Anda di halaman 1dari 11

UWMY

UNIVERSITAS
WIDYA MATARAM
YOGYAKARTA

FISIKA BANGUNAN
TUGAS II

RANGKUMAN
PRINSIP-PRINSIP
AKUSTIK DALAM ARSITEKTUR
(BAB 1-4)

MUHAMMAD KHOIRUL ANSORI


NIM 15141124

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYA MATARAM
YOGYAKARTA 2019
BAB 01
BUNYI DAN ARSITEKTURAL AKUSTIK

Pada bab pertama buku ini menjelaskan tentang definisi tentang bunyi,akustik
dan beberapa penjelasan tentang apa yang bisa terjadi pada bunyi/suara.Dan
berikut ini adalah beberapa penjelasan yang saya rangkum :

Bunyi/Suara
Bunyi adalah kompresi mekanikal atas gelombang longitudinal yang
merupakan hasil dari getaran yang merambat melalui medium dan dapat
merangsang indra pendengaran manusia.
Suara dapat mencapai penerimanya melalui perantara.Media berupa zat
padat,zat cair dan udara/gas.Manusia dapat mendengar bunyi yaitu saat
gelombang bunyi-getaran di udara atau media lainnya sampai di gendang
telinga manusia.Batas-batas frekuensi yang dapat didengarkan oleh manusia
kira-kira terdapat pada 20Hz-20 kHz.Satuan tingkat kekerasan suara adalah
dB(desibel).Bunyi/suara dapat diukur tingkat kekerasannya dengan
menggunakan alat desibel meter.

Secara umum jika suatu berkas/suara (noise source) jatuh pada


permukaan benda,bunyi/suara tersebut pasti akan mengalami 3
peristiwa,yaitu:
-refleksi bunyi (sound reflection)
-absorbsi (penyerapan) bunyi (sound absorbtion) dan,
-transmisi bunyi (sound transmission).

Refleksi Bunyi/Suara

Refleksi bunyi /suara adalah peristiwa terjadinya pemantulan (refleksi)


berkas suara,di mana berkas suara yang jatuh pada suatu bidang permuakaan
akan dipantulkan kembali ke araah yang berlawanan dengan sumber bunyi.

Absorbsi Bunyi/Suara

Absorbsi bunyi atau suara adalah peristiwa terjadinya penyerapan suara


oleh suatu bidang permukaan.
Transmisi/ Bunyi/ Suara
Transmisi bunyi adalah peristiwa penerusan dari berkas suara yang
datang pada suatu bidang menuju ke bagian sebaliknya.Umumnya transmisi
suara ini terjadi pada bidang yang tidak padat/pejal atau suatu benda yang
berlubang-lubang/memiliki porositas tinggi.

Total Nilai Refleksi,Absorbsi dan Transmisi.

Jumlah suara datang (total dari refleksi + absorbsi = transmisi )= 100%

Selain ketiga hal diatas dalam ilmu akustik bunyi dapat juga mengalami
peristiwa yang berbeda-beda,antara lain :

-Refraksi
-Difusi
-Difraksi
-Reverberasi
-Distorsi,dll

Akustik dan Suara

Akustik berasal dari istilah bahasa Yunani akaustikos yang berarti siap
untuk mendengar.Akustik adalah cabang ilmu Fisika yang mempelajari tentang
suara.
Suara,pada awalnya hanya merupakan suatu sumber suara pada
intensitas yang apa adanya,sama sekali tanpa menggunakan alat-alat
bantu/teknologi tertentu.
Pada masa kini,penerapan alat-alat elektronik yang modern untuk
upayab peningkatan kuantitas dan kualitas suara di luar ruang maupun di
dalam ruangan merupakan suatu hal yang tidak mungkin dapat dihindari lagi.

Kesimpulan
 Akustik adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang secara khusus
mempelajari tentang karakteristik suara dan pengaturan serta
pengondisian tata suara,berikut segala efek-efek yang ditimbulkan oleh
suara tersebut terhadap para penikmatnya.
 Dalam ilmu arsitektur caakupannya menjadi lebih luas lagi.Termasuk di
dalamanya adalah segala hal yang menyangkut bentuk-bentuk
rancangan fisik dari sebuah ruang atau bangunan yang dimanfaatkan
untuk fungsi tata suara guna memperoleh kuantitas dan kualitas akustik
yang optimal.

