ELVIS elite
KELOMPOK 18
NAMA ANGGOTA :
RISMA D041181023
DEWI ANITA AMIR D041181326
ONGKI TANGYONG D041181353
RIO FEBRIAN RUSFA D041181329
MUH. FAATHIR HAQ D041181345
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
LAB
ELVIS elite
LAB
ELVIS elite
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan ini, meskipun masih banyak
kekurangan.
Laporan ini kami buat untuk menyelesaikan tugas praktikum dasar elektronika
serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca pada umumnya. Kami
mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu praktikum dasar elektronika, yang telah memberikan
bimbingan dan telah menyampaikan materi yang berkaitan penyusunan laporan ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, hal ini dari segi
penyusunan maupun dari segi materi. “Tidak ada gading yang tak retak”, demikian
pula dengan laporan ini. Oleh karena itu, penulis berharap agar apa yang ada dalam
laporan ini dapat sedikit membantu dan dijadikan referensi yang terbilang sangat
sederhana.
Penulis
LAB
ELVIS elite
DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Metode proyek
BAB II Landasan Teori
BAB III Metodologi
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Prosedur
3.3 Flowchart
3.4 Skematik
BAB IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V Penutup
5.1 Saran
5.2 Kesimpulan
Lampiran
Daftar Pustaka
LAB
ELVIS elite
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebutuhan masyarakat akan teknologi dewasa ini semakin meningkat seiring
dengan perubahan kultur sosial budaya dalam masyarakat. Hal ini menuntut
penggunaan perangkat teknologi dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam
aspek sosial, manusia membutuhkan hubungan sosial dengan manusia lainnya. Salah
satu bentuk pemenuhan kebutuhan sosial dalam masyarakat adalah dengan adanya
penyelenggaraan suatu acara, baik berupa hiburan maupun acara seremonial lainnya
seperti upacara adat, upacara keagamaan dan lain sebagainya. Penyelenggaraan acara-
acara tersebut dalam kapasitas yang besar menuntut adanya suatu ruang yang cukup
besar. Dengan demikian penggunaan teknologi khususnya sistem suara (sound
system) adalah menjadi sangatlah penting dan bahkan menjadi salah satu kebutuhan
pokok dalam penyelenggaraan suatu acara. Penggunaan sistem suara (sound system)
dalam berbagai keperluan tersebut, menuntut pengolahan sinyal suara dari berbagai
sumber masukan. Pengolahan audio yang berasal dari input audio langsung, berupa
microphone baik yang digunakan untuk pemungut suara manusia (tuturan atau vocal)
maupun yang digunakan untuk pemungut suara dari alat musik, sering ditemui
beberapa kesulitan dalam pengolahannya, antara lain: 1. Penempatan alat pemungut
suara, dalam hal ini microphone pada alat musik yang akan diolah suaranya. Hal ini
berkaitan dengan cakupan daerah pengambilan suara dan karakteristik nada yang
dihasilkan oleh alat musik. 2. Penggunaan microphone pada pengolahan vocal terkait
dengan jarak microphone dengan sumber suara (mulut), serta mobilitas orang yang
menggunakan microphone. Hal tersebut mempengaruhi kuat suara (amplitude) dan
karakteristik suara yang akan diolah. 3. Penempatan speaker sebagai output
pengolahan suara terhadap posisi pemungut suara atau microphone. Penempatan
speaker yang berhadapan langsung dengan microphone dan dalam jarak yang relative
LAB
ELVIS elite
dekat dapat menyebabkan terjadinya umpan balik positif dalam sebuah sistem
pengolahan suara (audio) yang jelas sangat mengganggu karena menimbulkan suara
tidak harmonis dan cenderung tidak terkontrol. Tiga hal tersebut erat kaitannya
dengan kualitas pengolahan suara yang akan dihasilkan oleh sebuah sistem suara
(sound system). Pengaturan gain yang terlalu besar, pengaturan tone yang cenderung
pada nada-nada tinggi (treble), serta penempatan microphone yang terlalu dekat
dengan output suatu sistem suara (sound system) berupa speaker dapat
mengakibatkan timbulnya gangguan suara yang berupa umpan balik positif. Masalah-
masalah tersebut menjadi acuan penulis mengembangkan sistem yang lebih baik.
Peneliti mencoba untuk merancang dan membuat sebuah aksesoris sistem suara
(sound system) untuk mengatasi masalah yang ada secara sederhana dan efisien.
1.4 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan penulis sebagai
berikut:
Semua ini bisa karena adanya komponen elektronika yang bernama loudspeaker.
Loudspeaker atau lebih sering disebut dengan speaker adalah transduser yang dapat
mengubah sinyal listrik menjadi frekuensi audio (sinyal suara) yang dapat didengar
oleh telinga manusia dengan cara menggetarkan komponen membran pada speaker
tersebut sehingga terjadilah gelombang suara.
Tidak semua suara dapat didengar oleh manusia. Suara yang dapat didengar oleh
manusia adalah bunyi atau suara yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Suara
pada rentang frekuensi tersebut dikenal dengan suara atau bunyi audiosonik.
Timbulnya suara dikarenakan adanya fluktuasi tekanan udara yang disebabkan oleh
gerakan atau getaran suatu obyek tertentu. Ketika obyek tersebut bergerak atau
bergetar, obyek tersebut akan mengirimkan energi kinetik untuk partikel udara
disekitarnya. Hal ini dapat dianologikan seperti terjadinya gelombang pada air.
