Anda di halaman 1dari 6

Sistem Pendeteksi Jarak Aman Kendaraan untuk Upaya Keselamatan

menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno


Fathiyah Fairuz Salsabila1
1
Teknik Fisika, Universitas Nasional
Fathiyahfairuz1910@gmail.com

Abstract — The high number of traffic accidents which is one menghitung selisih waktu saat gelombang ultrasonik
of the causes is the negligence of motor vehicle users for safe dikirimkan dengan gelombang pantul yang dikirimkan
driving distance regulations. The purpose of this study is to design
a vehicle safety distance detection system using an Arduino kembali.
microcontroller as a means of supporting safety while driving Metode yang digunakan dalam perancangan alat sensor
(Safety Riding). Safe distance detection system is a system to jarak aman berkendaraan ini menggunakan metode R&D
detect the presence of objects in front of the sensor then find out (Research and Development). R&D adalah metode
the distance between them. In making this sensor uses components penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
that have been divided into three main parts, namely input, process
and output. The input component is the HC SR-04 proximity tertentu, dan menguji kesesuaian produk tersebut. Produk
sensor. The input function is to detect the distance between the tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras
object mounted by the sensor and the object in front of it. Then the (hardware), seperti buku, alat tulis, dan alat pembelajaran
process used is the arduino uno microcontroller. At the output is lainnya. Akan tetapi, dapat pula dalam bentuk perangkat
LCD with I2C, LED, Buzzer, and Servo Motor. LCD with I2C lunak (software)‖[2].
function to display the distance in (cm). I2C is used to save arduino
pin usage. LED and Buzzer as a sign of safe distance or not. And a Hasil dari Tugas Besar ini adalah analisis dan produk
servo motor as an actuator is likened to an automatic braking berupa hardware prototipe sensor jarak aman kendaraan
system for safety efforts during emergencies. menggunakan Arduino Uno yang diharapkan dapat
Keywords — Arduino Uno, Sensor Ultrasonic / HC SR-04, dijadikan tolak ukur guna pengembangan teknologi yang
LCD, I2C, LED, Buzzer, Motor Servo. lebih mutakhir khususnya untuk kenyamanan berlalulintas.

I. PENDAHULUAN
Pada era globalisai saat ini perkembangan dalam ilmu II. TINJAUAN PUSTAKA
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang begitu pesat 2.1 Arduino Uno
banyak membawa perubahan pada segala aspek, terutama Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari
perkembangan pada industri otomotif. Perkembangan ini physical computing yang bersifat open source. Pertama-
dipengaruhi oleh tingginya kebutuhan masyarakat terhadap tama perlu dipahami bahwa kata ―platform‖ di sini
penggunaan kendaraan baik itu roda dua maupun roda adalah sebuah pilihan kata yang tepat.[5] Arduino tidak
empat. Tingginya jumlah penggunaan kendaraan oleh hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia
masyarakat mengakibatkan jalan raya menjadi semakin adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman
padat, ini didasari data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Integrated Development Environment (IDE) yang
daerah Jawa Barat tahun 2018[1]. Dari kepadatan ini canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat
pengemudi menjadi terganggu konsentrasinya dan berperan untuk menulis program, meng-compile
pengambilan keputusan menjadi kurang tepat (human menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory
error), inilah salah satu faktor yang menjadi microcontroller. Ada banyak projek dan alat-alat
penyebab kecelakaan. Dan apabila mereka berkendara di dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan
kota biasanya para pengendara asyik melihat keadaan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak
sekitar kota atau menggunakan gadget mereka untuk modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak
bertelepon atau berkirim pesan. Ini juga menyebabkan dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa
kecelakaan karena mereka tidak dapat menghentikan disambungkan dengan Arduino.
kendaraannya dengan spontan jika kendaraan di depannya
tiba-tiba berhenti, hal ini menyebabkan terjadinya tabrakan.
Menjalankan kendaraan dengan kecepatan rendah (kurang
dari 60 kilometer per jam) dimana kendaraan lain melaju
dengan kecepatan tinggi (diatas 100 kilometer per jam)
sangat berbahaya.
Dari permasalahan yang ada maka dibuatlah suatu
perancangan Sistem pendeteksi jarak aman antar kendaraan
dengan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroller. Gambar 2.1 Arduino Uno
Rangkaian sensor pendeteksi jarak ini adalah menggunakan Di antara sekian banyak alat pengembangan
sensor ultrasonik yang mengukur jarak objek dengan prototype, Arduino adalah salah satunya yang paling
banyak digunakan karena selain harga yang relative
terjangkau juga memiliki sifat yang open source baik
untuk hardware maupun software-nya. Diagram
rangkaian elektronik Arduino digratiskan kepada
semua orang. Kemudian Lintas platform, software
Arduino dapat dijalankan pada system operasi Windows, Gambar 2.3 LCD 16x2
Macintosh OSX dan Linux, sementara platform lain
umumnya terbatas hanya pada Windows. 2.4 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang
2.2 Sensor Ultrasonic HC SR-04 berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran
Sensor Ultrasonic adalah sebuah alat listrik suara. buzzer terdiri dari kumparan yang terpasang pada
yang mempnyai fungsi sebagai sensor yang bekerja diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
berdasarkan prinsip pantulan dari sebuah gelombang sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan
suara yang di gunakan untuk mendeteksi keberadaan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan
dari suatu benda atu objek tertentu yang ada di depanya. polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada
Sensor ini bekerja pada frekuensi di atas gelombang suara diafragma maka setiap gerakan kumparan akan
dari 40 KHz hingga 400 KHz dan mempunyai jangkauan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga
3 cm – 300 cm. gelombang ultrasonic ini merambat di membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
udara dengan kecepatan 344 meter per detik. Sensor Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses
ini memiliki sebuah pin yang digunakan untuk telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat
memicu terjadinya pengukuran dan melaporkan (alarm).
jarak hasil pengukuran.

