Anda di halaman 1dari 12

FISIKA BANGUNAN – 02

PERANCANGAN AKUSTIK RUANG

OLEH :
FATURROZI
NIM 3202007112

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
2021
PERANCANGAN AKUSTIK RUANG

1) Pengertian

Akustik ruang dan bising pada bangunan dikenal juga sebagai akustik arsitektur
atau akustik bangunan. Pada bidang ini, konsultan akustik bertujuan agar ruangan
yang dirancang mencapai kualitas suara yang baik sesuai fungsi ruang. Terdapat
banyak parameter akustik ruang yang dijadikan acuan untuk menentukan kualitas
akustik suatu ruangan. Ruangan yang dimaksud pada akustik ruang bukan hanya
terbatas pada ruang pertunjukkan melainkan ruang fungsional lainnya. Ruangan
seperti ruang kelas, perkantoran, ruang rapat, ruang rawat rumah sakit, hingga ruang
tunggu bandara termasuk dalam perhatian bidang akustik ruang.

Bising pada bangunan menjadi salah satu hal utama yang menjadi perhatian
perancang akustik. Berbagai sumber bising yang dapat menjadi gangguan bagi
pengguna ruang dihilangkan atau diminimalisir. Sumber bising dapat berasal dari
jalan raya di sekitar bangunan, pesawat terbang yang melintas, aktivitas dari
ruangan lain, hingga suara mekanikal dari beragam peralatan pada bangunan
seperti lift dan pendingin ruangan.

Bidang akustik bangunan ini dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu, akustik
interior, akustik eksterior, insulasi suara antar ruangan, dan pengendalian bising
peralatan mekanikal. Masing-masing bagian memiliki fokus tersendiri namun pada
praktiknya bidang-bidang ini saling beririsan sehingga tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya.

Penataan akustik sebuah ruangan merupakan sistem tata suara yang bertujuan
untuk menghasilkan kualitas suara yang dapat dinikmati secara nyaman oleh semua
pengguna di ruangan tersebut. Sistem tata suara yang baik merupakan indikator
penting untuk menentukan keberhasilan suatu desain. Untuk merancang ruang
auditorium yang baik sebaiknya harus mengikuti kaidahkaidah berikut: memiliki
kekerasan suara (loudness) yang cukup, bentukan ruang yang tepat, pendistribusian
bunyi yang merata kepada seluruh penonton, serta ruangan harus terhindar dari
cacat akustik yang mungkin terjadi
2) Fenomena Akustik Ruang
Mengutip buku karangan Trevor Cox dan Peter D’Antonio yang berjudul
Acoustic Absorbers and Diffuser Theory, design and application: suara yang terdengar di
sebuah ruangan adalah gabungan antara suara langsung dan suara pantulan bidang dan
objek yang ada.
Kualitas akustik Ruang Musik ditentukan oleh perbandingan yang pas antara
suara langsung dan suara pantulan ruangan. Kualitas suara langsung dapat dikendalikan
dengan mengubah jarak tempat duduk pendengar dengan sumber suara musik.
Sedangkan suara pantulan ruangan pada bidang dinding, plafon, dan lantai dapat
dikendalikan dengan akustik treatment diffuser, absorber, atau reflector.
Secara domain ruangan kita dapat membagi dua fenomena akustika suara di
ruang musik yaitu:
1. Akustika suara antar ruangan di mana terjadi fenomena akustika suara dari
dalam ruangan terdengar di luar ruangan atau suara dari luar terdengar di
dalam ruangan. Apabila suara dari luar ruangan terdengar kedalam ruang
musik dapat mengganggu kualitas performa musik yang dinikmati.
Sedangkan apabila suara dari dalam ruangan terdengar di luar ruangan
dengan level suara yang besar dapat menyebabkan polusi suara lingkungan
hidup. Solusi dari permasalahan ini adalah melakukan desain dan aplikasi
akustik insulasi suara.

