Dalam kondisi terbuka ( open ) besarnya tegangan output ( Uo ) adalahUo = AoL ( Ui1 Ui2 )
( 1 1 )Dimana : Uo = Tegangan outputAoL = Penguatan open loop Ui1 = Tegangan input Non
InvertingUi2 =Tegangan input Inverting
Parameter OP-AMP
Pada keadaan ideal OP-AMP mempunyai sifat- sifat yang penting yaitu : Open loop voltage gain
(AoL)Penguatan tegangan pada keadaan terbuka ( open loop voltage gain ) untuk frekuensi
rendahadalah angat besar sekitar 100.000 atausekitar 100 dB. Input impedance ( Zin )Impedansi
input pada kedua terminal input kondisi open loop tinggi sekali sekitar 1 MW,untuk OP-AMP yang
dibuat dari FET, impedansiinputnya sekitar 10 6 MW lebih.
Output impedance ( Zo )Impedansi output pada kondisi open loop rendah sekali, sekitar 100W
lebih kecil.Input bias current ( Ib )Kebanyakan OP-AMP pada bagian inputnya menggunakan
transistor bipolar, maka arus bias pada inputnya adalah kecil. Level amplitudonya tidak lebih dari
mikro Ampere. Supply voltage range ( Us )Tegangan sumber untuk OP-AMP mempunyai range
minimum dan maksimum yaitu untuk OP-AMP yang banyak beredar dilapangan / dipasaran sekitar
3 V sampai 15
Input voltage range ( Ui max )Range tegangan input maksimum sekitar 1 Volt atau 2 Volt atau lebih
dibawah dari tegangansumber Us. Output voltage range ( Uo max )Tegangan output maksimum
mempunyai range antara 1 Volt atau 2 Volt lebih dibawahnyategangna sumber ( supply voltage ) Us.
Tegangan output ini biasanya tergantung tegangansaturasi OP-AMP. Differensial input offset
voltage ( Uio )Pada kondisi ideal output akan sama dengan nol bila kedua terminal inputnya
digraund-kan. Namun pada kenyataannya semua piranti OPAMP tidak ada yang sempurna,
dan biasanya terjadi ketidak seimbangan pada kedua terminal inputnya sekitar beberapa millivolt.
Tetapi jika input inidibiarkan untuk dikuatkan dengan OP-AMP dengan model closed loop , maka
tegangan output bisa melebihi saturasinya. Karena itu biasanya setiap OP-AMP pada bagian
luar dilengkapi dengan rangkaian offset tegangan nol ( zero offset voltage ) Common moderejection
ratio ( CMRR ) Secara ideal OP-AMP menghasilkan output yang proporsionaldengan / terhadap beda
kedua terminal input, dan menghasilkan output sama dengan nol jikasinyal kedua input simultan
yang biasa disebut Common mode .
Secara praktik sinyal Common mode tidak diberikan pada inputnya dandikeluarkan pada
outputnya. Sinyal CMRR ( Common Mode Rejection Ratio ) selaludiekspresikan dengan rasio dari
penguatan sinyal beda OP-AMP dengan harga sebesar 90 dB. Transition frequency ( fT )Secara umum
OP-AMP pada frekuensi rendah mempunyai penguatan tegangan sekitar 100dB. Kebanyakan OP-
AMP mempunyai frekuensi transisi fT setiap 1 MHZ dan penguatan pada harga sebesar 90 dB. Slew
rate (s )Untuk penormalan batas lebar band ( bandwidth limitations ) yang biasa disebut juga
sebagai slew rate limiting , yaitu suatu efek untuk membatasi rate maksimum dari
perubahantegangan output piranti OPAMP. Normalnya slew rate Volt per mikro detik ( V/ S ),
danrangenya sebesar 1 V / S sampai 10 V / S pada OP-AMP yang sudah populer. Efek laindari
slew rate adalah membuat bandwidth lebih besar untuk sinyal output yang rendahdari pada
sinyal output yang besar
Jenis
IC linear atau analog yang fungsinya umum biasanya digunakan pada rangkaian
rangkaianintegrator, differensiator, penguat penjumlah ( summing amplifier ) atau yang
lainnya.Contoh IC yang umum adalah LM / A741 atau tipe 351. Disisi lain untuk IC linear
yangkhusus ( special ) biasanya hanya digunakan pada aplikasi-aplikasi khusus, contoh untuk
tipeLM380 hanya bisa digunakan pada aplikasi penguat audio ( audio amplifier ). Tipe seri IClinear
mempunyai pengertian yang berbeda sesuaidengan fabrikasi atau pabrik pembuat IC tersebut. Di
Amerika saja sekitar 30 industrimemproduksi IC sebanyak 1 ( satu ) juta lebih setiap tahunnya.
Masing-masing industrimempunyai kode kode tertentu dan tanda-tanda khusus untuk
penomorannya. Berikut inidiberikan tipe dan inisial serta penomoran dan kode produksi IC linear
yang beredar di pasar elektronika selama ini :Selain industri pembuat IC linear tersebut masih banyak
lagi seperti Mitsubishi, Hitachi,Matsushita, Sony, Sharp, Sanyo, dan lain-lainnya. Untuk mengenal
pengertian kode daninisial ini diberi contoh 1 (satu ) IC linear yang umum diproduksi oleh beberapa
industri :
Disisi lain untuk 741A dan 741Emerupakan improvisasi dari tipe 741 dan 741C, yang masing
masing mempunyaispesifikasi yang lebih. IC741Cdan 741E merupakan IC yang identik dengan 741
dan 741A dengan range temperatur 00C s/d. 750C, namun range temperatur 741C dan 741E sekitar
550C s/d. 1250C.Sedangkan IC 741S dan 741SC adalah OP-AMP tipe militer dan komersial yang
masing masing dengan pengubah ratetegangan output per unit waktu lebih tinggi ( higher slew
rate ) dibandingkan tipe 741 dan741C.
Bentuk kemasan
Sudah menjadi suatu hal yang lumrah jika seseorang selalu mencari sesuatu yang lebih
baik.Tak terkecuali di bidang rancang bangun penguat amplifier, perancang, peminat atau
insinyur elektronika tak pernah berhenti mencari berbagai macam konsep yang lebih baik.
Ada beberapa jenis penguat audio yang dikategorikan antara lain sebagai penguat class A, B, AB,C,
D, T, G, H dan beberapa tipe lainnya yang belum disebut di sini. Tulisan berikutmembahas secara
singkat apa yang menjadi ciri dan konsep dari sistem
power amplifier
(PA)tersebut.
Penguat audio (amplifier ) secara harfiah diartikan dengan memperbesar dan menguatkansinyal
input. Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah, sinyal input di-replika (copied ) dankemudian di reka
kembali (re-produced ) menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat. Darisinilah muncul istilah
fidelitas (fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaranhasil replika terhadap sinyal
masukan. Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudianterdistorsi karena berbagai sebab,
sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat. Sistem penguat dikatakan memiliki fidelitas yang
tinggi (high fidelity), jika sistem tersebut mampumenghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis
sama dengan sinyal input. Hanya leveltegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan
dikuatkan.
Di sisi lain, efisiensi jugamesti diperhatikan. Efisiensi yang dimaksud adalah efisiensi dari penguat itu
yang dinyatakandengan besaran persentasi dari power output dibandingkan dengan power input.
Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat efisiensi tinggi (100 %) jika tidak ada rugi-rugi pada proses
penguatannya yang terbuang menjadi panas.