Gambar 2.4 Buzzer


Gambar 2.2 Sensor Ultrasonic HC SR-04
Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit 2.5 LED (Light Emitting Dioda)
pemancar dan unit penerima. Struktur unit pemancar LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat
dan penerima sangatlah sederhana, sebuah memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju
kristal piezoelectric dihubungkan dengan mekanik (forward bias). LED (Light Emitting Dioda) dapat
jangkar dan hanya dihubungkan dengan diafragma memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium,
penggetar. Tegangan bolak-balik yang memiliki frekuensi arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata
kerja 40 KHz â€― 400 KHz diberikan pada plat logam. dapat menhasilkan cahaya dengan warna yang berbeda.
Struktur atom dari kristal piezoelectric akan berkontraksi LED (Light Emitting Dioda) merupakann salah satu jenis
(mengikat), mengembang atau menyusut terhadap dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu
polaritas tegangan yang diberikan, dan ini disebut arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabil diberikan
dengan efek piezoelectric. Kontraksi yang terjadi tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda
diteruskan ke diafragma penggetar sehingga terjadi dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus
gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke udara (tempat pada LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu
sekitarnya), dan pantulan gelombang ultrasonik akan terjadi maksimal 20 mA. Apabila LED (Light Emitting Dioda)
bila ada objek tertentu, dan pantulan gelombang ultrasonik dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak,
akan diterima kembali oleh oleh unit sensor penerima. sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor
Selanjutnya unit sensor penerima akan menyebabkan sebgai pembatas arus. Simbol dan bentuk fisik dari LED
diafragma penggetar akan bergetar dan efek piezoelectric (Light Emitting Dioda) dapat dilihat pada gambar berikut.
menghasilkan sebuah tegangan bolak-balik dengan
frekuensi yang sama.

2.3 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2


LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 adalah jenis
media tampilan atau Display dari bahan cairan kristal
sebagai penampil utama.LCD 16x2 dapat menampilkan
sebanyak 32 karakter yang terdiri dari 2 baris dengan tiap Gambar 2.5 LED
baris menampilkan 16 karakter.Pada Arduino untuk
mengendalikan LCD Karakter 16x2 untuk librarynya secara 2.6 Motor Servo SG90
default yang sudah ada librarynya yaitu LiquidCrystal.h. sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali
LCD ada bermacam-macam ukuran 8x1, 16x1, 16x2, 16x4. dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam
motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu
(axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian
kontrol yang ada di dalam motor servo. 3.1 Studi Literatur
Dalam Penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan
metode R&D (Research and Development). R&D adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan kesesuaian produk tersebut.

3.2 Masalah
Gambar 2.6 Motor Servo SG90 Terdapat masalah yang ingin penulis pecahkann dalam
penelitian ini yaitu Mengurangi angka kecelakaan pada
kendaraan menggunakan sistem pendeteksi jarak aman
2.7 Aturan Jarak Aman berkendara
dengan cara:
Aturan jarak aman telah tercantum dalam pasal 62 PP no.
a. Peringatan bagi pengendara berupa LED dan
43/1993 tentang Tata Cara Berlalu Lintas. Yang berbunyi Buzzer
"Pengemudi pada waktu mengikuti atau berada di belakang b. Memberikan Sistem Pengereman Otomatis sebagai
kendaraan lain, wajib menjaga jarak dengan kendaraan upaya keselamatan pada kondisi tertentu untuk
yang berada di depannya"[3] pengendara yang diimplementasikan dengan Motor
Pasal tersebut pada bagian penjelasannya, tidak Servo.
memaparkan dengan rinci mengenai berapa jarak antar c. Memberikan Informasi Berupa Jarak melalui LCD
kendaraan yang dianggap aman. Pada bagian penjelasan untuk pengendara.
hanya disebutkan jarak tersebut harus cukup untuk
menghindari tabrakan jika pengemudi di depan mengerem 3.3 Design
kendaraannya secara mendadak. Untuk memodelkan sistem pendeteksi jarak aman ini
Akan tetapi Korps Lalu Lintas Polisi RI (Korlantas Polri) digunakan aplikasi Fritzing seperti pada gambar berikut :
dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki rumus
menentukan jarak aman antarkendaraan seperti berikut :

Gambar 3.2 Design

3.4 Perancangan Sistem


Gambar 2.7 Aturan Jarak aman Kemenhub[4] Pada perancangan kali ini penulis akan memulai dari
penempatan komponen-komponen Elektro pada sebuah
III. METODE PENELITIAN papan project / bread board (LCD, LED, Buzzer, Motor
Servo, dan komponen pedukung lainya) di port board
Arduino. Hasil Perancangan System yang dibuat secara
langsung sebagai berikut :

Gambar 3.3 Perancangan Sistem


Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian
3.5 Pengujian
Dilakukan pengujian – pengujian pada Sistem ini
dengan tujuan memeriksa apakah sistem ini sudah dapat 4.1.1 Cara Kerja Sistem
bekerja dengan baik sesuai dengan teori – teori dan Dari gambar 4.1 Flowchart Sistem, LCD akan
rancangan yang di buat pada alat. Pengujian – pengujian itu menampilkan kata ―Jarak (cm)‖ dan LED hijau akan
meliputi beberapa hal antara lain : menyala pada saat jarak aman antara 100 – 50 cm,
1.Pengujian pada Board Arduino uno. kemudian LCD akan menampilkan jarak yang terbaca oleh
2.Pengujian pada LCD 16 X 2 sensor ultrasonic yang di pasang pada bagian depan
3.Penguian Buzzer
kendaraan. apabila sensor ultrasonic tersebut mendeteksi
4.Pengujian LED (merah, Kuning, dan Hijau
benda atau objek yang ada di sekitarnya, jika jarak benda
5.Pengujian Pada Sensor ultrasonic HC-SR04
yang terdeteksi masih dalam keadaan jarak aman atau lebih
6. Pengujian Motor Servo
7.Pengujian pada prototype sistem dari 50cm atau seperti yang sudah di set sebelumnya buzzer
tidak berbunyi. Tapi, jika jarak yang terbaca menunjukan
3.6 Analisis kurang dari 50cm atau diantara 50 – 20 cm yang berarti
Dari pengujian sistem, dapat dibaca hasil pengamatan jarak dalam kondisi Hati-hati, maka buzzer akan berbunyi
jarak untuk setiap kondisi (aman, hati-hati, dan bahaya) dan LED kuning akan menyala atau sesuai dengan yang di
melalui LCD yang sudah terintegrasi dengan seting pada progran, lalu LCD akan menampilkan jarak
Mikrokontroller arduino uno serta sensor ultrasonic sebagai yang terbaca oleh sensor ultrasonic yang di pasang pada
pendeteksi jaraknya dan hasil pembacaan jarak oleh sensor bagian depan kendaraan. Kemudian, jika jarak benda atau
ultrasonic dapat dibandingkan dengan mistar agar jarak objek yang terdeteksi semakin dekat atau dalam jarak
yang terbaca lebih akurat serta untuk setiap jarak yang Bahaya diantara 20 – 0 cm. maka, LED berwarna merah
sudah terprogram di lihat keluarannya seperti LED, Buzzer akan menyala, sesuai dengan pengaturan awal pada program
serta Motor servo apakah sudah sesuai dengan yang dan Motor Servo akan aktif secara otomatis sebagai
diharapkan. Perumpamaan Sistem Pengereman Otomatis.

