Guru Pembimbing :
Disusun oleh :
2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun laporan praktikum ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai hasil praktikum kami membuat Generator Sederhana dengan bahan seadanya.
Laporan percobaan ini dibuat berdasarkan hasil praktikum kelompok kami dalam
membuat generator dengan mengambil beberapa inspirasi dan panduan dari internet, serta
bantuan dari masing-masing anggota kelompok yang telah bekerja keras dalam menyelesaikan
project serta laporan ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada praktikum kami
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membantu kami kedepannya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan laporan selanjutnya.
Akhir kata semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Kelpmpok Penyusun
1. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini adalah :
2. Dasar Teori
Generator adalah alat yang mampu mengubah energi kinetik (gerak) menjadi energi
listrik. Energi kinetik sendiri adalah energi yang berasal dari sebuah benda karena
gerakannya. Dalam membuat generator, energi kinetik yang digunakan bisa bersumber dari
angin, air, atau putaran manual.
Besar tegangan generator sangat bergantung pada kecepatan putaran, jumlah kawat
pada kumparan yang memotong fluk, dan banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh
medan magnet, dan juga konstruksi generator itu sendiri.
Generator terdiri atas 2 bagian, stator (bagian yang diam) serta rotor (bagian yang
berputar). Stator terdiri atas 5 bagian, yakni : rangka motor, belitan stator, sikat arang,
bearing dan terminal box. Sedangkan rotor terdiri dari 4 bagian, yaitu : komutator (DC)/slip
ring (AC), belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor
Generator terbagi menjadi 2 berdasarkan jenis arusnya, yakni Generator AC (arus
bolak-balik) dan Generator DC (arus searah).
Pada generator AC, menggunakan cincin geser/slip ring sebanyak 2 buah, sehingga
arus induksinya berubah bolak-balik. Kedua cincin tersebut dihubungkan dengan sikat
karbon dan setiap cincin menghubungkan ujung-ujung kawat penghantar. Saat cincin
berputar, sikat karbon tidak ikut berputar. Sikat karbon akan mengikat cincin pertama yang
akan menghubungkan arus keluar dari kumparan. Di sisi lain sikat dari cincin kedua akan
menarik arus masuk kembali ke kumparan. Bila kumparan kawat diputar atau digerakkan
dengan arah mengikuti jarum jam, maka kumparan didapati akan memotong garis gaya
magnet. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan pada besar dan arah medan
magnet yang menembus kumparan, sehingga menghasilkan arus listrik pada kumparan dan
sebaliknya yang bolak balik.
𝜀 = 𝑁. 𝐵. 𝐴. 𝜔. sin 𝜔𝑡 Keterangan :
𝜀 = GGL Induksi (Volt)
𝜀 = 𝜀m. 𝜔. sin 𝜔𝑡 N = jumlah lilitan pd kumparan
B = induksi magnetik (Tesla atau Wb/m2)
A = luas penampang kumparan (m2)
𝜔 = kecepatan sudut putaran kumparan (rad/s)
t = waktu kumparan berputar (s)
𝜀 m = GGL induksi maksimum (Volt)
Adapun GGL induksi akan mencapai maksimum pada 𝜔𝑡 90° dan 270°, sehingga dapat
dirumuskan sebagai :
𝜀 m = 𝑁. 𝐵. 𝐴. 𝜔
Alat :
Bahan :
5. Cara Kerja
1. Pastikan semua rangkaian alat yang sudah terpasang aman sehingga dalam proses
kerjanya bisa maksimal
2. Putar kincir dengan bantuan air terjun/manual dengan tangan sekencang-
kencangnya
3. Lihat reaksi yang terjadi pada nyala lampu
4. Apabila lampu menyala berarti kegiatan ini berhasil
6. Hasil Percobaan
Generator yang kami buat mampu membangkitkan sedikit listrik untuk menyalakan
lampu. Namun ada sedikit kendala kecil, dimana listrik hanya bisa bangkit bila kincir
diputar manual. Bila kincir diputar dengan tenaga air terjun, listriknya tidak mau bangkit
dan lampu tidak menyala. Ini karena tenaga air terjun kurang kuat untuk menghasilkan
cukup kecepatan sudut putaran (𝜔) untuk membangkitkan listrik, berbeda dengan putaran
manual.
7. Kesimpulan