Anda di halaman 1dari 10

TUJUAN

Mangetahui karateristik dan implementasi IC linier missal OP-AMP 741

KONSEP
JENIS OP-AMP DAN BENTUK KEMASANNYA

IC ( Integrated Circuit ) dibedakan kedalam “ Digital “ dan “ Analog “, IC Analog


biasanya termasuk dari bagian IC linear. IC ini merupakan rangkaian integrasi kumpulan dari
beberapa komponen aktip diskrit seperti transistor, Dioda atau FET dan lain – lainnya serta
komponen pasip seperti resistor, kapasitor dan lain-lainnya. IC linar biasanya digunakan
sebagai penguat, filter, pengali frekuensi ( Frequency Multiplier ) serta modulator yang
biasanya memerlukan komponen dari luar agar sempurna seperti kapasitor, resistor dan lain-
lainnya. Mayoritas IC linear adalah OP-AMP, yang biasanya digunakan sebagai penguat,
filter aktip, integrator dan differensiator serta untuk aplikasi – aplikasi lainnya. Sedangkan
OP-AMP yang untuk keperluan rangkaian khusus seperti aplikasi komparator, regulator
tegangan supply dan fungsi – fungsi khusus yang lainnya termasuk penguat daya besar.
Beberapa fungsi IC linear yang umum dan khusus akan diberikan lengkap beserta contohnya,
termasuk kode produksi sampai ke bentuk model kemasannya.

Jenis IC linear berdasarkan fungsi dan fabrikasi IC linear atau analog yang fungsinya
umum biasanya digunakan pada rangkaian – rangkaian integrator, differensiator, penguat
penjumlah ( summing amplifier ) atau yang lainnya. Contoh IC yang umum adalah LM /
µA741 atau tipe 351. Disisi lain untuk IC linear yang khusus ( special ) biasanya hanya
digunakan pada aplikasi-aplikasi khusus, contoh untuk tipe LM380 hanya bisa digunakan
pada aplikasi penguat audio ( audio amplifier ). Tipe seri IC linear mempunyai pengertian
yang berbeda sesuai dengan fabrikasi atau pabrik pembuat IC tersebut. Di Amerika saja
sekitar 30 industri memproduksi IC sebanyak 1 ( satu ) juta lebih setiap tahunnya. Masing-
masing industri mempunyai kode – kode tertentu dan tanda-tanda khusus untuk
penomorannya. Berikut ini diberikan tipe dan inisial serta penomoran dan kode produksi IC
linear yang beredar di pasar elektronika selama ini :

Selain industri pembuat IC linear tersebut masih banyak lagi seperti Mitsubishi,
Hitachi, Matsushita, Sony, Sharp, Sanyo, dan lain-lainnya. Untuk mengenal pengertian kode
dan inisial ini diberi contoh 1 (satu ) IC linear yang umum diproduksi oleh beberapa industri :

* LM741 : IC OP-AMP 741 diproduksi National Semiconductor

* MC17141 : IC OP-AMP 741 diproduksi Motorola

* CA3741 : IC OP-AMP 741 diproduksi R C A

* SN52741 : IC OP-AMP 741 diproduksi Texas Instruments


* N5741 : IC OP-AMP 741 diproduksi Signetics

Dari tipe diatas dapat dijelaskan bahwa angka tiga digit terakhir masing industri IC
menyatakan tipe Op-AMP yaitu 741, dan semua industri membuat dengan spesifikasi yang
sama yaitu internasional. Untuk mendapatkan informasi yang banyak dan khusus biasanya
pembuat IC selalu menyertakan pembuatan buku data ( data book ) sebagai referensi atau
petunjuk. Beberapa IC linear mempunyai kemampuan dan kelompok yang berbeda – beda,
seperti kelas A, C, E, S dan SC. Sebagai contoh IC 741, 741A, 741C, 741E, 741S dan 741SC
semuanya adalah OP-AMP, namun biasanya dibedakan tentang temperatur operasi. Contoh
untuk OP-AMP keperluan militer mempunyai suhu sekitar – 550C s/d. 1250C, sedangkan
OPAMP komersial mempunyai range temperatur 00C s/d. 750C dan range temperatur OP-
AMP industri – 400C s/d. +850C. Disisi lain untuk 741A dan 741E merupakan improvisasi
dari tipe 741 dan 741C, yang masing – masing mempunyai spesifikasi yang lebih. IC
741Cdan 741E merupakan IC yang identik dengan 741 dan 741A dengan range temperatur
00C s/d. 750C, namun range temperatur 741C dan 741E sekitar – 550C s/d. 1250C.
Sedangkan IC 741S dan 741SC adalah OP-AMP tipe militer dan komersial yang masing –
masing dengan pengubah rate tegangan output per unit waktu lebih tinggi ( higher slew rate)
dibandingkan tipe 741 dan 741C.

Bentuk kemasan Ada 3 ( tiga ) macam bentuk kemasan IC linear yaitu

1. Bentuk kemasan datar ( Flat pack )

2. Bentuk kemasan logam / transistor ( Metal or transistor pack )

3. Bentuk kemasan sisi gari ganda ( Dual-in-line pack ) Berikut ini adalah gambar skema dari
penguat diferensial sederhana:

Koneksi ke catu daya pada op amp tidak selalu digambarkan dalam diagram, namun
harus dimasukkan pada rangkaian yang sebenarnya.

Untuk dapat bekerja dengan baik, penguat operasional memerlukan tegangan catu
yang simetris yaitu tegangan yang berharga positif (+V) dan tegangan yang berharga negatif
(-V) terhadap tanah (ground). Berikut ini adalah simbol dari penguat operasional:

Gambar di atas menunjukkan dua input, output, dan koneksi catu daya pada op amp.
Simbol ”-” menunjukkan inverting input dan ”+” menunjukkan non-inverting input. Koneksi
ke catu daya pada op amp tidak selalu digambarkan dalam diagram, namun harus
dimasukkan pada rangkaian yang sebenarnya.
IC OP AMP 741

Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua
masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam suatu rangkaian
terpadu (integrated circuit-IC). Salah satu tipe operasional amplifier (Op-Amp) yang populer
adalah LM741. IC LM741 merupakan operasional amplifier yang dikemas dalam bentuk dual
in-line package (DIP). Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada salah
satu sudutnya untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1 dari IC tersebut. Penomoran IC
dalam kemasan DIP adalah berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang terletak paling
dekat dengan tanda bulat atau strip pada kemasan DIP tersebut. IC LM741 memiliki kemasan
DIP 8 pin seperti terlihat pada gambar berikut.

Konfigurasi Pin IC Op-Amp 741

Penguat diferensial tersebut menggunakan komponen BJT (Bipolar Junction


Transistor) yang identik / sama persis sebagai penguat. Pada penguat diferensial terdapat dua
sinyal masukan (input) yaitu V1 dan V2. Dalam kondisi ideal, apabila kedua masukan identik
(Vid = 0), maka keluaran Vod = 0. Hal ini disebabkan karena IB1 = IB2 sehingga IC1 = IC2
dan IE1 = IE2. Karena itu tegangan keluaran (VC1 dan VC2) harganya sama sehingga Vod =
0.

Apabila terdapat perbedaan antara sinyal V1 dan V2, maka Vid = V1 – V2. Hal ini
akan menyebabkan terjadinya perbedaan antara IB1 dan IB2. Dengan begitu harga IC1
berbeda dengan IC2, sehingga harga Vod meningkat sesuai sesuai dengan besar penguatan
Transistor.

Untuk memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat diferensial


(cascade). Keluaran penguat diferensial dihubungkan dengan masukan penguat diferensial
tingkatan berikutnya. Dengan begitu besar penguatan total (Ad) adalah hasil kali antara
penguatan penguat diferensial pertama (Vd1) dan penguatan penguat diferensial kedua (Vd2).

Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu pin output, satu pin NC
(No Connection), dan dua pin offset null. Pin offset null memungkinkan kita untuk
melakukan sedikit pengaturan terhadap arus internal di dalam IC untuk memaksa tegangan
output menjadi nol ketika kedua input bernilai nol. IC LM741 berisi satu buah Op-Amp,
terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau lebih Op-Amp dalam suatu kemasan
DIP. IC Op-Amp memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan konsep Op-Amp ideal
pada analisis rangkaian. Pada kenyataannya IC Op-Amp terdapat batasan-batasan penting
yang perlu diperhatikan. Pertama, tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi
rating maksimum, karena akan merusak IC. Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya
satu atau dua volt lebih kecil dari tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing
output dari suatu op amp dengan tegangan supply 15 V adalah ±13V. Ketiga, arus output dari
sebagian besar op amp memiliki batas pada 30mA, yang berarti bahwa resistansi beban yang
ditambahkan pada output op amp harus cukup besar sehingga pada tegangan output
maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi batas arus maksimum.

Pada kenyataannya IC Op-Amp terdapat batasan-batasan penting yang perlu diperhatikan.

1. tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi rating maksimum, karena
akan merusak IC.
2. tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil dari tegangan
power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan
tegangan supply 15 V adalah ±13V.
3. arus output dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30mA, yang berarti
bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada output op amp harus cukup besar
sehingga pada tegangan output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi
batas arus maksimum.

Karakteristik Ideal Penguat Operasional

Penguat operasional banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena beberapa


keunggulan yang dimilikinya, seperti penguatan yang tinggi, impedansi masukan yang tinggi,
impedansi keluaran yang rendah dan lain sebagainya. Berikut ini adalah karakteristik dari Op
Amp ideal:

• Penguatan tegangan lingkar terbuka (open-loop voltage gain) AVOL =

Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO = 0

Hambatan masukan (input resistance) RI =

Hambatan keluaran (output resistance) RO = 0

Lebar pita (band width) BW =

Waktu tanggapan (respon time) = 0 detik

Karakteristik tidak berubah dengan suhu

Kondisi ideal tersebut hanya merupakan kondisi teoritis tidak mungkun dapat dicapai
dalam kondisi praktis. Tetapi para pembuat Op Amp berusaha untuk membuat Op Amp yang
memiliki karakteristik mendekati kondisi-kondisi di atas. Karena itu sebuah Op Amp yang
baik harus memiliki karakteristik yang mendekati kondisi ideal. Berikut ini akan dijelaskan
satu persatu tentang kondisi-kondisi ideal dari Op Amp.
SIMULASI
Aplikasi op-amp popular yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian inverter, non-
inverter, integrator dan differensiator.

gambar 1 : penguat inverter gambar 2 : penguat non-inverter

gambar 3 : integrator gambar 4 : differensiator

ANALISIS
Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan
karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :
Aturan 1 : Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v- )

Aturan 2 : Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)

Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian
op-amp. Pada kali ini kami hanya menganalisis rangkaian penguat inverter dan rangkaian
penguat non- inverter.

Gambar 1 = Inverting amplifier

Rangkaian dasar penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 1,
dimana sinyal masukannya dibuat melalui input inverting. Seperti tersirat pada namanya,
pembaca tentu sudah menduga bahwa fase keluaran dari penguat inverting ini akan selalu
berbalikan dengan inputnya. Pada rangkaian ini, umpanbalik negatif di bangun melalui
resistor R2.

