Anda di halaman 1dari 12

AKUSTIK BUATAN

Akustik merupakan satu bidang ilmu yang mempelajari tentang suara atau bunyi yang
ditimbulkan dari benda yang bergetar. Apa itu suara? Mungkin pertanyaan ini terkesan
konyol, tapi mungkin juga tak banyak orang dapat menjawabnya, kenapa? Suara, ia
merupakan sesuatu yang tak asing buat kita, karena dalam kehidupan kita selalu
bersinggungan dengan suara (kecuali bagi orang tuli). Suara dapat kita rasakan dan
dengarkan, namun keberadaannya tak pernah dapat kita lihat alias tak kasad mata,
sehingga akan sangat sulit menerangkan seperti apa gambaran suara itu.

Jenis-jenis media penyerap suara :

1. Bata : Merupakan blok bangunan moduler, terbuat dari tanah liat, bersifat sebagai
pereduksi udara yang sangat baik terutama pada sistem dua paralel dibuat tanpa
hubungan dengan adukan semen atau tanpa pelapis.

2. Beton : Material hasil campuran dari bahan air mempunyai daya yang kuat terhadp
gaya tekan, digunakan untuk struktur slab atau dinding struktural. Beton merupakan
pereduksi kebisingan udara yang sangat baik, dan tidak bersifat sebagai penyerap. Bila
beton diberi celah udara dapat menyerap kebisingan dengan lebih baik lagi.

3. Unit-unit blok beton : Digunakan sebagai modular bangunan, bersifat mereduksi bunyi
dan sangat baik, tergantung pada berat dan tidak pada kepadatan blok beton.

4. Kaca : Merupakan bahan transparan dari silikat yang sangat ringan, dan bersifat
sebagai pereduksi yang sangat baik terutama pada frekuensi menengah. Kualitas dapat
ditingkatkan dengan sistem berlapis dan berfungsi sebagai penyerap kebisingan tetapi
beresiko pada resonansi frekuensi rendah.

5. Plywood : Jenis material ini tidak efektif untuk mereduksi bunyi kecuali bila digabung
dengan material lain tetapi bila bentuknya tipis dapat menjadi 27 penyerap yang kuat
pada frekuensi rendah. Bahan plywood merupakan pemantul bunyi yang cukup baik.

6. Rangka baja : Merupakan material dengan banyak kemungkinan. Susunan untuk


menopang lantai atau atap sifatnya tidak mereduksi bunyi karena cukup kaku. Material
baja berlubang yang dilengkapi dengan bahan penyerap seperti fiberglass, bersifat
menyerap bunyi (NRC 0,5-0,9). Bahan yang banyak digunakan dalam sistem ekspos
untuk mengurangi kebisingan dan dengung.

7. Busa akustik : Merupakan material penyerap yang baik (NRC 0,25-0,9) sebagai bahan
pengisi pada kursi teater sehingga dengan kosongnya penonton tidak akan
mengakibatkan perubahan dengung dalam ruang.

8. Kaca laminasi : Penggabungan dua atau lebih lembar kaca dengan perekat. Jika
dibandingkan dengan kaca tunggal, akan berfungsi sebagai pereduksi bunyi yang lebih
baik.

9. Karpet : Jenis material yang berfungsi sebagai bahan absorbs ruang dalam bentuk
elemen lantai dengan tingkat penyerapan tinggi. Keberhasilan fungsi ditentukan oleh
tebal dan proporsi bahan

10. Tirai dan tenunan : Beberapa jenis kain yang berfungsi sebagai penyerap bunyi yang
baik bila memiliki (± 500 gr/m²). Tirai yang ringan hanya 28 memiliki NRC 0,2 dan tirai
yang berat berat dapat memiliki NRC lebih dari 0,7.

