Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
A. Latar Belakang
Sejak zaman dahulu, akustika telah menjadi bagian penting dari ilmu
arsitektur dan teknik sipil. Nenek moyang manusia menjadikan suara sebagai
bagian penting dari peradaban dan kebudayaan mereka yang tidak hanya digunakan
untuk komunikasi saja namun juga untuk kesenangan. Ilmu ini penerapannya jika
di bidang teknik sipil adalah pada bangunan-bangunan yang memang dikhususkan
untuk suatu acara tertentu, misalnya: bangunan studio music, gedung seni, gedung
pertemuan, dll. Ilmu ini berpengaruh pada kualitas bunyi di dalamnya sehingga
akan menentukan pula kenikmatan dalam mendengarkan bunyi tadi.
Akan tetapi, dalam perkembangan zaman yang semakin modern ini, tentu
manusia membutuhkan alat yang lebih untuk mempermudah mereka memperoleh
kualitas dan kuantitas dari bunyi tadi dengan sesuai keinginan. Sejauh ini yang
ditemukan adalah pengeras suara (loudspeaker) yang dapat memperkeras suara
manusia dan bunyi music, sound system, alat music elektronik, dll. Namun bila
secanggih apapun peralatannya, bila memang akustik bangunan tersebut buruk akan
menjadikan kualitas bunyi dalam bangunan itu buruk juga. Sebaliknya, akustik
bangunan yang bagus bias dirusak oleh system tata suara elektronik yang buruk.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan Istilah-Istilah Dalam Akustik (Buatan).
2. Ringkasan Pengetahuan Dasar.
3. Aspek Matematik.
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Dan Istilah-Istilah Dalam Akustik (Buatan).
2. Mengetahui Pengetahuan Dasar.
3. Mengetahui Aspek Matematik.
BAB II
PEMBAHASAN
Bunyi adalah getaran berentang 20-150 kHz. Ternyata, jika bunyi seluruh
rentang tadi direproduksi oleh loudspeaker tunggal, tidaklah diperoleh hasil yang
bagus. Oleh karena itu, rentang tersebut terbagi menjadi 3 bagian oleh alat
bernama cross-over untuk didistribusikan ke loudspeaker, yaitu:
3. Bunyi nada rendah (150-500 Hz, bass) yang akan dikeluarkan oleh low-
range speaker (low-frequency loudspeaker, woofer)
C. Aspek Matematik
1. Jarak loudspeaker ke pendengar (untuk T<2dtk)
Ket :
d : Jarak maksimum loudspeaker - pendengar (m)
semakin terarah atau fokus, untuk suara orang direktivitasnya adalah 2 pada
Ket :
Fr : frekuensi resonansi panel (Hz)
w : berat panel (kg/m³)
d : kedalaman udara di belakang panel (m)
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan