Amanda Bilbina Syaiful, Amanda Sastya, Nur Hafizah, Otoni Elsafat Zamili
Program Studi S1 Teknik Sipil (Nk), Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
Sesi : 202313230008
1. Latar Belakang
Permasalahan kebisingan menjadi hal yang biasa di Indonesia, tingkat kebisingan di Negara
ini merupakan kebisingan yang semakin parah setiap tahunnya. Prinsip utama desain akustik
ruang dalam adalah memperkuat atau mengarahkan bunyi yang berguna serta menghilangkan
atau memperlemah bunyi yang tidak berguna untuk pendengaran manusia. Dengan demikian,
dalam mendesain interior tempat-tempat berkumpul yang berfungsi untuk menampung orang
banyak seperti gedung pertunjukan, gedung bioskop, gedung parlemen, gedung sidang, perlu
memperhatikan karakter masing-masing akustiknya.
2. Rumusan Masalah
Mengetahui apa itu akustik, tujuan dan manfaat serta keterkaitannya dalam bangunan
ruang.
Bunyi dan akustik erat kaitannya dengan bangunan, seperti akustik bangunan dan standar
akustik. Akustik bangunan adalah ilmu tentang pengendalian suara atau kebisingan di dalam
bangunan. Hal ini termasuk meminimalkan transmisi kebisingan dari satu ruangan ke ruangan
lain dan mengendalikan kualitas akustik di dalam gedung. Elemen akustik dasar dalam
bangunan meliputi akustik ruangan, isolasi suara, sistem alamat publik, dan perlindungan
kebisingan mekanis. Meskipun tujuan akustik ruangan adalah untuk memastikan bahwa suara
yang di inginkan dapat terdengar jelas di dalam ruangan, insulasi suara membantu mengurangi
intrusi suara ke dalam gedung.
Sistem alamat publik diperlukan ketika seseorang tidak dapat menerima audio yang di
inginkan dengan jelas. Selain itu, sistem pengendalian kebisingan mekanis bertujuan untuk
mengurangi kebisingan yang tidak perlu dari sistem mekanis di dalam gedung.
Penelitian bahan bangunan juga berdampak pada akustik ruangan, dan berbagai aspek perlu
diperhatikan dalam memilih bahan penyerap suara, seperti: Penyerapan suara pada frekuensi
yang mewakili rentang frekuensi suara, penampakan, ketahanan api, biaya, dan kemudahan
pemasangan. Oleh karena itu, untuk mencapai kondisi pendengaran yang optimal, penting
untuk memperhatikan aspek akustik saat merencanakan bangunan.
4. Kesimpulan
Tata Akustik merupakan pengolahan tata suara pada suatu ruang untuk menghasilkan
kualitas suara yang nyaman untuk dinikmati, merupakan unsur penunjang terhadap
keberhasilan desain yang baik karena pengaruhnya sangat luas dan dapat menimbulkan efek-
efek fisik dan emosional dalam ruang sehingga seseorang akan mampu merasakan kesan-kesan
tertentu.
Kenyamanan akustik ruang dapat diukur dengan tingkat kepuasan keseluruhan penghuni
di lingkungan tertentu. paparan sumber kebisingan seperti lalu lintas dan transportasi telah
terbukti menghambat kesehatan dan kesejahteraan orang dalam beberapa cara yang berbeda,
oleh sebab itu untuk mencegah hal tersebut perlu memaksimalkan kenyamanan akustik
manusia dengan menerapkan prinsip akustik pada bangunan ruang dengan menggunakan
ketentuan tingkat desible (dBA) minimal disetiap jenis ruang tersebut berdasarkan SNI tingkat
bunyi.
5. Daftar Referensi
SNI 03-6386-2000 Spesifikasi Tingkat bunyi dan waktu dengung dalam bangunan gedung dan perumahan
(Kriteria desain yang direkomendasikan).
Akustik ka Bangunan Prinsip -Prinsip dan Penerapannya di Indonesia oleh Medias tika, 2005
Auditorium Acoustics and Architectural Design oleh Barron, M, 1993
Faktor Akustik dalam Perancangan Desain Interior oleh Suptandar, 2004
Egan, M.D., 1988. Architectural Acoustics. J. Ross Publishing, New York
6. Profil Kelompok
Amanda Bilbina Syaiful Amanda Sastya Nur Hafizah Otoni Elsafat Zamili
23323031 23323002 23323017 23323019