SPEAKER
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah audio dasar
Disusun Oleh:
OKTOBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas khadirat Allah SWT,karena atas berkat rahmat
dan karunia-nya kami masih di beri kesempatan untuk Menyusun makalah ini
sampai selesai tepat pada waktunya.Dimana makalah ini merupakan salah satu dari
tugas mata kuliah kami,makalah ini berjudul MAKALAH SPEAKER, Sholawat
serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah dan tak
lupa kepada teman – teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini.Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Dan semoga
makalah ini bemanfaat bagi pembaca dan teman - yang membutuhkan.
2. sejarah speaker……………………………….………………………………... 3
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Speaker atau Pengeras Suara
Speaker pertama kali dipetenkan oleh Alexander Graham Bell pada tahun
1876,hal ini dikarenakan speaker yang terpasang ditelepon miliknya. Jauh sebelum
itu seorang ahli telegraf yang Bernama Ernst W. Siemens yang pertama
menggambarkan bahwa “dinamis” atau moving-coil transducer, dengan kumparan
kawat melingakr dalam medan magnet dan didukung.
Oleh karena itu bisa bergerak secara aksial. Ia mengajukan paten Amerika Serikat
untuk “magneto-eleric apparatus” untuk mendapatkan Gerakan mekanis dari suatu
kumparan listrik dari arus listrik ditransmisikan melalui itu.
Pada tanggal 20 januari 1874, dan diberikan pate No. 149797 Apr. 14, 1874.
Namun dia tidak menggunakan perangkatnya untuk transmisi yang dapat
didengar,seperti yang dilakukan Alexander G. Bell yang dipatenkan pada tahun
1876. Seteleh paten Bell diberikan,siemens menerapkan untuk ptent jerman No.
2355 yang diajukan pada tanggak 14 Desember 1877 untuk perkamen diafragma
nonmagnetic sebagai radiator suara moving-coil transducer. Diafragma bisa
berbentuk kerucut atau bentuk terompet, ini adalah paten pertama untuk
loudspeaker berbentuk tanduk yang kebanyakan digunakan pemain phonograph di
era akustik. Paten jermannya dikabulkan pada tanggal 30 juli 1878 dan paten inggris
No. 4685 pada tanggal 1 Februari 1878.
Namun pada waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan ini
dikarenakan harganya yang mahal. Lilitan dari sebuah elektromagnet disebut
bidang lilitan atau dasar lilitan yang disambungan melalui kedua pasang energized
ke driver. Belokan ini biasa disediakan pada sebuah dual role dan juga berperan
sebagai filter listrik dari amplifier loudspeaker yang terhubung dengan listrik.
Reaksi AC telah dilemahkan oleh lilitan penghambat listrik. Tetapi frekuensi AC
cenderung memodulasi sinyal audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga
terdengar dengungan yang berkekuatan besar dari sebuah audio device.
•Casing. Berfungsi untuk melindungi seluruh bagian dalam speaker. Model casing
sendiri cukup beraneka ragam, seperti misalnya berbahan kertas, plastik, logam,
ataupun bahan campuran yang disebut composite.
Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker terdiri dari
beberapa komponen utama yaitu Cone, Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil
dan juga Kerangka Speaker.
Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya
Cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang
dihasilkan Speaker juga akan semakin besar.
1. Speaker Pasif (Passive Speaker) Speaker Pasif adalah Speaker yang tidak
memiliki Amplifier (penguat suara) di dalamnya. Jadi Speaker Pasif
memerlukan Amplifier tambahan untuk dapat menggerakannya. Level
sinyal harus dikuatkan terlebih dahulu agar dapat menggerakan Speaker
Pasif. Sebagian besar Speaker yang kita temui adalah Speaker Pasif.
c. Speaker Sub-woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi sangat rendah yaitu
sekitar 20Hz – 200Hz.
3.2 Berdasarkan Fungsi dan bentuknya, Speaker juga dapat dibedakan menjadi :
. Speaker Corong
. Speaker Hi-fi
. Speaker Handphone
. Headphone
. Earphone
. Speaker Televisi
. Speaker Sound System (Home Theater)
. Speaker Laptop
1. Speaker Dual Cone Desain speaker terdiri dari 2 buah cone ( konus ).
3. Speaker Split (Terpisah) Jenis speaker ini adalah jenis terpisah. Woofer,
Midrange dan tweeter terpisah. Speker ini dilengkapi dengan crossover
yang tujuannya untuk membagi frekuensi suara (nada frekwensi rendah.
menengah dan tinggi) :
Sistem audio mono adalah sistem audio yang tediri atas 1 kanal/saluran
suara dimana sumber /input sinyal suara akan melalui sebuah pengeras suara atau
amplifier kemudian diumpankan ke speaker.Sedangkan sistem audio stereo adalah
sistem audio yang terdiri atas 2 kanal suara L dan R dimana sumber suara akan
melalui 2 pengeras suara atau amplifier kemudian diumpankan kemasing-masing
speaker(kanan dan kiri).
Sistem audio stereo merupakan pengembangan dari sistem mono yang bertujuan agar
suara dapat dinikmati seakan-akan seperti pagelaran musik yang alami diatas
panggung sehingga terkesan natural.Istilah mono dan stereo lebih banyak
digunakan pada koneksi amplifier.Hasil akhir dari sebuah power amplifier stereo
sangat bergantung dari sinyal inputnya jika sinyal audionya stereo hasilnya juga
akan stereo tapi meskipun amplifiernya stereo jika sumber inputnya mono hasilnya
juga akan tetap mono.Contoh rekaman suara dari handphone merupakan sumber
suara mono.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
http://teknikelektronika.com/fungsi-pengertian-speaker-prinsip-kerja-speaker/ .
Oktober 2016.
Sugiarto, Dwi. 2016. Pengertian Sistem Audio Mono dan Stereo.Media Kompilasi.
http://www.mediakompilasi.com/2016/01/pengertian-sistem-audio-mono-
http://www.solusikompi.com/2014/09/pengertian-dan-fungsi-speaker.html .
2016.
audiovideo.blogspot.co.id/2011/11/loudspeaker-loudspeker-memiliki-