Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SISTEM INSTRUMENTASI

Dosen : Joko Slamet Saputro ,S.Pd.,MT


“ ACOUSTIC SENSOR”

DISUSUN OLEH:

Calvin Arianto (1610631160038)


Ester Yulinar (1610631160053)
Ferdiansyah Atmaja (1610631160058)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa Kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi.

Adapun tugas makalah tersebut yaitu, menjelaskan materi tentang Acoustic sensor. Kami menyadari
makalah ini belum mencapai harapan dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu saya mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan, maupun penjelasan pada makalah ini.

Dan harapan Kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Karawang, 12 Desember 2018

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang ...................................................................................................... 3
Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
Tujuan ................................................................................................................... 3

BAB II
Isi
Sensor Akustik ………………………. . . .……………………………………… 4
Cara Kerja ……………………………………………………….……....………. 5
Karakteristik ………………………………………………….………………….. 4

BAB III
Penutup
Kesimpulan …………………………………………………………………………………….. 12

BAB IV
Daftar Pustaka.........................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan
dikembangkan oleh manusia untuk dapat membantu pekerjaan mereka sehingga dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien. Oleh karena itu, setiap
manusia terutama mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Sebenarnya intansi pendidikan di Indonesia dan
negara lainnya telah menerapkan perkembangan iptek tersebut, salah satunya seperti
adanya pembelajaran mengenai rangkaian elektronika pada jurusan teknikal diberbagai
intansi pendidikan
Sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur sesuatu, yang digunakan untuk
mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus
listrik. Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara elektronik berfungsi
mengubah besaran fisik (misalnya : temperatur, gaya, kecepatan putaran) menjadi
besaran listrik yang proposional.
Sensor merupakan komponen utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser
merupakan sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai
yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya. Ada berbagai macam
sensor yang ada dipasaran, namun berhubung aplikasi yang akan diwujudkan pada
perancangan kali ini adalah sistem pendeteksi dan pengaman kebakaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Sensor Acoustic?


2. Bagaimana Karakteristik Sensor Acoustic?
3. Jenis-jenis Sensor Acoustic?

C. Tujuan

1. Mengetahui Sensor Acoustic


2. Mengetahui Karakteristik Sensor Acoustic
3. Mengetahui Jenis-jenis Sensor Acoustic
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sensor Akustik

Sensor akustik memiliki aplikasi yang luas dalam pengawasan jalan perkotaan, dapat
digunakan untuk mengukur lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki secara akurat. Sensor getaran
akustik yang diproduksi oleh teknologi MEMS memiliki fitur sensitivitas tinggi, berbagai
frekuensi rendah, mudah diintegrasikan dan diproduksi dll. Melalui pengukuran dan pemrosesan
sinyal getaran akustik dari pejalan kaki dan kendaraan, mengekstraksi parameter karakteristik
yang efektif, target klasifikasi dapat dicapai, dan manajemen pemantauan cerdas dari lalu lintas
jalan dapat direalisasikan. Tekanan suara atau tekanan akustik adalah penyimpangan tekanan
lokal, yang disebabkan oleh gelombang suara. Tingkat tekanan suara (SPL) adalah ukuran
logaritmik dari tekanan suara yang efektif dari suara relatif terhadap nilai referensi. Ini diukur
dalam desibel (dB) di atas tingkat referensi standar. Tekanan suara referensi di udara atau gas
lainnya adalah 20 μPa, yang biasanya dianggap sebagai ambang pendengaran manusia. Jumlah
getaran tingkat tekanan suara per detik menunjukkan frekuensi. Frekuensi infrasonik, sonik, dan
ultrasonik diukur dalam Hertz. Manusia memiliki rentang maksimum yang dapat didengar yang
bervariasi dalam kisaran 20-20.000 Hz dalam kondisi yang ideal. Suara merambat melalui media
kompresibel seperti di udara dan air sebagai gelombang longitudinal dan sebagai gelombang
transversal dalam padatan. Sumber suara menciptakan getaran di media sekitarnya.
• Sensor yang mengubah energi-energi akustik(gelombang suara) menjadi sinyal elektronik.
• Kuat lemahnya arus listrik bergantung pada gelombang suara yang diberikan.

Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya merubah besaran suara menjadi besaran
listrik. Komponen yang termasuk dalam senor suara yaitu microphone. Sensor suara mampu
mengubah gelombang Sinusiuda suara menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating
Sinusioda Electric Curret). Sensor suara bekerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang
suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang
juga terdapat sebuah kumparan kecil dibalik membran tadi naik dan turun.

B. Karakteristik Sensor Akustik


Dinamakan sensor gelombang akustik karena mekanisme kerjanya adalah mekanik,
akustik, gelombang. Penjalaran gelombang akustik melalui atau diatas permukaan material,
perubahan apapun pada karakteristik perambatan jalur menpengaruhi kecepatan dan amplitude
gelombang. Perubahan kecepatan dapat dipantau dengan mengukur frekuensi atau fasa
karakteristik sensor dan kemudian dapat dihubungkan dengan kuantitas fisik yang sesuai yang
sedang diukur.
C. Jenis-jenis Sensor Akustik
1. Microphone

Mikrofon (bahasa Inggris: michrophone) adalah suatu jenis tranduser yang mengubah
energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik.Mikrofon merupakan salah
satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofondipakai pada banyak alat seperti
telepon, alat perekam, alat bantu dengar, danpengudaraan radio serta televisi.

Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil danfon yang
berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alatbantu dengar untuk suara
berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat pentingpada masa awal perkembangan
telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakanpada telepon, kemudian seiring
berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalampemancar radio hingga ke berbagai
penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktissangat penting pada masa awal
perkembangan telepon. Beberapa penemu telahmembuat mikrofon primitif sebelum
Alexander Graham Bell.
Prinsip kerja dari microphone menjelaskan tipe transducer yang berada didalam
microphone tersebut. Transducer adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Dalam kaitannya dengan microphone,transducer mengubah
energi akustik (suara) mernjadi energi listrik. Menurutcara kerjanya, ada banyak tipe
microphone, seperti: dynamic, condenser, ribbon,crystal, carbon, dsb. Namun, ada dua tipe
yang paling umum digunakan, yaitu:dynamic dan condenser.

Macam Microphone
 Microphone kondensor
Microphone kondensor adalah mikropon yang dalam kerjanya menggunakan
kondensator. Prinsip kerja : Getaran suara yang masuk menggetarkan membran.
Getaran membran ini mengakibatkan gerakan maju dan mundur lempengan penghantar
pada kondensator. Dengan perubahan ini, nilai kondensator pun berubah seiring dengan
perubahan getaran. Perubahan kapasitansi ini menyebabkan terjadinya getaran listrik.
Selanjutnya getaran listrik ini diperkuat oleh Preamp. Pada mikropon jenis ini
memerlukan tegangan phantom dari preamp sebesar 48 volt, tetapi untuk aplikasi sehari
hari biasanya mikropon kondensor cukup menggunakan bateray 1,5 volt.

 Microphone Dinamis
Microphone dinamis adalah mikropohne yang menggunakan prinsip kerja induksi
(mikropon menjadi sumber listrik induksi). Prinsip kerja : Getaran suara yang masuk
menggerakkan membran; getaran membran menggerakkan moving coil; getaran
moving coil yang berada dalam membrane magnet akan menyebabkan timbulnya aliran
listrik. Aliran listrik yang berupa gelombang listrik seirama dengan getaran suara yang
diterima.
 Microphone Carbon
Microphone karbon adalah mikropon yang menggunakan prinsip kerja tahanan
(resistansi) yang berubah-ubah, biasanya adalah resistor arang. Prinsip kerja : Getaran
suara yang masuk menggetarkan membran. Getaran membran ini menyebabkan
kerenggangan dan kerapatan arang berubah-ubah. Hal ini menyebabkan bervariasinya
nilai resistansi arus listrik yang melewati kumparan primer. Arus listrik pada kumparan
primer akan terinduksi pada gulungan sekunder dan besar kecilnya arus ini tergantung
dari getaran membran yang disebabkan oleh getaran suara yang diterima.

 Microphone Ribbon
Microphones jenis ini menggunakan teknologi pita (ribbon) yang diberi medan
magnet untuk menangkap perbedaan tekanan udara (suara). Kharakter microphones
jenis ini adalah diantara kedua tipe diatas, yaitu: tidak terlalu sensitive, memiliki
kharakter yang lebih "warm" & menangkap "Attack/transient" yang cukup natural.
namun pemeliharaan mic ini menjadi kendala bagi beberapa orang karena pita (ribbon)
yang cukup sensitive terhadap material logam sekitar, penyimpanan yang salah dapat
merubah bentuk dari pita tersebut dan resiko pita rusak karena asupan listrik yang
kurang baik.
Jenis MicrophoneBerdasarkan Karakteristiknya
1. Mikrofon Omnidirectional
Mikrofon omnidirectional adalah mikrofon yang dapat menerima suara dari
semua arah. Respons mikrofon omnidirectional umumnya dianggap bola sempurna
dalam tiga dimensi. Dalam dunia nyata, hal ini tidak terjadi. Omnidirectional umumnya
sama dengan mikrofon lainnya, tetapi mikrofon jenis omni mempunyai kelebihan
menangkap suara pada sudut 0 derajat terhadap sumber suara dan mempunyai respons
yang baik pada frekuensi rendah.

Gambar. Pola penerimaan mikrofon omnidirectional


2. Mikrofon Bidirectional
Mikrofon bidirectional adalah mikrofon yang dapat menerima suara sama baiknya
pada bagian depan dan pada bagian belakang. Namunpada bagian samping tidak
sensitive, sehingga polanya mirip dengan angka 8. Mikrofon jenis ini banyak digunakan
untuk dialog pada saat sandiwara. Mikrofon bidirectional dibuat dalam 3 jenis
yaitu,dinamis, condenser, dan pita.
Gambar. Pola penerimaan mikrofon bidirectional
3. Mikrofon Unidirectional
Mikrofon unidirectional adalh mikrofon yang menerima suara hanya dari satu
arah. Mikrofon ini mempunyai arah penangkapan yang sensitive dari depan saja. Jenis
mikrofon unidirectional dibagi menjadi tiga, yaitu:
 Cardioid
Mikrofon cardioids mengambil suara dari depan, sementara mengabaikan sebagian
besar suara dari belakang. Mayoritas mikrofon unidirectional menggunakan pola ini

 Super Cardioid
Mikrofon yang arah penangkapan getaran suaranya seperti cardioid, namun
mempunyai gaung yang lebih besar dari cardioids tetapi lebih kecil dari
hypercardioid.

 Hyper cardioids
Mikrofon yang arah penangkapan getaran suaranya seperti cardioid, namun
mempunyai gaung yang lebih besar yang disebabkan oleh karena jangkauan
penangkapannya yang lebih jauh dari mikrofon lainnya.
Gambar. Pola penerimaan mikrofon unidirectional (a. cardioids, b. supercardioid)

Setiap microphone mempunyai karakteristik yang berlainan pada frekuensi respon,


output, impedansi, dan daerah jangkauan. Selain itu penggunannya pun berbeda-beda.

PERBEDAAN JENIS MICROPHONE

Medan Jangkauan
Microphone Polaritas Ukuran Daya
Magnet Suara

Kecil dan Bebas Luas


Kondensor Ada Perlu
ringan Inteferensi
Besar dan Tidak Rentan Luas
Dinamis Tidak ada
berat Perlu Intefeternsi
2. SENSOR ULTRASONIK
 Merupakan sensor yang bekerja sesuai prinsippantulan gelombang yang memiliki frekuensi 20KHz-
20MHz
 Memiliki kecepatan konstan yaitu 340 km/s
 Untuk mendeteksi jarak maupun objekdidepannya
 Terdiriatastransmitterdanreceiver.
 Dapat melalui berbagai medium kecualimedium penyerap.

Prinsip kerja:
 Gelombang suara sebesar >20KHzdipancarkan melalui transmitter
 Saat menabrak medium,gelombangdipantulkan lagi ke receiver. Receiver menerima kembali dan
sistem akanmenghitung waktu yang dibutuhkan.Denagnrumus S=V.t/2
 Dari perhitungan didapatkan hasilnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1) Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusiuda suara
menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Curret).
Sensor suara bekerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang
mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang
juga terdapat sebuah kumparan kecil dibalik membran tadi naik dan turun.
2) Salah satu sensor suara yaitu microphone,microphone terdiri dari beberapa macam.
Microphone Dimanis, Microphone Kondensor, Microphone Karbon, dsb.
3) Setiap masing-masing microphone memiliki perbedaan karakteristik tersendiri, yang
nantinya mampu memudahkan pemakai untuk memilih sesuai kebutuhan.
BAB IV
Daftar Pustaka
Referensi
http://edukasi.depdiknas.go.id/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Pengetahuan%20
Populer/view&id=1&uniq=1
http://nubielab.com/elektronika/analog/sensor-ultrasonik
http://atmelmikrokontroler.wordpress.com/2009/06/24/prinsip-kerja-rangkaian-sensor-ultrasonik/
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/microphone/htp://google.com

Anda mungkin juga menyukai