Disusun Oleh:
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penguat operasional (operational amplifier) atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu
jenis penguat elektronika dengan hambatan (coupling) arus searah yang memiliki faktor penguatan
sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat diferensial merupakan suatu penguat
yang bekerja dengan memperkuat sinyal yang merupakan selisih dari kedua masukannya.
Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling
banyak digunakan adalah rangkaian seri. Penguat operasional dalam bentuk rangkaian terpadu
memiliki karakteristik yang mendekati karakteristik penguat operasional ideal tapa perlu
memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya.
Penguat operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serba guna..Contoh penggunaan
penguat operasional adalah untuk operas matematika sederhana seperti penjumlahan dan
pengurangan terhadap tegangan listrik hingga dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti
komparator dan osilator dengan distorsi rendah serta pengembangan alat komunikasi
Selain itu aplikasi pemakaian op-amp juga meliputi bidang elektronika audio, pengatur
tegangan de, tapis aktif. penyearah presisi, pengubah analog digital dan pengubah digital ke analog,
pengolah isyarat seperti cuplik tahan, penguat pengunci. kendali otomatik, computer analog,
elektronika nuklir, dan lain-lain
1.2 Tujuan
Menjelaskan Pengertian Operational Amplifier.
Menjelaskan Bentuk dan Simbol Operational Amplifier.
Menjelaskan Karakteristik Op-amp.
Menjelaskan Macam-Macam Op-Amp.
Menjelaskan Prinsip Kerja Op-Amp.
Menjelaskan Pengaplikasian Penguat Inverting dan Non Inwxting.
1.3 Manfaat
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari mempelajari op amp closed-
loop amplifier, yaitu:
3. Analisis sinyal:
Dalam mempelajari op amp closed-loop amplifier, Anda akan belajar tentang
analisis sinyal dan karakteristiknya dalam domain waktu dan frekuensi. Anda
akan memahami bagaimana op amp closed-loop amplifier dapat digunakan
untuk memanipulasi, mengubah, atau mengolah sinyal masukan menjadi sinyal
keluaran yang diinginkan.
4. Pemecahan masalah:
Pemahaman yang baik tentang op amp closed-loop amplifier akan
mempersenjatai Anda dengan keterampilan pemecahan masalah yang kuat.
Anda akan dapat menganalisis dan memecahkan masalah yang terkait dengan
penguatan sinyal, distorsi, atau stabilitas dalam rangkaian op amp.
6. Pengembangan karir:
Pengetahuan dan keterampilan dalam memahami dan merancang op amp
closed-loop amplifier dapat menjadi aset yang berharga dalam karir di bidang
elektronika, desain rangkaian, atau industri yang berkaitan dengan teknologi dan
sinyal. Kemampuan untuk merancang dan menganalisis rangkaian dengan op
amp closed-loop amplifier akan memberikan keunggulan kompetitif dalam
bidang pekerjaan dan pengembangan profesional.
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC
Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor,
Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi schingga memungkinkannya untuk
menghasilkan Gain (penguatan) yang. tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia,
Op-Amp atauOperational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Op-Amp umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri dari hanya 1 (satu)
rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa rangkaian-Op-Amp. Jumlah rangkaian Op-Amp
dalam satu kemasan IC dapat dibedakan menjadi Single Op-Amp, dual Op-Amp dan Quad Op-Amp. Ada
juga IC yang didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp disamping rangkaian utama lainnya.
Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting dan satu Input
Non-inverting serta memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-Amp juga memiliki dua koneksi catu
daya yaitu satu untuk catu daya positif dan satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk Simbol Op-Amp
adalah Segitiga dengan garis-garis Input, Output dan Catu dayanya seperti pada gambar dibawah ini.
Salah satu tipe IC Op-Amp yang populer adalah IC 741.
2.2 Bentuk Dan Simbol Operational Amplifier
Bentuk IC OP-AMP
Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat operasional) diantaranya
adalah :
Simbol op-amp standar dinyatakan dengan sebuah segitiga, seperti tampak pada Gambarl. Terminal-
terminal masukan ada pada bagian atas segitiga. Masukan membalik dinyatakan dengan tada minus (-).
Tegangan DC atau AC yang dikenakan pada masukan in akan digeser fasanya 1800 pada keluaran.
