NAMA KELOMPOK
1. DINDA NABILA ALZIKRI
2. HARIO HADIR WIJAYA
3. NABILA FEBRI ZETHA
4. HANIFAH K.A.
5. YOGI APRIZAL
DOSEN PEMBIMBING
PEDIA ALDY,ST.,M.Sc.
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
AKUSTIK STUDIO MUSIK (SMALL MUSIC ROOM / PRACTICE ROOM / LIVE
RECORDING ROOM)
Axial modes terjadi jika bunyi memantul di antara 2 sisi dinding yang
paralel misalnya antara dinding depan dan belakang, tangential modes terjadi
jika bunyi memantul di antara 4 sisi dinding yang paralel misalnya antara
dinding depan, samping kiri, belakang, dan samping kanan, sedangkan
oblique modes terjadi jika bunyi memantul di antara 6 sisi dinding yang
paralel misalnya antara dinding depan, langit-langit, samping kiri, dinding
belakang, samping kanan, dan lantai.
Untuk lebih mudah memahami pantulan yang beresonansi dalam
ruang (room modes), kita dapat melihat fenomena pantulan bunyi di sudut
ruang yang siku. Sebuah berkas energi bunyi yang mengarah ke sudut ruang
selalu dipantulkan kembali menuju sumber bunyi tersebut. Secara akustik, hal
ini merugikan, karena pantulan bunyi yang kembali ke arah sumber bunyi
dapat menyebabkan pantulan berulang sehingga dapat terjadi resonansi atau
bahkan flutter echo. Kejadian tersebut menyebabkan bunyi menjadi tidak
jelas.
Dalam ruang persegi, energi bunyi merambat dan memantul di antara
dinding-dinding pembatas, dan di sudut ruang, energi bunyi terutama di
frekuensi rendah terkonsentrasi. Adanya sudut ruang dan dinding pembatas
yang paralel menyebabkan distribusi bunyi tidak merata. Intensitas bunyi
terkonsentrasi di sekitar sudut ruang dan di antara dinding paralel, hal ini
tidak baik jika menginginkan respon frekuensi ruang yang cenderung “flat”.
Dengan adanya room modes, bunyi bisa menjadi lebih keras atau lebih pelan
dari bunyi yang seharusnya diterima.
d. biaya instalasi,
e. kemudahan instalasi,
g. pemantulan cahaya,
Jenis bahan peredam suara yang sudah ada yaitu bahan berpori,
resonator dan panel (Lee, 2003). Dari ketiga jenis bahan tersebut, bahan
berporilah yang sering digunakan. Khususnya untuk mengurangi kebisingan
pada ruang-ruang yang sempit seperti perumahan dan perkantoran. Hal ini
karena bahan berpori retaif lebih murah dan ringan dibanding jenis peredam
lain (Lee, 2003). Material yang telah lama digunakan pada peredam suara
jenis ini adalah glasswool dan rockwool.
4. Desain Akustik
1) Glasswool
2) Mineral Wool
3) Foam
b. Bahan Pemantul Suara (reflektor) yaitu permukaan yang terbuat dari
material yang bersifat memantulkan sebagian besar energi suara yang
datang kepadanya. Pantulan yang dihasilkan bersifat spekular (mengikuti
kaidah Snelius yaitu sudut datang = sudut pantul). Contoh bahan ini
misalnya :
1) keramik
4) gypsum board
2) marmer
5) aluminium
6) beton
3) logam
c. Bahan pendifuse/penyebar suara (diffusor) yaitu permukaan yang dibuat
tidak merata secara akustik yang menyebarkan energi suara yang datang
kepadanya. Misalnya :
1) QRD diffuser
2) BAD panel
3) diffsorber