Input non-inverting pada rangkaian ini dihubungkan ke ground, atau v+ = 0. Dengan


mengingat dan menimbang aturan 1 (lihat aturan 1), maka akan dipenuhi v- = v+ = 0. Karena
nilainya = 0 namun tidak terhubung langsung ke ground, input op-amp v- pada rangkaian ini
dinamakan virtual ground. Dengan fakta ini, dapat dihitung tegangan jepit pada R1 adalah vin
– v- = vin dan tegangan jepit pada reistor R2 adalah vout – v- = vout. Kemudian dengan
menggunakan aturan 2, di ketahui bahwa :

iin + iout = i- = 0, karena menurut aturan 2, arus masukan op-amp adalah 0.

iin + iout = vin/R1 + vout/R2 = 0

Selanjutnya
vout/R2 = - vin/R1 .... atau

vout/vin = - R2/R1

Jika penguatan G didefenisikan sebagai perbandingan tegangan keluaran terhadap tegangan


masukan, maka dapat ditulis

G = -R2/R1 …(1)

Impedansi rangkaian inverting didefenisikan sebagai impedansi input dari sinyal


masukan terhadap ground. Karena input inverting (-) pada rangkaian ini diketahui adalah 0
(virtual ground) maka impendasi rangkaian ini tentu saja adalah Zin = R1.

gambar 2 = Non-Inverting amplifier

Prinsip utama rangkaian penguat non-inverting adalah seperti yang diperlihatkan pada
gambar 2 berikut ini. Seperti namanya, penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui
input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan
tegangan inputnya. Untuk menganalisa rangkaian penguat op-amp non inverting, caranya
sama seperti menganalisa rangkaian inverting.

Dengan menggunakan aturan 1 dan aturan 2, kita uraikan dulu beberapa fakta yang
ada, antara lain :

vin = v+

v+ = v- = vin ..... lihat aturan 1.

Dari sini ketahui tegangan jepit pada R2 adalah vout – v- = vout – vin, atau iout = (vout-
vin)/R2.

Lalu tegangan jepit pada R1 adalah v- = vin, yang berarti arus iR1 = vin/R1.

Hukum kirchkof pada titik input inverting merupakan fakta yang mengatakan bahwa :
iout + i(-) = iR1

Aturan 2 mengatakan bahwa i(-) = 0 dan jika disubsitusi ke rumus yang sebelumnya, maka
diperoleh

iout = iR1 dan Jika ditulis dengan tegangan jepit masing-masing maka diperoleh

(vout – vin)/R2 = vin/R1 yang kemudian dapat disederhanakan menjadi :

vout = vin (1 + R2/R1)

Jika penguatan G adalah perbandingan tegangan keluaran terhadap tegangan masukan, maka
didapat penguatan op-amp non-inverting :

G = 1 + (R2/R1) … (2)

Impendasi untuk rangkaian Op-amp non inverting adalah impedansi dari input non-
inverting op-amp tersebut. Dari datasheet, LM741 diketahui memiliki impedansi input Zin =
108 to 1012 Ohm.

IMPLEMENTASI

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sangat membutuhkan cahaya untuk


melakukan setiap kegiatan. Apabila tidak cahaya, otomatis kita sulit untuk melakukan segala
aktivitas. Alat ini merupakan konsep dasar dari rangkaian alat penerangan otomatis pada saat
mati listrik. 741 Light / Dark Sensor ini mempunyai output berupa cahaya yang keluar dari
lampu 2 lampu LED yang dipengaruhi oleh LDR (Light Dependent Resistance). Jadi
perubahan kondisi terang dan gelap mempengaruhi output alat ini.

Daftar Komponen

Tabel Daftar Komponen


Analisa Rangkaian
Analisa rangkaian dijabarkan dalam 2 bentuk, yaitu :

1. Analisa rangkaian secara blok diagram

2. Analisa rangkaian secara detail

Rangkaian 741 Light Dark Sensor

1. Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram

Blog Diagram

Input (Tegangan dan LDR)


Inputan pada rangkaian 741 Light / Dark Sensor ini membutuhkan tegangan
masukkan (Vcc) sebesar 12 volt. Tegangan bisa berasal dari power supply, baterai ataupun
adaptor dengan batas tegangan yang sesuai dengan kebutuhan. Bila tegangan yang diberikan
lebih kecil dari 12 volt, kemungkinan alat ini tidak akan bekerja, karena tegangan tidak dapat
mengangkat beban tegangan yang dibutuhkan oleh alat ini.