Masukan tak membalik dinyatakan dengan tanda plus (+). Tegangan DC atau AC yang diberikan pada
masukan ini akan sefasa dengan keluaran. Terminal keluaran diperlihatkan pada bagian puncak segitiga.
Terminal-terminal catu dan kaki-kaki lainnya untuk kompensasi frekuensi atau pengaturan nol
diperlihatkan pada sisi atas dan sisi bawah segitiga. Kaki-kaki ini tidak selalu diperlihatkan dalam
diagram skematis, tapi secara implisit sudah dinyatakan Hubungan daya mudah dipahami, hubungan-
hubungan kaki lainnya belum tentu terpakai semuanya.
2.3 Karakteristik Op-Amp
Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukanoleh Resistor
Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi dengan
umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau
Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan balik negatif in akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi
berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan. Tujuan pengurangan
Gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk
menghindari respon yang tidak dinginkan. Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-
Loop Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (co) sehingga besarya tegangan output
hampir atau mendekati tegangan Vcc.
Penguat ini dinamakan penguat inverting karena masukan dari penguat tersebut adalah
masukan non inverting dari Op Amp. Sinyal keluaran yang dihasilkan ole penguat jenis
in sefasa dengan sinyal masukannya. Gambar 3 menunjukkan rangkaian dari penguat
inverting.
Penguat in memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa sebesar 180°.
Pada rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa tegangan masukan sama
dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga.Sehingga dari rangkaian tersebut dapat
diperoleh rumus penguat adalah sebagai Berikut:
Substitusi persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1)sehingga diperoleh:
Tanda (-) negatif menunjukan terjadi pembalikan pada keluarannya atau memiliki beda
fasa sebesar 180 dengan masukannya .
tersebut adalah masukan non inverting dari Op Amp. Sinyal Keluaran yang
dihasilkan oleh penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Gambar 4.
menunjukkan rangkaian dari penguat non inverting
Seperti pada rangkaian penguat inverting syarat ideal sebuah penguat adalah
tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. sehingga
dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut :
2.5 Prinsip Kerja Op-Amp
Dalam mode non inverting, gain diberikan oleh (1 + (Rf / Ri)). Karena umpan
balik positif, OPAMP dapat digunakan sebagai osilator. Dalam mode ini, OPAMP
digunakan sebagai pengikut tegangan. Antara input dan output, kabel terhubung
(antara terminal output dan inverting) dan tegangan diterapkan pada non inverting
dan ground.
Keuntungan dari impedansi input tinggi diperoleh dalam mode ini. Karena
impedansi input yang tinggi, sumber dan beban disolasi.
Ada banyak aplikasi OPAMP dalam mode loop terbuka sebagai detektor zero
crossing dan banyak lagi:
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
4.2 Pembahasan
Pada gambar 4.1.1 adalah rangkaian penguat inverting karena bisa kita lihat bahwa tegangan
inverting lebih tinggi daripada tegangan non-inverting sehingga menghasilkan output bernilai 0
dan menghidupkan led yang katodanya terhubung pada output op-amp dan anodanya terhubung
pada positif sumber, pada rangkaian ini arusnya mengalir masuk menuju output op-amp.
Pada gambar 4.1.2 adalah rangkaian penguat non-inverting karena bisa kita lihat bahwa tegangan
inverting lebih tinggi daripada tegangan non-inverting sehingga menghasilkan output yang sama
atau hampir sama dengan tegangan sumber dan menghidupkan led yang anodanya terhubung
pada output op-amp dan katodanya terhubung pada negatif sumber, pada rangkaian ini arusnya
mengalir keluar dari output op-amp.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Jika nilai input inverting lebih tinggi dari input non-inverting maka output pada op-
amplifier adalah 0, dan jika nilai input non-inverting lebih tinggi dari input inverting maka
output pada op-amplifier adalah sama atau mendekati tegangan sumber.
- Rangkaian ini dapat digunakan sebagai rangkaian pembandingan atau penstabil tegangan apabila kita
menginginkan tegangan yang tetap tidak berubah-ubah.
contoh :Line Follower
5.2 Saran
Bedasarkan hasil dari praktikum diatas disarankan agar selalu memeriksa komponen sebelum
dipakai, membaca materi dan data sheet sebelum melakukan praktikum serta melakukan
praktikum dengan hati-hati dan teliti agar komponen tidak cepat rusak atau short.
Daftar Pustaka;