Gambar Skematik Kebocoran Suara


1. Akustika suara di dalam ruangan di mana terjadi fenomena akustika suara
berupa akustika suara pantulan, akustika suara penyerapan dan akustika
penyebaran suara. Berikut adalah gambar yang mengilustrasikan perbedaan
antara akustik ruang bidang memantulkan suara, menyerap suara dan
menyebarkan suara.
Gambar Akustik Absorbtion, Reflection & Diffusion

3) Manfaat Akustik Ruang


Akustik ruang dapat mempengaruhi kenyamanan tubuh maupun kejiwaan
kepada pengguna suatu bangunan yang berkaitan dengan bunyi. Manusia memiliki telinga
yang sangat peka terhadap suara atau bunyi. Akustik ruang yang sesuai dengan batas
ambang kebisingan dalam ruang dapat membuat pekerjaan tetap berlangsung tanpa
gangguan.

4) Fungsi Akustik Ruang


Berdasarkan list suara yang di dengar oleh audiens diatas – arsitek dan
akustisi membagi fungsi ruang sebagai berikut:

1. Ruang konferensi: dialog


2. Cinema: dialog, noise dan musik
3. Theater: dialog dan musik
4. Ruang konser musik pop/rock/jazz: musik dengan pengeras suara
5. Ruang konser orkestra: musik akustik tanpa pengeras suara
6. Ruang ibadah: dialog dan musik
7. Rumah makan: dialog dan background musik
8. Night Club: musik dengan SPL yang relatif tinggi
Dan berdasarkan list ruangan tersebut diatas, para akustisi dunia sepakat
untuk membuat RT minimum dan maksimal untuk masing – masing ruangan
yang disebutkan diatas sebagai berikut:

1. Ruang konferensi: 0.6 – 1.3 (detik)


2. Cinema: 0.6 – 1.2 (detik)
3. Theater: 1 – 1,8 (detik)
4. Ruang konser musik pop: 1.4 – 2 (detik)
5. Ruang konser orkestra: 1.6 – 3 (detik)
6. Ruang ibadah: 1.8 – 3.2 (detik)
7. Rumah makan: maksimal 1.8 (detik)
8. Night Club: 0.6 – 1.6 (detik)

Dengan mengikuti list RT60 untuk masing – masing fungsi ruang dan di
kombinasikan dengan perencanaan panel akustik yang benar serta desain
interior yang baik maka pemilik ruangan dapat memaksimalkan pengalaman
audiens dalam ruangan tersebut.
5) Contoh
Beberapa contoh soal perencanaan desain akustik yang benar – yang
memberikan kepuasan pada audiens – serta pemilik ruangan tersebut.

A. pertama adalah saat merancang sebuah ruangan konferensi – dengan audiens


maksimal 800 orang – dimana 80% aktifitas utama audiens dalam ruangan
tersebut adalah mendengarkan dialog. Maka diperlukan perencanaan nilai RT60
yang cocok sehingga audiens dapat mendengarkan kejernihan dan kejelasan
dialog tanpa adanya gangguan berupa perkataan yang bertumpuk akibat pantulan
suara yang terjadi di ruangan tersebut.

Gambar 1. Desain awal sebuah ruang konferensi

Ruang Konferensi yang baik memerlukan desain akustik yang benar. RT 60


adalah salah satu aspek terpenting dalam perencanaan akustik ruang pada sebuah ruang
konferensi.

Hal sebaliknya adalah merancang ruangan concert hall– dengan audiens sekitar
2000 orang – yang mana di dalam ruangan tersebut 90% aktifitas utama audiens adalah
mendengarkan pagelaran musik akustik.

Pagelaran sebuah musik orkestra umumnya jarang menggunakan mikrofon dan


pengeras suara. Sumber suara berupa suara musik dari seksi alat musik gesek, soprano,
tenor dan sebagainya dapat terdengar dengan baik oleh 1000 audiens berkat bantuan
pantulan dan difusi suara yang telah di rancang dengan baik oleh desainer akustik ruang
tersebut.
Gambar 2. Sydney Opera House

B. Sydney opera house dengan kapasitas 2800 orang, salah satu ruang konser
orkestra dan theater dengan desain akustik terbaik di dunia, memiliki RT dan EDT
2.1 detik.

Dari dua contoh diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama audiens
dalam ruangan dan sumber suara adalah dasar untuk menentukan rancangan
akustik.