Light Dependent Resistance (LDR) atau biasa disebut dengan sensor cahaya ini
merupakan komponen penting dalam alat 741 Light / Dark Sensor ini. Karena pengaruh LDR
terhadap cahaya akan menentukan output dari alat ini. LDR akan berubah – ubah
resistansinya sesuai dengan kapasitas cahaya yang diberikan oleh sekitarnya. Jadi pada saat
kondisi terang dan gelap, alat ini akan menghasilkan output yang berbeda.
Proses (IC 741 / Penguat)
Pada rangakaian alat 741 Light Dark Sensor ini kita menggunakan IC / penguat
dengan jenis Op-Amp 741. Op-Amp 741 ini berguna untuk memperkuat sinyal masukan AC
(arus bolak – balik) ataupun DC (arus searah). Op-Amp ini akan menghasilkan output yang
berasal dari perbandingan dari pembagian tegangan yang terjadi pada R2 (470Ω), R3 (678Ω),
dan P1 (10KΩ). Op-Amp ini akan menghasilkan output tegangan pada pin ke-6. Pin ke-6 ini
terhubung dengan R4 (10KΩ), dan kemudian outputnya yang berupa tegangan akan membias
T1 (transistor ECG123 NTE128, atau dapat digantikan dengan transistor jenis lain dengan
tipe yang sama atau NPN).

Rangkaian ini menggunakan saklar elektrik atau relay 12 volt. Relay merupakan
saklar elektrik yang terdiri dari suatu lilitan dan switch. Bila lilitan tersebut dialiri arus listrik,
maka switch pun akan berubah posisi. Pada alat 741 Light / Dark Sensor ini, output yang
dihasilkan juga diatur oleh relay. Jadi pada saat terang, switch CO akan bergerak dan
terhubung pada kaki NC. Dan pada saat gelap, kaki switch CO akan bergerak dan terhubung
pada kaki NO.

Output (LED)
Output atau keluaran yang dihasilkan oleh alat 741 Light / Dark Sensor ini berupa
cahaya yang dikeluarkan oleh LED. Rangkaian ini menggunakan dua buah LED, merah dan
hijau. Pada saat terang, maka L1 (LED 1) yang akan menyala. Dan pada saat gelap, maka L2
(LED 2) yang akan menyala. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan tegangan yag
dipengaruhi resistansi LDR yang terkena cahaya atau tidak terkena cahaya.

2. Analisa Rangkaian Secara Detail


Rangkaian 741 Light Dark Sensor ini mempunyai komponen utama yaitu LDR (Light
Dependent Resistance) dan relay. Pada saat kita memberikan tegangan input 12 volt (Vcc),
maka komponen alat ini akan mulai bekerja sebagai alat sensor cahaya. Pada saat terkena
cahaya (kondisi terang) atau tidak terkena cahaya (kondisi gelap), LDR akan mengatur
resistansinya sesuai dengan kapasitas cahaya yang terkena pada permukaan kepala LDR.
Kemudian LDR mengelurkan input tegangan dan kemudian akan terjadi pembagian tegangan
pada R1 (10KΩ), R2 (470Ω) dan R3 (678Ω). Dan P1 atau potensiometer (10KΩ) yang dapat
diatur resistansinya berguna untuk mengatur kesensitivan LDR terhadap cahaya.

