adalah:
Keramik adalah material yang paling banyak • Harga mahal karena sumber daya terbatas
digunakan pada interior bangunan. Tidak hanya untuk • Pemasangannya sulit
lantai, tetapi juga untuk dinding. Tidak juga digunakan
pada ruang-ruang yang kering seperti ruang tidur tetapi Material pada Dinding
juga ruang basah seperti kamar mandi. Oleh karena itulah Dinding merupakan salah satu elemen yang paling
dipasaran keramik dapat ditemukan dengan mudah dan dominan pada sebuah bangunan. Selain menjadi
sangat bervariasi dari segi ukuran, tekstur, warna, motif, konstruksi bangunan secara vertikal, dinding juga
dan sebagainya. berfungsi sebagai penyekat (pemisah) ruang, baik ruang
Keramik menjadi favorit pengguna karena memiliki luar dengan ruang dalam maupun antar ruang dalam.
keuntungan sebagai berikut: Sebagai unsur keindahan, dilakukan juga usaha untuk
• Durabilitasnya tinggi (awet, tahan lama) mempercantik ruang dengan memberi lapisan pada
• Tahan terhadap gesekan, tekanan dan noda (memiliki dinding. Saat ini, banyak sekali material pelapis dinding
pori-pori yang kecil sehingga tahan air) yang beredar dalam masyarakat, dari yang paling
• Mudah dibersihkan (perawatan mudah) sederhana seperti cat tembok dan wallpaper dengan
• Mudah diaplikasikan berbagai motif, warna, dan tekstur hingga yang
• Anti api dan anti rayap membutuhkan biaya yang tidak sedikit seperti kaca atau
• Banyak bentuk yang beredar disertai dengan cermin.
keragaman motif, tekstur dan warna. Sebagai pemisah ruangan, dinding juga memiliki
• Harganya beragam, mulai dari yang murah hingga fungsi akustik untuk menyebarkan suara serta
yang mahal. menginsulasi suara dari luar ke dalam, maupun dari dalam
Sedangkan untuk kekurangan dari keramik antara ke luar.
lain:

62
Wendy: Studi Material Bangunan Yang Berpengaruh Pada Akustik Interior

a. Bata Merah ruangan dalam suhu dingin, ruangan di sebelahnya tidak


Bata merah, atau yang lebih sering disebut batu bata mengalami dingin juga. Hal ini juga berlaku untuk suhu
terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dikeringkan secara panas.
alami atau melalui proses pembakaran. Bata ini banyak Gipsum tampil lebih rapi dan jika terjadi
digunakan karena cukup kuat menahan beban yang tidak kerusakan/kecacatan pada sebagian kecil dinding tidak
terlalu besar, cukup tahan panas dan api, juga air dan perlu mengganti keseluruhan papan, tetapi dapat dilakukan
perubahan cuaca. pemotongan pada bagian yang rusak kemudian diganti
Bata merah yang berkualitas baik memiliki ciri-ciri dengan papan gipsum lain berukuran sama kemudian
kering, tidak lembab/basah, keras, dan tidak mudah patah. diberi compound dan dihaluskan dengan menggunakan
Dalam pembangunan dinding, bata disusun secara amplas, lalu di-finishing kembali. Finishing yang
mendatar dan direkatkan dengan menggunakan campuran digunakan umumnya adalah cat tembok.
semen dan pasir. Penyusunan antar lapisan menggunakan d. Triplek atau Multiplek
teknik ½ bata dimana tiap lapisan disusun secara zig zag Tripleks terbuat dari susunan tiga lapis kayu olahan
dengan lapisan bawahnya, hal ini untuk memperkuat sedangkan multipleks lebih dari tiga lapisan. Ukurannya
konstruksi dinding yang dibangun. sama dengan gipsum yaitu 120x240 cm dengan ketebalan
Dinding bata yang telah jadi kemudian dilapisi bervariasi dari 3-18 mm.
dengan plesteran (adukan semen, pasir, dan air) dan Dinding yang terbuat dari tripleks/multipleks ini juga
dihaluskan dengan acian (campuran semen dan air). hanya dapat diaplikasikan di dalam ruang saja karena tidak
Plamir tembok kemudian diaplikasikan untuk menutup memiliki kekuatan untuk menahan beban. Dinding ini juga
pori-pori dinding, dengan demikian finishing cat yang tidak dapat menyerap suara. Karena pemasangannya sama
kemudian diaplikasikan tidak merembes ke dalam acian dengan gipsum (menggunakan rangka kayu), maka untuk
atau plesteran. menciptakan ruang berkedap suara dapat dilakukan hal
b. Beton yang sama dengan dinding gipsum dua sisi. Celah diantara
Beton selama ini dikenal sebagai material yang rongga dapat diisi dengan material penyerap seperti
berfungsi untuk menjadi rangka bangunan. Dalam glasswool dan dapat ditambah dengan material penyerap
perkembangannya kini, dengan adanya gaya industrial lain seperti gabus untuk menambah daya serap bunyinya.
yang banyak diaplikasikan baik di ruang privat maupun Finishing yang digunakan biasanya cat tembok.
ruang publik, beton menjadi salah satu pilihan sebagai e. Kaca
material pembentuk dinding. Kaca merupakan material pembentuk dinding yang
Karakternya yang kuat, keras, dan berpori-pori sangat sifatnya transparan. Jika ingin menggunakan dinding kaca,
rapat membuatnya berfungsi sebagai pembatas ruang dan ketebalannya harus diperhatikan. Ketebalan minimum
sekaligus rangka bangunan. Oleh karena itu, dinding ini kaca untuk dinding adalah 12 mm agar kaca tidak mudah
disebut juga dinding struktur. Finishing biasanya pecah. Selain itu juga lebih baik menggunakan kaca jenis
menggunakan coating natural yang berwarna bening untuk tempered yang jika pecah tidak akan langsung
menimbulkan suasana ruang yang berbeda. berhamburan kepingannya.
c. Gipsum Cara pemasangannya ada dua macam, yaitu dengan
Gipsum terbuat dari Kalsium Sulfat Dihidrat menggunakan frame alumunium pada bagian atas dan
(CaSO4.2H2O). Senyawa ini diolah menjadi bubuk bawah atau ditanam langsung ke dinding dan dilapisi
kemudian dimasak pada suhu 175ºC. Setelah matang, karet. Pada sambungan antar kaca juga direkatkan dengan
bubuk ini berubah nama menjadi stucco. Stucco ini menggunakan sealant supaya lebih rapat. Untuk
kemudian diolah menjadi papan gipsum dengan melapisi menampilkan kesan hi-tech, spider fitting juga dapat
kertas tipis (slurry plaster) pada permukaan dan tepian dipasangkan.
papan. Jika kertas ini robek, maka gipsum akan dengan Finishing dinding kaca dapat dibiarkan polos, dilapisi
mudah terurai kembali menjadi tepung kalsium atau kapur. kaca film, stiker sandblast atau cutting sticker yang
Material ini biasanya digunakan hanya untuk dinding sekarang banyak digemari.
partisi (bukan digunakan sebagai dinding struktur) karena
sifatnya yang rapuh, mudah pecah, dan mudah dilubangi. Material pada Plafon
Gipsum juga tidak tahan benturan dan tidak cukup kuat Untuk bisa dikatakan sebagai sebuah ruang, diperlukan
untuk menyangga sesuatu. Namun gipsum biasanya tiga elemen dasar sekaligus esensial yaitu lantai, dinding
memiliki kelebihan tahan api. dan plafon. Ketiga elemen ini tidak dapat dipisahkan
Gipsum dijual dalam bentuk lembaran berukuran dalam memberi karakteristik suatu ruang. Suptandar
120x240 cm dengan ketebalan bervariasi antara 9-12 mm. (1999) menyatakan bahwa pengertian plafon berasal dari
Untuk memasangnya dibutuhkan rangka penopang dengan kata “ceiling” yang berarti melindungi dengan suatu
bahan kayu atau besi hollow. Rangka ini kemudian ditutup bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang [5].
dengan gipsum dan direkatkan dengan sekrup atau paku. Plafon memiliki fungsi yang paling banyak
Gipsum dapat dipasang pada salah satu dinding atau dibandingkan dengan unsur pembentuk ruang yang lain.
kedua dinding. Pada ruangan yang membutuhkan sistem Beberapa fungsi dari plafon antara lain:
akustik, gipsum sebaiknya diaplikasikan pada kedua • Pelindung kegiatan manusia
dinding dan mengisi celah diantaranya dengan material • Sebagai skylight, plafon berfungsi sebagai penerus
penyerap seperti glasswool untuk mencegah terjadinya cahaya alamiah ke dalam ruangan sekaligus memberi
perambatan bunyi ke ruangan lain. Namun sekarang telah nuansa santai, perasaan lega, dan lapang
diproduksi gipsum yang memiliki kemampuan untuk • Dapat menjadi “rumah” bagi berbagai instalasi,
meredam suara, selain itu juga gipsum yang tahan api dan ducting AC, kabel listrik, armatur lampu, loudspeaker,
air. Gipsum merupakan isolasi panas yang baik. Jika dan lain-lain

63
DIMENSI INTERIOR. VOL. 12, NO. 2, DESEMBER 2014: 57-64

• Sebagai tempat untuk menempelkan titik lampu ditempel elemen dekoratif, dan sebagainya. Plafon tripleks
• Penunjang dekorasi ruang dalam, terutama untuk atau multipleks juga lebih tahan air. Jika dibandingkan,
bangunan publik plafon multipleks lebih kuat karena lebih tebal.
• Peredam suara/akustik, dengan ditunjang oleh dinding Kekurangannya adalah warnanya yang cenderung kusam
dan lantai jika proteksi permukaan yang dipakai kurang sesuai.
• Menyebarkan suara/akustik secara merata dalam ruang.
• Sebagai insulator panas. SIMPULAN
Material yang melingkupi suatu ruang interior tertentu
Plafon sebagai bagian dari sebuah ruang memiliki merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas
karakteristik khusus dari masing-masing ruang dengan akustik. Koefisien absorbsi dari bahan penyelesaian
jenis kegiatan yang berbeda antara satu dengan yang lain bidang permukaan, bentuk dari dinding-dinding pembatas,
[3], misalnya: konfigurasi plafon akan menciptakan karakter akustik
- Pada ruang rapat yang membutuhkan konsentrasi, yang berbeda-beda. Perancang interior hendaknya
plafon ruangan diharapkan berbentuk sederhana dan menggunakan bahan penyelesaian (finishing) dengan hati-
tidak menyolok supaya konsentrasi tidak terganggu. hati untuk mempengaruhi bunyi dan waktu dengung
- Pada ruang pamer, dibuat plafon yang kontras dan (reverberation time).
menonjol untuk menarik pengunjung. Penerapan material juga harus disesuaikan dengan
- Pada ruang auditorium atau teater, fungsi plafon yang fungsi elemen interiornya serta aktivitas dalam ruang itu
utama ditekankan pada unsur kegunaan sebagai sendiri. Misalnya saja pada plafon yang memiliki fungsi
peredam suara dengan tidak mengurangi nilai estetika. untuk menyebarkan suara, maka hendaknya menggunakan
- Pada rumah tinggal, karakteristik plafon bergantung material yang bersifat memantulkan dengan bentukan
dari selera pemilik rumah. Untuk ruang-ruang seperti yang cembung agar dapat menyebarkan secara lebih
gudang dan WC, plafon dapat hanya berfungsi sebagai merata. Sedangkan pada lantai dan dinding, untuk ruangan
penutup saja, sedang pada ruang-ruang seperti ruang yang mempunyai kebutuhan akustik yang lebih, lantai dan
tidur dan ruang keluarga dapat didesain sebaik dinding biasanya menggunakan material yang lebih
mungkin disertai dengan permainan lampu untuk bersifat menyerap, misalnya seperti penggunaan karpet
meningkatkan kenyamanan dan keindahan ruang. pada ruang karaoke dan bioskop untuk mengurangi
gema/gaung maupun bunyi pantul yang tidak diharapkan.
Pada sistem akustik, plafon memiliki fungsi sebagai Dengan demikian, pengaturan dan penyesuaian
penyebar bunyi, sehingga biasanya menggunakan material material serta sinkronisasi terhadap kondisi akustik yang
yang lebih bersifat memantulkan daripada menyerap. diharapkan, membutuhkan pemikiran desain akustik yang
Namun, bentukan dari plafon itu sendiri harus serius sejak awal perancangan bangunan, agar solusi
diperhatikan untuk mengarahkan pemantulan bunyi yang material bangunan, interior, dan akustiknya dapat
diharapkan. terintegrasi dengan baik.
a. Gipsum
Dewasa ini gipsum banyak dimanfaatkan sebagai REFERENSI
material penutup plafon. Hal ini karena gipsum mudah [1]. Doelle, Leslie L. 1972. Environmental Acoustics.
didapatkan dan harganya tidak mahal. Untuk USA: McGraw-Hill, Inc.
pemasangannya dengan menggunakan rangka baik kayu [2]. Egan, M. David. 1972. Concepts in Architectural
atau besi hollow. Finishing bisa menggunakan cat, kain, Acoustic. USA: McGraw-Hill, Inc.
wallpaper bahkan tanpa finishing pun tidak masalah. [3]. Suptandar, J. Pamudji. Disain Interior. Jakarta:
Gipsum dapat dibentuk mengikuti bentuk atap. Djambatan, 1999.
Misalnya, dilengkungkan, caranya hanya dengan [4]. Mediastika, E. Christina. 2005. Akustika Bangunan.
membasahinya dengan air bersih kemudian Jakarta: Erlangga.
dilengkungkan. Namun, perlu diperhatikan pula sudut [5]. Mediastika, E. Christina. 2009. Pengendali Kualitas
kelengkungannya karena sudut yang terlalu tajam akan Bunyi pada Bangunan. Yogyakarta: ANDI.
merusak papan secara keseluruhan.
Plafon gipsum tidak tahan air. Namun jika terjadi
kerusakan dapat diperbaiki bagian yang rusak saja, tidak
harus mengganti seluruh papan.
b. Triplek atau Multiplek
Tripleks dan multipleks merupakan kayu olahan pabrik
yang dibentuk menjadi lembaran-lembaran kayu dan
disatukan dengan cara direkatkan. Bahan ini juga sering
digunakan sebagai material plafon di rumah sebelum
gipsum berkembang seperti sekarang.
Pemasangannya sama dengan gipsum, yaitu dengan
menggunakan rangka. Harganya lebih murah daripada
gipsum walaupun tampilannya hampir sama. Hanya plafon
bermaterial tripleks atau multipleks tidak selentur gipsum
sehingga sudut-sudut yang dibentuknya tampak menyiku
dan menyudut.
Plafon tripleks atau multipleks cenderung lebih kuat
daripada plafon gipsum. Finishing bisa dengan dicat,

64

Anda mungkin juga menyukai