IV. PEMBAHASAN
4.1 Perancangan Sistem
Pada perancangan kali ini penulis akan memulai dari
penempatan komponen-komponen Elektro pada sebuah
papan project / bread board (LCD, LED, Buzzer, Motor
Servo, dan komponen pedukung lainya) di port board
Arduino. Adapun komponen-komponen tersebut adalah
sebagai berikut :
1.Sensor Ultrasonic, di gunakan untuk membaca jarak
objek dengan kendaraaan.
2.LCD (Liquid Crystal Display) dengan I2C, sebagai
display penampil jarak hasil pengukuran dari sensor
ultrasonic di bagian depan kendaraan.
3.LED (Light Emitting Dioda) yang memancarkan sinar
berwarna hijau sebagai tanda Jarak Aman.
4.LED (Light Emitting Dioda) yang memancarkan sinar
berwarna merah sebagai tanda bahwa jarak kendaraan pada
posisi yang rawan terjadi benturan / Jarak Bahaya.
5.LED (Light Emitting Dioda) yang memancarkan sinar
berwarna kuning sebagai tanda bahwa jarak kendaraan
sudah melewati batas aman dan belum menyentuh batas
bahaya. Yang berarti jarak Hati-hati.
6.Buzzer, digunakan sebagai alarm peringatan tanda jarak Gambar 4.1 Flowchart Sistem
kendaraan pada posisi Hati-hati dimana dia bekerja setelah
jarak yang terbaca dari hasil pengukuran sensor ultrasonic 4.1.2 Penggunaan Port Arduino
menujukan angka yang sesuai dengan yang telah di program Penulis menggunakan port-port digital dari papan
sebelumnya. arduino untuk di hubungkan pada LCD, sensor ultrasonik,
7.Motor Servo, digunakan sebagai implementasi dari LED dan buzzer serta motor servo. Penggunaan port-port
sistem pengereman otomatis sebagai upaya keselamatan pada arduino tersebut dapat di lihat pada tabel berikut ini :
pada saat keadaan bahaya.
Nama Port No Port Arduino Komponen Analisis Hasil
0 Not Used Dari data hasil pengukuran di atas dapat di hitung persentae
1 Not Used kesalahan jarak yang di ukur oleh alat dengan perhitungan
2 Not Used sebagai berikut :
3 Buzzer
4 Not Used
5 Not Used
6 Sensor Ultrasonic Kesalahan (%) hasil dari pembacaan prototype pada jarak 15
DIGITAL
7 Sensor Ultrasonic
8 LED Merah
cm:
9 Motor Servo
10 LED Kuning
11 Not Used Kesalahan (%) hasil dari pembacaan prototype pada jarak 30
12 Not Used cm:
13 LED Hijau
0 Not Used
1 Not Used
ANALOG
2 Not Used Kesalahan (%) hasil dari pembacaan prototype pada jarak 45
3 Not Used cm :
4 LCD 16x2
5 LCD 16x2
Tabel 4.2 Penggunaan Port Arduino Kesalahan (%) hasil dari pembacaan prototype pada jarak 60
cm :
4.1.3 Penggunaan Sumber Tegangan
Untuk dapat mengoprasikan Sistem pendeteksi jarak
aman kendaraan ini memerlukan Sumber Tegangan Berupa
Power Bank sebagai sumber tegangannya sebesar 10000 4.2.1 Pengujian LED
mAh. Analisis Hasil
Dari tabel 4.3 di atas di dapatkan hasil Berupa nyala LED
Power Bank
sebagai berikut :
a. Pada Jarak antara 0-20 cm yaitu 15 cm, LED yang
menyala berwarna Merah. Menandakan bahwa itu
adalah jarak bahaya.
b. Pada Jarak antara 20-50 cm yaitu 30 cm, LED yang
menyala berwarna Kuning. Menandakan bahwa
pengendara harus lebih berhati-hati.
c. Pada Jarak antara 20-50 cm yaitu 45 cm, LED yang
Gambar 4.3 Rangkaian Sumber Tegangan menyala berwarna Kuning Menandakan bahwa
pengendara harus lebih berhati-hati.
4.2 Pengujian Sistem dan Analisis Hasil d. Pada Jarak antara 50-100 cm yaitu 60 cm, LED
Gambar 4.2 Pengujian sistem dengan mistar yang menyala berwarna Hijau. Menandakan bahwa
itu adalah jarak aman.