Kemudian tegangan dari R1, R2, R3, dan P1 masuk ke Op-Amp 741 melalui pin 2
dan 3. Pada pin 2 akan terjadi pembalikan nilai tegangan atau inverting. Pada pin 7 berguna
sebagai tegangan catu positif yang digunakan untuk mengaktifkan Op-Amp, dan pin 4
berguna sebagai tegangan catu negatif yang digunakan untuk mengaktifkan Op-Amp.
Kemudian output Op-Amp tersebut keluar dari pin 6 yang terhubung pada R4 (10KΩ).
Output ini kemudian menuju ke kaki basis transistor dan kemudian terjadi saturasi. Setelah
terjadi saturasi, maka tegangan akan terus mengalir ke lilitan relay dan mengaktifkan relay.
Setelah relay aktif, kumparan yang didalam relay akan mengatur perpindahan kaki CO
(Change Over) sesuai dengan kondisi LDR. Pada saat LDR terkena cahaya (kondisi terang),
lilitan akan mengatur kaki CO relay menjadi terhubung pada kaki NC. Ini berarti tegangan
mengalir dari kaki CO ke NC dan menuju ke LED1, sehingga LED1 dapat menyala. Dan
pada saat LDR tidak terkena cahaya (kondisi gelap), lilitan akan mengatur kaki CO relay
menjadi terhubung pada kaki NO. Ini berarti tegangan mengalir dari kaki CO ke NO dan
menuju ke LED2, sehingga LED2 dapat menyala.

Relay diberikan dioda dengan tujuan untuk mencegah terjadinya arus balik pada
rangkaian. Arus balik listrik ini dapat berasal dari induksi medan magnet yang dihasilkan
oleh kumparan relay. Induksi listrik ini biasanya lebih tinggi tegangannya dibandingkan
dengan tegangan sumber. Untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat terjadinya tegangan
induksi ini maka pada rangkaian relay dipasangkan rangkaian dioda. Dan pada kedua LED
diberikan resistor 1KΩ bertujuan agar tidak terjadi korsleting atau terjadi sort pada LED.
Resistor 1KΩ ini digunakan sebagai buffer.

Cara Pengoperasian Alat


Kita memerlukan tegangan inputan (Vcc) untuk dapat menjalankan rangkaian ini.
Tegangan yang digunakan dapat berasal dari catu daya, adaptor, maupun batu baterai.
Apabila kita menggunakan catu daya DC maka voltage (tegangan) yang dipakai sebesar 12
V, atau kita dapat mengambil tegangan ini baik melalui adaptor ataupun batu batery yang
mempunyai voltage 12 V.

Keuntungan kita menggunakan catu daya dari pada adaptor adalah kita tidak pelu
takut atau khawatir apabila arus dari tegangan habis atau tidak ada, yang dikarenakan lost
current / kehilangan arus. Tetapi penggunaan daripada catu daya dari adaptor perlu
diperhatikan lagi, karena bila voltage terlalu besar ini bisa merusak komponen-komponen.
Pada saat rangkaian diberi tegangan, maka LED (L1) langsung menyala karena kondisi
kepala LDR terkena cahaya (terang). Dan pada saat kita menutup kepala LDR (tidak terkena
cahaya atau gelap), maka LED (L2) langsung menyala.

Dalam rangkaian ini, saklar yang kami gunakan adalah relay (saklar elektrik). Karena
relay dapat melakukan switch pada kaki NO dan NC. Jadi perubahan LED yang menyala
terjadi karena adanya switch yang dilakukan relay yang dipengaruhi oleh LDR.

Untuk mengatur kesensitivan LDR terhadap cahaya, kita gunakan potensiometer. Kita
dapat mengatur potensiometer dengan memutar poros yang ada sampai menghasilkan output
yang tepat.

Untuk memastikan rangkaian yang kita buat aman kita dapat menyimpannya dalam
sebuah box akrilik yang sudah dibuat dengan beberapa lubang untuk meletakkan jack banana
tegangan input (Vcc), ground, LDR, dan potensiometer agak mudah digunakan dalam
pengoperasian alat ini.

Anda mungkin juga menyukai