 Dalam arsitektur,cakupan akustik tersebut berkaitan secara langsung


dengan :
-pengondisian lingkungan dan tapak

-estetika bentuk dari ruang atau bangunan

-desain bangunan pelingkup ruang

-bentuk-bentuk dan dimensi ruangan (terutama konfigurasi)

-pola-pola desain/bentuk dan besaran dari bidang-bidang yang secara


khusus didesain untuk mengolah,merefleksikan,mengabsorbsikan dan
mentransformasikan suara(yang meliputi keseluruhan bidang pelingkup
dari interior ruangan,dalam segala posisinya baik yang horizontal,miring
maupun yang kedudukannya vertikal dari suatu ruang akustik yang
dikondisikan suaranya)
BAB 02
PRINSIP-PRINSIP DASAR AKUSTIK RUANG

Pada bab kedua buku ini menjelaskan tentang definisi Prinsip – prinsip dasar
akustik ruang.Dan berikut ini adalah beberapa penjelasan yang saya rangkum :

Masalah-Masalah yang Berkaitan dengan Akustik Ruang

Masalah akustik pada sebuah ruang selalu berkaitan dengan bentuk fisik
suatu bangunan,yang terdiri dari bentukan ruang secara eksterior dan
interior.Pada bab ini juga dicontohkan beberapa bangunan yang sudah
menerapkan prinsip akustik dalam arsitektur dengan disertai tentang analisa
terhadap desain yang diterapkan,

-Sydney Opera House di Sydney,Australia

-National Grand Theater di Beijing,Tiongkok

Kenyamanan Audial

Kenyamanan audial akan selalu mencakup dua masalah pokok,yaitu:

-Penanganan serta pengondisian efek-efek suaranya yang diinginkan (wanted


sound),yang diistilahkan dengan sebutan akustik.

-Penanganan atau penanggulangan dari efek-efek suara yang tidak


dikehendaki/tak diinginkan (unwanted sound),yang dikenal sebagai
pengendalian bising.

Wanted sound dan unwanted sound harus dapat di-manage dengan baik
agar kondisi akustik dapat mencapai kualitas yang prima.

Untuk mengendalikan gangguan unwanted sound,rancangan eksterior


bangunan dan tata luar ruang akustik akan mengambil peran.Dan peran ini
dapat dilakukan tanpa keterlibatan unsur rancangan akustikal sehingga dapat
dikatakan bahwa bagian ini memiliki peranan yang bersifat nonakustikal.
Untuk mengondisikan wante dound,rancangan interior ruang akustik
akan memiliki pengaruh yang lebih besar.Dan peran pengondisian ruang dalam
ini tentu harus sangat akustikal karena tujuannya untuk mencapai kelayakan
akustik ruang akan menjadi sangat penting.

Elemen-Elemen Pokok dari Arsitektural Akustik.

Lingkup akustik ruang terdiri dari :

 Besaran/volume ruang
 Bentuk dan proporsi ruangan
 Finishing
 Layout audience
 Susunan tempat duduk audience dan perabot lain
 Perlakuan-perlakuan khusus dari komponen yang ada.

Komponen insulasi suara terdiri dari:

 Karakteristik bentuk dari tapak


 Barrier di bagian luar ruangan,bangunan dan vegetasi yang berada di
sekitar banguanan
 Penempatan akivitas di dalam bangunan
 Konstruksi dinding,lantai dan plafon
 Kriteria bising latar belakang (sistem HVAC dan peralatan elektronik)
 Koordinasi dengan sistem akustik ruang

Ruang Lingkup Ilmu Akustik

Dalam Lindsay’s wheel of acoustic,keilmuan akustik dibagi menjadi empat


sektor,sebagai berikut:

1. Sektor ilmu-ilmu tentang bumi (Earth science)


2. Sektor ilmu tentang kehidupan (life science)
3. Sektor kesenian (arts)
4. Sektor teknologi(engineering)
Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Terbentuknya Sebuah Kegiatan Akustik

Arsitek

Seniman

Dramawan

Koreografer

Interior designer

Sound engineer

Furniture designer,dll

Semua ada kepentingan

Semua ada tugas

Semua ada wewenang

Semua ada batas

APA FUNGSI &

TUGAS ARSITEK?
Dalam pengondisian suatu aktivitas akustik,seorang arsitek akan
memiliki posisi yang sangat strategis.Arsitek harus memegang peran untuk
menjadi koordinator dalam menciptakan wadah bagi aktivitas akustik.

Perilaku Suara

Dalam buku ini dijelaskan perilaku suara yang terjadi pada bangunan akustikal,
terbagi menjadi dua yaitu:

1.Perilaku suara pada ruang terbuka.

Contoh : Amphitheater

2.Perilaku suara pada ruang tertutup

Contoh : Auditorium
BAB 03
PRINSIP-PRINSIP DASAR AKUSTIK RUANG

Pada bab ketiga buku ini menjelaskan tentang persyaratan akustik ruang
ideal.Dan berikut ini adalah beberapa penjelasan yang saya rangkum :

Persyaratan Ruang Akustik Ruang Ideal


Syarat-syarat ruang akustik ideal :
 Tingkat kekerasan suara dalam ruangan harus mencukupi
 Seluruh energi bunyi harus dapt terdistribusikan secara merata
 Waktu dengung
 Tidak terjadi kesalahan teknis
 Bebas dari bising dan getaran yang berpotensi merusak

Pada bangunan akustikal yang harus diperhatikan adalah sebagai beriku:

-Posisi panggung
-Posisi duduk audience
-Kemiringan lantai

Daftar besaran nilai volume/tempat duduk penonton yang disarankan untuk


berbagai jenis ruang akustik.

Anda mungkin juga menyukai