Sedangkan yang dimaksud dengan frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi
dalam kurun waktu satu detik. Frekuensi dipengaruhi oleh kecepatan getaran pada
obyek yang menimbulkan suara, semakin cepat getarannya makin tinggi pula
frekuensinya.
LAB
ELVIS elite
Nah, pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa pada dasarnya speaker terdiri dari
beberapa komponen utama yaitu cone, suspension, magnet permanen, voice coil dan
juga kerangka speaker. Pertama – tama, dalam menterjemahkan sinyal listrik menjadi
suara yang dapat didengar, speaker memiliki komponen elektromagnetik yang terdiri
dari kumparan yang disebut dengan voice coil untuk membangkitkan medan magnet
dan berinteraksi dengan magnet permanen sehingga menggerakan cone speaker maju
dan mundur. Voice coil adalah bagian yang bergerak sedangkan magnet permanen
adalah bagian speaker yang tetap pada posisinya. Lalu, sinyal listrik yang melewati
voice coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga
terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan magnet permanen. Dengan demikian,
terjadilah getaran yang maju dan mundur pada cone speaker. Cone adalah komponen
utama speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya cone semakin besar
pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan
speaker juga akan semakin besar. Selain itu, suspension yang terdapat dalam speaker
berfungsi untuk menarik cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan
mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang cone dan voice coil. Kekakuan
(rigidity), komposisi dan desain suspension sangat mempengaruhi kualitas suara
speaker itu sendiri. Jadi, cara kerja speaker itu merupakan sebuah rangkaian yang
terdiri dari beberapa komponen utama yang tidak dapat dipisahkan. Demikian
penjelasan sederhana mengenai cara kerja speaker.
LAB
ELVIS elite
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Suyanto (2013) Speaker adalah perangkat elektronika yang terbuat
dari logam dan memiliki membran, kumparan, serta magnet sebagai bagian yang
saling melengkapi. Tanpa adanya membran, sebuah speaker tidak akan mengeluarkan
bunyi, demikian juga sebaliknya. Fungsi tiap bagian pada speaker
saling terkait satu sama lain.
Menurut Purnamasari, Speaker adalah transduser yang mengubah sinyal
elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang
berbentuk selaput.
Menurut Faiz pada laporan akhirnya yang mengutip dari Waluyati (2008)
Loudspeaker, speaker atau sistem speaker merupakan sebuah transduser
elektroacoustical yang mengubah sinyal listrik ke suara. Istilah loudspeaker dapat
dijadikan acuan sebagai transduser individual (diketahui sebagai pengarah) atau
sistem lengkap yang terdiri dari suatu enclossure yang melengkapi satu atau lebih
pengarah dan komponen filter listrik. Loudspeaker sama halnya dengan transduser
electroacoustical, merupakan elemen variabel; dalam sistem audio dan paling
bertanggung jawab membedakan suara yang dapat didengar antar sound system.
Speaker adalah mesin pengubah terakhir atau kebalikan dari mikropon. Speaker
membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi vibrasivibrasi fisik
untuk menghasilkan gelombang-gelombang suara. Bila bekerja, speaker
menghasilkan getarangetaran yang sama dengan mikropon yang direkam secara
orisinil dan diubah ke sebuah pita, CD, LP, dan sebagainya.
Speaker merupakan alat yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Jika kita
memainkan musik, maka akan ada suara yang keluar dari speaker. Akan lebih asyik
lagi jika kita mencoba untuk membuat rangkaian speaker itu. Biaya yang dikeluarkan
sangatlah murah. Bisa juga dibawa kemana-mana alias portable dengan menggunakan
LAB
ELVIS elite
catu daya baterei. Pertama kali, kita harus tahu seperti apakah bentuk dari speaker itu,
saya yakin semuanya pasti sudah tahu. Speaker terdiri dari berbagai bentuk dan
spesifikasi. Rating dari speaker berupa daya maksimum dan impedansi. Sumber suara
( walkman / handphone ) bisa saja langsung disambungkan ke speaker tanpa
rangkaian tambahan lagi. Seperti earphone yang kita pakai, tetapi konsekuensinya
terhadap keras lemahnya suara yang dihasilkan. Telah kita ketahui bahwa suara yang
dihasilkan dari earphone sangatlah kecil sekali sehingga harus diletakkan di telinga
agar kita dapat mendengarnya. Bagaimana jika kita ingin mendengar suara yang
dihasilkan oleh speaker tanpa perlu meletakkan di telinga alias suara yang dihasilkan
keras.
Selanjutnya, elektron akan keluar dari kapasitor dan menuju rangkaian elektronika.
Dengan begitu, kapasitor akan dapat membangkitkan rektif suatu rangkaian.
LAB
ELVIS elite
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2 PROSEDUR
a. Rangkaian dalam
1. Persiapkan alat dan bahan proyek yang akan digunnakan
2. Menyusun rangkaian komponen sesuai dengan gambar pada PCB
3. Lakukan pengujian prototype
b. Komponen luar
1. Mendesain model 3D pada aplikasi sketchUp
2. Print produk menggunakan print 3D
3. Satukan dengan rangkaian dalam yang telah dibuat
LAB
ELVIS elite
3.3 FLOWCHART
mulai
Desain model 3D
Pembuatan skematik
Persiapan bahan
Desain PCB
Penyusunan rangkaian
Pengujian
selesai
LAB
ELVIS elite
3.4 SKEMATIK
a) RANGKAIAN PCB
b) DESAIN KERANGKA
LAB
ELVIS elite
LAB
ELVIS elite
BAB IV
4.2 PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 SARAN
5.2 KESIMPULAN