11. Selimut berserat : Berupa fiberglassyang digunakan untuk dinding atau plafon
ekspos, berfungsi mengabsorbsi bunyi serta mereduksi kebisingan dan dengung (NRC
0,9). 12. Papan berserat : Biasa digunakan untuk panel dinding atau plafon, merupakan
material penyerap yang baik tergantung dari ketebalannya (NRC 0,75- 0,9). 13.
Semprotan berserat : Bersifat sebagai penyerap bunyi yang sangat baik dalam bentuk
selimut atau papan, tergantung pada ketebalan, kepadatan dan diameter bahan. 14.
Fiber mineral dan selulosa : Jenis bahan fiber yang sering digunakan sebagai ubin,
selimut, papan atau semproten untuk penyerap bunyi.

Menciptakan panel akustik untuk ruang dengar anda dapat dilakukan dengan sederhana
seperti menggantung permadani di dinding sampai pada panel-panel akustik yang
canggih dengan perhitungan dan material khusus. Anda dapat merasakan perubahan
kualitassuara hanya dengan menambahan atau memindahkan bahan-bahan yang umum
sepertikarpet, permadani, dan gorden. Panel akustik ini tergolong murah dan sederhana,
terkadangmemiliki estetika yang lebih baik dan menyenangkan. Pada tulisan ini saya
mengajak untuk memahami teori panel akustik dan teknik perancangan panel akustik
yang sederhana.

Teori panel akustik

Pantulan dinding seharusnya disebar (difuse) dan diserap. Panel Sebar mengubah energi
suara dari satu arah dan satu besaran menjadi ke beberapa arah dengan beberapa
besaran. Panel sebar dapat dibuat sendiri atau dengan membeli panel sebar yang sudah
jadi. Rak buku terbuka yang penuh dengan beragam buku dengan besar dan tebal yang
berbeda adalah panel sebar yang ampuh. Panel serap pada dinding dengan materi serap
akustik. Sampai sekarang dunia High End masih memperdebatkan solusi yang lebih baik
antara memakai panel serap atau panel sebar.Yang beranggapan panel sebar lebih baik
menggaris bawahi 46 keuntungan penyebaran suara kebeberapa arah dengan beberapa
besaran memberikan kesan suara berada di sebuah “ruang”dan “hawa” musik lebih
mengalir. Sedang yang beranggapan panel serap lebih baik berpendapat dengan
pantulan suara melebih 20mili detik dari suara langsung menurunkan kualitas suara yang
kita dengar. Kebanyakan pada studio rekaman ruang kontrol di rancang untuk
menghasilkan sebuah ruang “reflection free zone” (RFZ) dimana sound engineer duduk,
dia hanya mendengar suara langsung dari speaker monitor. Berdasarkan pengalaman
panel serap pada dinding kiri kanan lebih baik disbanding dengan panel sebar, tetapi
panel sebar dibelakang tempat duduk pendengar akan lebih baik dibanding dengan panel
serap. Hal ini tidak ada perdebatan. Salah satu produk yang tepat untuk pengontrolan
refleksi sisi dinding adalah “Reflection Control Panel”yang dikembangkan oleh Acoustic
Revolutionary Technology.

Sebuah panel dengan tingkat serapan yang baik. Panel ini dapat di set secara sederhana,
pada titik pantul di dinding, panel ini mencegah pantulan suara pertama. Cara
menentukan titik pantul sangatlah mudah, dengan bantuan seorang kawan dan sepotong
cermin anda dapat menentukan titik pantulan dengan mudah. Minta teman anda untuk
memegang cermin dan anda duduk di posisi dengar. Minta teman anda untuk meletakkan
cermin pada dinding sampai anda dapat melihat posisi driver speaker anda. Berikan
tanda pada titik tersebut dan ulangi prosedur ini berualang kali sampai anda
mendapatkan semua titik pantul. Panel akustik yang diletakan pada titik pantul dapat
memperbaiki tata panggung musik. Dinding akan memantulkan suara dari sisi kanan dan
sisi kiri speaker. Suara pantulan speaker kiri dari dinding sebelah kanan mengaburkan
tata panggung musik dan kelebaran panggung musik. Suara pantulan seperti ini kerap
disebut “Acoustic crosstalk”; kita tidak mau telinga kiri kita mendengar 47 pantulan suara
speaker kanan. Catatan tambahan panel akustik yang di letakan dengan sedikit jarak dari
dinding menciptakan bidang yang lebih luas disbanding panel akustik yang di tempel ke
dinding. Jarak antara panel akustik dan dinding menyebabkan bidang tambahan akustik,
membuat kerja panel serap menjadi lebih baik. Teknik ini dapat diterapkan ke semua
bidang pantul di ruang dengar. Bass berdengung dan tebal sangat sering di temukan dan
sangat sukar di atasi. Hal ini terjadi akibat pertama adalah dari resonansi ruang (baca
artikel akustik kami yang pertama), kedua adalah penempatan speaker yang tidak benar
(baca artikel akustik kami yang ketiga), ketiga adalah minimnya panel serap frekuensi
rendah di ruang dengar. Jika masalah bass tetap terjadi walau telah dilakukan perletakan
speaker secara benar atau anda telah mengubah dimensi ruang dengar anda sehingga
tidak ada penggemukan bass akibat resonansi ruang, maka solusinya adalah dengan
menambahkan panel serap frekuensi rendah. Panel serap ini mencegah pantulan nada
rendah kembali ke ruangan yang menyebabkan suara bass langsung bercampur dengan
suara bass pantulan. Teori dasar penyerapan frekuensi rendah adalah mengubah energy
nada rendah menjadi bentuk energi lain yaitu energi panas. Panel serap nada rendah
dapat di beli yang sudah jadi seperti Acourete – Corner Correction, yang dibuat dengan
material dan design khusus yang dapat cocok di letakan di ruang dengar. Atau anda
dapat membuat sendiri panel ini dengan biaya yang relatif murah. Panel ini, disebut panel
Air Suspension, memiliki daya serap yang tinggi pada frekuensi rendah. Panel serap
dapat dibuat tersendiri atau menempel ke dinding. Pertama – tama buat bingkai kayu
dengan ukuran 1200 mm x 2400 mm di pantek ke dinding. Setelah itu bubuhkan silicon
siler pada siku – siku antara kayu dan dinding sampai kedap udara, setelah itu isi rongga
48 tersebut dengan material penyerap suara seperti Acourete Fiber.

Lalu, tutup rangka kayu tersebut dengan selembar plywood atau Acourete Board.
Buatlah lubang – lubang keci pada lembaran panel. Kini anda telah memiliki panel serap
nada rendah. Ada beberapa panel serap yang tidak dilubangi, hanya menggunakan
lembaran tipis yang bergetar jika menerima gelombang suara. Frekuensi serap dapat di
sesuaikan dengan mengatur volume rongga udara di dalam panel, rongga berukuran
60cmx120cm, 60cmx240cm, 60cmx300cm, atau 60cmx360cm dengan ketebalan panel.
Bahan serap high density di rongga panel berfungsi memperluas kemampuan redam
pada frekuensi yang lebih lebar. Kita dapat mengatur rentang frekuensi serap dari nada
paling rendah ke nada mid dengan mengatur besaran ketebalan x luas panel rongga
panel dan jumlah dan ukuran lubang. Kebanyakan ruang dengar memerlukan
penyerapan bass, tetapi panel serap dapat pula diatur untuk menyerap frekuensi tertentu
saja untuk meminimalkan masalah resonansi ruang. Panel serap yang independent dapat
dibangun dengan cara yang sama, dengan landasan material yang kokoh, misalnya
20mm triplek. Untuk perhitungan detail panel serap dapat ditemukan di buku yang di
karang oleh F.Alton Everest’s The Master Handbook of Acoustics. Cara lain untuk
membuat panel serap frekuensi rendah adalah dengan membuat rongga pada dinding,
lalu ditutup dengan material serap. Struktur ini kerap disebut “quarter wavelength trap”.
Panel serap ini memiliki frekuensi serap pada ¼ frekuensi gelombang suara. Rumus
perhitungan frekuensi serap adalah: F = 300/4D F= adalah nada yang di serap (dalam
Hz) 300 (meter/detik) adalah kecepatan suara (berbeda-beda tergantung suhu udara) D
= ketebalan rongga (dalam meter) 49 Jika membuat rongga dengan ketebalan 0.6 meter
maka frekuensi serapnya adalah: F = 300/ 4 x 0.6 = 125 Hz Selain itu frekuensi serap
terjadi pada harmoni pertama, kedua, ketiga dst: harmoni ke dua 250 Hz, harmoni ke tiga
kedua: 375 HZ, harmoni ke tiga: 500Hz dan seterusnya. Korden dan rongga jendela juga
mempunyai fungsi sebagai panel serap nada rendah.

MACAM DAN JENIS MATERIAL DAN PANEL AKUSTIK RUANG


Semua material bangunan dan perlakuan terhadap permukaan suatu bahan memiliki
tingkat penyerapan tertentu (Doelle, 1980). Penyerapan bunyi tersebut mempengaruhi
waktu dengung sehingga menentukan kualitas akustik sebuah ruang. Material tersebut
dapat berupa:

1. Material Penyerap (Absorber)


Material penyerap digunakan jika di dalam ruang didinginkan adanya pengurangan
waktu dengung. Material penyerap ini juga memiliki beberapa jenis :

 Penyerap Berporos (Lunak) / Porous Absorber


Material ini biasa dianggap mampu menyerap bunyi dengan baik. Namun jika dilihat
lebih jauh bahwa bunyi memiliki sifat yang berbeda-beda di masing-masing frekuensi,
maka material jenis ini cenderung baik dalam menyerap bunyi di frekuensi tinggi
(>1000Hz). Contoh dari material ini adalah panel akustik fabrikasi seperti amrstrong
acoustic panel / jayabell, mineral wool seperti rockwool dan glass wool, dan karpet /
fabric. Setiap produk dan jenis material memiliki koefisien absorpsinya masing-masing,
namun kecenderungan penyerapan dapat dilihat dalam gambar berikut :

Kecenderungan Penyerapan Mineral Wool Dalam Beberapa Perlakuan

Material berporos memiliki kecenderungan menyerap energi bunyi di frekuensi tinggi,


dalam gambar dicontohkan material berporos yaitu mineral wool dalam berbagai
perlakuan. Yang pertama (kiri) adalah ditempel langsung pada tembok, yang kedua
(tengah) adalah dengan menambahkan rongga udara yang berpengaruh dalam
peningkatan penyerapan di frekuensi rendah, sedangkan yang ketiga (kanan) adalah
dengan menggunakan penutup berupa panel perforasi yang berpengaruh dalam
peningkatan penyerapan di frekuensi tengah namun di frekuensi tinggi, bunyi tidak
diserap seluruhnya.
Mineral Wool Tanpa Penutup Mineral Wool dengan Penutup Perforasi

 Penyerap Membran / Membrane Absorber


Panel ini biasanya digunakan untuk menyerap energi bunyi di frekuensi rendah.
Penyerap membran memanfaatkan ruang hampa udara di belakang membran untuk
menyerap energi bunyi di frekuensi rendah. Membran berfungsi sebagai penerima energi
bunyi yang kemudian bergetar dan diubah menjadi energi panas. Membran biasanya
terbuat dari panel tipis seperti multipleks 6mm atau bisa juga lembaran kayu solid 9mm.
Panel ini bergantung pada massa panel dan jarak rongga udara. Semakin besar massa
panel dan rongga udara, maka energi bunyi di frekuensi bawah akan semakin terserap.
Kecenderungan Penyerapan Membrane Absorber Membrane Absorber Dengan
dan Tanpa Mineral Wool
2. Material Pemantul (Reflektor)

Panel pemantul digunakan jika menginginkan adanya bunyi pantul yang mendukung
kualitas akustik di posisi tertentu. Bahan yang digunakan biasanya bersifat licin dan keras
sehingga pemantulan spekular dapat terjadi. Hukum pemantulan bunyi terjadi sesuai
dengan kaidah Snellius dimana sudut datang sama dengan sudut pantul. Dimensi panel
setidaknya sepanjang 4 kali panjang gelombang yang akan dipantulkan sehingga jika
panjang gelombang 0,3m (1000Hz) maka dimensi panel setidaknya 1,2m.
Panjang Minimum Panel Reflektor Terhadap Frekuensi

Yang perlu diperhatikan dalam pemantulan bunyi yang baik adalah adanya waktu
tunda (time delay) bunyi pantulan yang sesuai. Untuk fungsi musik, jarak waktu antara
bunyi langsung dengan bunyi pantulan setidaknya 12-25 mili detik, sedangkan untuk
fungsi speech atau suara manusia setidaknya berjarak kurang dari 15 mili detik.
Time Delay Dalam Menentukan Posisi Panel Reflector

3. Material Penyebar (Diffuser)


Material penyebar bunyi / diffuser dibutuhkan jika menginginkan adanya distribusi bunyi
yang merata dengan mempertahankan waktu dengung ruang. Dengan adanya diffuser,
respon ruang terhadap bunyi menjadi lebih “diffuse” sehingga tidak terdapat adanya
“focusing effect” atau “flutter echo” atau bahkan “echo” / gema itu sendiri yang dapat
mengurangi kejelasan bunyi. Selain itu, diffuser juga membuat kesan ruang menjadi lebih
“live” karena peluruhan waktu dengung menjadi lebih “smooth”. Dalam penentuan nilai
sebar material dikenal dengan istilah koefisien sebar (scattering coefficient), nilai 0 berarti
pantulan spekular sempurna, sedangkan nilai 1 berarti pantulan sebar sempurna.

Fenomena Penyebaran Bunyi

Panel penyebar yang konvensional seperti Skyline dan QRD diffuser masih sering
digunakan Panel penyebar yang demikian memang efektif dalam menyebarkan bunyi jika
prinsipnya dipenuhi. Sebagai contoh, dapat dilihat dalam gambar di bawah koefisien
sebar dari Skyline dan QRD diffuser. Skyline diffuser terlihat lebih baik dalam
menyebarkan bunyi di frekuensi tinggi daripada QRD, sedangkan QRD diffuser terlihat
lebih baik dalam menyebarkan bunyi di frekuensi rendah. Namun, nilai tersebut dapat
berubah jika dimensi dan kedalaman dari elemen panel berubah.
Perbandingan Skyline Dengan QRD Diffuser

Seiring perkembangannya, teknologi hybrid seperti diffsorber atau abfussor yang


memiliki kemampuan menyebarkan sekaligus menyerap bunyi semakin populer.
Teknologi yang demikian ini difungsikan untuk menyerap bunyi di frekuensi tertentu,
sedangkan yang tidak terserap akan disebar. Material dalam teknologi ini tidak berdiri
sendiri, material merupakan gabungan atau komposisi dari beberapa material, oleh
karena itu disebut dengan hybrid. Sebagai contoh adalah sebuah hybrid diffsorber
berjenis BAD (Binary Amplitude Diffsorber). Dalam gambar di bawah, terlihat bahwa
diffsorber ini cenderung menyerap frekuensi bawah dan tengah, sedangkan frekuensi
tinggi sebagian disebar. Dalam grafik di bawah, dapat dilihat juga perbedaan setiap panel
dengan perlakuan yang berbeda terhadap material pendukung berupa mineral wool di
balik panel. Semakin tebal mineral wool, panel semakin menyerap frekuensi bawah.
Perbandingan Koefisien Sebar Setiap Komposisi BAD (Binary Amplitude Diffsorber)

Contoh Penerapan BAD dan Skyline Diffuser dalam Desain Studio Mr. Arthur by Mystudio

Anda mungkin juga menyukai