Suara apakah yang di dengarkan oleh audiens dalam sebuah ruangan?


Berikut adalah suara yang didengar oleh audiens dalam sebuah ruang:

1. Dialog
2. Musik
3. Campuran antara musik dan dialog
4. Campuran antara Musik, dialog dan noise

C. Akustik Interior Ruang


Akustik interior fokus pada kualitas suara dalam suatu ruangan. Beberapa
contoh ruangan yang menekankan akustik interior adalah auditorium dan ruang
pertunjukkan seni. Pada akustik interior, konsultan akustik dengan perancang
interior bekerja bersama untuk menghasilkan tampilan ruangan yang indah dengan
kualitas akustik yang baik.
Tujuan perancangan akustik interior sangat tergantung dari fungsi ruangan.
Sesama ruangan untuk pertunjukkan bisa saja memiliki rancangan akustik interior
yang berbeda tergantung jenis pertunjukkannya. Pertunjukkan yang menekankan
penggunaan soundsystem memiliki rancangan akustik ruang yang berbeda dengan
pertunjukan yang minim atau tanpa soundsystem. Oleh karena itu, setiap desain
akustik ruang bersifat unik akibat karakteristik serta tujuan fungsional ruangan yang
berbeda-beda.
Dua hal utama yang dirancang oleh konsultan akustik pada akustik interior
adalah bentuk ruangan dan material interior. Untuk merancang ini, perlu
komunikasi yang intensif antara tim perancang akustik dengan interior. Pada kasus
tertentu, rancangan interior dapat menimbulkan kualitas akustik ruang yang kurang
baik atau rancangan akustik kurang sesuai dengan konsep perancang interior. Ketika
timbul konflik teknis seperti ini, titik optimal perlu dicari dengan melakukan
kompromi yang masih dapat diterima seluruh tim.
Perancangan akustik interior perlu dilakukan tim konsultan akustik sejak tahap
awal. Menurut pengalaman tim Indoakustik, tidak banyak yang dapat dilakukan
perancang akustik bila baru terlibat di akhir perancangan. Biaya perbaikan untuk
menghilangkan cacat akustik pun lebih mahal bila keterlibatan konsultan akustik
terlambat setelah ruangan selesai dibangun. Dengan rancangan akustik interior yang
baik sejak awal, cacat akustik dapat dihindarkan dengan biaya yang efisien.

D. Akustik Eksterior
Beberapa gaya arsitektur memanfaatkan façade bangunan dari kaca sebagai
bagian yang langsung terkespos pada bagian dalam ruangan. Gedung-gedung
perkantoran terutama banyak yang menggunakan façade langsung menjadi bagian
interior. Walaupun baik secara visual, hal ini dapat menimbulkan bising pada
bangunan bila fungsi akustik eksterior tidak diperhatikan dengan baik.
Sumber bising luar ruangan ada banyak sekali jenisnya dan pembatas pertama
dan utama ke dalam bangunan adalah eksterior atau façade bangunan. Tanpa
perancangan yang baik, bising dari luar bangunan dapat merambat masuk dan
mengganggu aktivitas di dalam ruangan. Dengan merancang peredaman suara
(sound transmission loss) pada material façade, konsultan akustik dapat mengurangi
bising dari luar ruangan hingga mencapai level yang dapat diterima.
Selain kebisingan dari luar ruangan, eksterior akustik yang langsung terekspos
ke bagian dalam ruangan dapat menimbulkan cacat akustik ruang. Hal ini
dikarenakan kebanyakan material façade berupa permukaan keras yang
memantulkan suara. Bila tidak dirancang dengan baik, hal ini dapat menimbulkan
pantulan suara yang tidak diinginkan di dalam bangunan yang berujung pada cacat
akustik.

E. Insulasi Suara Antar Ruangan

Dalam sebuah bangunan terdapat banyak ruangan yang memiliki beragam


fungsi. Pada waktu yang bersamaan dapat berlangsung dua atau lebih kegiatan
berbeda pada ruangan-ruangan yang saling berdekatan. Hal ini dapat menyebabkan
suara dari satu ruangan mengganggu ruangan yang lain dan sebaliknya. Untuk itu
insulasi atau peredaman suara antar ruangan perlu diperhitungkan dengan baik.
Desainer akustik akan merancang insulasi suara antar ruangan dengan
memperhatikan beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah fungsi ruangan,
prediksi level sumber suara, target level suara di ruangan penerima dan space yang
tersedia untuk treatment akustik serta biaya yang tersedia tentunya. Seluruh faktor
ini menentukan target insulasi suara atau peredaman suara dari partisi pemisah antar
ruangan. Banyak parameter yang digunakan untuk menentukan kemampuan
insulasi suara dari sebuah partisi. Dua parameter yang populer adalah Sound
Transmission Class (STC) yang berdasarkan ASTM E413 dan Weighted Sound
Reduction Index (Rw) yang berdasarkan ISO 16283.
Partisi ruangan yang diperhatikan tidak hanya sebatas dinding, melainkan
termasuk ceiling dan lantai. Untuk gedung bertingkat, permasalahan akustik ruang
dapat terjadi antar lantai. Beberapa tantangan yang biasanya dihadapi tim
Indoakustik adalah gym pada mall atau apartemen dan sports hall di gedung
sekolah bertingkat. Suara dan getaran dari aktivitas di gym dan sports hall dapat
merambat ke lantai di bawahnya sehingga pasti membutuhkan treatment akustik
khusus.

F. Pengendalian Bising Peralatan Mekanikal Bangunan


Sumber permasalahan lain pada akustik ruang yang sering dihadapi konsultan
akustik adalah peralatan mekanikal. Pada gedung terdapat peralatan mekanikal yang
menjadi sumber bising seperti pompa, genset, sistem HVAC outdoor dan indoor
unit, serta lift. Beberapa peralatan biasa diposisikan pada ruangan khusus untuk
mencegah bising merambat ke ruangan fungsional lainnya. Namun, bila tidak
dirancang dengan baik, bising tetap dapat merambat hingga ke area yang tidak
diinginkan.
Perambatan suara di gedung terbagi menjadi dua yaitu melalui udara (airborne)
dan struktur (structureborne). Peletakkan sumber bising di area khusus dapat
mengurangi airborne noise secara signifikan, namun structureborne noise dapat
merambat hingga ke area yang jauh melalui struktur bangunan. Untuk itu konsultan
akustik dan vibrasi memperhitungkan kedua perambatan suara ini dalam
perancangan pengendalian bising pada bangunan.

Tantangan yang sering dihadapi adalah pengendalian bising indoor


unit sistem HVAC. Selain dapat menggunakan spesifikasi sistem HVAC yang low-
noise, konsultan akustik dapat mengaplikasikan treatment pada
sistem ducting maupun pada unitnya. Tentunya perlu perhitungan yang tepat
sehingga treatment yang dilakukan tidak overprice dan sesuai dengan kebutuhan.

6) Penutup
Terdapat banyak aspek akustik ruang dan bising pada bangunan yang bila
ditelaah lebih rinci membutuhkan perhatian khusus sehingga menghasilkan kualitas
akustik yang baik. Untuk mencegah permasalahan akustik ruang setelah ruangan
digunakan, disarankan untuk menggunakan layanan konsultan akustik sejak
tahap perancangan. Bila anda atau perusahaan memiliki kebutuhan terkait akustik
ruang dan pengendalian bising pada bangunan silahkan menghubungi kontak
Indoakustik. Kami dapat membantu anda mulai dari perancangan awal,
pengawasan, pengukuran akhir hingga menyelesaikan permasalahan pada bangunan
yang sudah ada.
7) Daftar Pustaka
https://indoakustik.co.id/akustik-ruang-dan-bising-pada-
bangunan/#:~:text=Perancangan%20akustik%20interior%20perlu%20dilakukan%20tim%
20konsultan%20akustik,perancang%20akustik%20bila%20baru%20terlibat%20di%20ak
hir%20perancangan.

https://altaintegra.com/id/publikasi/artikel/desain-akustik-dan-fungsi-ruang/

https://acourete.com/definisi-akustika-suara-ruang-musik/

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/10191-34166-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai