Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DASAR ELEKTRO DAN PRAKTIKUM

TENTANG
INDUKTOR, KAPASITOR DAN TRANSISTOR

Disusun oleh :

Imam Nur Syafaat

SKA 15.1

SEKOLAH TINGGI ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER


(STEKOM) WELERI
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillahirabbil’alamin segala puji penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT serta shalawat dan salam disampaikan kepada Rasulullah
SAW atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Induktor, Kapasitor dan Transistor”
ini dengan baik.
Dalam menyusun makalah ini, penulis menghadapi berbagai kesulitan
dan rintangan karena keterbatasan yang dimiliki. Namun, berkat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa Elektronika khususnya dan
para pembaca umum. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Batang, 14 September 2015

Penguyusun,

Imam nur Syafaat

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ........................................................................................................................ i


Daftar isi .................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2


2.1 Induktor ........................................................................................................................ 2
2.1.1 Pengertian induktor ............................................................................................ 2
2.1.2 Simbol induktor ................................................................................................. 3
2.1.3 Jenis-jenis induktor ............................................................................................ 3
2.1.4 Fungsi dan aplikasinya ...................................................................................... 4
2.2 Kapasitor ...................................................................................................................... 4
2.2.1 Pengertian kapasitor ........................................................................................... 4
2.2.2 Jenis kapasitor .................................................................................................... 4
2.2.3 Fungsi kapasitor ................................................................................................. 8
2.3 Transistor ..................................................................................................................... 9
2.3.1 Pengertian transistor .......................................................................................... 9
2.3.2 Cara kerja transistor ........................................................................................... 9
2.3.3 Jenis transistor ................................................................................................... 10
2.3.4 Fungsi transistor ................................................................................................. 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11


3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 11
3.2 Saran ............................................................................................................................ 11
3.3 Daftar pustaka .............................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kita sehari-hari mungkin suda banyak mendengarkan kata Induktor, Kapasitor, dan
Transistor. Tetapi masih banyak yang kita tidak ketahui dan memahami yang bagaimana itu
model dari sebuah Induktor, Kapasitor dan Transistor, dan di mana alat-alat tersebut baik dari
segi defenisinya, fungsinya, jenis-jenis, dan cara kerja serta symbol alat-alat tersebut.
Didalam perangkat elektronika tersebut tentunya terdapat komponen penting yang menunjang
kinerja dari perangkat elektronika tersebut. Salah satu komponen tersebut adalah induktor,
kapasitor dan transistor.
Untuk itu kita perlu memahami dan mempelajari dengan baik dan teliti agar kita dapat
mengetahui tentang alat-alat tersebut, sehingga dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri dan
bagi orang lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dalam makalah ini ada beberapa masalah yang harus dibahas dan diuraikan secara
jelas:
1.2.1 Apakah pengertian Induktor, Kapasitor dan Transistor ?
1.2.2 Apakah fungsi sebuah Induktor, Kapasitor, dan Transistor ?
1.2.3 Apa saja jenis-jenis Induktor, Kapasitor, dan Transistor ?
1.2.4 Bagaimana cara kerja dan simbol dari sebuah Induktor, Kapasitor, dan
Transistor ?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui definisi Induktor, Kapasitor, dan Transistor
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi sebuah Induktor, Kapasitor, dan Transistor
1.3.3 Untuk mengetahui jenis-jenis Induktor, Kapasitor, dan Transistor
1.3.4 Untuk mengetahui cara kerja dan simbol dari sebuah Induktor, Kapasitor, dan
Transistor

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 INDUKTOR
2.1.1 PENGERTIAN INDUKTOR

Induktor merupakan komponen Elektronika Pasif yang sering ditemukan dalam


Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi Radio.
Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari
susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat
menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan
tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah
Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday.

Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan
Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H). Satuan Henry pada umumnya terlalu besar
untuk Komponen Induktor yang terdapat di Rangkaian Elektronika. Oleh Karena itu, Satuan-
satuan yang merupakan turunan dari Henry digunakan untuk menyatakan kemampuan
induktansi sebuah Induktor atau Coil. Satuan-satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya
adalah milihenry (mH) dan microhenry (µH). Simbol yang digunakan untuk melambangkan
Induktor dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf “L”.

2
2.1.2 Simbol Induktor
Berikut ini adalah Simbol-simbol Induktor :

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :

 Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya


 Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula induktansinya
 Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi ataupun
Ferit.
 Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut semakin tinggi
induktansinya.

2.1.3 Jenis-jenis Induktor (Coil)


Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
diantaranya adalah :

 Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya


 Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
 Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya
 Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk
Donat)
 Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis
lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam
diberikan Isolator.
 Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan
keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang
dapat diputar-putar.

3
2.1.4 Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya
Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam
medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC),
meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.

Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :

 Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi


 Transformator (Transformer)
 Motor Listrik
 Solenoid
 Relay
 Speaker
 Microphone

Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke ataupun Reaktor.

2.2 KAPASITOR
2.2.1 PENGERTIAN KAPASITOR
Kondensator (kapsitor) adalah salah satu jenis komponen elektronika yang berfungsi untuk
menyimpan muatan listrik sementara.
Besaran nilai yang diukur di kapasitor ( kondensator ) adalah kapasitansi yang di singkat denga farad
(F).

2.2.2 JENIS KAPASITOR

Ada dua jenis kapasitor secara mendasar yaitu:

1. Kapasitor/ kondensator non-polar


Kapasitor non-polar dapat dipasang secara bolak-balik pada suatu rangkaian elektronik tanpa
memeperhatikan kutub-kutubnya.

4
2. Kapasitor/ kondensator polar.
Kapasitor polar memiliki kutub positif dan negative yang poada pemasangannya tidak boleh terbalik
karena akan menyebabkan kerusakan bahkan ledakan.
Satuan kapasitor adalah farad (F), milifarad (mF), mikro farad (uF), nanofarad (nF), dan pikofarad
(pF). Konversi nilai kapasitansinya sama dengan konversi satuan tahanan listrik.

Jenis-jenis dielektrikum untuk pembuatan kapasitor/ kondensator anata lain :

1. Mika,
2. Kertas,
3. Plastik,
4. Keramik,
5. Tantalum,
6. Elektrolit.
Simbol-simbol kapasitor dapat dilihat di gambar

a. Kapasitor Elektrolit/ Electrolite Condensator (ELCO).

Kapasitor elektrolit merupakan jenis kapasitor polar yang memiliki dua kutub terdiri dari kutub
positif dan kutub negative.
Pada kapasitor ini tanda untuk kutub negative adalah sebuah garis tanda putih di sepanjang
badan/bodi kapasitor. Nilai untuk jenis kapasitor elektrolit dapat dilihat pada bodi kapasitor.
b. Kapasitor tantalum
Kapasitor jenis ini juga termasuk dalam kapasitor polar seperti kapasitor elektrolit. Pemasangannya
juga memerlukan perhatian untuk kedua kutubnya agar tidak terbalik. Pemasangan yang salah akan
mengakibatkan kerusakan pada kapsitor tersebut bahkan bisa hinggameletus/ meledak..
Kapasitor tantalum bagus dan sesuai digunakan dalam jangkauan temeperatur dan frekwensi yang
luas.

5
c. Kapasitor Keramik

Nilai kapasitor keramik sangat kecil, dan bagus digunakan pada jangkauan tegangan yang luas hingga
1000 volt.
Bentuk dari kapasitor keramik beragam, karena sifatnya yang stabil maka kapsitor jenis keramik ini
sangat bagus digunakan pada frekwensi tinggi.
Kapasitor keramik termasuk jenis kapasitor non-polar, jadi pemasangannya bisa terbolak-balik.

d. Kapasitor Mika.

Kapasitor ini hamper sama karakternya dengan kapasitor keramik, sifatnya yang stabil
memungkinkan cocok digunakan pada frekwensi tinggi.

e. Kapasitor Polyester

6
Kapasitor polyester kapasitansinya cukup stabil, nilai kapasitor polyemer antar 100pF hingga 2F,
dengan toleransi 5%, tegangan maksimum kerjanya hingga 400volt.
Bentuk fisik dari jenis kapasitor ini adalah kotak segi empat dan berwarna hijau.

f. Kapasitor Kertas

Sama seperti kapasitor polyester, memiliki cukup kestabilan kerja dan bagus digunakan pada
frekwensi tinggi.
Nilai kapasitansi kapasitor kertas berkisar antara 10nF sampai dengan 10uF, dengan toleransi rata
rata 10%. Mampu bekerja pada tegangan hingga 600volt.

g. kapasitor variable/ Variable Resistor (VARCO)

Nilai kapasitansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan namanya. Dengan memutar poros pada
kapasitor maka akan di dapatkan nilai kapasitansi yang berubah-ubah.
Variable Condensator/ kapasitor variable ini memiliki kapasitas kapasitansi 100pF hingga 500pF.

h. Kapasitor Trimmer

Memiliki kapasitansi hingga 100pF dan biasanya dipaang parallel dengan variable kapasitor untuk
mendapatkan nilai lebih akurat pada pengatur gelombang frekwensi.

7
Tabel warna kapasitor
Warna Nilai

Hitam 0

Coklat 1

Merah 2

Jingga/Orange 3

Kuning 4

Hijau 5

Biru 6

Ungu 7

Abu-abu 8

Putih 9

Contoh pembacaan warna pada badan/bodi kapasitor:


Warna kapasitor yang tertera: coklat,hitam,orange.
Nilai: 103
C = 10x103 = 10.000pF = 10nF

Vout = -(R2/R1)Vin
Rangkaian kapasitor disusun seri untuk mengurangi nilai kapasitansinya.
Ctotal = C1+C2+C3
Rangkaian kapasitor disusun paralel untuk menambah nilai kapasitansinya.

2.2.3 FUNGSI KAPASITOR


Fungsi-fungsi kapasitor/ kondensator dalam rangkaian elektronik/listrik antara lain:
1.Sebagai kopling antara rangkaian
2. Penghematan daya listrik
3. Penyaring/filter dalam rangkaian catu daya (power supply)
8
4. Meredam nois atau ripple
5. Menghindari loncatan api saat sakelar beban listrik di hubungkan (peredam kejut).

2.3 TRANSISTOR
2.3.1 PENGERTIAN TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus
inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk
mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran
tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.
Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog
melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.
Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic
gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

2.3.2 Cara kerja transistor


Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor,
bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang
masing-masing bekerja secara berbeda.

9
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya
menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus
listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas
dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi
dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.

FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa
muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama
mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya
(dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik
utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan
yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk
masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.

2.3.3 Jenis-jenis transistor

PNP P-channel

NPN N-channel

BJT JFET

Simbol Transistor dari Berbagai Tipe

Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:

 Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide


 Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-
lain
 Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR
serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
 Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
 Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
 Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor,
Microwave, dan lain-lain
 Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

2.3.4 Fungsi Transistor :


 Sebagai penguat amplifier.
 Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
 Sebagai pengatur stabilitas tegangan
 Sebagai peratas arus 10
 Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
 Menguatkan arus dalam rangkaian.
 Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam suatu elektronika ketiga komponen tersebut saling terhubung antara yang satu
dan yang lainnya, dimana sebua induktor berfungsi sebagai penyimpan, penahan dan penerus
arus listrik. Dan kapasitor untuk menyimpan suatu energi / muatan listrik didalam medan
listrik. Sedangkan transistor adalah sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal . Jadi ketiga komponen
tersebut sangat dibutuhkan dalam pembuatan sebuah rangkaian elektronika.

3.2 SARAN

Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan maka penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk dapat menyempurnakan
penyusunan makalah peralatan elektronika ini sehingga dapat membantu penyusun dan
pembaca untuk dapat memahami lebih jelas tentang definisi dan cara kerja dari peralatan
elektronika tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor-beserta-jenis-jenis-induktor/

http://www.chogwang.com/2014/09/kapasitor-jenis-fungsi-dan-karakternya.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Transistor

http://komponenelektronika.biz/fungsi-transistor.html

12

Anda mungkin juga menyukai