4.2.2 Pengujian Buzzer


Analisis Hasil
Dari tabel 4.3 di atas di dapatkan hasil berupa keluaran
suara dari Buzzer sebagai berikut :
a. Pada Jarak 15 cm, buzzer tidak berbunyi. (Sesuai
yang diharapkan)
b. Pada Jarak 30 cm, Buzzer berbunyi. (Sesuai yang
diharapkan)
c. Pada Jarak 45 cm, Buzzer berbunyi. (Sesuai yang
diharapkan)
d. Pada Jarak 60 cm, Buzzer tidak berbunyi. (Sesuai
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran yang diharapkan)

No Jarak Aktual pada Mistar Jarak yang terbaca oleh sensor 4.2.3 Pengujian Motor Servo
Analisis Hasil
1 15 cm 15 cm Dari tabel 4.3 di samping di dapatkan hasil berupa
2 30 cm 30 cm pergerakkan dari Motor Servo sebagai berikut :
3 45 cm 45 cm a. Pada Jarak 15 cm, Motor Servo Bergerak. (Sesuai
4 60 cm 60 cm yang diharapkan)
b. Pada Jarak 30 cm, Motor Servo tidak bergerak
(Sesuai yang diharapkan)
c. Pada Jarak 45 cm, Motor Servo tidak bergerak 2. Mengembangkan sistem ini untuk jarak yang
(Sesuai yang diharapkan) lebih jauh agar sesuai dengan Standart Aturan
d. Pada Jarak 60 cm, Motor Servo tidak bergerak Jarak Aman di jalan raya.
(Sesuai yang diharapkan) 3. Mengembangkan sistem dengan
menambahkan Parameter lain misalnya
kecepatan agar bisa sesuai dengan standart
V. PENUTUP
aturan oleh kemenhub.
5.1 Kesimpulan 4. Memodifikasi prototype ini menjadi lebih
Dari hasil pengujian pada BAB VI dapat di simpulakan kecil agar dapat diimplementasikan pada
sebagai berikut: kendaraan.

1.Prototype ini dapat berfungsi sesuai yang


UCAPAN TERIMA KASIH
diharapkan karena dapat menampilkan jarak objek pada
layar LCD sehingga memungkinkan pengendara Penulis ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya untuk
kendaraan terbantu untuk mengetahui jaraknya terhadap pihak yang terkait membantu dalam menyelesaikan tulisan
kendaraan yang lain dan dapat menjadi pengingat bagi ini seperti : Agung Subekti selaku pembimbing yang telah
pengendara kendaraan agar tetap berada di jarak aman membantu dalam pembuatan dan perancangan sistem ini,
serta sebagai sistem keamanan bagi pengendara saat Oktavian selaku Pembimbing asleb yang turut memberikan
keadaan tertentu dengan sistem pengereman otomatis masukan serta kritik yang membangun, tak lupa kepada
yang diimplementasikan oleh motor servo. ALLAH SWT yang telah memberikan saya nikmat Sehat
dengan nikmatnya itulah saya dapat menyelesaikan tulisan
2. Sensor Ultrasonik dapat mendeteksi jarak ini tepat waktu. Juga kepada orang tua yang selalu
dengan aktual sesuai pembacaan pada mistar sehingga mendukung dibelakang layar serta teman-teman yang tak
dapat diimplementasikan kedalam sistem ini secara tepat. dapat saya sebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa
sayang saya ke kalian.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian ini diperoleh beberapa
DAFTAR ACUAN
hal yang dapat dijadikan saran untuk melakukan
penelitian lebih lanjut, yaitu:
[1]https://jabar.bps.go.id/publication/2019/12/20/a23a8839a66f16d
1. Mengganti Sensor Ultrasonik dengan sensor 005c7f116/statistik-transportasi-jawa-barat-2018
[2]Sugiyono.2009.Metode Penelitian Bisnis(Pendekatan
jarak yang lain agar jangkauan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
peendeteksiannya lebih jauh karena sensor [3]Pemerintah Republik Indonesia, Undang-undang Republik
ultrasonik memiliki batas maksimum untuk Indonesia nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan
mendeteksi jarak. angkutan jalan, Eko Jaya, 2009.
[4]https://www.instagram.com/p/BW6tGYdDQUk/?hl=id
[5]Djuandi, Feri. 2011. PengenalanArduino. Jakata: Tokobuku.com

Anda mungkin juga menyukai